Hubungan Komunikasi Persuasif Dan Perilaku Pengawas Menelan Obat ( Pmo) Dengan Pencegahan Multi Drugs Resistance ( Mdr) Pada Pasien Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kota Medan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2010. Dasar-Dasar Pendidikan Kesehatan Masyarakat dan Promosi
Kesehatan. . Trans Info Media. Jakarta.
Azmah, Dzul. 2014. Profil Pengamatan Faktor Risiko pada Pasien Multi Drug
Resistant Tuberkulosis Paru di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012.
Skripsi. USU.
Azwar,Saifuddin.2012. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi Ke Dua.
Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.
Bungkus, Handy. 2003. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Praktik Orang Tua
Dala Mendukung Kesembuhan TB Paru Anak Di BP4. Skripsi. UNDIP.
Semarang
Caminero, J.A. 2010. Multidrug-resistant Tuber-culosis: Epidemiology, Risk Factors,
and Case Finding. The International Journal of Tuberculosis and Lung
Disease, 14(4) 382–390. Depkes RI. 2001. Program Penanggulangan
Tuberkulosis. Jakarta.
Cohen dan S. L Syme , 1985 Social Supprot and Health, Academic Press. San
Fransisco
Depkes RI, 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Depkes RI, Jakarta.
Depkes RI. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta.
Dinkes Kota Medan. 2014. Profil Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2013

Dinkes Provinsi Sumut 2014. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun
2013
Ednadita, Nathania. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Persepsi
(Kasus: EfektivitasKomunikasi Persuasif dalam Event Factory Visit PT.
Djarum). Skripsi. Univ Atmajaya Yogyakarta.
Effendy, Onong Uchana. 1984. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Remedja Karya.
Bandung.

126
Universitas Sumatera Utara

Fazri, Khairul. 2012. Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap Pelaksanaan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) pada Ibu Nifas di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota
Tanjungbalai. Tesis. USU.
Fitriani, Sinta. 2011. Promosi Kesehatan. Graha Ilmu.Yogyakarta
Hanafi, Prasenohadi. 2010. Buku Saku Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis
Indonesia ( PPTI) Bab Mekanisme dan Diagnosis Multidrug Resistent
Tuberkulosis ( MDR-TB) . Jakarta
Hutapea, Tahan P. 2006. Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum
Obat Anti Tuberkulosis. Skripsi.

Ivanti, Risti. 2009. Pengaruh Karakteristik dan Motivasi Penderita Tuberkulosis Paru
terhadap Kepatuhan Berobat di Balai Pengobatan Paru-paru (BP4) Medan
Tahun 2009. Skripsi, FKM USU. Medan.
Kemenkes. 2012. Modul Pelatihan Pemeriksaan Dahak Mikroskopis TB. Direktorat
Jendral Bina Upaya Kesehatan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan. Jakarta
Kemenkes. 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
Kemenkes. 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
Kholidi, Ahmad. 2014. Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku,
Media dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lestari, Siti. 2012 Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Penderita TBC Untuk
Minum Obat Anti Tuberkulosis.
Liliweri,A. 2009. Komunikasi Kesehatan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Martiana, Tri. 2007. Analisis Risiko Penularan Tuberculosis Paru Akibat Faktor
Perilaku Dan Faktor Lingkungan Pada Tenaga Kerja Di Industri. Skripsi.
UNAIR Surabaya.
Marlena. 2013. Strategi Komunikasi Persuasif Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia (PKBI) dalam penanggulangan bahaya HIV AIDS Dikalangan

Remaja Samarinda. Jurnal eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (2): ISSN 00000000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id. Universitas Mulawarman.

127
Universitas Sumatera Utara

Masniari, L., Priyanti. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesembuhan
Penderita TB Paru. J Respir Indo, 27(3) 176-185.
Mulyono. 2014. Faktor-faktor determinan kejadian Multi Drugs Resistance
Tuberculosis di Indonesia. Skripsi.Univ Dian Nuswantoro. Semarang.
Muhammad,Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta.
Munawarah, Leida. 2013. Gambaran Faktor Risiko Pengobatan Pasien TB-MDR RS
Labuang Baji Kota Makassar Tahun 2013. Unhas. Skripsi.
Nasir, A. 2011. Komunikasi Dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi. Penerbit
Salemba Medika. Jakarta
Nugroho CE, Aditama TY, Suradi. 2003. Prevalensi dan Faktor-Faktor yang
Berpengaruh pada Resistesi Ganda/Multidrug Resistant Pada Penderita
Tuberkulosis di Kota Surakarta. Tesis]. FK UI.
Notoatmodjo, Soekodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta :
Jakarta.
____________________.. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta :

Jakarata
____________________. 2007. Promosi Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarata
Pratama, Gilang Bagus. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya
Resistensi Rifampicin Dan/ Isoniazid Pada Pasien Tuberculosis Paru Di
BKPM Semarang. KTI . Undip. Semarang.
Pratiwi, Niniek. 2011. Faktor Determinan Budaya Kesehatan Dalam Penularan
Penyakit TB Paru. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 15 No. 1
Januari 2012: 26–37. Balitbang Kementerian Kesehatan .
Purwanta. 2005. Ciri-Ciri Pengawas Minum Obat Yang Diharapkan Oleh Penderita
Tuberkulosis Paru Di Daerah Urban Dan Rural Di Yogyakarta. JMPK Vol.
08/No.03/September/2005. UGM Yogyakarta.
Putra, Andhika Kesuma. 2010. Kejadian Tuberkulosis Pada Anggota Keluarga Yang
Tinggal Serumah Dengan Penderita TB Paru BTA Positif. Tesis. USU.
Sarafino, 2003. Dukungan Keluarga. Jakarta : Salemba Medika

128
Universitas Sumatera Utara

Sarwanni, Dwi. 2012. Faktor Risiko Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB).
Jurnal Kesehatan Masyarakat 8 (1) (2012) 60-66. ISSN 1858-1196.

Sears, D. O., Peplau, L. A., Taylor, S. E. (1991). Social Psychology 7 th ed. USA :
Prentice-Hall International, Inc
Setyani, Asih. 2013. Penyuluhan Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dalam Penanggulangan Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium. Tesis. UGM Yogyakarta.
Sihombing, Hendra. 2011. Pola Resistensi Primer Pada Penderita Tb Paru Kategori I
DI RSUP H. Adam Malik Medan. Tesis. USU.
Sjahrurachman, Agus.2010. Diagnosis ” Multi Drug Resistant Mycobacterium “
Tuberculosis. Makalah Departemen Mikrobiologi FK UI.
Soepandi, Priyanti Z. 2009. Diagnosis Dan Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya
TB-MDR. Jurnal
__________________. 2010. Diagnosis dan Penatalaksanaan TB –MDR, Jurnal |
September - Oktober 2010 FKM UI RSUP PersahabatanJakarta, Indonesia.
Stanley, 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Tatik. 2003. Komunikasi Kebidanan. Buku Kedokteran EGC. Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan RI.
Tirtana, Bertin. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan
Pada Pasien Tuberkulosis Paru Dengan Resistensi Obat Anti Tuberkulosis Di
Wilayah Jawa Tengah. UNDIP, Semarang.

Uripni, Christina Lia. 2003. Komunikasi kebidanan, Jakarta Penerbit Buku
kedokteran.
Pare, Amelda Lisu. 2013. Hubungan Antara Pekerjaan, Pmo, Pelayanan Kesehatan,
Dukungan Keluarga Dan Diskriminasi Dengan Perilaku Berobat Pasien Tb
Paru. Skrpsi. UNHAS. Makasar.
Widjaja, A.W, 1993. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Bumi Aksara. Jakarta.
Widyaningsih, Nunuk. 2004. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik
Pengawas Menelan Obat ( PMO) Dalam Pengawasan Penderita Tuberkulosis
Paru di Kota Semarang. Tesis. Undip Semarang,

129
Universitas Sumatera Utara

Widjayanarko, Bagus. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik
Pengawas Menelan Obat (PMO) Dalam Pengawasan Penderita Tuberkulosis
Paru Di Kota Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 1 / No. 1 /
Januari 2006.
WHO. 2011. World Health Statistics 2011.
Zubaidah,. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Angka Kesembuhan TB di
Kabupaten Banjar tahun 2013. Jurnal Buski, Jurnal Epidemiologi dan

Penyakit Bersumber Binatang Vol 4 No 4 Desember 2013 Hal 192-199.
Zulkarnain. 2006. Analisis Drug Resistance Dan Multi Drug Resistance Tuberculosis
Pada Previously Treated Case Dengan Strategi DOTS di Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2004. Tesis. USU.
T

130
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Multi-Drug Resistance Tuberculosis (MDR-TB)

1 22 23

Hubungan Keberadaan Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan Keteraturan Berobat Pasien TB Paru Kasus Baru di Puskesmas Ciputat Tahun 2015

0 14 57

Hubungan Keberadaan Pengawas Menelan Obat dengan Keteraturan Pasien TB Paru di Puskesmas Ciputat Tahun 2011

0 5 55

PENGARUH PERANAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN Pengaruh Peranan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Keberhasilan Pengobatan Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Baki Sukoharjo.

0 0 16

PENGARUH PERANAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN Pengaruh Peranan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Keberhasilan Pengobatan Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Baki Sukoharjo.

0 1 16

Hubungan Komunikasi Persuasif Dan Perilaku Pengawas Menelan Obat ( Pmo) Dengan Pencegahan Multi Drugs Resistance ( Mdr) Pada Pasien Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kota Medan

0 0 18

Hubungan Komunikasi Persuasif Dan Perilaku Pengawas Menelan Obat ( Pmo) Dengan Pencegahan Multi Drugs Resistance ( Mdr) Pada Pasien Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kota Medan

0 0 2

Hubungan Komunikasi Persuasif Dan Perilaku Pengawas Menelan Obat ( Pmo) Dengan Pencegahan Multi Drugs Resistance ( Mdr) Pada Pasien Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kota Medan

5 8 11

Hubungan Komunikasi Persuasif Dan Perilaku Pengawas Menelan Obat ( Pmo) Dengan Pencegahan Multi Drugs Resistance ( Mdr) Pada Pasien Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kota Medan

0 1 58

Hubungan Komunikasi Persuasif Dan Perilaku Pengawas Menelan Obat ( Pmo) Dengan Pencegahan Multi Drugs Resistance ( Mdr) Pada Pasien Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kota Medan

0 0 26