FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) PADA SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

  FAKTOR

  • – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNET FINANCIAL

REPORTING (IFR) PADA SEKTOR PERBANKAN

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana

  Program Studi Akuntansi Oleh:

  ILHAM RIDHO MAULANA NIM : 2014310487 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2018

  

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR)

PADA SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Ilham Ridho Maulana

  STIE Perbanas Surabaya Email

  

Luciana Spica Almilia

  STIE Perbanas Surabaya Email

  

ABSTRACT

Internet Financial Reporting is the disclosure of company financial and non-financial report

information presented through the company's official website. The format commonly used

includes HTML, PDF, XBRL, audio and video to publish information on the company's

website. This study aims to examine the effect of the company, leverage, list of age, profitability,

and liquidity on the disclosure of Internet Financial Reporting. The sample used in this study

in 2016 was mentioned on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The sampling technique in this

study used purposive sampling using SPSS 23 software. The results showed that company size

and leverage have an affect on Internet Financial Reporting disclosures, including listing age,

profitability, and liquidity did not affect the disclosure of Internet Financial Reporting.

  

Key words: Internet Financial Reporting, company size, leverage, listing age, profitability,

liquidity. PENDAHULUAN

  Internet saat ini telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia, internet dapat digunakan untuk memudahkan berbagai pekerjaan manusia atau pun perusahaan. Perusahaan awalnya memakai metode paper-based dimana perusahaan harus melakukan cetak printout untuk pengungkapan informasi dan laporan keuangan yang diberikan kepada

  shareholder sebagai bentuk tanggung

  jawab dan juga kepada calon investor sebagai bahan acuan sebelum menanamkan modalnya. Metode paper-based memiliki kelemahan, seperti membutuhkan banyak biaya dan juga terbatas secara geografis. Saat ini, teknologi telah berkembang semakin pesat dan menjadi kebutuhan hampir semua masyarakat. Bahkan, banyak perusahaan saat ini memanfaatkan teknologi sebagai media komunikasi dengan stakeholder untuk penyampaian informasi keuangan dan non-keuangan sekaligus menjadi media untuk penyebarluasan laporan keuangan. Hal ini terjadi karena setiap perusahaan memiliki

  stakeholder terutama investor yang tersebar

  di dalam negeri bahkan di luar negeri yang sulit untuk dijangkau dimana para investor ingin selalu mengetahui berbagai informasi dari perusahaan sebagai pertimbangan dalam menanamkan modal mereka. Salah satu media yang dapat digunakan perusahaan untuk menjangkau seluruh investornya dalam penyebaran informasi perusahaan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi adalah internet.

  Media internet saat ini dapat dimanfaatkan perusahaan dengan cara cukup memiliki website lalu memakai metode paper-less untuk mengunggah informasi dan laporan keuangan ke dalam website perusahaan karena lebih efisien. Metode papper-less bisa meminimalisir kelemahan yang ada pada metode papper-

  based, dimana metode saat ini tidak

  beberapa tahun ini, Internet Financial

  Perusahaan di Indonesia sendiri juga sudah mulai menerapkan pelaporan keuangan melalui website pribadi perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peraturan dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia (2012) aturan nomor X.K.6 lampiran keputusan Ketua BAPEPAM dan LK nomor Kep- 431/BL/2012 yang menunjukkan bahwa setiap perusahaan publik berkewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan kepada BAPEPAM-LK selambat- lambatnya empat bulan setelah tahun buku berakhir. Setiap emiten atau perusahaan publik wajib menyampaikan laporan tahunan paling sedikit dua eksemplar, satu diantaranya dalam bentuk asli dan disertai dengan laporan salinan elektronik serta disediakan di laman perusahaan. Hal tersebut mendapatkan respon positif dari emiten karena emiten tidak perlu lagi memasang pengumuman atau iklan di surat kabar sehingga meminimalisir biaya agensi.

  Financial Reporting (IFR).

  secara luas oleh para investor dibandingkan dengan yang tidak menerapkan Internet

  Reporting (IFR) akan lebih mudah dikenal

  yang menerapkan Internet Financial

  reporting system. Tentunya, perusahaan

  metode yang paling cepat dalam melakukan penyebaran informasi yang terkait dengan perusahaan. Dapat dikatakan bahwa seiring dengan berkembangnya teknologi, maka dalam penyajian informasi yang mulanya berupa paper-based reporting system berubah menjadi paper less-based

  Reporting (IFR) berkembang menjadi

  Financial Reporting (IFR). Dalam

  membutuhkan banyak biaya dan juga tidak terbatas secara geografis, selain itu user

  Penggunaan media internet sebagai media pelaporan informasi keuangan maupun non-keuangan disebut Internet

  memilki peran penting dalam kemajuan perusahaan, karena saat ini website perusahaan bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan visi misi perusahaan, rincian produksi, harga saham dan tentu prestasi perusahaan yang telah dicapai. Dalam website perusahaan saat ini juga digunakan untuk mengungkapkan informasi laporan keuangan secara lengkap dan terperinci. Namun tidak semua perusahaan bersedia untuk menyajikan laporan keuangan ke dalam website mereka karena tidak ada jaminan keamanan mengenai laporan keuangan yang telah mereka unggah dalam website perusahaan (Mellisa dan Soni, 2012).

  Website perusahaan saat ini

  mengumpulkan informasi perusahaan serta bertujuan untuk menarik minat calon investor lebih banyak lagi.

  website akan memudahkan para stakeholder dan calon investor dalam

  Adanya kemudahan dalam mengakses internet memberikan perkembangan yang pesat pada teknologi internet sebagai media untuk penyebaran informasi. Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menyebarkan informasi positif mengenai perusahaan kepada para stakeholder dan calon investor. Hal inilah yang menyebabkan banyak perusahaan membuat dan mengelola website untuk menyebarkan informasi perusahaan. Berbagai informasi positif perusahaan yang disajikan dalam

  maupun calon investor cukup mengunduh data informasi dan laporan keuangan melalui laptop ataupun smartphone yang terfasilitasi dengan koneksi internet. Menurut penelitian Luciana (2008), perusahaan dianggap mampu bersaing dalam kompetensi bisnis ialah perusahaan yang sanggup untuk menerapkan teknologi di dalam perusahaannya.

  website bisa merubah data yang ada dalam website secara realtime. Shareholder

  Pada 19 Februari 2018, ketika Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia (APJII) merilis hasil riset tahun 2017, yang menyebutkan bahwa akses layanan (internet services) untuk sektor perbankan merupakan yang terendah sebesar 7,39 persen dalam kaitannya dengan akses internet. Hal ini merujuk pada masih banyaknya pelaku aktivitas perbankan yang masih sedikit menyisakan anggaran untuk menyediakan software terkait internet service, sedangkan mereka masih terus menganggarkan dana besar untuk hardware (kompas.com, 2018).

  Penelitian yang dilakukan oleh Riyan dan Rina (2017) menunjukkan bahwa dari perusahaan manufaktur industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, variabel profitabilitas,

  memberikan informasi secara jelas kepada calon investor mengenai prospek perusahaan di masa depan. Sedangkan penelitian Sri dkk (2016) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki hubungan terhadap Internet

  yang diberikan kepada pemegang saham dan juga bagi calon investor yang memandakan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik. Namun penelitian Reskino dan Nova (2016), Mohammed Ehab dan Basuony Mohammed (2015), serta Meliisa dan Soni (2012) mengungkapkan leverage tidak berpengaruh terhadap Internet Financial

  Reporting sebagai bentuk sinyal positif

  leverage rendah akan dengan senang hati untuk melakukan Internet Financial

  Reporting, karena perusahaan dengan nilai

  yang diberikan kepada pemegang saham dan juga bagi calon investor yang memandakan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik. Penelitian Riyan dan Rina (2017), Yosafat dan Yulius (2013), serta Hany dan Anis (2012) mengungkapkan bahwa leverage berpengaruh terhadap Internet Financial

  Reporting sebagai bentuk sinyal positif

  perusahaan tergantung pada modal kreditur dalam membiayai aset perusahaan (Kasmir, 2013:151). Perusahaan dengan nilai leverage rendah akan dengan senang hati untuk melakukan Internet Financial

  Leverage ialah seberapa besar

  transparansi dan akuntabilitas sebuah perusahaan.

  Internet Financial Reporting sebagai wujud

  besar atau perusahaan kecil tetap memakai

  Financial Reporting, karena perusahaan

  Internet Financial Reporting agar dapat

  leverage, dewan komisaris yang

  perusahaan, maka perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan kinerja kepada pemegang saham sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen agar menghindari asimetri informasi. Selain itu, perusahaan besar lebih mudah dipantau kegiatan bisnisnya di pasar modal, sehingga baik bagi perusahaan untuk melakukan

  Reporting , karena semakin besar

  Ukuran perusahaan adalah nilai yang menunjukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan, dan keuntungan yang mampu diperoleh perusahaan (Mellisa dan Soni, 2012). Semakin besar nilai dari total aset, penjualan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Besar ukuran perusahaan berpengaruh terhadap sistem pengungkapan informasi sebuah perusahaan. Menurut penelitian Riyan dan Rina (2017), Reskino dan Nova (2016), Yosafat dan yulius (2013), Hany dan Anis (2012), serta Mellisa dan Soni (2012) menunjukkan bahwa ukuran berpengaruh terhadap pengungkapan Internet Financial

  perusahaan, leverage , umur listing , profitabilitas, dan likuiditas.

  Internet Financial Reporting yaitu ukuran

  dapat mempengaruhi penerapan praktik

  Reporting . Adapun beberapa faktor yang

  yang dilakukan oleh Yosafat dan Yulius (2013) menunjukkan bahwa dari 135 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013, hanya 102 perusahaan yang menerapkan Internet Financial

  Financial Reporting . Sedangkan penelitian

  Reskino dan Nova (2016) menunjukkan bahwa dari 54 perusahaan di sektor properti, real estate dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, terdapat 53 perusahaan yang menerapkan Internet

  Reporting . Penelitian yang dilakukan

  berpengaruh terhadap Internet Financial

  Reporting karena perusahaan dengan nilai

  leverage yang tinggi juga tetap akan

  profitabilitas yang tinggi, maka perusahaan akan melakukan Internet Financial

  Internet Financial Reporting sebagai bentuk sinyal kepada

  Nilai likuiditas yang tinggi menandakan perusahaan memiliki kinerja yang baik sehingga mampu untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan dengan baik, maka manajer perusahaan akan melakukan

  Financial Reporting.

  Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo (Kasmir, 2013:128). Keuangan perusahaan yang tidak baik menyebabkan perusahaan tidak dapat membayar utang jangka pendek saat jatuh tempo. Perusahaan dengan likuiditas tinggi menandakan perusahaan memiliki keuangan yang baik. Penelitian Sri dkk (2016), Fransiskus dkk (2012), serta Hany dan Anis (2012) menyatakan likuiditas berpengaruh terhadap Internet

  dengan nilai profitabilitas yang rendah, karena perusahaan tetap harus mengungkapkan informasi laporan keuangan maupun non-keuangan sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan sebagai wujud transparansi perusahaan terhadap publik serta bentuk tanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan pemegang saham .

  Internet Financial Reporting meskipun

  Namun menurut Reskino dan Nova (2016), serta Mohammed Ehab dan Basuony Mohammed (2015) menunjukkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

  calon investor yang menandakan perusahaan berhasil dalam menjalankan sistem manajemen perusahaan.

  Reporting sebagai bentuk sinyal baik dan goodnews agar menarik lebih banyak minat

  Reporting, karena dengan nilai

  melakukan Internet Financial Reporting sebagai bentuk untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan pemegang saham agar menghindari asimetri informasi.

  Profitabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu. Profitabilitas merupakan tolak ukur sebuah perusahaan dalam menarik minat calon investor (Luciana, 2008). Penelitian oleh Riyan dan Rina (2017), Dolinsek dkk (2014), Fransiskus dkk (2012), serta Agboola dan salawu (2012) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap Internet Financial

  dalam bursa efek juga akan menerapkan Internet Financial reporting untuk mengikuti regulasi, serta merasa bahwa Internet Financial Reporting dapat menimimalisir biaya keagenan.

  reporting karena perusahaan yang baru listing

  dalam mengimplementasikan metode pengungkapan informasi laporan keuangan maupun non-keuangan, serta memiliki pengalaman dalam akuntabilitas pengungkapan informasi yang lebih baik. Namun penelitian Dolinsek dkk (2014), serta Agboola dan Salawu (2012) yang menyatakan bahwa umur listing tidak berpengaruh terhadap Internet Financial

  Financial Reporting karena lebih mudah

  lama listing akan memakai Internet

  reporting karena perusahaan yang telah

  Penelitian Sri dkk (2016), Mohammed Ehab dan Basuony Mohammed (2015), serta Hany dan Anis (2012) menyatakan umur listing berpengaruh terhadap Internet Financial

  Umur listing adalah seberapa lama perusahaan telah listing dalam bursa efek. Perusahaan yang telah listing memillliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan secara lengkap (Mellisa dan Soni, 2012). Perusahaan yang telah lama listing menandakan perusahaan tersebut tetap bisa bertahan dalam persaingan yang kompetitif dan kreatif dalam menghadapi berbagai persaingan bisnis. Perusahaan yang telah lama listing cenderung memiliki publisitas pengungkapan informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan yang baru listing. Pengungkapan informasi keuangan maupun non-keuangan tersebut berisikan informasi yang berguna bagi pemegang saham untuk menghindari asimetri informasi.

  calon investor untuk menanamkan modalnya dalam perusahaan. sedangkan penelitian Reskino dan Nova (2016), Yosafat dan Yulius (2013), serta Mellisa dan Soni (2012) menyatakan likuiditas tidak berpengaruh terhadap Internet

  Financial Reporting karena perusahaan

  goodnews bagi perusahaan untuk mampu

  manajer perusahaan akan membutuhkan informasi laporan keuangan maupun non- keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

  Internet Financial Reporting, karena

  Teori keagenan (Agency theory) awalnya diperkenalkan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling pada tahun 1976. Jensen dan Meckling (1976) menyebutkan bahwa teori keganenan adalah sebuah hubungan agensi dengan principal, dimana terdapat perjanjian antara principal (satu orang atau lebih) dan agen untuk memberikan jasa demi kepentingan pihak- pihak yang mendelegasikan tugas (principal) untuk mengambil keputusan. Teori keagenan dapat dikatakan sebagai salah satu teori yang berkaitan erat dengan

  Teori Keagenan (Agency Theory)

  Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi asimetri informasi. Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan cara memberikan sinyal positif. Sinyal dapat berupa promosi ataupun pengumuman terbitnya laporan informasi keuangan dan non-keuangan, sinyal berupa informasi keuangan yang positif dan dapat dipercaya dapat memberikan gambaran mengenai prospek perusahaan yang sesungguhnya. Sinyal positif membuat manajemen mampu untuk menjelaskan kondisi mengenai gambaran perusahaan kepada pemegang saham serta prospek perusahaan kepada calon investor dengan lebih baik (Brigham dan Houston, 2013:505).

  menarik lebih banyak calon investor agar menanamkan modalnya dalam perusahaan. Teori sinyal dapat berupa informasi keuangan dan non-keuangan mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen dalam merealisasikan keinginan pemegang saham .

  Teori sinyal (Signalling Theory) menurut Brigham dan Houston (2013:503) merupakan tindakan yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk memberikan sinyal kepada calon investor mengenai gambaran serta prospek perusahaan di masa depan. Propsek yang baik merupakan

  dengan nilai likuiditas rendah akan tetap melakukan Internet Financial Reporting sebagai bentuk tanggung jawab dan memenuhi kebutuhan informasi calon investor.

  KERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI DAN HIPOTESIS Teori Sinyal (Signalling Theory)

  perbankan. Variabel tersebut dipilih berdasarkan intensitas penggunaan variabel dalam penelitian terdahulu yang masih menemukan adanya perbedaan hasil. Alasan untuk memakai perusahaan perbankan sebagai populasi karena perusahaan perbankan dinilai memiliki peran yang penting dalam kegiatan ekonomi sebuah negara. Pengambilan sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 dikarenakan pada tahun tersebut semua perusahaan telah menerapkan regulasi Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajiban pelaporan keuangan melalui website perusahaan.

  Reporting (IFR) yang berfokus pada sektor

  likuiditas terhadap Internet Financial

  leverage, umur listing, profitabilitas, dan

  Ketidakkonsistenan hasil dari beberapa penelitian terdahulu menjadikan alasan pentingnya penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan pengaruh ukuran perusahaan,

  Dalam kerangka teori keagenan, terdapat tiga macam hubungan keagenan, yaitu hubungan keagenan antara manajer dengan pemilik perusahaan, hubungan keagenan antara manajer dengan kreditur, dan hubungan keagenan antara manajer dengan pemerintah. Dalam konteks perusahaan, principal berharap manajer perusahaan mampu untuk mengambil keputusan terbaik agar dapat memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan keagenan (Mellisa dan Soni, 2012).

  Internet Financial Reporting (IFR) Internet Financial Reporting Adalah

  Leverage diartikan sebagai penggunaan

  listing

  UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan yang akan

  Offering (IPO).

  Umur listing adalah seberapa lama perusahaan telah masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan yang telah lama listing menandakan perusahaan tersebut tetap bisa bertahan dalam persaingan yang kompetitif dan kreatif dalam menghadapi berbagai persaingan bisnis (Reskino dan Nova, 2016). Perusahaan yang telah lama listing cenderung memiliki publisitas pengungkapan informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan yang baru listing. Perusahaan yang ingin mendaftar dalam BEI melakukan penawaran saham untuk pertama kalinya yang disebut Initial Public

  Umur Listing

  sumber dana keuangan seperti utang dan dana pinjaman oleh perusahaan guna meningkatkan keuntungan pemegang saham. Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki berbagai kebutuhan, terutama berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan mestinya, dana selalu dibutuhkan untuk menutupi seluruh atau sebagian dari biaya yang diperlukan, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang yang diperlukan untuk ekspansi atau perluasan bisnis. Dalam hal ini manajer bertugas untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, berbagai cara dapat dilakukan baik seperti penerbitan saham, obligasi, maupun melakukan hutang kepada kreditur (Kasmir, 2013:151) .

  merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan.

  pengungkapan informasi laporan keuangan perusahaan baik keuangan maupun non- keuangan melalui website perusahaan. Format yang biasa dipakai antara lain HTML, PDF, XBRL, audio maupun video untuk mempublikasikan informasi keuangan dalam website perusahaan. Penggunaan media internet untuk mengungkapkan laporan keuangan perusahaan saat ini memiliki banyak keunggulan. Keunggulan yang akan didapat antara lain adalah minim biaya, bersifat real time,serta tak terbatas secara geografis. Internet Financial Reporting (IFR) digunakan perusahaan untuk menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan khususnya investor dengan lebih baik dan lebih cepat. Informasi yang disajikan dalam website perusahaan dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun dengan biaya yang lebih murah.

  Leverage Leverage menurut Kasmir (2013:150)

  seperti fasilitas internet dan juga kualitas sumber daya manusia yang lebih baik untuk melakukan pengungkapan informasi laporan keuangan ke dalam website perusahaan .

  Internet Financial Reporting

  Perusahaan besar memiliki sumber daya lebih banyak untuk memanfaatkan

  Ukuran perusahaan adalah suatu nilai yang menunjukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan, dan keuntungan yang mampu diperoleh perusahaan (Mellisa dan Soni, 2012). Semakin besar nilai dari total aset, penjualan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Perusahaan besar cenderung memiliki informasi manajemen lebih banyak sehingga memiliki pengungkapan informasi yang lebih baik dibanding perusahaan kecil (Luciana, 2008).

  Ukuran Perusahaan

  maupun yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan informasi laporan keuangan maupun non- keuangan. Perusahaan yang lebih lama

  listing menyediakan publisitas informasi

  Perusahaan besar memiliki sumber daya yang lebih banyak untuk memanfaatkan Internet Financial

  Pengaruh Leverage terhadap Internet Financial Reporting Leverage

  Financial Reporting .

  dan Rina (2017), Reskino dan Nova (2016), Dolinsek dkk (2014), Yosafat dan yulius (2013), Hany dan Anis (2012), serta Mellisa dan Soni (2012). Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Internet

  Internet Financial Reporting yaitu Riyan

  kualitas sumber daya manusia yang baik untuk melakukan pengungkapan informasi laporan keuangan ke dalam website perusahaan. Terdapat beberapa peneliti terdahulu yang memberikan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

  Reporting seperti fasilitas internet dan juga

  Ukuran perusahaan adalah suatu nilai yang menunjukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan, dan keuntungan yang mampu diperoleh perusahaan (Mellisa dan Soni, 2012). Semakin besar nilai dari total aset, penjualan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Perusahaan besar cenderung memiliki sistem informasi manajemen yang lebih banyak sehingga memiliki pengungkapan informasi yang lebih baik dibanding perusahaan kecil (Luciana, 2008).

  yang lebih banyak dibanding perusahaan yang baru saja listing karena memiliki pengalaman sebagai bagian dari akuntabilitas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

  Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Internet Financial Reporting

  Perusahaan sektor perbankan yang memiliki total aset lebih besar memiliki keuntungan untuk menyalurkan kredit kepada pihak-pihak peminjam dalam jumlah yang lebih besar sehingga dapat memperoleh keuntungan yang tinggi (Alper dkk, 2011) . Nilai likuiditas yang tinggi menyebabkan manajer perusahaan melakukan Internet Financial Reporting sebagai bentuk tanggungjawab kepada pemegang saham untuk menghindari asimetri informasi, serta sebagai sinyal baik bagi calon investor berupa prospek perusahaan di masa depan dengan kondisi keuangan yang sehat.

  Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, karena likuiditas merupakan variabel yang umum dipakai dalam mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan. setiap perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan likuiditasnya serta menjamin operasi dalam memenuhi kewajibannya. Perusahaan dengan kondisi likuiditas yang baik menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi keuangan yang baik.

  Likuiditas

  Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan dalam satu periode berjalan. Profitabilitas adalah variabel yang menunjukkan hasil-hasil operasi produktivitas perusahaan pada periode berjalan (Brigham dan Houston, 2013:527). Profitabilitas merupakan variabel untuk menilai kemampuan perusahaaan dalam mencari dan melihat keuntungan (Kasmir, 2013:196) . Profitabilitas mengukur bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan bisnis yang dilakukan. Hal ini juga merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan perusahaan (Kasmir, 2013:197).

  Profitabilitas

  menurut Kasmir (2013:150) merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan.

  Leverage diartikan sebagai penggunaan

  Umur listing adalah seberapa lama perusahaan telah masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan yang telah lama listing menandakan perusahaan tersebut tetap bisa bertahan dalam persaingan yang kompetitif dan kreatif dalam menghadapi berbagai persaingan bisnis (Reskino dan Nova, 2016). Perusahaan yang telah lama listing cenderung memiliki publisitas pengungkapan informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan yang baru listing. Perusahaan yang ingin mendaftar dalam BEI melakukan penawaran saham untuk pertama kalinya yang disebut Initial Public

  Pengaruh Proftabilitas terhadap Internet Financial Reporting

  Reporting .

  maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 3 : Umur Listing berpengaruh terhadap Internet Financial

  Reporting. Berdasarkan uraian tersebut

  UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan yang akan listing maupun yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan informasi laporan keuangan maupun non-keuangan. Perusahaan yang lebih lama listing menyediakan publisitas informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan yang baru saja listing karena memiliki pengalaman sebagai bagian dari akuntabilitas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Hal ini juga didukung oleh Hanny dan Anis (2012), Sri dkk (2016), Mohammed Ehab dan Basuony (2015) yang memperoleh bukti bahwa umur listing berpengaruh terhadap Internet Financial

  Offering (IPO).

  Pengaruh Umur Listing terhadap Internet Financial Reporting

  sumber dana keuangan seperti utang dan dana pinjaman oleh perusahaan guna meningkatkan keuntungan pemegang saham. Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki berbagai kebutuhan, terutama berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan mestinya, dana selalu dibutuhkan untuk menutupi seluruh atau sebagian dari biaya yang diperlukan, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang yang diperlukan untuk ekspansi atau perluasan bisnis. Dalam hal ini manajer bertugas untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, berbagai cara dapat dilakukan baik seperti penerbitan saham, obligasi, maupun melakukan hutang kepada kreditur (Kasmir, 2013:151).

  Reporting .

  (2008), Dolinsek dkk (2014), Yosafat dan Yulius (2017), Fransiskus dkk (2012), Agboola dan Salawu, serta Hany dan Anis (2012). Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 2 : Leverage berpengaruh terhadap Internet Financial

  leverage berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting yaitu Riyan dan Rina

  dikeluarkan yaitu biaya pembuatan website sampai dengan pengelolaan website . Berbeda halnya apabila perusahaan memiliki leverage yang relatif rendah, kreditur dan investor akan merasa aman jika menanamkan dana pada perusahaan karena perusahaan dianggap memiliki resiko yang rendah atas pelanggaran perjanjian kredit.. Adapun peneliti terdahulu yang memperoleh bukti bahwa

  Reporting karena adanya biaya yang harus

  Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi memiliki kecenderungan untuk tidak menerapkan Internet Financial

  Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan dalam satu periode berjalan. Profitabilitas adalah variabel yang menunjukkan gabungan dari likuiditas, manajemen aset pada hasil-hasil operasi periode berjalan (Brigham dan Houston, 2013:527). Profitabilitas merupakan variabel untuk menilai kemampuan perusahaaan dalam mencari dan melihat keuntungan (Kasmir, 2013:196) . Profitabilitas mengukur bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan bisnis yang dilakukan. Hal ini juga merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan perusahaan (Kasmir, 2013:197).

  Penelitian yang dilakukan oleh Luciana (2008) Hanny dan Anis (2012), serta Anthony dkk (2012) memberikan hasil yaitu umur listing berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting.

  Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 4 : Profitabilitas berpengaruh terhadap Internet Financial

  Reporting .

  Pengaruh Likuiditas terhadap Internet Financial Reporting

  Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, karena likuiditas merupakan variabel yang umum dipakai dalam mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan. setiap perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan likuiditasnya serta menjamin operasi dalam memenuhi kewajibannya. Perusahaan dengan kondisi likuiditas yang baik menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi keuangan yang baik. Perusahaan sektor perbankan yang memiliki total aset lebih besar memiliki keuntungan untuk menyalurkan kredit kepada pihak-pihak peminjam dalam jumlah yang lebih besar sehingga dapat memperoleh keuntungan yang tinggi (Alper dkk, 2011) . Nilai likuiditas yang tinggi menyebabkan manajer perusahaan melakukan Internet Financial Reporting sebagai bentuk tanggungjawab kepada pemegang saham untuk menghindari asimetri informasi, serta sebagai sinyal baik bagi calon investor berupa prospek perusahaan di masa depan dengan kondisi keuangan yang sehat .

  Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, karena likuiditas merupakan variabel yang umum dipakai dalam mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan. setiap perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan likuiditasnya serta menjamin operasi dalam memenuhi kewajibannya. Perusahaan dengan kondisi likuiditas yang baik menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi keuangan yang baik.

  Perusahaan sektor perbankan yang memiliki total aset lebih besar memiliki keuntungan untuk menyalurkan kredit kepada pihak-pihak peminjam dalam jumlah yang lebih besar sehingga dapat memperoleh keuntungan yang tinggi (Alper dkk, 2011) . Nilai likuiditas yang tinggi menyebabkan manajer perusahaan melakukan Internet Financial Reporting sebagai bentuk tanggungjawab kepada pemegang saham untuk menghindari asimetri informasi, serta sebagai sinyal baik bagi calon investor berupa prospek perusahaan di masa depan dengan kondisi keuangan yang sehat. Beberapa peneliti yang memberikan bukti bahwa likuiditas berpengaruh terhadap Internet Financial

  Reporting yaitu Sri dkk (2016), Fransiskus dkk (2012), serta Hany dan Anis (2012).

  Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 5 : Likuiditas berpengaruh terhadap Internet Financial

  Reporting .

  Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  

Gambar 1

KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN Pemilihan Sampel

  )

  )

  5

  ) Likuiditas (X

  4

  ) Profitabilitas (X

  3

  ) Umur listing (X

  2

  Leverage (X

  1

  Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 yang sesuai dengan kriteria sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini meliputi: (1) Perusahaan sektor perbankan memiliki website yang dapat diakses oleh publik, (2) Perusahaan sektor perbankan telah menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit periode 2016, (3) Perusahaan sektor perbankan memiliki data dan informasi yang dibutuhkan peneliti terkait dengan penelitian.

  perusahaan dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun dengan Ukuran Perusahaan (X

  website

  (IFR) digunakan perusahaan untuk menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan khususnya investor dengan lebih baik dan lebih cepat. Informasi yang disajikan dalam

  Financial Reporting

  pengungkapan informasi laporan keuangan perusahaan baik keuangan maupun non- keuangan melalui website perusahaan. Format yang biasa dipakai antara lain HTML, PDF, XBRL, audio maupun video untuk mempublikasikan informasi keuangan di website perusahaan. Penggunaan media internet untuk mengungkapkan laporan keuangan perusahaan saat ini memiliki banyak keunggulan. Keunggulan yang akan didapat antara lain, real time, hemat biaya dan tak terbatas secara geografis. Internet

  Definisi Operasional Variabel Internet Financial Reporting Internet Financial Reporting Adalah

  Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Internet Financial Reporting. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, leverage , umur listing , profitabilitas, dan likuiditas.

  Variabel Penelitian

  Data yang digunakan merupakan data sekunder. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu data dikumpulkan dari laporan keuangan perusahaan yang dapat diperoleh melalui situs resmi BEI dan melalui website resmi perusahaan.

  Data Penelitian

  Internet Financial Reporting (Y) independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, leverage , umur listing , profitabilitas, dan likuiditas.

  • β
  • β
  • β
  • β

  5 : Likuiditas

  5

  IFR : Internet Financial

  Reporting

  X

  1

  : Ukuran perusahaan

  X

  2 : Leverage

  X

  3 : Umur listing

  X

  4 : Profitabilitas

  X

  β : Konstanta β

  4

  1,

  β

  2,

  β

  3,

  β

  4,

  β

  5

  : Koefisien regresi ε

  : Standart error

  ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Uji Deskriptif

  Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai keseluruhan variabel yang digunakan baik dependen maupun independen (Imam, 2013:19). Variabel dependen yang digunakan peneliti adalah Internet

  5 X

  4 X

  • ε Keterangan:

  Profitabilitas

  biaya yang lebih murah.

  Dalam penelitian ini, Internet

  Financial Reporting (IFR) diukur dengan

  menggunakan indeks yang dikembangkan oleh Luciana (2008) yang terdiri dari 4 komponen, yaitu: isi (content), ketepatwaktuan (timeliness), pemanfaatan teknologi dan dukungan pengguna (user

  support) . Rumus untuk menghitung Internet Financial Reporting (IFR) yaitu:

  IFR = (40% x indeks content) + (20% x indeks timeliness) + (20% x indeks pemanfaatan teknologi) + (20% x indeks user support).

  Ukuran Perusahaan

  Ukuran perusahaan adalah suatu nilai yang menunjukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan, dan keuntungan perusahaan. Ukuran perusahaan dihitung dengan rumus: Ukuran Perusahaan = Ln Total Asset

  Leverage Leverage menurut Kasmir (2013:150)

  merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Ukuran perusahaan dihitung dengan rumus: DER =

  Total Hutang Total Ekuitas Umur Listing

  Umur listing adalah seberapa lama perusahaan telah masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). perusahaan yang telah lama listing menandakan perusahaan tersebut tetap bisa bertahan dalam persaingan yang kompetitif dan kreatif dalam menghadapi berbagai persaingan bisnis. Umur listing diukur dengan rumus: UM =

  Tahun Pengamatan − Tahun IPO Sumber: Data diolah Dapat dilihat pada Tabel 1, IFR memiliki nilai minimum sebesar 16,30, nilai maksimum sebesar 22,0, nilai rata-rata (mean) sebesar 18,895 dan nilai standar deviasi 1,5299. Nilai rata-rata yang lebih besar dari standar deviasi menunjukkan bahwa nilai sampel berkumpul atau mengelompok di sekitar nilai rata-rata hitungnya yang mengakibatkan penyebaran datanya bersifat homogen atau tidak bervariasi. Nilai minimum pada IFR sebesar 16,30 dimiliki oleh PT. Bank QNB Indonesia Tbk. Sedangkan nilai maksimum pada IFR sebesar 22,0 dimiliki oleh Bank Mandiri Persero Tbk.

  Profitabilitas merupakan variabel untuk menilai kemampuan perusahaaan dalam mencari dan melihat keuntungan dalam satu periode tertentu (Kasmir, 2013:196). Profitabilitas dihitung dengan rumus:

  3

  ROE = Laba Bersih setelah Pajak Modal

  Likuiditas

  Likuiditas ialah kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. rasio LDR rasio yang umum dipakai dalam mengukur likuiditas perusahaan.

  LDR = Kredit Dana Pihak Ketiga

  Alat Analisis

  Teknik analisis data dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik (uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas), dan pengujian hipotesis (uji F, koefisien determinasi (R

  2 ), uji t).

  Model persamaan dalam penelitian ini adalah:

  IFR = β + β

  1 X

  1

  2 X

  2

  3 X

  Financial Reporting, serta variabel

  Ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 28,35, nilai maksimum sebesar 34,58, nilai rata-rata (mean) sebesar 31,112 dan nilai standar deviasi 1,7632. Semakin besar ukuran perusahaan maka akan memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap pengungkapan menggunakan Internet Financial Reporting.

  Nilai Kolmogorov-smirnov sebesar 0.087 dengan signifikansi 0.200. Tingkat signifikansi tersebut lebih dari 0,05, maka H diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa data pada model penelitian ini berdistribusi normal.

  Profitabilitas 40 -0,47 0,53 0,050 0,1447 Likuiditas 40 0,05 1,10 0,835 0,1746

  Leverage 40 0,86 10,87 5,728 2,1416 Umur Listing 40 1,00 34,00 12,800 8,7565

  IFR 40 16,30 22,00 18,895 1,5299 Ukuran Perusahaan 40 28,35 34,58 31,112 1,7632

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

  Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model penelitian ini ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Dari hasil analisis, tidak terdapat nilai VIF yang lebih dari 10 dan nilai tolerance juga kurang dari 0,1 dari semua model variabel. Maka dapat

  2. Multikolinearitas

  Uji Asumsi Klasik 1. Normalitas

  Leverage memiliki nilai minimum

  Likuiditas memiliki nilai minimum sebesar 0,05, nilai maksimum sebesar 0,835, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,835 dan nilai standar deviasi 0,1746. Likuiditas yang tinggi menandakan bahwa perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik sehingga dapat menjamin pembayaran hutang jangka pendek pada saat jatuh tempo.

  Profitabilitas memiliki nilai minimum sebesar -0,47, nilai maksimum sebesar 0,53, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,53 dan nilai standar deviasi 0,1447. Profitabilitas yang tinggi menandakan perusahaan memiliki kinerja dengan memanfaatkan aset dan sumber daya manusia dengan sangat baik.

  Umur Listing memiliki nilai minimum sebesar 1,00, nilai maksimum sebesar 34,00, nilai rata-rata (mean) sebesar 12,800 dan nilai standar deviasi 8,7565. Semakin lama perusahaan listing dalam bursa efek, maka perusahaan akan memiliki pengalaman yang lebih baik dalam menyajikan laporan keuangan yang lebih kreatif dan up to date.

  perusahaan memiliki banyak hutang dan dianggap memiliki resiko yang tinggi atas pelanggaran perjanjian kredit.

  leverage yang tinggi mengartikan bahwa

  sebesar 0,86, nilai maksimum sebesar 10,87, nilai rata-rata (mean) sebesar 5,728 dan nilai standar deviasi 2,1416. Tingkat

  

Tabel 1

STATISTIK DESKRIPTIF disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian ini.

3. Multikolinearitas

  2

  

Tabel 2

HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

  Perusahaan besar memiliki kesadaran yang lebih dalam memanfaatkan