PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA ASPEK KOGNITIF DI SDN MEKARGALIH 1 GARUT

  

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA ASPEK KOGNITIF DI SDN MEKARGALIH 1

GARUT

  1

  2

  3 1 Povitasari , Nizar Alam Hamdani , Maman Rusmana

SDN Mekargalih 1 Kabupaten Garut, Alumni Program Pascasarjana STKIP Garut

2 Email; [email protected]

Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana STKIP Garut

3 Email: [email protected]

Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana STKIP Garut

  

Email: [email protected]

  Abstract

  

This study aims to find: 1) student learning outcomes before using the media in the material audiovisual Greenery on

science lesson in class V SDN Mekargalih I; 2) student learning outcomes after the use of audiovisual media in the

material Greenery on a science lesson in class V SDN Mekargalih I; and 3) the significant student learning outcomes

among students before using Audiovisual media with students after using the material Audiovisual media Greenery on a

science lesson in class V SDN Mekargalih I. The method used in this study is an experimental method with quantitative

approach and design research using one group pretest-posttest design. The results showed: the learning outcomes before

using audio-visual media to produce an average value of 44.81 ± 14.76 were under the KKM and outcomes after using

audio-visual media to produce an average value of 75.32 ± 12.357 is above the KKM. There are differences in learning

outcomes prior to learning after learning using audio-visual media, outcomes after using audio-visual media (75.23)

higher than before using audiovisual (44.81) and hence improved outcomes after using the media audio-visual

amounted to 0.5668 the medium category. Recommendations put forward include 1) the expected Teachers, Students,

Principals to play an active role in the implementation and use of Audiovisual Media in the process of learning and

teaching; 2) Teachers should design their own so that the media made in accordance with the desired learning

objectives. Likewise in use in order to provide the maximum benefit, teachers should be able to use for their intended

use; 3) recommended to conduct further research to interested parties with this research with a variety of treatment

variables.

  Keywords: media audiovisual, learning outcomes

  A. PENDAHULUAN teknologi, dan seni. Proses belajar ini dapat Pendidikan merupakan bagian penting dilakukan sepanjang hayat dan di mana saja dari proses pembangunan nasional yang ikut ketika kesempatan belajar memungkinkan, menentukan pertumbuhan ekonomi suatu menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara. Pendidikan juga merupakan investasi 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pengembangan sumberdaya manusia, di disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha mana peningkatan kecakapan dan kemampuan sadar dan terencana untuk mewujudkan diyakini sebagai faktor pendukung upaya suasana belajar dan proses pembelajaran agar manusia dalam mengurangi kehidupan yang peserta didik sacara aktif mengembangkan penuh dengan ketidak pastian. Dalam era potensi dirinya untuk memiliki kekuatan globalisasi yang semakin mendunia ini, setiap spiritual keagamaan, pengendalian diri, bangsa khususnya Indonesia perlu kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta meningkatkan daya saingnya di dalam keterampilan yang diperlukan dirinya, berbagai bidang, termasuk sumber daya masyarakat, bangsa dan negara.. Pendidikan manusianya. Agar mampu bersaing di bidang dasar sebagai salah satu jenjang pendidikan sumber daya manusia, setiap orang dituntut memiliki peranan di dalam pembentukan untuk secara terus menerus belajar mengikuti karakter, membutuhkan berbagai aspek dan mengembangkan ilmu pengetahuan, akademik dan lingkungan belajar yang dapat membangun kecakapan, pengetahuan serta motivasi Pendidikan yang memberikan lingkungan belajar yang kaya dan bermakna di dalam proses pembelajaran diperlukan untuk dapat mengembangkan kecakapan hidup, dengan demikian pendektan dengan teknologi modern di sekolah tidak hanya menekankan pada aspek pengetahuan tapi inspiratif. Efektivitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran tidak dapat terwujud hanya dengan inovasi dalam teori belajar, metode, atau teknologi secara terpisah-pisah. Banyak faktor yang berpengaruh atau berperan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu di antaranya adalah teknologi yang digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Maka dengan hal ini merupakan suatu perncanaan sekaligus pengupayaan prestasi yang lebih baik dengan menggunakan media audio visual yang lebih modern dan interaktif untuk seusia anak didik. Oleh sebab itulah media dalam hal ini media audio visual diharapkan menyuplai prestasi belajar di bidang IPA. Pokok bahasan alat pernapasan yang notabene merupakan materi pokok bagian dari pelajaran IPA mengenai bahasan anatomi tubuh manusia internal, harus betul- betul dipahami oleh siswa tidak hanya untuk ketercapaian kurikulum tetapi bagaimana siswa secara sadar memahami bagian dari tubuhnya dan menyadarkan untuk menjaga alat pernapasannya dari pencemaran lingkungan, misalnya dampak merokok dan perokok pasif. Hal tersebut lebih berkesan dan berdampak bagi pemahaman dan mental mereka akan pentingnya kesehatan alat pernapasan.

  B. KAJIAN LITERATUR Media pembelajaran adalah suatu alat sebagai perantara untuk pemahaman makna dari materi yang disampaikan oleh pendidik elektronik dan media pembelajaran ini juga sebagai alat untuk memperlancar dari penerapan komponen-komponen dari sistem pembelajaran tersebut, sehingga prosespembelajaran dapat bertahan lama dan efektif, suasana belajar pun menjadi menyenangkan.media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan peantara untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, minat, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. multimedia merupakan kombinasi dari tiga elemen, yaitu suara, gambar, teks. Atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media dan audio (suara/musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar. Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode tertentu.

  C. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen (pra- eksperimen), karena digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu. Desain penelitian menggunakan desain eksperimen one group pre-test-post-test, Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui: Tes dilakukan untuk mengukur kompetensi yang dimiliki peserta didik sesudah proses pemebelajaran, setelah itu guru dapat langsung mendapatkan evaluasi sebagai bahan tolak ukur hasil belajar peserta didik, Data yang diperoleh bersumber dari peserta didik kelas V, maka populasinya kelas V di SDN Mekargalih 1, Dengan keterbatasan kelas yang ada di SDN Mekargalih 1 maka penulis hanya eksperimen. Metode penelitian diguankana untuk menguji objek penelitian dengan pendekatan kuantitatif atau dengan menguji statistic parametric , Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berupa pilihan ganda. Maka sebelum penelitian dilakukan, peneliti harus mengetahui dulu tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari tes tersebut.

  D. HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan pertama dari penelitian ini, yaitu untuk menemukan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan Media Audiovisual pelajaran IPA kelas V di SDN Mekargalih I. Adapun hasil pretest yang diperoleh, secara rata-rata hasil pretest sebelum digunakan Media Audiovisual sebesar 44,81, setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan Media Audiovisual (postest) menjadi sebesar 75,32. Hasil belajar setelah menggunakan Media Audiovisual dikaitkan dengan nilai KKM, yang mana pedoman nilai KKM pada Kompetensi Dasar yang ditetapkan, yaitu 70 setelah dilakukan uji one group pretest-posttest yang hasilnya ternyata nilai rata-rata hasil tes ≠ 70. Karena nilai rata-rata hasil tes > KKM, maka KKM terlampaui, dengan kata lain penggunaan Media Audiovisualberpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar siswa.

  Selanjutnya, setelah dilakukan perhitungan peningkatan hasil belajar pada pembelajaran yang menggunakan Media Audiovisual dengan menggunakan gain ternormalisasi, diperoleh nilai rata-rata peningkatan hasil belajar sebesar 0,5668 yang termasuk dalam kategorisedang. Terjadi peningkatan hasil belajar ini tidak terlepas dari peran media yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Media Audiovisual. Dari hasil penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa setelah pembelajaran (pascates) menggunakan media audiovisual menunjukkan nilai rata-rata 75,23. Nilai tersebut sudah memenuhi nilai KKM yang ditentukan yaitu 70. Tujuan kedua dari penelitian ini, yaitu mengetahui perbedaan hasil belajar antara menggunakan Audiovisual dengan siswa sesudah menggunakan Audiovisual padapelajaran IPA di SDN Melargalih I. Selanjutnya, perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan media audiovisual dalam materi tumbuhan hijau pada mata pelajaran IPA.Hasil belajar siswa kelas

  V SDN Mekargalih I sebelum perlakuan (prates) memperoleh nilai rata-rata 44,81 sedangkan hasil pembelajaran dengan menggunakan Media Pembelajaran Audiovisual, peneliti memperoleh hasil nilai rata-rata siswa mencapai 75,23. Hal ini berarti terdapat peningkatan hasil belajar dengan menggunakan Media Pelajaran Audiovisual dalam Pelajaran IPA. Selain itu,dari hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar tersebut maka dapat disimpulkan pula bahwa terdapat peningkatan hasil belajardengan menggunakan Media Pelajaran Audiovisual dalam Pelajaran IPA kelas V di SDN Mekargalih I.

  E. SIMPULAN DAN REKOMENDASI

  1. Simpulan

  a. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan Media Audiovisual

  pelajaran IPA kelas V di SDN Mekargalih I. menghasilkan nilai rata-rata sebesar 44,81 berada dibawah nilai KKM yang berarti kemampuan siswa sebelum menggunakan media audio-visual belum optimal.

  b. Hasil belajar siswa setelah menggunakan Media Audiovisual

  pelajaran IPA kelas V di SDN Mekargalih I menghasilkan nilai rata-rata sebesar 75,32 berada di atas nilai KKM. Hal ini berarti bahwa kemampuan siswa setelah menggunakan Media Audiovisual sudah optimal dan penggunaan Media Audiovisual berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar siswa.

  c. Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang signifikan antara siswa sebelum menggunakan media Audiovisual dengan siswa sesudah menggunakan media Audiovisual pada pelajaran IPA di SDN Mekargalih I.

  a. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan para Guru, Siswa, Kepala Sekolah untuk berperan aktif dalam penerapan dan penggunaan Media Audiovisual dalam proses belajar dan mengajarnya, mengingat Media Audiovisual ini mampu meningkatkan hasil belajar.

  Dimyati Mahmud. ( 1989 ). Psikologi

  b. Media merupakan salah satu bagian yang Pendidikan. Jakarta: Depdikbud cukup penting dalam keberhasilan Haditomo dkk. Strategi Belajar Mengajar. pembelajaran. Dalam memanfaatkan (1980). (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK- produk Teknologi Pembelajaran agar

  IKIP Bandung.”.

  Hamalik, O. (2009). Pendekatan Baru Strategi

  berhasil, maka Guru sebaiknya merancang Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. sendiri sehingga media yang dibuat sesuai Bandung; Sinar Baru Algesindo. dengan tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Begitupun dalam

  Noni, Nurdin. 2008. Penerapan TIK dalam

  penggunaannya agar dapat memberikan

  Pendidikan. Modul 1 Diklat Calon Kepsek

  manfaat yang maksimal, Guru harus dapat

  SMA/SMK : Penggalian dan Pemanfaatan menggunakannya sesuai kegunaannya. Kemajuan TI dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Manajemen Sekolah.

  c. Dalam rangka menambah informasi

  Makassar : Universitas Negri

  tentang pemanfaatan Media pembelajaran, peneliti merekomendasikan untuk Purwanto, Ngalim. 1999.Psikologi melakukan penelitian lanjutan kepada

  Pendidikan. PT. Remaja pihak yang tertarik dengan penelitian ini Rosdakarya,Bandung. dengan berbagai variasi variabel

  Surya, Mohamad. (2004). Psikologi perlakuan.

  Pembelajaran & Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy

  F. REFERENSI Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional

  Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta Adebowale, Aina, J. and E. Ademola Purwanto.( 2009). Evaluasi Hasil Belajar.

  Adekanye. (2013). Audio-visual ______: Pustaka Pelajar. resources availability and use of library

  Sanjaya, Wina. (2009). Perencanaan Dan services among colleges of education in Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

  Lagos State. NigeriaVol. 5(10), pp. 417- Prenada Media Group

  425, November 2013 Sanjaya . W. (2013). Penelitian Pendidikan

  Akerele and Afolabi.(2012). Effect of Video on Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: the Teaching of Library Studies among Kencana Prenada Media Group.

  Undergraduates in Adeyemi College of Education, Ondo. “Library Philosophy

  Sadiman. (2002). Media pendidikan. Jakarta: and Practice 2012”. Journal. ISSN 1522- CV Rajawali. 0222

  Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Arini, Hidayati. (1998). Televisi dan Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.

  Perkembangan Sosial Anak. Yogyakarta : Jakarta : PT. Bumi Aksara.Suryabrata. Pustaka Pelajar.

  Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran.

  . Bandung: CV. Alfabeta. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

  Metode Penelitian Sugiyono. (2009). Azhar Arsyad. (2003) Bahasa Arab dan

  Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Metode Pengajarannya. Yogyakarta : Bandung:CV. Alfabeta.

  Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Basyirudin Usman, dan Asnawir. (2002).

  Penelitian, Suatu Pendekatan Pratek. Media Pembelajaran (Jakarta : Ciputat Jakarta :PT. Rineka Cipta.

  Press.

  Sunarya. 1983. Aspek- Aspek Yang Darmawan, Deni. (2007).Teknologi Informasi

  Mempengaruhi Hasil Belajar. Tersedia danKomunikasi. Bandung: ArumMandiri pada http Supriawan, Dedi dkk.1990. Press

  Usman Basyiruddin. (2002). Metodologi Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Press Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidika nasional. Yaumi, Muhamad. 2010. Integrasi Teknologi

  Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajran, Makasar : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alaudin