Penentuan Prioritas Penanganan Ruas Jalan Nasional Panton Labu Simpang – Langsa – Batas Sumut

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi, pada dasarnya merupakan

suatu unsur penting dalam usaha pengembangan kehidupan, bangsa dan pembinaan
kesatuan dan persatuan bangsa untuk mencapai tujuan nasional berdasarkan
pancasila, seperti diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 yang akan diwujudkan
melalui serangkaian program pembangunan yang menyeluruh, terarah, dan terpadu
serta berlangsung secara terus menerus. Prasarana transportasi jalan juga merupakan
satu kesatuan sistem jaringan jalan yang mengikat dan menghubungkan pusat - pusat
pertumbuhan dengan wilayah lainnya.
Pertumbuhan ekonomi masyarakat serta perkembangan industri yang cepat
dan dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menimbulkan berbagai
permasalahan, diantaranya adalah permasalahan transportasi yaitu meningkatnya
jumlah kendaraan baik kendaraan niaga, kendaraan umum maupun kendaraan
pribadi. Hal ini akan berpengaruh terhadap jaringan jalan yang akan semakin padat,
mengalami penurunan kondisi yang diindikasikan dengan terjadinya kerusakan pada

perkerasan jalan terutama pada lintas jalan nasional. Sehingga menuntut
penyelenggara jalan untuk dapat mengambil langkah-langkah strategis guna
mengantisipasi setiap perubahan agar jalan tetap dapat memberikan pelayanan sesuai
dengan standar pelayanan minimum (SPM) jalan. Menurut UU No. 38 Tahun 2004
tentang jalan, SPM wajib dicapai oleh setiap penyelenggara jalan yang meliputi
aspek aksessibilitas, mobilitas, kondisi, keselamatan dan kecepatan tempuh rata-rata.

1
Universitas Sumatera Utara

Disebutkan juga bahwa pemeliharaan jalan merupakan tanggung jawab pemerintah.
Pemerintah pusat untuk jalan nasional, pemerintah provinsi untuk jalan provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota untuk jalan kabupaten/kota, sedangkan jalan khusus
merupakan tanggung jawab pemrakarsa. Hal ini sangat tergantung dari dana
pemeliharaan yang tersedia pada masing- masing tingkat pemerintah.
Ruas jalan Panton Labu/Simpang – Langsa – batas SUMUT merupakan salah
satu ruas jalan nasional lintas timur provinsi Aceh dengan panjang jalan 179 km yang
terdiri atas 8 (delapan) ruas dan termasuk dalam kategori jalan arteri primer yang
merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat yang menghubungkan antar provinsi
maupun antar kota/kabupaten di provinsi Aceh serta memiliki peranan penting bagi

perekonomian dan pengembangan potensi ekonomi daerah.
Adapun peta jaringan jalan nasional provinsi Aceh seperti ditampilkan pada
gambar 1.1 berikut :

Sumber : http://www.pu.go.id/
Gambar 1.1 Peta Jaringan Jalan Nasional Provinsi Aceh

2
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan data dari satuan kerja perencanaan dan pengawasan jalan
nasional Aceh hingga akhir tahun 2014 kondisi existing ruas jalan Panton
Labu/Simpang – Langsa – batas Sumatera Utara (SUMUT) menunjukkan sepanjang
129, 68 km jalan berada dalam kondisi baik (72,45%), jalan dalam kondisi sedang
sepanjang 49,124 km (27,44%), jalan dalam kondisi rusak ringan sepanjang 0,1 km
(0,06%) dan jalan dalam kondisi rusak berat sepanjang 0,1 km (0,06%). Hal ini
menuntut penyelenggara jalan untuk terus melakukan penanganan secara maksimal
pada ruas – ruas jalan tersebut agar dapat mempertahankan kondisi ruas jalan yang
berada dalam kondisi mantap dan dapat meningkatkan ruas jalan yang berada dalam
kondisi tidak mantap.

Namun kemampuan pemerintah pusat dalam menyediakan dana sangat
terbatas. Selain itu, adanya pertimbangan – pertimbangan lain menyebabkan
penanganan jalan tidak dapat tertangani seluruhnya. Sementara untuk dapat
mempertahankan dan meningkatkan aset jalan tersebut sangat dibutuhkan
pemeliharaan dan peningkatan, terutama bagi jalan yang sudah mengalami kondisi
sedang, rusak ringan dan rusak berat yang harus segera mendapat penanganan.
Dalam kondisi penyediaan dana yang terbatas, maka suatu skala prioritas sangat
dibutuhkan. Sehingga dengan adanya skala prioritas diharapkan penanganan untuk
setiap ruas jalan dapat dioptimalkan secara merata sehingga tujuan dari keberadaan
jalan serta sasaran penanganan jalan tersebut tetap terpenuhi. Yakni sasaran
penanganan jalan adalah mempertahankan kondisi dan tingkat pelayanan jalan
sedemikian rupa sehingga diperoleh biaya transportasi total yang minimum
(Kodoatie, 2005).

3
Universitas Sumatera Utara

Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian “Penentuan Prioritas Penanganan
Ruas Jalan Nasional Panton Labu/Simpang – Langsa – Batas Sumatera Utara”.


1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi

permasalahan pada penelitian ini adalah :
a. Bagaimana kriteria dalam

menentukan prioritas penanganan ruas jalan

nasional Panton Labu/Simpang – Langsa – Batas SUMUT
b. Bagaimana prioritas penanganan ruas jalan nasional Panton Labu / Simpang –
Langsa – Batas SUMUT
c. Apakah ada perbedaan antara prioritas dengan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) dan metode Bina Marga

1.3

Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi lingkup kegiatan yang akan dibahas


yaitu :
a. Ruas jalan nasional yang dikaji adalah

ruas jalan nasional Panton

Labu/Simpang – Langsa – Batas SUMUT yang terdiri atas 8 (delapan) ruas
dengan panjang total 179 km
b. Metode yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
dan metode Bina Marga
c. Melakukan perbandingan hasil yang diperoleh dari metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) dan metode Bina Marga

4
Universitas Sumatera Utara

d. Penanganan jalan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan
peningkatan/pemeliharaan jalan
e. Berdasarkan penelitian terdahulu, ada 3 (tiga) kriteria penilaian yang dipakai
dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian, dimana kriteria –

kriteria tersebut menjadi hal mendasar dalam menentukan prioritas
penanganan jalan, yaitu :
1. Kondisi Ruas Jalan
 Baik
 Sedang
 Rusak Ringan
 Rusak Berat
2. Arus lalu lintas
 Kapasitas
 Volume Lalu lintas
3. Biaya penanganan jalan
f. Data yang digunakan berupa data primer yakni data persepsi yang merupakan
hasil kuesioner dari tiga kelompok pemangku kepentingan yaitu wakil
perencana, wakil pelaksana dan wakil pengguna/masyarakat, ditambah data
sekunder yang berkaitan dengan topik penelitian ini

1.4

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Menentukan kriteria yang menjadi prioritas dalam penanganan ruas jalan
nasional Panton Labu/Simpang – Langsa – batas SUMUT

5
Universitas Sumatera Utara

b. Menyusun

serta

menetapkan

ruas

jalan

yang

menjadi


prioritas

penanganannya pada ruas jalan nasional Panton Labu/Simpang – Langsa –
Batas SUMUT berdasarkan metode AHP
c. Membandingkan hasil yang diperoleh dari metode AHP (Analytical
Hierarchy Process) dan metode Bina Marga

1.5

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai bahan masukan bagi dinas terkait dalam menyusun prioritas
penanganan jalan
b. Sebagai metode alternatif dalam pengambilan keputusan strategis bagi
birokrat maupun dunia pendidikan

1.6

Sistematika Penulisan
Untuk menjelaskan tahapan pembahasan yang


akan dilakukan dalam

penelitian ini, penulisan tugas akhir ini dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab dengan
sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bingkai studi atau

rancangan yang akan dilakukan berisi

informasi secara keseluruhan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan yang dapat
memberikan deskripsi awal tentang bab – bab berikutnya.

6
Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi teori-teori yang menunjang penulisan tugas akhir ini yang menjadi

dasar dalam pembahasan dan penganalisaan masalah, termasuk referensi dari
beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penulisan tugas akhir ini.

BAB III METODOLOGI
Pada Bab ini diuraikan metode yang digunakan serta langkah-langkah
penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berisi analisis dan pembahasan mengenai penelitian ini dengan menggunakan
data primer dan data sekunder yang telah diperoleh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran-saran berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

7
Universitas Sumatera Utara