this file 5594 12884 1 PB

p-ISSN 2355-5343
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

Article Received: 03/03/2017; Accepted: 25/04/2017
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(1) 2017, 29-42
DOI: 10.23819/mimbar-sd.v4i1.5594

PENILAIAN GURU PAMONG TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA
PPL DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SD
Ali Sudin
PGSD UPI Kampus Sumedang
Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang
Email: [email protected]
ABSTRACT
Teacher is one of the important keys in
implementing education process. A teacher
must fulfil his functions and obligations as an
educator. The main task for teachers is
conducting a learning process in schools. This
research focuses on analyzing PPL students’s

competence of UPI Sumedang class of 2012 in
conducting a teaching learning process in
schools. The teaching learning process consists of
making teaching and learning plan and also
implementing teaching and learning activities in
the class. Qualitative approach which is a
descriptive analysis was applied in this research.
The result of the research shows that (1) in
preparing teaching learning process, in general,
the students achieved the competence to make
teaching and learning plan by having mean
score 3,5; (2) in conducting teaching and
learning activities in the class, the students also
achieved the mean score 3,5. Both scores
proved that the students can prepare and
conduct the teaching learning process relatively
well.

ABSTRAK
Guru adalah salah satu kunci penting dalam

menerapkan proses pendidikan. Seorang guru
harus memenuhi fungsi dan kewajibannya
sebagai pendidik. Tugas utama guru adalah
melakukan proses pembelajaran di sekolah.
Penelitian ini berfokus pada analisis kompetensi
siswa PPL Prodi PGSD UPI Sumedang angkatan
tahun
2012
dalam
melakukan
proses
pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran
terdiri dari pembuatan rencana pembelajaran
dan juga pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
kelas. Pendekatan kualitatif yang merupakan
analisis deskriptif diterapkan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dalam
mempersiapkan proses pembelajaran, secara
umum mahasiswa telah mencapai kompetensi
untuk membuat rencana pembelajaran dengan

skor rata-rata 3,5; (2) dalam melakukan kegiatan
pembelajaran
di
kelas,
mahasiswa
juga
mencapai nilai rata-rata 3,5. Kedua nilai tersebut
membuktikan
bahwa
mahasiswa
dapat
mempersiapkan dan melaksanakan proses
pembelajaran dengan baik.

Keywords: teacher, PPL, lesson plan, teaching
learning process.

Kata Kunci: guru, PPL, rencana pembelajaran,
proses pembelajaran.


How to Cite: Sudin, A. (2017). PENILAIAN GURU PAMONG TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA PPL DALAM
MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SD. Mimbar Sekolah Dasar, 4(1), 29–42. http://doi.org/10.23819/mimbarsd.v4i1.5594.

PENDAHULUAN

~

Dalam

dunia

keberhasilan sebuah proses pendidikan

pendidikan, keberadaan guru dan fungsi

adalah

guru merupakan salah satu faktor yang

pembelajaran dengan baik. Pengelolaan


sangat dominan, hal ini sebagaimana

dalam

ditegaskan oleh Aeni (2015) bahwa guru

pembelajaran

melainkan

merupakan salah satu faktor yang dapat

pembelajaran

maupun

mewujudkan

pembelajaran.


keberhasilan

pendidikan.

saat

arti

guru

luas

bukan

Pasalnya,

mengelola

hanya


saat
prapasca

tugas

guru

Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu

bukan

faktor penting yang menjadi indikator

pembelajaran di ruang kelas, tetapi lebih
[29]

hanya

saat


memimpin

Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…

dari

itu,

tanggung

jawab

juga

dewasa secara psikologis apabila ia telah

meliputi kegiatan lain di luar kelas yang

mandiri artinya tidak tergantung kepada


menunjang

orang lain, mampu berdiri sendiri, mampu

terhadap

guru

perkembangan

para siswanya.

bertanggung

jawab,

dan

mampu


bersikap objektif. Kedewasaan sosial dinilai
Dengan

segala

fungsinya

di

dalam

dari

hubungan

sosial

yaitu


maupun di luar sekolah, guru menjadi

kemampuannya untuk menjalin kerjasama

tulang punggung proses pendidikan. Guru

dengan orang lain. Sedangkan dewasa

dapat membantu menggali potensi yang

secara moral yaitu anak telah mampu

terpendam dalam diri siswa, memberikan

memilih dan memiliki seperangkat nilai

dorongan atau motivasi kepada siswa

yang diakui kebenarannya serta dapat

untuk

bersikap

menggapai

cita-cita,

serta

sesuai

dengan

nilai

yang

memenuhi kebutuhan harapan tersirat

dipegangnya. Tugas lainnya dari guru

siswa atas bimbingan untuk memperoleh

adalah sebagai pengajar.

kekuatan

dalam

kompleksnya

menghadapi

masalah

yang

dihadapi

Sebagai

mereka.

pengajar,

guru

menyampaikan

bertugas

pengetahuhan,

pemecahan masalah, latihan afektif dan
Universitas
sebagai

Pendidikan
salah

satu

Indonesia

psikomotor

untuk

membantu

tinggi

mengembangkan aspek kognitif, afektif

Lembaga Penghasil Tenaga Kependidikan

dan psikomotor anak. Sedangkan tugas

(LPTK) mempunyai tanggung jawab besar

guru

untuk ikut serta dalam menciptakan guru

membimbing

yang

dapat

perkembangannya, misalnya membantu

memenuhi kewajibannya dengan baik

anak yang menghadapi kesulitan, atau

sebagai

keterlambatan dalam perkembangannya

berkualitas,

seorang

kemampuan

perguruan

(UPI)

yakni

guru

yang

dan

memiliki

melaksanakan

proses

yang

sebagai

dapat

pembimbing
anak

dalam

menghambat

adalah
tahapan

terhadap

proses pendidikan yang sedang dijalani.

pembelajaran yang memupuni.

sebagai

Dalam hal ini guru harus dekat dan akrab

pendidik, disamping itu ada tugas yang

dengnan siswa, baik melalui dialog atau

lainnya yaitu pengajar dan pembimbing.

visit

Sukmadinata (2004, p. 252) merinci ketiga

belakang siswa, sehingga guru memiliki

tugas guru tersebut. Tugas guru sebagai

pemahaman yang mendalam tentang

pendidik adalah mendewasakan anak,

kondisi siswa yang sebenarnya. Masalah-

baik

sosial

masalah siswa yang muncul di sekolah

mapun moral, dan tugas ini merupakan

bisa jadi sangat berkaitan erat dengan

tugas

kondisi siswa di rumah; latar belakang

Tugas

guru

dewasa

utama

bukan

secara

guru.

hanya

psikologis,

Anak

dikatakan
[30]

home

untuk

mengetahui

latar

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

orang tua, strata ekonomi, psikologis, dan

Sifat berikutnya yang harus dimiliki oleh

lain-lain.

guru adalah peka.

Kata lain dari peka

adalah sensitif, guru harus peka terhadap
Masih menurut Sukmadinata (2004, p. 256-

siswa. Siswa sangat senang untuk dipuji,

258) dalam proses pembelajaran seorang

kepekaan guru untuk memberi pujian

guru

kepada

dituntut

memiliki

sifat-sifat:

(1)

siswa

akan

membuat

siswa

Fleksibel, (2) Terbuka, (3) Berdiri sendiri, (4)

senang dan dapat memotivasi siswa untuk

Peka, (5) Tekun, (6) Melihat ke depan, (7)

belajar, demikian pula peka terhadap

Menerima diri. Seorang guru harus memiliki

penampilan,

sifat fleksibel, artinya luwes, lentur dan

maupun penampilan siswa. Guru harus

tidak kaku. Guru yang memiliki sifat ini

memperhatikan hal-hal kecil yang terjadi

harus

mampu

lingkungan

pada siswa pada saat pembelajaran di

dihadapi,

mampu

kelas maupun di luar kelas. Perhatian guru

berbagai

terhadap siswa akan menjadikan siswa

siswa

dengan

bijaksana

persoalan
masalah

dirinya

dengan

karakteristiknya, mampu bertindak dan
bersikap

penampilan

beradaptasi

yang

menghadapi

baik

yang
yang

merasa keberadaannya diakui.

menghadapi

dihadapi

terutama

berkaiatan

Tekun merupakan sifat berikutnya yang

dengan

harus

dimiliki

pendidikan. Guru juga harus memiliki sikap

membutuhkan

terbuka. Sikap terbuka ini dapat dimaknai

baik

secara luas, terbuka dalam menerima

pembelajaran,

perubahan

pembelajaran,

atau

hal-hal

baru

yang

oleh

guru.

Profesi

ketekunan

pada

saat

yang

guru
ekstra

mempersiapkan
melaksanakan

membimbing

siswa,

memberi kemajuan, terbuka menghadapi

melakukan penilaian, dan dalam aktivitas

siswa, dan terbuka untuk siap dikoreksi.

keguruan yang lainnya demi keberhasilan

Guru harus memiliki sifat berdiri sendiri,

proses pendidikan.

karena guru adalah orang dewasa yang
memiliki tugas untuk mengajar manusia

Selain tekun guru juga harus memiliki sifat

mencapai

melihat ke depan atau dengan istilah lain

taraf

(Sadullah,

2011).

kedewasaan
sendiri

atau

intelektual,

kedewasaannya
Salah

adalah
mandiri

social

ciri

picture

mampu

berdiri

adalah

baik

secara

maupun

satu

kegiatan

mempersiapkan

emosional.

Kegiatan

oriented.

kehidupannya

dalam

anak
kelak,

mengajar

dan

menghadapi
membantu

Guru yang mandiri secara intelektual

mewujudkan

artinya memiliki pengetahuan yang cukup

mampu memprediksi apa yang akan

untuk disampaikan kepada anak didik

terjadi di masa depan supaya dapat

dan memiliki pertimbangan yang rasional

memberikan tindakan pembelajaran yang

dalam mengambil suatu keputusan atau

tepat

pemecahan masalah.

didiknya ke gerbang kesuksesan, untuk itu
[31]

untuk

cita-citanya.

rangka

Guru

menghantarkan

harus

anak

Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…

guru

harus

selalu

kompetensinya
kompetensi

dalam

secara

meningkatkan
mengajar,

personal

bertujuan, bukan sekadar aktivitas rutin

baik

yang dilakukan oleh guru di sekolah.

maupun

kompetensi profesional (Aeni, 2015).

RPP ini dibuat agar proses pembelajaran
berjalan dengan lancar dan terarah. Di

Sifat ketujuh yang harus dimiliki oleh guru

dalam

adalah menerima diri. Sifat ini berkaitan

pembelajaran yang akan dilaksanakan,

dengan wujud rasa syukur. Setiap orang

meliputi

memiliki kondisi pribadi yang berbeda-

pembelajaran,

materi

beda, demikian juga dengan guru. Untuk

pembelajaran,

model,

mewujudkan kebahagian lahir dan batin

pendekatan

maka guru harus mau menerima apa

dan media/alat, serta penilaian, atau jika

yang ada pada dirinya dan apa yang

merujuk kepada PP. No 19 Tahun 2005

terjadi dengan dirinya secara realistis.

tentang

Tidak harus meniru dan iri kepada orang

Pasal 20 dinyatakan bahwa dalam RPP

lain.

sekurang-kurangnya memuat: (1) tujuan

RPP

tertuang

indikator

yang

Standar

rencana

dan

tujuan

ajar,

kegiatan

strategi

digunakan,

Nasional

dan

sumber

Pendidikan

pembelajaran; (2) materi ajar; (3) metode
Telah

dijelaskan

sebelumnya

bahwa

pengajaran;

seorang guru harus dapat melaksanakan

(4)

sumber

belajar;

(5)

penilaian hasil belajar.

proses pembelajaran di kelas dengan
baik. Untuk

terwujudnya

suatu proses

Dalam

membuat

perencanaan

pembelajaran yang kondusif di kelas,

pembelajaran,

maka guru dituntut untuk mampu dalam

dapat memperhatikan tiga hal penting

mempersiapkan

merencanakan

yang sering disebut dengan istilah segitiga

kegiatan dan hal-hal apa saja yang harus

kurikulum, yaitu isi, proses dan lingkungan.

dilakukan

Perencanaan berdasarkan isi, maksudnya

di

atau

kelas.

perencanaan

Oleh

karena

pembelajaran

itu,

harus

guru

harus

maka

sebaiknya

membuat

guru

perencanaan

senantiasa disusun terlebih dahulu oleh

dengan memperhatikan topik apa yang

guru

ada

sebelum

melaksanakan

proses

pembelajaran di kelas.

dalam

disesuaikan

kurikulum

dengan

yang

perlu

kebutuhan

siswa.

Penyesuaian ini dapat dilihat dari latar
Sebelum mengajar, guru harus membuat

belakang

perencanaan dalam bentuk silabus dan

keberagaman yang lainnya.

Rencana

Pelaksanaan

siswa,

serta

Pembelajaran

(RPP). Perencanaan ini sangat penting,

Perencanaan

mengingat kegiatan mengajar adalah

maksudnya

kegiatan

perencanaan

yang

kemampuan

terprogram

dan

jelas

bagaimana
[32]

berdasarkan
guru

harus

dengan
isi

proses,
membuat

memperhatikan

kurikulum

itu

dapat

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

diajarkan

kepada

siswa

dengan

(2006, p. 3) menguraikan bahwa proses

menggunakan metode, dan sumber yang

pembelajran

berbasis kebutuhan siswa agar proses

pembelajaran

pembelajaran tepat.

interaksi guru dengan siswa yang berakhir
dengan

Perencanaan

berdasarkan

lingkungan,

merupakan
yang

dilakukan

kegiatan

mengukur

hasil

kegiatan

evaluasi

belajar.

melalui

untuk

Sementara

maksudnya guru harus memperhatikan sisi

Hamalik (2006, p. 162) dan Rustaman

lingkungan sebagai sumber belajar untuk

(2001)

mengembangkan

tujuan belajar pada pengertian proses

kemampuan

social

memberikan

tambahan

unsur

siswa dan mengembangkan psikologisnya

belajar,

supaya mereka dapat belajar dengan

merupakan kegiatan edukatif yang terjadi

penuh menyenangkan dan bermakna

antara pelajar dan pengajar atau guru

sebagimana konsep pembelajaran yang

dan

dirumuskan oleh Ausabel (Dahar, 2011).

komunikasi timbal balik untuk mencapai
tujuan

yaitu

proses

siswa

pembelajaran

melalui

belajar.

interkasi

Proses

atau

pembelajaran

Arikunto (2007) merinci ada tujuh aspek

merupakan salah satu tahapan dalam

yang harus dipersiapkan dalam membuat

pembelajran,

perencanaan pembelajaran, yaitu: (1)

pembelajaran

Persiapan terhadap situasi; (2) Persiapan

sistematis

terhadap siswa yang akan dihadapi; (3)

perencanaan yang telah dibuat.

Persiapan

dalam

pembelajaran; (4)

tujuan

oleh
perlu

dan

karena

itu

proses

dilakukan

secara

sistemik

berdasarkan

umum

Persiapan tentang

Kemampuan

guru

dalam

megelola

bahan pelajaran yang akan diajarkan; (5)

pembelajaran

Persiapan

mengajar

keberhasilan pembelajaran. Guru dituntut

yang hendak digunakan; (6) Persiapan

dapat mengelola pembelajaran dengan

dalam penggunaan media atau alat-alat

sebaik-baiknya sehingga menjadi suatu

peraga;

proses yang bermakna dan kondusif untuk

tentang

(7)

metode

Persiapan

dalam

teknik

evaluasi.

dapat

mempengaruhi

meningkatkan kemapuan siswa dalam
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Setelah

selesai

dengan

pembelajaran, seorang
wajib

mengaplikasikan

perencanaan

Oleh

kelas.

Bila

itu

dalam

proses

guru tentunya

pembelajran perlu kreativitas guru guna

perencanaan

menumbuhkembangkan motivasi belajar

tersebut ke dalam proses pembelajaran di
dalam

karena

siswa.

perencanaan

pembelajaran yang telah disusun sudah

Proses pembelajaran dapat dilaksanakan

jelas

proses

sesuai dengan tahapan-tahapan yang

pembelajaran pun akan berjalan dengan

harus ditempuh. Sudjana (1987, p. 148)

baik dan sistematis. Dimyati dan Mudjiono

menyebutkan ada tiga tahapan yang

dan

rapih,

maka

[33]

Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…

harus ditempuh yaitu: (1) Tahap pra

Tahap

instruksional; (2) Tahap instruksional; (3)

pemberian

Tahap evaluasi.

tahap ini kegiatan yang dapat dilakukan

Tahap pra instruksional adalah tahapan

oleh guru berupa:

untuk

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran

memulai

tahapan

ini

pembelajaran.

kegiatan

Pada

yang

kehadiran

karena

siswa.

kehadiran

mengajar,

dituliskan dengan cara:

dan

a. Menjelaskan

guru

maksudnya

b. Menyertakan

dalam

jika

bisa

belajar

di

sekolah

contoh-contoh

memahami materi pelajaran
c. Menggunakan

alat

bantu

saat

menyampaikan materi pelajaran

jadi

d. Menyimpulkan materi pelajaran

dikarenakan siswa tidak termotivasi
untuk

secara

konkret untuk memudahkan siswa

banyak

bahwa siswa antusias dalam belajar,
ketidakhadirannya

gambaran

umum

siswa yang hadir dapat ditafsirkan

dan

Pada

3. Menjelaskan pokok materi yang telah

pembelajaran dapat dijadikan tolak
keberhasilan

pengajaran.

yang akan diajarkan

Mencek

ketidakhadiran siswa dalam proses

ukur

tahap

2. Menuliskan pokok materi pelajaran

kehadiran siswa perlu dilakukan oleh
guru,

bahan

adalah

yang akan dicapai

dapat

dilakukan oleh guru adalah:
1. Mencek

Instruksional

bahkan

enggan untuk sekolah karena gurunya

Tahap evaluasi yaitu tahap pengukuran

tidak menarik.

yang bertujuan untuk mengukur tingkat

2. Bertanya

tentang

sebelumnya,

tentang

sudah

sampai

keberhasilan

pelajaran
apa

dan

dapat

menilai

1. Mengajukan pertanyaan baik secara
klasikal maupun individual mengenai

yang

memperhatikan

pada

saat

proses

pembelajaran

berlangsung

dan

materi

kesempatan

pelajaran

yang

telah

disampaikan, jika terdapat 70% siswa
belum

kebiasaan belajar siswa di rumah.
3. Memberikan

instruksional

yang dapat dilakukan oleh guru adalah:

dimana

siswa

tahap

(tahap kedua). Pada tahap ini kegiatan

h

pembahasannya, dengan demikian
guru

dari

mampu

menjawab

pertanyaan, maka dapat diartikan

kepada

siswa untuk mengajukan pertanyaan

siswa

tentang materi pelajaran yang belum

memahami materi pembelajaran, ini

difahami atau dikuasinya dari materi-

artinya guru harus mengulang lagi

materi pelajaran yang telah diberikan.

materi tersebut.

4. Mengulang

materi

pelajaran

belum

menguasai

atau

yang

2. Memberikan tindak lanjut berupa PR

telah diberikan secara singkat berupa

dengan tujuan untuk memperkaya

rangkuman materi.

pengetahuan siswa tentang materi
yang dibahas.
[34]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

3. Pada

tahap

ini

memberitahukan
yang

akan

diakhiri
materi

dengan

mahasiswa calon guru untuk menguasai

pelajaran

kemampuan keguruan yang utuh dan

disampaikan

pada

terintegrasi,

pertemuan berikutnya.

sehingga

menyelesaikan

ketika

setelah

pendidikannya

kelak,

mereka siap secara mandiri mengemban
Ketiga

tahapan

tersebut

merupakan

tugas sebagai guru.

sebuah rangkaian kegiatan yang utuh,
terpadu

dan

sistematis.

Artinya

tidak

Tujuan akhir dari PPL ialah mahasiswa

dapat dilpisah-pisah atau dilaksanakan

diharapkan

sebagiannya

dilaksanakan

cermat lingkungan fisik, administratif, serta

secara berurutan, tidak bisa secara acak.

akademik sosial sekolah sebagai tempat

Untuk itu diperlukan keterampilan guru

kerjanya

dalam

merupakan

keterampilan

mengajar,

menerapkan

saja,

dan

mengelolanya.

strategi

guru

Ini

dalam

lebih

kelak;

mengenal

menguasai

secara

berbagai

mengajar;
berbagai

mampu
kemampuan

bagaimana dia mampu mengeola waktu,

keguruan secara utuh dan terintegrasi

menggunakan metode yang tepat dan

dalam situasi nyata di bawah bimbingan

alat bantu yang sesuai. Keterampilan ini

para

perlu dilatih dan dibiasakan, supaya teori

pelajaran

dapat diaplikasikan dalam bentuk praktik.

pengalamannya selama latihan melalui

Dan praktik dapat sejalan sejalan dengan

refleksi yang merupakan salah satu ciri

teori.

penting pekerjaan professional.

Dalam

rangka

pencapaian

tujuan

pembimbing;
dari

mampu

menarik

pengkhayatan

dan

Dengan berdasar paparan di atas, maka

menghasilkan guru yang berkualitas, yakni

telah

guru yang dapat menjalankan fungsi dan

diharapkan

kewajibannya diantaranya melaksanakan

mengetahui sejauh mana kemampuan

proses pembelajaran dengan baik mulai

mahasiswa PPL UPI Sumedang angkatan

dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi

2012

pembelajaran,

kewajiban

maka

memprogramkan
berada
mengikuti

di

jalur

mahasiswanya

dapat

dalam

penelitian

membantu

memenuhi
sebagai

dalam

tugas

guru

yang

dan
dalam

yang

melaksanakan proses pembelajaran di

untuk

sekolah. Proses pembelajaran tersebut

Pengalaman

meliputi perencanaan pembelajaran dan

pendidikan

Program

UPI

dilaksanakanlah

Lapangan (PPL).

pelaksanaan pembelajarannya di kelas.

Program PPL menurut buku tim PPL UPI

METODE

Sumedang (2008, p. 1) adalah suatu

Metode Penelitian

program dalam pendidikan pra-jabatan

Penelitian

guru, yang dirancang untuk melatih para

sejauh mana kemampuan mahasiswa UPI
[35]

ini

dilakukan

untuk

melihat

Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…

Sumedang

angkatan

2012

mewakili

dalam

populasi

sebagaimana

yang

melaksanakan kegiatan PPL pada proses

disyaratkan oleh Maulana (2009) yaitu

pembelajaran.

setiap sampel yang diambil harus bisa

Pada

pelaksanaannya,

mewakili subjek lain yang tidak terambil.

penelitian ini menjabarkan kemampuan
mahasiswa

pada

terdapat

tahap-tahap

dalam

yang

pembelajaran.

Teknik Pengumpulan Data

maka

Pengumpulan data dilakukan dengan

metode penelitian ini termasuk ke dalam

cara observasi. Observasi yang dilakukan

metode

analitik.

dalam penelitian ini adalah observasi guru

Dimana tidak hanya dideskripsikan hasil

pamong terhadap aktivitas mahasiswa

pengumpulan

PPL

Berdasarkan

karakteristiknya,

penelitian

deskriptif

datanya,

tetapi

juga

selama

melaksanakan

proses

dianalisis setiap sub masalahnya sesuai

pembelajaran baik saat di kelas maupun

dengan

teori

deskriptif

ini

ada.

Penelitian

di luar kelas. Aktivitas ini diukur melalui

dilaksanakan

mengikuti

format

yang

observasi

yang

dibuat

dalam

oleh

bentuk daftar cek (checklist). Aspek yang

Rahmat (2009), yaitu: (1) Mengumpulkan

diukur dalam observasi kinerja mahasiswa

informasi

yang

PPL ini terdiri dari beberapa aspek yaitu

(2)

aspek perencanaan pembelajaran dan

langkah-langkah

yang

aktual

melukiskan

dibuat

secara

gejala

rinci

yang

ada;

Mengidentifikasi masalah atau memeriksa

proses

kondisi dan praktik-praktik yang berlaku;

dalamnya

(3)

atau

pembelajaran.

yang

dengan skor pada rentang 1-4 dengan

dilakukan orang lain dalam menghadapi

deskriptor yang telah disusun berdasarkan

masalah yang sama.

pengembangan

Membuat

evaluasi,

perbandingan

menentukan

apa

pembelajaran

termasuk

pelaksanaan
Setiap

dari

dan

evaluasi

kegiatan

IPKG

di

1

diukur

dan

2

(Instrumen Penilaian Kinerja Guru tahap
perencanaan dan pelaksanaan) yang

Subjek Penelitian
Populasi

pada

seluruh

mahasiswa

angkatan

penelitian

2012

UPI

yang

ini

dibuat oleh UPI. Skor yang telah diberikan

adalah

untuk

Sumedang

dijumlahkan

melaksanakan

tahun

2016

semester

dan

hasilnya

kegiatan
ditafsirkan

berikut:

kegiatan PPL di SD Se-kecamatan Situraja
pada

masing-masing

genap.

Mengingat populasi pada penelitian ini

Tabel 1. Pedoman Penskoran terhadap
Kinerja Guru

cenderung sedikit dan relatif homogen,

Nilai
A
B
C
K
D

maka diambil dua sampel dari setiap
sekolah yang berjumlah 25 sekolah di
kecamatan Situraja. Total sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 50
sampel. Pengambilan sampel ini cukup
[36]

Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang

Prsentase
81-100%
61-80%
41-60%
21-40%
0-20%

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

belajar, membuat skenario pembelajaran

Teknik Pengolahan Data
Data

yang

terkumpul

melalui

format

dan

merencanakan

penilaian

observasi diolah dengan menggunakan

pembelajaran. RPP yang dibuat telah

teknik

memenuhi

penilaian

persentase.

Langkah-

standar

minimal

yang

langkahnya adalah sebagai berikut:

disebutkan dalam PP No 19 Tahun 2005

1. Menyeleksi

tentang

data

persyaratan

yang

memenuhi

berdasarkan

format

standar

Nasional

Pendidikan

Pasal 20.

observasi yang dibagikan kepada guru
pamong dalam menilai kinerja sampel.

Dalam mata pelajaran IPA, mahasiswa

2. Pengolahan data, melalui proses yang

PPL

ditempuh dengan:

memiliki

kecakapan

yang

sangat baik dengan diperoleh nilai rata-

a. Mempersentasekan
dalam

telah

penilaian

skor-skor

ke

rata

3,8.

Padahal,

sebelumnya

sebagaimana

diasumsikan mata pelajaran IPA lebih sulit

indikator pemberian skor yang telah

perencanaannya dibandingkan dengan

disediakan.

mata

pelajaran

yang

lainnya.

Tetapi

b. Mengubah tally menjadi frekuensi.

ternyata

c. Mengubah

dalam

mahasiswa mampu menunjukkan bahwa

bentuk persentase dengan formula

asumsi tersebut tidak benar. Namun, yang

sebagai berikut:

mengherankan adalah didapatnya nilai

frekuensi

ke

P = f/n x 100%

pada

pelaksanaannya,

terendah pada mata pelajaran PKN yang

Keterangan:

cenderung

P = Persentase data

Dengan nilai rata-rata 3,2 mahasiswa PPL

F = Frekuensi data

hanya mendapatkan predikat cukup baik.

N = Jumlah sampel

Namun, hal ini bisa saja terjadi oleh

dianggap

lebih

mudah.

beberapa faktor. Salah satunya adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN

bahwa

Tahap Persiapan

mempersiapkan

Pada tahap persiapan, mahasiswa PPL

memang

pada

banyak

umumnya

keterampilan

sudah

memiliki

mempersiapkan

penguasaan
mata

pada

kemampuan
pelajaran

kenyataannya

membutuhkan

vokasional

pengembangan

ratanya adalah 3,5 untuk semua mata

selayaknya

pelajaran. Ini menjadi bukti kuat bahwa

pelajaran IPA.

yang

kemampuan

penelitian
ada

lebih

kemampuan

daripada

pembelajaran dengan baik. Nilai rata-

PKN

sederhana

pada

mata

mahasiswa PPL UPI Sumedang dalam
merancang pembelajaran sudah mampu

Berikut ini adalah tabel nilai rata-rata

memenuhi beberapa indikator yang ada

mahasiswa PPL UPI Sumedang dalam

seperti

merencanakan

merumuskan

tujuan,

mengorganisasi materi, memiliki sumber

pembelajaran

masing-masing mata pelajaran.
[37]

pada

Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…

Tabel 1. Nilai Rata-rata Perencanaan Pembelajaran Tiap Mata Pelajaran
PKn

IPS

IPA

Mtk

B. Indo

Tematik

SBK

Ratarata

3,2

3,5

3,8

3,5

3,6

3,7

3,5

3,5

Bisa dilihat pada tabel 1 di atas bahwa

pembelajarannya bagi mahasiswa PPL UPI

urutan rata-rata nilai dari tertinggi hingga

Sumedang angkatan 2012.

terendah berurut dari mata pelajaran IPA,
Tematik, B. Indonesia, Matematika, SBK,

Selanjutnya, dapat dijelaskan pula rata-

IPS, dan PKn. Urutan ini nampak seperti

rata nilai per-indikator yang termasuk ke

menunjukkkan bahwa semakin banyak

dalam

tuntutan

pembelajaran.

aplikasi

dalam

sebuah

pembelajaran dengan sendirinya lebih

aspek

perencanaan

Adapun

datanya

bisa

dilihat pada tabel berikut ini.

menyulitkan pula dalam hal perencanaan

Tabel 2. Nilai Rata-rata Per Indikator Perencanaan

Dari

Rumusan

Organisasi

Pemilihan

Tujuan

Materi Ajar

Sumber

3,7

3,6

3,5

tabel

2

keterangan

di

atas

dapat

bahwa

diambil

Skenario

Penilaian

Rata-rata

3,7

3,4

3,6

bahwa

diperlukan

persiapan

dalam

kemampuan

membuat perencanaan pembelajaran,

mahasiwa PPL UPI Sumedang angkatan

setidaknya ada tujuh aspek yang harus

2012 nampak pada kategori baik terlihat

diperhatikan

dengan jumlah rata-rata nilainya yang

perencanaan

mencapai 3,6. Selain itu, terlihat pula

sebagaimana

yang

kestabilan di semua indikator yang ada,

oleh

(2007),

tanpa terlihat sama sekali ketimpangan

terhadap

antara indikator yang satu dengan yang

dihadapi, tujuan umum pembelajaran,

lainnya.

bahan pelajaran yang akan diajarkan,

Ini

kemampuan
penguasaaan

menunjukkan

bahwa

mahasiswa

dalam

pembuatan

rencana

pembelajaran

tergolong

homogen

setiap

di

perencanaan

setara

indikator

Arikunto

metode

dalam

membuat
pembelajaran

situasi,

telah
yaitu

siswa

mengajar

dipaparkan
persiapan

yang

yang

akan

hendak

digunakan, media atau alat-alat peraga,

atau

teknik evaluasi.

pada

pembelajaran.

Tahap Pelaksanaan dan Evaluasi

Kemampuan yang baik dari mahasiswa

Pada

PPL dalam membuat perencanaan ini

terhadap kemampuan mahasiswa PPL

didukung

dalam menunjukan performancenya saat

oleh

pengetahuan

mereka

[38]

tahap

ini

dijelaskan

penilaian

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

mengorganisasikan
Bagaimana

pembelajaran.

kemampuan

Indikator yang diukur selanjutnya adalah

membuka

penilaian

yang

dilakukan

mahasiswa

pembelajarannya, apakah monoton atau

terhadap hasil pembelajaran yang telah

dengan variasi gaya membuka yang

dilakukan.

Apakah

penilaian

menarik

dilakukan

sudah

sesuai

perhatian

siswa.

Kemampuan

yang
dengan

mengenai hal ini disebut dengan strategi

karakteristik

pembelajaran.

telah

Apakah jenis penilaian yang digunakan

memiliki strategi pembelajaran yang baik,

sudah tepat untuk mengukur keberhasilan

strategi ini sangat diperlukan terutama

pembelajaran.

Mahasiswa

PPL

materi

yang

diajarkan.

untuk mengatasi kendala yang mungkin
terjadi (Wahyuni, 2011).

Bahasa

yang

melakukan

digunakan

proses

selama

pembelajaran

juga

Dalam kegiatan inti, mahasiswa dinilai

menjadi perhatian tersendiri yang diukur

dalam

oleh

hal

diajarkan

penguasaan
kepada

materi

siswa

yang

sekaligus

peneliti

sebagai

kemampuan

mahasiswa calon guru. Apalagi yang

bagaimana starategi yang digunakan

diberikan

untuk mengantarkan siswa kepada tujuan

Sekola

yang hendak dicapai. Tidak ketinggalan

sangat terbiasa dalam meniru, termasuk

mengenai pemanfaatan media, sumber

bahasa gurunya, oleh karena itu para

belajar, alat peraga yang digunakan

guru wajib menunjukkan teladan kepada

apakah bisa menjadi penyampai pesan

siswa (Aeni, 2014) supaya yang ditiru oleh

yang efektif untuk menambah wawasan

siswa adalah hal-hal yang baik bukan hal-

kepada siswa tentang suatu materi ajar.

hal

pembelajaran

Dasar

yang

yang

buruk.

adalah

notabene

Keteladan

anak
masih

yang

ditunjukkan oleh guru dapat keteladanan
Kemampuan mahasiswa dalam memicu

yang bentuknya disengaja ataupun tidak

keterlibatan siswa untuk berpartisipasi aktif

disengaja (Tafsir, 2005, p. 143).

dalam pembelajaran juga jadi penilaian
tersendiri. Apalagi dengan paradigma

Terakhir,

pembelajaran saat ini yang berpusat

pembelajaran

pada siswa (student-centered) dimana

pentingya. Apakah refleksi dilakukan atau

keaktifan siswa sangat dibutuhkan dalam

tidak

proses pembelajaran yang kreatif dan

memang efektif dan efisisen atau hanya

mandiri.

dengan

sebatas formalitas saja. Kemudian adakah

pendekatan student-centered ini dapat

tindak lanjut dari pembelajaran yang

mengembangkan kreativitas siswa (EIC,

dilakukan.

2004).

Berikut ini rata-rata nilai mahasiswa PPL UPI

Pembelajaran

dan

kemampuan
yang

apakah

menutup
tidak

ketika

kalah

dilakukan

Sumedang angkatan 2012 untuk setiap

[39]

Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…

mata

pelajaran

pada

pelaksanaan

pembelajaran.
Tabel 3. Nilai Rata-rata Pelaksanaan Pembelajaran Tiap Mata Pelajaran
PKn

IPS

IPA

Mtk

B.Ind

3,4

3,5

3,6

3,6

3,5

Tematik

SBK

3,6

3,6

Ratarata
3,5

Tabel 3 di atas menerangkan bahwa nilai

dibandingkan

pelajaran

yang

lain

rata-rata mahasiswa PPL UPI Sumedang

khususnya dengan PKn yang menempati

angkatan 2012 pada bagian pelaksanaan

urutan terakhir.

pembelajaran per-mata pelajaran sama
seperti

pada

bagian

perencanaan

Sementara

itu,

untuk

nilai

rata-rata

pembelajaran dengan rata-rata nilai 3,5

mahasiswa PPL UPI Sumedang angkatan

yang berarti dalam kategori baik. Begitu

2012

juga

pelaksanaan

dengan

urutannya

yang

menunjukkan bahwa mahasiswa relatif
lebih

lancar

dalam

pembelajaran

mata

per

indikator
dapat

pada

tahap

dijabarkan

pada

tabel berikut ini.

melaksanakan
pelajaran

IPA

Tabel 4. Nilai Rata-rata Per Indikator Perencanaan
Pra
Pembelajaran
3,6

Kegiatan Inti

Penutup

Rata-rata

3,5

3,4

3,5

Pada intinya, melihat dari data yang

melaksanakan

terpapar

perencanaan

pada

tabel

4, kemampuan

pembelajaran

sekaligus

pembelajarannya

dinilai

mahasiswa PPL UPI Sumedang angkatan

baik. Ini menunjukan bahwa sudah ada

2012 pada tiap indikator pelaksanaan

kesiapan dari mahasiswa yang berasal

pembelajaran
Dengan

relatif

rentang

indikatornya

dan

menunjukkan

hampir

sama.

dari prodi PGSD untuk menjadi seorang

untuk

setiap

guru. Dalam proses pembelajaran mereka

0,1

rata-rata

bahwa

mahasiswa

relatif

nilai

3,5

telah berhasil memerankan tugas dan

kemampuan

fungsi guru sebagi pendidik, pengajar dan

baik

dalam

pembimbing (Sukmadinata, 2004, p. 252).

melaksanakan proses pembelajaran di

Sebagai

kelas.

memperhatikan

pembimbing

mereka

berbagai

telah
bentuk

perkembangan yang dialami siswa, baik
Data

yang

penelitian
kemampuan
Sumedang

diperlihatkan
ini

pada

menunjukan
mahasiswa

angkatan

hasil

perkembangan

bahwa
PPL

2012

intelektual,

emosional,

maupun sosial (Darmojo, 1992)

UPI

Hasil

dalam

yang

cukup

memuaskan

dari

kemampuan mahasiswa PPL UPI angkatan
[40]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

2012

ini

sejalan

dengan

apa

mempersiapkan rencana pembelajaran

yang

dinyatakan oleh Hamalik (2008) bahwa

dengan

guru harus memiliki keahlian diantaranya

kemampuan

adalah

tujuan

kegiatan pembelajaran di kelas yang

proses

mumpuni. Selain itu, PPL akan dapat

merumuskan

pembelajaran,

memahami

pembelajaran,

memahami

cukup

membantu

cara

meningkatkan

memilih

proses

menggunakan

alat-alat

untuk

dan

memiliki

melaksanakan

mahasiswa

menyampaikan pembelajaran, mampu
dan

baik

kemampuannya

belajar-mengajar

dalam
dalam
melalui

bantu mengajar, memberikan pelayanan

pengalaman-pengalaman yang didapat

terhadap

di sekolah tempat PPL.

perbedaan-perbedaan

individual

siswa,

mampu

bimbingan

dalam

mengatasi

kesulitan

memberikan

membantu
dan

siswa

REFERENSI

masalahAeni, A. (2014). PENDIDIKAN KARAKTER
UNTUK SISWA SD DALAM PERSPEKTIF
ISLAM. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 5058.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v1i1.863

masalahnya, memiliki kemampuan untuk
menyusun

dan

menggunakan

alat

evaluasi belajar siswa.

SIMPULAN
Kemampuan

dalam

pembelajaran

maupun

Aeni, A. (2015). MENJADI GURU SD YANG
MEMILIKI
KOMPETENSI
PERSONALRELIGIUS MELALUI PROGRAM ONE DAY
ONE JUZ (ODOJ).Mimbar Sekolah
Dasar,
2(2),
212-223.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v2i2.1331

mengelola
merencanakan

sebuah pembelajaran merupakan sebuah
modal dasar yang harus dimiliki oleh
seorang

guru.

UPI

sebagai

lembaga
Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

pencipta lulusan calon guru berupaya
sedemikian

rupa

agar

mahasiswanya
Darmojo, Hendro., Jenny R.E Kaligis. (1992).
Pendekatan
Lingkungan.
Jakarta:
Depdikbud.

menjadi mahasiswa yang siap dengan
segala

kemampuannya

mengabdikan

diri

untuk

dalam

dunia

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

pendidikan. PPL adalah salah satu upaya
untuk

melatih

mahasiswa

melaksanakan

proses

Semua

yang

teori

perkuliahan

dapat

UPI

dalam

EIC. (2004). What is Student Centred
Learning?. Westminster: Educational
Initiative
Centre,
University
of
Westminster.

pembelajaran.
didapat

dari

diaplikasikan

oleh
Maulana (2009). Memahami Hakikat,
Variabel, dan Instrumen Penelitian
Pendidikan dengan Benar: Panduan
Sederhana bagi Mahasiswa dan Guru
Calon Peneliti. Bandung: Learn2Live.

mahasiswa PPL pada saat mengajar di
lapangan

pendidikan

yang

sesungguhnya yaitu sekolah. Berdasarkan
hasil penelitian ini, dengan adanya PPL,
mahasiswa

terbukti

sudah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
(PP. No. 20 Tahun 2005). Standar

dapat
[41]

Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…

Nasional
Pendidikan.
Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Rahmat, J. (2009). Metode Penelitian
Kualitatif Dilengkapi dengan Contoh
Analisis Statistik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sadulloh, Uyoh, dkk. (2011). Pedagogik.
Bandung. Alfabeta
Sukmadinata, N.S. (2004). Landasan
Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Tafsir. A. (2005). Ilmu Pendidikan Dalam
Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Tim UPI Kampus Sumedang. (2008). Buku
Pedoman
Pelaksanaan
PPL
dan
Pembelajaran Mata Pelajaran di
Sekolah
Dasar.
Sumedang:
Unpublished.
Wahyuni, Y. S. (2011). Panduan pendidik :
Menerapkan
konsep
miltiple
intelegence dalam proses belajar
mengajar di kelas. Jakarta: Sahala
Adidayatama.

[42]