Penggunaan Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) Sebagai Pewarna Rambut

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Rambut adalah sesuatu yang ke luar dari dalam kulit dan tersebar hampir di
seluruh kulit tubuh, wajah dan kepala, kecuali pada bibir, telapak tangan dan
telapak kaki. Batang-batang rambut merupakan penempatan sel-sel tanduk yang
berada di atas permukaan kulit dan terdapat di masing-masing bagian tubuh yang
berbeda dalam panjang, tebal dan warnanya. Batang rambut ini tidak mempunyai
saraf perasa sehingga tidak terasa sakit bila dipangkas. Wujud rambut di berbagai
tempat berbeda, namun mempunyai kesamaan dalam hal susunannya. Perbedaanperbedaan itu hanya terletak pada cara tumbuh, tebal dan kedalaman akar rambut
(Bariqina dan Ideawati, 2001).
Rambut tumbuh di lapisan kulit dermis, tapi akar rambut berada jauh di
bawah dermis. Selain menjadi simbol kecantikan, sesungguhnya fungsi utama
rambut adalah melindungi kulit kepala (Muliyawan dan Suriana, 2013).
Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetik yang digunakan dalam
tata rias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut
asalnya atau warna lain (Ditjen POM, 1985).
Warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin yang ada pada korteks
rambut, baik jumlah maupun besarnya melanosit (Barel, dkk., 2001). Pigmen yang
mempengaruhi warna rambut adalah eumelanin yang menyebabkan warna hitam

atau coklat dan pyomelanin yang menyebabkan warna merah atau pirang.
Disamping itu jumlah dan ukuran granula pigmen dan ada tidaknya gelembung
udara dalam korteks juga menentukan warna rambut seseorang (Putro, 1998).

1
Universitas Sumatera Utara

Pigmen yang menentukan warna rambut ini jika diurutkan dari yang paling
terang sampai yang paling gelap adalah pirang, merah, coklat muda, coklat tua dan
hitam. Rambut pirang mengandung campuran pigmen warna merah dan warna
kuning. Rambut merah mengandung campuran pigmen warna merah dan pigmen
warna hitam. Rambut coklat muda mengandung pigmen-pigmen warna merah,
coklat dan hitam. Rambut coklat tua mengandung lebih banyak pigmen warna
hitam daripada rambut coklat muda. Rambut hitam hanya mengandung pigmen
warna hitam (Tranggono dan Latifah, 2007).
Warna rambut dapat berubah menjadi putih, yang sering kurang disukai
keberadaannya. Mengubah warna rambut telah dilakukan sejak kosmetik mulai
dikenal orang, dengan maksud untuk memperbaiki penampilan (Wasitaatmadja,
1997).
Keinginan mewarnai rambut memang sudah dikembangkan sejak zaman

dahulu dalam peradaban kuno. Bahan ramuan yang dijadikan zat warna pada
waktu itu diperoleh dari sumber alam, umumnya berasal dari tumbuhan (Ditjen
POM, 1985).
Ketapang (Terminalia catappa L.) termasuk salah satu tanaman yang
dapat tumbuh di tanah yang kurang nutrisi dan tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia sehingga mudah untuk dibudidayakan. Selama ini masyarakat hanya
mengenal tanaman ketapang sebagai tanaman peneduh kota dan belum banyak
dimanfaatkan sehingga nilai ekonomisnya masih rendah (Riskitavani dan Purwani,
2013).
Daun ketapang sejak dahulu juga digunakan sebagai alternatif untuk
pengobatan penyakit mulai dari daun hingga kulit kayu ketapang. Daun ketapang
mengandung zat penyamak (tanin) yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami

2
Universitas Sumatera Utara

dalam pewarnaan batik (Rini, dkk., 2011). Selain itu, air rebusan daun ketapang
digunakan untuk menjaga agar sirip yang panjang pada ikan cupang tetap terjaga
indah dan menarik (Sumino, dkk., 2013).
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengolah dan memanfaatkan daun

ketapang (Terminalia catappa L.) tersebut sebagai pewarna rambut.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas perumusan masalahnya adalah:
a. Apakah ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa L.) dapat diformulasikan
sebagai pewarna rambut.
b. Berapakah konsentrasi sediaan pewarna rambut dari ekstrak daun ketapang
(Terminalia catappa L.) yang menghasilkan warna terbaik.
c. Apakah sediaan pewarna rambut dari ekstrak daun ketapang (Terminalia
catappa L.) dapat mengiritasi kulit.
1.3 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
a. Ekstrak

dari daun ketapang (Terminalia

catappa

L.) diduga

dapat


diformulasikan sebagai pewarna rambut.
b. Sediaan pewarna rambut dari ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa L.)
dapat memberikan warna terbaik pada konsentrasi tertentu.
c. Sediaan pewarna rambut dari ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa L.)
diduga tidak mengiritasi kulit.

3
Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah:
a. Untuk memformulasikan ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa L.)
menjadi sediaan pewarna rambut dengan penambahan bahan pembangkit warna
pirogalol dan tembaga (II) sulfat.
b. Untuk menentukan konsentrasi dari ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa
L.) dalam sediaan pewarna rambut yang dibuat yang dapat menghasilkan warna
terbaik.
c. Untuk mengetahui apakah kemungkinan terjadi iritasi pada kulit dalam sediaan
pewarna rambut yang mengandung ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa

L.)
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya dan hasil
guna dari daun ketapang. Selain itu juga dapat memberikan informasi bahwa
ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa L.) dapat digunakan sebagai pewarna
rambut alami.

4
Universitas Sumatera Utara