KARYA TULIS ILMIAH PENGGUNAAN ALAT BANTU TRADISIONAL UNTUK STIMULASI BERJALAN PADA BAYI UMUR 9-12 BULAN DI BPM MA’RIFATUN PURING KEBUMEN Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan
KARYA TULIS ILMIAH
PENGGUNAAN ALAT BANTU TRADISIONAL UNTUK STIMULASI
BERJALAN PADA BAYI UMUR 9-12 BULAN
DI BPM MA’RIFATUN PURING
KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
YULIANA
NIM B1401229
KARYA TULIS ILMIAH
PENGGUNAAN ALAT BANTU TRADISIONAL UNTUK STIMULASI
BERJALAN PADA BAYI UMUR 9-12 BULAN
DI BPM MA’RIFATUN PURING
KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
YULIANA
NIM B1401229
KARYA TULIS ILMIAH
PENGGUNAAN ALAT BANTU TRADISIONAL UNTUK STIMULASI
BERJALAN PADA BAYI UMUR 9-12 BULAN
DI BPM MA’RIFATUN PURING
1 KEBUMEN
2
3 Yuliana , Hastin Ika I, S.SiT. MPH
INTISARI
Latar Belakang : B erjalan adalah gerakan yang membutuhkan koordinasi
kekuatan otot kaki bagian atas dan bawah. Banyak orang tua menggunakan alat yang salah untuk membantu stimulasi berjalan anak, sehingga perkembangan anak dalam berjalan menjadi lambat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menerapkan inovasi yaitu dengan penggunaan alat bantu tradisional untuk stimulasi berjalan pada bayi umur 9-12 bulan, untuk mengetahui respon ibu dalam penggunaan alat bantu tradisional untuk melakukan stimulasi berjalan bayi, dan untuk mengetahui efektifitas alat bantu tradisional.
Metode : Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah deskriptif analitik,
dengan pendekatan study kasus (case study).Hasil : Setelah dilakukan stimulasi berjalan pada bayi menggunakan alat bantu
tradisional, kemampuan semua partisipan bertambah. Pada partisipan pertama dapat berjalan 2 langkah tanpa bantuan, sedangkan pada partisipan kedua dapat berdiri dengan tegak .
Kesimpulan : Penggunaan alat bantu tradisional belum terbukti efektif dalam
menstimulasi bayi untuk berjalan. Hal ini dikarenakan penulis tidak dapat melakukan observasi sampai bayi dapat berjalan dengan baik karena keterbatasan waktu.
Kata Kunci : Stimulasi Berjalan, alat bantu tradisional. Kepustakaan : 31 Pustaka (2002-2015) Jumlah Halaman : xi + 46 Halaman + 4 Lampiran
1 Judul
2 Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan
3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
SCIENTIFIC PAPER
THE USE OF TRADITIONAL AIDS FOR STIMULATING BABY IN THE
AGE OF 9-12 MONTHS TO WALK IN INDEPENDENT MIDWIFERY
CLINIC OF MIDWIFE MA'RIFATUN AT PURING, KEBUMEN
2
3 Yuliana , Hastin Ika I, S.SiT. MPH
ABSTRACT
Background: Walking is a movement requiring coordination of the the strength
of upper and lower leg muscles. Many parents use a wrong tool (aids) to stimulate their children to walk, so that their children's growth in walking is slow. Therefore, the writer is interested in applying innovation, i.e traditional aids for stimulating a baby in the age of 9-12 months to walk, to know the mother's response on the use of traditional aids to stimulate her baby walking, and knowing the effectiveness of the traditional aids.
Method: This study is an analytical descriptive with case study approach.
Result: After the walking stimulation using the traditional aids, the ability of all
participants (2 babies) to walk is increasing. The first participant could walk 2 steps forwards without assistance. While the second participant could stand upright.
Conclusion: The use of traditional aids is not yet effective for stimulating a baby
to walk. This is because the writer could not conduct the observation until the baby could walk well. This was because of limited time.
Keywords: Walking stimulation, traditional aids. Literature: 31 references (2002-2015) Number of Pages: xi + 46 pages + 4 appendices
1 Title
2 Student of DIII Program of Midwifery Dept
3 Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Karya
Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “ Penggunaan Alat Bantu Tradisional Untuk Stimulasi Berjalan Pada Bayi Umur 9-
12 Bulan di BPM Ma’rifatun Puring, Kebumen
”. Laporan Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar ahli madya kebidanan. Selama penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bimbingan, masukan dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga laporan KTI ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Hj. Herniyatun, M.Kep.Sp.Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Gombong, 2. Eka Novyriana, S.ST, M.P.H. selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKes Muhammadiyah Gombong 3. Eni Indrayani, S.ST, M.P.H. selaku penguji I sidang KTI yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini .
4. Hastin Ika I, S.SiT. M.P.H. selaku penguji II sidang KTI dan pembimbing KTI yang telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini,
5. Bidan Ma’rifatun, Amd.Keb, selaku pembimbing lahan yang telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini,
6. Ny. F dan Ny. U yang bersedia menerima asuhan Karya Tulis Imiah beserta keluarganya.
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril, dorongan semangat dan doa yang tiada henti,
8. Semua teman-teman seperjuangan D3 Kebidanan, yang telah membantu penulis dalam penyelesaian laporan Karya Tulis Ilmiah ini,
9. Risqi Lukman Kurniawan yang telah memberikan doa, dukungan dan inspirasinya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan KTI.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini.
Menyadari akan berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik pengetahuan maupun pengalaman tentunya laporan komprehensif ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah bagi kita semua (Amin). Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iv
INTISARI . ............................................................................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................. vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Latar belakang ....................................................................................... 1 B. Tujuan.................................................................................................... 5 C. Manfaat.................................................................................................. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7 A. Tinjauan Teori ....................................................................................... 7 1. Tumbuh Kembang Bayi ................................................................... 7 2. Perkembangan Motorik .................................................................. 11 3. Stimulasi ......................................................................................... 13 4. Alat Bantu Jalan ............................................................................. 15 B. Kerangka Teori .................................................................................... 25 BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 26 A. Jenis Penelitian ................................................................................... 26 B. Partisipan ............................................................................................. 27 C. Tempat dan Waktu .............................................................................. 27 D. Instrumen ............................................................................................. 28 BAB IV MANAJEMEN KASUS, HASIL DAN PEMBAHASAN ...................... 30 A. Manajemen Kasus ............................................................................... 30 B. Hasil ................................................................................................. 33 C. Pembahasan ........................................................................................ 41 BAB V PENUTUP ................................................................................................. 45 A. Kesimpulan.......................................................................................... 45 B. Saran ................................................................................................. 46 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rata-Rata Berat Badan Dan Tinggi Badan Bayi Umur 0-12 Bulan ........ 10 Tabel 2. Hasil Observasi pada Partisipan An. F..................................................... 34 Tabel 3. Hasil Observasi pada Partisipan An. S..................................................... 36
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Baby Walker ......................................................................................... 16 Gambar 2. Baby Walker Tradisional Bambu ......................................................... 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent Lampiran 2 Lembar Observasi Lampiran 3 Dokumentasi Lampiran 4 Lembar Konsultasi Pembimbing Akademik
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah aset yang berharga bagi bangsa Indonesia. Departemen Kesehatan Nasional mendata pada tahun 2014 jumlah anak usia 0-4 tahun di Indonesia sebanyak 24.053.816 jiwa, 2.735.448 di antaranya terdapat di Jawa Tengah. Hal ini menjadi potensi yang besar bagi bangsa Indonesia apabila
kondisi tumbuh kembang anak diperhatikan dengan baik. Tumbuh kembang anak memerlukan pembinaan sejak dini, termasuk kesempatan seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial (Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2015).
Bayi adalah anak yang baru lahir sampai berumur 1 tahun dan mengalami proses tumbuh kembang (Tanuwidjaya, 2008). Proses tersebut berlangsung dengan pesat dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan namun, berlangsung sangat pendek dan tidak dapat diulangi lagi sehingga disebut sebagai “masa keemasan” (golden period) (Depkes RI, 2010).
Tumbuh kembang merupakan dua proses yang berbeda, tetapi keduanya tidak dapat berdiri sendiri, terjadi secara simultan, saling berkaitan, dan berkesinambungan dari masa konsepsi hingga dewasa (Tanuwidjaya, 2008). Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran, besar,
2 yang lebih kompleks dalam pola yang teratur serta dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 2012). Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot terkoordinasi. Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan anak untuk mengontrol otot-otot besar, seperti kemampuan anak untuk duduk, berdiri, berjalan, berlari dan sebagainya (Suririnah, 2009).
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik kasar pada anak yaitu kurangnya pemberian stimulasi pada anak. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi rutin yang diberikan oleh ibu dan ayah, serta anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tempat tinggal anak (Laurent, 2011).
Stimulasi yang diberikan pada anak usia 9-12 bulan yaitu seperti memasukkan mainan ke dalam balok, menggelindingkan bola, berlatih berdiri dan berjalan dengan berpegangan. Anak yang tidak mempunyai kesempatan berjalan seperti sering di gendong dan diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam pencapaian kemampuan motoriknya (Saifuddin, 2008).
Faktor-faktor yang mempengaruhi lambatnya kemampuan anak dalam berjalan yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor lingkungan. Yang termasuk faktor fisik adalah berat badan anak yang kurang dari normal atau lebih dari normal (obesitas), gangguan suatu penyakit dan gangguan pada saraf
3 termasuk dalam faktor lingkungan adalah stimulasi asih, asah dan asuh (Nursalam, 2005).
Perkembangan motorik kasar merupakan tugas perkembangan jasmani yang berupa koordinasi gerakan tubuh untuk menjaga keseimbangan. Pada tahap ini banyak orang tua menggunakan alat bantu jalan dengan harapan anak mampu berjalan lebih awal dibanding usia perkembangannya dan meringankan tugas orang tua dalam memberikan stimulasi perkembangan motorik anak (Nursalam, 2005).
Proses belajar berjalan yang biasa dilakukan pada saat ini adalah belajar berjalan dengan bantuan orang tua dan belajar berjalan menggunakan alat bantu yaitu baby walker. Proses belajar berjalan dengan bantuan orang tua dimana anak belajar berjalan dengan cara dipegangi oleh orang tua. Bagian yang dipegangi adalah tangan, anak akan menggenggam tangan orang tuanya untuk dapat melangkahkan kaki. Namun hal ini tidak baik untuk pertumbuhan anak, karena jika orang tua tidak mengikuti gerakan anak dengan baik, tangan anak akan tertahan dan menyebabkan cedera pada otot tangan anak (Nursalam, 2005).
Banyak masyarakat Indonesia mempercayai baby walker dapat membantu bayi berjalan tetapi kenyataannya tidak. Bahaya yang ditimbulkan oleh baby walker ini juga telah di ungkapkan The American Academy of
Pediatrics (AAP) hampir 15.000 kecelakaan yang terjadi pada balita setiap
4 disebabkan oleh pemakaian baby walker. Tidak hanya kecelakaan yang ditimbulkan oleh pemakaian baby walker ini. Karena memakai alat yang membantu jalannya bayi ini, juga bisa membuat kelainan kaki dan beberapa kelainan lain pada bayi, antaranya menggangu aktifitas motorik anak dan menimbulkan kelemahan otot (Elizawarda, 2010).
Pada anak yang normal kemampuan untuk berjalan membutuhkan koordinasi kekuatan otot kaki bagian atas dan bawah sedangkan penggunaan
baby walker hanya akan melatih otot-otot tungkai bawah dan tidak melatih otot
tungkai atas dan panggul yang diperlukan untuk dapat berjalan (Rini & Barnie, 2011). Baby walker dapat meringankan pekerjaan orang tua. Orang tua dapat menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sambil menjaga anak mereka dengan menggunakan baby walker. Anak yang duduk dalam baby walker dapat bermain sendiri dengan tenang tanpa harus digendong oleh orang tua, sehingga orang tua dapat mengerjakan pekerjaan lain tanpa gangguan dari anak mereka (Dogan; Blici; Yilmaz; Catal & Keles, 2009).
Di BPM (Bidan Praktek Mandiri) Ma’rifatun tepatnya di Desa
Krandegan jumlah anak yang berusia 9 sampai 12 bulan berjumlah 25 anak dimana jumlah laki-laki ada 12 anak dan perempuan ada 13 anak. Anak yang berusia 9 bulan ada 5 anak, yang berusia 10 bulan ada 3 anak, yang berusia 11 bulan ada 12 anak, dan yang berusia 12 bulan ada 3 anak. Jumlah anak yang pernah menggunakan baby walker ada 4 anak, 1 anak diantaranya pernah jatuh
5 yang berbahan dasar kayu untuk membantu stimulasi berjalan pada bayi. Alat tersebut mempunyai tujuan yang sama seperti baby walker tetapi bentuk dan cara penggunaannya berbeda serta lebih aman untuk aktifitas motorik anak.
B.
Tujuan 1.
Tujuan Umum Melakukan asuhan kebidanan pada bayi dengan inovasi pembuatan alat tradisional untuk membantu stimulasi berjalan.
2. Tujuan Khusus a.
Mengetahui respon ibu dalam penggunaan alat bantu tradisional untuk melakukan stimulasi berjalan bayi.
b.
Mengetahui efektifitas penggunaan alat bantu tradisional untuk stimulasi berjalan pada bayi.
C.
Manfaat 1.
Manfaat Teoritis a.
Bagi Institusi Karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk menambah keragaman pustaka bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Gombong khususnya program studi DIII Kebidanan tentang inovasi mahasiswa dalam membantu stimulasi berjalan pada bayi.
6 b.
Bagi Bidan Praktik Mandiri (BPM) Asuhan ini dapat dijadikan masukan untuk alternatif pelayanan yang inovatif dalam memberikan asuhan pada bayi yang masih dalam tahap stimulasi berjalan.
2. Manfaat Praktis a.
Bagi Penulis Asuhan ini untuk menambah pengetahuan dalam bidang ilmu kebidanan yaitu ilmu cara membantu orang tua untuk anaknya stimulasi berjalan dan penulis dapat menerapkan secara langsung kepada kilen serta mengevaluasi hasil asuhan yang diberikan.
b.
Bagi Klien Asuhan ini dapat memberikan rasa percaya diri ,kemandirian dan kemauan pada bayi untuk berjalan.
c.
Bagi Orang Tua Asuhan ini dapat memberikan alternatif dan memberikan kemudahan bagi orang tua dalam membantu stimulasi pada bayi yang belum bisa berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Anonim. (2013). Baby Walker.
Diakses pada tanggal 1 Maret 2017.Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik . (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Chagas, et al. (2011). Pirets About The Use Of Baby Walkers. Original Article Rev Bras Fisioter 15 (14) : 303-309
Dahlan, M. S. (2008). Statistik Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2015). Deteksi Dini
Tumbuh-Kembang Anak. Pedoman Penatalaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar . Jakarta : Depkes RI.
Depkes RI. (2006). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi
Tumbuh Kembang Anak . Jakarta : Depkes RI
Depkes RI. (2010). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi
Tumbuh Kembang Anak . Jakarta : Depkes RI
Depkes RI. (2011). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi
Tumbuh Kembang Anak . Jakarta : Depkes RI
Dogan, et al. (2009). Baby Walkers: A Perspective From Turkey Reguler Article Acta Peadiatrica (PP) : 1656-1660
Elizawarda. (2010). Hubungan Penggunaan Baby Walker Dengan Kecepatan Bayi Berjalan Di Kelurahan Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara.
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwifery, Environment, Dentist) Volume 6, NO. 73-78 Indra. (2011). Melatih Bayi Berjalan dengan Alat Sederhana .
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2007). Pedoman
Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dini dan Intervensi Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Bina Kesehatan
Masyarakat Kementrian Kesehatan RI. Kindersley. (2009). 101 Tips Terpenting Merawat Bayi. Jakarta:Dian Rakyat. Laurent, S. (2011). Ensiklopedia Perkembangan Anak. Jakarta: Esensi Erlangga Group.
Marimbi, H. (2010). Tumbuh Kembang, Status Gizi Dan Imunisasi Dasar Pada Balita . Yogyakarta: Nuha Medika. Marmi dan Rahardjo, K. (2015). Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Maryunani, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan, Cetakan Pertama.
Jakarta : CV. Trans Info Medika. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika Rini & Barnie. (2011). Buku Pintar Bayi. Jakarta: Pustaka Bunda.
Rizky, D. (2007). Tugas Akhir Desain Produk
Desain Static Baby Walker dengan Konsep Pendekatan
Material Khas Alam Indonesia untuk Pertumbuhan
Bayiiakses pada tanggal 16 Agustus 2017.
Saifuddin, A.B. (2008). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran : EGC.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suratun. (2008). Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : EGC
Tanuwidjaya, S. (2008). Konsep Umum Tumbuh dan Kembang. Jakarta: Balai Penerbit FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia). Taylor, B. 2002. Baby Walkers Delay Development, Cause Injuries, and We Should Consider Banning Them . BMJ, 325: 612. The European Child Safety Alliance. (2010). Background Paper : Baby Walker.
iakses pada tanggal 1 Maret 2017.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LEMBAR OBSERVASI
PARTISIPAN 1
Nama Anak : An. F Umur : 11 bulan (20 Mei 2016) Jenis Kelamin : Perempuan Nama Orang Tua : Ny. F dan Tn. F
Keadaan No Hari/Tanggal Hasil Anak
1. Sabtu Sehat Kemampuan Motorik yang sudah dimiliki An. F
22 April 2017 : merangkak, rambatan, duduk, berdiri sendiri Jam 09.00 WIB selama 2 detik, berjalan dengan ditatih tangannya.
Dilakukan stimulasi 2x Masih sedikit takut berjalan dengan alat bantu, mendorong alat dengan pelan.
2. Minggu Sehat Dilakukan stimulasi 2x
23 April 2017 An. F sudah mulai tidak takut mendorong alat, Jam 15.00 WIB berjalan dengan bantuan, berdiri tanpa pegangan
3. Senin Sehat Dilakukan stimulasi 3x
24 April 2017 An. F sudah mulai menyukai alat bantu jalan Jam 15.00 WIB tradisional, masih berjalan dengan bantuan
4. Selasa Sehat Dilakukan stimulasi 3x
25 April 2017 An. F sudah terbiasa menggunakan alat bantu Jam 15.00 WIB jalan tradisional, masih berjalan dengan bantuan
5. Rabu Sehat Dilakukan stimulasi 3x
26 April 2017 An. F mendorong alat bantu jalan tradisional Jam 15.00 WIB dengan sambil makan cemilan
6. Kamis Sehat Dilakukan stimulasi 2x
27 April 2017 An. F berjalan mendorong alat dengan cepat saat Jam 15.00 WIB dirangsang oleh keluarganya
7. Sehat Dilakukan stimulasi 3x Jum’at
28 April 2017 An. F terlihat sama seperti biasanya yaitu belajar Jam 15.00 WIB berjalan dengan alat
8. Sabtu Sehat Dilakukan stimulasi 2x
29 April 2017 An. F sesekali jatuh duduk dari berdiri kemudian Jam 15.00 WIB dapat bangun sendiri tanpa bantuan, berjalan dengan bantuan
9. Minggu Sehat Dilakukan stimulasi 3x
Keadaan No Hari/Tanggal Hasil Anak
10. Senin Sehat Dilakukan stimulasi 3x
1 Mei 2017 Saat alat dilepas, kemampuan berjalan An. F Jam 15.00 WIB diuji dengan operan yaitu dari nenek An. F, An.
F mencoba berlari menuju Ny. F tetapi badan an.F belum dapat bergerak seimbang sehingga An. F jatuh dipelukan Ny. F setelah berjalan hanya 2 langkah saja tanpa bantuan.
11. Selasa Sehat Dilakukan stimulasi 2x
2 Mei 2017 An. F terlihat sangat terbiasa memakai alat bantu Jam 15.00 WIB jalan, sehingga berusaha meraihnya saat alat bantu ditidurkan dan ingin belajar berjalan, An.
F belum dapat berjalan tanpa bantuan.
12. Rabu Sehat Dilakukan stimulasi 3x
3 Mei 2017 An. F terlihat sama seperti hari sebelumnya Jam 15.00 WIB
13. Kamis Sehat Dilakukan stimulasi 3x
4 Mei 2017 An. F terlihat gembira diajak komunikasi Jam 15.00 WIB dengan keluarga sambil belajar berjalan dengan alat bantu jalan tradisional.
14. Jumat Sehat Dilakukan stimulasi 2x
5 Mei 2017 Saat menggunakan alat bantu jalan, An. F Jam 15.00 WIB menjadi lebih berani belajar berjalan, mendorong alat dan menunjuk ke tempat mana yang akan ia tuju. Saat tidak menggunakan alat bantu jalan, An. F kadang mampu bangun sendiri dari duduknya, An. F juga sudah mampu perlahan-lahan melangkah berjalan tanpa bantuan meskipun hanya 2 langkah. Tetapi An. F belum dapat mengkoordinir gerakannya sehingga belum dapat berjalan dengan baik tanpa bantuan.
LEMBAR OBSERVASI
PARTISIPAN 2
Nama Anak : An. S Umur : 9 bulan (5 Juli 2016) Jenis Kelamin : Laki-laki Nama Orang Tua : Ny. U dan Tn. S
Keadaan No Hari/Tanggal Hasil Anak
1. Rabu Sehat Kemampuan Motorik yang sudah dimiliki An. S
26 April 2017 : sudah bisa duduk, berdiri dan berjalan dengan Jam 13.00 WIB bantuan dititah dengan berpegangan tangan.
Dilakukan stimulasi 2x Masih bingung berjalan dengan alat bantu, kadang mau berjalan harus dengan ditarik oleh Ny. U dan kadang tidak mau memegang alat.
2. Kamis Sehat Dilakukan stimulasi 2x
27 April 2017 An. S mulai mengenal dan mengetahui fungsi Jam 15.30 WIB alat bantu jalan tradisional. Tangan An. S bertumpuan pada alat saat ditarik oleh Ny. U dan mulai berjalan.
3. Jumat Sehat Dilakukan stimulasi 2x
28 April 2017 Ny. U mulai merasakan An. S mulai sedikit- Jam 15.30 WIB sedikit mendorong alat bantu jalannya ke depan.
4. Sabtu Sehat Dilakukan stimulasi 2x
29 April 2017 An. S mulai mendorong alat dan menggerakan Jam 15.30 WIB kakinya untuk berjalan.
5. Minggu Sehat Dilakukan stimulasi 2x
30 April 2017 An. S masih mau belajar berjalan dengan Jam 15.30 WIB bantuan alat tradisional yang dikontrol oleh
Ny.U
6. Senin Sehat Dilakukan stimulasi 2x
1 Mei 2017 An. S memegang alat dengan satu tangan dalam Jam 15.30 WIB posisi berdiri.
7. Selasa Sehat Dilakukan stimulasi 2x
2 Mei 2017 An. S sudah terbiasa menggunakan alat bantu Jam 15.30 WIB jalan setiap hari dan semakin kuat mendorong saat keluarga disekelilingnya ada untuk merangsangnya berjalan.
8. Rabu Sehat, Tidak dilakukan stimulasi karena anak rewel dan
Keadaan No Hari/Tanggal Hasil Anak
9. Kamis Sehat Dilakukan stimulasi 2x
4 Mei 2017 An. S mulai belajar berjalan lagi menggunakan Jam 15.30 WIB alat bantu
10. Jumat Sehat Dilakukan stimulasi 2x
5 Mei 2017 An. S belajar berjalan dengan alat bantu seperti Jam 15.30 WIB hari sebelumnya, An. S masih belum dapat berdiri sendiri hanya saja posisi berdirinya lebih tegak dibanding sebelumnya.
11. Sabtu Sehat Dilakukan stimulasi 2x 6 Mei 2017 An. S terlihat sama seperti hari sebelumnya.
Jam 15.30 WIB
12. Minggu Sehat Dilakukan stimulasi 2x
7 Mei 2017 Saat tidak menggunakan alat bantu jalan, An. S Jam 15.30 WIB seolah-olah ingin berjalan tanpa bantuan tetapi An. S terjatuh dalam posisi duduk.
13. Senin Sehat Dilakukan stimulasi 2x
8 Mei 2017 An. S terlihat semakin aktif menggerakan Jam 15.30 WIB kakinya untuk belajar berjalan dengan maupun tanpa alat bantu.
14. Selasa Sehat Dilakukan stimulasi 2x
9 Mei 2017 An. S masih belum dapat berdiri sendiri, tetapi Jam 15.30 WIB berdiri dengan berpegangan, posisi badan menjadi lebih tegak. An. S lebih mempunyai kemauan berani untuk dapat berjalan sendiri tanpa bantuan.