MENGAPA HARUS MANAJEMEN SYARIAH MAKALAH

MENGAPA HARUS MANAJEMEN SYARIAH

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Manajemen Syariah
Dosen :

Disusun oleh :
Kiki Erwati
NIM : 150111200

JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON (UMC)
2016
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen syariah. Manajemen syariah yaitu seni dalam mengelola semua sumber daya yang


dimiliki dangan tambahan sumber daya dan metode syariah yang telah tercantum dalam kitab suci atau yang
telah dajarkan oleh nabi Muhammad SAW.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang Mengapa Harus Ada Manajemen syariah, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon. Saya sadar bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.
Cirebon, 19 November 2016

Penyusun
Kiki Erwati

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR............................................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 3
I.

Latar Belakang.............................................................................................. 3

II.

Rumusan Masalah.......................................................................................... 3

III.

Tujuan Pembuatan....................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 4
A.

Pengertian Manajemen.................................................................................... 4


B.

Pentingnya Manajemen Islam............................................................................ 5

1|UMC

C.

Tujuan Manajemen Syariah............................................................................... 6

E.

Aspek dan Sifat Manusia Sebagai Dasar Manajemen Syariah.....................................8

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 9
A.

Kesimpulan.................................................................................................. 9


A.

Saran........................................................................................................ 10

CATATAN KAKI.................................................................................................. 11
CURICULUM VITAE............................................................................................ 12

2|UMC

BAB I
PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang

Dalam kehidupan yang semakin lama semakin ketat kompetensi dalam bidang pekerjaan ini, kita
dituntut untuk dapat mengatur segala sesuatu dengan sistematis. Dalam menjalankan suatu proses kerja
seseorang harus mempunyai pengetahuan tentang manajemen dari pekerjaannya tersebut.
Tujuan dari manajemen sendiri adalah efisien dan efektif. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai

sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Oleh karena itu, disini kami akan membahas sedikit tentang
manajemen dan hal yang berkaitan.
II.

III.

Rumusan Masalah

1.

Apa pengertian manajemen?

2.

Mengapa manajemen islam itu penting dan mengapa harus manajemen syaria ?

3.

Apa saja ruang lingkup manajemen syariah?


Tujuan Pembuatan
Tujuan pembuatan makalah ini agar pembaca mampu mengetahui, memahami dan mampu menjelaskan :
1. Pengertian manajemen
2. Pentingnya Manajemen Islam
3. Tujuan manajemen syariah
4. Ruang lingkup manajemen syariah
5. Aspek dan Sifat Manusia Sebagai Dasar Manajemen Syariah

3|UMC

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen
Sebelum mengenal lebih jauh apa itu manajemen syariah maka yang harus kita ketahui terlebih dahulu
adalah

apa


arti

dari manajemen syariah itu sendiri,

manajemen

syariah

adalah suatu pengelolaan untuk memperoleh hasil optimal yang bermuara pada pencarian keridhaan Allah.
Oleh sebab itu maka segala sesuatu

langkah

yang

menjalankan manajemen tersebut harus berdasarkan

diambil

dalam


aturan-aturan Allah. Aturan-

aturan itu tertuang dalam Al-Quran, Al-Hadist dan beberapa contoh yang dilakukan oleh para sahabat.
Dari definisi yang dipaparkan maka dapat kita ketahui bahwa ruang lingkup manajemensyariah
sangatlah luas, antar lain yaitu mencakup tentang pemasaran, produksi, mutu, keuangan, sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan masih banyak hal lagi yang belum tersebutkan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa syariah menghendaki kegiatan ekonomi yang halal, baik produk
yang menjadi objek, cara perolehannya, maupun cara penggunaannya. Selain itu, prinsip investasi syariah
juga harus dilakukan tanpa paksaan (ridha), adil dan transaksinya berpijak pada kegiata produksi dan jasa
yang tidak dilarang oleh Islam, termasuk bebas manipulasi dan spekulasi.
Seperti halnya manajemen konvensional, dalam manajemen syariah juga menerapkan empat fungsi
standar seperti yang dipaparkan oleh G.R Terry, diantaranya yaitu :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisaisan (organizing)
3. Pengarahan (actuating)
4. Pengawasan (controlling)

4|UMC


B. Pentingnya Manajemen Islam
Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management dengan kata kerja to manage yang secara
umum berarti mengelola, mengurusi. Manajemen merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
memudahkan tujuan manusia untuk mencapai tujuan. Karena begitu pentingnya, maka para pakar atau ahli
berusaha mencari metode, sistem dan teori untuk mencapai tujuan sehingga lahirlah manajemen sebagai
ilmu. Dalam perkembangannya sebagai ilmu, manajemen adalah salah satu syarat yang harus dimiliki oleh
seseorang atau badan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tantangan utama manajemen modern adalah bagaimana menciptakan organisasi yang baik, yaitu
organisasi yang mampu menghadapi tantangan dan siap bertahan dalam jangka waktu yang lama. Namun
dalam banyak penelitian membuktikan bahwa teori manajemen modern masih gagal dalam mengatur
perilaku individu dalam mencapai tujuan organisasi, meskipun tidak dipungkiri bahwa teori manajemen
modern juga menghasilkan banyak manfaat. Teori manajemen modern mengajarkan meraup untung dengan
segala cara, persaingan dengan menjatuhkan lawan, berorientasi kepada materi, serta banyaknya
penyimpangan yang dilakukan oleh sumber daya yang terlibat karena menuntut produktivitas kerja dan
kompetensi.
Akibat dari berbagai macam kegagalan ini, timbul pertanyaan apakah untuk mendapatkan keuntungan
harus menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan? Tentu jawabannya tidak, karena untuk mencapai tujuan nilainilai sosial kemanusiaan harus dijunjung tinggi. Lalu untuk mencapai sebuah tujuan agar bisa menjunjung
nilai-nilai sosial kemanusiaan harus menggunakan teori manajemen seperti apa? Teori manajemen modern
yang beorientasi kepada kepada materi (sekulerisme) adalah antitesa dari teori manajemen berbasis syariah
(Islami) yang sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

Manajemen modern yang diagungkan oleh sebagian besar perusahaan dunia terdapat faktor yang sering
diabaikan, yang lebih penting adalah terabaikannya faktor spiritual karena orientasi keuntungan dan lebih
bersifat duniawi. Ini memicu timbulnya ilmu manajemen berbasis Islami. Yusanto dan Wiradjajakusuma
sebagaimana dikutip oleh Abdul Halim Usman dalam Manajemen Strategis Syariah, menerangkan bahwa
dalam realitas keilmuan Islam, ada tiga macam kebenaran yaitu kebenaran i’tiqadi (imani) adalah mutlak
berasal dari Allah yang bisa dibuktikan dengan rasional, kebenaran syar’i (syariat) adalah berdasarkan
keputusan syariah, dan kebenaran waqi’i (faktual) adalah muncul dari ketepatan indra atas fakta yang ada.
Maka muncullah ilmu manajemen berbasis Islami.

5|UMC

Perkembangan manajemen syariah sangat signifikan. Ini bisa terlihat dari pesatnya badan usaha yang
menerapkan prinsip syariah seperti konsep kemitraan (mudharabah dan musyarakah), persaudaraan
(ukhuwah) dan ridha Allah (mardhatillah). Bukti konkritnya adalah dengan banyaknya lembaga perbankan
yang berbasis konvensioanal membuka layanan syariah. Diperkirakan bahwa manajemen berbasis syariah
akan bertahan lama dan mengalami perkembangan yang pesat dikarenakan mempunyai konsep yang jelas, di
antaranya adalah untuk mencapai tujuan bukan berarti harus membunuh lawan, berkompetensi tidak sehat,
tujuan bukan untuk duniawi semata atau lebih tepatnya manajemen syariah memperhatikan sisi kemanusiaan.

C. Tujuan Manajemen Syariah


Tujuan ini tidak berbeda dengan tujuan yang ingin diwujudkan oleh masyarakat muslim, yang bermuara
untuk beribadah kepada Allah, yang tercermin dalam:


Menerapkan syariah islam dalam beribadah, muamalah dan hokum.



Memakmurkan bumi yang telah diwajibkan Allah kepada hamba-Nya yang menuntut pencurahan upaya
materi, intelektual untuk memanfaatkan kekayaan daratan dan lautan.



Menegakan kekhalifahan (kepemimpinan) Allah dimuka bumi yang direflesikan dengan menegakan
hokum, pemerintahan yang adil dan mengatur hubungan diantara anggota masyrarakat.



Membentuk masyarakat dan Negara islam yang adil dan sejahtera, masyarakat yang memiliki ruh untuk
beribadah kepada Allah dengan benar.

6|UMC

D. Ruang Lingkup Manajemen Syariah
Ada empat prinsip (aksioma) dalam ilmu ikonomi Islam yang mesti diterapkan dalam bisnis syari’ah,
yaitu: Tauhid (Unity/kesatuan), Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium), Kehendak Bebas (Free
Will), dan Tanggung Jawab (Responsibility).
Tauhid mengantarkan manusia pada pengakuan akan keesaan Allah selaku Tuhan semesta alam. Dalam
kandungannya meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini bersumber dan berakhir kepada-Nya.
Dialah pemilik mutlak dan absolut atas semua yang diciptakannya. Oleh sebab itu segala aktifitas
khususnya dalam muamalah dan bisnis manusia hendaklah mengikuti aturan-aturan yang ada jangan
sampai menyalahi batasan-batasan yang telah diberikan.
Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium) merupakan konsep yang menunjukkan adanya keadilan
sosial. Kehendak bebas (Free Will) yakni manusia mempunyai suatu potensi dalam menentukan pilihanpilihan yang beragam, karena kebebasan manusia tidak dibatasi. Tetapi dalam kehendak bebas yang
diberikan Allah kepada manusia haruslah sejalan dengan prinsip dasar diciptakannya manusia yaitu sebagai
khalifah di bumi. Sehingga kehendak bebas itu harus sejalan dengan kemaslahatan kepentingan individu
telebih lagi pada kepentingan umat.
Tanggung Jawab (Responsibility) terkait erat dengan tanggung jawab manusia atas segala aktifitas yang
dilakukan kepada Tuhan dan juga tanggung jawab kepada manusia sebagai masyarakat. Karena manusia
hidup tidak sendiri dia tidak lepas dari hukum yang dibuat oleh manusia itu sendiri sebagai komunitas
sosial. Tanggung jawab kepada Tuhan tentunya diakhirat, tapi tanggung jawab kepada manusia didapat
didunia berupa hukum-hukum formal maupun hukum non formal seperti sangsi moral dan lain sebagainya.

7|UMC

Sementara menurut Beekun terdapat 5 aksioma dalam ekonomi islam. Sebagai yang kelima adalah
benovelence atau dalam istilah lebih familiar dikenal dengan Ihsan. Ihsan adalah kehendak untuk
melakukan kebaikan hati dan meletakkan bisnis pada tujuan berbuat kebaikan. Kelima prinsip tersebut
secara operasional perlu didukung dengan suatu etika bisnis yang akan menjaga prinsip-prinsip tersebut
dapat terwujud.
Perbedaan etika bisnis syariah dengan etika bisnis yang selama ini dipahami dalam kajian ekonomi
terletak pada landasan tauhid dan orientasi jangka panjang (akhirat). Prinsip ini dipastikan lebih mengikat
dan tegas sanksinya. Etika bisnis syariah memiliki dua cakupan. Pertama, cakupan internal, yang berarti
perusahaan memiliki manajemen internal yang memperhatikan aspek kesejahteraan karyawan, perlakuan
yang manusiawi dan tidak diskriminatif plus pendidikan. Sedangkan kedua, cakupan eksternal meliputi
aspek trasparansi, akuntabilitas, kejujuran dan tanggung jawab. Demikian pula kesediaan perusahaan untuk
memperhatikan aspek lingkungan dan masyarakat sebagai stake holder perusahaan.

E. Aspek dan Sifat Manusia Sebagai Dasar Manajemen Syariah
Di dalam diri manusia terdapat aspek-aspek yang menggerakkan manusia bertindak
dan membutuhkan sesuatu. Aspek-aspek yang perlu untuk dipertimbangkan dalam
membangun aspek manajemen islami adalah sebagai berikut:


Kebutuhan fitrah manusia sebagai dasar manajemen Islami



Tujuan hidup manusia sebagai tujuan manajemen

Beberapa faktor strategis dan fundamental harus dipertimbangkan dalam menentukan
penilaian dasar dan tujuan manajemen yaitu:


Hak Asasi Manusia



Hak dan kewajiban bekerja



Akhlaqul karimah

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

8|UMC

Jadi manajemen adalah suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan,
personal, perencanaan dan pengawasan terhadap pekerjaan-pekerjaan. Sedangkan manajemen syariah yaitu
suatu pengelolaan untuk memperoleh hasil optimal yang bemuara pada pencarian
keridhaan Allah.
Ada empat prinsip (aksioma) dalam ilmu ikonomi Islam yang mesti diterapkan dalam bisnis syari’ah,
yaitu: Tauhid (Unity/kesatuan), Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium), Kehendak Bebas (Free Will),
dan Tanggung Jawab (Responsibility). Perbedaan etika bisnis syariah dengan etika bisnis yang selama ini
dipahami dalam kajian ekonomi terletak pada landasan tauhid dan orientasi jangka panjang (akhirat).
Aspek dan Sifat Manusia Sebagai Dasar Manajemen Syari’ah seharusnya adalah
Kebutuhan fitrah manusia sebagai dasar managemen yaitu Manusia sebagai makhluk
moral spiritual, yang membedakan antara kebaikan dan kejahatan, memiliki dorongan
bawaan untuk mencapai realitas di luar pengertian akal. Fungsi dari moral spiritual ini
diperankan oleh hati. Hati berfungsi memberikan pertimbangan kepada nafsu, apakah
jenis kebutuhan yang diinginkannya itu halal atau haram, bermanfaat ataukah
membahayakan dirinya, jumlah kebutuhan yang diinginkannya itu wajar ataukah
berlebihan, dan cara mendapatkannya itu layak ataukah tidak untuk diperturutkan dan
dilaksanakan.
Tujuan hidup manusia sebagai tujuan managemen yaitu Bagi setiap muslim,
keridlaan Allah adalah segala sumber dari kebahagiaan, di dunia dan di akhirat. Dunia
adalah ladang tempat bertanam, hasil yang dinikmatinya di dunia adalah bagian kecil
saja dari hasil yang sesungguhnya akan diperoleh.

A. Saran
Penyusun sangat menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan, dan masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun menyarankan kepada semua pihak yang membaca dan membahas
makalah ini, agar bisa menambahkan literature-literatur supaya dapat menambahkan pengetahuan kita.

9|UMC

CATATAN KAKI

1. Isyani Ayunia, “ Makalah Manajemen Syariah ” Aviation today, diakses dari

http://isnaniayuniaa.blogspot.co.id/2015/03/makalah-manajemen-syariah.html, pada tanggal 13
November 2016 puku19.40
2. Dian Prastyo, “ Makalah Manajemen Bisnis Syariah ” Aviation today, diakses dari
http://dianprase.blogspot.co.id/2015/04/makalah-manajemen-bisnis-syariah.html#, pada tanggal 13
Noember 2016 pukul 20.15
3. Azis Paloh, “ Sejarah Perkembangan Manajemen Islam ” Aviation today, diakses dari

http://palmery.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-perkembangan-manajemen-islam.html, pada tanggal 13
November 2016 pukul 21.20
4. Afdalil Zikri “ Pentingnya Manajemen Islam ” Aviation today, diakses dari
http://wahidnews.com/2016/02/pentingnya-manajemen-islami.html, pada tanggal 16 November 2016
pukul 10.05
5. Dinni Astriyani “ Manajemen Syariah ” Aviation today, diakses dari,

http://dinniastriyaa.blogspot.co.id/2011/12/manajemen-syariah.html, pada tanggal 16 November 2016
pukul 20.30
6. Anna Khumairoh “ Tujuan Manajemen Syariah ” Aviation today, diakses dari

http://anakhumairah.blogspot.co.id/2014/06/tujuan-manajemen-syariah.html, pada tanggal 16 November
2016 pukul 21.14

7. Wulan Ahha “ Tujuan Manajemen Syariah ” Aviation today, diakses dari

http://wullanulin.blogspot.co.id/2014/09/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html, pada tanggal 18
November 2016 pukul 09.26

10 | U M C

CURICULUM VITAE

A. BIODATA PRIBADI
Nama

: Kiki Erwati

Tempat/Tanggal Lahir

: Cirebon, 17 Oktober 1995

Anak ke

: 1 dari 2 Bersaudara

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Belum Menikah

Kebangsaan

: Indonesia

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Alamat

: Jl. Pahlawan Ds. Dawuan G. Mudin Rt.02 Rw.05 Kec. Tengahtani Kab.
Cirebon Provinsi Jawa Barat

No. Telepon

: 089660751489

E – Mail

: kikierwati@yahoo.com

Hobbi

: Olahraga, Dengerin Musik

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD

: SD Negeri 3 Dawuan 2002 - 2008

2. SMP

: SMP Negeri 1 Kedawung 2008 - 2011

3. SMK

: SMK Negeri 1 Kedawung 2011 - 2014

4. Sekarang

: Universitas Muhammadiyah Cirebon Semester 5

11 | U M C

C. KEMAMPUAN
1. Bahasa

: Mampu berkomunikasi bahasa Indonesia dengan baik

2. Bisnis Administrasi

: -

3. Komputer

Mampu bekerja berbasis IT

-

Mampu membuat proposal dan surat bisnis

-

Mampu menggunakan teknologi informasi

: Mampu mengoperasikan aplikasi Microsoft Office (

Word,

Excel, Power Point, Corel Draw ) dan Internet
D. PERSONALITI
1.
2.
3.
4.
5.

Bertanggung jawab
Mampu bekerja dalam tim maupun individu
Disiplin
Sopan
Jujur

Demikian data ini saya buat sesuai dengan yang sebenarnya.

Cirebon, 19 November 2016

( Kiki Erwati )

12 | U M C