KETENTUAN SANKSI DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HAK PASIEN DITINJAU DARI ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN - Unika Repository

KETENTUAN SANKSI DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HAK PASIEN DITINJAU DARI ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

  TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan

  Mencapai derajat sarjana S-2 Program Studi Magister Ilmu Hukum

  Konsentrasi Hukum Kesehatan Diajukan oleh

  Wellem Hendra Balubun NIM 13.93.0048

  Kepada FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

  2018 TESIS

  

KETENTUAN SANKSI DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA DALAM UPAYA

PERLINDUNGAN HAK PASIEN DITINJAU DARI ASAS PEMBENTUKAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

  Diajukan oleh Wellem Hendra Balubun

  NIM 13.93.0048 Telah disetujui oleh:

  Pembimbing I Pembimbing II

KATA PENGANTAR

  Haleluya, segala pujian dan syukur untuk kemuliaan-NYA. Oleh Anugerah, Berkat, dan Tuntunan Tuhan penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tesis ini dengan judul “Ketentuan Sanksi Disiplin Kedokteran Indonesia Dalam Upaya Perlindungan Hak Pasien Ditinjau Dari Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ”.

  Penulisan tesis ini dilatarbelakangi oleh kondisi bahwa sanksi disiplin kedokteran Indonesia mestinya menjadi alat pengontrol terhadap marakanya pelanggaran disiplin oleh dokter di dunia medis di Indonesia yang berakibat pada menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dokter. Sanksi disiplin merupakan produk hukum yang pembentukannya harus mempedomani serangkaian asas, hal ini yang menjadikan hukum dapat berlaku efektif.

  Tesis ini menganalis secara kritis efektivitas ketentuan sanksi disiplin kedokteran Indonesia dalam upaya perlindungan hak pasien ditinjau dari asas pembentukan peraturan perundang-undangan. Selain itu tesis ini menganalisis mekanisme pemberian sanksi disiplin kedokteran Indonesia. Substansi dalam tesis ini juga mengusulkan kebijakan yang searusnya dilakukan untuk meningkatkan efektivitas ketentuan sanksi disiplin kedokteran Indonesia.

  Selama proses penyusunan Tesis ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, petunjuk, dan masukan yang sangat berguna, dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Prof. Dr. Ridwan Sanjaya, SE, S.Kom, MS.IEC, selaku Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  2. Dr. Endang Wahyati Yustina, SH.,MH Selaku Ketua Program Studi Magister Hukum Universitas Soegijapranata Semarang.

  3. Ignatius Hartyo Purwanto, SH., MH Selaku Sekertaris Program Studi Magister Hukum.

  4. Kedua pembimbing Penulis bapak Valentinus Suroto, SH., M.Hum dan Dr. Drg. Edi Sumarwanto, MM., MH.Kes. Terima kasih atas ilmu, waktu, nasihat, arahan, juga kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penulisan tesis ini.

  5. Bapak Petrus Soerjowinoto, S.H., M.Hum selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, kritikan, dan saran dalam penyempurnaan tesis ini.

  6. Seluruh staf akademik Program Studi Magister Hukum yang telah memberikan pelayanan dan bantuan kepada penulis selama ini.

  7. Papa Poli dan Almarhumah Mama Uli juga seluruh keluarga. Terima kasih untuk cinta dan kasih sayang yang kalian berikan. This is for you

  8. Semua teman-teman program studi Hukum Kesehatan angkatan 20.

  Terima kasih atas dukungan kalian selama ini.

  9. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, baik moral maupun doa yang tidak disebutkan satu persatu.

  Tidak ada yang dapat penulis berikan untuk membalas semua kebaikan yang penulis terima, hanya doa kiranya Tuhan Yesus Kristus senantiasa menyertai dan memberkati semuanya. Amin

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

  Semarang, Maret 2018 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ i PERNYATAAN ..................................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ix ABSTRAK ............................................................................................ x ABSTRACT .......................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ................................................................. 8 D. Manfaat Penelitian ............................................................... 9 E. Kerangka Pemikiran ............................................................. 10

  1. Kerangka Konsep ............................................................. 10

  F. Metode Penelitian ................................................................ 11

  1. Metode Pendekatan .......................................................... 11

  2. Spesifikasi Penelitian ........................................................ 11

  3. Variabel dan Defenisi Operasional .................................... 12

  4. Objek Penelitian ................................................................ 14

  5. Jenis dan Sumber Data .................................................... 14

  6. Metode Pengumpulan Data .............................................. 16

  7. Metode Analisis Data ........................................................ 16

  G. Rencana Penyajian Tesis ....................................................... 17

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 19 A. Efektivitas Penegakan Hukum .............................................. 19

  1. Pengertian Efektivitas ..................................................... 19

  2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum .. 20

  B. Ketentuan Sanksi Disiplin Dokter .......................................... 27

  1. Pengertian Sanksi ........................................................... 27

  2. Pengaturan Ketentuan Sanksi Disiplin Dokter Dalam Perundang-undangan ..................................................... 29

  C. Asas Pembentukan Perundang-undangan ........................... 31

  1. Pengertian Asas Hukum ................................................. 31

  2. Berbagai Jenis Asas Pembentukan Perundang- undangan yang baik.................................................... 32

  3. Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Yang Baik Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan ........................................................................ 35

  4. Fungsi Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang- undangan Yang Baik ...................................................... 37 D. Perlindungan Hak Pasien ...................................................... 40

  1. Hak dan Kewajiban Dokter dan Pasien........................... 40

  2. Hubungan Hukum Dokter Dengan Pasien ...................... 45

  3. Pertanggungjawaban Hukum Dokter Terhadap Pasien .. 49

  BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 58 A. Efektivitas Ketentuan Sanksi Disiplin Kedokteran dalam Upaya Perlindungan Hak Pasien Ditinjau dari Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan .................... 58

  1. Efektivitas Ketentuan Sanksi Disiplin Kedokteran berdasarkan Asas Kejelasan Tujuan ............................... 59

  2. Efektivitas Ketentuan Sanksi Disiplin Kedokteran Berdasarkan Asas Dapat Dilaksanakan Pengertian ......... 63

  3. Efektivitas Ketentuan Sanksi Disiplin Kedokteran Berdasarkan Asas Kedayagunaan dan Kehasilgunaan .... 68

  4. Efektivitas Ketentuan Sanksi Disiplin Kedokteran Berdasarkan Asas Kejelasan Rumusan ............................ 70

  B. Mekanisme Pemberian Sanksi Disiplin Kedokteran Terhadap Dokter ................................................................... 74

  BAB IV PENUTUP ............................................................................... 78 A. Kesimpulan ........................................................................... 78 B. Saran .................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 82

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Kerangka Konsep.............................................................. 10 Gambar 2. Alur Mekanisme Pemberian Sanksi ....................................... 77

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, pertama: efektivitas ketentuan sanksi disiplin kedokteran dalam upaya perlindungan hak pasien ditinjau dari asas pembentukan peraturan perundang-undangan. Kedua: mekanisme pemberian sanksi Disiplin Kedokteran bagi dokter dan dokter gigi.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif analitis. Jenis data yang dipakai adalah data sekunder yang didapat melalui studi pustaka kemudian dianalisis secara kualitatif dan ditarik kesimpulannya dengan metode pikir deduktif dan induktif.

  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertama: ketentuan sanksi disiplin kedokteran Indonesia berdasarkan asas Kejelasan Tujuan, sanksi disiplin kedokteran dibentuk dengan tujuan yang jelas yaitu sebagai bentuk pembinaan dan pengawasan terhadap praktik kedokteran di Indonesia. Berdasarkan asas Dapat Dilaksanakan, sanksi disiplin kedokteran dikatakan dapat dilaksanakan karena telah diatur dengan jelas dalam Peraturan KKI (Perkonsil) Nomor 50 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi. asas Kedayagunaan dan Kehasilgunaan, dengan melihat hal yang melatarbelakangi dibentuknya sanksi disiplin kedokteran yang antara lain tingginya angka pelanggaran disiplin, maka sanksi disiplin benar-benar dibutuhkan dan namun belum bermanfaat bagi masyarakat. asas Kejelasan Rumusan, rumusan sanksi disiplin kedokteran sudah jelas dan tidak multitafsir sehingga dapat mudah dimengerti. Dari hasil analisis ini dapat dikatakan bahwa ketentuan sanksi disiplin sudah efektif. Kedua: mekanisme pemberian sanksi diatur dalam perkonsil nomor 50 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, yang mengatur prosedur dan juga kewenangan dalam penjatuhan sanksi dan pelaksanaan sanksi. Mekanismenya ialah proses penjatuhan sanksi merupakan wewenang MKDKI sedangkan pelaksanaan keputusan penjatuan sanksi merupakan wewenang KKI.

  Kata Kunci: Sanksi disiplin, hak pasien, asas perundang-undangan

  

ABSTRACT

This study aims to determine, first: the effectiveness of the provisions of

medical discipline sanctions for doctors and dentists in an effort to protect

the rights of patients be reviewed from the principles of the establishment

of legislation. Second: the mechanism of sanctioning Medical Discipline for

doctors and dentists.

  This research uses normative juridical approach. The specification of

this research is descriptive analytical. The type of data used is secondary

data obtained through literature study and then analyzed qualitatively and

drawn conclusions with deductive and inductive thought method.

  The results of this study show that first: the provisions of Indonesian

medical discipline sanction based on the principle of Clarity of Purpose,

medical discipline sanction is established with a clear purpose that is as a

form of guidance and supervision of medical practice in Indonesia. Based

on the principle of Implementation, medical discipline sanction is said to be

implemented because it has been clearly regulated in the Regulation of

KKI (Perkonsil) Number 50 of 2017 on the Procedures for Handling Cases

of Alleged Violations of Doctor and Dentist Discipline. based on the

principles of Usability and Useful, by looking at the background of the

formation of medical disciplinary sanctions which, among others, the high

number of disciplinary violations, then disciplinary sanctions are really

needed and yet not beneficial to the community. principle of Clarity

Formulation, the formulation of medical discipline sanction is clear and not

multitafsir so it can be easily understood. From the results of this analysis

can be said that the provisions of disciplinary sanctions are effective.

Secondly, the mechanism of sanction is set in number 50 of 2017 on the

Procedures for Handling the Case of Alleged Discipline of Doctor and

Dentist, which regulates the procedure and also the authority in the

imposition of sanctions and the implementation of sanctions. Mechanism is

the process of imposition of sanctions is the authority of MKDKI while the

implementation of the decision of sanctions unification is the authority of

KKI.

  Keywords: disciplinary sanctions, patient rights, legislation

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERATURAN DAERAH BERPERSPEKTIF SYARIAH ISLAM DI INDONESIA DITINJAU DARI KONSEP HAK ASASI MANUSIA

0 5 18

ANALISIS PERATURAN DAERAH BERPERSPEKTIF SYARIAH ISLAM DI INDONESIA DITINJAU DARI KONSEP HAK ASASI MANUSIA

0 6 18

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15KKIPERVIII2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA DAN MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA DI TINGKAT PROVINSI KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

0 0 66

1 PELAKSANAAN PENJUALAN DI BAWAH TANGAN ATAS OBJEK HAK TANGGUNGAN DI PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) KANTOR CABANG KUDUS DALAM UPAYA PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DITINJAU DARI ASPEK PERLINDUNGAN NASABAH

0 0 9

LANDASAN KONSTITUSIONAL PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

0 0 11

PENETAPAN OBJEK PAJAK DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 294

BAB III HAK WARGA NEGARA ASING DALAM GERAKAN PRAMUKA DI UNIVERSITAS AIRLANGGA 3. 1. Hak Asasi Manusia - STATUS KEANGGOTAAN WARGA NEGARA ASING DALAM GERAKAN PRAMUKA DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15

BAB II KEDUDUKAN WARGA NEGARA ASING DI INDONESIA 2. 1. Pengertian Penduduk - STATUS KEANGGOTAAN WARGA NEGARA ASING DALAM GERAKAN PRAMUKA DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 31

POSISI PERATURAN BANK INDONESIA SEBAGAI ATURAN PELAKSANA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DITINJAU DARI ASPEK HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA TESIS

0 0 13

PENERAPAN PRINSIP KESEIMBANGAN DALAM RAHASIA KEDOKTERAN PASIEN HIVAIDS DALAM PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN INDONESIA TESIS

0 0 12