Pemilu Rawan Konflik.

[(OMPAS
o Senin o Selasa o Rabu
1
17
OJan

2
18

4

3

@
.Peb

5
20

OMar


6
21
OApr

7
22

8
23

OMei

.

o Jumat o Sabtu o

Kamis

9


10
24

OJun

11
25

OJul

12
26

OAgs

13
27

OSep


Minggu

14
28

OOkt

15
29
ONov

16
30

31

ODes

Pemilu Rawan Konflik
Dana Pengamanan


PemiluJabar Rp 30 Miliar

BANDUNG, KOMPAS - Pemilu legislatifpada9 April
2009 rawan konflikmenyusul ketentuan suara terbanyak.
Diinternal partai akan terjadi persaingan antarcalon anggota legislatif,yang dalam pemilu sebelumnya nyaris tidak
pernah terjadi.
Hal itu mengemuka dalam diskusi mingguan bertajuk "Konflik
Antarcaleg di Internal Partai"
yang digelar Masika ICMI Jawa
Barat di Grha Kompas-Gramedia,
Bandung,Rabu (18/2).Hadir sebagai pembicara Dede Mariana (Ketua Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran), Ferry Kurnia
Rizkiyansyah (Ketua Komisi Pemilihan Umum Jabar), dan Dedi
Muhtadi (KepalaBiro Kompas Jabar).
Ferry menjelaskan, konflik antarcaleg di internal parpol mulai
tampak. Banyak baliho calegyang
diduga dirusak caleg atau pendukung caleglain dari parpol yangsarna.Ada pula calegyang merekrut
saksikarenakhawatir suaranya dicuri orang. "PadahaI, saksi itu harus mendapatkan mandat dari
parpol atau calon Dewan Perwa-


- -- --

banyak anggota masyarakat
yangbingung dan tidak siapmenghadapi pemilu. Alasannya, sistem
pemilihan proporsional terbuka
saat ini terlalu terburu-buru
diterapkan. Seharusnya sistem
itu dilakukan bertahap sesuai
dengan tingkat sumber daya manusia
dan
pendidikannya.
"Tingkat kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat kita belum memadai. Tahapan yang seharusnya
dilewati sekarang diloncati," tuturnya.

kilan Daerah (DPD), bukan caleg,"
papar Ferry.
Sementara itu, Dede menilai,
potensi konflik bisa lebih parah jika pemimpin parpoljuga menjadi
caleg. Akan muncul tarik-menarik
kepentingan. "Ini memang bisa diatasi dewan pembina parpol atau

melalui perjanjian yang melibatkan notaris," ujarnya.

Keamanan pemilu
Sementara itu, Pemerintah
ProvinsiJabar menganggarkan Rp
. MenurutDediMuhtadi,dalam 30 miliar untuk pengamanan Pesetiap konflik, termasuk konflik milu 2009. Dana itu diluncurkan
pemilu, media massa selalu ber- untuk kegiatan pengamanan oleh
ada di tengah dan bersikap netral. Kepolisian Daerah Jabar, Kodam
Meskipun media telah netral dan III/Siliwangi, pertahanan sipil,
menulis berita sesuai dengan fak- serta pengamanan internal di
ta, masyarakat bisa marah atas KPUJabar.
faktayang dipaparkan karena meGubernur Jabar Ahmad Heryareka belum siap berdemokrasi se- wan mengatakan, pemberian bancaradewasa.
tuan dana keamanan tidak terikat
Ditemui terpisah, Dekan Fakul- payung hukum tertentu. Hal itu
tas I1mu Sosial dan I1mu'Politik j:Jerbedadengan pemberian angUnpad
Asep
Kartiwa
meyakini,
garan untuk tahapan pemilu kepa,
'-,

.~
.
,~

da KPU daerah, yang hingga kini
masih menunggu payung hukum
dari pemerintah.
Kepala Polda Jabar Inspektur
Jenderal Tim~ Pradopo menyatakan belum mengajukan permohonan bantuan dana pengamanan
kepada Pemprov Jabar. .Bantuan
itu baru akan dikucurkan bila pihak keamanan kekurangan dana
pengamanan.
Polisi akan mewaspadai setiap
titik kepadatan massa. Timur
mengimbau semua elemen masyarakat agar menjaga keamanan
dan ketertiban. "Para pemimpin
parpol pun harus sigap mengidentifikasi setiap potensi konflik dan
berkoordinasi dengan polisiuntuk
meredakannya;' katanya.
Panglima Kodam III/Siliwangi

Mayor Jenderal TNI Rasyid Qurnuen Aquary menyebutkan, TNI
menjadi lapis kedua pengamanan
pemilu. "Kami juga menyiapkan
strategi pengamanan
untuk
mengantisipasi kemungkinan terburuk saat pemilu, misalnya pemboikotan di TPS atau penyanderaan pejabat TNI;' katanya.
(MHF/JONjREK/*)

/

K II pin 9

Hum Q$ Un p Qd

2009'--