89804 ID analisis faktor faktor yang mempengaruhi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY
PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2010 - 2013

Nedi Hendri
nedi_hendri@yahoo.com
Universitas Muhammadiyah Metro Lampung

ABSTRACT

This research conducted in the field of agriculture and mining companies listed on the
Indonesia Stock Exchange. The purpose of this research is to examine the impact firm size,
firm public accounting size, consistency become a client, operation of complexity, profit of
loss of business and auditor opinion toward audit delay. Sampling method that used is
purposive sampling and the result are 21 firms as sample. This research is done for 2010 –
2013 period. Data that used in this research is financial statements from each company,
publized through website www.idx.co.id. The data which have already collected are
processed with statistic deskriptif test, classic assumption test before hypothesis test.
Software SPSS 17 for windows is used to test in this research. The result of this research
shows that independent variables simultaneously influenced 12,3 percent of dependent
variable. Partially, consistency become a client have negative significant toward audit delay.

The other variables such as firm size, firm public accounting size, operation of complexity,
profit or loss of business and auditor opinion do not affecting audit delay.
Key words : audit delay, firm size, firm public accounting size, consistency become a client,
operation of complexity, profit or loss of business and auditor opinion.

I. PENDAHULUAN
Seiring

gedung usaha, merekrut karyawan baru,

berkembangnya

zaman,

aktivitas bisnis di Indonesia berkembang
pesat.
yang

Banyak


perusahaan-perusahaan

mencoba

mengembangkan

usahanya dan mencoba meraih pangsa
pasar

seluas-luasnya.

Untuk

mengembangkan usaha tentu hal ini tidak
lepas dari unsur permodalan baik modal
sendiri maupun modal pemberian kredit
dari para kreditur. Untuk memperoleh

meningkatkan
perizinan


dan

produksi,
lain

mengurus
sebagainya

membutuhkan dana yang tidak sedikit bagi
perusahaan yang pangsa pasarnya telah
bertaraf nasional maupun internasional.
Untuk memperoleh modal perusahaan
dapat mengelurkan saham yang diperjual
belikan secara umum atau perusahaan
juga dapat mengeluarkan surat berharga
seperti obligasi dan lain sebagainya.
1

Mengeluarkan


saham

ataupun

surat

sejumlah

besar

pemakai

dalam

berharga tidaklah mudah ada persyaratan-

pengambilan keputusan. Namun laporan

persyaratan tertentu dan mencari investor


keuangan

atau

disajikan

kreditur

yang

mau

memberikan

tambahan modal untuk perusahaan juga

dan laporan audit
secara


harus

akurat

dan

tepat

waktu

(timeliness)

waktu.

tidaklah mudah terlebih hampir semua

Ketepatan

perusahaan dalam dunia bisnis berlomba-


pelaporan

lomba untuk mencari tambahan modal

kewajiban

baik dari para investor maupun dari para

terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk

kreditur.

menyampaikan laporan keuangan secara

keuangan
bagi

merupakan

perusahaan


yang

Untuk melihat performance dan

berkala. Hal ini telah diatur dalam UU No.

laba yang dihasilkan perusahaan maka

8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan

para investor dan kreditur melihatnya

Keputusan

dengan menganalisa laporan keuangan

No.80/PM/1996

tahunan


penyampaian laporan keuangan berkala,

yang

telah

disajikan

oleh

Ketua

Bapepam

tentang

kewajiban




perusahaan dan laporan hasil audit oleh

sehingga

para akuntan publik yang independen.

perusahaan

Oleh karena itu, setiap perusahaan go

mengumumkan atau menyajikan laporan

public diwajibkan untuk menyampaikan

tersebut

laporan keuangan yang disusun sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan


dengan Standar Akuntansi Keuangan dan

oleh Bapepam, maka

akan

telah diaudit oleh akuntan publik yang

sanksi

sesuai

terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal

ketentuan yang telah ditetapkan dalam

(Bapepam).

undang – undang.

Menurut IAI, (2007), tujuan dari

informasi

dengan

keuangan,

kinerja,

go

kepada

Bapepam
peraturan

posisi

perusahaan
public

sejak

terlambat

masyarakat

administrasi

laporan keuangan adalah menyediakan
yang menyangkut

apabila

pun
30

mengeluarkan

sesuai

dikenakan
dengan

memperketat

September

2003

lampiran

surat

serta perubahan

keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-

posisi keuangan suatu perusahaan bagi

36/PM/2003, menyatakan bahwa laporan
2

keuangan

tahunan

dengan

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga

laporan akuntan dengan pendapat yang

memberikan peringatan tertulis II dan

lazim

kepada

tambahan denda sebesar Rp 50.000.000,-

Bapepam selambat-lambatnya pada akhir

terhadap satu perusahaan, yakni PT

bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal

Berlian Laju Tanker,Tbk (BLTA). Hal ini

laporan keuangan tahunan. Aturan

dan

disebabkan karena perusahaan tersebut

sanksi telah ditetapkan, namun masih

belum menyampaikan laporan keuangan

terdapat

yang diaudit. Selain

harus

disertai

disampaikan

beberapa perusahaan yang

melanggar

peraturan

Indonesia,
dengan

awal

tersebut.

tahun

2013

keterlambatan

Di

terkait

penyampaian

Indonesia

(BEI)

itu, Bursa Efek
juga

memberikan

peringatan tertulis I kepada

PT Energi

Mega Persada Tbk (ENRG)

dan

PT

laporan keuangan, Bursa Efek Indonesia

Citra Kebun Raya Agri Tbk (CKRA).

(BEI) telah memberikan denda kepada

Kedua perusahaan tersebut juga belum

empat perusahaan pada kisaran Rp.

menyampaikan laporan keuangan yang

50.000.000,- sampai Rp. 150.000.000,-

diaudit

yang terlambat menyampaikan laporan

dengan batas waktu yang ditentukan.

keuangan periode 30 September 2012.

Dalam banyak penelitian hal tersebut

Dalam

dinamakan audit delay / audit report lag.

catatan

BEI

terdapat

tiga

oleh

akuntan

publik sesuai

perusahaan yang mendapat peringatan

Hasil penelitian yang dilakukan

tertulis III dan tambahan denda sebesar

oleh Subekti dan Novi (2004) bahwa audit

Rp 150.000.000,-, yaitu PT Davomas

delay dipengaruhi oleh beberapa faktor

Abadi,Tbk

yaitu

(DAVO),

PT

Dayaindo

ukuran

perusahaan,

jenis

Resources International,Tbk (KARK), dan

perusahaan,

PT

profitabilitas dan ukuran Kantor Akuntan

Buana

Dalam

Listya

hal

ini

Tama,Tbk
ketiga

(BULL).

perusahaan

Publik.

Hasil

tersebut belum menyampaikan laporan

menunjukan

keuangan yang

tidak

ditelah

secara

tersebut

terbatas

tidak

diaudit

sampai

delay.

atau

batas waktu yang ditentukan.

opini

auditor,

pengujian
bahwa

berpengaruh
Hasil

penelitian

tingkat

hipotesis

kelima
terhadap
Indah

faktor
audit
(2008)

Variabel ukuran perusahaan, jenis opini,
3

laba atau rugi usaha dan jenis usaha
berpengaruh secara serentak terhadap
audit delay akan tetapi secara parsial

II. KAJIAN

TEORITIK

DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Sinyal (Signaling Theory)

hanya variabel jenis opini, laba atau rugi

Menurut Wolk, et al. 2001 (dalam

usaha dan jenis industri yang berpengaruh

Indah, 2008) teori sinyal menjelaskan

terhadap audit delay, sedangkan sisanya

alasan perusahaan menyajikan informasi

variabel ukuran perusahaan dan ukuran

untuk

KAP tidak berpengaruh terhadap audit

mengemukakan

delay.

merupakan

pasar

modal.

Teori

sinyal

tentang

bagaimana

seharusnya

perusahaan

memberikan

pengembangan dari penelitian Subekti

sinyal-sinyal

pada

dan Novi (2004) dan Indah (2008) yang

keuangan.

bertujuan untuk menguji dari analisis

Teori Agensi (Agency Theory)

Penelitian

ini

pengguna

laporan

Teori agensi merupakan konsep

faktor-faktor yang mempengaruhi audit
delay.

yang menjelaskan hubungan kontraktual

Rumusan Masalah

antara

principals

dan

agents.

Pihak

Berdasarkan pemaparan dalam

principals adalah pihak yang memberikan

latar belakang masalah sebelumnya maka

mandat kepada pihak lain, yaitu agent,

rumusan masalah dari penelitian ini yaitu :

untuk melakukan semua kegiatan atas

Apakah faktor ukuran perusahaan, ukuran

nama

KAP, konsistensi menjadi klien sebuah

sebagai pengambil keputusan (Jensen

KAP, kompleksitas operasi perusahaan,

dan Meckling, 1976). Tujuan dari teori

laba atau rugi usaha, dan jenis pendapat

agensi

akuntan

meningkatkan kemampuan individu (baik

delay?

publik

mempengaruhi

audit

principals

prinsipal

adalah

harus

kapasitasnya

pertama,

maupun

mengevaluasi
keputusan

dalam

agen)

lingkungan
diambil

untuk

dalam
dimana

(The

belief

revision role). Kedua, untuk mengevaluasi
hasil dari keputusan yang telah diambil
guna mempermudah pengalokasian hasil
4

antara prinsipal dan agen sesuai dengan

mengomunikasikan pekerjaan audit dan

kontrak kerja (The performance evaluation

temuan audit secara komprehensif, yang

role).

diberikan oleh tim audit kepada organisasi

Laporan Keuangan

audit (Whittington dan Pann : 2012).

Laporan keuangan adalah catatan

Terdapat

beberapa

jenis

pendapat

informasi keuangan suatu perusahaan

akuntan yang diberikannya berkenaan

pada suatu periode akuntansi yang dapat

dengan suatu pemeriksaan umum, yaitu :

digunakan untuk menggambarkan kinerja

1)

perusahaan tersebut (www.wikipedia.org,

pengecualian

2008).

Laporan

Audit

pengecualian dengan bahasa penjelas
Menurut

Whittington

dan

Pann

Laporan

pendapat

wajar

(unqualified

pendapat

(qualified

opinion

opinion).

wajar

with

tanpa
2)

tanpa

explanatory

(2012) audit adalah pemeriksaan laporan

language). 3) Laporan pendapat wajar

keuangan perusahaan oleh perusahaan

dengan pengecualian (qualified opinion).

akuntan publik yang independen. Dengan

4) Laporan pendapat tidak wajar (adverse

memperoleh

opinion). 5) Pernyataan tidak memberikan

pemahaman

tentang

pengendalian internal perusahaan, dan

pendapat (disclaimer of opinion).

dengan memeriksa dokumen, mengamati

Audit Delay

aset, membuat bertanya dalam dan di luar

Menurut Ashton et.al (dalam Utami,

perusahaan, dan melakukan prosedur

2006). “Audit delay is the length of time

audit lain, auditor akan mengumpulkan

from a company’s fiscal year end to

bukti yang diperlukan untuk menentukan

the date of the auditor’s report”. Dyer

apakah laporan keuangan menyediakan

dan Mchugh (1997) menggunakan tiga

adil dan cukup melengkapi gambaran

kriteria

posisi keuangan perusahaan dan kegiatan

ketepatan

selama periode yang diaudit.

yaitu sebagai berikut: 1) Preliminary lag :

Laporan Audit

interval

jumlah

laporan

keuangan sampai penerimaan

Laporan Audit (audit report) dapat
didefinisikan

sebagai

sarana

untuk

keterlambatan
waktu

untuk

dalam

hari

melihat

penelitiannya,

antara

tanggal

laporan akhir preliminary oleh bursa; 2)
5

Auditor’s

report

lag :

interval

jumlah

oleh para investor, asosiasi pedagang dan

hari antara tanggal laporan keuangan

agen regulator.

sampai

Ukuran KAP terhadap Audit Delay

tanggal

laporan

auditor

lag :

interval

Ukuran KAP beragam dari yang

tanggal

laporan

mempunyai satu orang staf dan partner

sampai tanggal penerimaan

hingga yang berjumlah ribuan orang.

laporan dipublikasikan di bursa. Audit

Terdapat empat ukuran KAP, yaitu: KAP

delay juga dikenal dengan istilah audit

Internasional, KAP Nasional, KAP Lokal,

repot lag.

dan KAP lokal kecil. Terdapat empat KAP

ditandatangani; 3) Total
jumlah

hari

keuangan

Ukuran

antara

Perusahaan

terhadap

Audit

bertaraf
dalam

Delay

Internasional
empat

yang

termasuk

besar

dunia

Menurut Dyer dan Mchugh (1997)

(www.wikipedia.org, 2008) yaitu: 1) Price

ukuran perusahaan adalah nilai yang

Waterhouse Coper yang berafiliasi dengan

menunjukkan

suatu

KAP Haryanto Sahari dan Rekan. 2)

Keputusan

Delloitte yang berafiliasi dengan Osman

Ketua Bapepam No. Kep. 11/PM/1997

Bing Satrio. 3) Erns and Young berafiliasi

menyebutkan

dan

dengan KAP Purwanto, Sarwoko, Sadjaja.

menengah berdasarkan aktiva (kekayaan)

4) KPMG yang berafiliasi denga KAP

adalah badan hukum yang memiliki total

Sidharta, Widjaja.

besar

perusahaan.

kecilnya

Berdasarkan

perusahaan

kecil

aktiva tidak lebih dari seratus milyar,

Keempat

KAP

tersebut

adalah

banyak

anggota

badan hukum yang total aktivanya lebih

sumber

daya

dari seratus milyar. Masih menurut Dyer

keefektifan dan keefisienan proses audit.

dan McHugh (1997), perusahaan besar

Rolinda

lebih

ukuran kantor akuntan publik berpengaruh

sedangkan

perusahaan

konsisten

untuk

besar

tepat

waktu

auditor

yang

(2007)

dan

memiliki

dapat

membantu

membuktikan

dibandingkan perusahaan kecil dalam

terhadap audit delay.

menginformasikan laporan keuangannya.

Konsistensi

Hal ini disebabkan karena perusahaan

terhadap Audit Delay

Klien

banyak

Sebuah

bahwa

KAP

besar senantiasa diawasi secara ketat
6

Kantor akuntan publik (KAP) adalah

(1989) yang menemukan bahwa terdapat

badan usaha yang telah mendapatkan izin

hubungan

dari Menteri Keuangan sebagai wadah

operasi perusahaan dengan audit delay.

bagi akuntan publik dalam memberikan

Laba atau Rugi Usaha terhadap Audit

jasanya (www.wikipedia.org, 2008). Klien

Delay

positif

antara

kompleksitas

kantor akuntan publik adalah perusahaan

Menurut Hassanudin (dalam Utami,

atau organisasi yang menggunakan jasa

2006) laba menunjukkan keberhasilan

akuntan publik yang terdapat dalam kantor

perusahaan

akuntan publik tersebut.

keuntungan. Sehingga dapat dikatakan

Hasil penelitian Ashton (1987) dalam

bahwa

dalam

laba

menghasilkan

merupakan

Perusahaan

lama menjadi klien KAP, semakin pendek

penyampaian informasi yang berisi berita

audit delay. Hal ini dikarenakan KAP tidak

baik.

perlu

Pendapat

memahami

karakteristik

perusahaan, sistem pengendalian internal

Operasi

Akuntan

menunda

Publik

terhadap

Audit Delay
Menurut Calrslaw dan Kaplan (1991)

perusahaan, dan sebagainya.
Kompleksitas

akan

baik.

Utami (2006) menemukan bahwa semakin

lagi

tidak

berita

Perusahaan

terhadap Audit Delay

bahwa untuk
menerima

perusahaan yang

jenis

pendapat

tidak

akuntan

unqualified

opinion

perusahaan yang bergantung pada jumlah

menunjukkan

audit

dan lokasi unit operasinya (cabang) serta

panjang

diverifikasikan jalur produk dan pasarnya,

unqualified opinion. Hal ini disebabkan

lebih cenderung mempengaruhi waktu

oleh karena perusahaan yang menerima

yang

untuk

opini selain unqualified opinion dianggap

auditnya

sebagai kabar buruk (bad news) sehingga

(Shinta, 2012). Sehingga hal tersebut

penyampaian laporan keuangannya akan

dapat

diperlambat.

Tingkat kompleksitas operasi sebuah

dibutuhkan

menyelesaikan

auditor

pekerjaan

mempengaruhi

audit

delay.

dibanding

(WTP)
delay
yang

yang

akan
lebih

menerima

Hubungan tersebut juga didukung oleh
penelitian Ashton, Willingham dan Elliot ,
7

Hipotesis

III. METODE PENELITIAN

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian

Populasi dan Sampel

ini adalah :

Populasi

H1:

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

H2: Ukuran KAP berpengaruh negatif

sebuah

KAP

perusahaan

terhadap

berpengaruh

negatif

H4: Kompleksitas operasi perusahaan

penulis

1. Perusahaan

sampel

adalah

yang

purposive

yang

keuangan

mengeluarkan
auditan

selama

tahun 2010 -2013.
2. Perusahaan

akuntan

bidang pertanian dan

pertambangan
laporan

pendapat

pemilihan

sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan

terhadap audit

terhadap audit delay.

bidang

pertanian

dan

pertambangan yang mempunyai tahun

publik

tutup buku 31 Desember.

berpengaruh negatif terhadap audit
delay.

metode

digunakan

H5: Laba perusahaan berpengaruh negatif

Jenis

di Bursa

Efek Indonesia selama tahun 2010 – 2013

delay.

H6:

adalah

karakteristik sebagai berikut:

terhadap audit delay

berpengaruh positif

ini

perusahaan publik bidang pertanian dan

dan

terhadap audit delay.
Konsistensi

penelitian

pertambangan yang terdaftar

negatif terhadap audit delay.

H3:

dalam

3. Perusahaan

bidang

pertambangan

pertanian

tersebut

dan

mempunyai

data yang lengkap.
Tabel 1
Proses Sleksi Objek Penelitian
Tahun Data
Jumlah perusahaan pertanian dan pertambangan yang
terdaftar di BEI
Jumlah perusahaan pertanian dan pertambangan yang
tidak mengeluarkan laporan auditan
Jumlah perusahaan yang tidak memiliki data yang
lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian
Jumlah laporan keuangan perusahaan yang digunakan
untuk dijadikan sampel
Sumber: Data yang diolah

2010
24

2011
24

2012
24

2013
24

3

0

0

0

3

0

0

0

21 X 4 = 84

8

Variabel

Penelitian

dan

Definisi

apabila

KAP

yang

mengaudit

Operasional Variabel

perusahaan merupakan KAP The Big

1) Variabel Dependen (Y)

Four maka merupakan KAP besar dan

Variabel Dependen yaitu audit delay
yang

merupakan

perbedaan

tanggal

apabila KAP tersebut bukan termasuk
KAP The Big Four maka termasuk KAP

laporan tahun tutup buku perusahaan

kecil dan beri nilai :

dengan laporan audit independen yang

KAP The Big Four = 0

diukur

dari

Non The Big Four = 1

buku

hingga

tanggal

penutupan

diterbitkannya

tahun
laporan

c. Konsistensi menjadi klien sebuah KAP

auditor tersebut.

(KONS), merupakan lamanya waktu

2) Variabel Independen (X)

sebuah perusahaan menjadi klien KAP

Variabel

independen

dalam

menjadi

penelitian ini adalah :

klien

KAP.

Berdasarkan

(SIZE),

penelitian yang dilakukan Hesti (2011)

besarnya

perusahaan yang menjadi klien sebuah

dinyatakan

KAP selama tiga tahun atau lebih diberi

total keseluruhan asset yang

nilai dummy (0) sedangkan kurang dari

a. Ukuran

perusahaan

merupakan

ukuran

perusahaan yang
dalam

yang dinyatakan dengan jumlah tahun

dimiliki

dapat

perusahaan.

Berdasarkan

Keputusan Ketua Bapepam No. Kep.

tiga tahun menjadi klien sebuah KAP
diberi nilai dummy (1)

11/PM/1997 maka dalam penelitian ini

d. Kompleksitas

ukuran perusahaan dibagi menjadi dua

(KOMPL)

dan diberi nilai dummy sebagai berikut :

kegiatan pembukuan perusahaan yang

∑asset = asset lancar + asset tetap.

dapat dinyatakan dengan tidak adanya

∑asset > seratus milyar (perusahaan

anak perusahaan (0) dan ada anak

besar) = 0

perusahaan (1).

∑asset ≤ seratus milyar (perusahaan
kecil) = 1
b. Ukuran KAP (KAP), merupakan besar
kecilnya KAP yang dinyatakan dengan

operasi
merupakan

perusahaan
kerumitan

e. Laba atau rugi usaha (L/R), merupakan
hasil akhir usaha perusahaan yang
dinyatakan dengan laba atau rugi yang
diberi nilai dummy sebagai berikut:
9

Laba : 0

penelitian ini dinyatakan dengan nilai

Rugi : 1

dummy sebagai berikut :

f. Pendapat

akuntan

publiK

- opini

(OPINI)

keuangan

Calrslaw

dan

yang

menurut

Kaplan

(1991)

tanpa

pengecualian

(unqualified opinion) = 0

merupakan pernyataan kewajaran atas
laporan

wajar

- selain

wajar

tanpa

pengecualian

(unqualified opinion) = 1

diklasifikasikan menjadi dua dan dalam
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Statistik Deskriptif
Tabel 4.3
Deskripsi Variabel Penelitian
Statistics
AD
N

Valid

SIZE

KAP

KONS

KOMPL

L/R

OPINI

84

84

84

84

84

84

84

0

0

0

0

0

0

0

76.5595

.3690

.6905

.4762

.8929

.2143

.5119

19.60843

.48545

.46507

.50243

.31115

.41279

.50286

Minimum

17.00

.00

.00

.00

.00

.00

.00

Maximum

157.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

Missing
Mean
Std. Deviation

Sumber : Data yang diolah
Dari tabel atas dapat diketahui bahwa nilai
maksimal audit delay yakni 157 hari

Tolerance
1

VIF

(Constant

sedangkan nilai minimal dari audit delay
SIZE

.652

1.533

KAP

.610

1.640

KONS

.835

1.197

Uji Asumsi Klasik

KOMPL

.818

1.223

a. Uji Multikoloniearitas

LR

.672

1.489

OPINI

.769

1.300

yaitu 17 hari dan rata-rata audit delay
sebesar 76 hari.

Uji Multikolinearitas
Coefficients

Model

a

a. Dependent Variable: AD

Sumber : Data yang diolah

Collinearity Statistics

10

Hasil

pengujian

tolerance

b

Model Summary

menunjukkan tidak ada variabel bebas
yang memiliki nilai tolerance kurang dari

Model

R

1

0.10 (10%). Hasil perhitungan VIF juga
menunjukkan

bahwa

tidak

ada

satu

variabel bebas yang memiliki nilai VIF

.432

antara variabel dalam model regresi.

Adjusted R

Durbin-

Square

Square

Watson

a

.186

.123

2.318

a. Predictors: (Constant), OPINI, SIZE, KONS,
KOMPL, LR, KAP
b. Dependent Variable: AD

Dari tabel di atas didapatkan nilai

lebih dari 10. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikorelasi

R

Durbin-Watson (DW hitung) sebesar 2,318
atau 2. Berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan Dw hitung berada diantara -2 ≤

b. Uji Heteroskedastisitas

2 ≤ 2, maka ini berarti tidak terjadi
autokorelasi.
Uji Hipotesis
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficients

a

Unstandardized
Coefficients
Std.
Model
1

Sumber : Data yang diolah
Setelah dilakukan pengujian hasil uji
scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik
tidak membentuk pola yang jelas (titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y), jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

B

(Constant)

Error

t

Sig.

58.558

8.204

7.138

.000

SIZE

2.920

5.140

.568

.572

KAP

9.148

5.551

1.648

.103

10.288

4.390

2.344

.022

KOMPL

2.658

7.164

.371

.712

LR

3.755

5.959

.630

.530

OPINI

4.944

4.570

1.082

.283

KONS

a. Dependent Variable: AD

Atas dasar hasil analisis regresi
dengan menggunakan sebesar tingkat
signifikansi sebesar α = 5% diperoleh

c. Uji Autokorelasi

persamaan sebagai berikut :

11

Audit Delay = 58.558 – 2.920
(SIZE) + 9.148 (KAP) + 10.288 (KONS) +
2.658 (KOMPL) + 3.755 (L/R) + 4.944
(OPINI) + ε

H5:

Tidak

terdapat

signifikan

laba

pengaruh
atau

rugi

yang
usaha

terhadap audit delay.
Hal ini bahwa ukuran perusahaan,
H6:

Tidak

terdapat

signifikan

laba

pengaruh

yang

ukuran KAP, konsistensi menjadi klien,
atau

rugi

usaha

kompleksitas operasi perusahaan, laba
terhadap audit delay.
atau rugi usaha dan jenis pendapat
Uji Koefisien Determinasi (Uji R)
memiliki

koefisien

positif

akan
b

Model Summary

meningkatkan audit delay.

Adjuste

Analisis Independent Samples T Test
Dari tabel regresi linear berganda apabila
nilai sig. tabel lebih kecil dari 5% maka

dR
Model

Std. Error of

Durbin-

Square the Estimate

Watson

1

.123

18.36347

2.318

a. Predictors: (Constant), OPINI, SIZE, KONS,

hipotesis diterima dan apabila sig. tabel
lebih besar dari 5% maka hipotesis ditolak.

KOMPL, LR, KAP
b. b. Dependent Variable: AD

Berdasarkan ketentuan tersebut diperoleh
hasil sebagai berikut:
H1:

Tidak
signifikan

terdapat

nilai (Adjusted R Square) 0.123 hal ini
pengaruh

ukuran

yang

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,

perusahaan

ukuran KAP, konsistensi menjadi klien,

terhadap audit delay.
H2:

Tidak

terdapat

Uji determinasi menunjukkan bahwa

kompleksitas operasi perusahaan, laba
pengaruh

yang

atau rugi usaha, dan pendapat akuntan

signifikan ukuran KAP terhadap audit

publik berpengaruh 12% terhadap audit

delay.

delay dan sisanya 88% dipengaruhi oleh

H3: Terdapat pengaruh yang signifikan
ukuran

konsistensi

menjadi

variabel lain yang tidak diteliti.

klien
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

terhadap audit delay.
b

H4:

Tidak

terdapat

pengaruh

ANOVA

yang
Model

signifikan

kompleksitas

operasi

perusahaan terhadap audit delay.

1

Mean Square

Regression

991.167

Residual

337.217

F
2.939

Sig.
.012

a

Total

12

Menurut Shinta (2012) Diperkirakan,

a. Predictors: (Constant), OPINI, SIZE, KONS,
KOMPL, LR, KAP

ukuran perusahaan tidak berpengaruh

b. Dependent Variable: AD

terhadap audit delay lantaran sampel
Tabel uji F menunjukkan bahwa nilai
Fhitung sebesar 2.939 dengan tingkat (sig)
0.012 atau dapat nilai signifikansi 0.012
lebih kecil dari nilai probabilitas α = 0.05.
hal tersebut membuktikan bahwa terdapat
pengaruh

signifikan

perusahaan,
menjadi

ukuran

klien,

antara
KAP,

ukuran

konsistensi

kompleksitas

operasi

perusahaan, laba atau rugi usaha dan
jenis pendapat terhadap audit delay.

merupakan perusahaan terdaftar di BEI
yang

diawasi

investor,

pengawas

permodalan, dan pemerintah. Atas dasar
itu,

perusahaan

dengan

asset

besar

maupun kecil mempunyai kemungkinan
yang sama dalam menghadapi tekanan
atas

penyampaian

laporan

keuangan.

Kemungkinan kedua, auditor menganggap
bahwa

dalam

proses

pengauditan

berapapun jumlah asset yang dimiliki tiaptiap perusahaan akan diaudit dengan cara

PEMBAHASAN
Rata-rata audit delay perusahaan-

yang sama, sesuai dengan prosedur

perusahaan di Indonesia dari tahun 2010

dalam

standar

professional

akuntan

– 2013 sebesar 77 hari dengan nilai

publik.

minimum 17 hari dan maksimum 157 hari.

Pengaruh Ukuran KAP terhadap Audit

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap

Delay
Hasil penelitian menunjukkan ukuran

Audit Delay
t

KAP memiliki nilai signifikansi (Sig.) 0.103

sebesar 0.568 dengan tingkat signifikansi

berada lebih tinggi dari α = 0.05, dengan

(Sig.) 0.572 berada lebih tinggi dari α =

demikian tidak terbukti bahwa ukuran KAP

0.05,

mempunyai

Hasil

penelitian

sehingga

menunjukkan

dapat

diperoleh

kesimpulan bahwa ukuran perusahaan
tidak

berpengaruh

audit delay.

signifikan

terhadap

pengaruh

terhadap

audit

delay.
Selain itu seluruh KAP baik The Big
Four maupun Non The Big Four akan
berusaha

semaksimal

mungkin

untuk

menyampaikan laporan auditnya demi
13

reputasinya

agar

tidak

Perusahaan

kehilangan kliennya. Hasil penelitian ini

mengantisipasinya

sejalan dengan penelitian yang dilakukan

sumber daya yang lebih besar sehingga

oleh Aryanti & Theresa (2005) dan Indah

kompleksitas operasional bukan menjadi

(2008)

hal yang menambah waktu penyusunan

bahwa

kedepannya

ukuran

KAP

tidak

umumnya
dengan

sudah

keberadaan

berpengaruh terhadap audit delay.

laporan keuangan. Hasil penelitian ini

Pengaruh Konsistensi Menjadi Klien

sejalan dengan penelitian Sulistiyo (2010)

terhadap Audit Delay

dan Rachmawati (2008).

Hasil

penelitian

menunjukkan

konsistensi menjadi klien memiliki nilai

Pengaruh

Laba

atau

Rugi

Usaha

terhadap Audit Delay

signifikansi (Sig.) 0.022 berada lebih

Hasil penelitian menunjukkan laba

rendah dari α = 0.05, dengan demikian

atau rugi usaha memiliki nilai signifikansi

terbukti bahwa ukuran KAP mempunyai

(Sig.) 0.530 berada lebih tinggi dari α =

pengaruh terhadap audit delay.

0.05,

KAP

yang

telah

beberapa

kali

melakukan audit di sebuah klien maka
KAP tersebut tidak membutuhkan waktu

dengan demikian tidak

terbukti

bahwa laba atau rugi usaha mempunyai
pengaruh terhadap audit delay.
Menurut

Ani Yuli (2011)

dalam

lama untuk mengenali bisnis klien. Hasil

sampel

penelitian ini sejalan dengan penelitian

mengalami

Ashton et Al (1989).

kenaikan itu tidak begitu besar, apalagi

Pengaruh

Kompleksitas

Operasi

Perusahaan terhadap Audit Delay
Hasil

penelitian

menunjukkan

banyak

perusahaan

kenaikan

profit

yang
namun

ada yang mengalami kerugian. Selain itu
mungkin

tuntutan

berkepentingan

pihak-pihak

tidak

begitu

yang
besar

kompleksitas operasi perusahaan memiliki

sehingga tidak memacu perusahaan untuk

nilai signifikansi (Sig.) 0.712 berada lebih

mengkomunikasikan

tinggi dari α = 0.05, dengan demikian tidak

yang diaudit lebih cepat. Hasil penelitian

terbukti

operasi

ini sesuai dengan penelitian yang pernah

pengaruh

dilakukan oleh Rachmawati (2008), dan

bahwa

perusahaan

kompleksitas

mempunyai

terhadap audit delay.

laporan

keuangan

Supriyati (2007).
14

Pengaruh Pendapat Akuntan Publik

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

terhadap Audit Delay

Berdasarkan

Hasil penelitian menunjukkan jenis

maka

kesimpulan

pendapat memiliki nilai signifikansi (Sig.) α

adalah:

= 0.283 berada lebih tinggi dari α = 0.05,

1. Ukuran

pemaparan
dari

diatas

penelitian

perusahaan,

ukuran

ini

KAP,

dengan demikian tidak terbukti bahwa

kompleksitas operasi usaha, laba rugi

pendapat

usaha, pendapat akuntan public secara

akuntan

publik

mempunyai

parsial tidak

pengaruh terhadap audit delay.
Dikatakan bahwa opini auditor tidak

berpengaruh terhadap

audit delay.

berpengaruh terhadap audit delay. Kondisi

2. Konsistensi menjadi klien sebyah KAP

ini menunjukkan bahwa : (1) lamanya

secara parsial berpengaruh terhadap

proses audit belum tentu menjamin akan

audit delay.

dikeluarkan qualified opinion bisa juga

3. Ukuran

perusahaan,

ukuran

KAP,

dikarenakan klien yang memang lambat

konsistensi menjadi klien, kompleksitas

dalam

operasi perusahaan, laba rugi usaha,

memberikan

data-data

terkait

proses audit, (2) dan adanya perubahan

pendapat

KAP juga memungkinkan lamanya proses

simultan berpengaruh terhadap audit

audit, dan (3) adanya aturan baru yang

delay.

dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan

Guna

akuntan

publik

perbaikan

secara

penelitian

Indonesia) dalam rangka meningkatkan

selanjutnya dan para pengguna lainnya

kualitas jasa auditor bagi pihak-pihak yang

maka peneliti menyarankan:

berkepentingan

dan

1. Menambah variabel lain yang tidak

Rolinda, 2007). Na’im (1998) dan Halim

dibahas dalam penelitian ini seperti

(2001) juga mendukung bahwa tidak ada

faktor perusahaan publik atau non

pengaruh

publik, faktor lama perusahaan telah

(Supriyanti,

pendapat

terhadap audit delay.

2007

akuntan

publik

terbentuk, faktor adanya jasa audit
intern, jasa konsultasi manajemen, dan
jasa konsultasi perpajakan.

15

2. Untuk

perusahaan

mempersiapkan

laporan

sebaiknya

Akuntansi, Auditing, dan Informasi, Vol

keuangan

5. No. 3, hal 271-287.

selengkap dan secepat mungkin tanpa
ada manipulasi sesuai dengan standar
yang berlaku umum, sehingga proses
audit dapat berjalan lancar dan lebih

Peraturan

BAPEPAM.
Bursa Efek Indonesia. 2014. Sejarah dan
Organisasi. http://www.idx.co.id/idCarslaw, C.A.P.N., & S. E. Kaplan. (1991).

cepat.
3. Untuk

2006.

Bapepam.go.id.

KAP

disarankan

agar

An Axamination of Audit Delay: Further

merencanakan pelaksanaan pekerjaan

Evidence

lapangan

Accounting and Business Research,

dengan

sebaik-baiknya

sehingga pekerjaan dapat dilakukan

from

New

Zealand,

Vol. 22. No. 85, p. 21-32.

lebih efektif dan efisien, mengingat

Dyer, J. C., & A.J. McHugh. (1997). The

jumlah klien dan asset perusahaan

Timeliness of The Australian Annual

yang diaudit dari tahun ke tahun terus

Report,

mengalami peningkatan, oleh karena

Research, Vol. 13. No. 2, Auntumn, p.

itu

204-209.

auditor

harus

merencanakan

Journal

of

Accounting

dengan

Halim, Varianada. (2000). Faktor-faktor

keuangan

yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi

auditannya dapat diselesaikan dengan

Empiris pada Perusahaan-perusahaan

tepat waktu.

di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Bisnis dan

pekerjaan
seksama

lapangannya
agar

laporan

Akuntansi, Vol. 2 No. 1 , April, p. 63-75.
DAFTAR PUSTAKA.

Jensen, M. and Meckling. 1976. Theory of

Ashton, R.H., P.R. Willingham, & R.K

The Firm : Managerial Behavior Agency

Elliott. (1989). An Empirical Analysis of

Cost, and Ownership Structure. Journal

Audit Delay. Journal of Accounting

of Finance Economic 3, 305-360.

Research, Auntum, 275-292.

Indah. 2008. Analisis faktor-faktor yang

Ariyanti, Titik, dan Maria Theresia. 2005.

Mempengaruhi Lamanya penyelesaian

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit

audit (audit delay) pada perusahaan

Delay dan Timeliness. Media Riset
16

publik

di

Indonesia.

Universitas

Berpengaruh terhadap Ketepatwaktuan

Brawijaya. Malang.
Na’

im,

A.

Sulistiyo. 2010. Analisis Faktor-faktor yang

(1999).

Informasi

Penyampaian Laporan Keuangan pada

Penyampaian

Perusahaan yang Listing di BEI Periode

Laporan Keuangan: Analisis Empirik

2006 – 2008. Universitas Diponegoro.

Regulasi Informasi di Indonesia. Jurnal

Semarang.

Ketepatan

Nilai

Waktu

Ekonomi dan Bisnis Indonesia, volume

yang

14, No.2, 85-99.
Rachmawati.

2008.

Pengaruh

Faktor

Internal dan Eksternal atas Audit Delay
pada

Perusahaan

yang

Terdaftar

sebagai Anggota LQ 45 Tahun 20052009. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Rolinda. 2007. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Audit Delay. Ventura,
Vol. 1, hal. 109-126.

terhadap

Audit

Delay

pada Perusahaan Manufaktur di BEI
2008



Audit

Delay.

Ventura, Vol 1. Hal 109 – 126.
Utami. 2006. Analisis Determinan Audit
Delay (Kajian Empiris di BEJ. Buletin
Penelitian, No. 9, hal 1-12.
Whittington, O. Ray dan Kurt Pann.

Other

Ansurances

Services,

18th

Edition, MC-Graw-Hill, New York.
http://www.idx.co.id/id-. Peraturan Bursa

Shinta. 2012. Analisis Faktor-faktor yang

Tahun

Mempengaruhi

(2012). Principles of Auditing, and

Perbanas. Surabaya.

Berpengaruh

Supriyanti. 2007. Analisis Faktor-faktor

2010.

Universitas

Diponegoro. Semarang.

Efek Indonesia. Diakses 30 November
2014.
www.wikipedia.org.

2008.

Laporan

Keuangan dan Auditing.. Diakses 10
November 2014.

Subekti, Imam dan Novi Wulandari W.
2004.

Faktor-

Mempengaruhi
Indonesia,

Faktor
Audit

Simposium

Yang

Delay

di

Nasional

Akuntansi,991-1001.

17