Welcome to ePrints Sriwijaya University - UNSRI Online Institutional Repository

ISS"N : 978-979-8389-1.8-4

PROSIDI G
SEMINAR NASIONAL

DAN RAPAT TAHUNAN DEKAN
Bidang Ilmu-lImu Pertanian
Badan Kerjasama Perguruan linggi Negeri
(BKS-PTN) Wilayah Barat

VOLUME III
TEMA:
PERAN IPT K UN

K EN
TISIPASI PER AHAN IKLIM
DAlAM PERSPE IfF E TAN
BERKELA JUrAN

EVALUASI KARAKTER AGRONOMI GALUR-GALUR UNGGUL KACANG
TANAH KETURUNAN SUB-SPESIES HYPOGAEA

Setyo Dw; Utomo, Hermanus Suprapto, Bagus Sarjono, Hendri Sinaga, dan Erwin Yuliadi

PRODUKSI UBI KAYU LOKAL BANGKA DI LAHAN PODSOLID MERAH
KUNING (PMK) DAN TAILING PASCA PENAMBANGAN TIMAH BANGKA
'"

rri Lestari, Rion Apriyadi

,

.

PRODUKSI SAYUR Brassica YANG DI PUPUK KOMPOS SAMPAH ORGANlK
Yulian ldris

"

, '"

,


..

IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI ENDOFIT lNDIGENUS YANG MAMPU
MENGINDUKSI KETAHANAN TANAMAN BAWANG MERAH TERHADAP
PENYAIT HAWAR DAUN BAKTERI
(Xanthomonas axonopodis PV ALLII)
.

Yulmira Yanti dan Zurai Resti

BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH PADA BERBAGAI JENIS TANAMAN PENUTUP
TANAR DI PERKEBUNAN KARET
Z. muktamarl), p. prawito'), dan T. Nugroho
'"
.
PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG IDBRlDA DENGAN APLIKASI PUPUK
HAYATI CAIR DAN PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK MENSUBTITUSI PUPUK
ANORGANIK
,

'"
PENAMPILAN BATANG DAN PRODUKSI LATEKS KARET ASAL GRAFTING
M Umar Harun
"

.

Lidia Siska, Nanik Setyowati dan Besti Pujiwati..

..

KARAKTERISTIK MUTU KAKAO
HASIL PERKEBUNAN RAKYAT SUMATRA BARAT

V

Masrul Djalal, Aisman dan GunarifTaib

;


..

SKENARIO PERUBAHAN TIPOLOGI LAHAN SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN
IKLIM UNTUK MENDUKUNG SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN DI
LAHAN RAWA PASANG SURUT
..

Momon Sodik lmanudin Dwi Probowati dan Budi Raharjo

KEANEKARAGAMAN KOMUNITAS ARTI-IROPODA PREDATOR
PADA SISTEM PADI SAWAH KONVENSIONAL DAN SRI (SYSTEM OF RICE
INTENSIFICATION) DI SUMATERA BARAT
Munzir Busniah'·l dan Hasmiandy Hamid

"

,

"


..

POTENSI SEDIMENTASI OJ SALURAN SEKUNDER DAN SALURAN TERSIER DI
DESA TELANG KARYA IsSQセXーH
KECAMATAN
\; MUARA TELANG KABUPATEN BANYUASIN
Putri Moniarti Situmeang'), Robiyanto H Susanto1) dan Momon S lmanudin
.
ANTAGONIST POTENTIAL MANAGEMENT IN AGRICULTURE ECOSYSTEM
FOR PLANT PARASISITIC NEMATODE CONTROL - WITH EMPHASIS ORGANIC
AMENDMENTS
Mu/awarman

PENETAPAN TINGKAT KADAR AIR KRITIS SERTA HUBUNGANNYA DENGAN
VIABILlTAS DAN VIGOR BENIH KAKAO (Theobroma cacao L)
}7



U / .IStzatl


AT
'h l - dan
lvcngsl

1v:U

I'za AI'lQ 2

Prosiding Semirata BKS Barot Bidang Ilmu PertaniQn 2011

.

Prosiding Se
Bidang IImu-lImu Pertanian BKS-PTN Wi/ayah Barat Tahu
ISBN; 978-979-838_-·

oc2. oS 0 I / I 0 / 0 I 0 C I 6 セ

SKENARIO PERUBAHAN TIPOLOGI LAHAN SEBAGAI DAMPAK

PERUllAHAN IKLIM UNTUK MENDUKUNG SISTEM PERTANIAN
llERKELANJUTAN DI LABAN RA"VA PASANG SURUT
Momon Sodik Imanudin Dwi Probowati
1)

Jl

dan Budi Raharjo 2)

Dosen Jurusan Tallah Fakultas Peltanian Universitas Sriwijaya, Kampus Unsri Indralaya Km 32
Telp/Fax 62711580460 Email: momon200 [email protected]
2) PBTP Sumatera Selalan

ABSTRACT

Reclamation oftidal lowland in South Sumatra was done since 1969, it was about 370.000
ha have been developedfor agriculture purpose. Research study carried out on land with
dominance of typology A (wet) in the delta Telang J Conditions of climate change
in the future has to be mitigated, mainly due to land subsidance and sea level
rise. Computer simulations carried out by creating some scenarios. Decreasing the

soil surface between 0.3 to 0.5 em I year, and sea level rise on average 0.5 em I year was
taken in the basis ofthe simalation. Studies show the existing condition ofthe lowest area
in the range of 1.25 to 1.50 above sea level in the primary 8, Conditions such land has the
potential to double cropping of rice and a review ofthe field shows tend to
be more wet land. As for the area being localed at higher altitude is at an elevation above
sea levelfrom 1.5 to 1. 7 is in western part ofPrimmy 8, and in the north ofprimary 5. The
area is only a potential in one time planting for rice and rainfed rice. While for areas
that have a height tofografi between 1. 75 to 2 m above sea level, is only potential for
rainfed rice. Combination ofsoil subsidence and sea level rise will change the pattern
oftidal
lowland managamenet
that
had been recommended. For
that needed land and water management strategies for the primary purpose of food
cultivation in tidal lowland can be sustained. This paper will present the results ofGIS
analysis conducted/or the scenarios a/the type 0/ overflow due to climate change in the
condition at scenarios of2020, 2040, 2060 and 2100. Hydrological network infrastructure
requirements need to be prepared and should take into consideration the change in the
type ofhydrotofografi as the impact ofclimate change.
Keyword: Climate change, tidal lowland, water management, GIS

PENDAHULUAN
Fenomena terjadinya perubahan ikIim (climate change) sepertinya tidak dapat lagi
dipertentangkan. Berbagai penelitian ilmiah menggambarkan bahvv'a karbondioksida
(C02) di lapisan atmosfir yang merupakan konsekuensi hasil sisa pembakaran dari batu
bara, kayu hutan, minyak, dan gas, telah meningkat hampir mendekati angka 20% sejak
dimulainya revolusi industry (Murdiyarso, 2003).
Perubahan iklim global telah terlihat nyata di berbagai permukaan bumi. Dampak
dari proses inipun telah kita rasakan dalam berbagai bentuk. Salah satu indikasi dari
perubahan iklim ini terlihat dari adanya pemanasan global yang berakibat pacta
berubahnya urah dan kecepatan angin berdampak pada bergesernya musim. Masa tanam
sulit ditentukan, selain adanya banjir pasang yang lebih intensif, pemanasan global ini
berakibat pacla kenaikan muka air laut ァョセケ
bercbmpnk pacla llilangnya r;)!usanlribu,m
pulau kecil di Indonesia.
Oleh karenanya, ncgara-negara kepulauan seperti Indonesia i.nilah yang nantinya
akan dengan sangat mudah menerima efek dahsyat akibat meningkatnya ketinggian air

581

Prosiding Semirata

Bidang IImu-llmu Pertanian BKS-PTN Wilayah Barat Tahun 2011
ISBN: 978-979-8389-18-4

laut dan muneulnya topan badai. Lebih parahnya lagi, Indonesia sebagai negara yang
menggunakan sebagian wilayah garis pantainya sebagai kunei aktivitas perekonomian,
seperti misalnya di bidang pariwisata, perikanan bagi para nelayan, pertanian berbasis air,
sistem pengendalian banjir, serta ekstrasi dan pengeboran minyak bumi-gas, sudah pasti
akan menerima dampak negatif yang lebih besar akibat perubahan iklim apabi/a
dibandingkan dengan negara-negara laiIU1ya di dunia.
Ketika menyadari sepenuhnya akan dampak buruk perubahan iklim bagi negaranegara dunia dan khususnya Indonesia, maka sudah seyogyanya diambil langkah-langkah
penting dan strategis dengan cara mitigasi dan adaptasi guna mencegah kerusakan yang
lebih besar. Salah satu upaya yang dapat mendukung eara mitigasi dan adaptasi tersebut
adalah dengan cara menganalisa ataupun melaksanakan study mengenai dampak
perubahan iklim terhadap tipologi tanah dengan menggunakan pendekatan aplikasi SIG
(system informasi geografi). Dalam makalah ini akan dianalisis perubahan tipologi lahan di
daerah rawa akibat kenaikan muka air. Kenaikan muka air disebabkan oleh penurunan
permukaan tanah dan kenaikan potensi .luapan air akibat kenaikan イセエ。M
permukaan air
セN


.

Pertanian, terutama subsektor tanaman pangan, paling rentan terhadap
perubahan iklim terkait tiga faktor utama, yaitu biofisik, genetik, dan manajemen. Hal ini
disebabkan karena tanaman pangan umumnya merupakan tanaman semusim yang relatif
sensitif terhadap cakeman, teutama cekaman (kelebihan dan kekurangan) air. Secara
teknis, kerentanan sangat berhubungan dengan sistem penggunaan lahan dan sifat tanah,
pola tanam, teknologi pengelolaan tanah, air, dan tanaman, serta varietas tanaman (Las., et
aI, 200gb). Tiga faktor utama yang terkait dengan perubahan iklim global, yang berdampak
terhadap sektor pertanian adalah: (1) perubahan polAhujan dan iklim ekstrim (banjir dan
kekeringan), (2) peningkatan suhu udara, dan (3) peningkatan muka laut.
Hasil dari analisa ini dapat dijadikan sebagai kajian awal untuk menyediakan infonnasi
akan pentingnya penanganan dalam system kelola lahan sebagai bentuk upaya dari
kegiatan mitigasi dan adaptasi untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim. Berkaitan
dengan hal tersebut, diperlukan adanya data-data geografi untuk rentang waktu sekarang
ataupun waktu lalu yang akan sangat diperJukan untuk memutuskan bagaimana kita
menghadapi perubahan iklim, kapan dan dimana suatu bencana akan terjadi. Dengan
menggunakan aplikasi SIG, analisa akan dampak perubahan iklim terhadap perubahan
tipologi tanah akan mudah untuk dilakukan (Wibowo, A. 2004).
Sistem Informasi Geografi (SIG) mulai dikenal pada awal tahun 1980-an. SIG
merupakan suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data
geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk
mengumpulkan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengeloJa, memanipulasi,
mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu infonnasi berbasis
geografis (Puntodewo et al. 2003).
Wibowo (2004) menyatakan bahwa SIG mempunyai tiga kemampuan utama yaitu:
I) pemetaan; 2) manajemen basis data; 3) analisa spasial. Kemampuan pemetaan
merupakan kemampuan SIG untuk membuat, merubah dan menyajikan peta.
Tujuan lItama dalam penlliisan ini adalah untuk melihat dampak perubahan iklim
terhadap tipologi tanah dengan menggunakan aplikasi SIG dan untuk mengidentifikasi
serta menganal is ti ngkat kerenlanan tipo10gi tanah terhadap perubahan ikJim.

582

Prosiding Semirat '"
Bidang IImu-lImu Pertanian BKS-PTN Wilayah Barat Tahun 20L
ISBN: 978-979-8389-18-1;

METODOLOGI
Penelitian mengambil studi kajian di daerah reklamasi pasang surut delta Telang I
Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan Daerah penelitian merupakan
lahan dengan sebagian besar tipologi A, dimana lahan menerima luapan air pasang baik
musim hujan maupun kemarau. Dalam penclitian ini mencoba untuk mengetahui besarnya
degradasi tipologi tanah yang disebabkan karena perubahan iklim.
Lokasi penelitian tersaji pada Gambar I. Sedangkan waktu kajian lapangan
dilaksanakan se1ama 1 tahun, untuk melihat potensi luapan pada saat musim hujan dan
kemarau.

Gambar I. Lokasi Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini alat ukut muka air tallah (well);
alat ukur muka air di saluran (peilschal), dan GPS. Untuk analisis spasial tipologi lahan
digunakan software GIS Arch-GIS 9.2 .
Metod.e penelitian di bagi ke dalam beberapa tahapan :

1. Taltap pengumplilan data.
Data yang dikumpulkan digunakan sebagai masukan atau input data untuk melihat
dan menganalisis dampak perubahan iklim terhadap tipologi tanah. Data yang
dikumpulkan terdiri dari:
o
Data peta, meliputi Citra Landsat tahun 2005, Data SRTM, peta jenis tanah,
peta topografi, pete.. sungai, peta administrasi kabupaten
o
Data atribut, meliputi data curah hujan, tinggi muka air, sedimen, data
parameter tanah, penggunaan lahan.
o
Data lapangan, meliputi data titik-titik koordinat penutupan lahan

2. Talzap Pembangunan Basis Data
o

G

Pembuatan Peta Digital. Pembuatan peta digital dilakukan dengan melakukan
konversi peta-peta analog menjadi bentuk digital. Peralatan yang digunakan adalah
scanner dan software ArcGIS 9.2.
Pembuatan peta pcnutupan lahan,. Pemetaan penutupan lahan (land cover)
merupakan suatu upaya dalam menyajikan informasi tentang pola penggunaan atau
penutupan 1ahan di snatu wilayah secara spasial. Informasi penutupa.n lallan

583

Prosktins S4!mirata
Bidang Ilmu-lImu Pertanian BK$-PTN Wilavah Barat Tahun 2011
ISBN: 978-979-8389-18-4

diperoleh dengan melakukan kJasifikasi atau penafsiran citra satelit Landsat tahun
2005 dengan menggunakan software ErMapper 6.5.
o
Pembuatan Peta DEM (Digital Elevation Model). DEM merupakan gambaran citra
yang mampu memctakan ketinggian tempat dari permukaan bumi atau elcvasi.
Turunan dari peta DEM adalah peta ketinggian dan peta kelas lereng. Arah aliran
merupakan arah dimana air hujan yang jatuh ke bumi mengalir menuju suatu outlet.
Peta arah aHran diperoleh dari peta kontur yang selanjutnya dilakukan anal isis
secara spasial (Spatial Analyst) Puntodewa et ai, 2003.
o
Pembangunan Data untuk simulasi model untuk melihat scenario dampak
perubahan iklim terhadap tipologi tanah.
3. Pemelaoll peugorul, perubo"an iklim lerhol/ap lipologi lanaI,.
Peta pengaruh perubahan ik1im terhadap tipologi taoah dilakukan dengan cara
merubah angka dan kemudian diolah kembali menjadi bentuk peta.
4. RoncQngon Skenarion Simulasi pemelaQn pengar"h perllbo"on iklim
lerhadap lipologi lalla".
Simulasi pemetaan pengaruh perubahan iklim terhadap tipologi tanah dilakukan
dengan tujuan untuk menentukan besarnya nilai erosi dan sedimentasi yang dihasilkan
pada tutupan lahan yang berbeda.
IPee (200t) menyatakan bahwa perubahan iklim merujuk pads variasi rata-rata
kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitasnya yang nyata secara statistik dalam
jangka waktu yang panjang, minimal 30 tabun. Lebih lanjut dikatakan bahwa selama 100
tahun terakhir (1906-2005) suhu pennukaan bumi rata-rata telah naik sekitar 0.74'C,
dengan pemanasan yang lebih besar pada daratan dibandingkan lautan.
World Bank (2007) melaporkan rata·rata kenaikan suhu per tahun sebesar 0.3
derajat celsius. Pada tahun 1998 terjadi kenaikan suhu yang luar biasa mencapai I derajat
celsius. Indonesia diprediksi akan mengalami lebih banyak hujan dengan perubahan 2-3
persen per tahun. Intensltas bujan akan meningkat, namun jumlah hari hujan akan semakin
pendek.
Proses perubahan iklim juga terjadi di Indonesia, yang ditandai dengan adanya
peningkatan suhu sena pergeseran musim atau musim semakin kering atau musim kemarau
lebib panjang (Kaimuddin 2000). Rozari et aJ. (1992), membahas perubahan iklim hams
memperbatikan dua hal. yaitu: a) pergeseran musim, ritusim dingin terjadi pada periode
panas dan begitu sebaJiknya; b) perubahan tidale terjadi seketika dan serentak disemua
tempat atau wilayah.
Dalam penelitian akan disimulasikan denan asumsi perubahan tipologi laban
terjadi akibat dari pemrrunan rouka tanab dan kenaikan muka air laut. Nilai punurunan
mnka tanah akibat subsidence adalah 0.5 cmltahun dan kenaikan muka air laut adalah 0,5
Cm/tahWl. Simulasi perubahan tipologi laban mengacu kepada kondisi tipologi laban saat
iui (existing) di tahun 2010. MelaJui leknologi GIS dilakukan spasialisasi data untuk tahun
2020,2040; 2060 dan 2100.

584

;'.

Prosiding Semi rata
Bidang IImu-lImu Pertanian BKS-PTN Wilayah Barat Tahun 2011
ISBN: 978-979-8389-18-4

Pcta Pengaruh
Perublihan Iklim
Desa Telang

Gambar 2. Tahap-tahapan Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perubahan Iklim dan Kenaikan Muka Air
Kerentanan dan dampak sektor pertanian akibat perubahan iklim dapat dilihat dari
kering dan irigasi lebih kepada
kejadian yaitu banjir dan kekeringan. Untuk ャ。ィョセ
bahaya kekeringan. Sementara untuk daerah rawa pasang surut adalah ketergenangan dan
perubahan tipe luapan lahan. Kenaikan permukaan laut adalah fenomena naiknya
pemmkaan laut yang disebabkan oleh banyak faktor yang kompleks. Pennukaan laut telah
mengalami kenaikan setinggi 120 meter sejak puncak zaman es 18.000 tahun yang lalu.
Kenaikan tertinggi muka air laut teljadi sebelum 6.000 tahun yang lalu. Sejak 3.000 tahun
yang lalu hingga awal abad ke-19, muka air laut hampir tetap hanya bertambah 0,.1 hingga
0,2 mm/tahun; sejak tahun 1900, permukaan laut naik 1 hingga 3 mm/tahun; sejak tahun
1992 satelit altimetri TOPEXIPoseidon mengindikasikan laju kenaikan muka laut sebesar 3
mmltahun. Perubahan ini bisa jadi merupakan pertanda awal dari efek pemanasan global
terhadap kenaikan muka air laut. Pemanasan global diperkirakan memberikan pengaruh
yang signifikan pada kenaikan muka air laut di abad ke-20 ini.
Hasi1 pengamatan kajian lapangan kondisi iklim dan hidrologi areal studi dapat
dilihat pada table 1. Pada lahan tipe A muka air di sa1uran pada saat pasang adalah berkisar
antara 1,4-1,7 mdpl, dan rata-rata ketinggian permukaan tanah adalah 1,2 mdpl. Kondisi ini
menyebabkan lahan terluapi.
A.

Tabel 1. Karakteristik Fisik dan Hidrologi Areal Studi Delta Telang
No
Karakteristik Lahan
Nilai
I.
Muka Air Tanah eli Salman Tersier luar
1,7mdpl
• Maksimum ll1usim hujan
0,6111 dpl
• Minimum ll1usim hujan
1,4 m dpl
• Maksimum musim kemarau
585

Prosiding Semirata
Bidang IImu-lImu Pertanian BKS-PTN Wilayah Barat Tahun 2011
ISBN: 978-979-8389-18-4

0,5 m dpi

• Minimum musim kemarau
Muka Air Tanah di Saluran Sekunder
• Maksimum musim hujan
• Minimum musim hujan
• Maksimum musim kemarau
• Minimum musim kemarau
Kedalaman Lapisan Pirit
Curah hujan
• Curah hujan maksimum harian
• Curah hujan maksimum bulanan
• Cmah hulan tahunan

2.

,

.....

1,68 m dpJ
0,2 m dpl
1,48 m dpl
-0.5 m dpl
80-90