Imbangan Pupuk Organik dan Anorganik pada Pertanaman Wortel (Daucus Carota L.) di Andisols Tawangmangu
IMBANGAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK PADA PERTANAMAN WORTEL
(Daucus carota L.) DI ANDISOLS TAWANGMANGU
The Balance of Organic and Inorganic Fertilizer on the Carrot Field (Daucus carota L.) at
Andisols Tawangmangu
Sumani, Musthofa, dan Sri Hartati
Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 57126
ABSTRACT
This experiment research was conducted on September – December 2007 in Blumbang,
Sub district Tawangmangu, Karanganyar. The aim of this research was to know the effect of
balance organic fertilizer and inorganic fertilizer to the carrot quality in Andisols, Tawangmangu.
Thisexperiment used RCBD (Randomized Complete Block Design) with organic fertilizer
factor (0%, 50% and 100% organic fertilizer) and inorganic fertilizer factor (0%, 50% and 100%
inorganic fertilizer). Statistical analysis for the influence of the treatment was variant analysis
with F‐test and Kruskal‐Wallis test. Duncan Multiple Range Test (DMRT) was used to compare
inter ‐treatment and for finding out of the relation inter‐variable it was used correlation test. The result shows that the balance of organic and inorganic fertilizer have significantinfluence to the water content of carrot, the weight of carrot, the weight of dried carrot plant
andthe plant’s height, and have not significant influence to the carotene, carrot’s diameter, and
carrot’s length. The lower water content of carrot was shown by the treatment of 100% organic
fertilizer and 50% inorganic fertilizer. The treatment of 100% organic fertilizer and 100%
inorganic fertilizer give the highest plant height and the weight of carrot per plant. To the soil,
the balance of organic and inorganic fertilizer has significant influence to the total N of soil and
to the available N of soil. It has not significant influence to the total P of soil and available P of
soil, total K of soil and available K of soil. The result of correlation test showed there was positive
correlationamong carrot weight and water content of carrot.
Keywords: Organic fertilizer, Inorganic Fertilizer, Carrot, Andisols.
PENDAHULUAN penggunaan pupuk anorganik yang melebihi
Penggunaan dosis anjuran. Dilain pihak karena pupuk anorganik dalam 2 pengelolaan tanaman secara intensif pada kepemilikan lahan sangat sempit (< 350 m ), awalnya pemberian
memang dapat meningkatkan hasil pupuk anorganik menjadi tidak namun penggunaan yang terus menerus terkontrol dan umumnya melebihi dosis yang memberikan dampak negatif berupa diperlukan untuk budidaya tanaman wortel. terganggunya Pupuk
keseimbangan hara dan organik menambah tersedianya kemerosotan produktivitas lahan. unsur hara bagi tanaman yang dapat diserap Menurunnya dari
kualitas dan produktivitas lahan dalam tanah karena kandungan unsur perlu perhatian khusus melalui proses hara dalam pupuk organik cukup lengkap. produksi Rata
yang berorientasi kembali ke alam, ‐ rata kandungan unsur hara dalam yaitu pertanian yang mengarah ke pertanian pupuk organik adalah unsur makro : 0,5% N; organik 0,25% 2 O 5 2 O
dengan menerapkan pemupukan P dan 0,5% K serta Ca, Mg dan S sesuai anjuran yaitu dengan perimbangan (Hakim et al., 1986). Dosis pemberian pupuk penggunaan pupuk organik dan anorganik. organik menurut Novizan (2002) tergantung
Dari pada penelitian sebelumnya (Winarno keadaan tanahnya. Untuk tanah‐tanah dkk., 2006) diketahui bahwa salah satu Indonesia yang mempunyai bahan organik permasalahan
penting di lahan wortel adalah
Imbangan Pupuk Organik dan Anorganik.…Sumani et.al.
METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian
Bahan yang diperlukan yaitu: tanah
5 (50% pupuk organik + 50% pupuk anorganik), 6 (50% pupuk organik + 100% pupuk
anorganik), 7 (100% pupuk organik), 8 (100% pupuk organik + 50% pupuk anorganik), 9 (100% pupuk organik + 100% pupuk
anorganik), dengan 3 ulangan.
Tata Laksana Penelitian
Pelaksanaan meliputi: pengambilan sampel tanah, pengolahan tanah dan pembuatan petak, penanaman, penjarangan, pemupukan, pemeliharaan seperti: penyiraman, penyiangan, dan pemberantasan hama dan penyakit, pengamatan dan pencatatan
data tanaman, pemanenan, pengambilan sampel tanah akhir dan analisis tanah
di laboratorium.
Andisols, pupuk organik, pupuk anorganik (Urea,
Bahan dan Alat Penelitian
SP36 + 15 gr/m 2 KCl). Seluruhnya ada 9 perlakuan yaitu, 1 (0% pupuk organik + 0% pupuk
kadar karoten wortel dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi Fakultas Pertanian UGM.
Kimia dan Kesuburan Tanah Universitas Sebelas Maret Surakarta dan analisis
Karanganyar. Analisis sampel tanah dan pupuk dilaksanakan di Laboratorium
– Desember tahun 2007 di desa Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Penelitian ini dilaksanakan bulan September
dan meningkatkan kualitas hasil tanaman wortel.
hara yang dapat diserap secara efektif oleh tanaman wortel secara berkelanjutan
Imbangan pupuk organik dan anorganik diharapkan akan memberikan manfaat bagi ketersediaan
anorganik), 2 (50% pupuk anorganik), 3 (100% pupuk anorganik), 4 (50% pupuk organik),
Variabel Pengamatan
sedang pupuk anorganik terdiri dari 3 taraf yaitu 0%, 50% (11,25 gr/m 2 urea + 15 gr/m 2 SP36 + 5 gr/m 2 KCl) dan 100% (22,5 gr/m 2 urea + 30 gr/m 2
b. Variabel pendukung, pH NaF, Tekstur, Permeabilitas, Kapasitas lapangan,
28 sedikit, rata‐rata diberikan sebanyak 20 ton/ha (Soepardi, 1983).
uji Mood Median bila data tidak normal. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui
komparasi (DMRT) taraf 5% untuk membandingkan antar kombinasi perlakuan dan
Kruskall‐Wallis bila data tidak normal. Apabila ada beda nyata dilanjutkan dengan uji
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel pengamatan dilakukan analisis ragam (uji F) untuk data normal dan uji
Analisis Data
N total, N tersedia, P total, P tersedia, K total dan K tersedia.
a. Variabel utama Kadar karoten wortel, kadar air wortel, berat wortel, tinggi tanaman, diameter dan panjang wortel.
dan 20 ton/ha (3 kg/m 2 ),
SP 36 dan KCl), benih tanaman wortel, khemikalia untuk analisis laboratorium. Sedangkan alat yang diperlukan meliputi : timbangan, cangkul, meteran, ring sampel, pH meter, flakon, pipet, kamera, kertas label, alat
tulis, plastik tempat sampel, alat‐alat analisis fisika tanah, kimia tanah maupun hasil.
Rancangan Percobaan
Penelitian ini merupakan eksperimen. Rancangan
yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan pupuk organic dan anorganik. Jenis pupuk
yang digunakan pupuk organik adalah pupuk Bokashi sedang pupuk anorganik adalah
Urea, SP36, dan KCl. Pupuk organik terdiri dari 3 taraf yaitu 0 ton/ha, 10 ton/ha (1,5
Sains
kg/m 2 ),
Imbangan Pupuk Organik dan Anorganik….Sumani et.al.
hubungan antara variabel terikat dengan 93 pendukung. 92 d d
% cd cd cd e l t 91 bc r
HASIL DAN PEMBAHASAN o 90 b ab w Pengaruh Perlakuan terhadap Tanaman r 89 a
Wortel r a i a Kadar 88 karoten k a d
Karoten membentuk warna oranye dalam 87 1 2 3 4 5 6 7 8 9 wortel dan banyak buah dan sayur lainnya
perlakuan
yang berperan dalam fotosintesis menyalurkan energi cahaya yang serapnya ke Gambar a 2. Purata kadar air wortel (%) klorofil ,
(Anonim 2008). : Huruf yang sama menunjukkan perlakuan
Ket berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5% Imbangan pupuk organik dan pupuk anorganik
berpengaruh tidak nyata terhadap
Berat Wortel Pertanaman
kadar karoten wortel. Berdasar uji korelasi Analisis ragam menunjukkan bahwa ada
korelasi positif antara kadar karoten perlakuan berpengaruh nyata (P=0,033) dengan berat wortel. 30 terhadap berat wortel per tanaman. Selanjutnya ) 25
dengan uji Duncan 5% terlihat ram 20 perlakuan berbeda tidak nyata. /100g
Berdasar g ( m 15 uji korelasi antara berat wortel ten 10 dengan kadar air wortel berhubungan negatif ar karo 5
(r= ‐0,572) dengan kenaikan kadar air wortel akan kad 1 2 3 4 perlakuan 5 6 7 8 9 menurunkan berat wortel tanaman.
Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman merupakan ukuran Gambar 1. Purata kadar karoten (mg/100g) tanaman
yang sering diamati baik sebagai
Kadar Air Wortel
indikator pertumbuhan maupun sebagai Analisis
ragam menunjukkan bahwa parameter yang digunakan untuk perlakuan imbangan pupuk organik dan mengukur pengaruh lingkungan atau anorganik berpengaruh sangat nyata
perlakuan yang diterapkan (Sitompul dan (P=0,000 terhadap kandungan air wortel. Dari
Guritno, 1995). uji
Duncan 5% dapat dilihat bahwa perlakuan 160 berbeda nyata. Kadar air terendah pada c
) bc 140 abc abc abc
imbangan abc abc 100% pupuk organik dan 50% 120 a ab
r a m
pupuk anorganik yaitu sebesar 88,69%
(g 100 l
dengan penurunan 3,18% dari kontrol.
e 80 t r
Menurut Sutedjo (1999) pupuk organik
o 60 w
setelah membentuk humus dapat 20 40 meningkatkan daya menahan air, sehingga
e r a t b
tanah akan mampu menahan air yang banyak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dan terbentuk air tanah yang bermanfaat,
perlakuan
akan memudahkan akar tanaman menyerap
Gambar 3. Purata berat wortel pertanaman zat
‐zat makanan bagi pertumbuhan dan (gram) perkembangannya.
: Huruf yang sama menunjukkan perlakuan Ket
berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5%
Imbangan Pupuk Organik dan Anorganik.…Sumani et.al.
dalam menyerap air.
Panjang Wortel
Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P=0,167) terhadap panjang wortel. Panjang wortel merupakan
perkembangan dari akar dalam menembus tanah dan akar menyimpan bahan makanan
dari hasil fotosintesis. Akar sendiri dalam perkembangannya dipengaruhi oleh unsur N yaitu dalam perkembangannya untuk pertumbuhan
vegetatif yaitu pembelahan meristem untuk tumbuh memanjang dalam menjelajah
daerah perakaran
Panjang wortel terpanjang sebesar 16,11 cm dihasilkan pada perimbangan pupuk organik
normal, permukaan cukup rata, varietas seragam, tidak cacat dan tidak terinfeksi
100% dan pupuk anorganik 50%. Rata ‐rata panjang wortel berkisar antara 13‐
17 cm karena jenis wortel yang ditanam adalah jenis wortel chantenay lokal yang memiliki
panjang antara 15‐20 cm berbentuk bulat (Cahyono, 2002).
Gambar 4. Purata tinggi tanaman (cm)
Ket: Huruf yang sama menunjukkan perlakuan berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5% c ab a ab ab ab ab ab b 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 5 6 7 8 T i 9 perlakuan n g g i t a n a m a n ( c m)
Gambar 6. Purata panjang wortel (cm) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 1 2 3 4 5 6 7 8 (c 9 perlakuan pa n ja n g w o rt e l m )
hama dan penyakit termasuk dalam kualitas wortel kelas mutu I.
diameter antara 3‐5 cm memiliki tekstur keras namun tidak mengayu, berwarna
Sains
Diameter Wortel
30
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata
(P=0,001) terhadap tinggi tanaman. Uji Duncan
5% menunjukkan bahwa perlakuan 100% pupuk organik dan 100% pupuk anorganik
berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan
100% pupuk organik dan 100% pupuk anorganik.
Diameter wortel menunjukkan kandungan gula dan protein maupun amino, semakin besar diameter wortel maka kandungan
Berdasarkan ukuran umbi dan tingkat kerusakan, umbi wortel berukuran besar, dengan
semakin banyak (Anonim, 2008). Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan
berpengaruh tidak nyata (P=0,450) terhadap diameter wortel. Diameter wortel rata‐rata dari hasil perlakuan
antara 3‐5 cm. Diameter terbesar wortel dihasilkan pada perimbangan pupuk organik
50% dan pupuk anorganik 50% sebesar 4,273 cm. Perkembangan umbi sangat
dipengaruhi oleh unsur hara yang terserap terutama kalium, kalium disini berfungsi
sebagai perkembangan umbi selain dari proses fotosintesis dan penyimpan makanan hasil fotosintesis (Cahyono, 2002).
Gambar 5. Purata diameter wortel (cm) 3.6 3.7 3.8 3.9 4 4.1 4.2 4.3 4.4 1 2 3 4 5 6 7 8 D 9 perlakuan iam et er w o rt el ( c m )
Imbangan Pupuk Organik dan Anorganik….Sumani et.al.
‐ Pengaruh Perlakuan Terhadap Tanah tanaman dalam bentuk ion nitrat (NO 3 ) dan +
ion ammonium (NH 4 ). Nitrat bermuatan negatif 0.6 bc c c sehingga selalu berada di dalam 0.5 ab abc ab ab a Analisis larutan tanah dan mudah diserap oleh akar. ) ( % 0.4 a ragam menunjukkan bahwa t a l 0.3 perlakuan berpengaruh nyata (P=0,020) terhadap o t 0.2 N tersedia. Dari uji Duncan 5% N 0.1 terlihat bahwa perlakuan berbeda tidak nyata.
N Total dan N Tersedia Tanah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 N tersedia tertinggi pada perimbangan perlakuan 50% pupuk organik dan 100% pupuk anorganik.
Berdasarkan uji korelasi antara Gambar
7. Purata N total tanah (%) parameter N total dan N tersedia, terdapat Ket : Huruf yang sama menunjukkan perlakuan hubungan
yang nyata dan berhubungan berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5% positif atau berbanding lurus (r=0,470)
Nitrogen adalah komponen utama dari menunjukkan bahwa meningkatnya N total berbagai
substansi penting di dalam tanaman tanah akan meningkatkan juga N tersedia sekitar 40‐50% kandungan protoplasma yang bagi tanaman. merupakan
substansi hidup dari sel tumbuhan terdiri dari senyawa nitrogen
P Total dan P Tersedia Tanah
(Novizan, 2002).
Fosfor diserap tanaman dalam bentuk
Analisis ragam menunjukkan bahwa
‐ 2 ‐ ‐
H 2 PO 4 , HPO 4 dan PO 4 atau tergantung dari perlakuan berpengaruh nyata (P=0,020). nilai
pH tanah. Sebagian besar fosfor terikat terhadap N total tanah. Uji Duncan 5% secara kimia oleh unsur lain sehingga menjadi menunjukkan perlakuan berbeda tidak nyata. senyawa
yang sukar larut di dalam air. Pada N
total tertinggi (0,562%) pada imbangan tanah ber‐pH rendah fosfor akan bereaksi pupuk organik 100% dan pupuk anorganik dengan ion Fe dan Al. Reaksi ini membentuk 100%.
Hal terjadi karena adanya kandungan N besi fosfat atau aluminium fosfat yang sukar dalam pupuk organik dan pupuk anorganik larut di dalam air sehingga tidak tersedia bagi yang
lebih besar pada imbangan tersebut tanaman (Novizan, 2002). dibanding dengan yang lain. Dimana menurut
Analisis ragam menunjukkan bahwa Novizan (2002) makin lama dan intensif perlakuan
berpengaruh tidak nyata (P=0,405) pupuk N diberikan maka kandungan N tanah terhadap P total tanah. P total tertinggi pada juga akan meningkat. Nitrogen diserap imbangan 100 b pupuk organik 100% dan pupuk ) m 90 80 b anorganik 100%. Makin lama dan intensif i ( a e d p ab ab ab p s 60 70 50 a a 40 30 ab ab pemberian pupuk P yang diberikan maka ) 0.5 0.6 0.7 N t e r 20 10 1 2 3 4 perlakuan 5 6 7 8 9 l P t o (% t a 0.3 0.4 0.2 0.1
1 2 3 4 perlakuan 5 6 7 8 9 Gambar 8. Purata N tersedia tanah (ppm)
Ket : Huruf yang sama menunjukkan perlakuan Gambar 9. Purata P total tanah (%) berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5%
Imbangan Pupuk Organik dan Anorganik.…Sumani et.al.
karena tiga hal, yaitu pengambilan kalium oleh tanaman, pencucian kalium oleh air dan erosi tanah (Novizan, 2002). Umumnya
yang terikat oleh Ca. Pada tanah Andisol bentuk P‐anorganik yang terikat yaitu dengan
urutan Al‐P > Ca‐P > Fe‐P.
K Total dan K Tersedia Tanah
Berdasarkan analisis ragam imbangan pupuk organik dan pupuk anorganik berpengaruh
tidak nyata (P=0,830) terhadap K total tanah. K total tertinggi terdapat pada perlakuan
50% pupuk organik dan 100% pupuk anorganik sebesar 0,114%. Kalium diserap dalam bentuk ion K + . Di dalam
tanah, ion tersebut bersifat dinamis, mudah hilang atau tercuci pada tanah berpasir
dan tanah dengan pH rendah. Persediaan kalium di dalam tanah dapat berkurang
K tersedia dalam tanah relatif rendah. Besar kecilnya ketersedian K tanah untuk
alumunium, dan hidroksida pada tanah‐tanah masam.
tanaman juga dipengaruhi oleh besar kecilnya K yang hilang dari tanah. Kehilangan K
terbesar dari tanah disebabkan oleh pencucian dan air drainase. Analisis
ragam menunjukkan imbangan pupuk organik dan pupuk anorganik berpengaruh tidak nyata (P=0,465) terhadap K
tersedia tanah. K tersedia tertinggi terdapat pada perlakuan 100% pupuk organik dan 100%
pupuk anorganik.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Imbangan pupuk organik dan pupuk anorganik berpengaruh nyata terhadap kadar air wortel, berat wortel pertanaman, berat brangkasan kering, dan tinggi tanaman
Gambar 11. Purata K total tanah (%) 0.105 0.106 0.107 0.108 0.109 0.11 0.111 0.112 0.113 0.114 0.115 1 2 3 4 5 6 7 8 K t o 9 perlakuan t a l (% )
Umumnya P yang terikat oleh Al pada tanah Andisol lebih tidak tersedia dibanding dengan
permukaan besi,
Sains
tersedia tertinggi pada perlakuan 100% pupuk organik dan 50% pupuk anorganik sebesar
32 akan
meningkatkan
P total
tanah.
Ketersediaan P sangat bergantung pada pH, pada
keadaan asam P akan terikat oleh Fe dan atau Al, sedangkan pada keadaan basa P akan terikat oleh Ca dan atau Mg (Engelstad, 1997).
Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan
berpengaruh tidak nyata (P=0,465) terhadap P tersedia. P
17,973 ppm. Winarso (2005) mengatakan bahwa bentuk senyawa P dalam tanah yang tersedia bagi tanaman adalah P‐ ortofosfat,
kuat oleh
yang merupakan turunan dari asam fosfat, H 3 PO 4
‐
. Ion P‐ortofosfat yang banyak diserap tanaman adalah ion ortofosfat primer (H 2 PO 4
‐
) dan sejumlah kecil diserap dalam bentuk ortofosfat sekunder
(HPO 4
‐
). Ion fosfat merupakan hara yang sangat tidak mobil dalam tanah, diabsorpsi sangat
Gambar 10. Purata P tersedia tanah (ppm) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 1 2 3 4 5 6 7 8 P 9 perlakuan t e r s e d i a ( ppm ) Gambar 12. Purata K tersedia tanah (me%) 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 1 2 3 4 5 6 7 8 K 9 perlakuan t e r s e d i a ( ppm )
Imbangan Pupuk Organik dan Anorganik….Sumani et.al.
namun berpengaruh tidak nyata terhadap Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang
Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
kadar karoten wortel, diameter wortel dan panjang wortel.
Rosmarkam,A dan Nasih Widya Yuwono.
Kadar air umbi wortel terendah sebesar 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. UGM Press.
Yogyakarta. 88,69%,
pada imbangan pupuk organik 100% dan 50% pupuk anorganik. Sitompul, S. M. dan B. Guritno. 1995. Analisis
Berat
Pertumbuhan
wortel per tanaman tertinggi Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. sebesar 138,5 gram pada imbangan pupuk organik
100% dan 100% pupuk anorganik. Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. IPB Press.
Imbangan pupuk organik dan pupuk Bogor. anorganik berpengaruh nyata terhadap N Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian total
dan tersedia tanah namun berpengaruh
Organik. Kanisius. Yogyakarta.
tidak nyata terhadap P total dan tersedia Sutedjo, M.M. 1999. Pupuk dan Cara tanah
dan K total dan tersedia tanah. Pemupukan.
PT Rineka Cipta. Jakarta.
Sutedjo, M.M. dan A.G. Kartasapoetra. 1999.
Saran
Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta.
Perlu penelitian eksperimen tentang Jakarta.
pengaruh imbangan pupuk organik dan Winarno, J., Sri Hartati, MMA. Retno pupuk anorganik, menggunakan pupuk
Rosariastuti, D. P. Ariyanto. 2006. organik dengan bahan dasar yang berbeda
Kajian Pengelolaan Lahan Kering Sub
(kompos, pupuk kotoran ayam dan
DAS Samin Sebagai Basis Perencanaan
sebagainya). Penggunaan Lahan Berkelanjutan Di
Kabupaten Karanganyar. Laporan
Hibah Penelitian PHK‐A2. Jurusan Ilmu
DAFTAR PUSTAKA
Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Anonima. http://id.wikipedia.org/wiki
2008. . Sebelas
Maret. Surakarta.
/Karoten . (Diakses 11 Juli 2008).
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah. Gava Cahyono, B. 2002. Wortel Teknik Budidaya Media.
Yogyakarta.
dan Analisis Usaha Tani. Kanisius.
Yogyakarta. Engelstad,
O. P. 1997. Teknologi dan
Penggunaan Pupuk. Terjemahan D. H. Goenadi.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991.
Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan Susilo, H. Universitas Indonesia.
Jakarta. Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis,
S.G.Nugroho, M.A. Diha, G.B. Hong, dan H.H. Bailey. 1986. Dasar‐dasar ilmu
tanah. Universitas Lampung Press. Lampung.
Munir, M. 1996. Tanah‐Tanah Utama
Indonesia. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta.
Imbangan Pupuk Organik dan Anorganik.…Sumani et.al.
Sains
34