TUGAS PAPER KELOMPOK ISBD MANUSIA SEBAGA

TUGAS PAPER KELOMPOK ISBD
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
DI SPBU
(MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL)

OLEH;
BAGAS SUSILO

1408305029

NADIAH MARDHATILLAH DEFANI

1408305030

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan dengan ciri khasnya tersendiri,
dengan kepribadian dan kemampuannya sendiri bermakna bahwa manusia tersebut
merupakan makhluk individu. Sebagai makhluk individu manusia memiliki sifat, watak,
kebutuhan, dan cita-cita yang berbeda. Tidak ada manusia yang diciptakan sama persis
dengan manusia lainnya walaupun mereka dilahirkan dengan fisik yang sama atau kembar.
Manusia sebagai makhluk individu pada dasarnya tidak terikat apapun dengan manusia
lainnya. Akan tetapi untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya manusia
membutuhkan manusia atau individu lain.
Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara semua ciptaan-Nya
di muka bumi. Manusia diberikan akal budi dan pikiran yang membuat harkat dan
martabatnya lebih tinggi dari makhluk lain. Manusia dengan akal dan pikirannya mampu
berinteraksi dengan orang lain. Interaksi tersebut dapat terjadi antara manusia dengan
manusia lainnya. Interaksi akan terjadi karena manusia membutuhkan manusia atau individu
lain untuk memenuhi kepentingan hidupnya. Adanya interaksi tersebut membuat manusia
dikenal sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari manusia atau
individu lain.
Interaksi antar manusia tersebut bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, karena
manusia pada dasarnya selalu ingin memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan tersebut bukan

hanya kebutuhan akan makanan, tempat tinggal, dan pendidikan. Akan tetapi manusia pada
zaman sekarang juga membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) untuk mengisi bahan bakar
kendaraan mereka agar bisa membeli makanan, pulang ke rumah, dan pergi ke sekolah
ataupun kampus. Bahan bakar minyak tersebut bisa dibeli di SPBU. Interaksi akan terjadi
antara petugas SPBU dan pembeli yang mencerminkan bahwa pembeli sebagai makhluk
individu berhak membeli bahan bakar minyak dan sebagai makhluk sosial manusia
membutuhkan petugas SPBU untuk mengisikan bahan bakar minyak tersebut. Melalui tulisan
ini, penulis berusaha menyajikan hal-hal mengenai manusia sebagai makhluk individu dan
sosial di SPBU.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manusia sebagai Makhluk Individu
Dalam bahasa Inggris kata Individu berarti tersendiri, in berarti tidak dan divided berarti
terbagi.

Jadi kata individu mengandung pengertian tidak terbagi, utuh dan satu kesatuan.

Sedangkan dalam bahasa latin kata individu berasal dari kata invidium yang mempunyai arti

yang sama yaitu tak berbagi. Kata individu merupakan sebutanyang dipaaki untuk
menyatakan satu kesatuan paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti amnusia
secara keseluruhan

yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan terbatas, yaitu

perseorangan manusia, demikian pendapat Dr. A. Lysen1.
Setiap manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani yang saling
menyatu membentuk satu kesatuan di dalam dirinya. Unsur rohani manusia membedakan
manusia dengan makhluk Tuhan lainnya seperti hewan atau binatang.

Unsur jasmani

membantu manusia dalam melakukan aktivitas dan kegiatannya sehari-hari.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki sifat, watak, kepribasian, ciri-ciri yang berbeda
dengan manusia atau individu lainnya. Perbedaan tersebut membuat kebutuhan dan
kepentingan manusia tersebut berbeda satu dengan lainnya. Contohnya manusia atau individu
yang mempunyai kendaraan perlu akan bahan bakar minyak untuk kebutuhan kendaraannya
dan membelinya di SPBU, sedangkan manusia atau individu yang tidak mempunyai
kendaraan tidak membutuhkan bahan bakar minyak tersebut. Tidak semua individu yang

memerlukan bahan bakar minyak dan kemudian membelinya di SPBU mempunyai sifat dan
karakteristik yang sama satu dengan lainnya. Individu yang memiliki kendaraan yang bagus
dan mahal bisa saja memiliki sifat angkuh dan sombong karena merasa dirinya kaya dan lebih
dari orang lain walaupun tidak semuanya seperti itu. Sedangkan individu yang memiliki
kendaran yang kurang bagus dan murah bisa saja memiliki sifat yang rendah hati dan sabar
saat menunggu antrean saat mengisi bahn bakar minyak di SPBU walaupun juga tidak
semuanya seperti itu.

1 Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Editan ke-1, Cetakan ke-8, Jakarta, Bumi Aksara, 2014,
hlm. 41.

Setiap manusia memiliki keunikan tersendiri, tidak ada yang persis sama walaupun
mereka merupakan individu kembar. SPBU merupakan tempat umum yang setiap hari
didatangi oleh masyarakat dengan karakteristik, sifat, watak, dan fisik yang berbeda.
Ciri-ciri masyarakat yang membeli SPBU bisa tergantung dari bahan bakar minyak jenis
apa yang mereka beli. Dari hasil pengamatan penulis di SPBU beberapa karakteristik, sifat,
watak, dan fisik setiap individu bergantung beberapa faktor diantaranya:
1. Bahan Bakar yang dibeli
Dari hasil pengamatan, masyarakat yang membeli bahan bakar jenis pertamax
memiliki ciri-ciri cenderung memiliki sifat yang cerewet, angkuh, sombong dan tidak

sabaran dengan fisik menarik, cantik, tampan, dan langsing, karena mereka merasa
telah membeli bahan bakar yang lebih mahal dari masyarakat pada umumya sehingga
perlu untuk didahulukan dan diutamakan. Sedangkan untuk masyarakat yang membeli
BBM jenis premium biasanya memiliki sifat sabar, baik, dan sopan dengan karena
mereka merasa bahwa mereka hanya membeli BBM dengan harga yang lebih murah
dibanding pertamax.
2. Kendaraan yang digunakan
Masyarakat yang memiliki kendaraan yang bagus dan mahal cenderung memiliki sifat
sombong, angkuh, kurang sopan, cerewet, dan tidak sabaran. Mungkin mereka
menganggap bahwa dengan kendaraan mereka yang mahal dan bagus, maka mereka
tidak mau berlama-lama mengantre di SPBU dan terkadang mereka tidak turun dari
mobil mereka, padahal apabila mereka turun dari mobil akan terkesan lebih sopan
terhadap petugas SPBU. Fisik mereka biasanya gemuk untuk mereka yang memakai
kendaraan yang besar dan berat, langsing untuk mereka yang menggunakan
kendaraan yang trendy, tinggi untuk mereka yang menggunakan kendaraan yang
sporty, dan kecil untuk mereka yang menggunakan kendaraan yang kecil seperti
motor matic.
Perlu untuk diingat bahwa kedua faktor tersebut hanya bagi beberapa orang saja, dan tidak
dapat menggambarkan keseluruhan dari masyarakat yang membeli BBM di SPBU. Karena
bisa saja walaupun mereka memiliki kendaraan yang mahal dan bagus, akan tetapi mereka

tetap bersikap sopan dan sabar saat membeli BBM.

2.2 Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia memang diciptakan Tuhan berbeda dengan makhluk lainnya di muka bumi. Oleh
karena itu manusia disebut dengan makhluk individu. Akan tetapi manusia sebagai makhluk
individu tidak dapat hidup sendiri. Manusia memerlukan manusia atau individu lain untuk
memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Tidak ada manusia di muka bumi ini yang tidak
memerlukan dan membutuhkan orang lain. Oleh sebab itu manusia disebut sebagai makhluk
sosial.
Aristoteles (384-322 SM) seorang ahli filsafat Yunani kuno menyatakan dalam ajarannya,
bahwa manusia adalah zoon politicon, artinya bahwa manusia itu sebagai makhluk, pada
dasarnya selalu ingin bergaul dalam masyarakat. Karena sifatnya yang ingin bergaul satu
sama lain, maka manusia disebut sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai individu
(perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yang menyendiri, namun manusia sebagai
makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat2.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak
dapat melepaskan diri dari makhluk hidup lain. Mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial?
1. Karena didalam diri manusia ada dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi

dengan orang lain.
2. Ada kebutuhan sosial (sosial need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain.
3. Manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia tanpa bantuan orang lain.
Dengan kata lain, manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia
tunduk terhadap aturan dan norma sosial, adanya keinginan untuk mendapat respon positif
dari orang lain (pujian), dan potensi akan berkembang apabila manusia hidup ditengah-tengah
manusia lain.
Dengan demikian manusia selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupan
sehari-hari termasuk pada saat manusia melakukan pengisian BBM di SPBU. Saat berada
di lingkungan SPBU, seorang pelanggan membutuhkan seorang petugas SPBU untuk
melakukan pengisian BBM mereka. Begitu pula seorang petugas, mereka membutuhkan
pembeli. Meskipun sebenarnya seorang petugas akan tetap mendapatkan upah walaupun
tidak ada pembeli, namun apabila SPBU tersebut tidak mendapatkan pembeli maka SPBU
tersebut akan bangkrut dan akibatnya petugas tidak akan mendapatkan upah dari SPBU.
2 Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Editan ke-1, Cetakan ke-8, Jakarta, Bumi Aksara, 2014,
hlm. 44.

2.3 Interaksi Sosial
Manusia diakatakan sebagai makhluk sosial karena dapat berinteraksi. Kegiatan
interaksi


tersebut

digunakan

manusia

untuk

memenuhui

kebutuhannya.

Manusia

membutuhkan manusia atau individu lain untuk memenuhi kepentingan hidupnya, untuk itu
manusia harus melakukan interaksi. Manusia dengan akal dan pikirannya dapat berinteraksi
dengan manusia atau individu lain. Interaksi merupakan hubungan timbal balik yang
mempengaruhi tindakan dan pikiran di dalam individu, kelompok, dan masyarakat. Interaksi
dapat berupa interaksi sosial.

Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial
merupakan hubungan sosial yanng dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antar
individu, antarkelompok, antarkelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok
manusia. Bentuk interaksi sosial adalah akomodasi, kerjasama, persaingan, dan pertikaian3 .
Manusia dapat berinteraksi dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Komunikasi
adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan,
gerak-gerik badaniah atau sikap, atau perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang
tersebut. Dengan tafsiran pada orang lain, seseorang memberi reaksi berupa tindakan
terhadap maksud orang lain tersebut. Komunikasi merupakan proses saling memberi
penafsiran terhadap tindakan atau perilaku orang lain. 4. Misalnya, jika Anda berkata pada
petugas SPBU untuk mengisikan bensin ke kendaraan Anda maka petugas tersebut akan
mengisiskannya. Sedangkan apabila anda hanya diam dan menunggu, maka petugas tersebut
tidak akan mengisi bensin Anda, juga saat Anda hanya menunjukkan lima jari Anda ke
petugas tersebut, belum tentu mereka mengerti, bisa saja Anda ingin membeli bensin lima
ribu atau mungkin lima puluh ribu. Akan lebih baik Anda mengeluarkan kata-kata yang
dimengerti oleh petugas tersebut. Jadi, komunikasi sangat diperlukan dalam interaksi sosial.
Dalam berkomunikasi seperti berbicara kepada orang lain, kita kita juga diharapkan untuk
mengedepankan norma-norma yang berlaku di masyarakat, karena norma-norma tersebut
dijadikan sebagai patokan dalam bertindak dan bertingkah laku di masyarakat.
BAB III

PENUTUP
3 Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Editan ke-1, Cetakan ke-8, Jakarta, Bumi Aksara, 2014,
hlm. 52.
4 Ibid, hlm. 53.

3.1 Kesimpulan
Manusia diciptakan Tuhan berbeda dengan makhluk lainnya di muka bumi. Manusia
mempunyai harkat dan martabat yang paling tinggi diantara makhluk Tuhan lainnya. Oleh
karena itu manusia disebut dengan makhluk individu. Akan tetapi, manusia sebagai makhluk
individu manusia tidak dapat hidup sendiri, tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Untuk memenuhi kebutuhannya manusia membutuhkan manusia atau individu lain. Manusia
bisa berinteraksi dengan manusia atau individu lain dengan akal pikirannya, sehingga bisa
memenuhi kebutuhannya. Interaksi tersebut dapat terjadi antar individu, antarkelompok,
antarkelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok manusia. Interaksi dapat
kita lakukan juga mulai dari SPBU dengan berkomunikasi dengan petugas SPBU.
3.2 Saran
Sebagai makhluk individu, kita seharusnya memiliki ciri khas yang membedakan kita
dengan manusia lainnya, dan diharapkan ciri khas tersebut dalam hal kebaikan bukan dalam
hal keburukan. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan kita, sebaiknya kita dapat berinteraksi dengan orang lain tersebut sehingga

terbentuk interaksi sosial. Dalam berinteraksi dengan cara berkomunikasi, kita juga
diharapkan untuk mengedepankan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Interaksi yang
mengedepankan norma-norma di masyarakat juga berlaku di SPBU, karena SPBU
merupakan tempat umum yang juga mempunyai norma-norma tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Herimanto, Winarno. 2014. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Editan ke-1. Cetakan ke-8.
Jakarta: Bumi Aksara.