A. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Peserta Didik Studi Pada Man Insan Cendekia Serpong Tangerang Selatan - Eprints UNPAM

2. Guru MAN Insan Cendikia Serpong Tangerang Selatan, Alumni S2 Universitas Pamulang.

  berdasarkan persamaan regresi Ŷ=18,962+0,396 X, dan t

  Sebuah lembaga pendidikan tentu harus mempunyai sarana dan prasarana dalam melakukan kegiatannya. Dalam BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Dan wajib memiliki prasarana yang meliputi ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat perolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses

   Latar Belakang

  Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Sarana Prasarana, Kepuasan Peserta Didik A.

  tabel =3,0494.

  =49,643 lebih besar dari F

  

hitung

  , dan hasil F

  2

  1

  dari t tabel = 1,9738. (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan, dan sarana dan prasarana yang disediakan secara simultan terhadap kepuasan peserta didik. Hal ini berdasarkan persamaan regresi Ŷ=6,851+0,390X

  hitung = 7,838 lebih besar

  2 ) terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y). Hal ini

  

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SARANA

PRASARANA TERHADAP KEPUASAN PESERTA DIDIK STUDI PADA

MAN INSAN CENDEKIA SERPONG TANGERANG SELATAN

Oleh:Amin Kuneifi Elfachmi

  = 9,195 lebih besar dari t tabel = 1,9738. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Sarana Prasarana (X

  hitung

  Didik (Y). Hal ini berdasarkan persamaan regresi Ŷ=7,382+0,538X, dan nilai t

  1 ) terhadap Kepuasan Peserta

  Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas Pelayanan (X

  Adapun alat analisis menggunakan analisis regresi, Uji t, dan uji F, dengan menggunakan software IBM SPSS Statistic 22.

  

proportionate stratified random sampling dengan sampel sebanyak 172 orang.

  Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

  

ABSTRAK

  2 1.

kahzanelfachmi@yahoo.com (Dosen Tetap Pend. Ekonomi Universitas Pamulang,

Alumni S3 (Dr) Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang.

  1 , Fatri Amida

  • 0,193X
pembelajaran yang teratur dan dalam menjalani kehidupan; (5) berkelanjutan. tingkat kemandirian serta daya saing; Lembaga pedidikan berusaha (6)kemampuan untuk menjamin memberikan kepuasan kepada semua keberlanjutan diri dan lingkungannya. peserta didik agar merasa senang dan MAN Insan Cendekia Serpong menunjukkan prestasi yang bagus. mempunyai Sarana Prasarana yang Dan dengan adanya kepuasan pada cukup lengkap dan memadai. peserta didik, maka peserta didik akan Namun, ada beberapa yang tidak menginformasikan kepada calon terawat dengan baik, sehingga cepat peserta didik lainnya. Menurut Philip rusak dan tidak dapat dipergunakan Kotler dan Kevin Lane Keller lagi sebelum waktunya. Ada juga (2009:138) kepuasan pelanggan sarana prasarana yang tersedia, tetapi adalah perasaan senang atau kecewa tidak termanfaatkan secara seseorang yang timbul karena maksimal. membandingkan kinerja yang B.

  Identifikasi Masalah dipersepsikan produk terhadap Berdasarkan latar belakang di atas ekspektasi mereka. dapat diidentifikasi masalah sebagai

  Pendidikan sangat penting berikut: peranannya dalam meningkatkan 1. didik belum

  Peserta kualitas manusia. Hal ini sesuai memanfaatkan kesediaan guru denganPermen Nomor 63 tahun 2009 memberikan pelajaran tambahan bagian

  4 tentang Cakupan pada peserta didik di luar jam Penjaminan Mutu Pendidikan pada pelajaran dan malam hari.

  Bab 4 yaitu tingginya kecerdasan 2. Guru Bimbinghan dan Konseling kehidupan manusia dan bangsa yang (BK), Pembina asrama dan mengacu pada mutu kehidupan kegiatan Guru dan Siswa Asuh manusia dan bangsa Indonesia yang belum berfungsi sebagai mana komprehensif dan seimbangyang mestinya dalam membantu siswa mencakup sekurang-kurangnya: (1) yang bermasalah baik dibidang mutu keimanan, ketakwaan, budi akademik dan non akademik. pekerti, dan kepribadian; (2) 3.

  Sarana prasarana yang tersedia kompetensi intelektual, estetik, belum dimanfaatkan secara psikomotorik, kinestetik, vokasional, maksimal. serta kompetensi kemanusiaan lainnya sesuai dengan bakat, potensi dan minat masing-masing; (3) muatan

C.

   Pembatasan Masalah

  dan tingkat kecanggihan ilmu Berdasarkan identifikasi pengetahuan, teknologi, dan seni masalah di atas, maka permasalahan yang mewarnai dan memfasilitasi dibatasi pada pengaruh kualitas kehidupan; (4) kreatifitas dan inovasi pelayanan dan sarana prasaranaterhadap kepuasan Peserta d.

  Kualitas sebagai atribut adalah Didik, pada MAN Insan Cendekia kualitas merupakan preferensi Serpong, Tangerang Selatan. pelanggan, meningkatkan share D. yang lebih besar dan jika share

   Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tinggi ROI akan meningkat.

  maka dapat dirumuskan masalah e.

  Kualitas sebagai proteksi, jika dalam penelitian ini sebagai berikut: kualitas tinggi menentukan

  1. margin yang lebih tinggi,

  Apakah ada pengaruhpositif dan signifikankualitas pelayanan mengarahkan harga yang lebih terhadap kepuasan peserta didik? tinggi serta mengarahkan tingkat 2. keuntungan yang lebih tinggi. Apakah ada pengaruhpositif dan signifikansarana prasaranaterhadap kepuasan f.

  Kualitas meningkatkan biaya, peserta didik? akan berdampak pada harga

  3. yang lebih tinggi, kualitas tinggi

  Apakah ada pengaruhpositif dan signifikankualitas pelayanan dan akan menaikkan harga yang sarana prasaranasecara simultan lebih dari yang dibutuhkan oleh terhadap kepuasan peserta didik? peningkatkan biaya, dan dampak

  E.

  biaya tinggi akan menurunkan

   Kualitas pelayanan

  Menurut Christoper (2007: ROI. Menurut Farida Jasfar 96) kualitas pelayanan adalah (2009:197) ada beberapa catatan evaluasi kognitif jangka panjang mengenai kualitas pelayanan pelanggan terhadap penyerahan jasa (yang dicontohkan adalah suatu perusahaan. Dan Ali Hasan kualitas pelayanan sebuah hotel) (2014:176) mengemukakan kualitas yaitu: dapat dibagi atas: a.

  Semua manajamen maupun staf a. setiap saat menyediakan waktu

  Kualitas pencarian (Search

  Quality ) adalah karakteristik dan tenaga untuk yang dapat lebih mudah dikenali mempertahankan kualitas.

  nilainya sebelum pembelian.

  b. memberikan daftar Harus

  b. pengalaman pertanyaan untuk mendapatkan Kualitas

  (Experience Quality ) adalah tanggapan konsumen terhadap karakteristik yang hanya dapat setiap pelayanan yang telah dinilai setelah menggunakannya. mereka peroleh selama di hotel.

  c. kepercayaan c.

  Kualitas Manajemen selalu mengingatkan (Crederence Quality ) adalah staf hotel untuk memperhatikan karakteristik di mana konsumen setiap kekurangan yang sulit menilai karena keterbatasan membuat konsumen tidak puas pengetahuan dan pengalaman sampai kepada hal-hal kecil, pelanggan. seperti kebersihan tempat rokok memberikan pelayanan yang dan lain-lain. segera.

  d.

  Pelanggan memperoleh apa yang Kepastian (assurance) yaitu mereka butuhkan secepatnya dan pengetahuan dan kesopanan sesuai dengan keinginan mereka, karyawan serta untuk menjaga karena menunggu adalah sesuatu kepercayaan. yang paling tidak disenangi

  (empaty) yaitu Empati konsumen memperhatikan konsumen e.

  Staf yangsering berhubungan secara individual. dengan tamu asing harus fasih

  Berwujud (tangibles) yaitu berbahasa Inggris, terutama bukti fisik dari jasa. Bagian dibagian resepsionis. nyata jasa meliputi fasilitas

  f. tidak diperkenankan Staf fisik, perkakas, dan peralatan merokok pada waktu yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan tidak menghasilkan jasa. membedakan tamu.

  Sedangkan Parasuraman g. Makanan dan minuman harus dalam Farida Jasfar (2009:51) terjamin dari sudut kesehatan mengemukana ada lima dan keamanan, secara rinci dimensi kualitas jasa yaitu: diketahui sumber pemasok dan a.

  Reliability (kehandalan) yaitu waktu kadaluarsa, serta fasilitas kemampuan untuk memberikan penyimpanannya. pelayanan yang dijanjikan h. Seluruh kamar mandi dan kamar dengan tepat (accurately) dan kecil selalu dalam keadaan kemampuan dipercaya bersih, termasuk fasilitas-

  (dependably), terutama fasilitas yang diperlukan. memberikan jasa secara tepat

  Menurut Lamb, Hair, dan waktu (ontime), dengan cara McDaniel (2001; 485) bahwa yang sama dengan jadwal yang hasil penelitian menunjukkan telah dijanjikan dan tanpa bahwa konsumen menilai melakukan kesalahan setiap kali. kualitas jasa melalui lima b.

  Responsibility (daya tanggap) komponen sebagai berikut: yaitu kemauan dan keinginan

  Keandalan (reliability) yaitu para karyawan untuk membantu kemampuan dan memberikan jasa yang menyelenggarakan jasa dibutuhkan konsumen. dengan dapat diandalkan, c.

  Assurance (jaminan) meliputi akurat, dam konsisten. pengetahuan, kemampuan, tanggap ramah,sopan dan sifat dapat

  Cepat (responsiveness) yaitu dipercaya dari kontak personel kemampuan untuk untuk menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan resiko.

  d.

  Empathy (empati) yang meliputi sikap kontak personal maupun perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan, konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan.

  e.

  Tangibles (produk-produk fisik) tersedianya fasilitas fisik, perelengkapan dan sarana komunikasi, dan lain-lain yang dapat dan harus ada proses jasa. Untuk mendapatkan bagaimana penerapan dari kelima dimensi ini pada beberapa jenis usaha jasa menurut Zeithmal dan Bitner dalam Farida Jasfar (2009: 52) F.

   Sarana dan Prasarana

  Seiring dengan itu Teguh Triwiyanto (2014:188) menyatakan sarana pendidikan adalah barang atau benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerrja pendidikan. Dan Prasarana pendidikan adalah barang atau benda tidak bergeak yang dapat menunjang atau mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja pendidikan.

  Sedangkan Bowang Darmawan (2014:93) menyatakan bahwa sarana prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam penggunaan dan pengelolaannya agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai secara efektif, dan masih sering ditemukan sarana prasarana yang dimiliki tidak termanfaatkan dengan optimal dan tidak digunakan sesuai fungsinya. Standar sarana prasarana merupakan bagian dari kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan dasar dan kualitas dari penyelengggaraan pendidikan.

  Dalam latar belakang Lampiran Permen Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007.

  Standar sarana dan prasarana tersebut mencakup: a)

  Kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, tehnologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah b)

  Kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah G.

   Kepuasan Pelanggan a.

  Pengertian Kepuasan Pelanggan MenurutPhilip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009:138) Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk terhadap ekpektasi mereka. Husein Umar (2005: hal 65) mengemukakan kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan antara lain: 1)

  Mutu produk dan pelayanan

  2) Kegiatan penjualan

  3) Pelayanan setelah penjualan

  4) Nilai-nilai perusahaan

  Ali Hasan (2014: 89) mengemukakan definisi kepuasan pelanggan bervariasi, dan karenanya akan memberikan pemahaman lebih luas, misalnya: 1)

  Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan respon pelanggan terhadap evaluasi ketidakpuasan yang dipersepsikan antara harapan sebelum pembelian dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. 2)

  Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan evaluasi purnabeli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan. 3)

  Kepuasan atau ketidakpuasan sebagai evaluasi purnabeli, di mana persepsi terhadap kinerja produk yang dipilih memenuhi atau melebihi harapan sebelum pembelian. Apabila tersepsi terhadap kinerja tidak dapat memenuhi harapan, maka yang terjadi adalah ketidakpuasan. 4)

  Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan suatu perasaan konsumen sebagi respons terhadap produk barang atau jasa yang telah dikonsumsi. 5)

  Kepuasan dan ketidakpuasan merupakan perbandingan antara produk yang dirasakan dengan prediksi sebelum produk dibeli dikonsumsi. Jika yang dirasakan konsumen melebihi dugaannya, konsumen akan merasa puas, sebaliknya jika yang dirasakan lebih rendah dari harapannya, konsumen akan tidak puas.

  Ali Hasan (2014: 90) menyampaikan bahwa Kepuasan pelanggan tergantung pada 1) tipe respon, respon kognitif, afektif dan emosional terhadap produk yang digunakan, 2) fokus

  respon , terutama berkaitan

  jenis produk, konsumsi, keputusan pembelian, staf penjual toko, dan sejenisnya, 3)

  Timing respon , yaitu respon

  yang muncul setelah mengkonsumsi, setelah pembelian, akumulasi pengalaman, dan sejenisnya.

b. Persepsi pelanggan

  Bilson Simamora (2004:105) membagi stimuli atas dua macam yaitu stimuli fisik (physical stimuli) yang datang dari lingkungan sekitar dan stimuli yang berasal dari dalam si individu itu sendiri dalam bentuk predisposisi, harapan, motivasi dan pembelajaran yang didasarkan pada pengalaman sebelumnya. Lingkungan yang berbeda, harapan, motivasi dan pembelajaran yang berbeda menyebabkan persepsi antara satu orang dengan yang lainnya tentu berbeda untuk realitas yang sama. Bilson (2004:105) menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan itu adalah perbedaan

  perceptual selection , perceptual organization , dan perceptual interpretation .

  Kapasitas otak yang terbatas dalam menampung setiap stimuli, membuat secara alamiah otak menggerakkan panca indra untuk menyeleksi stimuli untuk diperhatikan. Stimuli yang terpilih tergantung pada faktor personal dan faktor stimuli itu sendiri. Faktor personal terdiri dari: pengalaman, kebutuhan, pertahan diri, dan adaptasi.

  Sedangkan faktor stimuli itu sendiri terdiri dari ukuran, warna, posisi, dan keunikan. 2)

  Perceptual organization Manusia cendrung membuat keteraturan untuk hal-hal yang tidak teratur. Pengorganisasian stimuli dapat dilakukan dalam 3 bentuk yaitu hubungan figur dan latar belakang, pengelompokan dan penyelesaian,

  3) Perceptual interpretation

  Interpretasi adalah proses memberikan arti kepada sitmuli sensoris. Seberapa dekat interpretasi seseorang dengan realita tergantung pada kejelasan stimulus, pengalaman masa lalu, dan motivasi serta minat orang tersebut pada saat pembentukan persepsi. Faktor-faktor yang menyebabkan interpretasi berbeda dengan realita adalah penampilan fisik, stereotype, sumber yang

1) Perceptual selection.

  dihormati, isyarat tidak relevan, kesan pertama, loncat ke kesimpulan, dan efek halo. Sedangkan Ali Hasan (2014:174) mendefinisikan Persepsi adalah cara konsumen melihat dan melekatkan makna pada semua input infomasi yang datang dalam kehidupan sehari-hari. Persepsi pelanggan ada 2 macam yaitu:

  Persepsi ini tergantung pada cara pelanggan menghubungkan berbagai atribut produk yang relevan dengan dirinya sendiri. 2)

  Persepsi terhadap kualitas. Kemampuan menciptakan nilai bagi pelanggan akan sangat tergantung dan komitmen perusahaan terhadap kualitas..

  Menurut Christoper (2007, 92) harapan pelanggan adalah standar internal yang digunakan pelanggan untuk menilai kualitas suatu pengalaman jasa. Harapan orang terhadap jasa kebanyakan dipengaruhi oleh pengalaman mereka sebelum menjadi pelanggan bagi penyedia jasa tertentu, dengan jasa pesaing dalam industri yang sama atau dengan jasa terkait dalam industri yang berbeda. Jika belum mempunyai pengalaman, maka pelanggan akan mendasarkan harapannya pada informasi yang diterima dari iklan, atau informasi dari mulut ke mulut. Christoper juga menyatakan bahwa harapan pelanggan terdiri dari beberapa elemen yaitu: 1)

  Jasa yang diinginkan adalah tingkat kualitas jasa yang yang diidam-idamkan, yang diyakini pelanggan dapat seharusnya diberikan.

1) Persepsi terhadap nilai.

  2) Jasa yang memadai adalah tingkat jasa minimum yang akan diterima pelanggan tanpa merasa puas.

  3) Jasa yang dipahami adalah tingkat kualitas jasa yang diyakini pelanggan benar- benar akan diberikan oleh perusahaan

  4) Zona toleransi yang berkisar antara tingkat- tingkat jasa yang diinginkan dan yang memadai adalah rentang dimana pelanggan bersedia menerima variasi penyerahan atau pemberian jasa.

c. Harapan pelanggan

  Faktor-Faktor-faktor diterminasi harapan pelanggan menurut Ali Hasan (2013:95) meliputi kebutuhan pribadi, pengalaman masa lampau, rekomendasi dari mulut ke mulut, dan iklan. Riset dalam sector jasa menunjukkan bahwa harapan pelanggan terhadap suatu kualitas suatu jasa terbentuk oleh faktor:

  1) Enduring service intensif,

  pelanggan tentang tingkat keterlibatannya dalam mempengaruhi jasa yang diterimanya, konsumen yang terlibat dalam proses pemberian jasa.

  2. Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sarana dan prasarana terhadap kepuasan peserta didik.

  1. Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan peserta didik.

  Hipotesis penelitian pada tesis ini adalah:

  H. Hipotesis Penelitian

  Positive word of mouth adalah yang bersumber dari orang lain yang dipercaya lebih cepat diterima sebagai referensi karena pelanggan sering mengalami kesulitan dalam mengevaluasi jasa yang belum dirasakannya sendiri, kecuali pelanggan telah memiliki pengalaman masa lampau yang pernah diterimanya.

  segala kemungkinan yang bisa mempengaruhi kinerja jasa, yang berada di luar kendali penyedia jasa. 7)

  6) Situation factors, adalah

  service roles, adalah persepsi

  adalah faktor yang bersifat stabil dan mendorong pelanggan untuk meningkatkan sensitivitasnya terhadap jasa. Harapan muncul disebabkan orang lain dan filosofi pribadi seseorang tentang produk jasa.

  5) Self-perceived

  peresepsi pelanggan terhadap tingkat pelayanan perusahaan lainnya yang sejenis

  4) Perceived service alternative, adalah

  kebutuhan fisik, sosial, dan psikologis yang dirasakan seseorang akan menjadi dasar bagi kesejahteraanya yang sekaligus akan menentukan harapannya.

  3) Personal needs, adalah

  adalah faktor individual yang bersifat sementara yang meningkatkan sensitivitas pelanggan terhadap jasa, karena: situasi darurat dan jasa terakhir yang dikonsumsi pelanggan.

  2) Transitory service intensif,

  3. Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dan sarana dan prasarana yang disediakan secara simultan terhadap kepuasan peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel untuk mendapatkan data yang akan diolah dengan software IBM SPSS Statistic

  22 . Data yang sudah terkumpul akan

  diolah dan dianalisi untuk menjawab rumusan dan menguji hipotesis yang disajikan dalam bentuk angka-angka. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif Kuantitatif.

  J. Populasi dan sampel

  Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa MAN Insan Cendekia Serpong, 348 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik

  proportionate stratified random sampling yang digunakan jika

  populasi mempunyai anggota/unsur- unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus:

  P=Q=0,5. d=0,05 s= jumlah sampel Dengan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael, dalam Sugiyono (2009:86-87) maka dapat ditentukan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 172 orang.

  K. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 1. Rancangan analisis a. Uji Validitas Instrumen

  Uji validitas dihitung dengan cara mengkorelasikan setiap skor item dengan total skor item dalam setiap variabel, kemudian dibandingkan dengan nilai tabel pada tingkat 5%. Jika nilai koefisien korelasi setiap item pertanyaan lebih besar dari nilai tabel, maka item tersebut dinyatakan valid. Untuk uji validitas digunakan rumus Pearson Product Moment adalah:

I. Metode Penelitian

  Dimana: r hitung = koefisen korelasi, Xi = jumlah skor item, Yi= jumlah skor total, n = jumlah responden. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan kosntruk yang kuat.

  b. Uji Reliabilitas Instrumen

  Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data yang digunakan. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan metode Alpha:

  Dimana: r ii = reliabilitas instrumen, = jumlah varians butir, k = banyaknya tolerance dan inflation factor butir pernyataan, = varians (VIF) pada model regresi. total, Jika r

  11 > r tabel berarti Jika nilai tolerance kedua

  reliable dan Jika r

  11 < r tabel variabel lebih dari 0,10 dan

  VIF kurang dari 10, maka berarti tidak reliable, Menurut dapat disempulkan bahwa

  Sugiyono (2013:184) suatu tidak terjadi mutikolineritas instrument dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitasnya antar variabel bebas. minimal 0,6. Jika koefisien c.

   Uji Autokorelasi

  reliabilitasnya besar dari 0,6 Model regresi yang baik maka instrumen dikatakan seharusnya tidak terjadi reliabel, dan jika dibawah 0,6 autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji maka instrumen dikatakan Durbin-Watson (DW Test). tidak reliabel.

  d.

2. Uji Heteroskedasitas Uji Asumsi Klasik

  Asumsi klasik ini harus dipenuhi Untuk uji heteroskedastisitas agar diperoleh model regresi digunakan Uji Koefisien dengan estimasi yang tidak bias korelasi Spearmen’s rho. dan pengujian dapat dipercaya. Dan Bisa juga dengan Apabila ada satu syarat yang metode grafik (melihat pola titik-titik pada grafik regresi. tidak terpenuhi, hasil analisis

  Jika titik-titik tidak regresi tidak dapat dikatakan membentuk pola yang jelas, bersifat BLUE (Best Linier

  Unbiased Estimator). Untuk itu dan titik-titik menyebar di maka dilakukan uji asumsi klasik atas dan di bawah angka 0 sebagai berikut: pada sumbu Y, berarti tidak a. terjadi masalah Uji normalitas. Untuk uji normalitas heterokedastisitas. digunakan melihat 3.

   Uji Hipotesis

  Untuk uji hipotesis akan penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik digunakan regresi dengan rumus: normal P-P Plot of regresion standardized residual. Jika

  Dimana: titik menyebar sekitar garis Ŷ = subyek variable terikat yang dan mengikuti garis diproyeksikan, X = variable diagonal, maka nilai residual bebas yang mempunyai nilai tersebut normal. tertentu untuk diprediksikan, a =

  b.

  nilai konstanta harga Y jika X =

   Uji Multikolinieritas

  Untuk uji multikolinieritas 0, b = nilai arah penentu ramalan dengan melihat nilai (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai siswi SLTP umum dan MTS penurunan (-) variable Y baik negeri maupun swasta.

  Sejak tahun pelajaran a 2000/2001 SMU Insan Cendekia baik di Serpong maupun di Gorontalo dilimpahkan pengelolaannya

  Untuk melihat signifikan atau oleh BPPT kepada tidak antara varaibel X1 dengan Departemen Agama RI. variabel Y, dan Variabel X2

  Untuk mempertahankan ciri dengan variabel Y secara parsial dapat dilakukan dengan uji t khas penguasaan IPTEK dan dengan:

  IMTAK, maka dalam pengelolaan dan pembinaannya Departemen Agama dan BPPT terus

  Dan untuk melihat signifikan melakukan kerjasama dan atau tidaknya variabel X1 dan X2 menjadi Madrasah Aliyah terhadap variabel Y secara

  Insan Cendekia dengan tanpa simultan digunakan uji F dengan mengurangi dan mengubah rumus: sistem pengajaran keseluruhan yang telah berjalan selama ini. Pada

  Dimana: tahun 2001, dengan SK R = Koefisien korelasi ganda, k =

  Menteri Agama RI, Nomor jumlah variable independen, n = 490 tahun 2001 Madrasah jumlah anggota sampel. Aliyah Insan Cendekia Serpong berubah menjadi L.

   Hasil Penelitian

  Madrasah Aliyah Negeri 1.

   Obyek Penelitian

  (MAN) Insan Cendekia Pada tahun pelajaran pertama Serpong.

  (1996/1997), penerimaan 2.

   Deskripsi Variabel Penelitian

  siswa SMU Insan Cendekia a.

   Analisis data Variabel

  diprioritaskan siswa-siswi

  Kualitas Pelayanan (X 1 ).

  SMP/MTs berprestasi yang Variabel Kualitas Pelayanan berasal dari pondok pesantren (X

  1 ) dalam penelitian ini dan sekolah Islam lainnya.

  diukur dengan menggunakan Akan tetapi, mulai tahun 14 item pernyataan dengan 5 pelajaran ke dua (1997/1998) pilihan jawaban yaitu 1 SMU Insan Cendekia sampai 5, sehingga skor butir Serpong memberi pernyataan ditentukan kesempatan kepada siswa- dengan skor tertinggi 5 x 14 variabel Sarana Prasarana = 70 dan skor terendah 1 x (X

  2 ) diperoleh mean atau

  14 = 14. Berdasarkan data rata-rata 44,29. Yang tersebut dapat ditentukan berada pada interval 40,8 - panjang kelas intervalnya 50,3 yaitu kategori tinggi.

  Dengan demikian Sarana yaitu: . Prasarana (X

  2 ) di MAN

  Dengan panjang kelas Insan Cendekia Serpong interval 11,2 dapat baik. disajikan deskripsi frekuensi c.

   Analisis data variabel

  variabel Kualitas Pelayanan

  Kepuasan Peserta Didik

  (X 1 ).

  (Y).

  Ketahui bahwa responden Variabel Kepuasan Peserta yang merasakan bahwa Didik (Y) dalam penelitian

  Kualitas Pelayanan (X

  1 )

  ini diukur dengan sangat baik sebanyak 34 menggunakan 9 item orang atau 19,77%, tinggi pernyataan dengan 5 pilihan 124 orang atau 72,09%, dan jawaban yaitu 1 sampai 5, sedang 14 orang atau 8,14%. sehingga skor butir

  Berdasarkan tabel 4.9 skor pernyataan ditentukan variabel Kualitas Pelayanan dengan sekor tertinggi 5 x 9 (X

  1 ) diperoleh mean atau

  = 45 dan skor terendah 1 x 9 rata-rata 54,18. Yang berada =

  9. Berdasarkan data pada interval 47,4 -58,4 tersebut dapat ditentukan yaitu kategori tinggi. panjang kelas intervalnya

  Dengan demikian Kualitas yaitu: . Pelayanan (X

  1 )di MAN

  Insan Cendekia Serpong Dengan panjang kelas baik. interval 7,2 dapat disajikan

  b.

  deskripsi frekuensi variabel

   Analisis data Variabel Sarana Prasarana (X ). Kepuasan Peserta Didik (Y).

2 Ketahui bahwa Bahwa reponden yang

  peserta didik yang merasakan bahwa merasakan bahwa Sarana Kepuasan Peserta Didik (Y) Prasarana (X

  2 ) sangat baik sangat baik sebanyak 74

  sebanyak 23 orang atau orang atau 43,02%, tinggi 13,37%, tinggi 108 orang 79 orang atau 45,93%, dan atau 62,79%, sedang 38 sedang

  19 orang atau orang atau 22,09%, dan 11.05%. Berdasarkan tabel rendah 3 orang atau 1,74%. 4.9 skor variabel Kepuasan Berdasarkan tabel 4.9 skor Peserta Didik (Y) diperoleh yang berarti nilai tersebut berada diantara -2 dan +2 atau -2

  • – 37,5 yaitu kategori tinggi. Dengan demikian tingkat Kepuasam Peserta Didik (Y) di MAN Insan Cendekia Serpong baik.

  d. Uji Heteroskedastisitas Pelayanan(X

  = 1,9738. Hal menunjukkan bahwa pengaruh Kualitas

  tabel

  Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 9,195. Dan nilai t tabel dengan α=0,05 diperoleh t

  1 ) terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y)

  4. Pengujian Hipotesis a. Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan (X

  ) dengan Unstandaized memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,617. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

  2

  Prasarana (X

  1 ) dan Sarana

  Diketahui bahwa korelasi antara variabel Kualitas Pelayanan(X

  ≤ DW ≤ +2, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Atau bisa juga dihitung dengan nilai DU <DW<4-DU. Dalam Tabel DW dengan junlah sampel n=172 dan k=2, diperoleh nilai DU 1,7741, dan nilai 4

  Menurut Danang Sunyoto (2014:91)

  • – Du = 4- 1,7741= berarti 1,7741<1.914<2,2259. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

  Bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,914 menurut

  c. Uji Autokorelasi

  dari 0,10, dan VIF kurang dari 10 yaitu 1,666, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.

  2 ) lebih

  )dan Sarana Prasarana (X

  1

  Nilai toleransi variabel Kualitas Pelayanan (X

  b. Uji Multikolinieritas

  Diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymmp.Sig 2 0-tailed) sebesar 0,200. Menurut Danang Sunyoto (2014:99) karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 nilai residual terdistribusi dengan normal.Pada Tabel 4.16 di atas dekathui nilai absolut hitung 0,038. Nilai tersebut lebih kecil dari nilai Kolmogorov-Smirnov yaitu sebesar 0,1037. Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal.

  mean atau rata-rata 36,52. Yang berada pada interval 30,6

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

  1 ) terhadap

  2 )

  2 ) secara

  Prasarana (X

  1 )dan Sarana

  maka Kepuasam Peserta Didik (Y)juga meningkat. Untuk menguji signifikansi variabel Kualitas Pelayanan(X

  2 ) meningkat

  Prasarana (X

  1 )dan Sarana

  ) mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y). Jika Kualitas Pelayanan(X

  2

  Prasarana (X

  1 )dan Sarana

  Berdasarkan persamaan tersebut diketahui bahwa antara Kualitas Pelayanan(X

  1 +0,193X 2 .

  dan kontansta 6,851. Maka dapat dibuat persamaan regresi Ŷ=6,851+0,390X

  Berdasarkan perhitungan diperoleh koefiseien regresi berganda Kualitas Pelayanan (X1) sebesar 0,390 dan variabel Sarana Prasarana (X

  Kepuasam Peserta Didik (Y) signifikan, karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa koefisien regresi sebesar 0,538 dan konstanta sebesar 7,382. Maka dapat dibuat persamaan regresi dapat dibuat persamaan regresi Ŷ=7,382+0,538X. Berdasarkan persamaan tersebut diketahui bahwa antara Kualitas Pelayanan(X

  meningkat maka Kepuasan Peserta Didik (Y) juga meningkat.

  maka Kepuasan Peserta Didik (Y) juga meningkat.

  2 ) meningkat

  mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y). Jika Sarana Prasarana (X

  2 )

  Ŷ=18,962+0,396 X. Berdasarkan persamaan tersebut diketahui bahwa antara Sarana Prasarana (X

  1 )

  c. Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan (X 1 ) dan Sarana Prasarana (X 2 ) Terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y)

  mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y). Jika Kualitas Pelayanan (X

  1 )

b. Pengaruh Variabel Sarana Prasarana (X 2 ) Terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y)

  Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 7,838. Dan nilai t tabel dengan α=0,05 diperoleh t

  tabel

  = 1,9738. Hal menunjukkan bahwa pengaruh Sarana Prasarana (X simultan terhadap variabel (X

  Kepuasan Peserta Didik (Y) signifikan, karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa koefisien regresi sebesar 0,396 dan konstanta sebesar 18,962. Maka dapat dibuat persamaan regresi

  2 ) terhadap

  1 ) dan Sarana Prasarana

  Kepuasan Peserta Didik (X

  2 ) terhadap Kepuasan (Y)digunakan uji Peserta Didik (Y).

  F.Berdasarkan Berdasarkan perhitungan perhitunagndapat dilihat dapat diketahui bahwa

  2

  bahwa nilai F hitung = 49,643 diperoleh nilai R =0,370 Hal lebih besar dari F ini berarti bahwa variabel tabel=3,0494, hal ini Kualitas Pelayanan (X

  1 ) dan

  menunjukkan bahwa antara variabel Sarana Prasarana (X

  2 )

  variabel Kualitas Pelayanan secara simultan mempunyai (X

  1 ) dan Sarana Prasarana pengaruhi (konstribusi)

  (X

  2 ) secara simultan terhadap Kepuasan Peserta

  mempunyai pengaruh yang Didik (Y) mempunyai sebesar signifikan terhadap Kepuasan 37%, sedangkan sisanya Peserta Didik (Y). sebesar 63% dipengaruhi oleh d. faktor lain yang tidak diteliti

   Uji Determinasi Berdasarkan perhitungan dalam penelitian ini.

  2 dapat diketahui nilai R M.

   Pembahasan Hasil Penelitian

  =0,332 menggambarkan Bedasarkan hasil analisis maka Kualitas Pelayanan (X

  1 ) pembahasan hasil penelitian adalah

  mempunyai konstribusi sebagai berikut: sebesar 33,2 % terhadap

  1. Pengaruh Kualitas Pelayanan

  Kepuasan Peserta Didik (X ) terhadap Kepuasan

  1 (Y)dan 66.8% konstribusi Peserta Didik (Y).

  faktor lainnya.Untuk melihat Dengan persamaan regresi seberapa besar pengaruh Ŷ=7,382+0,538X untuk variabel

  (konstribusi) Sarana Prasarana Kualitas Pelayanan (X

  1 ),

  (X

  2 ) terhadap Kepuasan diketahui bahwa antara Kualitas

  Peserta Didik (Y). Pelayanan (X ) mempunyai

  1 Berdasarkan perhitungan pengaruh yang positif terhadap

  2

  dapat diketahui nilai R Kepuasan Peserta Didik (Y) =0,265 menggambarkan karena koefisien yang positif Sarana Prasarana (X

  2 ) yaitu 0,538. Jika Kualitas

  mempunyai pengaruh sebesar Pelayanan (X

  1 ) meningkat maka

  (konstribusi) 26,5% terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y) juga Kepuasan Peserta Didik meningkat. Jika Kualitas (Y)dan 73,5% dipengaruhi Pelayanan (X ) nol maka

  1

  oleh faktor lainnya. besarnya Kepuasan Peserta Didik Untuk melihat seberapa besar (Y) sama dengan 7,382. Dan jika pengaruh Kualitas Pelayanan terjadi kenaikan Kualitas Pelayanan (X

  1 )sebesar 1, maka

  2 )

  ) mempunyai pengaruh positif terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y). Dengan diperolehnya R

  2

  =0,265 berarti Sarana Prasarana (X

  2 ) mempunyai pengaruh

  sebesar 26,5 % terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y) dan 73,5% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

  3. Pengaruh Kualitas Pelayanan (X 1 )dan Sarana Prasarana(X 2 ) terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y)

  Dengan persamaan regresi Ŷ=6,851+0,390X

  1 +0,193X 2 , hal

  ini menunjukkan bahwa antara Kualitas Pelayanan (X

  1

  )dan Sarana Prasarana (X

  mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y), karena koefisiennya positif yaitu 0,390 dan 0,193. Jika Kualitas Pelayanan (X

  terhadap kepuasan pelanggan signifikan.Jadi Sarana Prasarana (X

  1

  )dan Sarana Prasarana (X

  2

  ) meningkat maka Kepuasan Peserta Didik (Y) juga meningkat. Jika Kualitas Pelayanan (X

  1 )dan Sarana

  Prasarana (X

  2 ) nol, maka

  Kepuasan Peserta Didik (Y) sama dengan 6,851. Dan Kualitas Pelayanan (X

  1

  ) naik satu maka Y bertambah 0,390 dan jika Sarana Prasarana (X

  2 ) meningkat satu maka Y bertambah 0,193.

  2

  2 )

  Kepuasan Peserta Didik (Y) akan meningkat sebesar 0,538. Untuk uji t diperoleht hitung = 9,195. t

  mempunyai pengaruh sebesar 33,2 % terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y) dan 66.8% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

  hitung

  tersebut lebih besar dari t

  tabel

  = 1,9738 yang berarti pengaruh Kualitas Pelayanan (X

  1 ) terhadap Kepuasan Peserta

  Didik (Y) signifikan. Jadi Kualitas Pelayanan (X

  1 )mempunyai pengaruh positif

  dan signifikan Kepuasan Peserta Didik (Y). Dengan R

  2

  =0,332 berarti Kualitas Pelayanan (X

  1 )

  Dengan nilai t hitung = 7,838 lebih besar dari t tabel = 1,9738, berarti pengaruh Sarana Prasarana (X

2. Pengaruh Sarana Prasarana (X 2 ) terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y)

  Sarana Prasarana (X

  2 ) diketahui

  bahwa antara Sarana Prasarana (X

  2 ) mempunyai pengaruh yang

  positif terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y) karenakoefisiennya positif yaitu 0,396. Jika Sarana Prasarana (X

  2 )

  meningkat maka kepuasan peserta didik juga meningkat. Jika Sarana Prasarana (X

  2 ) nol

  maka besarnya Kepuasan Peserta Didik (Y) sama dengan 18,962. Dan jika terjadi kenaikan Sarana Prasarana (X

  2

  ) sebesar 1, maka kepuasan peserta didik akan meningkat sebesar 0,396. Untuk menguji pengaruh variabel Kualitas Pelayanan (X

  Dengan persamaan regresi Ŷ=18,962+0,396 X untuk

  1 )dan

  Prasarana (X

  2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Sarana Prasarana (X

  2

  ) yang terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y). Hal ini berdasarkan bersamaan regresi

  Ŷ=18,962+0,396 X, dimana konstanta sebesar 18,962 positif itu menunjukkan pengaruh positif dan t hitung = 7,838 lebih besar dari t tabel = 1,9738.

  3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas Pelayanan (X

  1 ), dan Sarana

  2 ) secara simultan

  Kepuasan Peserta Didik (Y). Hal ini berdasarkan bersamaan regresi

  terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y). Hal ini berdasarkan persamaan regresi Ŷ=6,851+0,390X

  1 +0,193X 2 ,

  dimana konstansta sebesar 6,851 positif itu menunjukkan pengaruh positifdan hasil F hitung = 49,643 lebih besar dari F tabel=3,0494

  O. Saran

  Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan:

  1. Pada Variabel kualitas pelayanan (X

  2

  Ŷ=7,382+0,538X, dimana konstanta sebesar 7,382 positif itu menunjukkan pengaruh positif, dan nilai t hitung = 9,195 lebih besar dari t tabel = 1,9738.

  1 )terhadap

  Sarana Prasarana (X

  Prasarana (X

  2 ) secara

  silmultan terhadap variabel Kepuasan Peserta Didik (Y) digunakan uji F.Dengan hasil nilai F hitung = 49,643 lebih besar dari F tabel=3,0494, hal ini menunjukkan bahwa antara variabel Kualitas Pelayanan (X

  1 )dan Sarana Prasarana (X 2 )

  secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y). Nilai R

  2

  =0,370 berarti bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X

  1 )dan variabel Sarana

  2 ) secara simultan

  Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas Pelayanan (X

  berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Peserta Didik (Y) sebesar 37%, sedangkan sisanya sebesar 63% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

  N. Simpulan

  Setelah melakukan analisis terhadap pengaruh variabel Kualitas Pelayanan (X

  1

  ) dan Sarana Prasarana (X

  2

  ) terhadap Kepuasan Peserta Didik (Y), dapat diambil kesimpulan: 1.

  ) item yang memperoleh jawaban tidak setuju paling banyak adalah kegiatanGura Siwa Asuh berjalan dengan baik, sehingga siswa merasa punya orang tua pengganti selama tinggal di asrama (rumah kedua) sebanyak 36 orang atau 20,9%. Untuk itu disaran kepada MAN Insan Cendekia mengkaji ulang dan mengevaluasi kegiatan tersebut, agar kegiatan itu dapat dilaksanakan sesuai tujuan kegiatan itu diadakan.

  2. Pada Variabel sarana prasarana (X

  2

  ) item yang memperoleh jawaban tidak setuju paling banyak adalah pernyataan Ruang OSIS, peralatan (meja, kursi, komputer, dan peralatan pendukung lainnya), perlengkapan lainnya terawat dengan baik dan memadai yaitu sebanyak 31 orang atau 18%. Untuk itu disarankan kepada MAN Insan Cendekia untuk lebih memperhatikan sarana prasarana ruang OSIS, karena ruang OSIS adalah tempat siswa belajar berorganisasi dan melakukan aktifitas setiap harinya. Dengan sarana prasarana yang lengkap, mereka dapat bekerja bagaimana layaknya sebuah organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

  3. Pada variabel Kepuasan Peserta Didik (Y) yang memperoleh jawaban tidak setuju paling banyak pernyataan dibandingkan sekolah lain, MAN Insan Cendekia memiliki sarana prasarana, guru, kegiatan pembelajaran yang lebih unggul/berkualitas dibandingkan sekolah lain sebanyak 26 orang atau 15,11%. Untuk itu disarankan bagi MAN Insan Cendekia untuk lebih meningkatkan dan merawat sarana prasarana yang ada agar dapat dimanfaat secara maksimal. Memberikan pelatihan kepada Guru agar metode pembelajaran yang digunakan dikelas sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga pengajaran di MAN Insan Cendekia lebih maju dan lebih baik dari sekolah lainnya.

  Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur

  Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik

  , Rineka Cipta, Jakarta Darmawan Bowang, 2014, Manajemen

  Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan , Jurnal Pelopor Pendidikam Volume 6 No. 2, Juni 2014, 93-

  102 Elfachmi, Amin K, 2012, Analisis