S STR 1201791 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seni pertunjukan, (“performance art”) merupakan hasil karya seni yang biasa
dilakukan dalam setiap pementasan, dalam seni pertunjukan terdiri dari seni musik,
seni tari, seni drama/teater, seni rupa, dan sastra. Seluruh bidang seni didalamnya saling
membutuhkan satu sama lain, dengan arti kata kesenian tidak dapat lepas dari unsurunsur seni lainnya. Menurut Koentjaraningrat mengemukakan bahwa Kesenian
merupakan salah satu unsur kebudayaan dan merupakan kebutuhan manusia secara
universal yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak terlepas dari masyarakat.
Pada dasarnya kesenian merupakan sesuatu yang kompleks, yang didalamnya
saling menguatkan satu sama lain misalnya dalam tari pertunjukan yang di dalamnya
membutuhkan media ungkap dari musik sebagai pengiringnya, teater sebagai ceritera di
dalamnya, seni rupa sebagai tim pendukung artistiknya, dan sastra sebagai bahasa di
dalamnya apabila pada pertunjukan Dramatari. Begitupun sebaliknya dalam
pertunjukan lainnya sangat membutuhkan satu sama lain.
Tari didalam kehidupan sosial masyarakat memiliki tiga fungsi utama yaitu tari
untuk kebutuhan upacara kepercayaan/religi yang biasa disebut tari upacara, tari untuk
kebutuhan hiburan atau kesenangan yang disebut tari hiburan atau tari pergaulan dan

tari untuk memberikan kesenangan pada pihak lain/penonton

yang disebut tari

pertunjukan. (Suratman, 2008, hlm.20)
Tari upacara/religi merupakan dampak dari aktivitas masyarakat yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pemujaan dalam kepercayaannya yang bersifat
magis dan sakral. Tari upacara merupakan tarian yang paling tua, karena tarian ini telah
muncul pada masa peradaban manusia primitif, yang dimana manusia pada zaman itu
masih memiliki keterbatasan kemampuan berfikir serta menganut kepercayaan
animisme, dinamisme dan totemisme. Kepercayaan animisme yaitu percaya kepada
kekuatan roh manusia yang sudah meninggal terutama orang yang pada masa hidupnya
sangat berpengaruh. Dinamisme yaitu kepercayaan kepada kekuatan benda-benda yang
sakral, totemisme yaitu kepercayaan kepada kekuatan mahluk-mahluk lain yang
Dwi Maretty, 2016
ANALISIS SIMBOL DAN MAKNA PADA TARI GAPLEK KARYA MAS NANU MUDA DI PADEPOKAN KALANG KAMUNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2


dianggap memiliki pengaruh terhadap kehidupan manusia. Contoh pada tari upacara
yaitu Tarawangsa, Ngekngek, Sampyung, tarian ini berasal dari daerah Rancakalong
(Sumedang), Cibalong (Tasikmalaya) tarian ini dilakukan untuk upacara penyimpanan
Nginepkeun pada saat setelah beres panen. Upacara ini berkaitan dengan pemujaan
kepada Dewi Sri.
Tari hiburan merupakan sebuah tarian yang lebih mementingkan kepuasan
pribadi/individu pelakunya dan kepuasan pada orang yang mengapresiasinya atau
penontonnya, yang penting baginya adalah bergerak sepuasnya sesuai dengan alunan
irama yang diikutinya. Menurut Soedarsono dalam bukunya “Jawa dan Bali dua pusat
perkembangan Dramatari tradisionil di Indonesia hal. 24 mengungkapkan bahwa
Adapun yang termasuk tari-tarian hiburan , tari-tarian dimana titik berat tarian tersebut
bukanlah keindahan, tetapi pada segi hiburan, dan umumnya merupakan tari pergaulan.
Tari sebagai media pergaulan pada dasarnya dilakukan secara terpadu bersama-sama ,
baik oleh semua laki-laki, semua perempuan, maupun laki-laki dan perempuan, bahkan
semaraknya fenomena ini antara lain bahwa semua orang yang hadir di tempat itu
berhak dan layak tampil, tak ada garis pemisah antara penari dengan penonton contoh
pada Tari Hiburan yang hidup di kalangan masyarakat contohnya : Bajidoran yang
hidup di masyarakat Subang, Bangreng yang hidup di masyarakat daerah Sumedang,
Topeng Banjet yang hidup di masyarakat Karawang, Ronggeng Gunung yang hidup di
masyarakat Ciamis Selatan dan juga Ketuk Tilu yang hidup di hampir seluruh wilayah

Jawa Barat.
Seorang seniman/koreografer sebagai pengarap tari harus memiliki pengetahuan
yang luas karena tari pertunjukan dalam proses karyanya lebih banyak mengunakan
akal/pemikiran, karena tarian ini sengaja dibuat untuk disajikan dan untuk memberikan
kesenangan serta penyampaian isi pesan yang ada didalamnya kepada pihak
lain/penontonnya, menurut Suratman, 2008, hlm 25 mengungkapkan

Dwi Maretty, 2016
ANALISIS SIMBOL DAN MAKNA PADA TARI GAPLEK KARYA MAS NANU MUDA DI PADEPOKAN KALANG KAMUNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Jiwa manusia memiliki tiga aspek yang berbeda-beda, yaitu kehendak, akal dan
rasa atau emosi. Dalam seni tari rasa memegang peranan yang sangat penting,
akan tetapi aspek lain yakni kehendak, kemauan atau akal juga memiliki aspek
penting didalamnya yang apabila diperhatikan secara cermat sebuah tarian ini
merupakan ekspresi jiwa yang didasari oleh kehendak atau kemauan, akal dan
rasa atau emosi.
Melalui perencanaan pembuatan konsep naskah, pengolahan/penggarapan, serta

penampilan hasil karya atau pementasan disusun, sehingga tertata dengan baik secara
artistik untuk mewujudkan suatu tontonan yang dapat memberikan kepuasan atau
kesenangan bagi penonton/apresiatornya, sehingga pesan-pesan yang ada didalamnya
melalui simbol dan makna pada tarian tersebut dapat tersampaikan dengan jelas. Dalam
pemaparan ini peneliti kurang memahami mengenai simbol dan makna dalam tarian,
karena pada kenyataannya saat ini penikmat seni kurang memahami ranah simbol dan
makna seperti yang dipaparkan oleh Sumardjo 2001, hlm.2 mengemukakan bahwa
Memahami Seni Pertunjukan Indonesia lama, yang sekarang masih kita warisi,
dengan mempergunakan pengertian Seni Pertunjukan masyarakat modern, boleh
jadi mendatangkan kesalahfahaman yang dapat merugikan keberadaan warisan
seni pertunjukan tersebut.Misalnya pada tari-tarian erotik yang banyak ditemukan
di daerah-daerah pertanian Jawa Barat yang serta merta dilarang karena tidak
sesuai dengan kaidah-kaidah moral. Disini telah terjadi penilaian masa kini
terhadap karya seni yang dihasilkan oleh nenek moyang kita yang waktu itu masih
“primitif” yang belum mengenal kaidah-kaidah moral baru. Yang kita anggap
tidak bermoral (misalnya untuk mendatangkan hujan) tarian erotik itu bukan
tarian cabul, tapi justru tarian “sakral” dengan beberapa persyaratan yang bersifat
religi kuno.
Melihat pemaparan di atas maka dengan maksud itulah peneliti ingin melakukan
penelitian tentang analisis simbol dan makna pada sebuah tarian yakni untuk

menjelaskan makna asli sebuah tarian, sehingga tidak mendatangkan kesalahfahaman
terhadap kesenian tersebut dengan berdasarkan konteks sosio-budaya masyarakat
penciptanya. Meskipun usaha yang demikian itu selalu bersifat dugaan hipotentik
belaka, dan bukan suatu penjelasan yang final dan tak terbantah, namun hasilnya nanti
diharapkan dapat menjadi kerangka awal dalam memahami sebuah tarian dalam seni
pertunjukan dari berbagai

sosio-budaya

yang tercermin

atas perkembangan

kebudayaannya.

Dwi Maretty, 2016
ANALISIS SIMBOL DAN MAKNA PADA TARI GAPLEK KARYA MAS NANU MUDA DI PADEPOKAN KALANG KAMUNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4


Mas Nanu Muda sering dikenal sebagai seniman atau koreografi handal, rasa cinta
dan pedulinya terhadap seni tari Sunda sanggatlah kuat terutama pada tari rakyat.
Sebagai penari dan koreografer, Mas Nanu Munajar Dahlan pria kelahiran Subang, 6
Desember 1960 ini mengaku gelisah dengan keberadaan tarian Sunda, bagaimana
tarian itu berkembang dan beregenerasi di tengah masyarakat saat lintas zaman semakin
semrawut, kegelisahan itu memacunya untuk pergi ke sejumlah daerah guna melihat
sekaligus mempelajari tarian khas setempat, pengalaman lain beliau tularkan saat
merekonstruksi tarian masa kecilnya di Subang, yaitu Doger Kontak. Doger adalah
tarian ungkapan rasa syukur masyarakat Sunda tempo dulu, nama kontrak berasal dari
buruh kontrak di perkebunan teh yang sering menarikan tarian ini sekitar tahun 1940an.
Tidak puas dengan itu, beliau lantas merevitalisasi Tarian Gaplek yang biasa dimainkan
pasca panen masyarakat Klari, Karawang. https://indonesiaproud.wordpress.com
Gaplek adalah sebuah nama lagu untuk mengiringi pertunjukan Ketuk Tilu gaya
kaleran (Karawang) ataupun pada tari Bajidoran, didalam setiap sajian lagu tersebut
selalu ada yang mengisinya dengan tarian atau dalam istilah Sunda diibingan, penyajian
tari dalam seni Ketuk Tilu ini selain berbentuk tari tunggal dan duet juga dipertunjukan
tarian massal atau bersama yaitu pada awal pertunjukan ini disebut dengan
Jujungkungan. Tari jujungkungan ini dilakukan oleh para ronggeng dalam seni Ketuk
Tilu tersebut. Een dalam Caturwati, 2009, hlm.27 mengemukakan bahwa

“pertunjukan Bajidoran di daerah Karawang sangat disukai oleh masyarakatnya
dan merupakan gambaran kehidupan masyarakat Karawang, yang memiliki sifat
agresif, keras, terbuka, aktif, dan dinamis. Mereka sangat aktif dalam menanggapi
situasi-situasi yang ada di sekitarnya, khususnya dalam kehidupan sebagai
masyarakat pantai, petani dan nelayan diperlukan kerja keras untuk menghadapi
tantangan-tantangan yang ada. Itu semua tercermin pada tariannya yang lincah,
cenderung keras, gerakan tubuh penari bagaikan ombak yang bergelombang,
bergerumuh dan bergelora”.
Pada saat itulah pertunjukan Ketuk Tilu dan Bajidoran di masyarakat Pantura sangat
disenangi oleh masyarakat khususnya di Karawang. Tari Gaplek ini merupakan tarian
pokok dalam pertunjukan Topeng Banjet Baskom dan masyarakat Karawang sering
menyebutnya Goyang Karawang , tarian ini dibawakan oleh 3 orang penari wanita dan
biasanya dilakukan pada awalan atau pembuka pada Tari Topeng Banjet Baskom
tersebut.
Dwi Maretty, 2016
ANALISIS SIMBOL DAN MAKNA PADA TARI GAPLEK KARYA MAS NANU MUDA DI PADEPOKAN KALANG KAMUNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5


Mas Nanu Muda merevitalisasi tari Gaplek pada tahun 1992 dengan mengabungkan
gerak antara gaya kaleran Karawang yang terlihat pada gerakan mincid yang lebih
dinamis dan kuat dengan gaya pegunungan wilayah Bandung yang terlihat pada
gerakan tangan yang tajam atau seukeut yang merupakan gerakan yang mengandung
unsur Pencak Silat. Wawancara Mas Nanu Muda pada 22 Desember 2015. Pada
awalnya tari Gaplek ini diciptakan oleh Mas Nanu Muda untuk kebutuhan perkuliahan,
mengingat pada beberapa tahun yang lalu siapapun bisa menarikan tari Gaplek dengan
pola yang berbeda-beda dan kebebasan gerak serta tidak terikat oleh suatu norma dan
struktur koreografi yang tetap atau membaku, hal inilah yang menjadi gagasan awal
Mas Nanu Muda untuk merevitalisasi tari Gaplek.
Mugiyanto dalam Permata, 2015, hlm.3 mengemukakan bahwa
“sebuah gaya tari tidaklah sama bentuknya setiap zaman. ia merubah ketika
diajarkan oleh generasi tua ke generasi muda karena bentuk tari yang diwariskan itu
diinterpretasikan. Sebuah tradisi juga berubah ketika berada didalam genggaman orangorang yang menerimanya”
Merujuk pada kutipan di atas, bahwa sebuah karya tari tidaklah sama bentuknya
setiap zaman seperti tarian Gaplek karya Mas Nanu Muda yang merupakan
perkembangan dari tari Ketuk Tilu yang memiliki kekhasan dalam gerak-gerak erotis
seorang ronggeng dan akan berbeda dengan tarian Gaplek yang lainnya.
Mas Nanu Muda merevitalisasi tari Gaplek ini dengan menyusun gerakannya,
sehingga terkemas dengan apik dengan mengadaptasi gerakan-gerakan Pencak Silat

didalamnya, sehingga terkesan sangat menarik dan energik, adapun pengertian dari
gaplek ini adalah “kolentang sampeu anu menang mesek di pasihan kapanjangna tuluy
di poe nepi ka garing.”

Karena pada jaman dahulu seorang seniman selalu

menyangkutkan seni dengan alam sekitar, maka terciptalah lagu Gaplek yang
terinspirasi dari makanan khas Kota Bandung yaitu sampeu atau singkong. Wawancara
Mas Nanu Muda 22 Desember 2015.
Dalam sebuah tarian memiliki makna dan simbol yang berbeda dari tarian satu
dan yang lainnya,

hal ini dikarenakan setiap pencipta tari atau koreografer pasti

memiliki maksud dan tujuan tertentu. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan pendapat
Dwi Maretty, 2016
ANALISIS SIMBOL DAN MAKNA PADA TARI GAPLEK KARYA MAS NANU MUDA DI PADEPOKAN KALANG KAMUNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6


(Tjetjep Rohendi dalam Diah 2014, hlm.15) yang menyatakan bahwa karya yang di
ciptakan manusia bukan tanpa tujuan. Dengan perkataan lain tiap benda alam yang
disentuh dan dikerjakan oleh manusia mengandung nilai, selain itu simbol dan makna
pun dapat dilihat pada struktur gerak, rias dan busananya, adapun pernyataan sebagai
berikut.
Simbol dalam arti yang layak adalah suatu pertanda, pernyataan mengenai sesuatu
dalam wujud yang mengandung arti sesuai dengan pernyataan itu dalam seni tari,
biasanya terdapat beberapa simbol yang digunakan untuk menyampaikan maksud
itu kepada penonton, baik dalam simbol gerak maupun dalam rias dan busana
yang digunakan. Diah (2014:hlm.15)
Simbol gerak digunakan untuk menyampaikan perasaan, ceritera bahkan
keinginan. Gerak tari dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya lemah gemulai yang
menyimbolkan kelembutan dan penuh perasaan dalam menari, patah-patah yang
menyimbolkan kekuatan dan ketegasan serta gerak tari yang dilakukan secara dinamis
yang menyimbolkan semangat yang tinggi, lincah dan bertenaga, Tari Gaplek ini
termasuk pada gerak yang dinamis dan energik, sehingga peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian pada Tari Gaplek, adapun makna yang terkandung dalam tarian
ini disimbolkan pada cerecet sebagai property pada tarian Gaplek ini yang memiliki
pesan-pesan didalamnya, selanjutnya pada rias dan busananya yang terkesan sangat

mencolok dengan warna-warna yang terkesan meriah. Simbol pada tata rias wajah
dapat dilihat dari wajah penari setelah diriasnya, fungsinya sendiri antara lain untuk
mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang dibawakannya dan khususnya
untuk memperkuat ekspresi, sehingga dapat menambah daya tarik pada saat
penampilan.
Simbol pada rias busana dapat dilihat dari warna-warna yang digunakan seperti
yang dipaparkan dalam tari Gaplek cenderung memakai busana dengan warna yang
mencolok sehingga terkesan meriah, warna-warna yang mencolok. Hal ini dapat
menjadi alasan penguat untuk meneliti tari Gaplek karya Mas Nanu Muda karena
simbol tidak akan lepas dengan makna, apabila ada simbol disitu pasti memiliki makna.
Seperti yang diungkapkan oleh Royce dalam Permata 2011, hlm.5 bahwa :

Dwi Maretty, 2016
ANALISIS SIMBOL DAN MAKNA PADA TARI GAPLEK KARYA MAS NANU MUDA DI PADEPOKAN KALANG KAMUNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Seluruh ciri-ciri kompleks yang dipakai orang untuk menandai identitas mereka
terdiri dari sesuatu yang telah saya sebut sebagai gaya. Gaya sebagaimana saya batasi,
tersusun dari simbol, bentuk, dan orientasi nilai yang mendasarinya. Bentuk dan simbol
terang-terangan memasukan pakaian,bahasa, musik, tari, tipe rumah dan agama.
Maka dari itu, penting bagi peneliti untuk meneliti suatu tarian berdasarkan simbol
yang terdapat di dalamnya, karena hal tersebut adalah rangkaian dalam sebuah proses
pemaknaan sebuah karya tari, jika dalam tari memiliki simbol dan makna hal ini sama
sebagaimana bahasa atau makna didalam tari dapat diterjemahkan dalam kata-kata,
melainkan tari sebagai identitas pada masyarakatnya.
Di Kota Bandung banyak sekali sanggar tari yang salah satunya terdapat di
kabupaten Bandung Barat yaitu Padepokan Kalang Kamuning yang dipimpin oleh
Yanto Susanto, beliau adalah seniman sukses di Kabupaten Bandung Barat. Padepokan
Kalang Kamuning ini dibentuk pada tahun 2007 dan berlokasi di desa Cihideung
kecamatan Parongpong kabupaten Bandung Barat. Padepokan Kalang Kamuning
mempunyai murid yang kurang lebih berjumlah 60 siswa,terdiri dari jenjang TK sampai
perguruan tinggi, prestasi-prestasi yang diraih oleh Padepokan Kalang Kamuning ini
sangat gemilang salah satunya adalah Penghargaan dari Presiden Republik Indonesia
dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia,
dan masih banyak Penghargaan yang diraih oleh Padepokan Kalang Kamuning. Pada
awal pembelajaran di Padepokan Kalang Kamuning diberi materi Kembang Tanjung
sebagai tarian dasar dan pada tingkatan mahir diberi materi tarian Gaplek karya Mas
Nanu Muda.
Dalam pemaparan ini peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam
tentang analisis Simbol dan Makna mengingat pada saat ini masyarakat atau pelajar di
bidang Seni Tari banyak mengetahui tentang tarian akan tetapi tidak pada Simbol dan
Makna tarian tersebut, jarang sekali masyarakat atau pelajar dalam bidang tari yang
mendalami tentang hal tersebut, dimana pada saat ini orang hanya bisa menarikan suatu
tarian tanpa mengetahui apa isi simbol dan makna pada tarian tersebut. simbol dan
makna yang terdapat dalam sebuah tarian sangat menarik untuk diungkap, simbol dan
makna akan memberikan manfaat-manfaat bagi masyarakat di sekitar, yang
menjadikannya sebagai identitas bagi daerah tersebut tepatnya di kota Bandung yang
masyarakatnya kurang mengetahui tentang simbol dan makna pada sebuah tarian. selain
Dwi Maretty, 2016
ANALISIS SIMBOL DAN MAKNA PADA TARI GAPLEK KARYA MAS NANU MUDA DI PADEPOKAN KALANG KAMUNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

itu peneliti pun diharapkan mampu mempublikasikan atau memberi gambaran kepada
masyarakat, seniman, ataupun pelajar di bidang Seni Tari bahwa simbol dan makna
dalam tarian ini sangat dibutuhkan dalam proses penciptaan tari, sehingga dapat
memberikan inspirasi ataupun catatan pribadi dan referensi dalam memahami simbol
dan makna yang terkandung dalam sebuah tarian. Hal ini bertujuan untuk
mengembangkan dan melestarikan tarian ini, sehingga kembali berkembang.
Berdasarkan dari berbagai pemaparan tersebut di atas, peneliti berfikir bahwa dari
komponen struktur koreografi, rias dan busana dalam tari Gaplek memiliki simbol dan
makna yang terkandung didalamnya, peneliti akan mencoba mendeskripsikan simbol
dan makna pada struktur koreografi, rias dan busana serta menganalisis dan memahami
simbol dan makna geraknya secara terperinci. Hal inilah yang akan peneliti jadikan inti
dari penelitiannya, dengan multidisiplin ilmu yang dapat mendukung dalam proses
analisis, dan peneliti berharap dapat menganalisis simbol dan makna tari Gaplek karya
Mas Nanu Muda dengan terperinci dan jelas.
Dari pemaparan di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih
dalam mengenai Makna dan Simbol pada Tari Gaplek. untuk itu peneliti mengangkat judul
“Analisis Makna dan Simbol pada Tari Gaplek Karya Mas Nanu Muda Di
Padepokan Kalang Kamuning”. Dengan adanya penelitian terhadap analisis teks dan
konteks dengan pendekatan multidisiplin pada tari Gaplek ini, diharapkan masyarakat
khususnya di bidang pendidikan seni tari akan mengetahui Simbol dan Makna pada Tari
Gaplek menurut analisis teks dan konteks tersebut.

B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah penelitian di atas, maka
peneliti mengidentifikasi beberapa masalah penelitian yang berhubungan dengan “Analisis
Simbol dan Makna pada Tari Gaplek Karya Mas Nanu Muda di Padepokan Kalang
Kamuning”, antara lain adalah Simbol dan Bentuk Gerak, Rias dan Busana Serta Makna
dalam Tarian Gaplek, selain itu Tari Gaplek merupakan tarian perkembangan dari Tari
Ketuk Tilu yang sering dipakai pada Tarian Rakyat.

Dwi Maretty, 2016
ANALISIS SIMBOL DAN MAKNA PADA TARI GAPLEK KARYA MAS NANU MUDA DI PADEPOKAN KALANG KAMUNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan pada masalah yang telah diidentifikasi, peneliti merumuskan
beberapa permasalahan yang terdapat dalam Tari Gaplek Karya Mas Nanu Muda di
Padepokan Kalang Kamuning. Mengenai Makna dan Simbol dalam Tari Gaplek. Untuk
mempermudah penelitian ini, maka Rumusan penelitian disusun dalam bentuk pertanyaan,
seperti berikut :
1. Bagaimana Simbol dan Makna pada Struktur Koreografi Tari Gaplek Karya Mas Nanu
Muda di Padepokan Kalang Kamuning?
2. Bagaimana Simbol Dan Makna Pada Rias dan Busana Tari Gaplek Karya Mas Nanu
Muda di Padepokan Kalang Kamuning?

D. TUJUAN MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka dalam melakukan
suatu kegiatan penelitian ilmiah tentu memiliki tujuan dan harapan yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut :
1.Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang
ada di lapangan, dan untuk menganalisis Makna dan Simbol dalam Tari Gaplek karya Mas
Nanu Muda di Padepokan Kalang Kamuning dengan pendekatan Etnokoreologi. Selain itu
tujuan umum dari penelitian ini yakni untuk pelestarian budaya khususnya di kota Bandung
sebagai bahan apresiasi bagi pelaku seni, pelajar, mahasiswa dan masyarakat di kota
Bandung pada umumnya.
2.Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempublikasikan Simbol dan
Makna dari Tari Gaplek karya Mas Nanu Muda di Padepokan Kalang Kamuning dengan
menggunakan pendekatan Multidisiplin. Seperti yang dipaparkan dalam rumusan masalah
mengenai Simbol dan Makna yang terdapat pada Struktur Koreografi, Rias dan Busana
pada Tari Gaplek karya Mas Nanu Muda di Padepokan Kalang Kamuning Kota Bandung.

Dwi Maretty, 2016
ANALISIS SIMBOL DAN MAKNA PADA TARI GAPLEK KARYA MAS NANU MUDA DI PADEPOKAN KALANG KAMUNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

E. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana pengetahuan bagi para
pembacanya. Adapun beberapa manfaat dapat dipaparkan sebagai berikut :
1.Manfaat dari Segi Teori (Teoretis)
Secara teorietis penelitian ini dapat berguna sebagai sarana pengetahuan bagi para
pembacanya.
2.Manfaat dari Segi Praktik
Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
a. Peneliti
Penelitian dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai Simbol dan Makna
pada Struktur Koreografi serta Rias dan Busana tari Gaplek karya Mas Nanu Muda di
Padepokan Kalang Kamuning dan lebih meningkatkan rasa cinta terhadap seni tari tradisi
dan kepekaan pada seni tari.
b. Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI
Menambah kepustakaan Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI Bandung, sehingga
dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa lain.
c. Para pelaku Seni dan Seniman Tari
Sebagai bahan inspirasi yang dapat bermanfaat bagi para pelaku seni dan
seniman, sehingga menjadi inspirasi dalam menciptakan karya seni.
d. Masyarakat di Kota Bandung
Sebagai bahan apresiasi seni tradisi, dan menjadikan masyarakat lebih peduli
terhadap Tari Tradisi, sehingga memberikan pembelajaran tari yang bermanfaat bagi
masyarakat. Dan berkontribusi terhadap pendokumentasian dan pertunjukan kesenian
tradisi yang ada di wilayah budaya Jawa Barat.

Dwi Maretty, 2016
ANALISIS SIMBOL DAN MAKNA PADA TARI GAPLEK KARYA MAS NANU MUDA DI PADEPOKAN KALANG KAMUNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu