Ada Apa dengan Citra?

Pikiran
Rakyat
.

h~~:'~~
.J~.F
i'

- (i)
17

0

"

2

18

;'-0J~fI


G

Senin
3

4

19
-lJ lJeb

Selasa
5

20

U Mar

0

Rabu


6

7

21

O~;

22

8

23

0

K~mis
9


10

24

;5

U Me; () JUI! ..!~

Juma!

0

11

12

26

0


Sab!u

13

27

\.) J'!I_~~}J

Minggu
14

28

U

Ok!

15

29

l)

Nov

j

16

30

31

\..) DIJs

Ada Apa
-- dengan Citra?
......

diupayakan untuk tercipta. Bagi mereka, cttra adalah refleksi tindakan dan
realisasi kata-kata.

Apa pun cara pandang capres-cawapres terhadap citra, semuanya akan gepakat bahwa tingkat keterpilihan mereka sangat dipengaruhi citra publik
yang mereka bangun. Buatlah citra
yang merefleksikan siapa diri Anda
atau setidaknya citra diri yang sedang
dan akan Anda wujudkan selama karier politik Anda. J angan mengonstruksi'titra untuk kepentingan sesaat karena jutaan pasang mata akan terus
mengawasi dan memperhatikan Anda.
Mereka semua akan membandingkan
citra yang Anda bangun selama masa
kampanye dengan tindakan Anda berikutnya. Semoga kata-kata tidak terlepas dari realita. ***

Oleh ANTAR VENUS

C

ITRA bolehjadi menjadi kata
an". Konsultan yang memperlakukan
yang paling populer selama
citra seperti ini tidaklah sedikit. Bahmasa kampanye Pilpres 2009.
'kan, di Amerika Serikat pun para ahli
Para capres-cawapres, anggota tim

pemoles citra seperti ini banyak bertekampanye, pegiat media massa, prakbaran.
tisi public relations, mahasiswa kamMenurut ahli pencitraan, Shel Leanpanye, hingga pengamat politik am ane, para penganut citra yang dangkal
tiran sempat mendiskusikan kata ini
ini mengambil sudut pandang yang
sambil makan rendang di warung nasi
simplistik yang menganggap komunipadang. Citra memang penting bahkan
kasi bersifat
satu
arah, di mana khala-.
.
-menjadi magic word bagi capres-cayak pemilih dipandang sebagai kumwapres untuk memenangkan hati pemilih. Para analis dan konsultan kampulan orang-orang penurut yang akan
memercayai begitu saja apa yang kepanye politik meyakini bahwa pada
mukakan kandidat tertentu. Cara panakhirnya citra kitalah yang akan menentukan bagaimana orang lain memdang yang demikian hanya menyajikan
"Pseudo realities". Hakikatnya mereka
persepsi, mendefinisikan, dan ujungbukan hanya menipu Anda tapi juga
ujungnya memperlakukan kita. Jangan
diri mereka sendiri.
heran kalau pada masa kampanye pilPenulis, pengamat kampanye poPandangan tentang citra tadi merepres ini para ahli pemo~s citra (image
litik Universitas Padjadjaran, alummaker) kemudian begitu sibuk "mepresentasikan pemahaman citra secara
-- - - --Sydney. dangkal. Para ahli menyebut ini seba- --nus MacquarieUniversity

make up" penampilan capres-cawagai the shallow use of image. Cara
pres yang mereka dukung agar tampak
pandang seperti inilah yang membuat
kredibel, percaya diri, peduli; visioner,
bijak dan santun. Gambaran positif sekata citra berkonotasi negatif sehingga
macam itu diyakini akan menimbulkan
diartikan tidak lebih sebagai gambaran
yang manipulatif tentang sesuatu tansimpati dan reaksi positif pada diri pemilih yang akhirnya membuka peluang
pa substansi dan tanpa pijakan realiseorang kandidat untuk terpilih.
tas. Citra dianggap sebagai sesuatu
Kita memang memilih seorang kanyang dapat diproduksi oleh organisasi,
didat kprena faktor image yang tertanegara, atau tokoh secara instan, karenam di kepala kita. Sering kali kita tina hanya berdasarkan apa yang dikatadak tahu pasti orang itu sebenarnya
kan organisasi atau seorang tokoh publik tentang dirinya bukan berdasarkan
siapa dan seperti apa. Namun, media
apa yang telah dilakukan. Dalam kondan penampilan publik menyajikan
"seolah-olah" seseorang adalah seperti
teks ini, kita akan melihat banyak parini dan seperti itu. Gambaran yang
usahaan yang dicitrakan peduli terhadap lingkungan, yang pada kenyataanmiskin ~tulah yang akhirn~~ m:nja~i
nya tidak pernah berbuat apa pun unpegangan kita rlalam-mempersepsi,
menHai, dan memilih seorang calon tuk penyelamatan lingkungan. Pada sidalam pemilihan presiden. Citra me- tuasi lain kita melihat seorang tokoh

mang tidak nyata (intangible). Kita ti- yang dicitrakan sebagai demokratis,
pada penegakan hudak bisa menyentuhnya. Namun demi- berkomitmen
kum, mendukung ekonomi kerakyatkian, hasil-hasil penelitian menunjukkan betapa orang memperlakukan ci- an, tetapi semua perilakunya bertentra seolah-olah sesuatu yang nyata. tangan dengan apa yang dicitrakan.
Bahkan menurut pakar citra AS, Ken- Dalam konteks ini, citra menjadi seneth Boulding, hasil-hasil riset longitu- suatuyang menyesatkan. Apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang
dinal secara konsisten menunjukkan,
citra memberikan efek yang signifikan dikeIjakan Saya sangat suka menyebut
citra ~a _
terhadap organisasi atau bahkan seo- modelini sebagaipe~~an
-NATO alias No Action TalkOiilY.'
rang calon presiden.
Pada kenyataannya, tidak semua
Seorang konsultan kampanye yang
orang memperlaRnkan citra hanya unbanyak terlibat dalam pilkada dan pemilu di seantero Indonesia"suatu ketuk kepentingan sesaat. Masih sangat
banyak orang yang mendefinisikan citika pernah bercerita kepada penulis,
membentuk citra publik seorang kantra dalam perspektif the deeper use of
didat bupati, gubernur atau bahkan
image. Orang-orang dalam kelompok
presiden itu perkara mudah. "Karakteini menganggap citra sebagai suatu
proses yang bersifat becoming. Citra
ristik apa yang ingin diproyeksikan kebersifat dinamis di mana ungkapan kapada publik, itulah gambaran yang kami ciptakan dan komunikasikan kepata-kata senantiasa terkait dengan keda khalayak pemilih," ujarnya. Kata

nyataan dan selalu merepresentasikan
kuncinya adalah klaim atau "har~n"
tindakan yang secara nyata dilakukan.
apa yang akan dijadikan bahan dasar
Dalam pandangan ini, citra bukan haj?enciyaal!, bu~semata
"keny~ta- _' nya sebuah klaim, melainkan fakta
atau suaw kOI1~i yan~ terus-!!!tlli.erus~
,

Kliping

Humos

Urpod

2009--