HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) PROVINSI BANTEN - FISIP Untirta Repository
HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD )
PROVINSI BANTEN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Strata Satu Pada Program Studi
Ilmu Administrasi Negara
TATU JAMILAH SALAM
NIM. 060810
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG
ABSTRAK
Tatu Jamilah Salam, Hubungan Disiplin Kerja dengan Produktivitas Kerja
Pegawai Pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)
Provinsi Banten. Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2011.Kata Kunci : Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja
Masalah indisipliner PNS banyak terjadi di beberapa instansi pemerintahan, termasuk pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Banten. Masih rendahnya disiplin pegawai dapat dilihat dari absensi harian, apel maupun besarnya tingkat perceraian yang diakibatkan dari adanya perilaku indisipliner pegawai. Hal ini sejalan dengan produktivitas kerja pegawai yang masih belum optimal yaitu masih banyak terjadi kesalahan dalam bekerja dan keterlambatan dalam penyerahan laporan keuangan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif asosiatif, suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, kemudian dianalisis keeratannya melalui statistik parametrik berdasarkan korelasi product moment, dengan skala pengukuran interval. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 338 orang dengan sampel berjumlah 78 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Dari hasil uji statistik parametrik, nilai koefisien korelasi variabel x terhadap variabel y sebesar 0,348 dengan hubungan rendah. Dimana hasil uji signifikansinya (3,236 > 1,994), artinya bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Banten. Kemudian, didapatkan pula arah hubungan yang positif yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang searah antara variabel x dan y. Peneliti merasa perlu untuk dilakukannya langkah-langkah perbaikan dengan cara melakukan pengawasan dan pengendalian yang intensif dari pimpinan kepada pegawai serta memberikan ruang yang sebesar-besarnya untuk pengembangan profesionalisme dan produktivitas kerja pegawai.
ABSRACT
Tatu Jamilah Salam, Relationship of Disciplinary Working and Labor
Productivity at The Department of Finance and Asset Management Areas
(DPKAD) of Banten Profince. Public Administration Courses, Faculty of Social
Sciences and Political Sciences, University of Sultan Ageng Tirtayasa, 2011.Key Word : Working Disciplinary, Labor Productivity
Civil servant disciplinary prblems frequently occur in several government
agencies, including the Department of Finance and Asset Management (DPKAD)
of Banten Province. The low employees discipline can be seen from daily
attendance, the ceremony and the magnitude of divorce rates in The Department
of Finance and Asset Management Areas (DPKAD) of Banten Province. This is in
line with the labor productivity of employees who are still not optimal wich is still
a lot of mistakes in work and delays in submission of financial statement.
Research methode used is associative quantitative methode that aims to determine
the relationship between two variables or more, and then analyzed by parametric
statistics based on the product moment correlation, with the interval measurement
scale. Population in this study amounted to 338 peoples with a total sample of 78
peoples. Sampling technique used was simple random sampling. Based on the
results of parametric statistical tests, correlation coefficient values of variable x
to variable y at 0,348 with a low relationship, where the significance of test
results (3,236 > 1,994), meaning that Ho is rejected and Ha is accepted. It’s show
that there is a positive and significant relationship between discipline and
productivity of employees working in financial services and asset management
areas (DPKAD) of Banten Province. Later, also obtained positive direction of the
relationship indicates that there is a direct relationship between variable x and
variable y. Researcher feel need to undertake remedial measures by conducting
intensive surveillance and control of the leadership to employees, providing
maximum space for professional development and work productivity of employees
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini tepat pada waktunya. Adapun penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana (S-1) dengan skripsi yang berjudul :
“Hubungan Disiplin Kerja dengan Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Banten ”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. H. Ahmad Sihabudin, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Dra. Rahmi Winangsih., M.Si., Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Bapak Idi Dimyati, S.Ikom., M.Ikom., Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Ketua Prodi pada program studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Ibu Rina Yulianti, S.IP., M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., Dosen Pembimbing I, yang selalu memberikan pengetahuan, pengarahan, masukan, dan waktunya kepada peneliti selama pembuatan skripsi.
8. Bapak Anis Fuad, S.Sos., Dosen Pembimbing II, yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti.
9. Ibu Ayuning Budiati, S.IP., MPPM., Dosen Pembimbing Akademik, yang telah memberikan arahan, petunjuk, solusi, serta motivasi kepada peneliti dalam setiap masalah pekuliahan.
10. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan kepada peneliti selama proses perkuliahan, tanpa bimbingan dan arahan yang diberikan Bapak dan Ibu, peneliti tidak akan bisa mencapai semua ini.
11. Seluruh staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu dalam hal keperluan akademik dan administrasi.
12. Bapak E. Kosasih Samanhudi, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Banten yang telah memberikan rekomendasi dan ijin penelitian kepada peneliti.
13. Bapak Agus Haryanto, S.Sos., M.Si., Kasubbag Umum dan Kepegawaian yang telah banyak memberikan informasi mengenai disiplin dan prodktivitas kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Banten. Terimakasih atas arahan dan bantuannya.
14. Ibu Tenti, staf Subbag Umum dan yang telah banyak membantu peneliti dalam mengumpulkan data kepegawaian pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Banten.
15. Seluruh Staf pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Banten yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi terkait penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama dalam proses pengambilan data.
16. Bapak Faisal, SH., MM., Kepala Bidang Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai pada Badan Kepegawaian (BKD) Provinsi Banten yang telah memberikan rekomendasi kepada peneliti untuk mencari dan memperoleh data yang dibutuhkan peneliti pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten.
17. Bapak Srisuyanto, SH,. M.Si., Kasubid Kedudukan Hukum dan Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten yang telah banyak memberikan arahan dan informasi yang dibutuhkan peneliti.
18. Mamah & papah tersayang, yang selalu memberikan cinta yang tulus, kasih serta doa di setiap hela nafasnya dan dukungannya baik moril maupun materil yang diberikan tiada henti kepada peneliti hingga tersusunnya skripsi ini.
19. Mbah & Umi tersayang, yang selalu memberikan doa dan nasihatnya kepada peneliti.
20. Adikku tersayang ”Ahmad Fachrurrozi Salam”, yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti.
21. Keluarga besar Ar-Raudhah & Nurul Hidayah yang senantiasa memberikan doa dan motivasi kepada peneliti.
22. Orang terdekatku, yang senantiasa menjadi motivasi peneliti hingga terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih untuk semuanya.
23. Kawan-kawan kelas F, G dan H (NR) angkatan 2007 & 2008. Terimakasih atas dukungannya.
24. Bu Lia, Bu Iim, Bu Tita, Teh Mela, Teh Tia, Teh Ani, Natta, Pa Toyo, Pa Rifki, Pa Dedi, Neng dan semua teman-teman kantor, terimakasih atas dukungan dan pengertiannya.
”Bu Lia, terimakasih atas segala bantuannya. Ini semua sangat berarti untuk peneliti ”.
25. Bapak dan Ibu Asnawi beserta keluarga yang senantiasa memberikan nasihat kepada peneliti.
26. Sahabat-sahabatku di Kosan Muslimah, Teh Amel, Teh Dini, Aal, Nurul, Dina, dan Teh Ina. Terimakasih untuk keakraban dan hari-hari yang menyenangkan, serta bantuan dan motivasinya.
”Teh Dini, Teh Ina, Teh Amel terimakasih atas pinjaman buku-bukunya ”.
27. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan serta bantuannya kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terakhir, sebagai manusia yang tak mungkin luput dari khilaf dan salah, penulis ingin menyampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya atas kekurangan yang mungkin ada dalam penyusunan skrpsi ini. Penulis juga memohon maaf atas kesalahan yang penulis lakukan kepada berbagai pihak selama perencanaan, pelaksanaan, hingga penyusunan skripsi ini selesai. Penulis selalu membuka diri dan mengharapkan kritik serta saran demi perbaikan di masa depan.
Semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis secara pribadi, serta dapat menambah wawasan, menjadi sumber informasi, serta inspirasi bagi mahasiswa lain terkait dengan tema yang peneliti bahas.
Serang, September 2011 Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PERSETUJUAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR................................................................................. i DAFTAR ISI .............................................................................................. vi DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
1 1.1 Latar Belakang Permasalahan..................................................
1 1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah .......................
13 1.3 Perumusan Masalah ...............................................................
14 1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................
14 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................
14 1.6 Sistematika Penulisan .............................................................
15 BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...........
20 2.1 Deskripsi Teori .....................................................................
20 2.1.1 Pengertian Disiplin Kerja ..............................................
21 2.1.2 Jenis-jenis Pelanggaran Disiplin Kerja .........................
24 2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja .......
25 2.1.4 Dimensi Disiplin Kerja .................................................
27
Halaman 2.1.5 Pengertian Produktivtas Kerja ......................................
29
2.1.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
30 2.1.7 Tingkat Produktivitas Kerja ..........................................
31 2.1.8 Dimensi Produktivitas Kerja .........................................
32
2.1.9 Disiplin Merupakan Sarana Penting Untuk Mencapai Produktivitas ................................................................
33 2.2 Kerangka Berfikir .................................................................
34 2.3 Hipotesis Penelitian ..............................................................
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................
40 3.1 Metode Penelitian .................................................................
40 3.2 Instrumen Penelitian .............................................................
41 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................
47 3.4 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ............................
49 3.4.1 Uji Normalitas Data ......................................................
51 3.4.2 Uji Validitas Instrumen ................................................
51 3.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen .............................................
52 3.4.3 Uji Koefisien Korelasi Product Moment........................
53 3.4.5 Uji Signifikansi .............................................................
54 3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................
55 BAB IV HASIL PENELITIAN ..............................................................
57 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................
57
4.1.1 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah (DPKAD) Prov. Banten .......
57
Halaman
4.1.2 Uraian Tugas dan Fungsi Unit Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah (DPKAD) Prov. Banten .......
59 4.1.3 Penyajian Data Karakteristik Responden ......................
60 4.2 Deskripsi Data .......................................................................
66 4.2.1 Analisis Disiplin Kerja ................................................
66
4.2.2 Analisis Produktivitas Kerja ........................................ 104
4.3 Pengujian Persyaratan Statistik .............................................. 133
4.3.1 Uji Normalitas Data ...................................................... 133
4.3.2 Uji Validitas.................................................................. 135
4.3.2 Uji Reliabilitas ............................................................ 139
4.4 Uji Hipotesis.......................................................................... 141
4.5 Interpretasi Hasil Penelitian .................................................. 146
4.6 Pembahasan........................................................................... 148
BAB V PENUTUP.................................................................................. 154
5.1 Kesimpulan............................................................................ 154
5.2 Saran-saran ............................................................................ 155
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 156
LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2.1.3 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminTabel 4.2.1.7 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 8 ........................................................................... 81
Tabel 4.2.1.6 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 7 ........................................................................... 79
Tabel 4.2.1.5 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 5 ........................................................................... 77
Tabel 4.2.1.4 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 4 ........................................................................... 75
Kuesioner 3 ........................................................................... 72
Halaman
Tabel 4.2.1.2 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 1 .......................................................................... 69
Tabel 4.2.1.1 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminTabel 3.5 Waktu Penelitian ................................................................... 56Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi .............................................. 54Tabel 3.3 Indikator Variabel Y .............................................................. 44Tabel 3.2 Indikator Variabel X ............................................................. 43Tabel 3.1 Skorsing / Nilai ..................................................................... 42Kuesioner 9 ........................................................................... 84
Halaman
Kuesioner 15.......................................................................... 98
Tabel 4.2.2.2 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 18.......................................................................... 106
Tabel 4.2.2.1 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminDisiplin Kerja ....................................................................... 104
Tabel 4.2.1.16 Rekapitulasi Tanggapan-tanggapan Responden MengenaiKuesioner 17.......................................................................... 103
Tabel 4.2.1.15 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 16.......................................................................... 101
Tabel 4.2.1.14 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminTabel 4.2.1.13 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminTabel 4.2.1.8 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 14.......................................................................... 96
Tabel 4.2.1.12 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 13.......................................................................... 93
Tabel 4.2.1.11 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 12.......................................................................... 91
Tabel 4.2.1.10 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 11.......................................................................... 88
Tabel 4.2.1.9 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 10.......................................................................... 86
Kuesioner 19.......................................................................... 108
Halaman
Kuesioner 25.......................................................................... 121
Tabel 4.2.2.13 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 29.......................................................................... 129
Tabel 4.2.2.12 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 28.......................................................................... 127
Tabel 4.2.2.11 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 27.......................................................................... 125
Tabel 4.2.2.10 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 26.......................................................................... 123
Tabel 4.2.2.9 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminTabel 4.2.2.8 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminTabel 4.2.2.3 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 24.......................................................................... 119
Tabel 4.2.2.7 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 23.......................................................................... 117
Tabel 4.2.2.6 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 22.......................................................................... 115
Tabel 4.2.2.5 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 21.......................................................................... 113
Tabel 4.2.2.4 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKuesioner 20.......................................................................... 111
Kuesioner 30.......................................................................... 131
Halaman
Tabel 4.2.1.14 Rekapitulasi Tanggapan-tanggapan Responden MengenaiProduktivitas Kerja ............................................................... 133
Tabel 4.3.1.1 Hasil Uji Validitas Variabel X .............................................. 137Tabel 4.3.1.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y ............................................... 138Tabel 4.3.2.1 Reliabilitas Variable X........................................................... 140Tabel 4.3.2.2 Reliabilitas Variabel Y........................................................... 141Tabel 4.4.1 Uji Koefisien Korelasi Product Moment ................................ 142Tabel 4.4.2 Interpretasi Koefisien Korelasi............................................... 143
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2.1.1 Ketepatan Hadir Pegawai ................................................ 68Gambar 4.2.1.7 Pegawai Terdorong Untuk Selalu Bekerjasama DalamGambar 4.2.1.6 Pegawai Tidak Tertidur Pada Saat Jam Kerja .................. 80Gambar 4.2.1.5 Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu ............................ 78Gambar 4.2.1.4 Tidak Merokok Pada Saat Jam Kerja ............................... 76Kantor ............................................................................. 73
Gambar 4.2.1.3 Pemeliharaan Ruang Kerja dan Peralatan Kerja MilikGambar 4.2.1.2 Meninggalkan Tempat Kerja Dengan Ijin Pimpinan ........ 70Gambar 4.1.7 Kategori Jumlah Pegawai Menurut Masa Kerja ............... 65Halaman
Gambar 4.1.6 Kategori Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan .. 64Gambar 4.1.5 Kategori Jumlah Pegawai Menurut Status Pernikahan ..... 63Gambar 4.1.4 Kategori Jumlah Pegawai Menurut Domisili ................... 62Gambar 4.1.3 Kategori Jumlah Pegawai Menurut Usia .......................... 61Gambar 4.1.2 Kategori Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin ........... 60Gambar 2.2 Kerangka Berikir.............................................................. 38Produktivitas Kerja .......................................................... 35
Gambar 2.1 Skema Hubungan Antara Disiplin Kerja DenganBekerja ............................................................................ 82
Halaman
Gambar 4.2.1.15 Tidak Mencari Penghasilan Sampingan di Luar Kantor ... 102Gambar 4.2.27 Penggunaan Waktu Kerja Secara Maksimal .................... 118Sebenar-benarnya ............................................................ 116
Gambar 4.2.2.6 Realisasi Penggunaan Fasilitas Kantor DenganSebenar-benarnya............................................................. 114
Gambar 4.2.2.5 Realisasi Penggunaan Dana Dilakukan DenganGambar 4.2.2.4 Senantiasa Meningkatkan Kualitas Kerja ......................... 112Gambar 4.2.2.3 Pegawai Senantiasa Bekerja Dengan Akurat dan Teliti .... 109Gambar 4.2.2.2 Kuantitas Kerja Senantiasa Meningkat ............................ 107Gambar 4.2.2.1 Pencapaian Target Pekerjaan Yang Maksimal ................. 105Dengan Pekerjaan ........................................................... 99
Gambar 4.2.1.8 Pegawai Terdorong Untuk Giat Bekerja ........................... 85Gambar 4.2.1.14 Tidak Melakukan Aktivitas Lain Yang Tidak BerhubunganPribadi ............................................................................. 97
Gambar 4.2.1.13 Tidak Menggunakan Fasilitas Kantor Untuk KepentinganPekerjaan ........................................................................ 94
Gambar 4.2.1.12 Memberitahukan Pimpinan Bila Ada Kesalahan DalamGambar 4.2.1.11 Tidak Mencatatkan Absen Kerja Rekan Lain ................... 92Gambar 4.2.1.10 Pegawai Membuat Laporan Kerja Dengan Benar ............ 90Kerja ............................................................................... 87
Gambar 4.2.1.9 Selalu Menjaga Ketenangan Suasana Kantor Pada Saat JamGambar 4.2.2.8 Penguasaan Ketentuan dan Prosedur Kerja ...................... 120Halaman
Gambar 4.2.2.9 Penguasaan Pengetahuan Akan Tugas Pekerjaan ............. 122Gambar 4.2.2.10 Penguasaan Teknologi Tinggi Yang MendukungPelaksanaan Pekerjaan ..................................................... 124
Gambar 4.2.2.11 Pegawai Memiliki Skill Yang Berhubungan DenganPekerjaan ........................................................................ 126
Gambar 4.2.2.12 Tepat Dalam Analisa Keputusan Mengenai Pekerjaan ...... 128Gambar 4.2.2.13 Tepat Dalam Analisa Jadwal Penyelesaian Pekerjaan ...... 130Gambar 4.3.1.1 Hasil Uji Normalitas Data Dengan Histogram .................. 134Gambar 4.3.1.2 Hasil Uji Normalitas Data Dengan Scatterplot.................. 135Gambar 4.4.3 Kurva Uji Hipotesis ......................................................... 146BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Semua organisasi memiliki visi dan misi untuk kepentingan organisasi dan dalam pelaksanaannya dikelola dan diurus oleh manusia, hal ini menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor sentral dalam suatu organisasi. Setiap organisasi berupaya agar pegawai yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat memberikan prestasi kerja dalam bentuk produktivitas kerja yang tinggi untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Dewasa ini, setiap organisasi pemerintah dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalisme pegawainya, yaitu mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap organisasi pemerintah diharapkan selalu meningkatkan kinerjanya baik dari segi kualitas maupun produktivitasnya. Seperti kita ketahui, pada umumnya setiap organisasi pemerintah harus bisa mempertahankan citranya agar dapat menjadi pemerintahan yang berpegang pada prinsip good governance. Dalam hal ini organisasi pemerintah juga harus bisa meningkatkan kualitas misalnya dari segi intern organisasi itu sendiri antara lain peningkatan kualitas pegawainya. Kualitas pegawai dapat dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan sehari-hari. Dengan adanya disiplin kerja yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan output organisasi.
Sebagai roda penggerak dari pembangunan bangsa, Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pegawai pemerintahan saat ini dituntut untuk lebih profesional dan mampu berperan dalam menjalankan roda pemerintahan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, dengan mempraktekkan prinsip-prinsip good governance (tata pemerintahan yang baik).
Dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1974 Jo Undang-Undang No. 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang No. 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, dijelaskan bahwa Pegawai Negeri adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas lainnya, digaji berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan juga merupakan unsur pelaksana pemerintah, perekat, pemersatu bangsa dan negara dan juga dipercaya pemerintah untuk mencapai tujuan nasional. Karena itu Pegawai Negeri disebut sebagai unsur aparatur Negara yang mempunyai tugas menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintah dan pembangunan. Peranannya di setiap Negara menjadi sangat penting dan sangat menentukan . Ironisnya dalam upayanya mewujudkan tata pemerintahan yang baik, seringkali pandangan-pandangan negatif mengarah kepada jajaran PNS yang dinilai kurang produktif dan memiliki disiplin yang rendah .
Masalah rendahnya disiplin pegawai sudah menjadi wacana yang familiar dibicarakan di lingkungan pemerintahan, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Dalam suatu media masa edisi 4 Maret 2011 dikatakan bahwa ada 7 penyakit PNS di Indonesia, diantaranya KUDIS (kurang disiplin), KRAM (kurang trampil), TBC (Tidak Bisa Computer), GINJAL (Gaji ingin naik tapi kinerja lamban), ASMA (Asal mengisi absen), PUCAT PASI (Pulang cepat padahal masih pagi), FLU (Facebook-an melulu) dan BATUK (bawaannya ngantuk). (Media 8.com edisi 4 Maret 2011). Maraknya indisipliner Pegawai Negeri Sipil (PNS) di berbagai wilayah di Indonesia, seperti beberapa kasus yang dikutip dari berbagai media sebagai berikut.
1. Di Provinsi Riau, terjadi pungutan liar (pungli) saat penyerahan SK CPNS serta adanya dugaan suap penerimaan 150 anggota Sat Pol PP pada tahun 2009. (Pusat Pengumuman CPNS (PPCI) Indonesia, 20 April 2011)
2. Di Kabupaten Sumenep, Pemkab Sambas, dan Pemkab Pandeglang PNS korupsi jam kerja. Ada sekitar 20 PNS terjaring razia. (Pusat Pengumuman CPNS (PPCI) Indonesia, 20 April 2011)
3. Di Pemkab Lampung, sekitar 109 PNS & honorer (6 PNS dan 103 honorer) dipecat karena kasus indisipliner pegawai. (Pusat Pengumuman CPNS (PPCI) Indonesia, 19 April 2011)
4. Di Kabupaten Tangerang, Sekitar 43 PNS di sejumlah dinas pemerintah daerah setempat yang berpoligami dan PNS perempuan yang jadi istri kedua.
Menurut keterangan BKD, kasus indisipliner menurut PP No. 10 tahun 1983 ini mengalami peningkatan. (Kompas, Edisi 2 Mei 2011), dan lain-lain.
Banten merupakan provinsi yang berdiri berdasarkan Undang – Undang
2 Nomor 23 Tahun 2000, dengan luas 8.651,20 Km . Letak geografis Provinsi Banten pada batas Astronomi 105º1'11² - 106º7'12² BT dan 5º7'50² - 7º1'1² LS.
Provinsi Banten terbagi dalam 4 kabupaten dan 4 kota, yaitu Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang serta
Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan. Adapun
jumlah kecamatan di seluruh Banten sebanyak 154 yang terbagi lagi menjadi
1.535 desa/kelurahan. Banyaknya desa ini bertambah 31 unit mulai tahun 2009,
sebelumnya berjumlah 1.504 desa/ kelurahan. (Statistik Banten : Ringkasan
Banten dalam Angka 2010, Edisi 10 Maret 2011)Sebagai provinsi yang usianya masih terbilang muda, Banten harus mampu mensejajarkan posisinya dengan provinsi-provinsi lain yang telah maju dan berkembang dengan pesat seperti DKI Jakarta, DIY Jogjakarta, serta Jawa Barat sebagai induknya. Ini tidak terlepas dari peran serta para aparat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah provinsi Banten. Krisis produktivitas maupun indisipliner PNS dialami oleh Pemerintah Provinsi Banten (Pemprov Banten).
Dalam tahun 2010, telah diproses sebanyak 30 kasus pelanggaran disiplin terdiri atas Tingkat Pelanggaran Disiplin Ringan sebanyak 14 kasus, pelanggaran disiplin sedang sebanyak 2 kasus dan pelanggaran disiplin berat sebanyak 14 kasus. Dari 14 kasus pelanggaran berat tersebut menyebabkan 3 orang PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri. Dibandingkan tahun 2009, secara kuantitatif, jumlah pelanggaran disiplin Tingkat Sedang dan Berat pada tahun 2010 menurun, sementara pelanggaran disiplin ringan jumlah kasusnya sedikit meningkat. (Statistik Kepegawaian Pemprov Banten Tahun 2010)
Pelanggaran disiplin yang dilakukan PNS di Pemprov Banten juga dapat dilihat dari salah satu harian ibukota di Provinsi Banten mengenai rendahnya disiplin kerja PNS di Pemprov Banten. Dikatakan dalam Radar Banten, bahwa ratusan PNS dan TKK di lingkungan Pemprov Banten akan menjalani sidang di Inspektorat. Hal ini dilakukan, karena rendahnya disiplin kerja dan tingkat kehadiran PNS. Sepanjang 2009, terdata lima PNS Pemprov Banten diberhentikan tidak hormat. Pemberhentian lima PNS Pemprov Banten tersebut karena melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2004 tentang netralitas pegawai negeri sipil (PNS) dan PP Nomor 30/1980 tentang Disiplin PNS. Sementera 411 lainnya dikenakan sanksi indisipliner berupa teguran, pemotongan tunjangan kerja, dan penundaan kenaikan pangkat. (Radar Banten,
06 Juni 2010) Berdasarkan informasi di atas, dapat dirumuskan kecenderungan rendahnya sikap disiplin dilihat dari absensi dan kehadiran pada apel pagi di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten. Selain itu juga terjadi pelanggaran Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2004 tentang netralitas PNS, yaitu ikut terlibat menjadi anggota partai politik. Sementara, seorang PNS tidak boleh melibatkan diri dalam dunia politik secara aktif karena sesungguhnya profesionalisme PNS sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan good
governance. Bila kondisi tersebut terjadi berlarut-larut tanpa solusi, maka
pencapaian tujuan Pemerintah Daerah Provinsi Banten akan terhambat.Informasi dari Radar Banten tersebut didukung oleh data statistik kepegawaian mengenai kasus tingkat pelanggaran berat PNS di lingkungan Pemprov Banten tahun 2009 sebagai berikut. 1. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk maksimal 1 tahun, yaitu pelanggaran PP 30/ 1980 dan atau PP 32/ 1979 sebanyak 14 orang;
2. pembebasan dari jabatan, yaitu pelanggaran PP 30/ 1980 sebanyak 2 orang; 3. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, yaitu pelanggaran PP 30/ 1980 dan PP 37/ 2004 sebnyak 5 orang;
Memperhatikan hal demikian, faktor manusia dapat dikembangkan sikap mentalnya ke arah yang lebih baik. Mengembangkan kualitas SDM menjadi tantangan utama bagi Pemerintah Provinsi Banten. Pelanggaran disiplin kerap terjadi di lingkungan pemerintahan Provinsi Banten. Berbagai macam ancaman dan tindakan dilakukan oleh lembaga-lembaga seperti Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten dalam upaya mengurangi pelanggaran disiplin pegawai, misalnya berupa teguran, pemanggilan pegawai yang melakukan tindakan indisipliner, hingga pemotongan penghasilan tambahan bagi PNS yang diatur dalam Pergub No. 10 Tahun 2010. Namun, memang pada kenyataannya masalah disiplin pegawai ini menjadi masalah besar yang sulit diselesaikan.
Menurut hasil wawancara (12 Mei 2011) dengan Kassubid Kedudukan Hukum dan Kinerja Pegawai, Bapak Srisuyanto,SH.,M.Si, beliau mengatakan bahwa secara umum gambaran disiplin PNS di Provinsi Banten sulit untuk digambarkan dalam bentuk prosentasi atau angka, karena jumlah PNS Provinsi Banten tiap tahunnya mengalami perubahan. Namun, beliau menjelaskan beberapa diantaranya banyak terjadinya perceraian yang diakibatkan perselingkuhan, korupsi, terutama tindakan indisipliner yang paling banyak terjadi, yaitu apel dan kehadiran pegawai. Dalam rekapitulasi penanganan kasus pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintah provinsi Banten, dalam kurun waktu 2010-2011 ada 66 jumlah penanganan kasus, 53 kasus pada tahun 2010 dan 13 kasus pada tahun 2011 (Januari-Mei). Adapun jenis hukuman disiplin yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Teguran tertulis sebanyak 40 kasus
2. Pernyataan tidak puas secara tertulis sebanyak 3 kasus
3. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun sebanyak 1 kasus
4. Penudaan kenaikan pangkat selama 1 tahun sebanyak 1 kasus
5. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun sebanyak 12 kasus
6. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun sebanyak 3 orang
7. Pembebasan dari jabatan sebanyak 2 kasus
8. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS sebanyak 4 orang.
Kasus pelanggaran disiplin di lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten yang ditangani langsung oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten hanya untuk kasus pelanggaran disiplin tingkat sedang dan berat. Adapun untuk kasus pelanggaran disiplin tingkat ringan masih bisa ditindaklanjuti oleh atasan langsung. Namun sayangnya, seringkali tidak ada laporan atas pelanggaran disiplin PNS dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun laporan hasil tindaklanjut penanganan kasus pelanggaran disiplin PNS. Oleh karena itu, sebenarnya masih banyak pelanggaran-pelanggaran disiplin PNS yang tidak dapat diketahui oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten.
Membantu Gubernur dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang keuangan dan aset daerah, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) turut berperan dalam mewujudkan pembangunan di Banten, terutama mewujudkan peningkatan pendapatan daerah. Bukanlah perkara yang mudah untuk dapat mewujudkan peningkatan pendapatan daerah di Banten. Hal ini membawa konsekuensi bahwa produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Banten, akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pemerintahan daerah dan secara tidak langsung akan berdampak terhadap perkembangan Provinsi Banten. Dengan kata lain, ketidakproduktifan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) akan menjalar kepada terhambatnya tugas perangkat daerah lainnya yang kemudian akan menghambat perkembangan Provinsi Banten. Oleh karena itu, guna meningkatkan sumbangsihnya bagi perkembangan Provinsi Banten, peningkatan produktivitas kerja pegawai merupakan langkah logis yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Banten. Guna mencapainya, aspek disiplin kerja haruslah mendapat perhatian yang serius.
Selanjutnya dengan dipilihnya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten sebagai locus penelitian dikarenakan oleh hasil laporan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang menyatakan bahwa Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten memiliki masalah kedisiplinan yang kompleks, diantaranya kehadiran pegawai, besarnya jumlah perceraian PNS, dan sejumlah pelanggaran terhadap peraturan disiplin PNS. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah termasuk salah satu SKPD yang pegawainya banyak yang melakukan perceraian. Bukan masalah perceraiannya yang ingin diteliti, tetapi tentu saja tingginya tingkat perceraian ini berkaitan dengan tindakan indisipliner PNS, berupa perilaku PNS yang menjadi salah satu dimensi disiplin.
Pada tahun 2010 saja, kasus perceraian didominasi oleh DPKAD dari 13 kasus perceraian. 7 kasus perceraian dilakukan oleh pegawai DPKAD, 4 kasus oleh Biro Umum & Perlengkapan, 1 kasus oleh Badan Pengelolaan Arsip Daerah dan 1 kasus oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Di sini dapat dilihat bahwa lebih dari 50% kasus perceraian terjadi di DPKAD Provinsi Banten.
Demikian halnya dengan produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten belum memperlihatkan hasil kerja yang memuaskan seperti banyaknya kesalahan yang dilakukan pegawai dalam melaksanakan tugas harian, sering terlambatnya pegawai dalam penyerahan laporan keuangan, dan perilaku boros dalam menggunakan fasilitas kantor. Dikatakan oleh Kassubag Umum & Kepegawaian pada wawancara tanggal 19 Juni 2011, pegawai pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) secara kuantitas sangat cukup bahkan cenderung mengalami kelebihan pegawai, tetapi secara kualitas masih kurang.
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. Dalam pelaksanaan tugas pokok ini, disiplin pegawai menjadi hal penting yang harus bisa dilakukan oleh setiap pegawai pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten.
Berdasarkan hasil observasi peneliti (8 Juni 2011), masih terdapat pelaksanaan pekerjaan yang menunjukan rendahnya kedisiplinan dan produktivitas pegawainya, diantaranya masih ditemukan pegawai yang kurang terampil dalam menggunakan komputer, sehingga lambat dalam menyelesaikan pekerjaan. Penataan tata letak yang kurang bagus juga membuat pelaksanaan pekerjaan menjadi kurang efektif, mengakses facebook saat jam kerja, ditambah lagi dengan keberadaan pegawai yang tidak jelas tugasnya yang disebabkan oleh terlalu banyaknya pegawai.
Secara umum, upaya peningkatan kedisiplinan PNS pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) sudah dilakukan dengan baik, misalnya penggunaan finger print yang diberlakukan jauh sebelum SKPD lain memberlakukan finger print, ditambah lagi dengan diberlakukannya Peraturan Gubernur No. 10 tahun 2010 tentang pemotongan tambahan penghasilan bagi PNS. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan Kassubag Umum & Kepegawaian, Bapak Agus (19 Juni 2011), didapatkan keterangan sebagai berikut.
1. Pada tahun 2009 terdapat 1 orang PNS yang dikenai sanksi berupa penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun karena terjaring razia di rumah makan pada siang hari di bulan Ramadhan.
2. Pada tahun 2010 terdapat 2 orang yang dikenai sanksi berupa penurunan pangkat dari II/b ke II/a selama 1 tahun karena masalah ketidakhadiran.
3. Pada tahun 2011 terdapat 1 orang PNS yang dikenai sanksi berupa penurunan pangkat dari III/c ke III/b karena masalah ketidakhadiran, yaitu yang bersangkutan tidak masuk kerja selama kurun waktu lebih dari 20 hari dalam setahun.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat dilihat bahwa upaya peningkatan disiplin pegawai belum menunjukan hasil yang optimal. Meskipun telah dibuat aturan yang sangat baik sekalipun, tanpa adanya kerjasama dari seluruh pegawai untuk dapat menjalankan aturan tersebut. Ini dikarenakan kurang adanya kesadaran setiap pegawai untuk mentaati aturan tersebut. Berbagai cara dilakukan untuk mengakali Pergub tersebut. Misalnya, didapati pegawai yang datang sebelum jam 08.00 WIB untuk absen dan pulang kembali, ataupun dengan budaya nepotisme.