HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KINERJA PADA GURU SLB SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi Disusun oleh :
Nama : Mega Cristhina Nurhayati Marpaung NIM : 07 9114 072
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Oleh : Mega Cristhina Nurhayati Marpaung
079114072 Telah disetujui oleh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dipersiapkan dan ditulis oleh : Mega Cristhina Nurhayati Marpaung
NIM : 079114072 Telah dipertahankan di depan panitia penguji
Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan panitia penguji Nama Lengkap :
Tanda tangan Pembimbing : Dr. Tjipto Susana, M.Si. __________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
!" !" # $ % $ & $
' #
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
( ( ( ( $ $ $ $ ) $ $ *
- - , $ + . / $$
)
0 $ $ $
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 2012 Penulis,
Mega Cristhina Nurhayati Marpaung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan
emosi dengan kinerja pada guru SLB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
korelasional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara
kecerdasan emosi dengan kinerja guru SLB. Subjek pada penelitian ini adalah 37 orang guru
sekolah luar biasa (SLB) yang merupakan pegawai negeri sipil. Jenis kelamin yang menjadi subjek
penelitian adalah pria dan wanita.Variabel pada penelitian ini adalah kecerdasan emosi sebagai
variable bebas dan kinerja sebagai variable tergantung. Data yang diperoleh berasal dari skala
kecerdasan emosi yaitu ECI yang diadaptasi dari dan berasal dari Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Validitas skaladitentukan berdasarkan penilaian ahli. Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan korelasi
Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,212 (p > 0,05)
dan dengan taraf signifikan = 0,104 (p > 0,05). Hipotesis pada penelitian ini ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan atau tidak ada korelasi antara
kecerdasan emosi dengan kinerja pada guru sekolah luar biasa. Kecerdasan emosi baik tidak
membuat kinerja menjadi baik, begitu juga sebaliknya, kecerdasan emosi buruk tidak membuat
kinerja menjadi buruk.Kata Kunci : kecerdasan emosi, kinerja, guru SLB,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
! "
# ! "
# " # !" "$ %& ' " " " # " " " # ( ) "
- * ( + ! , -)- . / , ,01 ! , ),2 . / , ,01 !
" # ! " 3 ! # !
4 # Keywords :emotion quotient, performance, teachers of schools for the diffable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Mega Cristhina Nurhayati Marpaung Nomor Mahasiswa : 079114072 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
5 " !
3 6 ( ! 6 $ * +78
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : Yang menyatakan, (Mega Cristhina Nurhayati Marpaung)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Bapa di surga, Yesus dan Bunda Maria, atas kasih dan penyertaanNya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Kinerja Pada Guru Sekolah Luar Biasa”.
Saya sangat menyadari bahwa ada banyak permasalahan dan kendala yang muncul pada saat penulisan skripsi ini. Proses pembuatan skripsi ini, dari awal hingga akhir, telah melibatkan banyak pribadi yang dengan baik dan tangan terbuka untuk turut membantu saya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menghaturkan ungkapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bimbingan dan kemudahan dalam mendapatkan perijinan penelitian.
2. Ibu Dr. Tjipto Susana, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya serta dengan penuh kesabaran membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi saya.
3. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku dosen penguji I yang turut membantu saya dalam memberikan masukan.
4. Ibu MM. Nimas Eki S., M.Si., Psi selaku dosen penguji II yang turut memberikan masukan dan arahan kepada saya untuk proses penyelesaian skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Agung Santoso S.Psi, M.Si yang telah memberikan masukan terkait dengan penghitungan statistik sehingga dapat mempermudah pengerjaan skripsi ini.
6. Semua Bapak – Ibu dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang tidak dapat saya sebutkan satu E persatu, tetapi telah banyak berbagi dan mengajarkan banyak hal kepada saya.
7. Bapak M. Marpaung dan Mama Martha Nanting, kedua orang tua saya tercinta yang telah dengan penuh kasih dan kesabaran untuk menunggu, mendukung dan mendanai saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga karya ini bias menjadi kado untuk kalian berdua.
8. Abang saya Crist Immanuel Marpaung terkasih yang turut mendoakan dan mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Kartinah selaku Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Yogyakarta yang telah memberikan banyak informasi bagi skripsis aya.
10. Bapak Sutrisno selaku Kepala Subbag TU Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Yogyakarta yang telah memberikan banyak informasi dan semangat kepada saya.
11. Bapak dan Ibu guru Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Yogyakarta selaku subjek pada penelitian saya yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi skala penelitian.
10. Batara, sahabat sekaligus kekasih saya yang dengan sabar memberikan kasih, perhatian, sindiran dan tiada henti memotivasi saya untuk segera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyelesaikan skripsi ini. Thank you for waiting and needing me by your side, my Láska.
11. Sahabat terbaik sekaligus teman seperjuangans elama saya berada di Yogyakarta, Dino, Eva, Wening, Petra, Hellen, Wini, Lily dan Cangang yang tidak hanya membantu namun selalu mendukung dan memberikan motivasi dengan cara mereka masingEmasing selama proses pengerjaan skripsi ini.
12. Abang E abang terkasih yang merangkap sebagai teman sekaligus abang bagi saya selama berada di Yogyakarta, Mas Iray, Bang Felix, Mas Kara, Mas Broti, Bang Adip, Bang Aang, Kokoh Marwin, Mas Wiko, dan Mas Unang yang turut memberikan masukan dan motivasi selama proses pengerjaan skripsi ini.
13. Sahabat terkasih sekaligus kakak bagi saya selama berada di Yogyakarta, Mami Nice dan Mba Rani yang juga memberikan saya masukan dan motivasi demi kelancaran proses pengerjaan skripsi ini.
14. Ledita sebagai sahabat baru di dalam keseharian saya yang juga memberikan semangat agar saya segera menyelesaikan skripsi ini.
15. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Mba Nanik, Mas Gandung dan Pak Gie yang selalu bersedia direpotin untuk urusan Proposal, Surat Perizinan, dan Surat Penelitian. Mas Muji dan Mas Doni atas bantuan ditahap akhir serta selalu tersenyum ramah kepada saya.
16. Teman E teman Psikologi angkatan 2007 yang tidak bisa saya sebutkan satuE persatu, terima kasih untuk suka duka dan dinamikanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Bagus, Fay, Nita, Bella yang selama belajar bahasa Inggris di Real English turut mendukung dan menghibur saya.
18. Wiwit dan Echa yang biarpun jauh di Surabaya tapi tetap memberikan motivasi kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
19. Semua saudara – saudara saya yang sudah memberikan doa, dukungan dan nasehat kepada saya selama proses mengerjakan skripsi ini.
20. Ibu dan anak E anak Kost Cinta yang juga turut menyemangati saya.
21. Mas dan Mba Psikologi mulai dari angkatan 2003 hingga 2006 yang mengenal saya, terima kasih juga sudah mau berkenalan dan berdinamika bersama saya.
22. Sahabat – sahabat semasa SMA, Nana, Monik, Titin, Desi, Uul, Windy, Mimi, dan Tommy yang menghibur saya walau sekedar melalui sms dan bbm.
23. Mas dan mba fotokopian yang turut membantu saya dari mulai menjilid, memfotokopi bahkan mencetak skala penelitian saya.
24. Pihak – pihak terkait lainnya yang mendukung terwujudnya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 2012 Mega Cristhina Nurhayati Marpaung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................. ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... . iii MOTTO ........................................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................ix KATA PENGANTAR ................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xv DAFTAR TABEL .......................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A.Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Rumusan Permasalahan ............................................................. 9 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 10 A. Kinerja ..................................................................................... 10
2. Indikator Kinerja ............................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 34 A. Jenis Penelitian ....................................................................... 34 B. Variabel Penelitian .................................................................. 34 C. Definisi Operasional ............................................................... 35
F. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................... 42
2. Penilaian Kinerja pada Guru SLB ...................................... 40
1. Skala Kecerdasan Emosi .................................................... 38
E. Metode Pengumpulan Data .................................................... 38
D. Subjek Penelitian .................................................................... 38
2. Kinerja .................................................................................. 36
1. Kecerdasan Emosi ................................................................ 35
D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 33
3. Faktor E faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru ................................................................................. 14
3. Dinamika Psikologis .......................................................... 29
2. Aspek – aspek Kecerdasan Emosi...................................... 25
1. Pengertian Umum .............................................................. 22
C. Kecerdasan Emosi .................................................................... 22
2. Karakteristik Murid Sekolah Luar Biasa ......................... 20
1. Guru SLB .......................................................................... 15
B. Sekolah Luar Biasa ................................................................ 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Reliabilitas ....................................................................... 42
a. Kategorisasi Skala Kecerdasan Emosi ......................... 54
C. Pembahasan ............................................................................. 61
c. Uji Hipotesis ................................................................ 59
b. Uji Linearitas .............................................................. 58
a. Uji Normalitas .............................................................. 57
5. Analisis Data ..................................................................... 57
b. Kategorisasi Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (Kinerja) ........................................................................ 55
4. Kategorisasi Data Penelitian ............................................. 54
3. Seleksi Aitem ................................................................... 44
b. Variabel Kinerja ........................................................... 53
a. Variabel Kecerdasan Emosi.......................................... 52
3. Deskripsi Data Penelitian ................................................. 51
2. Skala Kecerdasan Emosi ....................................... 49
1. Deskripsi Subjek Penelitian .............................................. 47
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 46 A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 46 B. Hasil Penelitian ........................................................................ 47
4. Metode Analisis Data ....................................................... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 69 A. Kesimpulan ............................................................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Saran .......................................................................................... 70 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 72 LAMPIRAN ................................................................................................ 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1. Blue Print Skala ECI (( )........... 40 Tabel 2. Model Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS ....... 41 Tabel 3. Distribusi Subjek Penelitian ......................................................... 48 Tabel 4. Hasil Skala Kecerdasan Emosi ......................................... 51 Tabel 5. Deskripsi Statistik Data Penelitian, Variabel Kecerdasan
Emosi ........................................................................................... 52 Tabel 6. Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritik, Skala Kecerdasan
Emosi ........................................................................................... 52 Tabel 7. Deskripsi Statistik Data Penelitian, Variabel Kinerja .................. 53 Tabel 8. Uji t Mean Empirikdan Mean Teoritik, Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) ...................................................... 53 Tabel 9. Kategorisasi Skala Kecerdasan Emosi ......................................... 55 Tabel 10. Kategorisasi Skor pada Skala Kecerdasan Emosi ........................ 55 Tabel 11. Kategorisasi Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan
(Kinerja)....................................................................................... 56 Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Kecerdasan Emosi ..................................... 57 Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Kinerja ....................................................... 57 Tabel 14. Hasil Uji Linearitas Hubungan Antar Variabel............................ 58 Tabel 15. Uji Hipotesis ................................................................................ 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A : Skala Penelitian Kecerdasan Emosi ...................................... 78 Lampiran B: Hasil Analisis dan Seleksi Item Kecerdasan Emosi ............... 93 Lampiran C:Hasil Data Deskriptif Skala Kecerdasan Emosi dan Kinerja ... 97 Lampiran D: Hasil Uji t Mean Empirik dan Teoritik .................................. 99 Lampiran E: Hasil Uji Normalitas ............................................................. 101 Lampiran F: Hasil Uji Linearitas ............................................................... 103 Lampiran G: Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 106 Lampiran H: Skor Kinerja Subjek.............................................................. 107 Lampiran I: Surat Ijin Penelitian ................................................................ 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sebelum membahas lebih jauh mengenai penelitian ini, akan diterangkan lebih dahulu halEhal yang berkaitan dengan latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
!" # $% & " '
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dan bertanggung jawab terhadap perkembangan mental dan emosional muridnya. Menurut Munandar (1999) tugas seorang guru adalah merangsang dan membina perkembangan intelektual, pertumbuhan sikapEsikap dan nilaiEnilai dalam diri anak. Di Indonesia sekolah khusus seringkali disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) walaupun ada juga sekolahEsekolah khusus yang tidak menamakan dirinya sebagai SLB. Pembentukan Sekolah Luar Biasa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus atau anak luar biasa (Sunarjo, 2006). Menurut Sabri (2005) guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Swasti (2009) tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru memiliki tuntutan dan tanggung jawab yang tidak mudah atas pekerjaannya. Hasil wawancara ini juga menunjukkan bahwa guru SLB memiliki tanggung jawab yang terbilang khusus dikarenakan mereka memiliki siswaEsiswa yang dengan karakteristik khusus, seperti misalnya ketunaan atau kecacatan yang dimiliki oleh para siswa SLB. Hal ini membuat para guru SLB harus memiliki kemampuan empati dan perhatian yang lebih dikarenakan sisawaEsiswa SLB memiliki perasaan yang sangat sensitif atas kekurangan yang ada pada diri mereka.
Kirk (dalam Effendi, 2006) mengatakan bahwa guru SLB merupakan satu profesi yang mengkhususkan pada upaya penanganan peserta didik yang memiliki gangguan dan keterbatasan baik secara fisik maupun secara mental. SiswaEsiswa di SLB tergolong dalam anak dengan kebutuhan khusus, dimana karakteristik anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang menderita keterbatasan atau gangguan pada perkembangan sensorimotor, kognitif, kemampuan berbahasa, keterampilan diri, konsep diri, kemampuan berinteraksi sosial, serta kreativitasnya (Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan, 2007).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Swasti (2009) tentang
( ! Guru SLB di Jakarta, didapatkan bahwa *
menangani dan mendidik anakEanak yang memiliki kecacatan atau ketunaan seperti anakEanak yang bersekolah di SLB bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut menjadi salah satu tantangan bagi para guru SLB. Para guru SLB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswanya serta dapat menunjukkan rasa kasih sayang dengan tulus, selain itu penanaman konsep kepada para siswa yang tidak mudah, membutuhkan upaya dan kesabaran yang lebih dari para guru SLB. Begitu juga dalam hal membina hubungan dengan para siswanya juga membutuhkan kecakapan tersendiri. Guru SLB dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat, empati, serta kesabaran yang lebih dibandingkan guru lainnya. Para guru SLB diharapkan dapat menghadapi tantanganEtantangan yang ditemui pada pekerjaannya dengan baik.
Di sebuah SLB Negeri di Yogyakarta, seorang guru yang mengajar di tingkat sekolah dasar menjabarkan pengalamannya di dalam mendidik siswanya. Guru ini mengajar di sebuah kelas dengan murid yang menderita Autis dan ADHD. Beliau mengatakan bahwa mengelola emosi (hati) selalu ia lakukan hingga pada saat ini, terutama di saat mengajar muridEmuridnya yang berkebutuhan khusus. Beliau mengakui juga bahwa terkadang emosi dari rumah terbawa ke sekolah, tetapi hal ini dapat diatasi karena guru ini segera sadar bahwa ia sedang berada di sekolah dan berusaha untuk mengendalikannya (Salah satu pengajar di SLB Negeri Yogyakarta, wawancara, 10 September 2011).
Guru merupakan sosok panutan bagi para siswanya, terutama bagi anakEanak yang memiliki kebutuhan khusus. Profesi guru tidak hanya memerlukan kecerdasan intelektual saja namun juga sangat penting memiliki kecerdasan emosi yang baik untuk dapat mengelola berbagai tuntutan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyatakan bahwa sangat penting bagi guru untuk dapat mengelola emosi mereka dengan baik. Hal tersebut didukung oleh Surya dan Natawidjaja (dalam Usman, 1995) yang mengatakan bahwa guru juga berfungsi sebagai petugas kesehatan mental, dimana para guru bertanggung jawab untuk membina kesehatan mental para siswanya.
Sekarang ini kecerdasan intelektual bukanlah satuEsatunya penentu kesuksesan bagi seseorang. Kecerdasan intelektual tidak lagi dilihat sebagai satuEsatunya faktor kesuksesan bagi seseorang (Patton, 2000). Meskipun kecerdasan intelektual penting tetapi bagaimana seseorang mengimplementasikan pemikiran kognitifnya itu di lapangan sosial, dibutuhkan kecerdasan emosi (Turmudhi, 2003). Kecerdasan emosi tersebut telah dikembangkan oleh beberapa tokoh terkenal. Salovey dan Mayer sebagai pencipta istilah kecerdasan emosi mengatakan arti kecerdasan emosi itu sendiri adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengenali apa yang dirasakan, kemampuan untuk dapat menggunakan perasaan untuk mengoptimalkan pemikirannya, serta kemampuan untuk dapat mengendalikan perasaannya sehingga dapat membantu perkembangan emosi dan intelektual (Stein&Book, 2000). Goleman (1995) mengatakan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.
BarOn juga memiliki definisi sendiri mengenai kecerdasan emosi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
" !
” (dalam Schulze&Roberts, 2005, h.40). Menurut BarOn, kecerdasan emosi adalah suatu kemampuan dan kompetensi pada diri manusia yang dapat memberikan pengaruh terhadap kesuksesan seseorang. BarOn (2004) mengemukakan bahwa kecerdasan emosi penting untuk berbagai profesi. Baik profesi dari bidang pendidikan, kesehatan, bahkan organisasi. Peran kecerdasan emosi dalam menentukan keberhasilan seseorang lebih besar dibandingkan peran kecerdasan intelektual, sekalipun keduanya tidak dapat menggantikan peran satu sama lainnya. Hal tersebut didukung Goleman (1995) yang menyatakan bahwa pengaruh kecerdasan emosi sangat besar dalam mencapai kesuksesan, sebesar 80%E90% jika dibandingkan pengaruh kecerdasan intelektual. Nikolaou dan Tsaousis (dalam King&Gardner, 2006) mengatakan bahwa individu yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi dapat menghadapi tantangan yang ada dan memiliki kontrol diri yang lebih baik dibandingkan dengan individu yang memiliki kecerdasan emosi yang rendah.
Salah satu profesi dimana kecerdasan emosi berperan penting di dalamnya adalah guru. Kecerdasan emosi juga harus dimiliki oleh guru sebagai pendidik (Dameria, 2005). Kecerdasan emosi juga merupakan salah satu aspek pelengkap yang penting bagi profesi guru SLB agar dapat menjadikan diri mereka sendiri menjadi lebih baik sehingga nantinya akan memberikan yang terbaik juga bagi para siswa SLBnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seorang guru memerlukan mental yang sehat untuk dapat membimbing dan mendidik para siswanya, terutama bagi para siswa SLB yang cenderung sangat sensitif perasaannya. Selain itu, didalam menjalankan profesinya dan meraih prestasi kerja seorang guru juga diharapkan memiliki kecerdasan emosi yang baik. Kecerdasan emosi yang baik dapat menjadikan mental seseorang menjadi lebih sehat sehingga dapat merasa lebih bahagia dan lebih optimis dalam memandang hidup. Goleman (dalam Kosim, 2007) mengemukakan bahwa kecerdasan emosi menentukan posisi seseorang dalam mempelajari keterampilan E keterampilan praktis yang didasarkan pada lima unsurnya yaitu: kesadaran diri, motivasi diri, pengendalian diri, empati, dan keterampilan dalam membina hubungan. Kecerdasan emosi itu juga menjadi salah satu hal penting bagi individu karena individu dapat menggunakan perasaannya secara optimal guna mengenali dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya, termasuk juga berempati (Goleman, 1998).
Kecerdasan emosi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru di sekolah (Kosim, 2007). Menurut Kosim (2007), kinerja guru adalah keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang bermutu. Aspek dari keberhasilan guru tersebut meliputi kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan metode, menguasai bahan pelajaran dan menggunakan sumber belajar, bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam melaksanakan pengajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang baik, jujur dan objektif dalam membimbing siswa, mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan pemahaman dalam administrasi pengajaran.
Dalam dunia pendidikan kinerja guru atau prestasi kerja .
1
merupakan hasil yang dicapai guru dalam melaksanakan tugasEtugas yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu di dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kosim (2007) juga mengatakan bahwa kinerja guru akan baik jika guru telah melaksanakan unsurEunsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam melaksanakan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya.
Disamping itu, peneliti berhasil menemukan beberapa referensi penelitian, seperti misalnya Hubungan antara kecerdasan emosi dengan
" ! pada sales oleh Arbadiati dan
kecenderungan Kurniati (tahun 2007), Hubungan antara kecerdasan emosional dengan kinerja guru SDIT NUR FATAHILLAH Pondok Benda Buaran Serpong oleh Kosim (tahun 2007), Keterampilan pengelolaan kelas dilihat dari jenis kelamin dan kecerdasan emosi guru sekolah luar biasa oleh Rachman dan Tjalla (tahun 2008), dan Hubungan antara kecerdasan emosi, kepuasan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Kosim (tahun 2007) mengenai Hubungan antara kecerdasan emosi dengan kinerja guru SDIT NUR FATAHILLAH Pondok Benda Buaran Serpong memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Kosim (2007) menggunakan kuesioner dalam bentuk skala likert dan observasi atau pengamatan, sedangkan peneliti akan menggunakan skala kecerdasan emosi Goleman dan menggunakan skor yang terdapat didalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, perbedaan yang didapat adalah populasi dalam penelitian Kosim (2007) adalah seluruh guru SDIT Nur Fatahillah Pondok Benda Buaran Serpong Kosim, sedangkan populasi pada penelitian ini adalah guruEguru SLB yang ada di Jogjakarta. Hasil yang didapat dari penelitian Kosim (2007) yaitu kecerdasan emosi guru mempunyai pengaruh yang cukup besar (sebesar 45,5%) pada kinerja guru, walaupun selain faktor kecerdasan emosi masih ada faktor lain yang turut mempengaruhi kinerja guru seperti pendidikan, pelatihan, pengalaman, maupun yang lainnya.
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini layak untuk diteliti karena sedikitnya referensi yang ditemui oleh peneliti, khususnya mengenai hubungan antara kecerdasan emosi yang dimiliki oleh guru sekolah luar biasa dengan kinerjanya. Peneliti memilih meneliti hubungan antara kecerdasan emosi yang dimiliki oleh guru dengan kinerjanya di sekolah luar biasa ini dikarenakan kecerdasan emosi sangat diperlukan didalam menjalankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
()(& $ ! ) & " ' $
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan kinerja pada guru SLB?
(*( $ !$!"+ + $
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kinerja pada guru SLB.
$, !$!"+ + $
Dapat memberikan gambaran mengenai kecerdasan emosi dengan kinerja pada guru SLB sehingga dapat menjadi masukan bagi sekolah pada umumnya, serta guru pada khususnya agar dapat mempertahankan atau meningkatkan kecerdasan emosi dalam kegiatan mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam bab ini dibahas tinjauan kepustakaan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi dan prestasi mengajar guru SLB. Kemudian dipaparkan juga beberapa teori untuk menunjukkan hubungan antara keduanya.
- +$! * !$%! + $ )()
Kinerja merupakan terjemahan dari istilah Inggris yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. Simamora (1998:23) memandang kinerja sebagai tingkat terhadap dimana para karyawan mencapai persyaratanEpersyaratan pekerjaan. Mangkunegara (2000) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Sedangkan menurut Gibson, Cevich, dan Donelly (1993) bahwa kinerja sebagai prestasi kerja dari perilaku. Prestasi kerja ini ditentukan oleh kemampuan bekerja, baik terhadap cakupan kerja maupun kualitas kerja secara menyeluruh.
Menurut Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2011, prestasi kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau pembimbingan yang dilakukan guru dan mendapatkan penghargaan baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Di samping itu, prestasi kerja termasuk kinerja guru didalam melaksanakan tugas sehariEhari.
Menurut Kastartini (1971), prestasi kerja adalah kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan, bermutu dan tepat mengenai sasarannya. Untuk menilai mutu tidaknya suatu hasil pekerjaan dapat dilihat dari jumlah kekurangan kesalahan dari hasil kerja. Hasibuan (2001) mengungkapkan prestasi kerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.
Sementara itu Cooper yang dikutip oleh Samsudin (2005) mendefinisikan prestasi kerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai oleh seseorang anggota atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasanEbatasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Anwar (1984) mengungkapkan prestasi kerja merupakan berapa besar dan berapa jauh tugasEtugas yang telah dijabarkan dapat diwujudkan yang menggambarkan pola perilaku sebagai aktualisasi dan kompetensi yang dimiliki.
Prestasi ini juga diatur didalam UndangEUndang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen. UndangEundang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Pada pasal 1, yaitu pada ayat 1 yang menyebutkan “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”
b. Pada pasal 1, yaitu ayat ke 2 yang menyebutkan “Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.”
c. Pada pasal 1, yaitu ayat ke 11 yang menyebutkan “Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.” d. Pada pasal 1, yaitu ayat ke 12 yang menyebutkan “Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. “
Sementara itu Syadam (1996) mengemukakan prestasi kerja dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, kesungguhan dan lingkungan kerjanya sendiri.
Berdasarkan definisiEdefinisi yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi atau hasil kerja yang dicapai seseorang dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, sanggup untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mampu berkomunikasi secara efektif, menjadi teladan, serta meningkatkan kapasitas dirinya dalam hal pemenuhan tuntutan profesinya.
$-+# . +$! *
Menurut PP nomor 10 tahun 1979 tentang Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil, standar yang digunakan untuk mengukur kinerja seorang pegawai negeri sipil adalah : − Kesetiaan, mengundang muatan kesetiaan, ketaatan dan pengabdian kepada Pancasila, UndangEundang Dasar 1945, Negara dan
Pemerintah. − Prestasi kerja, adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
− Tanggung jawab, adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaikE baiknya dan tepat waktunya serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.
− Ketaatan, adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk mentaati segala peraturan perundangEundangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang serta kesanggupan tidak melanggar larangan yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
− Kejujuran, adalah ketulusan hati seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya. −
Kerjasama, adalah kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk bekerja bersamaEsama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.
− Prakarsa, adalah kemampuan seorang PNS untuk mengambil keputusan, langkahElangkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.
/ # . 0, # . 1 $% !)2!$% ('+ +$! * ( (
Menurut Simanjuntak yang dikutip oleh Sedarmayati (2001) mengemukakan bahwa faktorEfaktor yang besar pengaruhnya terhadap kinerja adalah sebagai berikut: pendidikan dan latihan, keterampilan, disiplin kerja, sikap dan etika kerja, motivasi, gaji dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan individual, teknologi, sarana produksi, manajemen, kesempatan berprestasi dan kebijakan pemerintah secara keseluruhan.
Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi prestasi kerja timbul dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal muncul dari dalam diri guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
muncul dari luar diri guru misalnya lingkungan kerja. Menurut Keith Davis yang dikutip oleh Mangkunegara (2001:67) faktor yang menentukan prestasi kerja adalah : a. Kemampuan ( " ) terdiri dari kemampuan potensi ( 9) dan
!
kemampuan reality ( )
b. Motivasi terbentuk dari sikap ( ) pegawai dalam menghadapi situasi kerja.
!#." ' ( + & ( (
Menurut Ineupuspita (2008) guru SLB adalah orang yang bertanggung jawab dalam pendidikan bagi anakEanak berkebutuhan khusus di sekolah. Selain itu, didalam Ineupuspita (2008) guru SLB berdasarkan PP RI No. 72 tahun 1991 adalah: “Tenaga kependidikan pada satuan pendidikan luar biasa merupakan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi khusus sebagai guru pada satuan pendidikan luar biasa”.
Guru SLB juga dituntut untuk memiliki kesabaran yang tinggi, kesehatan fisik dan mental yang baik dalam bekerja karena mereka melakukan tugas fungsional yaitu mengajar satu per satu siswanya dengan penuh kesabaran, melakukan tugas administrasi seperti membuat rapor, dan tugas struktural dalam organisasi sekolah (Hariyanti, 2004).
Selain itu, guru SLB dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ketersediaan sumber daya guru SLB, rendahnya insentif yang mereka terima, kurangnya perhatian pemerintah terhadap Sekolah Luar Biasa (Supriadi, 2003). Guru memiliki kemampuan professional untuk melaksanakan tugasnya. Kemampuan profesional pada Guru SLB (dalam Hidayat, 1996) tersebut adalah : E Menguasai mata pelajaran dalam kurikulum Pendidikan Luar Biasa (PLB).
E Mampu mengajarkan mata pelajaran kepada Anak Luar Biasa (ALB). E Mampu merencanakan, mengelola, mengevaluasi, dan membangun programEprogram belajar mengajar di PLB.
E Mampu melaksanakan dan mengelola administrasi dan supervisi di bidang PLB.
E Mampu melakukan layanan pendidikan dan rehabilitasi kepada anak berkelainan pada satuan PLB, serta lembagaElembaga lain, maupun dalam masyarakat. E Mampu melakukan penelitian dan pengembangan ilmu di bidang PLB.
Didalam melaksanakan tugasnya di sekolah luar biasa, para guru memiliki beban dan tanggung jawab. Terdapat perbedaan diantara beban dan tanggung jawab yang dimiliki oleh guru sekolah luar biasa dengan guru di sekolah pada umumnya. Hal ini dapat menyebabkan stres pada guru sekolah luar biasa (Effendi, 2006), antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E Pengaruh shift pekerjaan Di beberapa sekolahEsekolah luar biasa, jumlah antara siswa yang ada tidak berimbang dengan jumlah sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut. Baik dari staf pengajar, maupun fasilitasEfasilitas lain guna mendukung proses pendidikan. Bagi sekolah yang memiliki kelebihan jumlah siswa, terpaksa pihak pengelola sekolah harus membagi waktu belajar menjadi beberapa shift. Guru seringkali diharuskan menjalani shift ganda. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan kepada siswa, terlebih jika di luar sekolah para guru masih memiliki tugas tambahan. E Optimalisasi pemanfaatan kemampuan
Didalam hal menyampaikan materiEmateri pada murid di sekolah luar biasa bukanlah suatu hal yang mudah dikarenakan adanya keterbatasan pada diri murid tersebut. Bahkan seringkali penyampaian materiEmateri pelajaran tidak dapat diterima secara optimal oleh para murid dikelas.
Hal tersebut dapat menimbulkan, keputusasaan, kebosanan, dan kejenuhan bagi para guru SLB jika mereka tidak dapat menjaga sinergi yang dimiliki. E Kelebihan beban kerja
Sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh para siswanya, guru SLB dituntut tidak hanya mampu mengajar sejumlah pengetahuan dan keterampilan namun juga sesekali harus mampu bertindak atau berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
paramedis, para guru diharapkan dapat mengetahui perkembangan fisiologis para siswanya. Sebagai terapis, para guru harus senantiasa siap untuk melakukan kegiatan yang memiliki unsurEunsur terapi seperti
, dan lainE lainnya, baik pada waktu mengajar maupun di luar waktu mengajar. Sebagai konselor, para guru diharapkan dapat terus memberikan dorongan positif kepada para siswanya untuk terus belajar dan agar para siswa dapat menerima keadaan diri mereka. Tidak hanya kepada para siswa, tetapi juga memberikan pengertian kepada para orangtua murid, serta masyarakat mengenai kekurangan yang dimiliki para siswanya. Lalu sebagai administrator, para guru diharuskan memberikan laporan tertulis kepada pimpinannya mengenai program kerja dan realisasi kegiatan yang dilaksanakan.
Tanggung jawab yang telah dipaparkan tadi dapat menjadi menjadi beban kerja yang berlebih bagi para guru SLB.