BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Adi Kusuma Yudha BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang

  berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesefik. Kecemasan dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa memasuki masa peralihan, mahasiswa akan merasa terdorong untuk menghadapi berbagai tugas perkembangan yang baru dan tuntutan-tuntutan kehidupan. Tugas perkembangan dan tuntutan mahasiswa tersebut muncul disebabkan adanya suatu perubahan pada berbagai aspek yang ada dalam diri mahasiswa itu sendiri, yaitu psikologis, fisik, dan sosial. Adanya perubahan tersebut menuntut mahasiswa untuk bisa menyesuaikan diri supaya dapat memenuhi dan mencapai tugas perkembangan dan tuntutan-tuntutan kehidupan yang sedang dialaminya.

  Menurut Stuart (2006) menjelaskan bahwa kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor yang sering kali muncul membuat seorang mahasiswa merasa frustasi dalam pencapaian tujuan seperti, banyaknya tugas-tugas perkembangan yang dihadapi orang sehari-hari baik dalam kelompok sebayanya, keluarga, sekolah, maupun pekerjaan. Tuntutan yang dialami seorang mahasiswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari

  1 selama menjalani perkuliahan dapat menyebabkan seseorang mengalami konflik pada dirinya yang akhirnya dapat mengakibatkan kecemasan.

  Suliswati (2005) menyatakan bahwa faktor yang dapat menyebabkan cemas salah satunya adalah konflik emosional yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik. Konflik antara id dan superego atau antara keinginan dan kenyataan dapat menimbulkan kecemasan pada individu.

  Kegagalan dalam penyusunan skripsi juga disebabkan oleh adanya kesulitan Mahasiswa dalam mencari masalah maupun judul skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, keuangan yang terbatas, serta adanya kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing. Ketika masalah-masalah tersebut menyebabkan adanya tekanan dalam diri mahasiswa maka dapat menyebabkan adanya kecemasan tersendiri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa, sehingga akan menghambat dalam proses penyusunan skripsi.

  Kesulitan-kesulitan saat penyusunan skripsi oleh mahasiswa sering

dirasakan sebagai suatu beban yang berat, akibatnya kesulitan-kesulitan yang

dirasakan tersebut berkembang menjadi sikap yang negatif yang akhirnya dapat

menimbulkan suatu kecemasan dan hilangnya motivasi yang akhirnya dapat

menyebabkan mahasiswa menunda penyusunan skripsinya bahkan ada yang

memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya (Hariwijaya, 2008).

  Banyak faktor yang mempengaruhi mahasiswa mengalami kecemasan karena kesulitan dalam menyusun skripsi dan akhirnya pembuatan skripsi tersebut tertunda karena mahasiswa merasa belum mampu membuatnya. Menurut Sarason dkk. dalam Djiwandono (2002) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan yaitu keyakinan diri, dukungan sosial dan modeling. Dengan adanya kepercayaan diri yang tinggi dalam menghadapi skripi akan membantu mahasiswa mengurangi kecemasan yang dialaminya. Dukungan sosial yang baik membuat seorang mahasiswa yang sedang menyusun skripsi akan membuat mahasiswa merasa dipedulikan dan diperhatikan oleh orang disekitarnya yang akhirnya membuat mahasiswa menjadi semangat, termotivasi untuk menyusun skripsi serta ikut mengurangi tingkat kecemasan.

  Modelling dapat mengubah perilaku seorang mahasiswa yaitu dengan melihat orang lain bagaimana melakukan sesuatu. Apabila seorang mahasiswa belajar pada seseorang yang telah mengalami kecemsan dan bagaimana mengatasi kecemasan tersebut maka kecenderungan mahasiswa dapat mengatasi dan mengurangi kecemasan yang sedang dialaminya.

  Banyak dari mahasiswa menggunakan situs internet atau media sosial untuk meningkatkan kepercayaan diri, mendapatkan dukungan sosial dan

  

modelling baik dari keluarga, teman lama yang jauh, maupun teman yang baru

  kenal, dalam hal ini media online yang paling banyak digunakan adalah

  

Facebook . Facebook adalah media online yang digunakan untuk saling

  berinteraksi antar individu dan di dalam Facebook ini terdapat area untuk menulis sesuatu tentang apa yang dirasakan/pikiran pengguna, yang biasa disebut Status Facebook, sehingga pengguna lain bisa mengomentari status yang telah ditulis, dan pada akhirnya akan terjadi suatu tukar pikiran maupun perbincangan yang menjadikan koping kecemasan. Melalui status Facebook mahasiswa juga bisa meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi skripsi hal ini karena adanya masukan-masukan, motivasi dari orang lain ataupun adanya dukungan sosial yang baik. Menurut Linayaningsih (2007) dalam penelitianya menyatakan bahwa proses umum terjadinya kecemasan pada mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi yaitu adanya situasi yang menyebabkan mahasiswa mengalami kecemasan yaitu tuntunan dari orang tua yang menjadi ancaman bagi diri mahasiswa, mahasiswa tidak memiliki keyakinan diri dalam mengerjakan skripsi sehingga semakin sulit bagi mahasiwa ketika mengalami hambatan dalam penyusunan skripsi. Singgih (2011) menambahkan dalam penelitianya menunjukkan bahwa penggunaan internet dalam berkomunikasi bisa menghasilkan hubungan akrab. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa meskipun tingkat kepercayaan dan keterbukaan pengguna internet tergolong rendah, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepedulian dan kasih sayang yang dirasakan responden adalah tinggi. Hal ini menunjukan dengan penggunaan internet khususnya jejaring sosial seperti Facebook memiliki manfaat yaitu mahasiswa akan mendapatkan dukungan sosial yang baik yang nantinya membuat seorang mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi merasa percaya diri dan yakin dengan kemampuan yang dimilikinya.

  Bagi sebagian mahasiswa rasa cemas dapat menimbulkan rasa optimis pada dirinya, karena ia merasa takut jika nantinya ia tidak berhasil menyusun skripsi maka wisudanya tidak dapat tepat waktu. Namun bagi sebagian mahasiswa lainnya, rasa cemas dapat menimbulkan rasa pesimis. Sehingga rasa cemas itu harus diatasi agar tidak berdampak buruk bagi diri mereka sendiri bahkan dapat menyebabkan stres bagi seorang mahasiswa yang merasa cemas berat karena tidak dapat menyelesaikan penyusunan skripsinya secara tepat waktu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zulkifli (2012) kurang dari separuh (33,3%) mahasiswa program A mengalami kecemasan dengan tingkat kecemasan sedang dan lebih dari separuh (57,1%) mahasiswa program B mengalami kecemasan dengan tingkat kecemasan ringan.

  Berdasarkan studi pendahuluan dengan wawancara terhadap 16 mahasiswa keperawatan S1 semester VIII FIKES UMP yang sedang mengambil mata kuliah skripsi. Ada 8 (50%) mahasiswa yang menyatakan bahwa dalam penyusunan skripsi membuat kepala pusing dan menambah beban pikiran sehingga untuk mengurangi beban pikiran tersebut ketika dalam menyusun skripsi disampingi bermain Facebook, ada 4 (25%) mahasiswa yang menyatakan bahwa Facebook dapat memberikan ide-ide baru dalam penyusunan skripsi ketika sedang mengalami kekurangan refrensi dalam penyusunan skripsi dan 4 (25%) mahasiswa menyatakan bahwa daripada pusing-pusing mikirin skripsi jadi cemas lebih baik bermain Facebook untuk menghilangkan rasa cemas.

  Dipilihnya Facebook sebagai objek penelitian dikarenakan kepopuleran Facebook yang telah meluas hingga diseluruh dunia dan sebagian besar mahasiswa keperawatan S1 juga banyak yang menggunakan media jejaring sosial: Facebook. Dengan melihat banyaknya aktivitas yang berjalan antara mahasiswa yang sedang mengambil skripsi dengan media layanan yaitu jejaring sosial Facebook, sehingga timbulah keinginan peneliti untuk melakukan penelitian guna memperoleh hasil yang akurat dan nyata tentang

  “Hubungan Kecemasan Menghadapi Skripsi dengan Penggunaan Media Online : Facebook Pada Mahasiswa Keperawatan S1 Di Universitas Muhammadiyah Purwokerto”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan hasil penelusuran dan fenomena yang ada dari mahasiswa keperawatan S1, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang sedang menyusun skripsi, 100% mengalami kecemasan dalam menyusun skripsi baik kecemasan ringan maupun kecemasan yang berkadar berat. Hampir seluruh mahasiswa keperawatan S1 menggunakan media online: Facebook. Mengingat pentingnya permasalahan tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian dan merumuskan rumusan masalah: “Adakah Hubungan Kecemasan Menghadapi Skripsi dengan Penggunaan Media Online : Facebook Pada Mahasiswa Keperawatan S1 Di Universitas Muhammadiyah Purwokerto?.” C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Tujuan umum Tujuan umum yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan kecemasan menghadapi skripsi dengan penggunaan media online: Facebook pada Mahasiswa Keperawatan S1 Di Universitas Muhammadiyah Purwokerto?”.

2. Tujuan khusus a.

  Untuk mengetahui tingkatan kecemasan yang dialami mahasiswa dalam menghadapi skripsi. b.

  Untuk mengetahui apakah penggunaan media online: Facebook pada mahasiswa keperawatan S1 yang sedang menyusun skripsi mampu mengurangi kecemasan.

  c.

  Untuk mengetahui hubungan kecemasan menghadapi skripsi dengan penggunaan media online: Facebook pada Mahasiswa Keperawatan S1.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi peneliti Sebagai tambahan pengetahuan tentang bagaimana cara menurunkan tingkatan kecemasan, selain itu juga sebagai pengetahuan tentang manfaat media online bagi mahasiswa.

  2. Bagi mahasiswa keperawatan Sebagai tambahan informasi tentang kecemasan dan bagaimana koping yang tepat untuk menguranginya yaitu dengan cara yang positif.

  3. Bagi pihak akademik Melengkapi referensi untuk proses belajar mengajar, memberikan pengetahuan tentang kecemasan dan untuk menambah referensi sumber- sumber penelitian yang lain.

  4. Bagi para pembaca atau penelitian selanjutnya Sebagai tambahan referensi dalam proses belajar maupun proses pengumpulan data untuk penelitian berikutnya.

E. Penelitian Terkait 1.

  Penelitian yang dilakukan Singgih (2011) berjudul tentang penggunaan internet sebagai media komunikasi dalam menciptakan hubungan akrab.

  Penelitian ini adalah tentang hubungan yang terjadi dalam komunikasi dilakukan melalui internet. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan survey metode. Responden adalah pengguna layanan internet di warung internet. Penelitian ini difokuskan pada hubungan antara faktor individu (etnis, bahasa, asal kelahiran, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, dan jenis kelamin), komunikasi melalui internet, dan hubungan intim. Berdasarkan hasil diperoleh, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin terakhir tampaknya terkait dengan komunikasi melalui Internet. Hal ini terlihat dari intensitas penggunaan e-mail yang tinggi oleh mayoritas pengguna internet telah ditandai dengan lulus perguruan tinggi, dan telah bekerja, dan jenis kelamin perempuan sedikit lebih tinggi dalam frekuensi penggunaan jejaring sosial. Sementara itu, meskipun berdasarkan hasil penelitian pengguna internet merasakan kepercayaan dan keterbukaan yang rendah, namun pengguna internet merasa perhatian dan kasih sayang yang tinggi. Penelitian ini mempunyai perbedaan dan persamaan, untuk persamaanya yaitu sama-sama meneliti tentang pengguna layanan internet yaitu jejaring sosial dan perbedaanya pada analisis datanya penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif dengan survey metode, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakakn desain korelasi dengan pendekatan cross sectional.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Herdiana (2012) tentang pengaruh

expressive writing pada kecemasan menyelesaikan skripsi. Penelitian ini

  melakukan pengujian expressive writing pada mahasiswa yang mengalami kecemsan menghadapi skripsi yang dialami mahasiswa di fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2006-2008 yang mengalami kecemasan dalam kategori tinggi dan sangat tinggi berdasarkan tes STAI (State Trait Anxiety Inventory). Subjek penelitian ini sebanyak 8 dari angkatan 2006, 2007 dan 2008 yang mengalami kecemasan dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain pre-test-post-test two group

  

design . Pengambilan data dengan menggunakan angket STAI (State Trait

Anxiety Inventory ).

  Penelitian ini mempunyai perbedaan dan persamaan, untuk persamaanya yaitu sama-sama meneliti tentang tingkat cemas dan perbedaanya pada analisis datanya penelitian ini menggunakan jenis dengan desain pre-test-

  post-test two group design , sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

  peneliti menggunakan desain korelasi dengan penedekantan cross sectional.

  3. Penelitian yang dilkukan oleh Mohammad (2011) tentang hubungan antara adversity quotient dengan kecemasan menghadapi skripsi pada mahasiswa program studi psikologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel tergantung, yaitu kecemasan menghadapi skripsi pada mahasiswa dengan variabel bebas yaitu adversity quotient. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sedang menghadapi skripsi. Keseluruhan subjek berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling.

  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Alat Pengumpulan data menggunakan skala kecemasan dan skala adversity quotient. Analisis data dengan menggunakan teknik korelasi dari Pearson's product moment dengan program SPSS 16.oo for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubunga negatif yang signifikan antara adversity quotient dengan kecemasan menghadapi skripsi pada mahasiswa. Hal ini ditunjukkan koefisien korelasi (r) yang negatif sebesar 0. 651 dan p = 0. 000 (p 0,01) dengan demikian hipotesis diterima. Sumbangan efektif adversity quotient terhadap kecemasan menghadapi skripsi pada mahasiswa ditunjukkan dengan koefisien determinan sebesar 0, 423 yang artinya terdapat 42,3 % pengaruh adversity quotient terhadap kecemasan menghadapi skripsi pada mahasiswa, sedangkan 57, 7 % adalah pengaruh faktor lain.

  Penelitian ini mempunyai perbedaan dan persamaan, untuk persamaanya yaitu sama-sama meneliti tentang kecemasan dan desain penelitiannya menggunakan metode kuantitatif. Untuk perbedaanya pada analisis datanya penelitian ini menggunakan jenis korelasi dari pearson product

  

moment sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan

uji chi square.