PEMAHAMAN DAN PRAKTIK MULTIKULTURAL SISWA KELAS XII DI KOTA YOGYAKARTA

PEMAHAMAN DAN PRAKTIK MULTIKULTURAL SISWA KELAS XII DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

  Oleh: YOANI RINDA PERDANI NIM: 051324008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI PEMAHAMAN DAN PRAKTIK MULTIKULTURAL SISWA KELAS XII DI KOTA YOGYAKARTA

  Oleh: Yoani Rinda Perdani NIM: 051324008 Telah Disetujui Oleh:

  Pembimbing I Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si Tanggal : 25 Mei 2009 Pembimbing II Y. M. V. Mudayen, S.Pd. Tanggal : 6 Juni 2009

  

SKRIPSI

PEMAHAMAN DAN PRAKTIK MULTIKULTURAL

SISWA KELAS XII DI KOTA YOGYAKARTA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Yoani Rinda Perdani

  

NIM: 051324008

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 19 Juni 2009

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

  

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Yohanes Harsoyo, S.Pd., M,Si ………………. Sekretaris Y.M.V. Mudayen, S.Pd ………………. Anggota Yohanes Harsoyo, S.Pd., M,Si ………………. Anggota Y.M.V. Mudayen, S.Pd ……………….

Anggota Drs. P.A. Rubiyanto ……………….

  Yogyakarta, 19 Juni 2009 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan, Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.

  

PERSEMBAHAN

”Puji Syukur Ku Persembahkan pada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa

menjadi tempat pertolonganku disaat ku merasa putus asa dan sekaligus menjadi

sumber pengharapanku” Ku persembahkan skripsi ini kepada:

  1. Bapak V. Sutriyanto

  2. Ibu B. Dwi Haryanti

  3. Annastasia Setia Primandiri ( Kakakku)

  4. Ambrosius Pinto Aji (Adikku)

  5. Dek KIKI dan Dek RISKA

Mereka semua menjadi keluarga sekaligus pendukung dan penyemangat demi

terselesaikannya studi ini. Terima kasih atas dukungan material dan spiritual serta

doa yang telah engkau berikan.

  MOTTO

Saat paling bahagia dalam hidup ini adalah ketika berada dalam

aliran kasih sayang diantara sahabat-sahabat.

  Jangan pernah menyerah hari ini karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.

  

Jadikan semua hal yang kamu benci untuk menjadi semangat

dalam hidupmu, tetaplah menjalani hari-harimu dan lakukan

semua hal yang terbaik.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 19 Juni 2009 Penulis Yoani Rinda Perdani

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Daharma: Nama : Yoani Rinda Perdani Nomor Mahasiswa : 051324008

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pemahaman dan Praktik Multikultural Siswa Kelas XII di Kota Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universita Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 19 Juni 2009 Yang menyatakan Yoani Rinda Perdani

  

ABSTRAK

PEMAHAMAN DAN PRAKTIK MULTIKULTURAL SISWA KELAS XII

DI KOTA YOGYAKARTA

Yoani Rinda Perdani

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk menganalisis pemahaman dan praktik

nilai demokrasi dalam kehidupan siswa di sekolah dan masyarakat, (2) Untuk

menganalisis pemahaman dan praktik nilai humanistik dalam kehidupan siswa di

sekolah dan masyarakat, (3) Untuk menganalisis pemahaman dan praktik nilai

pluralistik dalam kehidupan siswa di sekolah dan masyarakat, (4) Untuk

menganalisis pemahaman dan praktik nilai anti kekerasan dalam kehidupan siswa

di sekolah dan masyarakat.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta.

Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, sampel yang

diambil sebanyak 12 sekolah dengan 300 responden. Teknik pengumpulan data

adalah kuesioner. Data hasil penelitian dianalisis dengan korelasi Product Momen

dan penggolongn dengan kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.

Berdasarkan analisis data disimpulkan: (1) pemahaman nilai demokrasi dan

praktik multikultural dilaksanakan dengan baik oleh siswa; (2) pemahaman nilai

humanistik dan praktik multikultural dilaksanakan dengan baik oleh siswa; (3)

pemahaman nilai pluralistik dan praktik multikultural dilaksanakan dengan baik

oleh siswa; dan (4) pemahaman nilai anti kekerasan dan praktik multikultural

dilaksanakan dengan baik oleh siswa.

  

ABSTRACT

COMPREHENSION AND MULTICULTURAL PRACTICE OF THE

th

  

12 GRADE STUDENTS IN YOGYAKARTA

Yoani Rinda Perdani

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2009

The research intends to (1) know the analysis of the comprehension and

democratic value practice in students’ life in school and society, (2) to analyze the

comprehension and humanistic value practice in students’ life in school and

society, (3) to analyze the comprehension and pluralistic value practice in

students’ life in school and society, (4) to analyze the comprehension and anti-

violence value practice in students’ life in school and society.

  The research was conducted in State and Private Senior High School in

Yogyakarta. The technique of sample collection is Purposive Sampling; the

samples were 300 respondents taken from 12 schools. The technique of data

collection is questionnaire. Data of the research was analyzed by Product Moment

correlation and the classification by criteria of Standard Reference Evaluation

(SRF) type II.

  Based on the data analysis, it is concluded: (1) the comprehension of

democratic value and multicultural practice are done well by students; (2) the

comprehension on humanistic value and multicultural practice are done well by

students; (3) the comprehension of pluralistic value and multicultural practice are

done well by students; and (4) the comprehension of anti-violence value and

multicultural practice are done well by students.

  

Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Tuhan atas segala berkat dan rahmat serta

karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar dan

baik. Skripsi berjudul “Pemahaman dan Praktik Multikultural Siswa Kelas XII di

Kota Yogyakarta”. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan

bantuan baik material maupun spiritual yang sangat berarti bagi penulis, maka

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang

dengan sabar membimbing, merelakan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

  

5. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., selaku dosen pembimbing II

yang telah memberikan masukan- masukan tentang kesalahan dalam penulisan skripsi ini.

  

6. Bapak dan Ibu Kepala sekolah di SMA Negeri dan Swasta kota Yogyakarta

yang dijadikan sampel penelitian dan telah memberikan ijin penulis untuk mengadakan penelitian.

  

7. Bapak dan Ibu dosen yang terhormat, Bapak Rubi, Bapak Indra, Ibu Wigati

dan segenap dosen, “Terimakasih atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama perkuliahan”.

  

8. Siswa kelas XII di SMA Negeri dan Swasta kota Yogyakarta yang telah

bersedia untuk mengisi kuesioner guna membantu penulis dalam mengumpulkan data penelitian.

9. Bapak dan Ibu ku tercinta, yang selalu mengiringi langkahku dengan kasih sayang dan doa.

  ”Terimakasih atas semua yang bapak dan ibu berikan pada Rinda, dukungan baik spriritual maupun material serta terimakasih pula atas kasih sayang dan doa yang diberikan”.

  

10. Kakakku (mbak Imma) dan Adikku (Adjie, Riski dan Riska) terima kasih

banyak atas semangat dan dukungan yang diberikan uang tak akan terlupakan.

  

11. Mas Arya, yang dengan setia dan sabar mendampingi penulis dalam

penyusunan skripsi ini, sehingga dapat terselesaikan. Terimakasih atas cinta dan kesetiaanmu.

  12. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2005 ( Ita, Katrin, Kiki, Prima, Yosephin, Meri, Lia, Ika, Dwi, Lelly, Ige, Anton, Nia, Jojo, Rinto, Lesty, Andri, Tina, Bina, Hendri, Bambang dan Darwis). Keakraban, canda tawa saat kuliah tidak akan hilang ditelan waktu dan semoga kebersamaan kita ini akan aku ingat sepanjang hidupku.

  13. Teman-teman TIMNAS PE’05 ( Nia, Lelly, Anton, dan Jose). Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya selama ini sehingga keakraban yang terjalin dapat kita ingat selalu.

  14. Sahabat dan teman-temanku ( Prima, Josephin, dan Meri), terima kasih sahabat-sahabatku yang telah menemaniku dalam suka dan duka, semangat, kasih sayang dan kebaikan kalian selamanya akan menjadi bagian dalam hidupku.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang juga telah banyak membantu, dan memberi semangat kepada penulis.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan dan kemajuan selanjutnya. Akhir kata, semoga karya kecil ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak.

  Yogyakarta, 12 Juli 2009

  

DAFTAR ISI

Halaman

  

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR...................................................................................... x

DAFTAR ISI..................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxi

  

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

  

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7

A. Pendidikan Multikultural ................................................................ 7

  1. Pengertian Multikultural .......................................................... 7

  2. Konsep dan Definisi Pendidikan Multikultural ........................ 9

  3. Manfaat Pendidikan Multikultural ........................................... 13

  4. Gagasan Pendidikan Multikultural ........................................... 14

  5. Pengembangan Pendidikan Multikultural ................................ 16

  B. Komponen – Komponen Pendidikan Multikultural ........................ 20

  C. Pemahaman dan Praktik Multikultural ............................................ 24

  1. Pemahaman Multikultural Siswa .............................................. 24

  2. Praktik Multikultural Siswa ...................................................... 26

  D. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 28

  E. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 30

  BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 32 A. Jenis Penelitian ................................................................................ 32 B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 32 C. Subjek dan Objek ............................................................................ 33

  1. Subjek ........................................................................................ 33

  2. Objek ......................................................................................... 33

  D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...................... 33

  1. Populasi ..................................................................................... 33

  2. Sampel ....................................................................................... 34

  E. Variabel Penelitian .......................................................................... 36

  1. Nilai Demokrasi ....................................................................... 36

  2. Nilai Humanistik ...................................................................... 36

  3. Nilai Pluralistik ........................................................................ 36

  4. Nilai Anti Kekerasan ................................................................ 36

  F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 36

  1. Kuesioner .................................................................................. 36

  2. Observasi ................................................................................... 38

  G. Jenis Data ........................................................................................ 39

  1. Data Primer ............................................................................... 39

  2. Data Sekunder ........................................................................... 39

  H. Teknik Pengujian Instrumen ........................................................... 39

  1. Validitas .................................................................................... 39

  2. Reliabilitas ................................................................................ 40

  I. Teknik Analisis Data ...................................................................... 41

  1. Variabel Pemahaman ................................................................ 42

  2. Variabel Praktik ........................................................................ 42

  

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 44

A. Pengujian Instrumen ....................................................................... 44

  1. Pengujian Validitas ................................................................... 44

  2. Pengujian Reliabilitas ............................................................... 50

  B. Analisis Data ................................................................................... 52

  

1. Pemahaman dan Praktik Pembelajaran Nilai Demokrasi

dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa... 52

  

2. Pemahaman dan Praktik Pembelajaran Nilai Humanistik

dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa... 56

  

3. Pemahaman dan Praktik Pembelajaran Nilai Pluralistik

dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa... 60

  4. Pemahaman dan Praktik Pembelajaran Nilai Anti Kekerasan dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa... 64 C. Pembahasan ..................................................................................... 68

  

1. Pemahaman dan Praktik Pembelajaran Nilai Demokrasi

dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan oleh Siswa ......................................................

  68

  

2. Pemahaman dan Praktik Pembelajaran Nilai Humanistik

dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan oleh Siswa............................................................ 72

  

3. Pemahaman dan Praktik Pembelajaran Nilai Pluralistik

dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan oleh Siswa............................................................ 75

  4. Pemahaman dan Praktik Pembelajaran Nilai Anti Kekerasan dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan oleh Siswa............................................................ 80

  

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 81

A. Kesimpulan ..................................................................................... 81 B. Saran................................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 85

LAMPIRAN ..................................................................................................... 87

  

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel III. 1 Kisi-kisi Item Pertanyaan untuk Memperoleh Data

  Mengenai Pemahaman dan Praktik Multikultural Siswa dalam Pembelajaran di Sekolah ........................................... 37

Tabel III. 2 Penilaian Acuan Patokan Tipe II ................................................... 43

Tabel IV. 1 Validitas Variabel Pemahaman Nilai Demokrasi dalam

  Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ................. 45 Tabel IV. 2 Validitas Variabel Praktik Nilai Demokrasi dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ................. 46 Tabel IV. 3 Validitas Variabel Pemahaman Nilai Humanistik dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ................. 47 Tabel IV. 4 Validitas Variabel Praktik Nilai Humanistik dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ................. 47 Tabel IV. 5 Validitas Variabel Pemahaman Nilai Pluralistik dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ................. 48 Tabel IV. 6 Validitas Variabel Praktik Nilai Pluralistik dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ................. 49 Tabel IV. 7 Validitas Variabel Pemahaman Nilai Anti Kekerasan dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ................. 49 Tabel IV. 8 Validitas Variabel Praktik Nilai Anti Kekerasan dalam Pembelajaran Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ................. 50

Tabel IV. 9 Reliabilitas Instrumen .................................................................... 51

  Tabel IV. 10 Pemahaman Nilai Demokrasi dalam Pembelajaran

Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ...................................... 53

Tabel IV. 11 Praktik Nilai Demokrasi dalam Pembelajaran

Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ...................................... 55

Tabel IV. 12 Pemahaman Nilai Humanistik dalam Pembelajaran

  Tabel IV. 13 Praktik Nilai Humanistik dalam Pembelajaran

Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ...................................... 59

Tabel IV. 14 Pemahaman Nilai Pluralistik dalam Pembelajaran

Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ...................................... 61

Tabel IV. 15 Praktik Nilai Pluralistik dalam Pembelajaran

Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ...................................... 63

Tabel IV. 16 Pemahaman Nilai Anti Kekerasan dalam Pembelajaran

Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ...................................... 65

Tabel IV. 17 Praktik Nilai Anti Kekerasan dalam Pembelajaran

Multikultural yang Dilaksanakan Siswa ...................................... 67

  

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan I.1 Model Penelitian Pemahaman dan Praktik

  Multikultural ..................................................................................... 31

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Kuesioner .................................................................................... 88

  

Lampiran II Data Primer ................................................................................. 93

Lampiran III Pengujian Validitas dan Reliabilitas............................................ 148

Lampiran IV R Tabel ........................................................................................ 157

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara multikultural di dunia. Hal ini dapat dilihat

  

dari kondisi sosio kultural maupun geografis. Bangsa Indonesia terdiri dari beragam

suku dan ras, yang memiliki budaya bangsa, agama atau keyakinan yang berbeda-

beda. Saat ini jumlah pulau yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) sekitar ± 13.000 pulau yang besar dan kecil. Jumlah penduduknya juga terdiri

dari 200 juta jiwa, yang mana terdiri dari 300 suku yang mampunyai hampir 200

bahasa yang berbeda. Penduduk di Indonesia juga menganut agama dan kepercayaan

yang beragam, seperti Islam, Kriten, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu serta berbagai

macam aliran kepercayaan (Azra, 2003).

  Kondisi Indonesia yang sangat beragam ini, menggambarkan kekayaan potensi

sebuah masyarakat yang pluralis atau heterogen, namun kondisi yang demikian

mengandung dampak negatif antara satu dengan yang lain karena mereka tidak saling

mengenal budaya lain. Setiap ras atau suku bangsa memiliki kecenderungan

mempunyai ideologi yang etnosentris, yang menyatakan bahwa kelompoknya atau ras

(suku) lebih unggul daripada kelompok atau ras yang lain. Dengan adanya dampak

negatif tersebut dapat menimbulkan perpecahan atau prasangka yang mempengaruhi

interaksi sosial antar golongan masyarakat. Prasangka tersebut diarahkan kepada

  

sebuah kelompok secara keseluruhan, atau kepada seseorang hanya karena itu

termasuk anggota kelompok tertentu. Dengan demikian, prasangka atau perpecahan

dan ancaman disintegrasi bangsa sudah terjadi dari zaman dahulu hingga era kini

(Azra, 2003).

  Bila suatu bangsa menginginkan sikap demokrasi yang kuat, maka diperlukan

sikap saling menerima dan menghargai dari tiap masyarakat yang beranekaragam

sehingga dapat saling membantu, bekerja sama membangun negara yang baik.

  Menurut Suparno (2003), suatu negara harus mau menerima perbedaan,

mengakui adanya perbedaan dan menghargai perbedaan. Dengan saling menerima,

masyarakat multikultural akan dapat saling melengkapi, saling mengenal dan bahu-

membahu dalam membangun sebuah negara. Maka Hak Asasi Manusia (HAM)

setiap orang diakui dan kekhasan setiap kelompok diakui bahkan dikembangkan

sehingga diperlukan semangat multikultural.

  Sikap saling menerima dan menghargai akan cepat berkembang bila dilatihkan

dan dididikkan pada generasi muda dalam sistem pendidikan nasional berkaitan

dalam hal ini, dunia pendidikan menawarkan satu alternatif melalui penerapan

strategi dan konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada

di masyarakat, khususnya pada siswa, seperti keragaman etnis, agama, status sosial

dan gender dalam satu kajian yaitu pendidikan yang berbasis multikultural. Melalui

pendidikan yang berbasis multikultural, siswa yang datang dari berbagai golongan

masyarakat dibimbing untuk saling mengenal cara hidup mereka, adat istiadat,

  

multikultural ini, para siswa dapat dibimbing untuk memahami makna Bhineka

Tunggal Ika dan untuk mengamalkannya dalam kehidupan nyata sehari-hari. Dalam

pendidikan multikultural membantu siswa mengerti, menerima dan menghargai orang

dari suku, budaya yang berbeda. Untuk itu, anak didik perlu diajak melihat nilai

budaya lain, sehingga mengerti secara dalam, dan akhirnya dapat menghargainya,

dengan tidak menyembunyikan budaya lain atau menyeragamkan sebagai budaya

nasional, sehingga budaya lokal lama-lama akan hilang (Tilaar, 2004).

  Perkembangan arus globalisasi dan modernisasi, mengakibatkan terjadi

perkembangan masyarakat, yakni dari masyarakat peramu ke masyarakat petani, dari

masyarakat petani ke masyarakat industri dan dari masyarakat industri ke masyarakat

informasi seperti keadaan sekarang ini. Dalam masyarakat informasi, teknologi

informasi (TI) telah menjadi sumber inspirasi baru dalam pengembangan masyarakat.

Mulai dari barang-barang permainan mereka yang militeristik, pertunjukan aksi

kekerasan lewat media massa khususnya lewat televisi dan film, koran, majalah

hingga buku-buku yang berbau ”pornografi” dan fiksi-fiksi dengan tokoh-tokoh

Sinchan, Superman, Power Rangger, dll. Dengan dipertontonkannya berbagai bentuk

kekerasan itu dan tokoh-tokoh didalamnya, anak-anak dan remaja lalu berpendapat

kalau orang sedang berkonflik dengan orang lain dan metode yang paling tepat untuk

menyelesaikan konflik adalah aksi kekerasan. Berkelahi dianggap sesuatu yang

normal dan dapat dibenarkan. Seperti yang kita ketahui, anak-anak dan remaja adalah

masa dimana dalam diri mereka sedang mencari ”identitas” baru. Oleh karenanya,

  

”ikut” dan ”terlibat” dalam berbagai hal yang baru menjadi ciri khas dunia mereka

(Grafura, 2007).

  Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan multikultural yaitu nilai

demokrasi, humanistik pluralistik dan anti kekerasan (Yaqin, 2005 : 5). Dengan

demikian, siswa tidak hanya mampu untuk memahami dan menguasai materi

pembelajaran yang dipelajarinya akan tetapi diharapkan juga bahwa para siswa akan

mempunyai karakter yang kuat untuk selalu bersikap demokratis, humanis, pluralis

dan anti kekerasan.

  Oleh sebab itu, pada penelitian ini peneliti mencoba untuk melihat bagaimana

pemahaman dan praktik multikultural dalam kehidupan siswa di sekolah dan

masyarakat. Berdasarkan latar belakang inilah, maka diambil judul : "Pemahaman

dan Praktik Multikultural Siswa-Siswa SMA Kelas XII di Kota Yogyakarta".

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan hal-hal di atas, maka saya merumuskan masalah :

  

1. Bagaimana pemahaman dan praktik nilai demokrasi dalam kehidupan siswa di

sekolah dan masyarakat ?

  

2. Bagaimana pemahaman dan praktik nilai humanistik dalam kehidupan siswa di

sekolah dan masyarakat ?

  

3. Bagaimana pemahaman dan praktik nilai pluralistik dalam kehidupan siswa di

sekolah dan masyarakat ?

4. Bagaimana pemahaman dan praktik nilai anti kekerasan dalam kehidupan siswa

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian adalah :

  

1. Untuk menganalisis pemahaman dan praktik nilai demokrasi dalam kehidupan

siswa di sekolah dan masyarakat.

  

2. Untuk menganalisis pemahaman dan praktik nilai humanistik dalam kehidupan

siswa di sekolah dan masyarakat.

  

3. Untuk menganalisis pemahaman dan praktik nilai pluralistik dalam kehidupan

siswa di sekolah dan masyarakat.

  

4. Untuk menganalisis pemahaman dan praktik nilai anti kekerasan dalam kehidupan

siswa di sekolah dan masyarakat.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

  1. Bagi Siswa Penelitian ini dapat memberi informasi dan memberikan semacam arah tentang pemahaman dan praktik multikultural yang diperlukan seorang siswa dalam kehidupan di sekolah maupun masyarakat.

  2. Penulis Penelitian ini dapat memberikan gambaran penulis mengenai pemahaman dan praktik multikultural yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat dijadikan sebagai bekal dalam berkarya di masa yang akan datang.

  3. Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan menjadi bahan pembanding bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian sejenis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Multikultural

  1. Pengertian Multikultural Multikulturalisme berasal dari dua kata yaitu multi (banyak/beragam) dan cultural (budaya atau kebudayaan), yang secara etimologi berarti keberagaman budaya. Budaya yang mesti dipahami, adalah bukan budaya dalam arti sempit, melainkan mesti dipahami sebagai semua dialektika manusia terhadap kehidupannya. Dialektika ini akan melahirkan banyak wajah, seperti sejarah, pemikiran, budaya verbal, bahasa dan lain-lain (Alkaf, 2007).

  Multikulturalisme adalah suatu sistem tingkah laku yang memahami dan menghormati keberagaman kelompok, mengakui dan menghargai perbedaan sosiokultural, mendrong dan memungkinkan kontribusi secara terus menerus dalam suatu konteks kultur inklusif dalam suatu organisasi atau masyarakat (Atmazaki, 2008). Sebagai suatu sistem, multikulturalisme menghiasi keseluruhan pengalaman keseharian manusia dalam komunitasnya yang beragam. Kedalamnya tercakup cara-cara manusia memandang orang lain, paradigma dasar mereka, dan bagaimana ini semua berdampak terhadap orang lain dan terhadap perilaku sendiri (Atmazaki, 2008).

  Multikulturalisme menghendaki pengakuan terhadap validitas ekspresi dan kontribusi kultural yang diberikan oleh kelompok masyarakat yang berbeda. Ini tidak berimplikasi bahwa semua kontribusi kultural dinilai sama dan semua masyarakat dinilai sama, atau bahwa semua harus ditoleransi secara sama. Beberapa praktik kultur tertentu dapat lebih baik daripada yang lain bagi kemajuan masyarakat. Multikultural juga medorong dan memungkinkan kontribusi kelompok masyarakat atau organisasi yang berbeda. Perempuan dan orang berkulit hitam misalnya, sering tidak mendapat dorongan untuk maju karena apa yang mereka bawa sering dipandang kecil dan kurang bernilai. Sikap-sikap seperti ini bukanlah bagian dari ide-ide multikultural (Atmazaki, 2008).

  Multikulturalisme juga merupakan kemampuan untuk berbagi kebanggaan dengan orang lain dengan meminimalisasi rintangan-rintangan.

  Paham ini memungkinkan kita untuk melihat orang lain tanpa curiga. Masing- masing tidak menganggap yang satu sebagai “predator” bagi yang lain, tetapi sebagai partner yang saling menguntungkan. Multikulturalisme juga bersifat inklusif, yaitu sistem yang tidak melihat individu dan masyarakat secara gabungan antarbudaya tetapi sebagai suatu kesatuan yang beragam (melihatnya sebagai sesuatu yang berwarna-warni, bukan warna-warni yang bersatu). Konsep dasar multikulturalisme memungkinkan timbulnya suatu fermentasi perubahan yang dapat memunculkan “iklim baru” dalam kemajemukan kultural yang perlu diletakkan di atas struktur “iklim lama” (Atmazaki, 2008).

  2. Konsep dan Definisi Pendidikan Multikultural Krisis multidimensi yang dialami negara Indonesia, diakui atau tidak merupakan bagian dari problem kultural yang salah satu penyebabnya adalah keragaman kultural yang ada dalam masyarakat Indonesia. Keragaman itu sendiri merupakan rahmat Tuhan yang dianugerahkan kepada Bangsa Indonesia. Karena dengan begitu, masyarakat dapat saling mengenal dan bahu-membahu dalam membangun negara ini. Namun, keragaman juga dapat menjadi salah satu sumber malapetaka yang dapat mengakibatkan adanya kecurigaan dan rasa saling tidak percaya dari satu kelompok terhadap kelompok-kelompok yang lain. Diskriminasi, ketidakadilan, dan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia yang terjadi dengan segala bentuknya, seperti kriminalitas, korupsi, kekerasan terhadap perempuan dan anak, kekerasan antar pemeluk agama, dan sebagainya adalah wujud nyata dari problematika kultural.

  Salah satu upaya untuk membangun kesadaran dan pemahaman generasi masa depan akan pentingnya untuk selalu menjunjung tinggi nilai- nilai keadilan, demokrasi, kemanusiaan dan pluralisme dalam pergaulan dalam masyarakat yang mempunyai latar belakang kultural beragam adalah pendidikan multikultural tidak hanya bertujuan agar peserta didik memahami dalam disiplin ilmu yang dipelajarinya. Akan tetapi, juga peserta didik mempunyai dan dapat mempraktikkan nilai-nilai pluralistik, demokrasi, humanistik dan anti kekerasan terkait dengan perbedaan kultural yang ada di sekitar mereka. Dengan diterapkannya konsep ini, diharapkan segala bentuk diskriminasi, kekerasan dan ketidakadilan yang sebagian besar dilatar belakangi oleh adanya perbedaan kultural seperti perbedaan agama, ras, etnis, bahasa, kemampuan, gender, dan kelas sosial-ekonomi dapat dihindari.

  Menurut Tilaar (2004:40) pendidikan multikultural adalah pendidikan untuk meningkatkan penghargaan terhadap keragaman etnik dan budaya masyarakat dimana nilai demokrasi, humanisme, dan pluralisme terkandung di dalamnya. Sedangkan menurut Yaqin (2005:23) pendidikan multikultural adalah strategi pendidikan yang diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan cara menggunakan perbedaan-perbedaan kultural yang ada pada para siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, klas sosial, ras, kemampuan, dan umur agar proses belajar menjadi efektif dan mudah.

  Mustaqa (2007), mengartikan pendidikan multikultural sebagai perspektif yang mengakui realitas politik, sosial, dan ekonomi yang dialami oleh masing-masing individu dalam pertemuan manusia yang kompleks dan beragam secara kultur, dan merefleksikan pentingnya budaya, ras, seksualitas dan gender, etnisitas, agama, status sosial, ekonomi, dan pengecualian-

  Apapun definisi yang para pakar pendidikan kemukakan, bahwa kenyataan Bangsa Indonesia terdiri banyak etnik, dengan keragaman budaya, agama, ras dan bahasa. Indonesia memiliki falsafah berbeda suku, etnik, bahasa, agama dan budaya, tapi memiliki satu tujuan, yakni terwujudnya Bangsa Indonesia yang kuat, kokoh, memiliki identitas yang kuat, sehingga tercapai sebagai bangsa yang maju, adil, makmur dan sejahtera. Dengan demikian, pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai sebuah proses pendidikan yang memberi peluang sama pada seluruh anak bangsa tanpa membedakan perlakukan karena perbedaan etnik, budaya dan agama yang memberikan penghargaan terhadap keragaman, dan yang memberikan hak- hak sama bagi etnik minoritas, dalam upaya memperkuat persatuan dan kesatuan, identitas nasional dan citra bangsa di mata internasional.

  Pendidikan multikultural sekaligus juga untuk melatih dan membangun karakter siswa agar mampu bersikap demokratis, humanis dan pluralis dalam lingkungan mereka, dengan kata lain, dapat digambarkan melalui sebuah pribahasa "sambil menyelam minum air". Artinya selain siswa diharapkan dapat dengan mudah memahami, menguasai dan mempunyai kompetensi yang baik terhadap mata pelajaran yang diajarkan guru, siswa juga diharapkan mampu untuk selalu bersikap dan menerapkan nilai-nilai demokratis, humanistik dan pluralistik di sekolah atau di luar sekolah. Tujuan pendidikan multikultural menurut Grafura (2007), yaitu :

  a. untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang keberadaan siswa yang beraneka ragam; b. untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap perbedaan kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan; c. memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam mengambil keputusan dan ketrampilan sosialnya; d. untuk membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan memberikan gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok.

  Sementara menurut Mahfud (2006:170) pendidikan multikultural mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan awal dan ujuan akhir. Tujuan awal merupakan tujuan sementara karena tujuan ini hanya berfungsi sebagai perantara agar tujuan akhirnya dapat dicapai dengan baik.

  Tujuan awal pendidikan multikultural yaitu membangun wacana pendidikan multikultural di kalangan guru, dosen, ahli pendidikan, pengambilan kebijakan dalam dunia pendidikan dan mahasiswa jurusan ilmu pendidikan maupun mahasiswa umum. Harapannya adalah apabila mereka mempunyai wacana pendidikan multikultural yang baik maka kelak mereka tidak hanya mampu untuk membangun kecakapan dan keahlian siswa menjadi transformator pendidikan multikultural yang mampu menanamkan nilai-nilai pluralistik, humanistik, dan demokrasi secara langsung di sekolah kepada para peserta didik tidak hanya mampu memahami dan menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya akan tetapi diharapkan juga bahwa para peserta didik akan mempunyai karakter yang kuat untuk selalu bersikap demokratis, pluralis dan humanis.

  3. Manfaat Pendidikan Multikultural Grafura (2007) menjelaskan pendidikan multikultural memiliki manfaat, terutama dalam :

  a. memberikan terobosan baru pendidikan yang mampu meningkatkan empati dan mengurangi prasangka siswa atau mahasiswa sehingga tercipta manusia (warga negara) antar budaya yang mampu menyelesaikan konflik dengan tanpa kekerasan; b. menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran yang potensial dalam mengedepankan proses interaksi sosial dan memiliki kandungan afeksi yang kuat;

  c. model pendidikan multikultural membantu guru dalam mengelola proses pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif, terutama memberikan kemampuan peserta didik dalam membangun kolaboratif dan memiliki komitmen nilai yang tinggi dalam kehidupan masyarakat yang serba majemuk; d. memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia dalam menyelesaikan dan mengelola konflik yang bernuansa SARA yang timbul di masyarakat

dengan cara meningkatkan empati dan mengurangi prasangka.

  4. Gagasan Pendidikan Multikultural Gagasan pendidikan multikultural merupakan fenomena yang relatif baru di dalam dunia pendidikan. Sebelum Perang Dunia II pendidikan multikultural belum dikenal. Pendidikan dijadikan sebagai alat politik untuk melanggengkan kekuasaan yang memonopoli sistem pendidikan untuk kelompok tertentu. Dengan kata lain pendidikan multikultural merupakan gejala baru di dalam pergaulan umat manusia yang mendambakan persamaan hak, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan yang sama untuk semua orang, "Education for All" (Tilaar, 2004:123).

  Strategi pendidikan multikultural, sejak lama telah berkembang di Eropa, Amerika dan di negara-negara maju lainnya. Strategi ini adalah pengembangan dari studi interkultural dan multikulturalisme. Dalam perkembangannya, studi ini menjadi sebuah studi khusus tentang pendidikan multikultural yang pada awalnya bertujuan agar populasi mayoritas dapat bersikap toleran terhadap populasi minoritas. Menurut Yaqin (2005:22) nilai- nilai dari pendidikan multikultural adalah demokrasi, humanistik, dan pluralistik yang anti terhadap adanya kontrol dan tekanan yang membatasi multikultural justru menjadi motor penggerak dalam menegakkan demokrasi, humanistik, dan pluralistik yang dilakukan melalui sekolah, kampus, dan institusi-institusi pendidikan lainya.