Pelaksanaan Program Layanan Komprehensif HIV-IMS Berkesinambungan (LKB) di Puskesmas Bestari Medan Tahun 2016

ABSTRAK
Program Layanan Komprehensif HIV-IMS Berkesinambungan (LKB)
merupakan kebijakan Kemenkes RI untuk pengendalian penyakit HIV-AIDS,
maka perlu dilaksanakan dengan baik agar dapat dioptimalkan fungsinya sehingga
terjalin tatanan jejaring layanan HIV/IMS hingga ke tingkat puskesmas dalam
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pelaksanaan program Layanan Komprehensif HIV-IMS
Berkesinambungan (LKB) di Puskesmas Bestari Medan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif pendekatan deskriptif
melalui wawancara mendalam terhadap 10 informan yang terdiri dari Dinas
Kesehatan Kota Medan, Kepala Puskesmas Bestari Medan, dokter koordinator,
tenaga administrasi, perawat, bidan, analis, kader LKB, tenaga sukarela LSM dan
Pasien ODHA. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive. Analisa
data dengan metode Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program LKB di Puskesmas
Bestari belum berjalan maksimal. Hal ini ditandai dengan pelatihan untuk tim
HIV tidak dilakukan secara berkala dan teratur, motivasi kader yang kurang dalam
menjangkau populasi kunci HIV/AIDS dikarenakan dalam masyarakat masalah
HIV/AIDS menjadi hal yang tabu dibicarakan, sosialisasi pada pemimpin/tokoh
setempat telah dilaksanakan namun masih ada diskriminasi terhadap ODHA, tidak
hanya itu diskriminasi juga masih melekat di kalangan tenaga kesehatan saat

melayani pasien.
Dalam pelaksanaan program LKB masih banyak kendala yang dihadapi
dinas kesehatan dan puskesmas, sehingga program LKB belum optimal
dilaksanakan sebagaimana fungsinya. Oleh karena itu, diharapkan kepada Dinas
Kesehatan Kota Medan untuk mengadakan pelatihan pada tim HIV secara berkala
dan teratur, untuk Puskesmas Bestari Medan agar merekrut kembali kader LKB
yang dapat menjangkau masyarakat, perlunya pengawasan yang ketat untuk
kinerja kader, dan perlu dilakukan pelatihan untuk tim HIV di puskesmas agar
tidak ada diskriminasi di kalangan petugas saat melayani pasien HIV.
Kata Kunci : Pelaksanaan, Program LKB

iii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Sustainable HIV-IMS Comprehensive Service (LKB) program is the policy of the
Health Ministry of the Republic of Indonesia to control HIV-AIDS;it should be
carried out well in order to optimize its function so that HIV/IMS service network
can be established until in the level of Puskesmas in increasing the service
coverage and quality. The objective of the research was to analyze the

implementation of sustainable HIV/IMS Comprehensive Service (LKB) program
at Bestari Puskesmas, Medan.
The research used descriptive qualitative through in-depth interviews with ten
informans that consisted of the Health Agency of Medan, the Head of Bestari
Puskesmas Medan, doctor coordinator LKB, administrative staff, nurse, midwife,
analyst, LKB cadre, LSM volunteer, and ODHA patient. Informants were selected
by using purposive technique, and the data were analyzed by using Miles and
Huberman method.
The result showed that implementation of LKB program in Bestari Puskesmas was
not going optimally, is characterized by training for HIV team was not carried out
regularly, motivation for cadres was insufficient in reaching HIV/AIDS key
population because HIV/AIDS was a kind of taboo in society, socialization with
local leaders/figures had been carried out, but there was discrimination toward
ODHA; moreover, discrimination was also attached among the health care
providers when they were treating patients.
There are still many obstacles faced by health care providers and Puskesmas
management in the implementation of LKB so that LKB program was not
optimally implemented according to its function. Therefore, expected to Health
Agency of Medan to providing regular training for HIV team, for Bestari
Puskesmas to recruiting LKB cadres that can reach people, tight control on

cadres performance, and training for HIV team at Puskesmas are needed so that
discrimination toward health care providers in serving HIV patients will be
eliminated.
Keyword : Implementation, LKB Program

iv

Universitas Sumatera Utara