BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1 Konsep Program - ICT TECHNOPARK DI KOTA SEMARANG - Unika Repository

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

4.1 Konsep Program

  4.1.1 Aspek Citra Citra dari bangunan ICT Technopark ini memiliki tema

  Arsitektur High Tech, hal ini melambangkan teknologi yang selalu berkembang dari waktu ke waktu.

  Pada bangunan ICT Technopark ini berfungsi sebagai tempat edukasi, riset dan pengembangan, inkubator bisnis dan komersialisasi inovasi,citra fungsi ini akan dijadikan pedoman pedoman sebagai citra fisik dari bangunan.

  Berikut adalah contoh studi yang menjadi tolok ukur untuk memwujudkan citra fisik dari bangunan Technopark ini :

  • Suasana dari bangunan yang diciptakan oleh warna dominan dari bangunan yang sesuai dengan institusi yang memiliki ICT Technopark ini.
  • Penataan ruang luar sehingga dapat bersinergi dengan ruang dalam bangunan.
  • Penerapan tema bangunan yang dipilih berdasarkan kesesuaian fungsi dan kesesuaian konteks lingkungan.

  • Menampilkan kesan teknologi kekinian sebagai wujud pesan kepada orang yang melihat bahwa desain dari bangunan sesuai untuk melambangkan fungsinya.
  • Pengolahan detail dari bangunan serta meperhatikan unsur kelokalan kota semarang

  Dari poin diatas, diharapakan bangunan akan dapat menunjukkan citra arsitektural yang sesuai dengan fungsinya.

  4.1.2 Aspek Fungsi Pada bangunan ICT Technopark ini berfungsi sebagai tempat edukasi, riset dan pengembangan, inkubator bisnis dan komersialisasi inovasi.sehingga dengan fungsi tersebut diperlukan fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung agar kegiatan riset serta edukasi dan komersialisasi inovasi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produk inovasi yang sangat berguna untuk memajukan perkembangan teknologi khususnya pada bidang ICT di Indonesia.

  4.1.3 Aspek Teknologi Bangunan ICT Technopark ini akan menghadirkan teknologi- teknologi baru yang akan menunjang fungsi dari bangunan ini seperti

  LG HD LED Video wall yang akan menampilkan produk technopark, kemudian Door acces sistem dengan kartu untuk menjaga keamanan setiap unit laboratorium.

  Serta penerapan teknologi yang akan menunjang bangunan seperti Top mix permeable yang berfungsi menyerap air, Rain water

  harvesting untuk menyimpan air hujan, Robot pembersih yang akan

  memudahkan untuk membersihkan area dalam Technopark, dan

  Touchscreen Publik information yang akan memudahkan

  pengunjung dan pengguna mencari informasi, serta Secondary skin facade yang akan memberikan kenyamanan pengguna.

4.2 Tujuan, Faktor Penentu dan Faktor Persyaratan Perancangan

  4.2.1 Tujuan Perancangan

  ICT Technopark selain bertujuan untuk menciptakan produk inovasi berbasis ICT dengan fokus riset dalam bidang perangkat lunak dan robotik, ICT Technopark juga dapat menjadi tempat riset dan pengembangan berbagai sektor yang membutuhkan fasilitas

  ICT serta dapat menumbuhkan perekonomian, sumber daya manusia ( SDM ) serta daya saing suatu kota dan daerah dengan cara :

  • Bisnis baru (re-industrialisation) dengan cara membuat inovasi baru yang hasilnya di alirkan ke dunia industri.
  • Menarik Investor dengan cara mengkomersilkan produk-produk inovasi hasil riset dari ICT TechnoPark.

  • Nilai tambah kepada perusahaan (regional development) dengan cara meningkatkan daya saing sumber daya manusia(SDM) pada saat melakukan riset di TechnoPark.
  • Menciptakan pekerjaan berbasis ICT dengan adanya Bisnis baru(re-industrialisation) serta sumber daya manusia(SDM) yang memiliki potensi.
  • membuat link yang permanen antara peguruan tinggi (akademisi), pelaku industri / bisnis / finansial, dan pemerintah dan masyarakat. Technopark mencoba menggabungkan ide, inovasi, dan know- how dari dunia akademik dan kemampuan finansial (dan marketing) dari dunia bisnis.

  4.2.2 Faktor Penentu Perancangan Berikut adalah beberapa faktor yang berpengaruh dalam proses perancangan ICT Technopark ini, antara lain :

  • Faktor pelaku

  Pelaku pada bangunan ini mempengaruhi bentuk desain serta sirkulasi dari bangunan.

  • Faktor aktivitas

  Aktivitas pada bangunan ini karena digunakan sebagai tempat edukasi dan riset maka aktivitas tersebut akan mempengaruhi perancangan.

  • Faktor lingkungan

  Kondisi lingkungan baik dari keadaan tapak, ketersediaan sarana dan prasarana, serta fungsi bangunan disekitar tapak.

  Diharapkan desain akan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

  • Persyaratan desain

  Persyaratan desain seperti ruang-ruang khusus yang perlu diperhatikan agar ruang yang tercipta dapat sesuai dengan fungsinya dan berfungsi dengan baik. Persyaratan ini diperoleh dari studi literatur dan analisis proyek sejenis serta regulasi yang sudah ditentukan.

  • Kenyamanan, keselamatan dan keamanan sistem keamanan dan keselamatan bangunan sangatlah perlu diperhatikan seperti menyediakan alat pemadam api ringan, sprinkle, smoke detector, hydrant box , jalur evakuasi, serta jalur mobil pemadam kebakaran. Selain itu penyediaan CCTV sebagai sistem keamanan bangunan serta penggunaan kartu identifikasi untuk setiap kali ingin memasuki laboratorium.
  • Faktor regulasi dan standar

  Dalam perancangan proyek ICT Technopark ini juga perlu dipertimbangkan peraturan daerah yang ada seperti KDB, KLB, GSB dan lainya.

  4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan Dalam melakukan perancangan ICT Technopark ini Terdapat 3 kategori dalam penentuan persyaratan ini, yaitu :

  • Arsitektur • Fasilitas bangunan yang dapat mengakomodasi seluruh aktifitas didalamnya seperti edukasi, Riset dan pengembangan ( R&D ), Komersialisasi riset dll.
    • Perancangan ruang indoor maupun outdoor yang disesuaikan dengan kebutuhan, dapat menunjang aktivitas serta sirkulasi berjalan dengan baik.
    • Tatanan ruang yang memberikan kenyamanan dan juga keamanan bagi kegiatan pengguna dan pengunjung.
    • Penggunaan bahan bangunan yang aman dan ramah lingkungan.
    • Bentuk bangunan yang menunjukan identitas dari bangunan Technopark.

  • Bangunan • Percancangan sistem struktur disesuaikan dengan fungsi dan jenis ruang, utilitas dan lain-lain.
    • Membagi rata porsi dan kebutuhan antara kegiatan Riset edukasi, dan Eksibisi.
    • Memperhatikan beberapa desain ruang kusus yang memerlukan sirkulasi, serta pencahayaan yang minimum.

  • Pemilihan mutu kualitas bahan bangunan yang sesuai dengan standar agar bangunan dapat bertahan lama serta keamanan bangunan terjaga.
  • Penempatan jaringan utilitas bangunan dan peletaknya yang harus direncanakan dengan baik agar mudah saat dilakukan maintenance/perawatan berkala.
    • Lingkungan • Pembangunan ini harus dapat memperhatikan potensi maupun permasalahan yang ada di dalam maupun sekitar tapak.

  • Lokasi yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Rencana Wilayah (RTRW) kota Semarang, serta memperhatikan Rencana Detail Tata Ruang Kota ( RDTRK ).
  • Lokasi pada lingkungan yang strategis serta mempertimbangkan fungsi dan target pengguna.
  • Memiliki jaringan utilitas dan infrastruktur kota yang memadai termasuk didalamnya jaringan internet fiber optik.
  • Dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

4.3 Program Arsitektur

  4.3.1 Program Kegiatan

  a. Program ruang

  FA S

  Lab.3D printing Kantor divisi finansial

  Area parkir bus Lab.Robotik dan Artificial Intelegence

  Mini bank Kantor direktur operasional Parkir sepeda Lab.Pengolahan sinyal digital

  Ruang rapat Pedestrian

  Lab.Gelombang pendek(Microwave) Kantor Divisi operasional dan maintenance

  Ruang smart panel Lab.Micro prosesor

  Kantor divisi riset dan pengembangan(R&D) dan pengelolaan

  Ruang Genset R.workshop perakitan komputer dan laptop

  Kantor divisi pelayanan Ruang AHU dan Chiller

  Ruang Pompa Training room(Ruang kelas teori)

  Lab.Computer(Sedang dan Besar) Ruang serbaguna

  Kantor divisi human resources Ruang MEE Ruang rapat

  Ruang ganti Toilet

  Ruang motion capture dan green screen Ruang istirahat karyawan Laundry

  Ruang rekaman audio Kantor pelayanan

  Mushola Ruang locker

  Ruang CCTV & IBMS Janitor

  Ruang arsip Dapur

  Ruang istirahat security Ruang IT Server dan Database

  Cafetaria/Kantin Ruang tamu

  Kantor sekretaris Area parkir motor

  ILITAS UTA M A P RIV AT P E NGGUNA

  Ruang direktur utama

  Lab.Computer Aided Design(CAD)

  FA S

  ILITAS UTA M A P UB LIK P E NGGUNA

  Resepsionist

  FA S

  ILITAS P E NU NJA NG

  Ruang klinik

  AR E A P RIV AT P E NG E LOLA

  AR E A P UB LIK P E NGE LOLA

  Hall Virtual office/ Ruang rapat virtual

  Seating group

  AR E A S E RVI S

  Way in (entrance) Lab.Software and system security Lobby Hotspot area Kantor manager utama Kantin Way out (outrance) Lab.Kecerdasan buatan(AI)

  ICT Convention Hall

  3D printing center Kantor wakil direktur Dropoff

  Lab.Rekayasa perangkat lunak

  ICT Exhibition Hall Seating group

  Kantor sekretaris eksekutif Area parkir mobil Lab.Cloud computing

  Tabel 4. 1 Program ruang ICT Technopark Sumber : Analisis pribadi, 2017 b. Perhitungan luas bangunan

FASILITAS KEBUTUHAN LUAS

  Fasilitas utama privat pengguna 9702,97 m

  2 Fasilitas utama publik pengguna 4955,5 m

  2 Fasilitas penunjang 860.03 m

  2 Area privat pengelola 209,472 m

  2 Area publik pengelola 44,16 m

  2 Area servis 484,78 m

  2 Area aktivitas khusus 1806 m

  2 TOTAL : 17.342,912 m

  2

  • 10% untuk sirkulasi antar area, seperti tangga darurat (flow traffic)

  = 19.077,2032 m

  2 Tabel 4. 2 Program luas bangunan Sumber : analisa pribadi, 2017

  Jadi total luas bangunan ICT Technopark adalah 19.077,2032 m

  2 Dibulatkan menjadi 19.078 m

2 Nama area

  Luas parkir pengelola Sepeda motor Mobil

  Bis Mobil VIP

  Tipe Kendaraan

  2

  menjadi 10771 m

  2 Dibulatkan

  Jadi total luas parkir ICT Technopark adalah 10.771,2 m

  2 Tabel 4. 3 Program Luas lahan Parkir

Sumber : Analisa Pribadi, 2017

  2 Luas Total 10.771,2m

  5 331,5m

  4

  2 Parkir khusus

  60

  4845m

  300 150

  pengunjung eksibisi Sepeda motor Mobil

  2 Luas parkir

  4880,7m

  408 137

  pengguna Sepeda motor Mobil

  Jumlah kendaraan Luas

  20 714m

  2 Luas parkir

  Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60 % Koefisien Luas Bangunan(pelayanan umum) (KLB) maksimum

  1,8 (3 lantai)

  2

  • Luas parkir (100%) = 10.771,2 m
  • Luas lahan

  L. lahan =

  1,8

  = .

  1,8 = 10.598,9

  • Luas lantai dasar
  • Luas Ruang terbuka
    • – L.lantai dasar = 10.598,9
    • – 6.359,3

  L. lantai dasar = Luas lahan x 60% = 10.598,9 X 60% =

  6.359,3 m

  2

  Luas ruang terbuka = L.lahan

  = 4.239,6 m

  2

  • Luas ruang terbuka hijau

  Luas ruang terbuka hijau=L.ruang terbuka x 40% = 4239,6 x 40%

  2

  = 1.695,8 m

  • Luas Total kebutuhan Tapak Luas total tapak = Luas lantai dasar + luas ruang terbuka + luas parkir

  2

  2

  2 6.359,3

  = m + 4.239,6 m + 10.771,2 m

  2

  = 21.370,1 m

  4.3.2 Program Sistem Struktur dan Pelingkup

PROGRAM STRUKTUR

  Struktur Pondasi Pomdasi utama yang digunakan adalah pondasi bored pile .Karena proyek ini sebagian merupakan bentang lebar sehingga beban yang diterima dari atap akan sangat berat. serta dengan berbagai pertimbangan dapat disimpulkan bahwa pondasi ini cocok digunakan pada lokasi site dan sedangkan untuk bangunan dengan fungsi servis yang terpisah akan menggunakan pondasi foot plate Struktur Dinding dan Kolom Struktur untuk atas bangunan menggunakan struktur rangka dengan sistem kolom dan balok karena struktur ini sangat baik dalam hal pembagian ruang serta fleksible dalam perencanaan ruang dan bentuknya sebagai pertimbangan utama.

  Plat Lantai Menggunakan flat slab, karena pertimbangan lebih ekonomis, instalasi mechanical electrical jadi lebih mudah, dan dengan mempertimbangkan untuk mempermudah perawatan/ maintenance , serta mengurangi tinggi bangunan.

  Struktur Atap Struktur atap menggunakan sistem struktur Space Frame karena sebagian bangunan membutuhkan struktur bentang lebar, dan dengan pertimbangan tema design yang menggunakan tema High tech dan bentuknya yang dapat dibuat fleksibel,sehingga struktur ini cocok digunakan.

PROGRAM ENCLOSURE

  Penutup lantai Pada bagian laboratorium akan menggunakan sistem raised

  floor, karena pertimbangan masalah perkabelan antar komputer

  dan ruang server serta ruang data, sehingga untuk memudahkan sistem pengkabelan tersebut akan menggunakan raised floor pada ruang laboratorium dan server. sedangkan untuk ruang eksibisi dan hall akan memakai penutup keramik karena mudah dan pilihan tekstur dari keramik yang bervariasi. Dinding Jenis penutup dinding utama menggunakan bata ringan, sedangkan untuk partisi menggunakan kalsiboard. Kaca dan juga ACP dikombinasikan untuk eksterior bangunan. Serta penggunaan dinding kaca pada ruang laboratorium.

  Plafond Penutup plafond yang akan dipakai adalah kalsi board karena mudah didapatkan.

  Penutup atap Karena tuntutan fungsi bangunan, maka penutup atap yang akan dipakai adalah penutup atap dag beton serta kaca tempered dan alumunium composite dan atap alumunium, penutup atap kaca ini akan digunakan pada titik-titik tertentu yang membutuhkan pencahayaan alami yang banyak.

   Tabel 4. 4 Tabel sistem struktur dan pelingkup

Sumber : analisis pribadi,2017

  4.3.3 Program Sistem Pembangunan

PERALATAN PEMBANGUNAN

  Untuk proses pengangkutan material bangunan, proyek ini direncanakan menggunakan crane tank, karena diperkirakan

  ± 25m

  bangunan memiliki tinggi

  

Tabel 4. 5 Peralatan Bangunan

Sumber : Analisa Pribadi

  4.3.4. Program Sistem Utilitas

SISTEM PENCAHAYAAN

  Pencahayaan alami Pencahayaan alami yang dipakau dari atap akan banyak menggunakan atap kaca, serta pada setiap ruang akan memanfaatkan partisi kaca sehingga cahaya alami yang masuk bisa optimal pada stiap ruang.

  Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan menggunakan jenis lampu softlight, dan LED untuk bangunan dengan pertimbangan hemat energi, sedangkan untuk area kusus seperti tempat eksibisi sebagian akan menggunakan jenis lampu halogen, karena pertimbangan penggunaan diorama serta memfokuskan pada tempat pamer.

SISTEM PENGHAWAAN

  Penghawaan alami Karena proyek ini merupakan bentang lebar, maka penghawaan alami yang dipakai didatangkan dengan memperhitungkan bukaan terhadap arah angin, serta penggunaa exhaus fan untuk menangkap udara segar ke dalam bangunan.

  Penghawaan buatan Karena terdapat banyak laboratorium pada bangunan ini, sehingga setiap unit laboratorium akan menentukan sendiri penghawaan pada setiap ruang laboratorium yang dipakai, maka AC yang dipakai adalah sistem AC split, sedangkan untuk ruang- ruang publik seperti convention hall akan disediakan AC central.

SISTEM TELEKOMUNIKASI

  Ketersediaan kabel fiber optik pada lokasi site, maka untuk sistem telekomunikasi akan menggunakan internet berkecepatan tinggi yang disediakan oleh provider yang terdapat pada area

  site/tapak. kemudian untuk komunikasi internal menggunakan sistem telepon jenis intercom dan IP PABX.

SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

  • Sumber air bersih

  Air bersih yang akan digunakan bangunan didapatkan dari saluran PAM

  • Sistem distribusi air bersih

  Sistem distribusi air bersih yang dipakai menggunakan sistem downfeed, karena akan menghemat biaya pemakaian dari pompa air yang digunakan.

SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH

  Pengolahan sampah dipilah antara organik dan anorganik. Untuk sampah organik dapat diolah menjadi kompos/ pupuk tanaman, selain itu juga dibuang ke lubang biopori. Sedangkan untuk sampah anorganik dibuang ke bak sampah lingkungan dan diangkut menuju TPS.

SISTEM TRANSPORTASI

  Sistem transportasi bangunan akan menggunakan kombinasi, lift, tangga dan ramp. Tangga akan disediakan di beberapa titik untuk antisipasi kebakaran dan bencana alam seperti gempa, kemudian akan disediakan escalator untuk memudahkan transportasi vertikal pada bangunan ramp akan digunakan dibeberapa titik untuk memudahkan akses bagi difabel. serta lift akan disediakan satu buah namun hanya difungsikan untuk mengangkut barang serta membantu kaum difabel.

  SISTEM PENANGKAL PETIR Sistem penangkal petir yang dipakai dalam proyek ICT

  Technopark adalah Sistem Neoflash, karena bebas perawatan

  dan radius perlindungan yang luas sehinnga akan menghemat biaya.

SISTEM KEAMANAN BANGUNAN

  Menggunakan sistem CCTV. Sedangkan untuk kemaanan setiap unit laboratorium yang ada pada proyek ICT Technopark ini akan menggunakan sistem card door access – RFID.

SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH

  • Grey Water (Limbah cair)

  Limbah cari dari bangunan akan ditampung dalam bak penampung kemudian disaring dan dialirkan ke saluran lingkungan dan sebagian diresapkan ke dalam tanah.

  • Air hujan

  Limbah air hujan yang terkumpul dalam ground tank yang kusus untuk menampung air hujan, kemudian akan dipakai untuk menyirami taman dan untuk keperluan toilet bangunan.

  • Black water (Limbah padat)

  Limbah padat akan dikumpulkan dalam bio septictank yang kemudian air dari sisa bio septictank akan diresapkan ke dalam tanah.

  

Tabel 4. 6 Program Sistem Utilitas

Sumber : Analisa Pribadi, 2017

  4.3.4 Program Perhitungan Sistem Bangunan

  a. Kebutuhan Listrik Bangunan A : Lampu ; B : AC ; C : komputer set ; D : printer dan scaner ; E : LCD proyektor ; F : Exhaust fan ; G : Kipas ; H : TV / Monitor ; I : Alat Elektronik lainnya ( Speaker, Microphone, Osiloskop, kit peraga, laptop, Ups, Router, dispenser dll )

  No. Jenis Beban Daya Beban

  1 A : Lampu 30 – 40 watt

  2 B : AC split inverter ( motion sensor + Thermal sensor ) (225

  • – 920 Watt) 680 watt

  3 C : komputer set 450 – 650 watt

  4 D : printer dan scaner 150

  • – 200 watt
  • – 150 watt

  5 E : LCD proyektor 250 watt

  6 F : Exhaust fan 60 watt

  7 G : Kipas 60 watt

  8 H : TV / Monitor 100 watt

  9 I : Alat Elektronik lainnya ( Speaker, Microphone, laptop, Ups, Router,Osiloskop, Kit peraga, dispenser dll )

  50

  

Tabel 4. 7 Jenis Beban listrik

Sumber : Analisa pribadi berdasarkan produk tertentu, 2017

  • Perhitungan Beban Listrik bangunan

  400 75850

  1 Lab. gelombang pendek(microwave)

  1 20 240 1360 9000 150 250 2000 13000

  1

  20

  2

  6

  1 Lab. Sinyal digital

  1 4 400 2720 1125 150 250

  2

  1

  25

  4

  10

  5 Lab. robotik dan artificial intelegence

  300 290550

  1 3 640 4080 1395 150 250

  1

  6

  20

  6

  4

  11

  2

  8

  1 Lab.3D printing

  2 20 240 2720 500 150 500 2000 12220

  1

  1

  6

  1

  2 R. workshop perakitan komputer dan laptop

  1 20 240 1360 9000 150 250 2000 13000

  1

  20

  2

  6

  1 Lab. micro prosesor

  1 20 240 1360 9000 150 250 2000 13000

  31

  16

  Jumlah Ruang Nama Ruang Data Beban Pemakaian Jenis Beban ( Unit ) Daya Beban ( Watt ) Total A B C D E F G H

  6

  3

  6

  2 Lab. kecerdasan buatan(AI)

  1 2 240 2040 9500 150 250 200 24760

  1

  19

  3

  2 Lab. software and system security

  1

  1 2 240 2040 9350 150 250 200 61150

  1

  17

  3

  6

  5 Lab. komputer aided design(CAD)

  I

  I A B C D E F G H

  17

  1 2 240 2040 8500 150 250 200 22360

  15 Lab. komputer besar

  1

  1 2 320 2040 8500 150 250 200 57300

  1

  17

  3

  8

  5 Lab. komputer sedang

  1 6 320 2040 8500 150 250 600 23160

  17

  2 Lab. rekayasa perangkat lunak

  3

  8

  2 Lab.Cloud computing

  1 2 240 2040 8500 150 250 200 22360

  1

  17

  3

  6

  24 6 320 1360 6600 4800 600 13680

  1 ICT convention hall

  2

  1

  1

  2

  1 Kantor sekretaris

  1 80 680 450 150 150 1510

  1

  1

  1

  1 Kantor sekretaris eksekutif

  1 80 680 450 150 150 1510

  1 80 680 450 150 150 1510

  1

  1

  1

  2

  1 Kantor wakil direktur utama

  1 80 680 450 150 150 1510

  1

  1

  1

  1 Ruang tamu

  2

  1 Ruang rapat

  1

  1

  1

  2

  1 Kantor divisi operasional dan

  1 1 320 680 450 150 150 1510

  1

  1

  8

  1 80 680 450 150 150 1510

  2

  1

  1

  1

  2

  1 Kantor direktur operasional

  1 80 680 450 150 150 1510

  1

  1

  1

  1

  1 Kantor manager utama

  75

  1 1 240 1360 150 60 100 1910

  4

  1 Minibank

  10 2 400 120 520

  1 Cafetaria

  1 2 320 120 60 200 700

  2

  8

  1 Mushola

  1

  5 5 160 1360 500 600 2620

  2

  6

  1 Ruang serbaguna

  3 1 2000 1000 750 100 3850

  2

  50

  1 Hall

  3 4 3000 1200 750 400 5350

  2

  2

  1 Hotspot area

  1 80 680 450 150 150 1510

  1

  1

  1

  1

  2

  utama

  1 Ruang direktur

  2 1 240 1360 450 150 250 200 150 2800

  1

  1

  2

  10

  6

  1 Virtual office/kantor virtual

  24 2 240 1360 6600 4800 300 13300

  11

  2

  6

  3D printing center

  1

  2 2 400 120 200 720

  1 80 680 450 150 150 1510

  1 Ruang CCTV dan

  1 Ruang smart panel

  300 1500

  1 Area parkir bus

  6 240

  240

  1 Parkir sepeda

  2

  80

  80

  1 Pedestrian

  20 800

  800

  4

  1 Area parkir motor

  2 2 160 120 200 480

  2 Ruang Genset

  4

  2 1 160 120 100 760

  2 Ruang AHU dan Chiller

  8 2 320 120 880

  1 Ruang Pompa

  4

  2 1 160 120 500 780

  1 Ruang MEE

  2

  2

  30 2 1200

  300 2300

  IBS Control

  8 2 320 120 440

  4

  2

  4

  1 20 160 1360 1000 150 2000 4670

  1 Ruang istirahat

  security

  2

  2 80 120 200

  1 Seating group

  4 160

  160

  1 Kantin

  1 Way in (entrance)

  50 2 2000

  8 320

  320

  1 Way out (outrance)

  8 320

  320

  1 Dropoff

  4 160

  160

  2 Janitor

  2

  80 160

  1 Area parkir mobil

  5 80 120 500 700 b. Kebutuhan AC sentral

2 Nama Ruang Luas m

  2 Kebutuhan akan kapasitas dari AC sentral. Untuk

  Resepsionist 240 m 2 menghitung kebutuhan AC pada ruangan, berikut ini ada cara sederhana untuk menghitungnya:

  Main lobby 40 m 2 Rumus :

  Lobby convention hall 97,5 m 2 . = ( )

  2 Lobby eksibisi 75 m dimana koefisien setiap volume 1 m = 500 BTU/jam ( asumsi ).

  2 2 Total ruangan dengan ukuran 3122,5 m dan tinggi 650 m

  ICT Convention Hall 2 5 m (asumsi). Kebutuhan AC adalah: 390 m

  Panggung = (Total luas ruangan ) x 500

  2 Ruang alat dan 2 = 3142 m x 500 BTU/jam 19,5 m

  2 persiapan 2 = 3142 m x 500 BTU/jam

  1500 m = 1.571.000 BTU/jam

  ICT Exhibition Hall 2 Jadi, Kebutuhan AC sentral untuk bangunan ini adalah = 130 m

  Hall 2 1.571.000 BTU/jam TOTAL 3142 m

  Tabel 4. 9 Perhitungan Luas Bangunan yang membutuhkan Ac Sentral Sumber : Analisa pribadi, 2017

  237 c. Kebutuhan air bersih Kebutuhan air bersih pada bangunan ini diasumsikan sebagai gedung serbaguna, karena berdasarkan fungsi yang bermacam-macam :

  Pemakaian Penggunaan gedung Satuan air Rumah tinggal 120 Liter/penghuni/hari

  Rumah susun 100 Liter/penghuni/hari Asrama 120 Liter/penghuni/hari Rumah sakit 500 Liter/tempat tidur pasien/hari Sekolah dasar

  40 Liter/siswa/hari SLTP

  50 Liter/siswa/hari SMU/ SMK dan lebih

  80 Liter/siswa/hari tinggi Liter/penghuni dan Ruko/ Rukan 100 pegawai/hari Kantor/ Pabrik

  50 Liter/pegawai/hari Toserba, toko pengecer

  5 Liter/m2 Restoran

  15 Liter/kursi Hotel berbintang 250 Liter/tempat tidur/hari Hotel melati/ penginapan 250 Liter/tempat tidur/hari Gd. Pertunjukan, bioskop

  10 Liter/kursi Gd. Serba Guna

  25 Liter/kursi Restoran

  15 Liter / kursi / hari 238

25 Liter / kursi / hari

  239 Gedung Pertemuan

  Laboratorium 150 Liter / staf / hari Klinik / Puskesmas

  3 Liter / pengunjung / hari Stasiun, terminal

  3 Liter/penumpang tiba dan pergi Peribadatan

  5 Liter/orang (belum dengan air wudhu) Tabel 4. 10 Standar kebutuhan air bersih Sumber : SNI-03-7065-2005-plambing

  Berdasarkan data diatas, maka kebutuhan air bersih untuk gedung serbaguna dalam satu hari adalah 25 liter/kursi. Sedangkan penguna rata-rata adalah 804 orang perhari. Kemudian kebutuhan untuk pengelola diasumsikan pada kebutuhan air bersih untuk sebuah kantor dalam satu hari adalah 50 liter/pegawai. Jumlah dari pengelola adalah 101 orang. Dari data tersebut dapat dilakukan analisis kebutuhan air sebagai berikut :

  Q = n x kebutuhan air per hari Keterangan : Q = Kebutuhan air bersih rata-rata per hari (liter/ hari) n = Jumlah pengunjung/pengguna dalam satu hari

  Perhitungan : Qtotal = Q pengunjung + Q pengelola Qtotal = (804 orang x 25 liter) + (101 orang x 50 liter) Qtotal = 20.100 liter / hari + 5.050 liter / hari Qtotal = 25.150 liter / hari

  Kemudian diasumsikan kebutuhan tambahan air sebesar 30% untuk mengatasi kebakaran, hal-hal kebocoran dan lain-lain dengan perhitungan sebagai berikut : Qd = 30% x Q Keterangan : Qd = Kebutuhan tambahan air Q = Kebutuhan air bersih rata-rata per hari Perhitungan : Qd = 30% x Q

  240

  241

  Qd = 30% x 25.150 Qd = 7.545 liter / hari

  Jadi total kebutuhan air bersih seluruhnya adalah 25.150 + 7.545 = 32.695 liter / har

  Batas

  12 Kelurahan Salaman Mloyo

  16 Kelurahan Kembangarum

  8 Kelurahan Karangayu

  15 Kelurahan Tawangsari

  7 Kelurahan Cabean

  14 Kelurahan Tawangmas

  6 Kelurahan Bojong Salaman

  13 Kelurahan Bongsari

  5 Kelurahan Gisikdrono

  4 Kelurahan Kalibanteng Kulon

  4.3.5. Program Lokasi dan Tapak

  11 Kelurahan Tambakharjo

  3 Kelurahan Krapyak

  10 Kelurahan Kalibanteng Kidul

  2 Kelurahan Manyaran

  9 Kelurahan Krobokan

  1 Kelurahan Ngemplak Simongan

  Gambar 4. 1 Peta kecamatan Semarang Barat (BWK III) Sumber : www.lokanesia.com Keterangan :

  a. Lokasi tapak Lokasi tapak : Jalan. Puspowarno Raya, Semarang, Salamanmloyo, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50149 Berikut adalah gambar 4.1 peta wilayah dikecamatan Semarang Barat

  • – Batas kecamatan Semarang Barat :

  • Utara : Laut Jawa • Barat : Kecamatan Semarang Utara • Timur : Kecamatan Tugu • Selatan : Kecamatan Ngaliyan Potensi Kecamatan Semarang Barat : • Berada disekitar pusat kota yang mempermudah akomodasi.
  • Memiliki aksesbilitas yang mudah dengan berbagai moda transportasi.
  • Dilalui jalan arteri primer dan arteri sekunder.
  • Berada pada daerah yang sedang berkembang. Kendala Kecamatan Semarang Barat : • Kepadatan penduduk yang cukup tinggi.
  • Memiliki tingkat kemacetan yang tinggi terutama di saat jam kerja • Kebisingan serta polusi yang cukup tinggi.
Kondisi Eksisting Tapak ada pada gambar dibawah ini (Dokumen Survey Pribadi, Januari 2017) :

  Gambar 4. 2 Peta lokasi alternatif tapak A Sumber : dokumen pribadi, 2017

  Gambar 4. 3 Peta lokasi alternatif tapak A Sumber : dokumen pribadi, 2017

  Batas

  • – batas alternatif tapak A Utara : Jl. Pupowarno selatan 1 , permukiman warga.
Timur : Jl. Puspowarno raya IV Barat : Jl. Puspowarno IX, permukiman warga.

  Selatan : Jl.Pamularsih.

  Berikut adalah tabel 3.31 menjelaskan tentang kekuatan dan amenitas dari tapak A

  Peraturan Peraturan daerah kota Semarang nomor 14 tahun 2011 tentang

pemerintah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Semarang tahun

2011-2031 dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RTDRK) nomor 8 tahun 2004 tentang BWK III (Kecamatan Semarang Barat dan kecamatan Semarang Utara) tahun 2000-2010.

  Regulasi KDB : maksimal 60% KLB : 1,8 GSB Jl.Pamularsih : 23 m.

  GSB Jl.Puspowarno Raya : 17m GSB Jl.Puspowarno selatan 2 : 3m GSB Jl.Puspowarno selartn IV : 3m Fungsi dan Pusat perkantoran, perdagangan dan jasa. hirarki Pusat transportasi udara.

  Sub pusat pelayanan kota.

  

ASPEK AMENITAS ALAMI

View View from site : pertokoan, jalan raya dan permukiman penduduk View to site : View to site dari jalan berupa toko, dan permukiman. Topografi Relatif datar dengan kemiringan lahan 0 - 2% 3 Air Curah air hujan rata-rata sebesar 126 m per tahun dengan tingkat kelembaban 50 - 70 % dengan periode musim hujan November hingga April.

  

ASPEK AMENITAS BUATAN

Jaringan kota / Berada tepat bersebelahan dengan jalan kolektor sekunder kawasan Jl.Pamularsih yang cukup lebar.

  Akses utama Jl.Pamularsih dapat dicapai melalui kawasan kalibanteng dan Jl.Kaligarang. Terdapat jaringan listrik, telepon, fiber optik, drainase dan sampah.

  

Citra Bangunan sekitar tapak adalah pertokoan yang mayoritas

arsitektural berbentuk ruko sederhana. serta terdapat area permukiman penduduk disekitar tapak, yang mayoritas bangunan sederhana dengan atap limasan.

  

Tabel 4. 11 Analisis tapak A

Sumber : analisis pribadi, 2017

  Potensi Alternatif Tapak A :

  • Dilalui bus BRT yang akan memudahkan pengguna menuju lokasi.
  • Lokasi tapak berada di jalan kolektor sekunder dengan lebar 20m tergolong jalan besar dengan 2 arah.
  • Lokasi dekat dengan pusat kota. yang juga dapat dengan mudah diakses bagi tamu yang tinggal di hotel bintang 4.
  • Kondisi daya dukung tanah yang cukup bagus.
  • Dekat dengan bandara Ahmad Yani.
  • Kepadatan lalu lintas tidak terlalu tinggi.
  • Utilitas lengkap + dilalui jaringan internet kabel fiber optik Kendala Alternatif Tapak A :
  • Sisi utara tapak tidak memiliki view yang bagus,karena mayoritas warga menengah ke bawah.
  • Vegetasi minim, hanya terdapat beberapa pohon trembesi dan pisang.
Foto Eksisting tapak dokumentasi pribadi : Kondisi eksisting tapak ada pada gambar dibawah ini :

  Gambar 4. 7 Jalan Puspowarno Raya Sumber : dokumen pribadi, 2017 Gambar 4. 5 Jalan Pamularsih Sumber : googlemaps.com

  Gambar 4. 4 Jalan Puspowarno 1 Sumber : dokumen pribadi,2017 Gambar 4. 6 Jalan Puspowarno Dalam Sumber : dokumen pribadi,2017

  Gambar 4. 8 Bangunan eksisting tapak Sumber : dokumen pribadi 2017