PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN SEKTOR CONSUMER GOODS DI BEI PERIODE 2008-2012 - eprints3

  ! (damayantidinar2@gmail.com) ! ! " " (titin_msi@yahoo.com)

Manajemen S1

  #$! % Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan

penjualan dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan di BEI

periode 2008 2012. Sampel penelitian ini sebanyak 29 emiten. Metode penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dan analisis data regresi berganda dengan program SPSS versi 16. Pengujian

hipotesis menggunakan uji t (parsial) dan uji F (simultan). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara

parsial variabel profitabilitas dan likuiditas berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang sedangkan

variabel pertumbuhan penjualan serta ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang

pada perusahaan . Secara simultan, variabel profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan

penjualan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan .

  

! %& ' : Profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan kebijakan hutang

! " # " $

  %&%%

  • + * $ !'" ( ) ) *" $ $ " % $ " , - &

  "

  Sumber dana perusahaan yang berasal dari biasanya berupa laba Pada dasarnya tujuan utama setiap ditahan, sedangkan sumber dana . perusahaan adalah memaksimalkan berasal dari para kreditur dan pemilik, keuntungan. Untuk mendapatkan peserta atau pengambilan bagian dalam keuntungan yang maksimal, dibutuhkan perusahaan. Dana yang diperoleh dari modal atau dana yang besar sebagai pemilik merupakan modal sendiri dan dana pendukung kegiatan perusahaan. Penentuan yang diperoleh dari pihak lain merupakan keputusan pendanaan mencakup beberapa hutang. pertimbangan, yaitu dari mana sumber dana itu diperoleh, apakah perusahaan Menurut Nurwahyudi dan Mardiyah menggunakan sumber dana atau (2004) dikutip dalam Hidayat (2013, h.5), sumber dana . . hutang adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan perusahaan di masa yang akan datang karena tindakan atau transaksi sebelumnya. Pengorbanan ekonomi dapat berbentuk uang, aktiva, jasa jasa atau dilakukannya pekerjaan tertentu. Hutang mengakibatkan adanya ikatan yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengklaim aktiva perusahaan.

  Sebagai contoh kasus, Group Bakrie mencatatkan rugi di kuartal III tahun 2012. Tiga perusahaan milik Group Bakrie yaitu PT Berau Coal Energy Tbk, PT Bakrieland Development Tbk, dan PT Bakrie Telecom dengan total kerugian netto yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk mencapai hingga Rp 1,4 triliun (http://www.tempo.co).

  Hutang mengakibatkan adanya ikatan yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengklain aktiva perusahaan.

  3

  2

  Kasmir (2010, h.156), 1

  2 3 )123*"

  Kebijakan hutang pada penelitian ini diwakili oleh 1

  Kebijakan hutang merupakan bagaimana tindakan suatu perusahaan dalam mengambil langkah, keputusan dalam memperoleh dana atau modal perusahaan yang diperolehh baik dari penerbit surat hutang (obligasi), saham maupun dari laba ditahan (Santi Herawati 2010, h.7).

  Menurut Nurwahyudi dan Mardiyah (2004) dikutip dalam Syafiudin Hidayat (2013, h.5) hutang adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan perusahaan di masa yang akan datang karena tindakan atau transaksi sebelumnya. Pengorbanan ekonomi dapat berbentuk uang, aktiva, jasa jasa atau dilakukannya pekerjaan tertentu.

  Kerugian yang dialami Group Bakrie menjadi pesan penting bagi pihak perusahaan untuk mengelola sumber dana secara lebih baik lagi serta mempertimbangkan kebijakan pendanaan yang tepat, salah satunya yaitu melalui kebijakan hutang.

  " ( $ )* " " )# + % &! ,

  / di BEI Periode 2008 2012”.

  Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terjadi hasil yang tidak konsisten. Terlihat dari variabel profitabilitas yang memberikan hasil berlawanan terhadap kebijakan hutang. Berdasarkan kajian empiris dan hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan

  Mersi Narita (2012) melakukan penelitian dengan judul Analisis Kebijakan Hutang. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang, sedangkan likuiditas dan profita bilitas berpengaruh negatif terhadap ke bijakan hutang.

  ). Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dan kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang. profitabilitas dan struktur aktiva berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang, pertumbuhan total aset dan laba ditahan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kebijakan hutang.

  Secara empiris penelitian mengenai variabel variabel yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan telah banyak dilakukan seperti Hardiningsih dan Meita Oktaviani (2012) melakukan penelitian dengan judul determinan kebijakan hutang (dalam dan .

  Kebijakan hutang merupakan bagaimana tindakan suatu perusahaan dalam mengambil langkah, keputusan dalam memperoleh dana atau modal perusahaan yang diperoleh baik dari penerbit surat hutang (obligasi), saham maupun dari laba ditahan (Santi Herawati 2010, h.7).

  merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total

  • * diperkenalkan oleh Gordon
  • * menerbitkan saham (Manurung 2012, h.24).

  Jenis rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu )/3*" Merurut Sartono (2008, h.116) rasio lancar ( ) dinyatakan sebagai berikut: Rasio Lancar = Aktiva Lancar

  Ukuran Perusahaan = 5

  Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan dari " Ukuran perusahaan dinyatakan dengan rumus:

  demikian, ukuran perusahaan juga dapat dikaitkan dengan besarnya kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan (Mersi Narita 2012, h.2).

  Ukuran perusahaan secara langsung mencerminkan tinggi rendahnya aktivitas operasi suatu perusahaan. Pada umumnya semakin besar suatu perusahaan maka akan semakin besar pula katifitasnya. Dengan

  " "3 %& ) &$ 2

  Penjualan tahun lalu

  Pertumbuhan Penjualan = Penjualan tahun ini – Penjualan tahun lalu

  Rasio pertumbuhan penjualan menurut Harahap (2008, h.309) dirumuskan seperti berikut ini:

  Menurut Bringham dan Houston (2010), Bagi perusahaan dengan tingkat penjualan dan laba yang tinggi kecenderungan perusahaan tersebut menggunakan utang sebagai sumber dana eksternal yang lebih besar dibandingkan perusahaan perusahaan yang tingkat penjualannya rendah.

  " "1 ) !& #&2 ) +& /

  Utang Lancar

  Riyanto (2008, h.25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya yang segera harus dipenuhi.

  hutang dan total aktiva. Berikut rumus untuk :

  " "0 %& ( ! $

  Total Aset

  342 = Laba Bersih x 100%

  (2010, h.148) 342 adalah rasio laba bersih terhadap total aset mengukur pengembalian atas total aset. Rumus )342* yaitu sebagai berikut:

  )342). Menurut Brigham dan Houston

  Dalam penelitian ini tingkat profitabilitas diukur dengan rasio pengembalian atas asset atau

  Harahap (2008, h.304) mengemukakan bahwa profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.

  " "- *. ! # / ! $

  Donaldson pada tahun 1961, dengan urutan pendanaannya sebagai berikut: laba ditahan, mencairkan surat berharga seperti deposito, menjual obligasi dan saham, menerbitkan surat hutang, dan paling akhir )

  " " Teori urutan pendanaan ( .

  Total Aktiva

  123 = Total hutang

  2

  2. Data laporan keuangan publikasi yang

  " ) ,% ) %

  diperlukan untuk penelitian tersedia selama periode 2007 2012.

  Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data Sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro 2009, h.48). Sumber data penelitian ini berupa laporan keuangan publikasi perusahaan perusahaan manufaktur sektor yang terdapat dalam / 6 .

  1 ) /61* dan (www.idx.co.id) # " ) ,% ) % tahun 2007 2012. "- 4*!)$ $

  Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah H1: Profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan studi dokumentasi. Menurut Burhan Bungin penjualan, dan ukuran perusahaan

  (2007, h.121) metode dokumenter atau berpengaruh secara simultan terhadap dokumentasi merupakan salah satu metode kebijakan hutang pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk

  H2 : Profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan menelusuri data histories. Data yang penjualan, dan ukuran perusahaan digunakan berupa data laporan keuangan berpengaruh secara parsial terhadap publikasi tahun 2007 2012 yang kebijakan hutang berhubungan dengan variabel )342* )/3*

  )%0* dan )123* yang diperoleh dari / 6 . 1 dan

  • - (www.idx.co.id).

  Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kausal. Menurut Kuncoro (2009, h.10) penelitian kausal adalah penelitian yang ingin menunjukan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel

  0" # & #+)% ) )/ !

  terikat, disamping mengukur kekuatan hubungannya.

  Perusahaan merupakan klasifikasi sektor industri yang Teknik pengambilan sampel yang memiliki likuiditas serta kapitalisasi pasar digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan yang tinggi. / sering metode $ " Metode dianggap sebagai sektor yang tangguh

  $ yaitu suatu metode

  ditengah krisis karena produk produk pengambilan sampel yang disesuaikan konsumsi pada umumnya merupakan dengan kriteria kriteria tertentu. Adapun kebutuhan primer manusia. Tingkat kriteria sampel pada penelitian ini yaitu : kebutuhan yang cukup stabil terhadap

  1. Perusahaan manufaktur sektor produk konsumsi mampu memecahkan yang berturut turut situasi perekonomian global Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sedang terjadi. selama periode 2008 2012

  Daftar perusahaan di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008

  2012 yaitu 38 emiten. Dari jumlah emiten tersebut yang yang memenuhi syarat untuk penelitian ini adalah sebanyak 29 emiten.

  0,3904. Nilai standar deviasi untuk %0 adalah 1,27153.

  0" " " + &/! %*/ ) ! $

  Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2 tailed) sebesar 0,255 > 0,50 yang berarti H diterima dan H 1 ditolak maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

  #)/ 0" $ / ) ,&+ $& $ * / ! $

  Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Gozali, 2011).

  0" " + $& $ / $ % 0" " " + * / ! $

  14,0881. Nilai standar deviasi untuk % 7 sebesar 1,57779.

  Nilai minimum % 7 adalah 11,00 dan nilai maximum sebesar 17,86. Nilai atau rata rata total asset yang dimiliki perusahaan c yaitu sebesar

  Nilai minimum %0 adalah 0,99 dan nilai maximum sebesar 10,25. Nilai atau rata rata pertumbuhan penjualan perusahaan c yaitu sebesar

  0" $ / ) )/ ! 0" " ! ! $! % )$% 4! .

  Nilai minimum /3 adalah 1,00 dan nilai maximum sebesar 809,78. Nilai atau rata rata perusahaan c dapat menutupi kewajibannya dengan rasio lancar yaitu 2,6589E2. Nilai standar deviasi untuk /3 adalah 197,18651.

  Nilai minimum 342 sebesar 107,39 dan nilai maximum sebesar 161,00. Nilai atau rata rata laba bersih yang didapat perusahaan c adalah 13,5828. Nilai standar deviasi untuk 342 sebesar 21,99517.

  1,85. Nilai atau rata rata pendanaan perusahaan yang dibiayai dengan hutang sebesar 0,4429 dan standar deviasi untuk 123 adalah 0,23524.

  123 sebesar 0,9 nilai maximum sebesar

  Dari tabel 4.2 terlihat nilai minimum

  Sumber: Data Diolah, 2013

  #)/ 0" ! ! $! % )$% 4! .

  Satatistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, , serta standar deviasi. Hasil output statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara independent. ! " #$! % & '& ( ) ( *

  • + ( , - ( & , & . , ,( ( ! , // , 0 ( 1( & . (
  • (4 5 2 ' & * 2 3 & 2 , , $ 6 ( ( , 1 ( , & Sumber: Data Diolah, 2013

  #)/ 0"- $ / + &/! %*/ ) ! $

  diperoleh dl=1,672 dan du=1,786. (4 du = 4 1,786 = 2,214) dan (4 dl = 4 1,672 = 2,328), oleh karena nilai (dw) 2,190 > (du) 1,786 dan < (4 du= 2,214) maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi atau data pada penelitian ini bebas dari masalah autokorelasi.

  (123) sebesar 44% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model & && , 4 ( 0( 6 & , %#7 ' ( * " #$! Sumber: DataDiolah, 2013 & 8 , 9 ( 8 , !,, , / : !( ,1 ; ( ., 0 ,(< ' ( *= #$!= "= = 1 5 % , 1& <

  %0 dan % 7 ) terhadap variabel dependen

  menunjukan persentase atau sumbangan pengaruh variabel independen (342 /3

  % * sebesar 0,440 atau (44%). Hal ini

  Berdasarkan tabel diatas, nilai R 2 (3

  #)/ 0"1 + *). $ ) )!) $

  pada tabel dibawah ini:

  6 Hasil pengolahan data dapat dilihat

  0" "- ) $ ), )$ 0" "-" + *). $ ) )!) $ 5

  8 maka

  Hasil uji multikolinieritas pada tabel 4.3 menunjukkan variabel independen memiliki nilai > 0,1 dan hasil perhitungan VIF menunjukkan variabel independen memiliki nilai < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas yang terjadi antar variabel independen dalam model regresi.

  menggunakan tabel 1

  8 sebesar 2,190. Dengan

  Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.4 dapat dilihat nilai 1

  0"0 $ / + $& $ &!*%* )/ $

  Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t 1 (sebelumnya).

  0" " "0 + &!*%* )/ $ !

  Berdasarkan gambar pada grafik di atas, dapat dilihat b titik titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, titik titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen.

  # 0" $ / + )!) *$%)( $! $ ! $

  Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

  0" " "- + )!) *$%)( $! $ ! $

  Sumber: Data Diolah, 2013 & 8 , 9 ( 8 , !,, , / : !( ., 0 ,(< ' ( *= #$!= "= = 1 5 % , 1& < Sumber : Data diolah, 2013

  (342 /3 %0 dan % 7 ) mampu menjelaskan sebesar 44% variasi variabel dependen (123) sedangkan sisanya yaitu sebesar 56% dijelaskan oleh faktor faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

  X 4 = % 7

  Sumber: Data Diolah, 2013 & + ( , - // 0 ( , - // 0 ( !,, , 2 > > ' ( * " #$! 5 % , 1& <

  1. Pengujian terhadap variabel 342 Didapat nilai t hitung sebesar 4,366 sedangkan nilai t tabel yaitu 1,976 artinya t hitung & + ( , - // 0 ( , - // 0 ( !,, , 2 > > ' ( * " #$! 5 % , 1& < & / 8 , ( / 8 , 7 ( & 2 2, (( 6 & ., 0 ,(< ' ( *= #$!= "= = 1 5 % , 1& <

  Berdasarkan tabel 4.8 uji parsial (uji t) dapat dijelaskan sebagai berikut:

  #)/ 0" $ / + Sumber: Data Diolah, 2013

  Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing masing variabel independen terhadap variabel dependen.

  0" "0" + $ / 5 + !6

  Hasil uji ANOVA pada tabel 4.7 menunjukkan nilai F hitung sebesar 27,460 berdasarkan tabel F diperoleh nilai F tabel sebesar 2,44 yang berarti F hitung > F tabel (27,460 > 2,44). Nilai signifikansi sebesar 0,000 atau 0,000 < 0,05 maka dapat disimpukan H ditolak dan Ha diterima, yang artinya secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

  #)/ 0"9 $ / +

  Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

  apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama sama (simultan) terhadap variabel dependen.

  : variabel pengganggu ) * 0" "0 + 4*!)$ $ 0" "0" + &/! 5 +

  X 3 = %0

  0" "-" + ), )$ ) , (

  X 2 = /3

  X 1 = 342

  a : konstanta β 1 , β 2 , β 3 , β 4 = koefisien regresi

  3

  2

  Dimana : Y = 1

  78 399 : - ; < ; : 9 ; - < ; < 0=

  persamaan regresi linier berganda yaitu :

  9 / bagian B diperoleh model

  Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pada kolom

  #)/ 0"3 $ / / $ ), )$ Sumber: Data Diolah, 2013

  Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

6 Uji F dilakukan untuk menentukan

  > t tabel ( 4,366 >1,976). Nilai signifikansi didapat sebesar 0,000 atau 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ha diterima yang artinya secara parsial terdapat pengaruh negatif antara profitabilitas )342* terhadap kebijakan hutang )123*"

  2. Pengujian terhadap variabel /3 Nilai t hitung sebesar 8,789 sedangkan nilai t tabel yaitu 1,976 artinya t hitung > t tabel (

  8,789>1,976). Nilai signifikansi didapat sebesar 0,000 atau 0,000 < 0,05 maka Ha diterima, yang artinya secara parsial terdapat pengaruh negatif antara likuiditas )/3* terhadap kebijakan hutang )123*"

  3. Pengujian terhadap variabel %0 Nilai t hitung sebesar 0,574 sedangkan nilai t tabel yaitu 1,976 artinya t hitung < t tabel (

  0,574<1,976). Nilai signifikansi sebesar 0,567 yang berarti 0,567 > 0,05 maka dapat disimpulkan Ha ditolak, yang artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh antara pertumbuhan penjualan )%0* terhadap kebijakan hutang )123*"

  4. Pengujian terhadap variabel % 7 Nilai t hitung sebesar 0,035 sedangkan nilai t tabel yaitu 1,976 artinya t hitung < t tabel

  ( 0,035<1,976). Nilai signifikansi sebesar 0,972 yang berarti 0,972 > 0,05 maka dapat disimpulkan Ha ditolak, yang artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan )% 7 * terhadap kebijakan hutang )123*"

  0"- ) # 2 $ 4*!)$ $ > *. ! # / ! $ %& ( ! $ ) !& #&2 ) +& / ( %& ) &$ 2 ) 4) , &2 )' &/! ) 2 ( 4 )# + % &! ,

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas )342* likuiditas

  )/3* pertumbuhan penjualan )%0* dan

  ukuran perusahaan )% 7 * secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan )123*. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi penelitian sebesar (0,000 < 0,05) yang berarti Ha diterima. Temuan ini mendukung teori

  . yang menyatakan urutan

  pendanaan perusahaan yaitu sebagai berikut: laba ditahan, mencairkan surat berharga seperti deposito, menjual obligasi dan saham, menerbitkan surat hutang, dan paling akhir ) * menerbitkan saham (Manurung, 2012:24). Hasil penelitian ini konsisten dengan peneliti Putri Indah Ningrum dan Handayani (2009), Mersi Narita (2012), Hardiningsih dan Meita Oktaviani (2012) serta Syafiudin Hidayat (2013) yang menyatakan bahwa secara simultan model yang digunakan dalam penelitian memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan.

  4*!)$ $ > *. ! # / ! $ %& ( ! $ ) !& #&2 ) +& / ( %& ) &$ 2 ) 4) , &2 )' $ / ) 2 ( 4 )# + % &! ,

  Variabel profitabilitas )342* didapat nilai signifikansi sebesar 0,000 artinya (0,000<0,05) maka dapat disimpulkan Ha diterima, yang berarti profitabilitas )342* memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan hutang )123*. Temuan ini mendukung teori . yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi maka tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana yang berlimpah dan umumnya perusahaan lebih mendahulukan menggunakan dana setelah itu baru menggunakan dana . " Perusahaan dengan dana internal yang berlimpah secara otomatis memiliki laba ditahan yang besar. Hasil penelitian ini konsisten dengan Yeniatie dan Destriana (2010) serta Mersi Narita (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang.

  Variabel likuiditas )/3* didapat nilai signifikansi sebesar 0,000 artinya (0,000<0,025) maka dapat disimpulkan Ha diterima, yang berarti variabel likuiditas

  

)/3* memiliki pengaruh negatif terhadap hutang sebagai sumber pendanaan

kebijakan hutang )123*" Temuan ini perusahaannya.

  sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2010:134), yang menyatakan bahwa semakin besar rasio lancar

  1

  perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

  1" )$ 4&/

  kewajibannya. Artinya perusahaan pada periode 2008 2012 Berdasarkan hasil analisis data dan dapat dikatakan likuid, sehingga pembahasan yang telah diuraikan, maka perusahaan tersebut memiliki kemampuan kesimpulan yang dapat diambil yaitu membayar hutang jangka pendek dan sebagai berikut: memiliki cenderung untuk menekan

  1. Secara simultan, variabel profitabilitas, jumlah hutangnya. Hasil penelitian ini likuiditas, pertumbuhan penjualan, dan konsisten dengan peneliti Mersi Narita ukuran perusahaan berpengaruh (2012), yang menyatakan bahwa likuiditas terhadap kebijakan hutang. berpengaruh negatif terhadap kebijakan

  2. Secara parsial, profitabilita )342* hutang. berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang )123*.

  Variabel pertumbuhan penjualan

  3. Secara parsial, likuiditas )/3*

  

)%0* didapat nilai signifikansi sebesar berpengaruh negatif terhadap kebijakan

0,567 artinya (0,567>0,05) maka dapat hutang )123*.

  disimpulkan Ha ditolak, yang berarti

  4. Secara parsial, pertumbuhan penjualan secara parsial pertumbuhan penjualan )%0* )%0* tidak berpengaruh terhadap tidak berpengaruh terhadap kebijakan kebijakan hutang )123*. hutang )123*" Hal ini dikarenakan

  5. Secara parsial, ukuran perusahaan pertumbuhan penjualan pada perusahaan )% 7 * tidak berpengaruh terhadap dari tahun 2008 2012 kebijakan hutang )123*. nilainya berfluktuasi sehingga pihak manajemen perusahaan mengartikan hal tersebut sebagai sebuah 1" sinyal yang kurang baik bagi perusahaan.

  Berikut beberapa saran yang Variabel ukuran perusahaan )% 7 * diajukan oleh peneliti: didapat nilai signifikansi sebesar 0,972

  1. Peneliti selanjutnya sebaiknya artinya (0,972>0,05) maka dapat menambah jumlah sampel penelitian disimpulkan Ha ditolak, yang berarti (industri lain) yang terdaftar di BEI. secara parsial ukuran perusahaan )% 7 *

  2. Menambah jumlah variabel independen tidak berpengaruh terhadap kebijakan yang digunakan seperti , hutang )123*" Hasil penelitian ini kepemilikan institusional dan konsisten dengan peneliti Mersi Narita . (2012) dan Syafiudin Hidayat (2013) yang

  3. Menambah jumlah periode penelitian menyatakan bahwa ukuran perusahaan menjadi lebih panjang. tidak berpengaruh terhadap kebijakan

  4. Mengumpulkan referensi yang lebih hutang perusahaan. Hal ini disebabkan banyak agar dapat menunjang teori karena ukuran perusahaan (total asset) serta menutupi keterbatasan yang bernilai besar tidak menjamin keterbatasan yang ada. perusahaan memiliki nilai yang konsisten dimasa mendatang sehingga pihak manajemen perusahaan tidak ingin menanggung risiko dengan mengambil keputusan untuk menggunakan

  [11] Riyanto, Bambang 2008, 1

  & ; & , BPFE, [1] Bungin, Burhan H.M 2007, & Yogyakarta. , , . - . , ; . & . , [12] Santi Herawati, Kurnia Dwi 2010,

  Kencana Prenama Media Group, & / + + Jakarta. & , .

  6 ; 9. &

  [2] Brigham, Eugene F & Houston, Joel F

  , ; . (

  2010,

  1 6 ; & 6 .

  , , Edisi 11, Salemba Empat, .

  Jakarta.

  Rangkuman Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya. [3] Harahap, Syafri Sofyan 2008, 2

  ,

  2 5 , , PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

  [4] Hardiningsih, Pancawati dan Oktaviani, Rachmawati Meita 2012,

  1 , ; . ( )1 2 & . 4 * Dinamika Akuntansi,

  Keuangan dan Perbankan, Mei 2012, Hal: 11 24 ISSN: 1979 4878. [5] Hidayat, M. Syafiudin 2013, & , .

  6 ; , ; . 1 $ % . 2. $ & & ; 9. & , ; .

9 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.

  [6] http://www.tempo.co, & .

  6 , ! Diakses (14 september

  2013). [7] Kasmir 2010, 2

  5 , , Rajawali Pers, Jakarta.

  [8] Kuncoro, Mudrajat 2009, 6

  , 2 . .

  . . <, Erlangga, Jakarta.

  [9] Manurung Haymans, Prof. Dr. Adler 2012, , & , PT Adler Manurung Press, Jakarta.

  [10] Narita, Rona Mersi 2012, 2

  , ; . ( ,

  2 2 = "

Dokumen yang terkait

PENGARUH LIKUIDITAS, FREE CASH FLOW, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LIFE CYCLE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BEI PERIODE 2011-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH LIKUIDITAS, FREE CASH FLOW, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIFE CYCLE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BEI PERIODE 2011-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Akuntansi

0 0 14

PENGARUH LIKUIDITAS, FREE CASH FLOW, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LIFE CYCLE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BEI PERIODE 2011-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

PENGARUH LIKUIDITAS, FREE CASH FLOW, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LIFE CYCLE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BEI PERIODE 2011-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 25

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS,RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BEI PERIODE 2010-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS,RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BEI PERIODE 2010-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

BAB V PENUTUP - PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS,RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BEI PERIODE 2010-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL,KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS ARTIKEL ILMIAH

0 0 13

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR ASET, UKURAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR - Perbanas Institutional Repository

0 1 22

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012 – 2014

0 0 18