S OFTWARED EVELOPMENT R EFERENCESC ITATIONS

  S E N G

  • H

OFTWARE EVELOPMENT S D

  A

EFERENCES

ITATIONS R & C

  N S

  Research 4

  U

  N

   Rich Picture of Research’s Process

   Choosing a Subject Area  Choose Problem to Focus on Within the Subject Area

  • H A N S U N

   Assure Quality of Initial Ideas

   Write and Submit a Project Proposal

   QC of Project Proposal  Matching Supervisors and Students

  S E N G

   Developing Your Aim

   Meetings with Your Supervisor  Time Plan  Activities to Perform while Developing the Aim 

  • H A N S U N

  Refine the Initial Aim 

  Develop the Arguments Behind the Aim  Write the Introduction

  S E N G

  S E N

   Developing Your Objectives and Choosing

  G

  Methods

  •  Addressing Validity and Reliability

  H A

   Methods

  N

   An Illustrative Analogy

  S

   A Four-step Process

  U N

   Software Development  SDLC 

  • H A N S U N

  Earliest Model: Build-and-fix 

  Stage-wise and Classical Waterfall Models 

  Incremental Model 

  Prototyping  Agile Methods 

  Extreme Programming 

  Configuration Management 

  Top-down and Bottom-up Development 

  References & Citations 

  S E N G

Appropriate References

   Anda perlu mengetahui beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam membangun suatu sistem software dan cara mengevaluasinya.

  

Sebagai mahasiswa Fakultas TIK, Anda

akan diminta untuk membuat proyek yang terkait dengan pengembangan suatu sistem software.

  S E N G

  • H A N S U N

   Menurut Knott dan Dawson (Dawson, 2009: 115), beberapa keuntungan pemanfaatan defined process model:

  • H A N S U N

   Memecah permasalahan yang besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan mudah ditangani

   Menajamkan fokus

   Mendukung planning dan control

  • – meningkatkan perkiraan waktu yang tepat

   Dapat memantau kemajuan proyek

   Memberikan struktur sistem yang jelas 

  S E N G

Mengarahkan cara coding dan dokumentasi yang lebih baik

  S E N G

   SDLC menggambarkan suatu model umum

  • dalam pengembangan sistem software dan terdiri

  H atas beberapa tahapan. A N S U N

  

The Software Development Life Cycle (Dawson, 2009: 115) S E N

   Merupakan model awal dalam pengembangan

  G software.

  •  Tidak ada tahapan khusus yang diperlukan.

  H

   Tidak terstruktur dengan baik dan sulit untuk di-

  A N maintain.

  S U N

   Stage-wise model dikembangkan pada 1956 oleh Benington.

  • H A N S U N

   Merepresentasikan proses sequential

  • – saat suatu tahapan selesai dikerjakan, hasilnya menjadi dasar bagi tahapan berikutnya, tanpa bisa direvisi kembali.

   Sangat kaku dan naïve.

  S E N G

   Mengizinkan adanya iterasi antar tahapan secara terbatas.

   Untuk memungkinkan adanya perbaikan pada tahap sebelumnya, classical waterfall model dikembangkan.

  • H A N S U N

   Cocok untuk proyek yang relatif pendek prosesnya (6 bulan hingga 1 tahun) dan telah dipahami dengan jelas (permasalahan yang ingin dipecahkan).

  S E N G

  S E N G

  • H A N S U N
S E N

   Menyajikan sistem kepada client dalam suatu

  G

  

rangkaian sub-sistem pekerjaan untuk suatu periode

  • waktu tertentu.

  H A N S U N

  S E N

   Dalam menentukan tahapan increment mana

  G

  yang harus dikerjakan selanjutnya, dapat

  • digunakan value to cost ratios.

  H A N S U N

   Model conventional dan incremental dapat

digunakan dalam proyek yang permasalahannya

telah diketahui dengan jelas, requirements yang

dibutuhkan telah didefinisikan, dan solusi teknis yang diperlukan dapat diterapkan.

  • H A N S U N

   Namun, banyak juga proyek yang sulit untuk ditentukan cara penerapannya dalam suatu sistem software.

  

 Dapat digunakan suatu prototype dengan tujuan:

1.

  Menyelidiki kebutuhan sistem bersama user

  S E N G

  • requirements capture
S E N

   Throw-away prototyping: setelah membuat

  G

  

prototype, Anda membuangnya dan mengulangi

  • pembangunan sistem dari awal.

  H A N

   Evolutionary prototyping: setelah membuat

  S

  prototype, Anda mengembangkan prototype

  U tersebut menjadi sistem final yang diinginkan. N

  S E N

   Diperkenalkan pada tahun 2001 dalam suatu

  G

  pertemuan para software engineers di Utah,

  • USA.

  H A

   Mengurangi resiko dalam penyampaian suatu

  N

  

sistem software yang memiliki waktu rilis yang

  S singkat. U

   Cocok untuk proyek yang memiliki requirements

  N

  

yang tidak jelas atau berubah dengan cepat, tim

proyek yang kecil namun efisien dan dapat dipercaya, serta interaksi yang intens dengan client diperlukan.

   Evolutionary prototyping dan incremental model S E N

   Merupakan pendekatan pengembangan software

  G

yang mencakup seluruh prinsip dasar agile methods.

  

Didesain untuk proyek dengan jumlah anggota tim 2

  H hingga 12 orang. A

  

  N

  Users/ clients terlibat langsung dan komunikasi

  S intens sangat diperlukan. U

   Menurut Don Wells, extreme programming

  N

  meningkatkan suatu proyek software dalam 5 cara mendasar: komunikasi (communication), kesederhanaan (simplicity), tanggapan balik (feedback), penghargaan (respect), dan keberanian (courage).

   S E N

   Digunakan untuk mengendalikan berbagai versi yang

  G berbeda dari suatu sistem yang dikembangkan.

  Sangat berkaitan erat dengan version control dan

  H revision control. A

  

  N

  Jika Anda mengembangkan dan merilis versi baru

  S

  dari sistem, pastikan Anda menyimpan informasi

  U

  versi tersebut: perubahan apa yang dibuat, siapa

  N

  yang membuatnya, siapa yang menerimanya, dimana perubahan tersebut di-back-up, dan seterusnya.

   Jika configuration management dirasa sangat penting, dapat digunakan tool tambahan untuk membantu Anda, seperti TortoiseSVN (http://tortoisesvn.tigris.org/). S E N

   Hughes dan Cotterell (Dawson, 2009: 131)

  G

  

memberikan beberapa pedoman untuk memilih

  • process models yang tepat:

  H A 1.

  Jika ketidakpastian tinggi, maka gunakan

  N

  pendekatan evolutionary atau throw-away

  S prototyping. U

  2. Jika kompleksitas tinggi, namun

  N

  ketidakpastian rendah, maka gunakan pendekatan incremental.

  3. Jika ketidakpastian dan kompleksitas rendah,

maka gunakan model konvensional waterfall. S E N

   Beberapa pertimbangan yang dapat Anda

  G

  tanyakan:

  • 1.

  Bahasa pemrograman apa yang telah Anda

  H A

  kuasai?

  N 2.

  Apakah ada bahasa pemrograman tertentu

  S

  

yang ingin Anda pelajari sebagai bagian dari

  U

  proyek Anda?

  N 3.

  Bahasa pemrograman apa yang digunakan/ dikuasai oleh pembimbing Anda? Apakah beliau akan terlibat secara teknis? 4. Bahasa pemrograman apakah yang didukung

  5. Jika dibutuhkan bantuan teknis, apakah tersedia? 6.

  • H A N S U N

  Apakah ada requirements bahasa tertentu yang diajukan oleh client/ user terkait proyek Anda?

  7. Bahasa pemrograman apa yang didukung oleh client/ user Anda?

  8. Seberapa besar pengaruh sistem yang akan

  S E N G

Anda bangun terhadap pemilihan bahasa pemrograman tertentu?

  S E N

   Dalam sistem yang memiliki sejumlah komponen

  G

  

(misal, modules, functions, screens) yang dapat dibagi

  • ke dalam beberapa level lebih rinci, maka Anda harus

  H

  menentukan apakah akan menggunakan pendekatan

  A

top-down atau bottom-up dalam pengembangannya.

N S U N

  S E N G

  • H A N S U N

   Suatu referensi adalah suatu deskripsi yang menjelaskan suatu sumber informasi.

  • H A N S U N

   Dengan merujuk secara benar di dalam tulisan, beberapa keuntungan yang diperoleh:

   memperlihatkan bagaimana hasil pekerjaan Anda memperluas pengetahuan saat ini

   memperlihatkan keaslian pekerjaan Anda  memberikan credit terhadap karya orang lain (dan menghindar disebut plagiat)

   dapat mendukung dan mem-validasi argumen dalam laporan Anda

  

memperlihatkan bahwa Anda menguasai subyek

  S E N G

  

Beberapa jenis dokumen yang dapat digunakan

sebagai referensi:

  • H A N S U N

   Jurnal penelitian ilmiah

   Prosiding konferensi atau workshop  Tesis dan disertasi (M.Sc., Ph.D.) 

  Buku teks  Majalah ilmiah 

  Laman web  Koran 

  Dokumen lain seperti manual, blue print, dan commercial information

  S E N G

  S E N

   Dokumen tertulis lebih baik dibandingkan

  G pernyataan oral.

  • H

   Alasannya karena dokumen tertulis lebih

  A

  mudah ditelusuri kembali dan umumnya

  N telah di-review.

  S U

   Jangan menggunakan sumber-sumber oral

  N

sebagai argumentasi dalam penelitian Anda.

   Jika perlu, gabungkan dengan sumber tertulis.

  

Misal, untuk menggambarkan situasi dunia

   Tujuannya untuk membedakan dengan jelas, bagian mana yang merupakan pekerjaan (pendapat) Anda dan mana yang bukan.

   Suatu rujukan atau sitasi adalah penggunaan suatu referensi di dalam isi tulisan.

  • H A N S U N

  

Everything in your report that does not come

with a citation will be assumed to be your own work.

  S E N G

   Beberapa cara merujuk:

   Sebelum suatu tanda baca: 

  • H A N S U N

  Otak manusia memiliki sekitar 50 miliar saraf (Smith, 1994).

   Pada suatu tempat yang logis dalam kalimat:

   Menurut beberapa peneliti (Smith, 1994) terdapat 50 miliar saraf di dalam otak manusia.

   Pada tempat yang tepat secara struktur penulisan: Menurut Smith (1994), terdapat 50 miliar

  S E N G

  S E N

   Sebelum suatu daftar item:

  G

  

 Terdapat lima kategori pengguna (Anderson,

  • 2008): (1) mahasiswa, (2) guru, (3) profesor, (4)

  H A staf teknis, (5) staf administrasi.

  N

   Mengikuti tanda kutip:

  S

  

  U “Dalam eksperimen ini diperlihatkan bahwa otak manusia memiliki 50 miliar saraf. N

  Banyak jenis saraf ….” (Smith, 1994, hal. 345)  Hindari peletakan sitasi pada akhir paragraf. S E N

   Selama ini, prediksi harga saham yang paling

  G

  

baik telah dicapai oleh arsitektur jaringan saraf

  • tiruan Epsilon (Myers dan Sang, 1997, Niven

  H 1999). A N

   Arsitektur jaringan saraf tiruan Epsilon yang

  S

  diperkenalkan oleh Myers dan Sang (1997), telah

  U

  menjadi salah satu metode peramalan terbaik

  N untuk prediksi harga saham (Niven, 1999).

   Contoh profil dikumpulkan dari basis data S E N

   Cara penulisan rujukan dan daftar pustaka:

  G

   Harvard style

  • H

   APA style

  A

   Vancouver style

  N

   Other style

  S U N

   Penulis tunggal

   Knuth (1999) memperlihatkan bahwa ….

  • H A N S U N

   Telah diperlihatkan bahwa …. (Knuth, 1999).

   Dua penulis

   Pandangan Gatziu dan Dittrich (1999) terhadap proyek

  SAMOS ….

   Proyek SAMOS menginvestigasi fitur-fitur ….

  (Gatziu dan Dittrich, 1999).

   Lebih dari dua penulis

   Stankovic dkk. (1999) mengidentifikasi .... 

  Beberapa kesalahan pandangan mengenai database telah diidentifikasi (Stankovic dkk., 1999) ….

  S E N G

   Beberapa referensi

  • H A N S U N

  

Locke (1986, 1992) memperlihatkan bahwa

….

   Telah diperlihatkan bahwa …. (Locke, 1986, 1992).

   Sistem real-time memberikan isu teknis tambahan

  …. (Stankovic, 1988a, 1988b; Stankovic dan Hansson, 1999).

   Referensi dengan nomor halaman 

  Hingga saat ini, penyederhanaan telah digunakan …. (Popper, 1992, hal. 136).

  S E N G

   Daftar Pustaka harus diurut abjad.  Buku

  • H A N S U N

   Boehm, B. W. 1981. Software Engineering

Economics. Prentice-Hall, Eaglewood Cliffs,

New Jersey.

  

 Knuth, D. E. 1999. The Art of Programming.

  Edisi 3, vol 2. Addison-Wesley, Reading, MA, USA.

   Popper, K. R. 1992. The Logic of Scientific Discovery. Edisi 2 (cetak ulang dari 1959).

  S E N G

Routledge, London dan New York

   Bab dalam sebuah buku

 Gatziu, S. dan Dittrich, K. R. 1999. SAMOS.

  • H A N S U N

  

Dalam: N. W. Paton, editor. Active Rules in

Database Systems. Springer-Verlag, New York, bab 12, hal. 233-247.

  

 Kopetz, H. dan Verissimo, P. 1993. Design of

distributed real-time systems. Dalam: S.

  Mullender, editor. Distributed systems.

  S E N G

Addison-Wesley, bab 16

   Artikel jurnal

  

 Locke, C. D. 1992. Software Architecture for

Hard Real-Time Applications: Cyclic Executives vs. Fixed Priority Executives. Real- Time Systems Journal, 4(1), hal. 37-53.

  • H A N S U N

  

 Stankovic, J. A., Son, S. H., dan Hansson, J.,

1999. Misconceptions About Real-Time

Database Systems. IEEE Computer, 32(6),

  S E N G

Juni, hal. 29-36

  S E N

   Makalah konferensi

  G

  

Blaha, M. R., Premerlani, W. J., Bender, A. R.,

  • Salemme, R. M., Kornfein M. M., dan Harkins, C.

  H

  K. 1990. Bill-of-Material Configuration

  A

  Generation. Dalam Proceedings of the Sixth

  N International Conference on Data Engineering, hal.

  S 237-244. U N

   Mohan, C. 1999. Repeating History beyond ARIES.

  Dalam: M. P. Atkinson, M. E. Orlowska, P. Valduriez, S. B. Zdonik, M. L. Brodie, (eds) th

  Proceedings of the 25 International Conference on Very Large Data Bases, Edinburgh, Scotland, UK, 7-10 September, hal. 1-17. S E N

   Dokumen elektronik

  G  Davison, R. dan Kock, N., editors. 2004.

  • Professional Ethics [online]. Tersedia dalam:

  H A

  http://www.is.cityu.edu.hk/research/isworld/et

  N hics/index.htm [diakses 27 Juni 2007].

  S

   Khalifa, G., Irani, Z., Baldwin, L. P. dan Jones,

  U

  S. 2001. Evaluating Information Technology

  N

  with You in Mind. The Electronic Journal of Information Systems Evaluation [online], 4(1).

  Tersedia dalam: http://www.ejise.com/volume- 4/volume4-issue1/issue1-art5.htm [diakses 27 Juni 2007].

   Disertasi dan tesis

   Locke, C. D. 1986. Best-Effort Decision Making for Real-Time Scheduling. Ph.D. thesis. Department of Computer Science, Carnegie-Mellon University. Technical report

  • H A N S U N

   Wawancara  Smith, John. 2001. Diwawancara oleh penulis.

  S E N G

San Francisco, USA, 24 November

   Penulis tunggal

   Telah diperlihatkan bahwa …. (Knuth, 1999).

  • H A N S U N

   Knuth (1999) memperlihatkan bahwa ….

   Pada 1999, Knuth memperlihatkan bahwa ….

   Beberapa penulis

Rujukan pertama semua nama penulis dicantumkan,

rujukan selanjutnya yang sama tidak perlu.

  

  mengidentifikasi …..

   Beberapa kesalahan pandangan mengenai ….

  (Stankovic, Son, dan Hansson, 1999).

  

  S E N G

Stankovic, Son, dan Hansson (1999)

Stankovic dkk. (1999) mengidentifikasi

  S E N

   Buku

  G

   Boehm, B. W. (1981). Software engineering

  • economics. New Jersey: Prentice-Hall.

  H A

   Popper, K. R. (1992). The logic of scientific

  N discovery. Edisi 2 (cetak ulang dari 1959).

  S London dan New York, Routledge. U

   Knuth, D. E. (1999). The art of programming

  N (Vol. 2, edisi 3). Reading, MA: Addison-Wesley.

   Bab dalam sebuah buku  Gatziu, S. dan Dittrich, K. R. (1999). SAMOS.

  Dalam: N. W. Paton (ed.), Active Rules in

   Artikel jurnal

  

 Locke, C. D. (1992). Software architecture for

hard real-time applications: cyclic executives vs. fixed priority executives. Real-Time Systems Journal, 4(1), hal. 37-53.

  • H A N S U N

   Stankovic, J. A., Son, S. H., dan Hansson, J.

  (1999). Misconceptions about real-time database systems. IEEE Computer, 32(6), hal.

  29-36, Juni.

  S E N G

  S E N

   Makalah konferensi

  G

   Blaha, M. R., Premerlani, W. J., Bender, A. R.,

  • Salemme, R. M., Komfein M. M., dan Harkins,

  H A

  N

  Generation. Dalam: Proceedings of the Sixth

  S

  International Conference on Data Engineering,

  U hal. 237-244. N

  

Mohan, C. (1999). Repeating history beyond

th

  ARIES. Dalam: Proceedings 25 International Conference on Very Large Data Bases, Edinburgh, UK, Sept. hal. 1-17. S E N

   Dokumen elektronik

  G

   Davison, R. dan Kock, N., editors. Professional

  • Ethics [online]. Tersedia dalam:

  H A

  http://www.is.cityu.edu.hk/research/isworld/et

  N hics/index.htm [Diakses 4 Februari 2002].

  S

   Khalifa, G., Irani, Z., Baldwin, L. P. dan Jones,

  U

  S. (2001). Evaluating Information Technology

  N

  with You in Mind. The Electronic Journal of Information Systems Evaluation [online], 4(1).

  Tersedia dalam: http://www.ejise.com/volume- 4/volume4-issue1/issue1-art5.htm [Diakses 4 Februari 2002]. S E N

   Disertasi dan tesis

  G

   Locke, C. D. (1986). Best-Effort Decision

  • Making for Real-Time Scheduling. Doctoral

  H

  thesis. Department of Computer Science,

  A

  Carnegie-Mellon University. Tersedia sebagai

  N technical report CMU-CS-86-134.

  S

   Wawancara

  U N

   Tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka karena dianggap sebagai

  ‘komunikasi pribadi ’. Dapat diletakkan dalam badan kalimat atau catatan kaki.

  

 (J. Smith, komunikasi pribadi, 24 November

2001)

   Cara rujukan

   Telah diperlihatkan bahwa …. [1].

  • H A N S U N

   Knuth [1] memperlihatkan bahwa ….

   Maksimal 6 penulis. 

  Jika lebih dari 6, yang ditulis 3 nama penulis pertama ditambah dkk.

   Jika tidak ada nama penulis, langsung dimulai dengan judul.

  

  S E N G

Daftar Pustaka ditulis sesuai dengan urutan kemunculan

  S E N

   Buku

  G

 Boehm BW. Software Engineering Economics.

  • New Jersey: Prentice-Hall; 1981.

  H

   Popper KR. The Logic of Scientific Discovery.

  A

  

Edisi 2 (cetak ulang dari 1959). London dan

  N New York, Routledge; 1992.

  S U

   Knuth DE. The Art of Programming. Vol. 2,

  N edisi 3. Reading, MA: Addison-Wesley; 1999.

   Bab dalam sebuah buku

 Kopetz H, Verissimo P. Design of Distributed

Real-Time Systems. Dalam: Mullender S, ed.

  Distributed Systems. Addison-Wesley; 1993:bab 16.

   Artikel jurnal

   Locke, CD. Software Architecture for Hard Real-Time Applications: Cyclic Executives vs.

  • H A N S U N

  Fixed Priority Executives. Real-Time Systems Journal, 1992; 4(1): 37-53.

   Makalah konferensi  Mohan, C. Repeating History beyond ARIES.

  Dalam: Proc. 25 th

  International Conference on Very Large Data Bases, Edinburgh, UK, Sept.

  1999. hal. 1-17.

  S E N G

  S E N

   Dokumen elektronik

  G  Davison, R., Kock, N., eds. Professional Ethics.

  • [online], 2004. Tersedia dalam:

  H A

  http://www.is.cityu.edu.hk/research/isworld/et

  N hics/index.htm. Diakses 27 Juni 2007.

  S

 Khalifa, G., Irani, Z., Baldwin, L. P., Jones, S.

U

  Evaluating Information Technology with You

  N

  in Mind. The Electronic Journal of Information Systems Evaluation [online], 2001; 4(1).

  Tersedia dalam: http://www.ejise.com/volume- 4/volume4-issue1/issue1-art5.htm. Diakses 27 Juni 2007. S E N

   Disertasi dan tesis

  G

   Locke, CD. Best-Effort Decision Making for

  • Real-Time Scheduling. Doctoral thesis.

  H A

  

Department of Computer Science, Carnegie-

  N

  Mellon University, Mei 1986. Tersedia sebagai

  S technical report CMU-CS-86-134. U N

  

Dawson, C.W., 2009, Projects in Computing and

Information Systems: A Student’s Guide, 2 nd ed., Addison-Wesley: Great Britain.

  

Berndtsson, M., Hansson, J., Olsson, B., and Lundell, B.,

2008, Thesis Projects: A Guide for Students in Computer Science and Information Systems, 2 nd ed., Springer: London.

  • H A N S U N

  Panduan Skripsi UMN 2012. Winarno, Materi Kuliah Riset Teknologi Informasi. http://researchmethods.itposter.net http://www.extremeprogramming.org/ http://tortoisesvn.tigris.org/

  S E N G