Pesan Dakwah dalam Film Munafik Karya Syamsul Yusof (Studi Analisis Isi) - Repositori UIN Alauddin Makassar

  PESAN DAKWAH DALAM FILM MUNAFIK KARYA SYAMSUL YUSOF ( Studi Analisis Isi ) Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Syarat Meraih Gelar Sarjana(S.I.kom) Jurusan Ilmu Komunikasi

  Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

  Oleh :

MUH. RESKI PANGESTU

  NIM :50700113256

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2017

  PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertandatangan di bawahini : Nama : Muh. Reski Pangestu Nim : 50700113256 Tempat/TanggalLahir : Wonorejo, 04 Juli 1994 Jurusan : Ilmu Komunikasi Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Alamat : Komp. Bung Permai B 10/ No 03

  Judul : Pesan Dakwah Dalam Film Munafik Karya Syamsul Yusof ( Studi Analisis Isi)

  Dengan penuh kesadaran, penulis yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika dikemudian hari terbukti merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuatoleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Makassar, November 2017 Penulis Muh. Reski Pangestu Nim: 50700113256

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, atas limpahan berkah, rahmat, dan pertolongan serta hidayah-Nya sehingga penulis diberikan kesempatan, kesehatan, dan keselamatan, serta kemampuan untuk dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Salawat dan salam atas junjungan kami baginda Nabi Muhammad saw yang telah menyampaikan kepada kami nikmat Islam dan menuntun manusia ke jalan yang lurus, yaitu jalan yang dikehendaki serta diridhoi oleh Allah swt.

  Skripsi yang berjudul

  “Pesan Dakwah Dalam Film Munafik Karya Syamsul Yusof ( Studi Analisis Isi

  )”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat

  sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan Sarjana Ilmu Komunikasi (S. I. Ikom) pada fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menemukan berbagai banyak rintangan dan kesulitan, baik itu yang datang dari pribadi peneliti sendiri maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran peneliti dapat melewati rintangan tersebut tentunya dengan petunjuk dari Allah swt dan adanya bimbingan serta bantuan dari semua pihak. Alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, melalui ucapan sederhana ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada:

  1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si., Sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Prof. Dr. Mardan, M.AG. Sebagai Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A, Sebagai Wakil Rektor II, Prof. Siti Aisyah,

  M.A., Ph.D. Sebagai Wakil Rektor III, Prof. Hamdan Juhannis, Ma., Ph.D. Selaku Wakil Rektor IV, serta seluru staf UIN Alauddin Makassar.

  2. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Dr. H.

  Abd. Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd., M.Si., M.M., beserta wakil dekan.

  3. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Ramsiah Tasruddin, S.Ag., M.Si., dan Haidir Fitra Siagian,S.Sos., M.Si., Ph.D selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

  4. Dr. Muh. Anshar Akil, M.Si, selaku pembimbing I yang senantiasa memberikan arahan serta petunjuk pada setiap proses penulisan skripsi ini sampai akhir hingga dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis.

  5. Dr. Hj. Haniah, Lc., M.A,. selaku pembimbing II yang telah mencurahkan perhatian dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, dan tidak bosan-bosannya membantu penulis saat konsultasi hingga semua proses dilewati dengan penuh semangat oleh penulis.

  6. Muliadi, S,Ag, M.Sos.I., selaku penguji I dan Harmin Hatta, S.Sos., M.I.Kom selaku penguji II yang telah senantiasa memberikan kritik dan saran untuk perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Segenap Dosen, Staf Jurusan, Tata Usaha, serta Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi tak lupa penulis haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas ilmu, bimbingan, arahan serta motivasi selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi.

  8. Terima kasih berbalut cinta yang tak terhingga saya hanturkan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Alm Cornelius M Dan Ibunda Hj. Ririn dukungan baik dalam bentuk materil maupun imateril. Karena merekalah saya dapat menjangkau dunia dengan ilmu pengetahuan. Terima kasih juga kepada kakak-adekku yang telah banyak membantu saya selama jalannya perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini. Terima kasih kepada keluarga besarku karena selama ini telah banyak mendoakan dan tak henti-hentinya memberikan semangat kepada sayasehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

  9. Teman seperjuangan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, terkhusus Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2013 yang telah menjadi teman seperjuangan selama 4 tahun. Untuk senior I.Kom 2008-2012 dan kawan-kawan serta junior- junior 2014 hingga sekarang. Terima kasih atas semangat dan motivasi yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

  10. Sahabat seperjuangan selama pembuatan skripsi La Ode Muhammad Rismawan , Sadyah, Jumriati, Sakinah, Husnul Khatimah M, Tri Septiana Hidayat, Syamsul Rijal, Ismail Hidrus, Ibnu Taimiyah, Muhammad Dirham, Ambo Angka, serta seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih karena selalu memberikan motivasi dan juga rela berbagi ilmu dan pengalaman selama penulis mengikuti aktivitas di kampus UIN Alauddin Makassar. Terima kasih atas semangat, Doa, dan dukungan serta kesetiaan kalianselama ini.

  11. Teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kecamatan Bisappu Kabupaten Bantaeng.

  Terkhusus untuk KKN Desa Tanete, Bapak dan Ibu, Kakak-Kakak, adek posko dan teman-temanku Ahmad Aidin, Jamal Luddin, Ahmad Dahlan, Ilham, Sukma Nurdin, Risda Wulandari, Nurhidaya Ramdhani, Mardiah, Dewi, Muh. Erzan, Rara Fhyra, Lukman, Rheya, Anti,Aya dan Isra beserta seluruh menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas pengalaman berharganya selama KKN.

12. Serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan.Terima kasih telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.

  Dengan penuh kesadaran penulis menyadari penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, walau demikian penulis berusaha menyajikan yang terbaik. Semoga Allah senantiasa memberi kemudahan dan perlindungan-Nya kepada semua pihak yang berperan dalam penulisan skripsi ini. Wassalam.

  Makassar, November 2017 Penyusun

  Muh. Reski Pangestu NIM: 50700113256

  DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix ABSTRAK ....................................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5 E. Hipotesis .............................................................................................. 6 F. Defenisi Oprasional dan Rungan Lingkup Penelitian ......................... 6 G. Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................................... 7 BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Komunikasi Massa ............................................................................. 12

  1. Pengertian Komunikasi Massa ....................................................... 12

  2. Karakteristik Komunikasi Massa ................................................... 14

  B. Analisis Isi ......................................................................................... 16

  1. Pengertian Analisis Isi ................................................................... 16

  2. Tujuan Analisis Isi ......................................................................... 18

  3. Tahapan Analisis Isi Kuantitatif .................................................... 19

  C. Pesan Dakwah .................................................................................... 20

  1. Pengertian Pesan Dakwah .............................................................. 20

  2. Jenis-jenis Pesan Dakwah .............................................................. 22

  3. Metode Dakwah ............................................................................. 24

  4. Pertimbangan Memilih Pesan Dakwah .......................................... 25

  D. Film .................................................................................................... 26

  1. Pengertian Film .............................................................................. 26

  2. Fungsi Film .................................................................................... 27

  3. Karakter Film ................................................................................. 28

  4. Jenis-jenis Film .............................................................................. 29

  5. Film sebagai Media dakwah .......................................................... 30

  E. Pesan Dakwah Dalam Film ................................................................ 31

  F. Sinopsi film Munafik .......................................................................... 32

  G. Kerangka Teori .................................................................................. 33

  BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................................... 35 B. Unit Analisis .................................................................................... 36 C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 36 D. Jenis Data ........................................................................................ 37 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 37 F. Teknik Pengolahan Data .................................................................. 38 G. Analisis Data ................................................................................... 39 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ................................................................................ 42

  1. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................... 42

  a. Gambaran Umum Film Munafik ................................................. 42

  b. Profil Film Munafik ..................................................................... 43

  c. Struktur Produksi Film Munafik .................................................. 45

  2. Pengujian Hipotensis dan Analisis ................................................... 47

  a. Pengujian Hipotensis ................................................................... 47

  b. Analisis Data ............................................................................... 47 1). Uji Reabilitas .............................................................................. 47 2). Uji Validitas ............................................................................... 49

  c. Distribusi Frekuensi ..................................................................... 55 1). Kategori Aqidah ......................................................................... 55 2). Kategori Syariah ......................................................................... 58 3). Kategori Akhalak ....................................................................... 61

  B. Pembahasan ..................................................................................... 64

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 66 B. Implikasi .......................................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAT PENULIS

  DAFTAR TABEL

  Tabel I.I Penelitian terdahulu ............................................................... 11

Tabel 4.1 Struktur Produksi Film Munafik ........................................... 45Tabel 4.2 Uji Validitas Kategori Aqidah ............................................... 50Tabel 4.3 Uji Validitas Kategori Syariah .............................................. 51Tabel 4.4 Uji Validitas Kategori Akhalak ............................................. 53Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Aqidah .................................................. 55Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Syariah ................................................. 58Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Akhalak ................................................ 61Tabel 4.8 Frekuensi Total pesan dakwa ................................................ 63

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Logo Skop Production .......................................................... 42Gambar 4.2 Poster Film Munafik ............................................................. 43Gambar 4.3 Adam Membaca Dua kalimat Syahadat ................................ 56

  Gambar 4.4 Al Qur’an dan Tafsir ............................................................. 56

Gambar 4.5 Adam Menyampaikan bahwa Keturunan Nabi nabi adalah yang Muliah ...................................................... 57Gambar 4.6 Adam dan Amir Berziarah .................................................... 57Gambar 4.7 Amir Ikhalas Menerima Kepergian ibunya ........................... 58Gambar 4.8 Adam Mengambil Wudhu ..................................................... 59Gambar 4.9 Sholat Berjamaah .................................................................. 59Gambar 4.10 Menawarkan Obat Depression .............................................. 60Gambar 4.11 Ruqyah .................................................................................. 61Gambar 4.12 Berzikir .................................................................................. 62Gambar 4.13 Adam Memeluk Amir ........................................................... 62Gambar 4.14 Merapikan Rumput di Pemakaman ....................................... 63

  

ABSTRAK

Nama Penyusun : Muh. Reski Pangestu NIM : 50700113256 Judul Skripsi : Pesan Dakwah Dalam Film Munafik Karya Syamsul Yusof ( Studi Analisis Isi ) Pembimbing : 1. Dr. Muh. Anshar Akil, M.Si

2. Dr. Hj. Haniah, Lc., M.A

  Penelitian ini berjudul “Pesan Dakwah Dalam Film Munafik Karya Syamsul Yusof (Studi Analisis Isi), Merupakan penelitian yang mencoba menganalisis pesan dakwah yang terdapat dalam film Munafik. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui

  Pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam film “Munafik”, (2) untuk mengetahui Pesan dakwah apa yang mendominasi dalam film “Munafik”.

  Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kuantitatif Jenis Deskriptif dengan pendekatan analisis isi kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dengan menyaksikan langsung film Munafik. Teknik pengolahan dan

  , , analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu editing Coding tabulatting .

  Hasil penelitian yang dilakukan terhadap film Munafik, ditemukan bahwa film Munafik mengandung pesan dakwah tentang akidah, syariah dan akhlak. Sedangkan pesan dakwah yang mendominasi dalam Film Munafik yaitu kategori Aqidah sebanyak 25 kali dengan persentasi 47,16%, kategori akhlak mempunyai frekuensi sebanyak 20 kali dengan persentase 37,75%, sedangkan Kategori syariah dengan frekuensi sebanyak 8 kali dan persentase 15,09%, Dengan demikian Prosentasi paling tinggi adalah Aqidah dengan kemunculan 25 kali atau 47,16 %.

  Implikasi Penelitian ini adalah adanya pesan dakwah yang diselipkan dalam film Munafik diantaranya kategori aqidah, syariah, dan akhlak dari ketiga kategori itu yang mendominasi pesan dakwah adalah aqidah yang dapat membantu masyarakat yang belum mengetahui tentang agama, dan dapat dijadikan reverensi sebuah kehidupan yang sesuai dengan tuntunan Al-

  Qur’an dan Hadis. Masalah yang berkaitan dengan Makna simiotika atau respon masyarakat dan penggunaan pendekataan isi kualitatif dalam film ini dapat menjadi rekomendasi untuk penelitian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu bentuk proses penyampaian ajaran Islam. Dakwah Islam adalah ke arah kualitas puncak dari nilai-nilai kemanusiaan, dan peradaban

  1

  manusia. Dengan tujuan utama mewujudkan kebahagian dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah swt, yakni dengan menyampaikan nilai- nilai yang dapat mendatangkan kebahagian dan kesejahtraan yang diridhai oleh Allah

  2

  swt sesuai dengan segi atau bidangnya masing-masing. Lain halnya dengan kenyataan yang ada saat ini, kegiatan dakwah sering kali diartikan di tengah-tengah masyarakat hanya berupa ceramah agama yakni ulama sebagai pendakwah menyampaikan pesannya dihadapan khalayak. Sejatinya, dakwah bukan bukan hanya kewenangan ulama atau tokoh agama, karena dakwah Islam memiliki wilayah yang luas dalam semua aspek kehidupan, Ia memiliki ragam bentuk, metode, media, pesan, pelaku dan mitra dakwah. Kita sendiri tidak bisa terlepas dari kegiatan

  3 dakwah. Apapun yang berkaitan dengan Islam, kita pastikan ada unsur dakwah.

  Salah satu dari unsur dakwah adalah materi dakwah. Materi dakwah adalah isi pesan yang disampaikan kepada mitra dakwah. Dalam hal ini pesan dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri. Inti ajaran agama Islam adalah meliputi aqidah, syariah dan akhlak. Aqidah merupakan pondasi utama dalam beragama, yang didalamnya 1 Muhammad Al-Bahy, Islam Agama Dakwah Bukan Revolusi, (Jakarta: kalam Mulia, 1997), hal 45. 2 memuat sistem keyakinan atau iman. Syariah meliputi sistem peribadah makhluk dengan khaliqnya, sedangkan akhlak meliputi sistem relasi antar makhluk.

  Oleh karena itu hakikat isi pesan dakwah adalah pesan-pesan dakwah yang disampaikan kepada mitra dakwah. Pesan dakwah dapat disampaikan melalui beberapa media diantaranya adalah film. Film adalah karya seni yang dihasilkan oleh kerja tim bukan one man job, atau dikerjakan oleh perorangan. Film memerlukan skenario yang dibuat oleh penulis, para pemain yang berakting sesuai isi skenario, sutradara yang mengatur akting pemain, dan orang-orang lain yang membantu teknis pemb uatan film mulai dari juru kamera, editor, penata cahaya, penata artistik,

  4 pengubah musik hingga pencatat skrip.

  Sebelumnya film merupakan salah satu bentuk media massa yang dipandang mampu memenuhi permintaan dan selera masyarakat akan hiburan dikala penat

  5

  menghadapi aktifitas hidup sehari-hari. Sejak saat itu, pertunjukkan film telah menjadi saluran pelarian alias “eskapisme” dari masyarakat yang lelah bekerja, terutama di daerah perkotaan. Pada perkembangan selanjutya, film mulai beralih fungsi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan akan hiburan masyarakat tetapi juga

  6 menjadi wahana penerangan, edukasi dan transformasi nilai.

  Sebagai transformasi nilai, film yang hadir dengan tampilan audiovisual memberikan kesan tersendiri bagi penontonnya, tampilan audiovisual berpengaruh besar terhadap transformasi nilai baru bagi penontonnya. Di tengah begitu derasnya 4 Ade Irwansyah, Seandainya Saya Kritikus Film, (Yogyakarta: CV Homerian Pustaka, 2009), hal. 16. 5 film-film yang miskin akan nilai agama dalam masyarakat, muncul beberapa film yang sarat dengan nilai dan memberikan kritik sosial.

  Film “Munafik”, merupakan salah satu film yang sarat dengan nilai-nilai agama dalam hidup. Film “Munafik” adalah film asal malaisya yang disutradarai oleh Syamsul Yosuf ini sempat menuai beberapa kritik dan kontroversi. Film yang dinaungi rumah produksi Skop Production ini dibintangi oleh Syamsul Yusof sendiri.

  Film yang diproduseri Syamsul Yusof ini berhasil menghadirkan film horror yang berasil membawa nilai-nilai islam.

  Di kisahkan, Adam, seorang Ustaz sepesialis menghadapi orang yang kerasukan menggunakan cara islam (Ruqyah), sikapnya yang tawadhu atas kemampuannya membuat dia disukai semua yang mengenalnya, terutama penduduk desa disekitarnya.

  Kebahagiaan yang dirasakan adam, istri dan anaknya tidak berlangsung lama karena kemudian dia mengalami kecelakaan yang mengerikan. Akibat kecelakaan itu isterinya meninggal ditempat kejadian tampa sempat mendapat pertolongan. Dengan kematian isterinya, adam sangat terpukul dengan kejadian tersebut sehingga membuatnya berhenti dari ruqyah dan menjauh shalat berjamaah.

  Seakan adam tidak menerima Qada & Qadar Allah. Keimanannya mulai rapuh, goyah dan tak sekuat sebelumnya. Adam mulai murung, mengasingkan diri dari jamaah masjid dan lebih seneng ibadah dirumah bersama anaknya amir.

  Di saat yang sama, maria, salah satu penduduk desa. Mengalami gangguan jin Sementara itu, Adam semakin tertekan karena anaknya juga bersedih merindukan ibunya. Walau dalam keadaan tertekan, Adam tepaksa menerima permintaan untuk mengobati Maria setelah dibujuk Imam desa dan ayahnya Rahim. Begitu Adam bertemu Maria, misteri ini akan mulai terungkap. Singkat cerita peristiwa demi

  7 peristiwa telah meyadarkan Adam.

  Film “Munafik” walaupun rating di IMBD (Internet Movie Database) hanya masuk 6.8 bukan berarti film ini membosankan, karena film ini menyajikan tipikal yang berbeda dari kebanyakan film yang ada. Selama ini masih jarang terdapat film internasional yang di dalamnya mengandung pesan dakwah. Namun Syamsul Yusof berani menampilkan hal berbeda dari film ini, sehingga mampu memikat penonton bioskop di seluruh dunia. Bila dilihat dari adegan dan dialog dalam film ini, muncul pesan dakwah yang menarik dikaji. Diantaranya ketika Ustadz Adam mengucapkan dua kalimat syahadat, “Ashadu’al la illa I-lah wa’ ashadu’anna muhammadar rasulu

  l-lah

  ” kepada Zulaika yang merupakan isterinya. Untuk itulah peneliti tertarik mengkaji lebih lanjut khususnya tentang pesan dakwah dengan pembahasan yang lebih spesifik dan mendalam dalam penelitian ini.

  B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

  1. Pesan dakwah apa saja yang terda pat dalam film “Munafik”? 7

2. Pesan dakwah apa yang mendominasi dalam film “Munafik”?

  C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam film “Munafik”.

  2. Untuk mengetahui pesan dakwah apa yang mendominasi dalam film “Munafik”.

  D.

   Manfaat Penelitian

  Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti berharap agar penelitian ini bermanfaat untuk:

1. Manfaat Akademis

  2. Manfaat Praktis

  a. Relevansi Personal Sebagai pengalaman tersendiri bagi peneliti dan juga sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

  b. Bagi fakultas Sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan dakwah Islam dengan kemasan yang menarik dan berbeda yaitu dengan media film.

  c. Bagi institusi perfilman Indonesia Sebagai motivasi bagi dunia perfilman untuk melakukan inovasi dalam berkarya.

  E.

   Hipotesis

  Pada penelitian ini, peneliti menyatakan hipotesis bahwa pesan dakwah yang

  Hasil penelitian ini, dapat digunakan untuk memperluas wawasan keilmuan yang positif, sehingga dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi studi ilmu Komunikasi Penyiaran Islam. Sedangkan pesan dakwah yang mendominasi dalam film “Munafik” adalah tentang Aqidah.

  F.

   Defenisi Oprasional dan Ruang Lingkup Penelitian

  Untuk definisi operasional seharusnya tersusun secara mantap, kuat, jelas, serta kemudian dapat diterapkan. Selanjutnya gambaran penelitian tentang variabel yang

  8

  akan diteliti sudah cukup jelas batasanya. agar tidak terjadi kesalah pahaman antara penulis dan pembaca, oleh sebab itu perlu adanya batasan, maka peneliti Membatasi ruang lingkup penelitiannya ada orenasi pesan dakwah yang tesirat dalam film “Munafik”

  Dari penjelasan diatas definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Pesan Dakwah Pesan dakwah merupakan ide

  • – ide yang mengandung makna Islamiyah yaitu aqidah, syariah, akhlaq yang disampaikan secara verbal dan nonverbal yang memiliki perasaan, nilai, gagasan, dan dipresentasikan dalam film munafik.

  2. Film Munafik Merupakan sebuah film bergenre Horor yang memiliki unsur religi. yang disutradarai Syamsul Yusof yang juga berperan sebagai penulis skenario dan sekaligus mengambil peran utama dalam film munafik.

  8

  3. Analisis Isi Analisis isi (ContentAnalysis) adalah ditunjukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi pesan dakwah yang terdapat dalam film Munafik.

  4. Komunikasi Massa Merupakan proses penyampaian pesan, informasi, gagasan kepada public melalui media.

  G.

   Penelitian Terdahulu yang Relevan

  Penelitian terdahulu digunakan untuk menunjukkan orisinilitas karya ilmiah yang dilakukan, dan harus ditunjang dengan pencarian penelitian terdahulu yang memiliki substansi yang sejenis namun dapat digunakan sekaligus untuk membedakan antara penelitian yang sudah pernah ada.

  Ada beberapa penelitian terdahulu yang dianggap peneliti relevan dengan penelitian ini: Pertama adalah skripsi dari Agus Priyanto, mahasiswa program studi ilmu komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Am pel yang berjudul “Pesan Adegan

  Pornografi Dan Pornoaksi Dalam Film Horor Indonesia (Studi Pada Film Horor Periode Tahun 2011- 2012).” Skripsi ini dibuat pada tahun 2013 dengan menggunakan metode analisis isi kuantitatif. Hasil temuan dari penelitian ini adalah fenomena pornografi dan pornoaksi dalam film horor di Indonesia menjadi sebuah trend baru di dunia perfilman khususnya film horor. Beberapa tahun belakangan, banyak ditemukan film horor yang didalamnya terdapat adegan-adegan berbau dengan adegan-adegan porno dibandingkan dengan kemunculan hantu-hantu. Peneliti ini menggunakan teori simbol sebagai salah satu teori yang digunakan dalam penelitiannya. Teori simbol ini digunakan peneliti dalam melihat penelitian “Pesan Adegan Pornografi dan Pornoaksi pada Film Horor Indonesia ini dari segi pesan adegannya.

  Peneliti kedua, Pesan dakwah dalam film religius (Analisis Isi Film Mengaku Rasul) oleh Faruk, mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009. Untuk mengetahui pesan dakwah apa saja yang ada dalam film Mengaku Rasul, merupakan tujuan penelitian tersebut.

  Peneliti ketiga, Silvia Riskha Fabriar (2009) dengan judul “Pesan Dakwah

  Dalam Film Perempuan Berkalung Sorban (Analisis Pesan Tentang Kesetaraan Gender Dalam Prespektif Islam)”. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Walisonggo Semarang. Film perempuan berkalung sorban adalah sebuah film yang diangkat dari novel karya Abidah El Khalieqy tentang perjuangan seorang perempuan untuk meraih eksistensinya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tertulis atau lisan dari seseorang dan perilaku yang diamati. Dengan penelitian kualitatif penulis berusaha untuk memahami pesan yang terdapat pada film perempuan berkalung sorban. Pendekatan yang penulis gunakan untuk mengetahui pesan dakwah yang berkaitan dengan kesetaraan gender dalam film Perempuan Berkalung Sorban. Hasil penelitian ini dalam film Perempuan Berkalung Sorban adalah yang berhubungan dengan syariah dan bidang muamalah. Pesan tersebut disajikan dalam dua bentuk yaitu bidang domestik dan bidang publik.

  Perbedaan dari peneliti ini dengan tiga penelitian diatas terletak pada penggunaan Teori. Penelitian yang pertama menggunakan teorinya untuk menganalisis dari sisi pesan pornografi dan pornoaksi. Yang membedakan dengan penelitian ini adalah subjek yang digunakan. Meskipun peneliti juga menggunakan teori tersebut untuk membedah isi pesan yang terdapat dalam film, akan tetapi subjek peneliti berbeda, yaitu pesan Dakwah dalam film Munafik.

  Penelitian yang kedua juga menggunakan salah satu teori yang digunakan peneliti untuk menganalisis isi dalam film. Hanya saja, berbeda pada objek film yang diteliti. Juga berbeda dalam metode peneltiannya. Pada penelitian tersebut menggunakan metode penelitian analisis isi kualitatif, sedangkan pada penelitian ini menggunakan analisis isi kuantitatif.

  Penelitian yang ketiga sama

  • – sama meneliti mengenai film, namun berbeda pada objek film yang diteliti. Selain itu Juga berbeda dalam metode peneltiannya. Pada penelitian tersebut menggunakan metode penelitian analisis isi kualitatif dengan teori semiotika, sedangkan pada penelitian ini menggunakan analisis isi kuantitatif. Sehingga cara memperoleh hasil dan peroses penelitian berbeda.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

NO JUDUL FOKUS PENELITIAN METODE KESIMPULAN

  

1. PesanAdegan Adegan pornografi dan Menggunakan metode Hasil dari penelitian ini

Pornografi Dan Pornoaksi pornoaksi dari film horor Analisis isi dengan teori dari menjelaskanPembagian Dalam Film Horor Indonesia. Susane Langer yaitu Teori pornografi dan pornoaksi dari Indonesia (Studi Pada simbol. adegan film horror pada rentang Film Horor Periode waktu 2011-2012 dengan Tahun 2011-2012). implementasi yang tampak dari bahasa.

  

2. Pesan Dakwah Dalam Pesan dakwah dalam film Menggunakan metode Penelitian ini ingin mengetahui

Film Religius (Analisis Mengaku Rasul. penelitian analisis isi pesan dakwah apa saja yang ada

Isi Film Mengaku Rasul) kualitatif. dalam film Mengaku Rasul.

  

3. Silvia Riskha Febriai. Pesan dakwah yang berkaitan Metode kualitatif dengan teori Hasil dari penelitian ini yaitu

Pesan dakwah dalam film dengan kesetaraan gender semiotika Rolands Barthes. menunjukkan bahwa kesetaraan dalam film Perempuan gender dalam film Berempuan “Perempuan Berkalung Berkalung Sorban.

  Berkalung sorban ditunjukan Sorban”. dalam dua bidang yaitu bidang domestik dan publik.

  Sumber : oleh peneliti (2017)

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Komunikasi Massa 1. Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa menurut Bittner adalah pesan yang dikomunkasihkan melalui media

  massa pada sejumlah besar orang ( mass communication is message communicated through a

  9

mass medium to a large number of people ). Dari definisi tersebut diketahui bahwa

  komunikasi massa itu harus menggunakan media massa, Jadi sekalipun komunikasi massa itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar dilapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah siaran radio dan televisi, kedua disebut sebagai media cetak, serta media film. Film sebagai media komunkasi massa adalah film bioskop.

  Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner seperti yang dikutip oleh Rahmat dalam buku Elvinaro “Mass communication is the tehnologically and institutionally based productionand distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang

  10 kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

  Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri. Sedangkan Meletzke mengartikan komunikasi massa sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada disatu tempat, tetapi tersebar diberbagai tempat. Menyimak berbagai definisi komunikasi massanyang dikemukakan oleh para ahli komunikasi, tampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip, bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini telah memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa. Bahkan,secara tidak langsung dari pengertian komunikasi massa yang membedakannya dari bentuk komunikasi lainnya.

  Komunikasi massa ialah penyebaran dengan menggunakan media yang ditujukan kepada masyarakat yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak nampak oleh si penyampai pesan.

  Pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton televisi dan film, tidak tampak oleh si komunikator. Dengan demikian jelas bahwa komunikasi massa atau komunikasi melalui media massa sifatnya satu arah (one way trafic). Begitu pesan disebarkan oleh komunikator tidak dapat diketahui pesan tersebut diterima, dimengerti atau dilakukan oleh komunikan.

  Wartawan surat kabar, penyiar radio, penyiar televisi, atau sutradara film tidak mengetahui nasip pesan yang disampaikan kepada khalayak. Komunikasi media massa atau komunikasi massa memiliki umpan balik tidk langsung atau tertunda. Bahkan tidk terjadi feedback . Sehingga komunikator harus berusaha sedemikian rupa sehingga komunikasinya itu benar-

  11 benar diduga akan berhasil .

2. Karakteristik Komunikasi Massa

  Berikut ini adalah karakteristik komunikasi massa : a. Komunikator lembaga.

  Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Komunkasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun media elektronik. Dengan mengingat kembali pendapat Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga dan komunkatornya brgerak dalam organisasi yang kompleks.

  b.

  Pesan bersifat umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditunjukan semua orang dan tidak ditunjukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum, pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini, namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi disekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenui kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan.

  c.

  Komunikanya anonim dan heterogen Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal (anonim), karena komunikasi menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karen terdiri dari berbgai lapisan masyarakat yang berbeda pendapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi.

  12 d.

  Komunikasi massa menimbukan keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan komnikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikator yang dicapainya relaif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu komunikator yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

  e.

  Komunikasi massa mengutamakan isi ketimbang hubungan.

  Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersonal unsur hubungan sangat penting, sebaliknya pada komunikasi massa yang penting adalah isi. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedimkian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

  f.

  Komunikasi massa bersifat satu arah.

  Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa dibandingkan komunikasi lainya, ada juga ciri komunikasi massa yang merupakan kelemahannya.

  Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dengan komunikanya tidak dapat melakukan kontak langsung komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat

  12 melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi massa antarpersonal,

  13 dengan demikian komunikasi massa itu bersifat satu arah.

  g.

  Stimulasi alat indera “terbatas” Ciri komunikasi massa lainya yang dianggap salah satu kelemahannya adalah stimulusi alat indera “terbatas”. Dalam komunikasi massa, stimulus alat indera bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditing, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada meia telefisi dan film, kita menggunakan indera penglihatan dan pendengaran.

  h.

  Umpan balik tertunda. Kompenen umpan balik atau yang lebh populer dengan sebutan feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi sering dapat

  14 dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan.

  B.

   Analisis Isi 1.

   Pengertian Analisis Isi

  Anlisis isi adalah suatu teknik penelitian ilmiah yang ditunjukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi. Analisis isi ditunjukan untuk mengidentifikasi secara sitematis isi komunikasi yang tampak (manifest) , dan dilakukan secara objektif, valid, reliabel, dan dapat direplikasi.

  Metode ini sangat terkenal dikalangan peneliti media massa, karena metode analisis isi lebih efisien untuk menyelidiki isi dari media seperti jumlah dan jenis iklan dalam siaran atau

13 Elvinaro Ardianto, Lukiati kumala, Siti Karlinah. Komunikasi Massa: Suatu pengantar Edisi

  media cetak, mempelajari propaganda di surat kabar dan radio, dan meneliti potret kehidupan dalam film.

  Beberapa definisi dari analisis isi muncul dari ahli komunikasi. Walizer dan Wiener (1978) mengartikannya sebagai sebuah prosedur sistematik untuk menguji isi dari informasi yang telah terekam, Krippendorf (1980) mendefinisikannya sebagai sebuah teknik penelitian untuk membentuk pedoman yang valid dan dapat ditiru (replicable) dari data hingga pada konteksnya. Kerlinger (1986) mengatakan bahwa analisis isi adalah sebuah metode studi dan analisis komunikasi dalam suatu cara yang sisitematik, objektif, dan kuantitatif dalam rangka

  15 mengukur variabel.

  Menurut Holsti, Analisis isi adalah suatu teknik membuat kesimpulan dengan cara mengidentifikasi karakteristik-karakteristik pesan tertentu secara obyektif dan sistematis.

  Klaus Krippendorff mendefenisikan anaisis isi sebagai teknik penelitian dalam membuat kesimpulan-kesimpulan dari data konteksnya. Berdasarkan dua defenisi diatas, maka ada dua fungsi analisis isi, yaitu: memberikan uraian yang sistematis dan dapat diuji tentang isi manifese dan laten suatu wacana naratif, dan menghasilkan kesimpulan yang valid tentang konteks naratif yang berdasarkan isi deskriptifnya. (Eriyanto) Holsti mengemukakan tiga

  16

  fungsi utama analisis isi, yaitu :

  a). Menggambarkan karakteristik komunikasi dengan mengajukan pertanyaan: apa, bagaimana, dan kepada siapa pesan itu disampaikan b). Membuat kesimpulan-kesimpulan, seperti anteseden komunikasi, dengan mengajukan pertanyaan mengapa pesan itu disampaikan, dan 15 16 Azwar, Saifuddin, Reliabilitas dan Validitas, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997).h.157

  c). Membuat kesimpulan-kesimpulan tentang konsekuensi komunikasi dengan mengajukan apa efek-efek pesan tersebut.

  Fungsi deskriftif dalam analisis isi mencakup identifikasi terhadap tema-tema dan pola structural dalam suatu pesan, dan perbandingan isi pesan yang disampaikan oleh komunikator yang berbeda atau sebaliknya pesan yang disampaikan oleh komunikator yang sama dalam konteks yang berbeda. Fungsi inferensial adalah mencakup penarikan kesimpulan tentang efek-efek yang mungkin ditimbulkan oleh pesan tersebut dan menyimpulan norma-norma perilaku sosial yang direfleksikan oleh pesan tersebut. Secara teknik Content Analysis mencakup upaya-upaya: klasifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria dalam klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis tertentu dalam membuat prediksi. Analisis isi didahului dengan melakukan coding terhadap istilah-istilah atau penggunaan kata dan kalimat yang relevan, yang paling banyak muncul dalam media komunikasi. Dalam hal pemberian coding, perlu juga dicatat dalam konteks mana istilah itu muncul. Kemudian, dilakukan klasifikasi terhadap coding yang telah dilakukan. Klasifikasi dilakukan dengan melihat sejauh mana satuan makna berhubungan dengan tujuan penelitian. Klasifikasi ini dimaksudkan untuk membangun kategori dari setiap klasifikasi. Kemudian satuan makna dan kategori dianalisis dan dicari hubungan satu dengan lainnya untuk menemukan makna, arti, dan tujuan isi komunikasi itu. Hasil analisis ini dideskripsikan dalam bentuk draf laporan penelitian sebagaimana umumnya laporan penelitian.

2. Tujuan Analisis Isi

  Analisis isi meliputi semua bidang spesialisasi yang sebenarnya juga tercakup dalam penelitian survey. Selain itu, Ada tiga konsep yang tercakup di dalam analisis isi. Pertama, aturan yang ditetapkan secara implisit, misalnya: cara penentuan sampel. Kedua, analisis isi bersifat obyektif. Ketiga, analisis isi bersifat kuantitatif. Ada lima tujuan analisis isi, yaitu: a. Menggambarkan karakteristik dari pesan

  b. Menggambarkan secara detail isi (content)

  c. Melihat pesan pada khalayak yang berbeda

  d. Melihat pesan dari komunikator yang berbeda

  e. Menarik kesimpulan penyebab dari suatu pesan Analisis Isi (Content Analysis) pada umumnya tidak berasal dari teori, namun dibentuk dengan menguji dokumen yang dipelajari, serta menegaskan unsur-unsur umum apa saja yang diisikan. Seperti menganalisis suatu film.

  17 3.

   Tahapan Analisis Isi Kuantitatif

  Analisis isi kuantitatif hanya memfokuskan risetnya pada isi komunikasi yang tersurat (tampak atau manifest). Tahapan analisis isi adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan analisis, berupa yang ingin diketahui lewat analisis isi, hal – hal apa saja yang menjadi masalah penelitian dan ingin dijawab lewat analisis isi.

  b. Konseptualisasi dan operasionalisasi, berupa merumuskan konsep penelitian dan melakukan operasionalisasi sehingga konsep bisa diukur.

  c. Lembar coding ( Coding sheet ), yaitu menurunkan oprasionalisasi ke dalam lembar coding.