Penerimaan Guru dan Dosen Diperketat.

-

~I.)~EPUTAR
INDONESIA
8
123
17

!)

o Selasa

Senin
4

18

Jan

19


0

Peb

5

0
6

20

21

o Mar

OApr

Rabu
7
22


OMei

o Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu
8
23

9

OJun

10
24

11
25

OJul

26


1227 1@28 1429 1530 1631

0 Ags 8Sep

OOkt

Penerimaan
Guru
danDosenDiperketat
JAKARTA(SI) - Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) ba-

kal memperketat penerimaan
guru di sekolah dan dosen di perguruan tinggi. Hal itu seiring dilaksanakannya pendidikan profesi

guru.
Sekretaris Jenderal (Sekjen)
DepdiknasDodiNandikamengatakan, nantinya, semua guru harus
mengantongi sertifikat pendidik
baru diperbolehkan mengajar.

Dengan demikian, sekolah maupun PT tak boleh menerima guru
dan dosensembarangan.

"Sesuai dengan Undangundang (UU) No.14/200S tentang
Guru dan Dosen, syarat guru boleh
mengajar bila sudah berkualifikasi S1. Sedangkan, untuk dosen
minimal berkualifikasi S2.Ramburambu itu mulai kita sosialisasikan," katanya di Jakarta kemarin.
Saat ini dalam kenyataannya,
lanjut dia, masih banyak dosen
yang belum berkualifikasi S2. Demikian pula sekitar 1 juta lebih
guru b~lum berkualifikasi S1.
, "Kilrena itu, kami terus sekolahkan para guru dan dosen.
Kemudian, dengan adanya pendidikan profesi, sekolah tak boleh
merekrut lagi guru ijazah sekolah
menengah atas (SMA)," ujar Dodi.
Lebih lanjut Dodi menjelaskan, guru merupakan sebuah profesilayaknya doktermaupunakuntan. Karena itu, berkualifikasi Sl
saja tidak cukup. Harus mengambil pendidikan profesi. "Karena
itu, harus ada pendidikan profesi.
Sarjana ditambah profesi, baru
bolehmengajar," jelasnya.

Tahun ini, kata dia, pendidikan

profesi sudah dimulai untuk guru
Sekolah Dasar (SD). Pendidikan
tersebut berlangsung enam bulan.

Pengumuman kelulusan bakal
dilakukan akhir bulan ini. Sosialisasiterhadap programitu terus dilakukan. Sebab, belum semua caIon guru di daerah mengetahui
programtersebut.
Tahun depan, terang Dodi,
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas
bakal menambah jumlah lembaga
pendidik tenaga kependidikan
(LPTK) sebagai penyelenggara
programtersebut.
Direktur Ketenagaan Ditjen
Dikti Depdiknas Muchlas Samani
mengatakan, saat. ini pihaknya
sedang memverifikasi hasH pendidikanprofesiguru SD.

"Kami sedang evaluasi pelaksanaan pendidikan tersebut selama enam bulan," ungkapnya.
Jangan sampai, kata Muchlas,
lulusan pendidikan profesi tidak
berkualitas. "Karena pendidikan
ini pertama, maka kualitas lulusannya harus benar-benar dijaga,"
ujarnya.
Saat ini, kata Muchlas, Dikti
sudah mendata nantinya lulusan
pendidikan profesi itu akan ditempatkandimanasaja.
"Kami harus menyesuaikan
kebutuhan di sekolahatau daerah.
Jangan sampai masalah ini tidak
diaturdannasibmereka
nggakjelas
setelah ikut pendidikan profesi,"
jelasnya.Dengandemikian,begitu
mereka lulus pendidikan profesi
langsung ditempatkan untuk
mengajar.
(rendra hanggara)

~

ONov

ODes