ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA BY.NY.L DI RUANG PERISTI RSUD DR.SOEDIRMAN KEBUMEN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan Pendidikan Ahli Madya Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
PADA BY.NY.L DI RUANG PERISTI
RSUD DR.SOEDIRMAN
KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif
Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
Pendidikan Ahli Madya Keperawatan
Disusun Oleh:
RIZMA SUGESTI
A01301811
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Agustus 2016
1,
2 Rizma sugesti Barkah Waladani, S.Kep.,Ns
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
PADA BY.NY.L DI RUANG PERISTI RSUD DR.SOEDIRMAN
KEBUMEN
ABSTRAK
Latar Belakang: Neonatus merupakan bayi baru lahir yang berusia 0-28 hari yang merupakan
golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi karena sistem imun yang
belum matang. Kematian neonatus disebabkan oleh penyakit infeksi, diantaranya: sepsis,
pneumonia, tetanus, dan diare. Tanda dan gejala neonatus infeksi biasanya bayi malas minum,
reflek menghisap dan menelan lemah, muntah maka bayi akan mengalami penurunan asupan
nutrisi.
Tujuan Penulisan: Tujuan penulisan ini, mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien by.ny.L dengan diagnosa medis neonatus infeksi.Asuhan Keperawatan: Saat dikaji pasien sering muntah setelah diberikan diit, reflek menghisap
dan menelan lemah, terpasang OGT, mengalami penurunan berat badan saat dikaji berat badan
pasien 2700gram. Diagnosa yang muncul nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Intervensi dan
implementasi yang telah dilakukan yaitu mengukur berat badan, mengecek kepatenan OGT,
cekresidu, memberikan diit PASI/ASI, memberikan terapi d5 1/4 NS, melatih reflek menghisap
dan menelan pasien. Evaluasi yang dilakukan selama tiga hari yaitu ada peningkatan berat
badan,reflek menghisap dan menelan pasien baik, diagnosa belum teratasi. Dari berbagai
penelitian yang telah dilakukan, pemberian enteral feeding pada bayi efektif untuk meningkatkan
berat badan sehingga dapat mengatasi masalah keperawatan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Kata Kunci : asuhan keperawatan, enteral feeding, neonatus infeksi,
Nursing Care of Fulfillment Nutrition Needs to BY.NY.L in Peristi Hospital
RSUD Dr.Soedirman Kebumen
ABSTRACT
Background: Neonates are newborns aged 0-28 days which is the age group that has the highest
risk of health problems due to immature immune system. Neonatal deaths due to infectious
diseases, such as: sepsis, pneumonia, tetanus and diarrhea. Signs and symptoms of neonatal
infection is usually a lazy baby drink, reflex to suck and swallow weak, vomiting baby will be
decreased nutritional intake.
Purpose: The purpose of this writing, the students were able to perform nursing care to patients
fulfilling the nutritional needs by.ny.L with a medical diagnosis of neonatal infection.Nursing Care: When studied patients often vomiting after being given diet, reflex to suck and
swallow weak, attached OGT, experience weight loss when assessed 2700gram patient weight.
Diagnosis emerging nutrition less than body requirements. Intervention and implementation has
been done is to measure the weight, check the patency of OGT, giving diit PASI / ASI, provide
therapy D5 1/4 NS, train the patient's reflexes suck and swallow. Evaluations conducted over three
days, there was an increase in weight, the patient's reflexes suck and swallow well, the diagnosis
has not been resolved. From various studies that have been done, enteral feeding in infants
effective to increase the weight so that it can overcome the problem of nursing nutrition less than
body requirements.Keywords: nursing care, enteral feeding, neonatal infection
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, hanya karena dengan rahmat dan hidayahNya penulis mampu menyelesaikan tugas penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada By.Ny.L Diruang Peristi RSUD Dr. Soedirman Kebumen
” dalam upaya memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Hal ini semata-mata karena ketidaktahuan penulis, namun karena dorongan keluarga, teman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing sehingga tulisan ini dapat terwujud dengan memberikan kebanggaan bagi penulis.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis haturkan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan nikmat sehat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan lancer.
2. M. Madkhan Anis, S.Kep.Ns selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan keperawatan.
3. Sawiji, S.Kep.Ns, M.Sc selaku Ketua Prodi DIII keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah susah payah mendidik penulis.
4. Barkah Waladani, S.Kep.,Ns selaku pembimbing langsung dalam penulisan karya tulis komprehensif yang telah banyak memberikan support dan bimbingan pada penulis.
5. Ibu Eka Riyanti, M.Kep, Sp.Mat dan Ibu Sri Abdi Lestari S.Kep,Ns selaku tim penguji komprehensif di RSUD Dr.Soedirman Kebumen yang telah
6. Ibu Ike Mardiati A. M.Kep.,Sp.Kep.J. dan bapak Bambang Utoyo M.Kep selaku penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah dibuat penulis sehingga dapat disyahkan dan menjadi syarat kelulusan jenjang Diploma III Keperawatan 7. Segenap dosen dan staf karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan materi selama penulis menempuh pendidikan.
8. Untuk kedua orang tuaku Bapak Bambang Sugeng dan Ibu Retnowati serta kakakku: Lukman Noor Hakim, Muchammad Ubaidi, Sri Suharyanti yang telah memberikan dukungan dan doa restu baik material, moral, dan spiritual.
9. Sahabatku Almh. Widadatul Amalina serta rekan – rekan seperjuangan yang telah membantu dalam pelaksanaan ujian serta sudah berjuang bersama selama proses belajar di STIKes Muhammadiyah Gombong.
Penulis menyadari bahwa dalam membuat laporan ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini dan penulis berharap semoga laporan ini bermafaat bagi pembaca. Semoga Alloh SWT selalu berkenan memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, aamiin.
Gombong, Agustus 2016 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................... iii ABSTRAK ............................................................................................... iv KATA PENGANTAR ............................................................................. vi DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Tujuan Penulisan ...................................................................... 5 C. Manfaat Penulisan .................................................................... 6 BAB II KONSEP DASAR ........................................................................ 7 A. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ......................... 7
1. Definisi ................................................................................. 7
2. Penilaian status nutrisi .......................................................... 8
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi status nutrisi ................. 9
4. Dampak dari kekurangan nutrisi ......................................... 10
5. Gangguan pemenuhan nutrisi pada bayi baru lahir ............ 11
6. Diagnosa keperawatan ........................................................ 12
BAB III RESUME KEPERAWATAN ................................................... 19 A. Pengkajian .............................................................................. 19 B. Analisa Data ........................................................................... 21 C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi ................................... 22 BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................... 27 A. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis ...................................................................... 27 B.
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit ................................................................................. 37
C. Analisa Inovasi ....................................................................... 36
BAB V PENUTUP .................................................................................. 39 A. Kesimpulan ............................................................................ 39 B. Saran ....................................................................................... 40 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Neonatus merupakan bayi baru lahir yang berusia 0-28 hari. Bayi dengan usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi kaerena sistem imun yang belum matang, sehingga berbagai masalah kesehatan bisa muncul salah satunya adalah infeksi. Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (Kemenkes, 2011).
Penanganan infeksi yang kurang tepat biasanya berakibat buruk terhadap kondisi bayi. Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan risiko yang dapat muncul pada kelompok ini diantaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak yaitu asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan infeksi (Riskesdas, 2007). Komplikasi ini sebetulnya dapat dicegah dan ditangani, namun terkendala oleh akses ke pelayanan kesehatan, kemampuan tenaga kesehatan, keadaan sosial ekonomi, sistem rujukan yang belum berjalan dengan baik, terlambatnya deteksi dini, dan kesadaran orang tua untuk mencari pertolongan kesehatan (Kemenkes, 2011).
Infeksi neonatus masih mempunyai angka kematian yang tinggi, biaya yang tinggi untuk perawatan jangka panjang. Infeksi neonatus yang terjadi
2
syndrome seperti suhu seperti suhu >38,5ºC atau <365ºC, takikardi (>2SD)
atau bradikaridi (<persentil 10), takipne (>2SD) dan leukositosis (Durrane.T, 2009).
World Health Organization (2011), melaporkan bahwa 36% dari kematian neonatus disebabkan oleh penyakit infeksi, diantaranya : sepsis,
pneumonia, tetanus, dan diare . Sedangkan, 23% kasus disebabkan oleh
asfiksia, 7% kasus disebabkan oleh kelainan bawaan, 27% kasus disebabkan oleh bayi kurang bulan dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), serta 7% kasus oleh sebab lain. Infeksi Neonatorum sebagai salah satu bentuk penyakit infeksi pada bayi baru lahir masih merupakan masalah utama yang belum dapat terpecahkan sampai saat ini. WHO juga melaporkan case fatality rate pada kasus Sepsis Neonatorum masih tinggi, yaitu sebesar 40% .
Kejadian kematian tertinggi pada bayi dan balita terjadi pada masa neonatus. Hasil Riskesdas (2007) menunjukkan bahwa 78,5% dari kematian neonatus terjadi pada umur 0-6 hari. Dengan melihat adanya risiko kematian yang tinggi dan berbagai serangan komplikasi pada minggu pertama kelahiran, maka setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering, minimal dua kali dalam minggu pertama. Langkah ini dilakukan untuk menemukan secara dini jika terdapat penyakit atau tanda bahaya pada neonatus sehingga pertolongan dapat segera diberikan untuk mencegah penyakit bertambah berat yang dapat menyebabkan kematian. Kunjungan
neonatus merupakan salah satu intervensi untuk menurunkan kematian bayi
baru lahir.Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian balita
- –5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan. AKABA Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar
3 yaitu 23/1.000 kelahiran hidup, AKABA Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sudah melampaui target. Dibawah ini grafik AKB di Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2008-2012 (Depkes Jateng 2012).
Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Kebumen Tahun 2015 sebanyak 201 kasus kematian bayi dari 20.444 kelahiran hidup atau 9,83/1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian Bayi di Kabupaten Kebumen Tahun 2015 terbanyak adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yaitu 56 kasus (27,86%). Untuk penyebab lainnya adalah Asfiksia 31 kasus (15,42 %), Kelainan Kongenital 26 kasus (12.94%), Diare 6 kasus (2.99 %), Pneumonia 5 kasus (2.99%), Sepsis 5 kasus (2.99%), Ikterus 4 kasus (1,99%), kelaian syaraf 1 kasus (0.5 %) dan 57 kasus disebabkan karena lain-lain seperti infeksi, keganasan, kelainan jantung, febris, kejang dan lain sebagainya (Dinkes Kab.Kebumen, 2015).
Kabupaten Kebumen tahun 2015 terdapat 9 kasus gizi buruk (7 lakilaki dan 2 perempuan) yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Ambal I, Prembun, Alian, Kebumen III, Pejagoan, Kuwarasan, dan Karanganyar, dengan semua mendapatkan perawatan. Penyebab balita gizi buruk di Kabupaten Kebumen adalah faktor penyakit penyerta, gangguan pertumbuhan, dan faktor ekonomi (keluarga miskin). Dari 9 balita gizi buruk, tujuh anaka berasal dari keluarga miskin. Jumlah balita gizi buruk kecenderungganya menurun dari tahun 2010 hingga tahun 2015 (Dinkes Kab.Kebumen, 2015).
Salah satu penyebab kematian bayi yaitu infeksi, infeksi pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kematian bayi. Kurangnya asupan nutrisi pada Bayi Baru Lahir (BBL) dapat menyebabkan kematian pada bayi, serta dapat menimbulkan perkembangan dan pertumbuhan yang kurang optimal. (Marmi dan Rahardjo, 2012).
Dari banyaknya kejadian yang ada pada neonatus yang salah satunya merupakan infeksi neonatus. Tanda dan gejala neonatus mengalami infeksi
4 Diagnosa infeksi pada bayi baru lahir berdasarkan tanda dan gejala secara klinis meliputi, keadaan umum (not doing well, malas minum,
, sklerema, edema), sistem susunan saraf pusat
hipertermia/hipotermia
(hipotoni, irritable, kejang, letargi, high-pitched cry, tremor, fontanella cembung), pada sistem saluran nafas (pernafaan tidak teratur, apnea, sianosis), sistem kardiovaskuler (takikardia/bradikardia, akral dingin, syok), pencernaan (retensi lambung, hepatomegali, diare, muntah, perut kembung), dan sistem hematologi: kuning, pucat, splenomegali, petekiae, purpura, perdarahan. (Eko, 2013)
Kebutuhan dasar manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk memepertahankan kebutuhan kesehatan (Suryono, 2010). Maslow menyatakan ada lima kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan cinta aman dan kepemilikan, kebutuhan ekstern dan kebutuhan aktualisasi diri (Haryanto, 2010). Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar yang memiliki prioritas tertinggi dalam hierarki maslow dalam mempertahankan hidup.
Tubuh manusia mempunyai kebutuhan esensial terhadap nutrisi, walaupun tubuh dapat bertahan tanpa makanan lebih lama daripada cairan. Seperti kebutuhan fisiologis lainya, kebutuhan nutrisi mungkin tidak terpenuhi pada manusia dalam berbagai usia. Proses metabolik mengontrol pencernaan, menyimpan zat makanan, dan mengeluarkan produk sampah. Pada neonatus, pemenuhan kebutuhan kalori dapat diperoleh dari ASI. Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi ideal untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan, perkembangan bayi secara optimal. ASI mengandung lemak, karbohidrat, protein, nutrien mikro dan antibodi dalam jumlah yang tepat untuk pencernaan, perkembangan otak dan pertumbuhan bayi (Wong, 2008).
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam
5 protein, energi, anemia, kekurangan yodium, defisiensi vitamin A, dan lain- lain. Terpenuhinya nutrisi pada bayi dan anak diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan tahap perkembangannya, dapat meningkatkan kualitas hidup, serta mencegah terjadinya angka kematian dan sakit. Selain itu, kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-sehari karena nutrisi sendiri merupakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan oleh organ dalam tubuh. Sebagai sumber tenaga, nutrisi dapat diperoleh dari karbohidrat sebanyak 50-55%, lemak sebanyak 30-35% dan protein sebanyak 15% (Hidayat, 2007).
Berdasarkan hasil pengelolaan kasus dan hasil pengkajian pada bayi ny.L diruang Peristi RSUD Dr. Soedirman Kebumen pada tanggal 9 Juni 2016 di dapatkan data obyektif : reflek menghisap pasien lemah, pasien terpasang OGT, pasien sering gumoh setelah di beri PASI/ASI, pasien mengalami penurunan berat badan. Berat badan lahir 2900gram BB saat pengkajian 2700gram, pasien tampak rewel. Dari data yang sudah didapatkan maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada By.Ny.L di Ruang Peristi RSUD Dr.Soedirman Kebumen”.
Tujuan Umum Dengan proses keperawatan, penulis mampu menjelaskan asuhan keperawatan pada kasus pasien dengan Neonatus Infection yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan yang disusun secara sistematis dan komprehensif.
Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:
6 b.
Memaparkan hasil analisa data pada kasus pemenuhan kebutuhan nutrisi yang diberikan kepada pasien dengan diagnosa medis Neonatus .
Infection c.
Memaparkan hasil perencanaan keperawatan pada kasus pemenuhan kebutuhan nutrisi yang diberikan kepada pasien dengan diagnosa medis Neonatus Infection.
d.
Memaparkan hasil implementasi keperawatan pada kasus pemenuhan kebutuhan nutrisi yang diberikan kepada pasien dengan diagnosa medis Neonatus Infection.
e.
Memaparkan hasil evaluasi keperawatan pada kasus pemenuhan kebutuhan nutrisi yang diberikan kepada pasien dengan diagnosa medis Neonatus Infection.
f.
Memaparkan hasil inovasi keperawatan yang dilakukan kepada pasien pada kasus pemenuhan kebutuhan nutrisi yang diberikan kepada pasien dengan diagnosa medis Neonatus Infection.
Manfaat Keilmuan Memperdalam pengetahuan pembaca dalam mendeskripsikan masalah asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tertuang dalam karya tulis ilmiah ini. Karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu sumber referensi dalam ilmu kesehatan terutama dibidang kesehatan sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan pembaca.
Karya tulis ilmiah ini dapat digunakan untuk memotivasi pihak rumah sakit dalam melakukan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada klien sebagai tindakan keperawatan pendokumentasian yang baik dan benar sesuai standar nanda, nic dan noc. Karya tulis ini disusun
7 Manfaat penulisan untuk pasien dan keluarga. Karya tulis ini memberi wawasan kepada keluarga klien tentang perawatan klien saat dirumah sakit dan saat dirumah Asosiasi Dietisien Indonesia.(2005).Panduan Pemberian Nutrisi Enteral. Jakarta: Jaya Pratama. Barbara & Kozier.(2008).Fundamental of Nursing, Seventh Edition, Vol.2, Jakarta: EGC. Bowling TE, Cliff B & Wright JW.(2008). The effects of bolus and continuous
nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric emptying in healthy volunteers: a randomised three-way crossover pilot study. Journal Clinical Nutrition 2008 Aug;
27 (4): 608-13. doi: 10.1016/j.clnu.2008.04.003. Bulechek, G. M., Butcher, H. K., & Dochterman, J. M. (2008). Nursing
Intervention Classification (NIC) (5nd ed). United States of America: Elsevier.
Desy Rahayu.(2014) (Diakses tanggal 15 Juni 2016)
Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes Kab) Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen tahun 2015 . Kebumen: Dinkes Kebumen. Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkes Prov) Jawa Tengah (2012). Profil Kesehatan
Provinsi Jawa tengah tahun 2012, 2013. Semarang : Dinkes Jateng.
Durrane T & Anita KMZ.(2009). Burden of neonatal infections in developingcountries a review of evidence from community-based studies. Pediatr Infect Dis Journal.
Dr.Mohammad Juffrie SpA(K) PhD.(2011). Nutrisi pada bayi baru lahir. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta. Eko Sulistijono. (2013). Faktor Risiko Sepsis Awitan Dini pada Neonatus. Jurnal
Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 4, Agustus 2013; Korespondensi: Eko Sulistijono. Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar. Gazzaneo, M.C., Suryawan, A., Orellana., R.A., et.all. (2011). Intermittent Bolus Gustina Lubis, R. Trin Suciati.(2007.)Hubungan Pemberian Enteral Makanan
Dini dan Pertambahan Berat Badan pada Bayi Prematur. Sari Pediatri, Vol. 9, No. 2, Agustus 2007
Haryanto.(2010). Asuhan keperawatan pada anak, Edisi 2. Jakarta: CV. Agung Seto. Herdman, T. H.(2012). North American Nusing Diagnosis Assosiation- International (NANDA). Jakarta: EGC. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017 (10th ed). Jakarta: EGC. Hendra & Emi.(2011).Kesehatan Gizi Anak. Jakarta: Jaya Pratama Hidayat, A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia: Aplikasi konsep dan
proses keperawatan . Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, A. (2007). Seri Problem Solving Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2011). Asuhan Nutrisi Pediatrik (Pediatric
Nutrition Care) . Penyunting: Damayanti Rusli Sjarif, Sri S. Nasar, Yoga Devaera, Conny Tanjung. Kedokteran.
Jayarasti. (2009). Anatomi Lambung. Jakarta: EGC. Kemenkes RI. (2011).Profil kesehatan Indonesia tahun 2010. Jakarta. Lydia Nafratilofa. (2013).Pemberian Nutrisi Melalui Continous Feeding untuk
Menghindari Gejala Gastro-Eosophageal Refluk pada Pasien Gastrektomi. Karya Tulis Ilmiah. FK UI
Maria Ulfa, Yuliaji S, Yunita G.(2014). Efektifitas Pemberian Nutrisi secara
Gravity Drip dan Intermittent Feeding Terhadap Jumlah Residu Lambung Pasien di Instalasi Rawat Intensif RSUD Tugurejo Semarang.
Marmi dan Rahardjo, K. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Dan Anak Prasekolah . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Moorhead, S.(2008). Nursing Outcome Classification (NOC). Fifth Edition.
Munawaroh, Sri Wisnu., Handoyo., Diah Astutiningrum.(2012). Efektifitas
Pemberian Nutrisi Enteral Metode Intermittent Feeding Dan Gravity Drip Terhadap Volume Residu Lambung Pada Pasien Kritis Di Ruang ICU RSUD Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3.
Prasetyono, D.S. (2009). ASI Eksklusif Pengenalan,Praktik dan Kemanfaatan- kemanfaatannya. Yogyakarta: Diva Press. [RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. (2007). Jakarta: Badan penelitian dan pengembangan kesehatan, departemen kesehatan, republik Indonesia Rogatianus Bagus Pratignyo, Julius Anzar, H.M. Nazir, Theodorus. (2013)
Efektifitas Asuhan Nutrisi Pediatrik Per oral untuk Mencegah Malnutrisi Rumah Sakit. Sari Pediatri, Vol. 15, No. 4, Desember 2013
Supariasa, I Nyoman. (2008). Penilaian status gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Suryono dan Widiati (2010). Kebutuhan dasar manusia. Yogyakarta: Penerbit Nuha Medika. Suryono dan Widiati. (2011). Catatan Kuliah : Kebutuhan Dasar Manusia (KDM). Yogyakarta: Nuha Medika. Titut S. (2008). Sepsis pada neonatus (neonatal sepsis). Sari Pediatri, Vol. 2, No.
2 : 96 -102
Wartonah & Tarwoto. (2010). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan . Jakarta: Salemba Medika. Wiryana. (2007).Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis. Jurnal Penyakit Dalam, Volume 8 Nomor 2 Mei 2007. WHO.(2011).
Top 10 Causes of Death. diakses tanggal 23 juni 2016
Wong.(2008). Buku ajar keperawatan pediatric, volume 1. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.