Contoh Makalah Protozoa

Makalah Protozoa

PROTOZOA

Di Susun Oleh:

Nama

: Maria Enjelline Novita Sari

Npm

: pk 115 012 101

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu
Program Studi Ilmu Keperawatan
2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang


Protozoa berasal dari kata protos, yang artin ya pertama danzoon yang
 berarti hewan, jadi protozoa adalah hewan yang pertama kali dikenali. Protozoa
adalah organisme yang tersusun atas satu sel sehingga bersifat mikroskopik.
Untuk lebih mempermudah mempelajarinya, para ahli biologi mengelompokan
 protozoa menjadi 4 kelas berdasarkan alat geraknya.
Ukuran protozoa beranekaragam, yaitu mulai kurang dari 10 mikron
sampai ada yang mencapai 6 mm, meskipun jarang. Diperairan, protozoa adalah
 penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain,
atau detritus (materi organic dari organisme mati). Protozoa hidup soliter atau
 berkoloni. Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, protozoa
membungkus diri membentuk kista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat
lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit,
saprofit, dan ada yang hidup bebas (soliter).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Protozoa?
2. Bagaimana bentuk tubuh Protozoa?
3. Bagaimana habitat Protozoa?

4. Bagaimana ciri-ciri Protozoa?
5. Bagaimana morfolofi Protozoa?
6. Bagaiamana fisiologi Protozoa?
7. Bagaimana adaptasi Protozoa?
8. Sebut dan jelaskan kelas berdasarkan alat gerak?
9. Bagaimana peranan Protozoa?
C. Tujuan

1. Menjelaskan tentang Protozoa
2. Menjelaskan tentang bentuk tubuh protozoa
3. Menjelaskan tentang bentuk protozoa
4. Menjelaskan tentang cirri-ciri protozoa
5. Menjelaskan morfologi protozoa
6. Menjelaskan fisiologi protozoa
7. Menjelaskan adaptasi protozoa
8. Menjelaskan kelas protozoa berdasarkan alat gerak
9. Menjelaskan peranan protozoa

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Protozoa
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa

 protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani,
bahasa Yunani, yaitu
 yaitu protos
artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa
adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain
 protista eukariotik.
 protista eukariotik. Kadang-kadang
 Kadang-kadang antara algae dan
 protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa
hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa
organisme mempunyai sifat antara algae
antara algae dan protozoa.
Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta,
hijau Euglenophyta, selnya
 selnya berflagela
dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat
mengalami kehilangan klorofil

kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.
Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek
tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum
 protozoa. Contohnya strain
Contohnya strain mutan
 mutan algae
 algae genus
 genus Chlamydomonas
 Chlamydomonas yang tidak
 berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma.
genus Polytoma. Hal
 Hal ini
merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae
dan protozoa.
Protozoa dibedakan dari prokariot
dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan
selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil,
dibedakan dari jamur
dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta
dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.

buah .[2]

B. Bentuk Tubuh Protozoa

Biasanya berkisar 10-50
10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah
dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti
ekor disebut flagela.
disebut flagela. Mereka
 Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista.
keluarga Protista. Lebih
 Lebih
dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair
dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana,
yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan
system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat
da pat dilakukan oleh satu sel saja
tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000
mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang,


atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya
bentu knya tidak menentu. Juga ada memiliki
fligel atau bersilia.
C. Habitat

Protozoa hidup di air atau setidaknya
setidakn ya di tempat yang basah. Mereka
umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan.
Beberapa spesies bersifat parasitik,
bersifat parasitik, hidup
 hidup pada organisme
pada organisme inang.
 inang. Inang
 Inang protozoa
yang bersifat parasit
bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai
sa mpai
vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di
dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa
memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis

 protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton.
dari zooplankton. Protozoa
 Protozoa laut yang lain hidup
di dasar  laut. Spesies
 laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai,
kolam, atau genangan air.
Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus
termit atau di dalam rumen
dalam rumen hewan ruminansia.
hewan ruminansia. Beberapa
 Beberapa protozoa berbahaya bagi
manusia karena mereka dapat menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain
membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan
untuk ikan dan hewan lainnya.
lainn ya. Protozoa hidup secara soliter
secara soliter atau bentuk koloni.
Didalam ekosistem
Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh
Protozoadibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun
dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah.

Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik
dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek,
Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di
dalam sel antara lain nucleus,
lain nucleus, badan
 badan golgi,
 golgi, mikrokondria,
 mikrokondria, plastida,
 plastida, dan
 dan vakluola.
 vakluola.
 Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik 
yang holozoik  (heterotrof), yaitu
 (heterotrof), yaitu
makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik
holof ilik (autotrof), yaitu
dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit
bantuan klorofit

dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik,

bersifat  saprofitik, yaitu
 yaitu menggunakan sisa bahan
organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila
 protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi
ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari
 bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.
D. Ciri-ciri Protozoa

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah
satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel
itu sendiri dengan menggunakan organel-organel
organel-orga nel antara lain membran plasma,
sitoplasma, dan mitokondria.

Ciri-ciri umum :
1.

Organisme uniseluler (bersel tunggal)

2.


Eukariotik (memiliki membran nukleus)

3.

Hidup soliter
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)

4.

Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

5.

Hidup bebas, saprofit
bebas, saprofit atau parasit
atau parasit

6.


Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup

7.

Alat gerak berupa pseudopodia,
berupa pseudopodia, silia,
 silia, atau flagela
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia
dengan silia

atau flagen,
atau flagen, memili
 memili membrane sel dari zat lipoprotein,
zat lipoprotein, dan
 dan bentuk tubuhnya ada
yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan
berciri kan sebagai tumbuhan adalah ada
 jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang
mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup
autotrof.
Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan
membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara
setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti
menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua
yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah
sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma.
pemisahan sitoplasma. Akhirnya
 Akhirnya setelah
sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya
terbentukn ya dua sel baru yang
masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma
sitop lasma yang baru pula. Pada amuba
 bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang
makan, maka amuba akan membentu kista. Didalam kista
Didalam kista amuba
 amuba dapt membelah
menjadi amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan
lingku ngan telah baik
kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba
a muba-amuba baru tadi dapat keluar.
Selanjudnya amuba ini akan tumbuh setelah sampaipada ukuran tertentu dia akan
membelah diri seperti semula.
E. Morfologi Protozoa

Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan
sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur
tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies.
Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat
yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat
membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya.
hidupn ya. Saat kista berada pada

keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya.
Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa
mengandung selulosa atau khitin
atau khitin
seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bent uk spesifik,
yang ditandai dengan fleksibilitas
dengan fleksibilitas ektoplasma
 ektoplasma yang ada dalam membran
dalam membran sel.
 sel.
Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat
keras yang tersusun dari Si dan Ca.

Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel mineral untuk
membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian
keras. Radiolarian dan Heliozoan
dan Heliozoan dapat
menghasilkan skeleton.
menghasilkan skeleton. Kerangka
 Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan
dit emukan dalam
 bentuk  fosil. Kerangka
 fosil. Kerangka luar  Foraminifera
 Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya
dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan
b atuan kapur. Protozoa merupakan
sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia
menggunakan pseudopodia (kaki
 palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif.
Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah
 protozoa dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa yang bergerak secara
amoeboid dikelompokkan ke dalam Sarcodina, yang bergerak dengan flagela
dimasukkan ke dalam Mastigophora,
dalam Mastigophora, yang
 yang bergerak dengan silia dikelompokkan

ke dalam Ciliophora,
dalam Ciliophora, dan
 dan yang tidak dapat bergerak
berg erak serat merupakan parasit
hewan maupun manusia dikelompokkan ke dalam Sporozoa.
dalam Sporozoa. Mulai
 Mulai tahun 1980,
oleh Commitee
oleh Commitee on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist,
mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu Sarcomastigophora,
yaitu Sarcomastigophora,
Ciliophora, Acetospora,
Ciliophora, Acetospora, Apicomplexa,
 Apicomplexa, Microspora,
 Microspora, Myxospora,
 Myxospora, dan
 dan
Labyrinthomorpha. Pada
Labyrinthomorpha. Pada klasifikasi yang baru ini, Sarcodina
ini, Sarcodina dan Mastigophora
dan Mastigophora
digabung menjadi satu kelompok  Sarcomastigophora, dan
 Sarcomastigophora, dan Sporozoa
 Sporozoa karena
anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh protozoa
yang termasuk  Sarcomastigophora
 Sarcomastigophora adalah genera Monosiga,
genera Monosiga, Bodo,
 Bodo, Leishmania,
 Leishmania,
Trypanosoma, Giardia,
Trypanosoma, Giardia, Opalina,
 Opalina, Amoeba,
 Amoeba, Entamoeba,
 Entamoeba, dan
 dan Difflugia.
 Difflugia. Anggota
 Anggota
kelompok  Ciliophora
 Ciliophora antara lain genera Didinium,
genera Didinium, Tetrahymena,
 Tetrahymena, Paramaecium,
 Paramaecium,
dan Stentor.
dan Stentor. Contoh
 Contoh protozoa kelompok  Acetospora
 Acetospora adalah genera Paramyxa.
genera Paramyxa.
Apicomplexa beranggotakan
Apicomplexa beranggotakan genera Eimeria,
genera Eimeria, Toxoplasma,
 Toxoplasma, Babesia,
 Babesia, Theileria.
 Theileria.
Genera Metchnikovella
Genera Metchnikovella termasuk kelompok  Microspora. Genera
 Microspora. Genera Myxidium
 Myxidium dan
Kudoa adalah contoh anggota kelompok  Myxospora.
 Myxospora.

F. Fisiologi Protozoa

Protozoa umumnya bersifat aerobik 
bersifat aerobik  nonfotosintetik, tetapi
  nonfotosintetik, tetapi beberapa
 protozoa dapat hidup pada lingkung ananaerobik
lingkung ananaerobik misalnya pada saluran
 pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai
mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk
menghasilkan ATP melalui proses transfer  elektron
 elektron dan atom hidrogen
atom hidrogen ke
oksigen. Protozoa
oksigen. Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme
lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.
Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun
molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa
makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel
secara pinositosis.
secara pinositosis. Tetesan
 Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat

saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga
vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel,
selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan
yang lebih besar dimakan secara fagositosis oleh
ol eh sel yang bersifat amoeboid dan
anggota lain dari kelompok  Sarcodina. Partikel
 Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh bagian membran
sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh
vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian
mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan
tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali.
Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis,
dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan
 protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut
di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap
makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola
makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang
terletak disamping sitosom.
G. Adaptasi Protozoa

Sebagai predator,
Sebagai predator, mereka
 mereka memangsa uniseluler
memangsa uniseluler atau berserabut ganggang,
berserabut ganggang,
 bakteri, dan
 bakteri, dan microfungi.
 microfungi. Protozoa
 Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora
sebagai herbivora dan
konsumen di decomposer
di decomposer link dari rantai makanan. Protozoa juga memainkan
 peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri dan biomas.
dan biomas. Protozoa
 Protozoa
dapat menyerap makanan melalui membran sel mereka, beberapa, misalnya
amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi memiliki
 bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua
Semua
 protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seperti kompartemen disebut
vakuola.
Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber
makanan penting bagi microinvertebrates. Dengan demikian, peran ekologis
peran ekologis
 protozoa dalam transfer bakteri dan ganggang produksi ke tingkat trophic

 berurutan adalah penting. Protozoa seperti parasit malaria (Plasmodium spp.), Dan
Leishmania trypanosomes
Leishmania trypanosomes juga
 juga penting sebagai parasit dan symbionts dari hewan
multisel.
Beberapa protozoa memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara tahap
 proliferatif (misalnya trophozoites)
(misalnya trophozoites) dan
 dan kista aktif. Seperti kista, protozoa dapat
 bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar ke suhu yang ekstrem dan
 bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau
oksigen untuk jangka waktu tertentu. Menjadi spesies parasit kista memungkinkan
untuk bertahan hidup di luar tuan rumah, dan memungkinkan mereka transmisi
dari satu host ke yang lain. Ketika protozoa adalah dalam bentuk trophozoites
(Yunani, tropho = untuk memberi makan), mereka secara aktif memberi makan
dan tumbuh. Proses mana protozoa yang mengambil bentuk kista disebut
encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite
ke trophozoite
disebut excystation.
disebut excystation.
Protozoa dapat mereproduksi dengan pembelahan biner atau beberap a fisi.
Beberapa protozoa bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara
 beberapa menggunakan kombinasi, (mis. Coccidia). Seorang individu protozoon
adalah hermaphroditic. Nama lain untuk protozoa
proto zoa adalah Acrita (R. Owen, 1861).
Mereka dapat menyebabkan malaria atau disentri amuba.
H. Kelas Berdasarkan Alat Gerak

Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
1.  Rhizopoda
Rhizopoda (Sarcodina
(Sarcodina),alat
),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu)
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran
 protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan
sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling
mudah diamati adalah Amoeba.Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup

di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus,
Foraminifera, Arcella, Radiolaria.Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup
di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
a.

Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan
vakuola kontraktil.

 b.

Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan
disentri basiler
disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)

c.

Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam
mulut radang gusi (Gingivitis
(Gingivitis))

d.

Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya
minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah
globigerina.

e.

Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut
digunakan untuk bahan penggosok.

2.  Flagellata
Flagellata ( Mastigophora),alat
 Mastigophora),alat geraknya berupa flagel (bulu
cambuk).Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai
alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu :
a. Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis.
Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox
globator.Zooflagellata.
 b. Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma
gambiens, Leishmania Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1)

Golongan phytonagellata
Golongan phytonagellata
a) Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara
 protozoadengan ganggang)

 b) Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa
dengan ganggang)
c)  Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan
cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
2)

Golongan Zooflagellata,
Golongan Zooflagellata, contohnya
 contohnya :
a) Trypanosoma gambiense
Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.
 Trypanosoma rhodesiense.
Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor
(pembawa) Þ lalat Tsetse (Glossina
(Glossina sp.)
sp.) Trypanosoma
gambiense vektornya Glossina
vektornya Glossina palpalis
 palpalis Þ tsetse sungai
Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ
tsetse semak
 b) Trypanosoma cruzl Þ penyakit chagas
penyakit chagas
c) Trypanosoma evansi Þ penyakit surra,
penyakit surra, pada
 pada hewan
ternak(sapi).
d) Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar
penyakit kalanzar
e) Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan

3. Ciliata

Ciliata (Ciliophora
(Ciliophora),alat
),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata
ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang
digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek
dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang
mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga
 penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang
dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium
coli .
a. Paramaecium caudatum Þ disebut binatang sandal, yang memiliki dua
 jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang
 berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis
(osmoregulator). Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus
Þ Makronukleus dan
Mikronukleus (inti reproduktif)
(inti reproduktif).. Cara reproduksi, aseksual Þ membelah
diri, seksual Þ konyugasi.
 b. Balantidium coli Þ menyebabkan penyakit diare.
penyakit diare.
4. Sporozoa
Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak
hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya.
t ubuhnya. Pembiakan secara
vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual)
disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Þ
Toxopinsma dan Plasmodium..
dan Plasmodium.. Tidak
 Tidak memiliki alat gerak khusus,
menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya.
bi akannya.
Sporozoid memiliki organel-organel kompleks
organel-organel kompleks pada
 pada salah satu ujung (apex)
selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.Hidupnya
 parasit pada manusia dan hewan.Contoh : Plasmodium
: Plasmodium falciparum,
Plasmodium malariae,Plasmodium
malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.
vivax. Gregarina.

Jenis-jenisnya antara lain:
a. Plasmodiumfalciparum Þ malaria tropika
malaria tropika Þ sporulasi tiap hari
 b. Plasmodium vivax Þ malaria tertiana
malaria tertiana Þ sporulasi tiap hari ke-3(48 jam)
c. Plasmodium malariae Þ malaria knartana
malaria knartana Þ sporulasi tiap hari ke-4
(72 jam)
d. Plasmodiumovale Þ malaria ovale
 malaria ovale
Pemberantasan malaria dapat dilakulcan dengan cara :
1. Menghindari gigitan nyamuk Anopheles
nyamuk Anopheles sp.
2. Mengendalikan populasi nyamuk Anopheles
nyamuk Anopheles dengan insektisida dan
larvasida

Pengobatan penderita secara teratur dengan antimalaria chloroquin,
fansidar, dll
I. Peranan Protozoa

1. Peran menguntungkan :
a. Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri
sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi
Bakteri di alam.
 b. Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan
sebagai pla
 plankt
nkto
on (zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan
hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.

c. Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera
Fosil Foraminifera menjadi
 menjadi petunjuk sumber
minyak, gas, dan mineral.
d. Bahan penggosok, Endapan Radiolaria
Endapan Radiolaria di
 di dasar laut yang membentuk
tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
2. Peran Merugikan :

Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit penyakit yang disebabkan Protozoa antara lain :
Jenis penyakit

Protozoa

Disentri

 Entamoeba histolytica

Diare (Balantidiosis)

 Balantidium coli

Penyakit tidur (Afrika)

Trypanosoma gambiense

Toksoplasmosis (kematian janin)

Toxoplasma gondii

Malaria tertiana

 Plasmodium vivax

Malaria quartana

 Plasmodium malariae

Malaria tropika

 Plasmodium falciparum

Kalaazar

 Leishmania donovani

Surra (hewan ternak)

Trypanosoma evansi

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos =
 pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel
tunggal dan mikroskopis.
2. Berdasarkan struktur alat geraknya, filum protozoa dibedakan menjadi
empat, yaitu kelas Rhizopoda, kelas Ciliata, kelas Flagellata
Flagella ta dan kelas
Sporozoa.
B.

Saran

Sebaiknya para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca
 juga harus menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi Rhizopoda ini
dengan mencari lagi buku-buku bacaan lainn ya atau dari internet.

Daftar Pustaka
1. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1618351-amoeba/
2. http://blog.unila.ac.id/wasetiawan/files/2010/01/PROTOZOA.pdf
3. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/mengenal-protozoa/
4. http://www.duasociety.co.cc/2009/11/klasifikasi-protozoa.html
5. Istamar Syamsuri. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.

 A ver tebr ata A i r J i lid I . Depok : Penebar Swadaya.
6. Sugiarti, S. dkk. 2002.
2002. Av
7. Http//www. Google.com
8. Http//wikipedia.com