S SOS 1000364 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian
1. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilaksanakan di kampus Universitas Pendidikan
Indonesia (Bandung). Objek dalam penelitian ini adalah perilaku mahasiswi perokok
di lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia, yang berlokasi di Jl. Dr.
Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat-Indonesia, sedangkan yang menjadi
subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Sosiologi (diperuntukan
kepada Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Angkatan 2012-2014)
Pemilihan mahasiswa pendidikan sosiologi yang menjadi subjek penelitian
tersebut didasarkan pada aspek-aspek berikut:
a. Mahasiswa pendidikan sosiologi diangap relevan dengan penelitian yang akan di
teliti, dimana sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat
sehingga disesuaikan dengan disiplin ilmu dan kompetensi mahasiswa yang telah
dipelajari, yang melihat masyarakat dari berbagai sudut pandang.
b. mahasiswa pendidikan sosiologi dituntut untuk peka terhadap permasalahan
sosial yang ada di masyarakat, seperi halnya fenomena perilaku merokok.
Sebagai calon pengajar, peneliti dan sosiolog, mereka perlu berlatih untuk dapat
menganalisis masyarakat.

c. Mahasiswa pendidikan sosiologi merupakan calon peneliti dan mampu membuat
analisa mengenai perilaku merokok mahasiswi. Untuk itu tentu pandangan para
pemikir sosiologi UPI yang mempersepsikan mampu memberikan pemahaman
mengenai fenomena perilaku merokok mahasiswi.

39
Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

2. Populasi dan Sampel
a. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan data yang akan diteliti. Menurut Sujarweni dan
Endrayanto (2012, hlm. 13) menjelaskan populasi sebagai “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah objek atau subjek

penelitian yang sifatnya generalisasi. Sejalan dengan pendapat di atas, Margono
(2009, hlm. 118) mengartikan populasi adalah ”seluruh data yang menjadi perhatian
kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”.
Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Angkatan
2012-2014 yang berjumlah 254 mahasiswa.

Tabel 3.1
Populasi Penelitian

Angkatan

Jumlah Populasi

2012

81 Mahasiswa

2013

89 Mahasiswa


2014

84 Mahasiswa

Jumlah

254 Mahasiswa

(Sumber : Prodi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia)

b. Sampel Penelitian
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012, hlm. 215) berarti sebagai
”sebagian dari populasi itu”. Sampel merupakan sebagian data yang peneliti ambil
Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41


dari populasi untuk mewakili populasi tersebut. Begitupun menurut Sujarweni dan
Endrayanto (2012, hlm. 13) sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi”. Ada beberapa sebab kenapa ada sampel dalam penelitian.
Sebab-sebab tersebut menurut Margono (2009, hlm. 121) :
1) Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya
jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi.
2) Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil kepenilitiannya,
dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau
kejadian yang lebih luas.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random
sampling. Melalui teknik ini, pengambilan sampel dilakukan dengan tiba-tiba
berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Banyaknya sampel dalam penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan rumus dari Slovin dalam Arikunto (2010, hlm. 142)
sebagai berikut:

Keterangan :
n = jumlah sampel yang dicari
N = jumlah populasi
= nilai presisi yang ditetapkan


Dalam penelitian ini populasinya diketahui sebanyak 254 siswa, dan tingkat
presisi yang ditetapkan sebesar 10%. Perhitungannya sebagai berikut:

Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

Karena jumlah sampel sebesar 71,751 maka dibulatkan menjadi 72 responden
untuk menjadi sampel penelitian.
B. Desain Penelitian
1.

Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan

kuantitatif sudah lama digunakan dan mentradisi dalam metode penelitian sehingga

merupakan metode tradisional dalam metode penelitian. Metode yang berlandaskan
filsafat positivisme yang memandang fenomena dapat diklasifikasikan, tetap, konkrit,
terukur dan dengan hubungan gejala sebab akibat, sehingga metode ilmiah kuantitatif
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu empiris, terukur, objektif, rasional dan
sistematis. Kaidah-kaidah ilmiah tersebut tergambar bahwa masalah yang dibawa
peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif akan tetap dari awal sampai akhir.
Alasan digunakannya pendekatan kuantitatif karena peneliti menggunakan sampel
dalam penelitian dan terlalu banyak populasi di lokasi penelitian. Hal ini didukung
oleh pendapat Sugiyono (2012, hlm. 23) bahwa :
Bila peneliti ingin ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi
yang luas tapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas maka penelitian
dapat menggunakan sampel.
Pendekatan penelitian kuantitatif menggunakan data-data berupa angka
kemudian di analisis. Seperti dipaparkan oleh Sugiyono (2012, hlm. 7) bahwa ” ...
Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


43

disebut pendekatan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik”.
2.

Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian dijelaskan oleh Sugiyono (2012, hlm. 2) bahwa :
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu...cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan
sistematis.
Sejalan dengan pendapat Sugiyono, Sujarweni dan Endrayanto (2012, hlm. 1)

memaparkan bahwa metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk memperoleh data,
dan data yang diperoleh tersebut diolah dengan statistik sehingga dapat dibaca yang
selanjutnya dapat disimpulkan untuk tujuan dan kegunaan tertentu”. Margono (2009,
hlm. 18) juga menjelaskan bahwa metode penelitian adalah” penerapan pendekatan
ilmiah pengkajian suatu masalah. Tujuannya yaitu untuk menemukan jawaban
terhadap persoalan yang signifikan, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah”.

Metode yang digunakan peneliti untuk menganalisis persoalan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode penelitian
yang membuat gambaran mengenai kejadian atau fenomena yang terjadi. Alasan
menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini didukung oleh pendapat
Arikunto (2010, hlm. 3) bahwa “...penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang sudah
disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.
Dalam penelitian dengan metode deskriptif ini, peneliti ingin mengetahui
secara faktual tentang persepsi mahasiswa pendidikan sosiologi UPI tentang Perilaku
merokok mahasiswi di lingkungan kampus. Margono (2009, hlm. 114) menyebutkan
bahwa:
Penelitian deskriptif dapat dianggap sabagai suatu kajian yang ingin
menemukan fakta yang kemudian disusul oleh suatu penafsiran. Kajian-kajian
Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44


deskriptif dapat meliputi penelitian rintisan atau perumusan untuk mengenali
sifat suatu kejadian, sebelum diadakan penelitian sebenarnya yang lebih
mendalam. Kajian deskriptif ini dapat pula berguna untuk mendapatkan
gambaran tentang ciri-ciri kelompok, golongan masyarakat, atau organisasi.
Berdasarkan alasan inilah peneliti memilih metode deskriptif, karena dirasa
cocok dengan persoalan yang akan peneliti lakukan.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah komponen dari permasalahan yang akan diteliti. Seperti yang
dijelaskan oleh Sugiyono (2012, hlm. 38) bahwa variabel adalah “segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Hal serupa juga
disebutkan oleh Kerlinger dalam (Sugiyono 2012, hlm. 38) beliau menyebutkan
variabel adalah “ konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari”.
Dalam penelitian ini hanya memakai satu variabel atau disebut variabel
tunggal

yaitu persepsi mahasiswa pendidikan sosiologi Universitas Pendidikan

Indonesia tentang Perilaku Merokok Mahasiswi di Lingkungan Kampus.


Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

Tabel 3.2
Dimensi dan Indikator

Dimensi
Gaya hidup

Indikator
1) Faktor internal
-

sikap

-


Pengalaman dan
pengamatan

-

Kepribadian

-

Motif

2) Faktor Eksternal

Nilai Sosial

-

Keluarga

-

Kebudayaan

-

Kelas sosial

-

Nilai keindahan

-

Nilai moral

-

Nilai pengetahuan

D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah-istilah yang
terdapat dalam penelitian, maka akan dijelaskan beberapa istilah yang digunakan
dalam penelitian ini secara ringkas, yaitu:
1. Persepsi Mahasiswa
Secara garis besar persepsi mahasiswa terhadap mahasiswi yang merokok
adalah tanggapan atau pendapat dari mahasiswa putra dan mahasiswa putri (prodi:
Pendidikan sosiologi) mengenai perilaku merokok mahasiswi di lingkungan kampus
Universitas Pendidikan Indonesia
Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

2. Perilaku Merokok Mahasiswi
Perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar
dan menghisapnya serta menimbulkan asap yang dapat terisap oleh orang-orang
disekitarnya. Mahasisiwi perokok disini adalah dikatakan sebagai perokok aktif yang
di klasifkasikan berdasarkan banyaknya rokok yang dikonsumsi per-hari , dari peroko
ringan sampe perokok berat.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah caracara yang digunakan dalam menentukan masalah penelitian, terutama berkaitan
dengan instrumen yang akan digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan di
lapangan. Sehubungan dengan hal tersebut, M. Nazir (1985, hlm. 51), berpendapat
bahwa “teknik penelitian menyatakan alat-alat pengukuran apa yang diperlukan
dalam melaksanakan suatu penelitian”.
Penulis dalam penelitian ini akan menggunakan teknik angket atau kuisioner
dalam mengumpulkan data yang ada di lapangan. Teknik pengumpulan data tersebut
peneliti anggap cocok untuk mengumulkan data yang berada di lapangan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Angket atau Kuesioner.
Angket atau kusioner adalah daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan
tulisan, memerlukan jawaban dari responden secara tertulis, dalam usaha
mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan untuk melengkapi penulisan
karya ilmiah ini. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Kartini
Kartono (1986, Hlm. 20) yang menyatakan bahwa:
Angket atau kusioner adalah suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang
umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan
dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir, diajukan
secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban atau
tanggapan atau respons tertulis sepenuhnya.

Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

Angket yang disiapkan dalam penelitian disiapkan untuk menggali data dan
informasi dari responden mengenai persepsi tentang perilaku mahasiswi yang
merokok di Lingkungan Kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Pedoman angket
yang disiapkan yaitu berupa bagaimana tanggapan, pendapat, dan penilaian
berdasarkan indikator persepsi dan hasilnya apakah responden berpersepsi postif atau
sebaliknya negatif terhadap perilaku mahasisiwi yang merokok di lingkungan kampus
UPI tersebut. Penyebaran angket dilakukan kepada mahasiswa pendidikan sosiolgi
angkatan 2012-2014.
Peneliti menggunakan skala likert sebagai skala pengukuran pada angket.
“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti” (Sugiyono, 2012, hlm. 93). Angket yang digunakan peneliti berskala 1-5
dengan pilihan sangat sering (SS), sering (S), Cukup (C), jarang (J), dan Sangat
Jarang. Bisa juga angket dengan pilihan sangat setuju (SS), setuju (S), Ragu (R),
Kurang setuju (KS), Tidak Setuju (TS).
F. Instrumen dan Proses Pengembangan Instrumen
1.

Uji Validitas Instrumen
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kevalidan dari suatu instrumen.

Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur dengan
tepat apa yang hendak diukur. Menurut Siregar (2013, hlm. 46) “Validitas atau
kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa
yang ingin diukur (a valid measure if it successfully measure the phenomenon)”.
Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen dalam penelitian ini
Product Moment Coefficient, sebagai berikut:

















Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

(Siregar, 2013, hlm. 48)

Keterangan:
Rxy

= Koefisien korelasi

X

= Skor tiap butir angket dari tiap responden

Y

= Skor total seluruh butir angket dari tiap responden

∑X

= Jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden

∑Y

= Jumlah skor total seluruh butir angket dari tiap responden

N

= Banyaknya data

2.

Uji Reliabilitas
Siregar (2013, hlm. 55) mengemukakan bahwa “reliabilitas adalah untuk

mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
pengukur yang sama pula”. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji reliabilitas
dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Teknik ini dapat digunakan untuk
menentukan apakah suatu instrumen penelitian reabel atau tidak, bila jawaban yang
diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3 dan 1-5, serta 1-7 atau jawaban
responden yang menginterpretasikan penilaian sikap. Kriteria suatu instrumen
penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien
reliabilitas (

)

0,6. Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan

teknik Alpha Cronbach, yaitu :

a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan





(Siregar, 2013, hlm. 58)
Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

b. Menentukan nilai varians total




(Siregar, 2013, hlm. 58)
c. Menentukan reliabilitas instrumen

[

][



(Siregar, 2013, hlm. 58)

]

Keterangan :
n

: Jumlah sampel
: Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan



: Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan.



: Jumlah varians butir

k

: Jumlah butir pertanyaan

: Varians total

: Koefisien reliabilitas instrumen

G. Analisis Data
Analisis data kuantitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan
teknik analisis statistik deskriptif. “Statistik deskriptif adalah proses pengumpulan
dan peringkasan data, serta upaya untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang
penting pada data yang telah diorganisasikan tersebut (Santoso, 2003, hlm. 24)”.
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 9) “dalam statistik deskriptif, penyajian data dapat
melalui tabel, grafik, diagram lingkaran pactogram pengukuran tendensi sentral,
perhitungan desil, presentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan ratarata dan standar deviasi, perhitungan prosentase”.

Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

Alasan menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini didukung oleh
pendapat Arikunto (2010, hlm. 3) bahwa “...penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang sudah
disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”. Dengan
alasan inilah peneliti memilih metode deskriptif, karena dirasa cocok dengan
persoalan yang akan peneliti lakukan. Adapun analisis data kuantitatif dalam
penelitian ini menggunakan bantuan program Microsoft Office Excel 2007.
Adapun teknik analisis deskriptif dalam penelitian ini yaitu, menghitung
prosentase jawaban responden.
Menghitung prosentase berguna untuk mengetahui jawaban yang paling
dominan dalam bentuk prosentase yang diberikan responden. Dalam menghitung
prosentase jawaban responden melalui tabel tunggal distribusi frekuensi dan
prosentase dengan menggunakan rumus:

Arikunto (2010, hlm. 50)

Keterangan :
P = Prosentase
f = Frekuensi data
N = Jumlah Sampel
100% = bilangan konstan
Hasil perhitungan yang dihasilkan dengan menggunakan teknik prosentase
berupa prosentase. Hasil perhitungan berupa prosentase tersebut digunakan untuk
mempermudah penafsiran dan pengumpulan data sementara. Sebagai paramaeter,
penulis memilih parameter yang digunakan oleh Arikunto (2010, hlm. 57) sebagai
berikut :
Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

0%

=

Tidak ada

1-24%

=

Sebagian kecil

25-49%

=

Kurang dari setengahnya

50%

=

Setengahnya

51-74%

=

Lebih dari setengahnya

75-99%

=

Sebagian besar

100%

=

Seluruhnya

Muhamad Ibnul Fikri, 2015
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TENTANG PERILAKU MEROKOK MAHASISWI DI
LINGKUNGAN KAMPUS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu