89804 ID analisis faktor faktor yang mempengaruhi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY
PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2010 - 2013
Nedi Hendri
nedi_hendri@yahoo.com
Universitas Muhammadiyah Metro Lampung
ABSTRACT
This research conducted in the field of agriculture and mining companies listed on the
Indonesia Stock Exchange. The purpose of this research is to examine the impact firm size,
firm public accounting size, consistency become a client, operation of complexity, profit of
loss of business and auditor opinion toward audit delay. Sampling method that used is
purposive sampling and the result are 21 firms as sample. This research is done for 2010 –
2013 period. Data that used in this research is financial statements from each company,
publized through website www.idx.co.id. The data which have already collected are
processed with statistic deskriptif test, classic assumption test before hypothesis test.
Software SPSS 17 for windows is used to test in this research. The result of this research
shows that independent variables simultaneously influenced 12,3 percent of dependent
variable. Partially, consistency become a client have negative significant toward audit delay.
The other variables such as firm size, firm public accounting size, operation of complexity,
profit or loss of business and auditor opinion do not affecting audit delay.
Key words : audit delay, firm size, firm public accounting size, consistency become a client,
operation of complexity, profit or loss of business and auditor opinion.
I. PENDAHULUAN
Seiring
gedung usaha, merekrut karyawan baru,
berkembangnya
zaman,
aktivitas bisnis di Indonesia berkembang
pesat.
yang
Banyak
perusahaan-perusahaan
mencoba
mengembangkan
usahanya dan mencoba meraih pangsa
pasar
seluas-luasnya.
Untuk
mengembangkan usaha tentu hal ini tidak
lepas dari unsur permodalan baik modal
sendiri maupun modal pemberian kredit
dari para kreditur. Untuk memperoleh
meningkatkan
perizinan
dan
produksi,
lain
mengurus
sebagainya
membutuhkan dana yang tidak sedikit bagi
perusahaan yang pangsa pasarnya telah
bertaraf nasional maupun internasional.
Untuk memperoleh modal perusahaan
dapat mengelurkan saham yang diperjual
belikan secara umum atau perusahaan
juga dapat mengeluarkan surat berharga
seperti obligasi dan lain sebagainya.
1
Mengeluarkan
saham
ataupun
surat
sejumlah
besar
pemakai
dalam
berharga tidaklah mudah ada persyaratan-
pengambilan keputusan. Namun laporan
persyaratan tertentu dan mencari investor
keuangan
atau
disajikan
kreditur
yang
mau
memberikan
tambahan modal untuk perusahaan juga
dan laporan audit
secara
harus
akurat
dan
tepat
waktu
(timeliness)
waktu.
tidaklah mudah terlebih hampir semua
Ketepatan
perusahaan dalam dunia bisnis berlomba-
pelaporan
lomba untuk mencari tambahan modal
kewajiban
baik dari para investor maupun dari para
terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk
kreditur.
menyampaikan laporan keuangan secara
keuangan
bagi
merupakan
perusahaan
yang
Untuk melihat performance dan
berkala. Hal ini telah diatur dalam UU No.
laba yang dihasilkan perusahaan maka
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan
para investor dan kreditur melihatnya
Keputusan
dengan menganalisa laporan keuangan
No.80/PM/1996
tahunan
penyampaian laporan keuangan berkala,
yang
telah
disajikan
oleh
Ketua
Bapepam
tentang
kewajiban
–
perusahaan dan laporan hasil audit oleh
sehingga
para akuntan publik yang independen.
perusahaan
Oleh karena itu, setiap perusahaan go
mengumumkan atau menyajikan laporan
public diwajibkan untuk menyampaikan
tersebut
laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dengan Standar Akuntansi Keuangan dan
oleh Bapepam, maka
akan
telah diaudit oleh akuntan publik yang
sanksi
sesuai
terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal
ketentuan yang telah ditetapkan dalam
(Bapepam).
undang – undang.
Menurut IAI, (2007), tujuan dari
informasi
dengan
keuangan,
kinerja,
go
kepada
Bapepam
peraturan
posisi
perusahaan
public
sejak
terlambat
masyarakat
administrasi
laporan keuangan adalah menyediakan
yang menyangkut
apabila
pun
30
mengeluarkan
sesuai
dikenakan
dengan
memperketat
September
2003
lampiran
surat
serta perubahan
keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-
posisi keuangan suatu perusahaan bagi
36/PM/2003, menyatakan bahwa laporan
2
keuangan
tahunan
dengan
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga
laporan akuntan dengan pendapat yang
memberikan peringatan tertulis II dan
lazim
kepada
tambahan denda sebesar Rp 50.000.000,-
Bapepam selambat-lambatnya pada akhir
terhadap satu perusahaan, yakni PT
bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal
Berlian Laju Tanker,Tbk (BLTA). Hal ini
laporan keuangan tahunan. Aturan
dan
disebabkan karena perusahaan tersebut
sanksi telah ditetapkan, namun masih
belum menyampaikan laporan keuangan
terdapat
yang diaudit. Selain
harus
disertai
disampaikan
beberapa perusahaan yang
melanggar
peraturan
Indonesia,
dengan
awal
tersebut.
tahun
2013
keterlambatan
Di
terkait
penyampaian
Indonesia
(BEI)
itu, Bursa Efek
juga
memberikan
peringatan tertulis I kepada
PT Energi
Mega Persada Tbk (ENRG)
dan
PT
laporan keuangan, Bursa Efek Indonesia
Citra Kebun Raya Agri Tbk (CKRA).
(BEI) telah memberikan denda kepada
Kedua perusahaan tersebut juga belum
empat perusahaan pada kisaran Rp.
menyampaikan laporan keuangan yang
50.000.000,- sampai Rp. 150.000.000,-
diaudit
yang terlambat menyampaikan laporan
dengan batas waktu yang ditentukan.
keuangan periode 30 September 2012.
Dalam banyak penelitian hal tersebut
Dalam
dinamakan audit delay / audit report lag.
catatan
BEI
terdapat
tiga
oleh
akuntan
publik sesuai
perusahaan yang mendapat peringatan
Hasil penelitian yang dilakukan
tertulis III dan tambahan denda sebesar
oleh Subekti dan Novi (2004) bahwa audit
Rp 150.000.000,-, yaitu PT Davomas
delay dipengaruhi oleh beberapa faktor
Abadi,Tbk
yaitu
(DAVO),
PT
Dayaindo
ukuran
perusahaan,
jenis
Resources International,Tbk (KARK), dan
perusahaan,
PT
profitabilitas dan ukuran Kantor Akuntan
Buana
Dalam
Listya
hal
ini
Tama,Tbk
ketiga
(BULL).
perusahaan
Publik.
Hasil
tersebut belum menyampaikan laporan
menunjukan
keuangan yang
tidak
ditelah
secara
tersebut
terbatas
tidak
diaudit
sampai
delay.
atau
batas waktu yang ditentukan.
opini
auditor,
pengujian
bahwa
berpengaruh
Hasil
penelitian
tingkat
hipotesis
kelima
terhadap
Indah
faktor
audit
(2008)
Variabel ukuran perusahaan, jenis opini,
3
laba atau rugi usaha dan jenis usaha
berpengaruh secara serentak terhadap
audit delay akan tetapi secara parsial
II. KAJIAN
TEORITIK
DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Sinyal (Signaling Theory)
hanya variabel jenis opini, laba atau rugi
Menurut Wolk, et al. 2001 (dalam
usaha dan jenis industri yang berpengaruh
Indah, 2008) teori sinyal menjelaskan
terhadap audit delay, sedangkan sisanya
alasan perusahaan menyajikan informasi
variabel ukuran perusahaan dan ukuran
untuk
KAP tidak berpengaruh terhadap audit
mengemukakan
delay.
merupakan
pasar
modal.
Teori
sinyal
tentang
bagaimana
seharusnya
perusahaan
memberikan
pengembangan dari penelitian Subekti
sinyal-sinyal
pada
dan Novi (2004) dan Indah (2008) yang
keuangan.
bertujuan untuk menguji dari analisis
Teori Agensi (Agency Theory)
Penelitian
ini
pengguna
laporan
Teori agensi merupakan konsep
faktor-faktor yang mempengaruhi audit
delay.
yang menjelaskan hubungan kontraktual
Rumusan Masalah
antara
principals
dan
agents.
Pihak
Berdasarkan pemaparan dalam
principals adalah pihak yang memberikan
latar belakang masalah sebelumnya maka
mandat kepada pihak lain, yaitu agent,
rumusan masalah dari penelitian ini yaitu :
untuk melakukan semua kegiatan atas
Apakah faktor ukuran perusahaan, ukuran
nama
KAP, konsistensi menjadi klien sebuah
sebagai pengambil keputusan (Jensen
KAP, kompleksitas operasi perusahaan,
dan Meckling, 1976). Tujuan dari teori
laba atau rugi usaha, dan jenis pendapat
agensi
akuntan
meningkatkan kemampuan individu (baik
delay?
publik
mempengaruhi
audit
principals
prinsipal
adalah
harus
kapasitasnya
pertama,
maupun
mengevaluasi
keputusan
dalam
agen)
lingkungan
diambil
untuk
dalam
dimana
(The
belief
revision role). Kedua, untuk mengevaluasi
hasil dari keputusan yang telah diambil
guna mempermudah pengalokasian hasil
4
antara prinsipal dan agen sesuai dengan
mengomunikasikan pekerjaan audit dan
kontrak kerja (The performance evaluation
temuan audit secara komprehensif, yang
role).
diberikan oleh tim audit kepada organisasi
Laporan Keuangan
audit (Whittington dan Pann : 2012).
Laporan keuangan adalah catatan
Terdapat
beberapa
jenis
pendapat
informasi keuangan suatu perusahaan
akuntan yang diberikannya berkenaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat
dengan suatu pemeriksaan umum, yaitu :
digunakan untuk menggambarkan kinerja
1)
perusahaan tersebut (www.wikipedia.org,
pengecualian
2008).
Laporan
Audit
pengecualian dengan bahasa penjelas
Menurut
Whittington
dan
Pann
Laporan
pendapat
wajar
(unqualified
pendapat
(qualified
opinion
opinion).
wajar
with
tanpa
2)
tanpa
explanatory
(2012) audit adalah pemeriksaan laporan
language). 3) Laporan pendapat wajar
keuangan perusahaan oleh perusahaan
dengan pengecualian (qualified opinion).
akuntan publik yang independen. Dengan
4) Laporan pendapat tidak wajar (adverse
memperoleh
opinion). 5) Pernyataan tidak memberikan
pemahaman
tentang
pengendalian internal perusahaan, dan
pendapat (disclaimer of opinion).
dengan memeriksa dokumen, mengamati
Audit Delay
aset, membuat bertanya dalam dan di luar
Menurut Ashton et.al (dalam Utami,
perusahaan, dan melakukan prosedur
2006). “Audit delay is the length of time
audit lain, auditor akan mengumpulkan
from a company’s fiscal year end to
bukti yang diperlukan untuk menentukan
the date of the auditor’s report”. Dyer
apakah laporan keuangan menyediakan
dan Mchugh (1997) menggunakan tiga
adil dan cukup melengkapi gambaran
kriteria
posisi keuangan perusahaan dan kegiatan
ketepatan
selama periode yang diaudit.
yaitu sebagai berikut: 1) Preliminary lag :
Laporan Audit
interval
jumlah
laporan
keuangan sampai penerimaan
Laporan Audit (audit report) dapat
didefinisikan
sebagai
sarana
untuk
keterlambatan
waktu
untuk
dalam
hari
melihat
penelitiannya,
antara
tanggal
laporan akhir preliminary oleh bursa; 2)
5
Auditor’s
report
lag :
interval
jumlah
oleh para investor, asosiasi pedagang dan
hari antara tanggal laporan keuangan
agen regulator.
sampai
Ukuran KAP terhadap Audit Delay
tanggal
laporan
auditor
lag :
interval
Ukuran KAP beragam dari yang
tanggal
laporan
mempunyai satu orang staf dan partner
sampai tanggal penerimaan
hingga yang berjumlah ribuan orang.
laporan dipublikasikan di bursa. Audit
Terdapat empat ukuran KAP, yaitu: KAP
delay juga dikenal dengan istilah audit
Internasional, KAP Nasional, KAP Lokal,
repot lag.
dan KAP lokal kecil. Terdapat empat KAP
ditandatangani; 3) Total
jumlah
hari
keuangan
Ukuran
antara
Perusahaan
terhadap
Audit
bertaraf
dalam
Delay
Internasional
empat
yang
termasuk
besar
dunia
Menurut Dyer dan Mchugh (1997)
(www.wikipedia.org, 2008) yaitu: 1) Price
ukuran perusahaan adalah nilai yang
Waterhouse Coper yang berafiliasi dengan
menunjukkan
suatu
KAP Haryanto Sahari dan Rekan. 2)
Keputusan
Delloitte yang berafiliasi dengan Osman
Ketua Bapepam No. Kep. 11/PM/1997
Bing Satrio. 3) Erns and Young berafiliasi
menyebutkan
dan
dengan KAP Purwanto, Sarwoko, Sadjaja.
menengah berdasarkan aktiva (kekayaan)
4) KPMG yang berafiliasi denga KAP
adalah badan hukum yang memiliki total
Sidharta, Widjaja.
besar
perusahaan.
kecilnya
Berdasarkan
perusahaan
kecil
aktiva tidak lebih dari seratus milyar,
Keempat
KAP
tersebut
adalah
banyak
anggota
badan hukum yang total aktivanya lebih
sumber
daya
dari seratus milyar. Masih menurut Dyer
keefektifan dan keefisienan proses audit.
dan McHugh (1997), perusahaan besar
Rolinda
lebih
ukuran kantor akuntan publik berpengaruh
sedangkan
perusahaan
konsisten
untuk
besar
tepat
waktu
auditor
yang
(2007)
dan
memiliki
dapat
membantu
membuktikan
dibandingkan perusahaan kecil dalam
terhadap audit delay.
menginformasikan laporan keuangannya.
Konsistensi
Hal ini disebabkan karena perusahaan
terhadap Audit Delay
Klien
banyak
Sebuah
bahwa
KAP
besar senantiasa diawasi secara ketat
6
Kantor akuntan publik (KAP) adalah
(1989) yang menemukan bahwa terdapat
badan usaha yang telah mendapatkan izin
hubungan
dari Menteri Keuangan sebagai wadah
operasi perusahaan dengan audit delay.
bagi akuntan publik dalam memberikan
Laba atau Rugi Usaha terhadap Audit
jasanya (www.wikipedia.org, 2008). Klien
Delay
positif
antara
kompleksitas
kantor akuntan publik adalah perusahaan
Menurut Hassanudin (dalam Utami,
atau organisasi yang menggunakan jasa
2006) laba menunjukkan keberhasilan
akuntan publik yang terdapat dalam kantor
perusahaan
akuntan publik tersebut.
keuntungan. Sehingga dapat dikatakan
Hasil penelitian Ashton (1987) dalam
bahwa
dalam
laba
menghasilkan
merupakan
Perusahaan
lama menjadi klien KAP, semakin pendek
penyampaian informasi yang berisi berita
audit delay. Hal ini dikarenakan KAP tidak
baik.
perlu
Pendapat
memahami
karakteristik
perusahaan, sistem pengendalian internal
Operasi
Akuntan
menunda
Publik
terhadap
Audit Delay
Menurut Calrslaw dan Kaplan (1991)
perusahaan, dan sebagainya.
Kompleksitas
akan
baik.
Utami (2006) menemukan bahwa semakin
lagi
tidak
berita
Perusahaan
terhadap Audit Delay
bahwa untuk
menerima
perusahaan yang
jenis
pendapat
tidak
akuntan
unqualified
opinion
perusahaan yang bergantung pada jumlah
menunjukkan
audit
dan lokasi unit operasinya (cabang) serta
panjang
diverifikasikan jalur produk dan pasarnya,
unqualified opinion. Hal ini disebabkan
lebih cenderung mempengaruhi waktu
oleh karena perusahaan yang menerima
yang
untuk
opini selain unqualified opinion dianggap
auditnya
sebagai kabar buruk (bad news) sehingga
(Shinta, 2012). Sehingga hal tersebut
penyampaian laporan keuangannya akan
dapat
diperlambat.
Tingkat kompleksitas operasi sebuah
dibutuhkan
menyelesaikan
auditor
pekerjaan
mempengaruhi
audit
delay.
dibanding
(WTP)
delay
yang
yang
akan
lebih
menerima
Hubungan tersebut juga didukung oleh
penelitian Ashton, Willingham dan Elliot ,
7
Hipotesis
III. METODE PENELITIAN
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
Populasi dan Sampel
ini adalah :
Populasi
H1:
Ukuran
perusahaan
berpengaruh
H2: Ukuran KAP berpengaruh negatif
sebuah
KAP
perusahaan
terhadap
berpengaruh
negatif
H4: Kompleksitas operasi perusahaan
penulis
1. Perusahaan
sampel
adalah
yang
purposive
yang
keuangan
mengeluarkan
auditan
selama
tahun 2010 -2013.
2. Perusahaan
akuntan
bidang pertanian dan
pertambangan
laporan
pendapat
pemilihan
sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan
terhadap audit
terhadap audit delay.
bidang
pertanian
dan
pertambangan yang mempunyai tahun
publik
tutup buku 31 Desember.
berpengaruh negatif terhadap audit
delay.
metode
digunakan
H5: Laba perusahaan berpengaruh negatif
Jenis
di Bursa
Efek Indonesia selama tahun 2010 – 2013
delay.
H6:
adalah
karakteristik sebagai berikut:
terhadap audit delay
berpengaruh positif
ini
perusahaan publik bidang pertanian dan
dan
terhadap audit delay.
Konsistensi
penelitian
pertambangan yang terdaftar
negatif terhadap audit delay.
H3:
dalam
3. Perusahaan
bidang
pertambangan
pertanian
tersebut
dan
mempunyai
data yang lengkap.
Tabel 1
Proses Sleksi Objek Penelitian
Tahun Data
Jumlah perusahaan pertanian dan pertambangan yang
terdaftar di BEI
Jumlah perusahaan pertanian dan pertambangan yang
tidak mengeluarkan laporan auditan
Jumlah perusahaan yang tidak memiliki data yang
lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian
Jumlah laporan keuangan perusahaan yang digunakan
untuk dijadikan sampel
Sumber: Data yang diolah
2010
24
2011
24
2012
24
2013
24
3
0
0
0
3
0
0
0
21 X 4 = 84
8
Variabel
Penelitian
dan
Definisi
apabila
KAP
yang
mengaudit
Operasional Variabel
perusahaan merupakan KAP The Big
1) Variabel Dependen (Y)
Four maka merupakan KAP besar dan
Variabel Dependen yaitu audit delay
yang
merupakan
perbedaan
tanggal
apabila KAP tersebut bukan termasuk
KAP The Big Four maka termasuk KAP
laporan tahun tutup buku perusahaan
kecil dan beri nilai :
dengan laporan audit independen yang
KAP The Big Four = 0
diukur
dari
Non The Big Four = 1
buku
hingga
tanggal
penutupan
diterbitkannya
tahun
laporan
c. Konsistensi menjadi klien sebuah KAP
auditor tersebut.
(KONS), merupakan lamanya waktu
2) Variabel Independen (X)
sebuah perusahaan menjadi klien KAP
Variabel
independen
dalam
menjadi
penelitian ini adalah :
klien
KAP.
Berdasarkan
(SIZE),
penelitian yang dilakukan Hesti (2011)
besarnya
perusahaan yang menjadi klien sebuah
dinyatakan
KAP selama tiga tahun atau lebih diberi
total keseluruhan asset yang
nilai dummy (0) sedangkan kurang dari
a. Ukuran
perusahaan
merupakan
ukuran
perusahaan yang
dalam
yang dinyatakan dengan jumlah tahun
dimiliki
dapat
perusahaan.
Berdasarkan
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep.
tiga tahun menjadi klien sebuah KAP
diberi nilai dummy (1)
11/PM/1997 maka dalam penelitian ini
d. Kompleksitas
ukuran perusahaan dibagi menjadi dua
(KOMPL)
dan diberi nilai dummy sebagai berikut :
kegiatan pembukuan perusahaan yang
∑asset = asset lancar + asset tetap.
dapat dinyatakan dengan tidak adanya
∑asset > seratus milyar (perusahaan
anak perusahaan (0) dan ada anak
besar) = 0
perusahaan (1).
∑asset ≤ seratus milyar (perusahaan
kecil) = 1
b. Ukuran KAP (KAP), merupakan besar
kecilnya KAP yang dinyatakan dengan
operasi
merupakan
perusahaan
kerumitan
e. Laba atau rugi usaha (L/R), merupakan
hasil akhir usaha perusahaan yang
dinyatakan dengan laba atau rugi yang
diberi nilai dummy sebagai berikut:
9
Laba : 0
penelitian ini dinyatakan dengan nilai
Rugi : 1
dummy sebagai berikut :
f. Pendapat
akuntan
publiK
- opini
(OPINI)
keuangan
Calrslaw
dan
yang
menurut
Kaplan
(1991)
tanpa
pengecualian
(unqualified opinion) = 0
merupakan pernyataan kewajaran atas
laporan
wajar
- selain
wajar
tanpa
pengecualian
(unqualified opinion) = 1
diklasifikasikan menjadi dua dan dalam
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Statistik Deskriptif
Tabel 4.3
Deskripsi Variabel Penelitian
Statistics
AD
N
Valid
SIZE
KAP
KONS
KOMPL
L/R
OPINI
84
84
84
84
84
84
84
0
0
0
0
0
0
0
76.5595
.3690
.6905
.4762
.8929
.2143
.5119
19.60843
.48545
.46507
.50243
.31115
.41279
.50286
Minimum
17.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
Maximum
157.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
Missing
Mean
Std. Deviation
Sumber : Data yang diolah
Dari tabel atas dapat diketahui bahwa nilai
maksimal audit delay yakni 157 hari
Tolerance
1
VIF
(Constant
sedangkan nilai minimal dari audit delay
SIZE
.652
1.533
KAP
.610
1.640
KONS
.835
1.197
Uji Asumsi Klasik
KOMPL
.818
1.223
a. Uji Multikoloniearitas
LR
.672
1.489
OPINI
.769
1.300
yaitu 17 hari dan rata-rata audit delay
sebesar 76 hari.
Uji Multikolinearitas
Coefficients
Model
a
a. Dependent Variable: AD
Sumber : Data yang diolah
Collinearity Statistics
10
Hasil
pengujian
tolerance
b
Model Summary
menunjukkan tidak ada variabel bebas
yang memiliki nilai tolerance kurang dari
Model
R
1
0.10 (10%). Hasil perhitungan VIF juga
menunjukkan
bahwa
tidak
ada
satu
variabel bebas yang memiliki nilai VIF
.432
antara variabel dalam model regresi.
Adjusted R
Durbin-
Square
Square
Watson
a
.186
.123
2.318
a. Predictors: (Constant), OPINI, SIZE, KONS,
KOMPL, LR, KAP
b. Dependent Variable: AD
Dari tabel di atas didapatkan nilai
lebih dari 10. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikorelasi
R
Durbin-Watson (DW hitung) sebesar 2,318
atau 2. Berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan Dw hitung berada diantara -2 ≤
b. Uji Heteroskedastisitas
2 ≤ 2, maka ini berarti tidak terjadi
autokorelasi.
Uji Hipotesis
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Unstandardized
Coefficients
Std.
Model
1
Sumber : Data yang diolah
Setelah dilakukan pengujian hasil uji
scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik
tidak membentuk pola yang jelas (titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y), jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
B
(Constant)
Error
t
Sig.
58.558
8.204
7.138
.000
SIZE
2.920
5.140
.568
.572
KAP
9.148
5.551
1.648
.103
10.288
4.390
2.344
.022
KOMPL
2.658
7.164
.371
.712
LR
3.755
5.959
.630
.530
OPINI
4.944
4.570
1.082
.283
KONS
a. Dependent Variable: AD
Atas dasar hasil analisis regresi
dengan menggunakan sebesar tingkat
signifikansi sebesar α = 5% diperoleh
c. Uji Autokorelasi
persamaan sebagai berikut :
11
Audit Delay = 58.558 – 2.920
(SIZE) + 9.148 (KAP) + 10.288 (KONS) +
2.658 (KOMPL) + 3.755 (L/R) + 4.944
(OPINI) + ε
H5:
Tidak
terdapat
signifikan
laba
pengaruh
atau
rugi
yang
usaha
terhadap audit delay.
Hal ini bahwa ukuran perusahaan,
H6:
Tidak
terdapat
signifikan
laba
pengaruh
yang
ukuran KAP, konsistensi menjadi klien,
atau
rugi
usaha
kompleksitas operasi perusahaan, laba
terhadap audit delay.
atau rugi usaha dan jenis pendapat
Uji Koefisien Determinasi (Uji R)
memiliki
koefisien
positif
akan
b
Model Summary
meningkatkan audit delay.
Adjuste
Analisis Independent Samples T Test
Dari tabel regresi linear berganda apabila
nilai sig. tabel lebih kecil dari 5% maka
dR
Model
Std. Error of
Durbin-
Square the Estimate
Watson
1
.123
18.36347
2.318
a. Predictors: (Constant), OPINI, SIZE, KONS,
hipotesis diterima dan apabila sig. tabel
lebih besar dari 5% maka hipotesis ditolak.
KOMPL, LR, KAP
b. b. Dependent Variable: AD
Berdasarkan ketentuan tersebut diperoleh
hasil sebagai berikut:
H1:
Tidak
signifikan
terdapat
nilai (Adjusted R Square) 0.123 hal ini
pengaruh
ukuran
yang
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,
perusahaan
ukuran KAP, konsistensi menjadi klien,
terhadap audit delay.
H2:
Tidak
terdapat
Uji determinasi menunjukkan bahwa
kompleksitas operasi perusahaan, laba
pengaruh
yang
atau rugi usaha, dan pendapat akuntan
signifikan ukuran KAP terhadap audit
publik berpengaruh 12% terhadap audit
delay.
delay dan sisanya 88% dipengaruhi oleh
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan
ukuran
konsistensi
menjadi
variabel lain yang tidak diteliti.
klien
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
terhadap audit delay.
b
H4:
Tidak
terdapat
pengaruh
ANOVA
yang
Model
signifikan
kompleksitas
operasi
perusahaan terhadap audit delay.
1
Mean Square
Regression
991.167
Residual
337.217
F
2.939
Sig.
.012
a
Total
12
Menurut Shinta (2012) Diperkirakan,
a. Predictors: (Constant), OPINI, SIZE, KONS,
KOMPL, LR, KAP
ukuran perusahaan tidak berpengaruh
b. Dependent Variable: AD
terhadap audit delay lantaran sampel
Tabel uji F menunjukkan bahwa nilai
Fhitung sebesar 2.939 dengan tingkat (sig)
0.012 atau dapat nilai signifikansi 0.012
lebih kecil dari nilai probabilitas α = 0.05.
hal tersebut membuktikan bahwa terdapat
pengaruh
signifikan
perusahaan,
menjadi
ukuran
klien,
antara
KAP,
ukuran
konsistensi
kompleksitas
operasi
perusahaan, laba atau rugi usaha dan
jenis pendapat terhadap audit delay.
merupakan perusahaan terdaftar di BEI
yang
diawasi
investor,
pengawas
permodalan, dan pemerintah. Atas dasar
itu,
perusahaan
dengan
asset
besar
maupun kecil mempunyai kemungkinan
yang sama dalam menghadapi tekanan
atas
penyampaian
laporan
keuangan.
Kemungkinan kedua, auditor menganggap
bahwa
dalam
proses
pengauditan
berapapun jumlah asset yang dimiliki tiaptiap perusahaan akan diaudit dengan cara
PEMBAHASAN
Rata-rata audit delay perusahaan-
yang sama, sesuai dengan prosedur
perusahaan di Indonesia dari tahun 2010
dalam
standar
professional
akuntan
– 2013 sebesar 77 hari dengan nilai
publik.
minimum 17 hari dan maksimum 157 hari.
Pengaruh Ukuran KAP terhadap Audit
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Delay
Hasil penelitian menunjukkan ukuran
Audit Delay
t
KAP memiliki nilai signifikansi (Sig.) 0.103
sebesar 0.568 dengan tingkat signifikansi
berada lebih tinggi dari α = 0.05, dengan
(Sig.) 0.572 berada lebih tinggi dari α =
demikian tidak terbukti bahwa ukuran KAP
0.05,
mempunyai
Hasil
penelitian
sehingga
menunjukkan
dapat
diperoleh
kesimpulan bahwa ukuran perusahaan
tidak
berpengaruh
audit delay.
signifikan
terhadap
pengaruh
terhadap
audit
delay.
Selain itu seluruh KAP baik The Big
Four maupun Non The Big Four akan
berusaha
semaksimal
mungkin
untuk
menyampaikan laporan auditnya demi
13
reputasinya
agar
tidak
Perusahaan
kehilangan kliennya. Hasil penelitian ini
mengantisipasinya
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
sumber daya yang lebih besar sehingga
oleh Aryanti & Theresa (2005) dan Indah
kompleksitas operasional bukan menjadi
(2008)
hal yang menambah waktu penyusunan
bahwa
kedepannya
ukuran
KAP
tidak
umumnya
dengan
sudah
keberadaan
berpengaruh terhadap audit delay.
laporan keuangan. Hasil penelitian ini
Pengaruh Konsistensi Menjadi Klien
sejalan dengan penelitian Sulistiyo (2010)
terhadap Audit Delay
dan Rachmawati (2008).
Hasil
penelitian
menunjukkan
konsistensi menjadi klien memiliki nilai
Pengaruh
Laba
atau
Rugi
Usaha
terhadap Audit Delay
signifikansi (Sig.) 0.022 berada lebih
Hasil penelitian menunjukkan laba
rendah dari α = 0.05, dengan demikian
atau rugi usaha memiliki nilai signifikansi
terbukti bahwa ukuran KAP mempunyai
(Sig.) 0.530 berada lebih tinggi dari α =
pengaruh terhadap audit delay.
0.05,
KAP
yang
telah
beberapa
kali
melakukan audit di sebuah klien maka
KAP tersebut tidak membutuhkan waktu
dengan demikian tidak
terbukti
bahwa laba atau rugi usaha mempunyai
pengaruh terhadap audit delay.
Menurut
Ani Yuli (2011)
dalam
lama untuk mengenali bisnis klien. Hasil
sampel
penelitian ini sejalan dengan penelitian
mengalami
Ashton et Al (1989).
kenaikan itu tidak begitu besar, apalagi
Pengaruh
Kompleksitas
Operasi
Perusahaan terhadap Audit Delay
Hasil
penelitian
menunjukkan
banyak
perusahaan
kenaikan
profit
yang
namun
ada yang mengalami kerugian. Selain itu
mungkin
tuntutan
berkepentingan
pihak-pihak
tidak
begitu
yang
besar
kompleksitas operasi perusahaan memiliki
sehingga tidak memacu perusahaan untuk
nilai signifikansi (Sig.) 0.712 berada lebih
mengkomunikasikan
tinggi dari α = 0.05, dengan demikian tidak
yang diaudit lebih cepat. Hasil penelitian
terbukti
operasi
ini sesuai dengan penelitian yang pernah
pengaruh
dilakukan oleh Rachmawati (2008), dan
bahwa
perusahaan
kompleksitas
mempunyai
terhadap audit delay.
laporan
keuangan
Supriyati (2007).
14
Pengaruh Pendapat Akuntan Publik
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
terhadap Audit Delay
Berdasarkan
Hasil penelitian menunjukkan jenis
maka
kesimpulan
pendapat memiliki nilai signifikansi (Sig.) α
adalah:
= 0.283 berada lebih tinggi dari α = 0.05,
1. Ukuran
pemaparan
dari
diatas
penelitian
perusahaan,
ukuran
ini
KAP,
dengan demikian tidak terbukti bahwa
kompleksitas operasi usaha, laba rugi
pendapat
usaha, pendapat akuntan public secara
akuntan
publik
mempunyai
parsial tidak
pengaruh terhadap audit delay.
Dikatakan bahwa opini auditor tidak
berpengaruh terhadap
audit delay.
berpengaruh terhadap audit delay. Kondisi
2. Konsistensi menjadi klien sebyah KAP
ini menunjukkan bahwa : (1) lamanya
secara parsial berpengaruh terhadap
proses audit belum tentu menjamin akan
audit delay.
dikeluarkan qualified opinion bisa juga
3. Ukuran
perusahaan,
ukuran
KAP,
dikarenakan klien yang memang lambat
konsistensi menjadi klien, kompleksitas
dalam
operasi perusahaan, laba rugi usaha,
memberikan
data-data
terkait
proses audit, (2) dan adanya perubahan
pendapat
KAP juga memungkinkan lamanya proses
simultan berpengaruh terhadap audit
audit, dan (3) adanya aturan baru yang
delay.
dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan
Guna
akuntan
publik
perbaikan
secara
penelitian
Indonesia) dalam rangka meningkatkan
selanjutnya dan para pengguna lainnya
kualitas jasa auditor bagi pihak-pihak yang
maka peneliti menyarankan:
berkepentingan
dan
1. Menambah variabel lain yang tidak
Rolinda, 2007). Na’im (1998) dan Halim
dibahas dalam penelitian ini seperti
(2001) juga mendukung bahwa tidak ada
faktor perusahaan publik atau non
pengaruh
publik, faktor lama perusahaan telah
(Supriyanti,
pendapat
terhadap audit delay.
2007
akuntan
publik
terbentuk, faktor adanya jasa audit
intern, jasa konsultasi manajemen, dan
jasa konsultasi perpajakan.
15
2. Untuk
perusahaan
mempersiapkan
laporan
sebaiknya
Akuntansi, Auditing, dan Informasi, Vol
keuangan
5. No. 3, hal 271-287.
selengkap dan secepat mungkin tanpa
ada manipulasi sesuai dengan standar
yang berlaku umum, sehingga proses
audit dapat berjalan lancar dan lebih
Peraturan
BAPEPAM.
Bursa Efek Indonesia. 2014. Sejarah dan
Organisasi. http://www.idx.co.id/idCarslaw, C.A.P.N., & S. E. Kaplan. (1991).
cepat.
3. Untuk
2006.
Bapepam.go.id.
KAP
disarankan
agar
An Axamination of Audit Delay: Further
merencanakan pelaksanaan pekerjaan
Evidence
lapangan
Accounting and Business Research,
dengan
sebaik-baiknya
sehingga pekerjaan dapat dilakukan
from
New
Zealand,
Vol. 22. No. 85, p. 21-32.
lebih efektif dan efisien, mengingat
Dyer, J. C., & A.J. McHugh. (1997). The
jumlah klien dan asset perusahaan
Timeliness of The Australian Annual
yang diaudit dari tahun ke tahun terus
Report,
mengalami peningkatan, oleh karena
Research, Vol. 13. No. 2, Auntumn, p.
itu
204-209.
auditor
harus
merencanakan
Journal
of
Accounting
dengan
Halim, Varianada. (2000). Faktor-faktor
keuangan
yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi
auditannya dapat diselesaikan dengan
Empiris pada Perusahaan-perusahaan
tepat waktu.
di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Bisnis dan
pekerjaan
seksama
lapangannya
agar
laporan
Akuntansi, Vol. 2 No. 1 , April, p. 63-75.
DAFTAR PUSTAKA.
Jensen, M. and Meckling. 1976. Theory of
Ashton, R.H., P.R. Willingham, & R.K
The Firm : Managerial Behavior Agency
Elliott. (1989). An Empirical Analysis of
Cost, and Ownership Structure. Journal
Audit Delay. Journal of Accounting
of Finance Economic 3, 305-360.
Research, Auntum, 275-292.
Indah. 2008. Analisis faktor-faktor yang
Ariyanti, Titik, dan Maria Theresia. 2005.
Mempengaruhi Lamanya penyelesaian
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit
audit (audit delay) pada perusahaan
Delay dan Timeliness. Media Riset
16
publik
di
Indonesia.
Universitas
Berpengaruh terhadap Ketepatwaktuan
Brawijaya. Malang.
Na’
im,
A.
Sulistiyo. 2010. Analisis Faktor-faktor yang
(1999).
Informasi
Penyampaian Laporan Keuangan pada
Penyampaian
Perusahaan yang Listing di BEI Periode
Laporan Keuangan: Analisis Empirik
2006 – 2008. Universitas Diponegoro.
Regulasi Informasi di Indonesia. Jurnal
Semarang.
Ketepatan
Nilai
Waktu
Ekonomi dan Bisnis Indonesia, volume
yang
14, No.2, 85-99.
Rachmawati.
2008.
Pengaruh
Faktor
Internal dan Eksternal atas Audit Delay
pada
Perusahaan
yang
Terdaftar
sebagai Anggota LQ 45 Tahun 20052009. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Rolinda. 2007. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Audit Delay. Ventura,
Vol. 1, hal. 109-126.
terhadap
Audit
Delay
pada Perusahaan Manufaktur di BEI
2008
–
Audit
Delay.
Ventura, Vol 1. Hal 109 – 126.
Utami. 2006. Analisis Determinan Audit
Delay (Kajian Empiris di BEJ. Buletin
Penelitian, No. 9, hal 1-12.
Whittington, O. Ray dan Kurt Pann.
Other
Ansurances
Services,
18th
Edition, MC-Graw-Hill, New York.
http://www.idx.co.id/id-. Peraturan Bursa
Shinta. 2012. Analisis Faktor-faktor yang
Tahun
Mempengaruhi
(2012). Principles of Auditing, and
Perbanas. Surabaya.
Berpengaruh
Supriyanti. 2007. Analisis Faktor-faktor
2010.
Universitas
Diponegoro. Semarang.
Efek Indonesia. Diakses 30 November
2014.
www.wikipedia.org.
2008.
Laporan
Keuangan dan Auditing.. Diakses 10
November 2014.
Subekti, Imam dan Novi Wulandari W.
2004.
Faktor-
Mempengaruhi
Indonesia,
Faktor
Audit
Simposium
Yang
Delay
di
Nasional
Akuntansi,991-1001.
17
PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2010 - 2013
Nedi Hendri
nedi_hendri@yahoo.com
Universitas Muhammadiyah Metro Lampung
ABSTRACT
This research conducted in the field of agriculture and mining companies listed on the
Indonesia Stock Exchange. The purpose of this research is to examine the impact firm size,
firm public accounting size, consistency become a client, operation of complexity, profit of
loss of business and auditor opinion toward audit delay. Sampling method that used is
purposive sampling and the result are 21 firms as sample. This research is done for 2010 –
2013 period. Data that used in this research is financial statements from each company,
publized through website www.idx.co.id. The data which have already collected are
processed with statistic deskriptif test, classic assumption test before hypothesis test.
Software SPSS 17 for windows is used to test in this research. The result of this research
shows that independent variables simultaneously influenced 12,3 percent of dependent
variable. Partially, consistency become a client have negative significant toward audit delay.
The other variables such as firm size, firm public accounting size, operation of complexity,
profit or loss of business and auditor opinion do not affecting audit delay.
Key words : audit delay, firm size, firm public accounting size, consistency become a client,
operation of complexity, profit or loss of business and auditor opinion.
I. PENDAHULUAN
Seiring
gedung usaha, merekrut karyawan baru,
berkembangnya
zaman,
aktivitas bisnis di Indonesia berkembang
pesat.
yang
Banyak
perusahaan-perusahaan
mencoba
mengembangkan
usahanya dan mencoba meraih pangsa
pasar
seluas-luasnya.
Untuk
mengembangkan usaha tentu hal ini tidak
lepas dari unsur permodalan baik modal
sendiri maupun modal pemberian kredit
dari para kreditur. Untuk memperoleh
meningkatkan
perizinan
dan
produksi,
lain
mengurus
sebagainya
membutuhkan dana yang tidak sedikit bagi
perusahaan yang pangsa pasarnya telah
bertaraf nasional maupun internasional.
Untuk memperoleh modal perusahaan
dapat mengelurkan saham yang diperjual
belikan secara umum atau perusahaan
juga dapat mengeluarkan surat berharga
seperti obligasi dan lain sebagainya.
1
Mengeluarkan
saham
ataupun
surat
sejumlah
besar
pemakai
dalam
berharga tidaklah mudah ada persyaratan-
pengambilan keputusan. Namun laporan
persyaratan tertentu dan mencari investor
keuangan
atau
disajikan
kreditur
yang
mau
memberikan
tambahan modal untuk perusahaan juga
dan laporan audit
secara
harus
akurat
dan
tepat
waktu
(timeliness)
waktu.
tidaklah mudah terlebih hampir semua
Ketepatan
perusahaan dalam dunia bisnis berlomba-
pelaporan
lomba untuk mencari tambahan modal
kewajiban
baik dari para investor maupun dari para
terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk
kreditur.
menyampaikan laporan keuangan secara
keuangan
bagi
merupakan
perusahaan
yang
Untuk melihat performance dan
berkala. Hal ini telah diatur dalam UU No.
laba yang dihasilkan perusahaan maka
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan
para investor dan kreditur melihatnya
Keputusan
dengan menganalisa laporan keuangan
No.80/PM/1996
tahunan
penyampaian laporan keuangan berkala,
yang
telah
disajikan
oleh
Ketua
Bapepam
tentang
kewajiban
–
perusahaan dan laporan hasil audit oleh
sehingga
para akuntan publik yang independen.
perusahaan
Oleh karena itu, setiap perusahaan go
mengumumkan atau menyajikan laporan
public diwajibkan untuk menyampaikan
tersebut
laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dengan Standar Akuntansi Keuangan dan
oleh Bapepam, maka
akan
telah diaudit oleh akuntan publik yang
sanksi
sesuai
terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal
ketentuan yang telah ditetapkan dalam
(Bapepam).
undang – undang.
Menurut IAI, (2007), tujuan dari
informasi
dengan
keuangan,
kinerja,
go
kepada
Bapepam
peraturan
posisi
perusahaan
public
sejak
terlambat
masyarakat
administrasi
laporan keuangan adalah menyediakan
yang menyangkut
apabila
pun
30
mengeluarkan
sesuai
dikenakan
dengan
memperketat
September
2003
lampiran
surat
serta perubahan
keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-
posisi keuangan suatu perusahaan bagi
36/PM/2003, menyatakan bahwa laporan
2
keuangan
tahunan
dengan
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga
laporan akuntan dengan pendapat yang
memberikan peringatan tertulis II dan
lazim
kepada
tambahan denda sebesar Rp 50.000.000,-
Bapepam selambat-lambatnya pada akhir
terhadap satu perusahaan, yakni PT
bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal
Berlian Laju Tanker,Tbk (BLTA). Hal ini
laporan keuangan tahunan. Aturan
dan
disebabkan karena perusahaan tersebut
sanksi telah ditetapkan, namun masih
belum menyampaikan laporan keuangan
terdapat
yang diaudit. Selain
harus
disertai
disampaikan
beberapa perusahaan yang
melanggar
peraturan
Indonesia,
dengan
awal
tersebut.
tahun
2013
keterlambatan
Di
terkait
penyampaian
Indonesia
(BEI)
itu, Bursa Efek
juga
memberikan
peringatan tertulis I kepada
PT Energi
Mega Persada Tbk (ENRG)
dan
PT
laporan keuangan, Bursa Efek Indonesia
Citra Kebun Raya Agri Tbk (CKRA).
(BEI) telah memberikan denda kepada
Kedua perusahaan tersebut juga belum
empat perusahaan pada kisaran Rp.
menyampaikan laporan keuangan yang
50.000.000,- sampai Rp. 150.000.000,-
diaudit
yang terlambat menyampaikan laporan
dengan batas waktu yang ditentukan.
keuangan periode 30 September 2012.
Dalam banyak penelitian hal tersebut
Dalam
dinamakan audit delay / audit report lag.
catatan
BEI
terdapat
tiga
oleh
akuntan
publik sesuai
perusahaan yang mendapat peringatan
Hasil penelitian yang dilakukan
tertulis III dan tambahan denda sebesar
oleh Subekti dan Novi (2004) bahwa audit
Rp 150.000.000,-, yaitu PT Davomas
delay dipengaruhi oleh beberapa faktor
Abadi,Tbk
yaitu
(DAVO),
PT
Dayaindo
ukuran
perusahaan,
jenis
Resources International,Tbk (KARK), dan
perusahaan,
PT
profitabilitas dan ukuran Kantor Akuntan
Buana
Dalam
Listya
hal
ini
Tama,Tbk
ketiga
(BULL).
perusahaan
Publik.
Hasil
tersebut belum menyampaikan laporan
menunjukan
keuangan yang
tidak
ditelah
secara
tersebut
terbatas
tidak
diaudit
sampai
delay.
atau
batas waktu yang ditentukan.
opini
auditor,
pengujian
bahwa
berpengaruh
Hasil
penelitian
tingkat
hipotesis
kelima
terhadap
Indah
faktor
audit
(2008)
Variabel ukuran perusahaan, jenis opini,
3
laba atau rugi usaha dan jenis usaha
berpengaruh secara serentak terhadap
audit delay akan tetapi secara parsial
II. KAJIAN
TEORITIK
DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Sinyal (Signaling Theory)
hanya variabel jenis opini, laba atau rugi
Menurut Wolk, et al. 2001 (dalam
usaha dan jenis industri yang berpengaruh
Indah, 2008) teori sinyal menjelaskan
terhadap audit delay, sedangkan sisanya
alasan perusahaan menyajikan informasi
variabel ukuran perusahaan dan ukuran
untuk
KAP tidak berpengaruh terhadap audit
mengemukakan
delay.
merupakan
pasar
modal.
Teori
sinyal
tentang
bagaimana
seharusnya
perusahaan
memberikan
pengembangan dari penelitian Subekti
sinyal-sinyal
pada
dan Novi (2004) dan Indah (2008) yang
keuangan.
bertujuan untuk menguji dari analisis
Teori Agensi (Agency Theory)
Penelitian
ini
pengguna
laporan
Teori agensi merupakan konsep
faktor-faktor yang mempengaruhi audit
delay.
yang menjelaskan hubungan kontraktual
Rumusan Masalah
antara
principals
dan
agents.
Pihak
Berdasarkan pemaparan dalam
principals adalah pihak yang memberikan
latar belakang masalah sebelumnya maka
mandat kepada pihak lain, yaitu agent,
rumusan masalah dari penelitian ini yaitu :
untuk melakukan semua kegiatan atas
Apakah faktor ukuran perusahaan, ukuran
nama
KAP, konsistensi menjadi klien sebuah
sebagai pengambil keputusan (Jensen
KAP, kompleksitas operasi perusahaan,
dan Meckling, 1976). Tujuan dari teori
laba atau rugi usaha, dan jenis pendapat
agensi
akuntan
meningkatkan kemampuan individu (baik
delay?
publik
mempengaruhi
audit
principals
prinsipal
adalah
harus
kapasitasnya
pertama,
maupun
mengevaluasi
keputusan
dalam
agen)
lingkungan
diambil
untuk
dalam
dimana
(The
belief
revision role). Kedua, untuk mengevaluasi
hasil dari keputusan yang telah diambil
guna mempermudah pengalokasian hasil
4
antara prinsipal dan agen sesuai dengan
mengomunikasikan pekerjaan audit dan
kontrak kerja (The performance evaluation
temuan audit secara komprehensif, yang
role).
diberikan oleh tim audit kepada organisasi
Laporan Keuangan
audit (Whittington dan Pann : 2012).
Laporan keuangan adalah catatan
Terdapat
beberapa
jenis
pendapat
informasi keuangan suatu perusahaan
akuntan yang diberikannya berkenaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat
dengan suatu pemeriksaan umum, yaitu :
digunakan untuk menggambarkan kinerja
1)
perusahaan tersebut (www.wikipedia.org,
pengecualian
2008).
Laporan
Audit
pengecualian dengan bahasa penjelas
Menurut
Whittington
dan
Pann
Laporan
pendapat
wajar
(unqualified
pendapat
(qualified
opinion
opinion).
wajar
with
tanpa
2)
tanpa
explanatory
(2012) audit adalah pemeriksaan laporan
language). 3) Laporan pendapat wajar
keuangan perusahaan oleh perusahaan
dengan pengecualian (qualified opinion).
akuntan publik yang independen. Dengan
4) Laporan pendapat tidak wajar (adverse
memperoleh
opinion). 5) Pernyataan tidak memberikan
pemahaman
tentang
pengendalian internal perusahaan, dan
pendapat (disclaimer of opinion).
dengan memeriksa dokumen, mengamati
Audit Delay
aset, membuat bertanya dalam dan di luar
Menurut Ashton et.al (dalam Utami,
perusahaan, dan melakukan prosedur
2006). “Audit delay is the length of time
audit lain, auditor akan mengumpulkan
from a company’s fiscal year end to
bukti yang diperlukan untuk menentukan
the date of the auditor’s report”. Dyer
apakah laporan keuangan menyediakan
dan Mchugh (1997) menggunakan tiga
adil dan cukup melengkapi gambaran
kriteria
posisi keuangan perusahaan dan kegiatan
ketepatan
selama periode yang diaudit.
yaitu sebagai berikut: 1) Preliminary lag :
Laporan Audit
interval
jumlah
laporan
keuangan sampai penerimaan
Laporan Audit (audit report) dapat
didefinisikan
sebagai
sarana
untuk
keterlambatan
waktu
untuk
dalam
hari
melihat
penelitiannya,
antara
tanggal
laporan akhir preliminary oleh bursa; 2)
5
Auditor’s
report
lag :
interval
jumlah
oleh para investor, asosiasi pedagang dan
hari antara tanggal laporan keuangan
agen regulator.
sampai
Ukuran KAP terhadap Audit Delay
tanggal
laporan
auditor
lag :
interval
Ukuran KAP beragam dari yang
tanggal
laporan
mempunyai satu orang staf dan partner
sampai tanggal penerimaan
hingga yang berjumlah ribuan orang.
laporan dipublikasikan di bursa. Audit
Terdapat empat ukuran KAP, yaitu: KAP
delay juga dikenal dengan istilah audit
Internasional, KAP Nasional, KAP Lokal,
repot lag.
dan KAP lokal kecil. Terdapat empat KAP
ditandatangani; 3) Total
jumlah
hari
keuangan
Ukuran
antara
Perusahaan
terhadap
Audit
bertaraf
dalam
Delay
Internasional
empat
yang
termasuk
besar
dunia
Menurut Dyer dan Mchugh (1997)
(www.wikipedia.org, 2008) yaitu: 1) Price
ukuran perusahaan adalah nilai yang
Waterhouse Coper yang berafiliasi dengan
menunjukkan
suatu
KAP Haryanto Sahari dan Rekan. 2)
Keputusan
Delloitte yang berafiliasi dengan Osman
Ketua Bapepam No. Kep. 11/PM/1997
Bing Satrio. 3) Erns and Young berafiliasi
menyebutkan
dan
dengan KAP Purwanto, Sarwoko, Sadjaja.
menengah berdasarkan aktiva (kekayaan)
4) KPMG yang berafiliasi denga KAP
adalah badan hukum yang memiliki total
Sidharta, Widjaja.
besar
perusahaan.
kecilnya
Berdasarkan
perusahaan
kecil
aktiva tidak lebih dari seratus milyar,
Keempat
KAP
tersebut
adalah
banyak
anggota
badan hukum yang total aktivanya lebih
sumber
daya
dari seratus milyar. Masih menurut Dyer
keefektifan dan keefisienan proses audit.
dan McHugh (1997), perusahaan besar
Rolinda
lebih
ukuran kantor akuntan publik berpengaruh
sedangkan
perusahaan
konsisten
untuk
besar
tepat
waktu
auditor
yang
(2007)
dan
memiliki
dapat
membantu
membuktikan
dibandingkan perusahaan kecil dalam
terhadap audit delay.
menginformasikan laporan keuangannya.
Konsistensi
Hal ini disebabkan karena perusahaan
terhadap Audit Delay
Klien
banyak
Sebuah
bahwa
KAP
besar senantiasa diawasi secara ketat
6
Kantor akuntan publik (KAP) adalah
(1989) yang menemukan bahwa terdapat
badan usaha yang telah mendapatkan izin
hubungan
dari Menteri Keuangan sebagai wadah
operasi perusahaan dengan audit delay.
bagi akuntan publik dalam memberikan
Laba atau Rugi Usaha terhadap Audit
jasanya (www.wikipedia.org, 2008). Klien
Delay
positif
antara
kompleksitas
kantor akuntan publik adalah perusahaan
Menurut Hassanudin (dalam Utami,
atau organisasi yang menggunakan jasa
2006) laba menunjukkan keberhasilan
akuntan publik yang terdapat dalam kantor
perusahaan
akuntan publik tersebut.
keuntungan. Sehingga dapat dikatakan
Hasil penelitian Ashton (1987) dalam
bahwa
dalam
laba
menghasilkan
merupakan
Perusahaan
lama menjadi klien KAP, semakin pendek
penyampaian informasi yang berisi berita
audit delay. Hal ini dikarenakan KAP tidak
baik.
perlu
Pendapat
memahami
karakteristik
perusahaan, sistem pengendalian internal
Operasi
Akuntan
menunda
Publik
terhadap
Audit Delay
Menurut Calrslaw dan Kaplan (1991)
perusahaan, dan sebagainya.
Kompleksitas
akan
baik.
Utami (2006) menemukan bahwa semakin
lagi
tidak
berita
Perusahaan
terhadap Audit Delay
bahwa untuk
menerima
perusahaan yang
jenis
pendapat
tidak
akuntan
unqualified
opinion
perusahaan yang bergantung pada jumlah
menunjukkan
audit
dan lokasi unit operasinya (cabang) serta
panjang
diverifikasikan jalur produk dan pasarnya,
unqualified opinion. Hal ini disebabkan
lebih cenderung mempengaruhi waktu
oleh karena perusahaan yang menerima
yang
untuk
opini selain unqualified opinion dianggap
auditnya
sebagai kabar buruk (bad news) sehingga
(Shinta, 2012). Sehingga hal tersebut
penyampaian laporan keuangannya akan
dapat
diperlambat.
Tingkat kompleksitas operasi sebuah
dibutuhkan
menyelesaikan
auditor
pekerjaan
mempengaruhi
audit
delay.
dibanding
(WTP)
delay
yang
yang
akan
lebih
menerima
Hubungan tersebut juga didukung oleh
penelitian Ashton, Willingham dan Elliot ,
7
Hipotesis
III. METODE PENELITIAN
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
Populasi dan Sampel
ini adalah :
Populasi
H1:
Ukuran
perusahaan
berpengaruh
H2: Ukuran KAP berpengaruh negatif
sebuah
KAP
perusahaan
terhadap
berpengaruh
negatif
H4: Kompleksitas operasi perusahaan
penulis
1. Perusahaan
sampel
adalah
yang
purposive
yang
keuangan
mengeluarkan
auditan
selama
tahun 2010 -2013.
2. Perusahaan
akuntan
bidang pertanian dan
pertambangan
laporan
pendapat
pemilihan
sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan
terhadap audit
terhadap audit delay.
bidang
pertanian
dan
pertambangan yang mempunyai tahun
publik
tutup buku 31 Desember.
berpengaruh negatif terhadap audit
delay.
metode
digunakan
H5: Laba perusahaan berpengaruh negatif
Jenis
di Bursa
Efek Indonesia selama tahun 2010 – 2013
delay.
H6:
adalah
karakteristik sebagai berikut:
terhadap audit delay
berpengaruh positif
ini
perusahaan publik bidang pertanian dan
dan
terhadap audit delay.
Konsistensi
penelitian
pertambangan yang terdaftar
negatif terhadap audit delay.
H3:
dalam
3. Perusahaan
bidang
pertambangan
pertanian
tersebut
dan
mempunyai
data yang lengkap.
Tabel 1
Proses Sleksi Objek Penelitian
Tahun Data
Jumlah perusahaan pertanian dan pertambangan yang
terdaftar di BEI
Jumlah perusahaan pertanian dan pertambangan yang
tidak mengeluarkan laporan auditan
Jumlah perusahaan yang tidak memiliki data yang
lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian
Jumlah laporan keuangan perusahaan yang digunakan
untuk dijadikan sampel
Sumber: Data yang diolah
2010
24
2011
24
2012
24
2013
24
3
0
0
0
3
0
0
0
21 X 4 = 84
8
Variabel
Penelitian
dan
Definisi
apabila
KAP
yang
mengaudit
Operasional Variabel
perusahaan merupakan KAP The Big
1) Variabel Dependen (Y)
Four maka merupakan KAP besar dan
Variabel Dependen yaitu audit delay
yang
merupakan
perbedaan
tanggal
apabila KAP tersebut bukan termasuk
KAP The Big Four maka termasuk KAP
laporan tahun tutup buku perusahaan
kecil dan beri nilai :
dengan laporan audit independen yang
KAP The Big Four = 0
diukur
dari
Non The Big Four = 1
buku
hingga
tanggal
penutupan
diterbitkannya
tahun
laporan
c. Konsistensi menjadi klien sebuah KAP
auditor tersebut.
(KONS), merupakan lamanya waktu
2) Variabel Independen (X)
sebuah perusahaan menjadi klien KAP
Variabel
independen
dalam
menjadi
penelitian ini adalah :
klien
KAP.
Berdasarkan
(SIZE),
penelitian yang dilakukan Hesti (2011)
besarnya
perusahaan yang menjadi klien sebuah
dinyatakan
KAP selama tiga tahun atau lebih diberi
total keseluruhan asset yang
nilai dummy (0) sedangkan kurang dari
a. Ukuran
perusahaan
merupakan
ukuran
perusahaan yang
dalam
yang dinyatakan dengan jumlah tahun
dimiliki
dapat
perusahaan.
Berdasarkan
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep.
tiga tahun menjadi klien sebuah KAP
diberi nilai dummy (1)
11/PM/1997 maka dalam penelitian ini
d. Kompleksitas
ukuran perusahaan dibagi menjadi dua
(KOMPL)
dan diberi nilai dummy sebagai berikut :
kegiatan pembukuan perusahaan yang
∑asset = asset lancar + asset tetap.
dapat dinyatakan dengan tidak adanya
∑asset > seratus milyar (perusahaan
anak perusahaan (0) dan ada anak
besar) = 0
perusahaan (1).
∑asset ≤ seratus milyar (perusahaan
kecil) = 1
b. Ukuran KAP (KAP), merupakan besar
kecilnya KAP yang dinyatakan dengan
operasi
merupakan
perusahaan
kerumitan
e. Laba atau rugi usaha (L/R), merupakan
hasil akhir usaha perusahaan yang
dinyatakan dengan laba atau rugi yang
diberi nilai dummy sebagai berikut:
9
Laba : 0
penelitian ini dinyatakan dengan nilai
Rugi : 1
dummy sebagai berikut :
f. Pendapat
akuntan
publiK
- opini
(OPINI)
keuangan
Calrslaw
dan
yang
menurut
Kaplan
(1991)
tanpa
pengecualian
(unqualified opinion) = 0
merupakan pernyataan kewajaran atas
laporan
wajar
- selain
wajar
tanpa
pengecualian
(unqualified opinion) = 1
diklasifikasikan menjadi dua dan dalam
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Statistik Deskriptif
Tabel 4.3
Deskripsi Variabel Penelitian
Statistics
AD
N
Valid
SIZE
KAP
KONS
KOMPL
L/R
OPINI
84
84
84
84
84
84
84
0
0
0
0
0
0
0
76.5595
.3690
.6905
.4762
.8929
.2143
.5119
19.60843
.48545
.46507
.50243
.31115
.41279
.50286
Minimum
17.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
Maximum
157.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
Missing
Mean
Std. Deviation
Sumber : Data yang diolah
Dari tabel atas dapat diketahui bahwa nilai
maksimal audit delay yakni 157 hari
Tolerance
1
VIF
(Constant
sedangkan nilai minimal dari audit delay
SIZE
.652
1.533
KAP
.610
1.640
KONS
.835
1.197
Uji Asumsi Klasik
KOMPL
.818
1.223
a. Uji Multikoloniearitas
LR
.672
1.489
OPINI
.769
1.300
yaitu 17 hari dan rata-rata audit delay
sebesar 76 hari.
Uji Multikolinearitas
Coefficients
Model
a
a. Dependent Variable: AD
Sumber : Data yang diolah
Collinearity Statistics
10
Hasil
pengujian
tolerance
b
Model Summary
menunjukkan tidak ada variabel bebas
yang memiliki nilai tolerance kurang dari
Model
R
1
0.10 (10%). Hasil perhitungan VIF juga
menunjukkan
bahwa
tidak
ada
satu
variabel bebas yang memiliki nilai VIF
.432
antara variabel dalam model regresi.
Adjusted R
Durbin-
Square
Square
Watson
a
.186
.123
2.318
a. Predictors: (Constant), OPINI, SIZE, KONS,
KOMPL, LR, KAP
b. Dependent Variable: AD
Dari tabel di atas didapatkan nilai
lebih dari 10. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikorelasi
R
Durbin-Watson (DW hitung) sebesar 2,318
atau 2. Berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan Dw hitung berada diantara -2 ≤
b. Uji Heteroskedastisitas
2 ≤ 2, maka ini berarti tidak terjadi
autokorelasi.
Uji Hipotesis
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Unstandardized
Coefficients
Std.
Model
1
Sumber : Data yang diolah
Setelah dilakukan pengujian hasil uji
scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik
tidak membentuk pola yang jelas (titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y), jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
B
(Constant)
Error
t
Sig.
58.558
8.204
7.138
.000
SIZE
2.920
5.140
.568
.572
KAP
9.148
5.551
1.648
.103
10.288
4.390
2.344
.022
KOMPL
2.658
7.164
.371
.712
LR
3.755
5.959
.630
.530
OPINI
4.944
4.570
1.082
.283
KONS
a. Dependent Variable: AD
Atas dasar hasil analisis regresi
dengan menggunakan sebesar tingkat
signifikansi sebesar α = 5% diperoleh
c. Uji Autokorelasi
persamaan sebagai berikut :
11
Audit Delay = 58.558 – 2.920
(SIZE) + 9.148 (KAP) + 10.288 (KONS) +
2.658 (KOMPL) + 3.755 (L/R) + 4.944
(OPINI) + ε
H5:
Tidak
terdapat
signifikan
laba
pengaruh
atau
rugi
yang
usaha
terhadap audit delay.
Hal ini bahwa ukuran perusahaan,
H6:
Tidak
terdapat
signifikan
laba
pengaruh
yang
ukuran KAP, konsistensi menjadi klien,
atau
rugi
usaha
kompleksitas operasi perusahaan, laba
terhadap audit delay.
atau rugi usaha dan jenis pendapat
Uji Koefisien Determinasi (Uji R)
memiliki
koefisien
positif
akan
b
Model Summary
meningkatkan audit delay.
Adjuste
Analisis Independent Samples T Test
Dari tabel regresi linear berganda apabila
nilai sig. tabel lebih kecil dari 5% maka
dR
Model
Std. Error of
Durbin-
Square the Estimate
Watson
1
.123
18.36347
2.318
a. Predictors: (Constant), OPINI, SIZE, KONS,
hipotesis diterima dan apabila sig. tabel
lebih besar dari 5% maka hipotesis ditolak.
KOMPL, LR, KAP
b. b. Dependent Variable: AD
Berdasarkan ketentuan tersebut diperoleh
hasil sebagai berikut:
H1:
Tidak
signifikan
terdapat
nilai (Adjusted R Square) 0.123 hal ini
pengaruh
ukuran
yang
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,
perusahaan
ukuran KAP, konsistensi menjadi klien,
terhadap audit delay.
H2:
Tidak
terdapat
Uji determinasi menunjukkan bahwa
kompleksitas operasi perusahaan, laba
pengaruh
yang
atau rugi usaha, dan pendapat akuntan
signifikan ukuran KAP terhadap audit
publik berpengaruh 12% terhadap audit
delay.
delay dan sisanya 88% dipengaruhi oleh
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan
ukuran
konsistensi
menjadi
variabel lain yang tidak diteliti.
klien
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
terhadap audit delay.
b
H4:
Tidak
terdapat
pengaruh
ANOVA
yang
Model
signifikan
kompleksitas
operasi
perusahaan terhadap audit delay.
1
Mean Square
Regression
991.167
Residual
337.217
F
2.939
Sig.
.012
a
Total
12
Menurut Shinta (2012) Diperkirakan,
a. Predictors: (Constant), OPINI, SIZE, KONS,
KOMPL, LR, KAP
ukuran perusahaan tidak berpengaruh
b. Dependent Variable: AD
terhadap audit delay lantaran sampel
Tabel uji F menunjukkan bahwa nilai
Fhitung sebesar 2.939 dengan tingkat (sig)
0.012 atau dapat nilai signifikansi 0.012
lebih kecil dari nilai probabilitas α = 0.05.
hal tersebut membuktikan bahwa terdapat
pengaruh
signifikan
perusahaan,
menjadi
ukuran
klien,
antara
KAP,
ukuran
konsistensi
kompleksitas
operasi
perusahaan, laba atau rugi usaha dan
jenis pendapat terhadap audit delay.
merupakan perusahaan terdaftar di BEI
yang
diawasi
investor,
pengawas
permodalan, dan pemerintah. Atas dasar
itu,
perusahaan
dengan
asset
besar
maupun kecil mempunyai kemungkinan
yang sama dalam menghadapi tekanan
atas
penyampaian
laporan
keuangan.
Kemungkinan kedua, auditor menganggap
bahwa
dalam
proses
pengauditan
berapapun jumlah asset yang dimiliki tiaptiap perusahaan akan diaudit dengan cara
PEMBAHASAN
Rata-rata audit delay perusahaan-
yang sama, sesuai dengan prosedur
perusahaan di Indonesia dari tahun 2010
dalam
standar
professional
akuntan
– 2013 sebesar 77 hari dengan nilai
publik.
minimum 17 hari dan maksimum 157 hari.
Pengaruh Ukuran KAP terhadap Audit
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Delay
Hasil penelitian menunjukkan ukuran
Audit Delay
t
KAP memiliki nilai signifikansi (Sig.) 0.103
sebesar 0.568 dengan tingkat signifikansi
berada lebih tinggi dari α = 0.05, dengan
(Sig.) 0.572 berada lebih tinggi dari α =
demikian tidak terbukti bahwa ukuran KAP
0.05,
mempunyai
Hasil
penelitian
sehingga
menunjukkan
dapat
diperoleh
kesimpulan bahwa ukuran perusahaan
tidak
berpengaruh
audit delay.
signifikan
terhadap
pengaruh
terhadap
audit
delay.
Selain itu seluruh KAP baik The Big
Four maupun Non The Big Four akan
berusaha
semaksimal
mungkin
untuk
menyampaikan laporan auditnya demi
13
reputasinya
agar
tidak
Perusahaan
kehilangan kliennya. Hasil penelitian ini
mengantisipasinya
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
sumber daya yang lebih besar sehingga
oleh Aryanti & Theresa (2005) dan Indah
kompleksitas operasional bukan menjadi
(2008)
hal yang menambah waktu penyusunan
bahwa
kedepannya
ukuran
KAP
tidak
umumnya
dengan
sudah
keberadaan
berpengaruh terhadap audit delay.
laporan keuangan. Hasil penelitian ini
Pengaruh Konsistensi Menjadi Klien
sejalan dengan penelitian Sulistiyo (2010)
terhadap Audit Delay
dan Rachmawati (2008).
Hasil
penelitian
menunjukkan
konsistensi menjadi klien memiliki nilai
Pengaruh
Laba
atau
Rugi
Usaha
terhadap Audit Delay
signifikansi (Sig.) 0.022 berada lebih
Hasil penelitian menunjukkan laba
rendah dari α = 0.05, dengan demikian
atau rugi usaha memiliki nilai signifikansi
terbukti bahwa ukuran KAP mempunyai
(Sig.) 0.530 berada lebih tinggi dari α =
pengaruh terhadap audit delay.
0.05,
KAP
yang
telah
beberapa
kali
melakukan audit di sebuah klien maka
KAP tersebut tidak membutuhkan waktu
dengan demikian tidak
terbukti
bahwa laba atau rugi usaha mempunyai
pengaruh terhadap audit delay.
Menurut
Ani Yuli (2011)
dalam
lama untuk mengenali bisnis klien. Hasil
sampel
penelitian ini sejalan dengan penelitian
mengalami
Ashton et Al (1989).
kenaikan itu tidak begitu besar, apalagi
Pengaruh
Kompleksitas
Operasi
Perusahaan terhadap Audit Delay
Hasil
penelitian
menunjukkan
banyak
perusahaan
kenaikan
profit
yang
namun
ada yang mengalami kerugian. Selain itu
mungkin
tuntutan
berkepentingan
pihak-pihak
tidak
begitu
yang
besar
kompleksitas operasi perusahaan memiliki
sehingga tidak memacu perusahaan untuk
nilai signifikansi (Sig.) 0.712 berada lebih
mengkomunikasikan
tinggi dari α = 0.05, dengan demikian tidak
yang diaudit lebih cepat. Hasil penelitian
terbukti
operasi
ini sesuai dengan penelitian yang pernah
pengaruh
dilakukan oleh Rachmawati (2008), dan
bahwa
perusahaan
kompleksitas
mempunyai
terhadap audit delay.
laporan
keuangan
Supriyati (2007).
14
Pengaruh Pendapat Akuntan Publik
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
terhadap Audit Delay
Berdasarkan
Hasil penelitian menunjukkan jenis
maka
kesimpulan
pendapat memiliki nilai signifikansi (Sig.) α
adalah:
= 0.283 berada lebih tinggi dari α = 0.05,
1. Ukuran
pemaparan
dari
diatas
penelitian
perusahaan,
ukuran
ini
KAP,
dengan demikian tidak terbukti bahwa
kompleksitas operasi usaha, laba rugi
pendapat
usaha, pendapat akuntan public secara
akuntan
publik
mempunyai
parsial tidak
pengaruh terhadap audit delay.
Dikatakan bahwa opini auditor tidak
berpengaruh terhadap
audit delay.
berpengaruh terhadap audit delay. Kondisi
2. Konsistensi menjadi klien sebyah KAP
ini menunjukkan bahwa : (1) lamanya
secara parsial berpengaruh terhadap
proses audit belum tentu menjamin akan
audit delay.
dikeluarkan qualified opinion bisa juga
3. Ukuran
perusahaan,
ukuran
KAP,
dikarenakan klien yang memang lambat
konsistensi menjadi klien, kompleksitas
dalam
operasi perusahaan, laba rugi usaha,
memberikan
data-data
terkait
proses audit, (2) dan adanya perubahan
pendapat
KAP juga memungkinkan lamanya proses
simultan berpengaruh terhadap audit
audit, dan (3) adanya aturan baru yang
delay.
dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan
Guna
akuntan
publik
perbaikan
secara
penelitian
Indonesia) dalam rangka meningkatkan
selanjutnya dan para pengguna lainnya
kualitas jasa auditor bagi pihak-pihak yang
maka peneliti menyarankan:
berkepentingan
dan
1. Menambah variabel lain yang tidak
Rolinda, 2007). Na’im (1998) dan Halim
dibahas dalam penelitian ini seperti
(2001) juga mendukung bahwa tidak ada
faktor perusahaan publik atau non
pengaruh
publik, faktor lama perusahaan telah
(Supriyanti,
pendapat
terhadap audit delay.
2007
akuntan
publik
terbentuk, faktor adanya jasa audit
intern, jasa konsultasi manajemen, dan
jasa konsultasi perpajakan.
15
2. Untuk
perusahaan
mempersiapkan
laporan
sebaiknya
Akuntansi, Auditing, dan Informasi, Vol
keuangan
5. No. 3, hal 271-287.
selengkap dan secepat mungkin tanpa
ada manipulasi sesuai dengan standar
yang berlaku umum, sehingga proses
audit dapat berjalan lancar dan lebih
Peraturan
BAPEPAM.
Bursa Efek Indonesia. 2014. Sejarah dan
Organisasi. http://www.idx.co.id/idCarslaw, C.A.P.N., & S. E. Kaplan. (1991).
cepat.
3. Untuk
2006.
Bapepam.go.id.
KAP
disarankan
agar
An Axamination of Audit Delay: Further
merencanakan pelaksanaan pekerjaan
Evidence
lapangan
Accounting and Business Research,
dengan
sebaik-baiknya
sehingga pekerjaan dapat dilakukan
from
New
Zealand,
Vol. 22. No. 85, p. 21-32.
lebih efektif dan efisien, mengingat
Dyer, J. C., & A.J. McHugh. (1997). The
jumlah klien dan asset perusahaan
Timeliness of The Australian Annual
yang diaudit dari tahun ke tahun terus
Report,
mengalami peningkatan, oleh karena
Research, Vol. 13. No. 2, Auntumn, p.
itu
204-209.
auditor
harus
merencanakan
Journal
of
Accounting
dengan
Halim, Varianada. (2000). Faktor-faktor
keuangan
yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi
auditannya dapat diselesaikan dengan
Empiris pada Perusahaan-perusahaan
tepat waktu.
di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Bisnis dan
pekerjaan
seksama
lapangannya
agar
laporan
Akuntansi, Vol. 2 No. 1 , April, p. 63-75.
DAFTAR PUSTAKA.
Jensen, M. and Meckling. 1976. Theory of
Ashton, R.H., P.R. Willingham, & R.K
The Firm : Managerial Behavior Agency
Elliott. (1989). An Empirical Analysis of
Cost, and Ownership Structure. Journal
Audit Delay. Journal of Accounting
of Finance Economic 3, 305-360.
Research, Auntum, 275-292.
Indah. 2008. Analisis faktor-faktor yang
Ariyanti, Titik, dan Maria Theresia. 2005.
Mempengaruhi Lamanya penyelesaian
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit
audit (audit delay) pada perusahaan
Delay dan Timeliness. Media Riset
16
publik
di
Indonesia.
Universitas
Berpengaruh terhadap Ketepatwaktuan
Brawijaya. Malang.
Na’
im,
A.
Sulistiyo. 2010. Analisis Faktor-faktor yang
(1999).
Informasi
Penyampaian Laporan Keuangan pada
Penyampaian
Perusahaan yang Listing di BEI Periode
Laporan Keuangan: Analisis Empirik
2006 – 2008. Universitas Diponegoro.
Regulasi Informasi di Indonesia. Jurnal
Semarang.
Ketepatan
Nilai
Waktu
Ekonomi dan Bisnis Indonesia, volume
yang
14, No.2, 85-99.
Rachmawati.
2008.
Pengaruh
Faktor
Internal dan Eksternal atas Audit Delay
pada
Perusahaan
yang
Terdaftar
sebagai Anggota LQ 45 Tahun 20052009. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Rolinda. 2007. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Audit Delay. Ventura,
Vol. 1, hal. 109-126.
terhadap
Audit
Delay
pada Perusahaan Manufaktur di BEI
2008
–
Audit
Delay.
Ventura, Vol 1. Hal 109 – 126.
Utami. 2006. Analisis Determinan Audit
Delay (Kajian Empiris di BEJ. Buletin
Penelitian, No. 9, hal 1-12.
Whittington, O. Ray dan Kurt Pann.
Other
Ansurances
Services,
18th
Edition, MC-Graw-Hill, New York.
http://www.idx.co.id/id-. Peraturan Bursa
Shinta. 2012. Analisis Faktor-faktor yang
Tahun
Mempengaruhi
(2012). Principles of Auditing, and
Perbanas. Surabaya.
Berpengaruh
Supriyanti. 2007. Analisis Faktor-faktor
2010.
Universitas
Diponegoro. Semarang.
Efek Indonesia. Diakses 30 November
2014.
www.wikipedia.org.
2008.
Laporan
Keuangan dan Auditing.. Diakses 10
November 2014.
Subekti, Imam dan Novi Wulandari W.
2004.
Faktor-
Mempengaruhi
Indonesia,
Faktor
Audit
Simposium
Yang
Delay
di
Nasional
Akuntansi,991-1001.
17