Sistem Pelaksanaan Kliring Warkat Debet Pada Pt.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.Kacab Solo Binder12

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

SISTEM PELAKSANAAN KLIRING WARKAT DEBET PADA PT. BANK
TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KACAB SOLO

TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:
FARAH YUSROTUL HIDAYAH
NIM F3308054

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011


commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
ii
 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
iii
 

perpustakaan.uns.ac.id


digilib.uns.ac.id

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Ukuran sukses sejati terletak pada kemampuan kita merasakan pikiran
BAHAGIA. (Erbe Sentanu)
Engkau berfikir tentang dirimu sebagai seonggok materi semata, padahal di dalam
dirimu tersimpan kekuatan tak terbatas. (Khalifah Ali bin Abi Thalib)
Katakanlah: “Samakah orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu…?”
(QS. Az Zumar:9)

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:
ƒ

Kedua orang tua terkasih, dan

ƒ

Almamater tempat penulis menuntut ilmu.


commit to user
v
 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir
dengan judul “SISTEM PELAKSANAAN KLIRING WARKAT DEBET PADA
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KACAB SOLO”.
Tugas Akhir ini dibuat sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Akuntansi Keuangan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam pembuatan
Tugas Akhir ini, penulis banyak sekali mendapat bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu dengan penuh rasa hormat, penulis menyampaikan rasa
terimakasih kepada:
1.


Drs. Wisnu Untoro, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.

2.

Drs. Santoso Tri Hananto, MSi, Ak. selaku Ketua Program Diploma III
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3.

Drs. Agus Budiatmanto, MSi, Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Keuangan
Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4.

Drs. Agus Budiatmanto, MSi, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arah dan bimbingannya.

5.


Bapak dan Ibu dosen Diploma III yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis.

6.

Bapak Hendratno selaku Branch Manager Bank Tabungan Negara Kacab
Solo yang telah memberikan izin pelaksanaan magang.

commit to user
vi
 

perpustakaan.uns.ac.id

7.

digilib.uns.ac.id

Bapak Heri Kristiawan yang dengan sabar memberikan pengarahan dan

bimbingan selama magang dan memberikan penjelasan mengenai proses
kliring kepada penulis.

8.

Bapak Jatmiko, Ibu Ambar, Ibu Neneng, dan Ibu Tutik di bagian Account
Officer Bank Tabungan Negara Kacab Solo, terimakasih atas perhatian dan
bimbingannya.

9.

Seluruh staff Customer Service dan Teller Service yang penulis tidak dapat
sebutkan satu persatu, terimakasih atas ilmu pengetahuan dan pengalaman
yang dibagikan kepada penulis.

10. Keluarga tercinta di Kudus, terutama Bapak H. Faik Rodli dan Ibu Zurta
Farida yang sangat sabar dan ikhlas merawat, membesarkan dan mendidik
penulis hingga saat ini. Mas Zaenal Fahmi, mbak Titik Uliyah, mas Arif
Bahtimi, mbak Elok Faiqoh yang selalu memanjakan penulis, terimakasih
atas kasih sayangnya. Keponakan-keponakan yang cerdas, Yaya, Siva, Alya

dan Kaka, terimakasih karena selalu menanyakan kabar tante.
11. Sahabat yang ikhlas diajak berbagi mood positif dan negatif, Irda Afdlila,
terimakasih atas komunikasi tingkat quantumnya. Keluarga di kost Pantisari:
Mita, Dian, Teteh, Elok, mbak Tanti dan mbak Dewi, terimakasih atas
obrolan-obrolan “berat” di meja makan.
12. Teman-teman selama magang: Fitri, Arum dan Rini. Terimakasih atas
pengalaman suka duka kita.
13. Teman-teman kuliah di Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta angkatan 2008.

commit to user
vii
 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan dalam penulisan

Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak.

Surakarta, 15 Juni 2011

Penulis

commit to user
viii
 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................


i

ABSTRACT ........................................................................................................

ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................

v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................


1

1. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Tabungan Negara ..................

1

2. Visi dan Misi Bank BTN ............................................................

2

3. Nilai-nilai Dasar Budaya Kerja dan Pedoman Pegawai..............

3

4. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan .................................

5

5. Produk Dana, Jasa Layanan dan Produk Kredit .......................... 11
B. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................ 28

C. PERUMUSAN MASALAH ............................................................ 31
D. TUJUAN PENELITIAN ................................................................. 31

commit to user
ix
 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

E. MANFAAT PENELITIAN ............................................................. 32
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 33
1. Sejarah Kliring ............................................................................ 33
2. Pengertian Kliring ....................................................................... 35
3. Tujuan Kliring ............................................................................. 36
4. Mekanisme Kliring ...................................................................... 36
5. Macam-macam Kliring ............................................................... 40
6. Peserta Kliring ............................................................................. 40
7. Risiko Penyelenggaraan Kliring.................................................. 42
B. Analisis Data dan Pembahasan ........................................................ 43
1. Kliring SKNBI ............................................................................ 43
2. Sistem Pelaksanaan Kliring pada PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kacab Solo .......................................................... 49
BAB III TEMUAN
A. Kelebihan ......................................................................................... 72
B. Kelemahan........................................................................................ 73
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................... 75
B. Rekomendasi .................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

commit to user
x
 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.1

Struktur Organisasi Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk....................

2.1

Mekanisme Kliring .................................................................................. 39

2.2

Flowchart Prosedur Penerimaan Warkat Debet Kliring Penyerahan ...... 59

2.3

Flowchart Prosedur Outward Warkat Debet Kliring Penyerahan .................. 62

2.4

Flowchart Proses Inward Warkat Debet Kliring Penyerahan ................. 66

2.5

Flowchart Proses Outward Warkat Debet Kliring Pengembalian ........... 68

2.6

Flowchart Proses Inward Warkat Debet Kliring Pengembalian ............. 70

commit to user
xi
 

6

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1

Jadwal Kliring ........................................................................................ 45

2.2

Daftar Alasan Penolakan dan Sanksi Kewajiban Membayar Atas
Penolakan Warkat Debet ......................................................................... 46

commit to user
xii
 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Surat Pernyataan
2. Surat Keterangan Telah Melakukan Magang
3. Form Penilaian Pembimbing Institusi Magang
4. Cek
5. Bilyet Giro
6. Nota Debet
7. Bilyet Saldo Kliring Penyerahan
8. Rekapitulasi Hasil Kliring Penyerahan
9. Laporan Tanda Bukti Pengiriman DKE Kliring Penyerahan
10. Daftar Hasil Kliring Penyerahan
11. Bilyet Saldo Kliring Pengembalian
12. Rekapitulasi Hasil Kliring Pengembalian
13. Laporan Tanda Bukti Pengiriman DKE Kliring Pengembalian
14. Daftar Hasil Kliring Pengembalian
15. Daftar DKE Yang Ditolak

commit to user
xiii
 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Tabungan Negara
Pada tanggal 16 Oktober 1897, pemerintah Hindia Belanda
mendirikan POSTSPAARBANK yang bertujuan mendidik masyarakat
agar gemar menabung, yang kemudian berjalan lancar dan berkembang
hingga

tercatat

pada

tahun

1939.

Melalui

POSTSPAARBANK,

masyarakat diperkenalkan lembaga perbankan secara luas meskipun
tentunya sistem perbankan saat itu tidak sama dan jauh dari sempurna bila
dibandingkan dengan sistem perbankan saat ini. Sampai akhir 1931,
peranan POSTSPAARBANK dalam menghimpun dana masyarakat terus
menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik. Dalam perjalanannya,
POSTSPAARBANK mendapat ujian pada sekitar 1940 dengan diserbunya
Netherland oleh tentara Jerman.
Dua tahun kemudian atau tahun 1942 dengan masuknya tentara
Jepang

ke

Indonesia,

kegiatan

operasional

POSTSPAARBANK

mengalamai kemandegan. Secara resmi pada tahun itu Jepang mengambil
alih kekuasaan Belanda atas Indonesia dan POSTSPAARBANK yang
merupakan bank karya kolonial Belanda dibekukan. Sebagai gantinya
pemerintah Jepang mendirikan TYOKIN KYOKU. Pada prinsipnya, misi
TYOKIN KYOKU tidaklah berbeda dengan POSTSPAARBANK yaitu

commit to user
1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

2
 

mengajak masyarakat Indonesia untuk gemar menabung. Namun ironisnya
TYOKIN KYOKU gagal dalam menjalankan misinya karena masyarakat
menganggap bahwa menabung melalui TYOKIN KYOKU dirasakan
adanya paksaan sehingga masyarakat enggan menabung pada saat itu.
Setelah kemerdekaan berhasil diraih, TYOKIN KYOKU diambil
alih oleh pemerintah Indonesia. Namanya berubah menjadi KANTOR
TABUNGAN POS (KTP). Pembentukan KTP saat itu diprakarsai oleh
Darmosoetanto selaku Direktur Utama KTP. Kegiatan KANTOR
TABUNGAN POS tidak berlangsung lama akibat adanya agresi Belanda
pada Desember 1946. KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali pada
tahun 1949 dan namanya diganti menjadi BANK TABUNGAN POS RI
dan lembaga ini bernaung di bawah Kementrian Perhubungan. Pada 9
Februari 1950, BANK TABUNGAN POS RI diganti menjadi BANK
TABUNGAN NEGARA (BTN). Selanjutnya tanggal tersebut diperingati
sebagai kelahiran Bank BTN.
2. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara
a. Visi Bank Tabungan Negara:
Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.
b. Misi Bank Tabungan Negara:
1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan
dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil
menengah.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

3
 

2) Meningkatkan

keunggulan

kompetitif

melalui

inovasi

pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis
teknologi terkini.
3) Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang
berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi.
4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan
prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk
meningkatkan Shareholder Value.
5) Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
3. Nilai-nilai Dasar Budaya Kerja dan Pedoman Pegawai
Nilai-nilai dasar budaya kerja di Bank Tabungan Negara
terangkum dalam semboyan POLA PRIMA. POLA PRIMA berisi dua
belas perilaku utama yang wajib dimiliki oleh setiap pegawai Bank
Tabungan Negara. Uraian mengenai semboyan POLA PRIMA adalah
sebagai berikut:
a. Pelayanan Prima:




Ramah, sopan dan bersahabat
Peduli, proaktif dan cepat tanggap

b. Inovasi:




Berinisiatif melakukan penyempurnaan
Berorientasi menciptakan nilai tambah

c. Keteladanan:


Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

4
 



Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja

d. Profesionalisme:




Kompeten dan bertanggungjawab
Bekerja cerdas dan tuntas

e. Integritas:




Konsisten dan disiplin
Jujur dan berdedikasi

f. Kerjasama:




Tulus dan terbuka
Saling percaya dan menghargai
Semua

pegawai

Bank

Tabungan

Negara

juga

harus

mempunyai pedoman dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan, yaitu:
a. Kita layani secara IKHLAS, SOPAN dan SANTUN semua
langganan bank BTN dengan SENYUM, SALAM, SAPA.
b. Dalam menunaikan tugas, kita berpedoman 3 JANGAN, yaitu:
1) Jangan TERLAMBAT atau MENUNDA pekerjaan.
2) Jangan membuat KESALAHAN.
3) Jangan MENERIMA apalagi MEMINTA atau MENGAMBIL
sesuatu yang bukan haknya.
4) Kita

laksanakan

semua

tugas

dengan 

baik

secara

PROFESIONAL, supaya bank BTN MAJU, BERKEMBANG,
SOLID, dan SEHAT sehingga KESEJAHTERAAN pegawai
dan keluaga MENINGKAT.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

5
 

4. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan
Bentuk struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Kantor Cabang Solo berbentuk organisasi garis, yaitu
wewenang turun dari atasan ke bawahan secara langsung (hubungan
dari atasan ditunjukkan dengan pemberian tugas secara langsung),
sedangkan hubungan dari bawahan kepada atasan dalam bentuk
tanggungjawab atas tugas yang telah diberikan.
Di bawah ini gambar struktur organisasi PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk:

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

6
 

BRANCH MANAGER

BRCO 

OPERATION 
SECTION HEAD 

RETAIL SERVICE 
SECTION HEAD 

GBA 

LOAN SERVICE

LOAN ADMIN 

TELLER 
SERVICE

TRANSACTION 
PROCESSING 

CUSTOMER 
SERVICE 

ACCOUNTING 
SECTION HEAD 

REPORTING

BOOKKEEPING

LEGAL 

KOLEKTIF 

LOAN ACC 
OFFICER 

SEKRETARIS 

Gambar 1.1
Struktur Organisasi Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk

commit to user
 

 

SUPERVISOR  
(CWO) 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

7
 

Keterangan dari struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk:
a. Branch Manager (Kepala Cabang), dengan fungsi:
1) Pengembangan bisnis cabang.
a) Mengelola hubungan dengan nasabah prima.
b) Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang.
c) Membimbing

kampanye

promosi

dan

upaya-upaya

pemasaran.
2) Perencanaan dan penyusunan kebijakan.
a) Menyusun kebijakan cabang sesuai petunjuk kantor pusat.
b) Menetapkan strategi kinerja untuk seluruh unit cabang.
c) Membuat perencanaan sumber daya manusia.
3) Pengawasan dan persetujuan transaksi bisnis cabang.
a) Mengambil kepentingan bisnis.
b) Memberikan persetujuan terhadap transaksi yang tidak
lazim.
c) Memotivasi bawahan dan pekerjaan.
b. Operation Section Head (Kepala Bagian Operasional), dengan
fungsi:
1) General Branch Administration (Administrasi Umum Cabang)
a) Administrasi kepegawaian.
b) Pengelolaan logistik.
c) Menjaga keamanan.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

8
 

d) Mengelola anggaran cabang.
e) Kesekretariatan.
f) Mengelola keamanan.
2) Loan Administration (Administrasi Kredit)
a) On The Spot (OTS).
b) Appraise (taksasi).
c) Laporan Pemeriksaan Akhir (LPA).
d) Dokumentasi kredit.
e) Maintenance pelaksanaan kredit.
3) Transaction Processing (Pemrosesan Transaksi)
a) Melakukan penyelenggaraan kliring.
b) Memroses transaksi angsuran kredit.
c) Mengadministrasikan transaksi tabungan kantor pos.
d) Melakukan proses transaksi kolektif KPR.
e) Melakukan proses online real time melalui RTGS.
f) Melakukan proses transaksi pemindahbukuan nontunai.
g) Memelihara transaksi cabang.
h) Pembuatan laporan.
c. Retail Service Section Head (Kepala Bagian Layanan Ritel),
dengan fungsi:
1) Loan Service (Layanan Kredit)
a) Memberikan pelayanan nasabah, berupa cetak RIC, Info
Kredit, Klaim.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

9
 

b) Memroses permohonan kredit.
c) Menganalisa permohonan kredit.
d) Menyelenggarakan realisasi kredit.
e) Memroses pelunasan kredit.
2) Teller Service (Layanan Teller)
a) Melayani setoran tunai angsuran kredit kepemilikan rumah
cabang sendiri maupun cabang lain.
b) Melayani penabungan dan penarikan uang tunai.
c) Melayani setoran dan pembayaran deposito.
d) Mengelola proses kas cabang.
e) Melayani kebutuhan nasabah lainnya.
f) Menerima transaksi penyempitan uang tunai.
g) Melakukan penjualan dana keluar.
h) Memelihara rekening saldo.
3) Customer Service (Layanan Nasabah)
a) Memberikan pelayanan tabungan loket cabang.
b) Memberikan pelayanan tabungan kantor pos.
c) Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas.
d) Melayani proses penutupan dan perpanjangan rekening
rupiah dan valas.
e) Pelayanan nasabah lainnya.
f) Administrasi transaksi loket cabang.
g) Melaksanakan penjualan keluar.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

10
 

d. Accounting Section Head (Kepala Bagian Akuntansi), dengan
fungsi:
1) Reporting (Pelaporan)
a) Bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan
untuk pihak ekstern.
b) Bertanggungjawab atas pemantauan laporan keuangan baik
pihak intern maupun ekstern.
c) Bertanggungjawab atas atas berlangsungnya proses analisis
laporan kinerja kantor cabang.
2) Bookkeeping (Pembukuan)
a) Mengontrol data transaksi harian.
b) Mengelola buku besar cabang.
c) Mengelola pembukuan transaksi.
d) Mengkoordinasi data tindak lanjut pemeriksaaan.
e) Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang.
e. Supervisor Collection Work Out (CWO), memiliki tanggungjawab:
a) Memastikan pencapaian sasaran dan rencana tindakan di unit
kerja loan collection work.
b) Melakukan perencanaan dan penetapan strategi serta kebijakan
pembinaan, penyelamatan dan penyelesaian kredit.
c) Melaksanakan pembinaan, penyelamatan dan penyelesaian
kredit baik kredit retail maupun restukturisasi kredit umum.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

11
 

f. BRCO (Branch Risk Coordinator Officer), bertugas memantau
kegiatan-kegiatan yang mengandung risiko dan melaporkannya ke
kantor pusat.
5. Produk Dana, Jasa Layanan dan Produk Kredit
Bank Tabungan Negara menawarkan berbagai produk dana
sebagai berikut:
a. Tabungan Batara
Merupakan tabungan multiguna yang aman untuk dana
nasabah dengan berbagai kemudahan yang terus meningkat.
Manfaat Tabungan Batara:




Mendapat kartu ATM.
Penyetoran dapat dilakukan di loket Bank BTN dan Kantor Pos
Online.



Penarikan dapat dilakukan di semua kantor cabang Bank BTN
(secara online real time).





Bunga bersaing.
Fasilitas Auto Debit untuk pembayaran KPR, PLN, Telkom dan
tagihan telepon seluler.





Fasilitas Auto Transfer/transfer antar rekening.
Fasilitas

asuransi

jiwa

bebas

perorangan.

commit to user
 

 

premi

untuk

penabung

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

12
 

b. Tabungan Batara Prima
Merupakan tabungan dengan suku bunga yang tinggi dan
fleksibilitas penarikan serta dilengkapi dengan fitur-fitur yang
menarik.
Manfaat Tabungan Batara Prima:


Penyetoran dapat dilakukan di loket Bank BTN dan Kantor Pos
Online.



Penarikan dapat dilakukan di semua kantor cabang Bank BTN
(secara online real time).





Bunga bersaing.
Memperoleh bonus bunga apabila tidak menarik dana selama 2
bulan.



Fasilitas point reward yang dapat ditukarkan dengan hadiah
langsung untuk penabung perorangan.



Fasilitas

asuransi

jiwa

bebas

premi

untuk

penabung

perorangan.
c. Tabungan Batara Junior
Merupakan peremajaan dari Tabungan Batara Pelajar
dengan peruntukan lebih luas untuk semua kalangan yang sensitif
terhadap biaya administrasi bulanan.
Manfaat Tabungan Batara Junior:


Penarikan dan penyetoran di loket Bank BTN dan Kantor Pos
yang telah online khusus penyetoran.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

13
 







Tidak dikenakan biaya administrasi.
Perhitungan bunga harian dan dikreditkan setiap akhir bulan.
Mendapatkan fasilitas kartu ATM yang dapat digunakan di
lebih dari 5.000 ATM Link dan lebih dari 12.000 ATM
Bersama.

d. Tabungan eBatara Pos
Merupakan peremajaan dari produk Tabanas Batara,
diselenggarakan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia (Persero)
melalui loket kantor pos yang telah ditentukan.
Manfaat Tabungan eBatara Pos:




Mendapat kartu ATM.
Penyetoran dapat dilakukan di loket Bank BTN dan Kantor Pos
Online.



Penarikan dapat dilakukan di semua kantor cabang Bank BTN
(secara online real time).





Bunga bersaing.
Fasilitas Auto Debit untuk pembayaran KPR, PLN, Telkom dan
tagihan telepon seluler.





Fasilitas Auto Transfer/transfer antar rekening.
Fasilitas

asuransi

jiwa

bebas

perorangan.

commit to user
 

 

premi

untuk

penabung

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

14
 

e. Tabungan Haji Nawaitu
Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi calon
jama’ah haji dalam rangka persiapan Biaya persiapan Perjalanan
Ibadah Haji (BPIH).
Manfaat Tabungan Haji Nawaitu:


Memperoleh nomor alokasi keberangkatan ibadah haji baik
BPIH maupun BPIH khusus.



Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di loket Bank BTN.

f. Tabunganku
Tabunganku adalah tabungan untuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan, guna menumbuhkan budaya
menabung serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Manfaat Tabunganku:










Bebas biaya administrasi bulanan.
Setoran awal ringan.
Bunga harian.
Mendapat kartu ATM (pilihan).
Penyetoran dapat dilakukan di semua kantor cabang Bank
BTN.

g. Giro
Giro merupakan sarana yang aman dan terpercaya dalam
bertransaksi bisnis. Giro Bank BTN tersedia dalam mata uang
Rupiah (IDR) dan Dollar (USD).

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

15
 

Manfaat Giro:








Sarana penyimpanan uang yang aman dan terpercaya.
Memudahkan aktifitas kebutuhan keluarga/pribadi/usaha.
Mendapat jasa giro yang menarik.
Bunga menarik dan kompetitif dihitung atas dasar saldo harian
(dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku).



Kemudahan bertransaksi melalui ATM, SMS Banking (khusus
rekening perorangan).



Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di semua kantor
cabang Bank BTN.

h. Deposito Berjangka
Deposito Berjangka aadlah simpanan berjangka dalam mata
uang Rupiah dan Dollar dengan bunga menarik dan beragam
keuntungan lainnya.
Manfaat Deposito Berjangka:








Bunga menarik.
Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit (Kredit Swadana).
Bunga deposito dapat dikapitalisasikan ke dalam pokok.
Bunga deposito dapat dipindahbukukan untuk pembayaran
angsuran rumah, tagihan rekening listrik dan telepon.



Jangka waktu penempatan bervariasi mulai dari 1 bulan, 3
bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

16
 



Dapat dibuka di seluruh kantor cabang devisa pokok (Deposito
Berjangka Valuta Asing).

i. Sertifikat Deposito
Merupakan simpanan dalam bentuk deposito berjangka
yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan.
Manfaat Sertifikat Deposito:


Dapat diperjualbelikan dan dipindahtangankan dengan cara
penyerahan.





Bunga dibayarkan di muka.
Dapat dibuka di kantor pusat maupun kantor cabang Bank
BTN.
Berbagai jenis jasa dan layanan yang ditawarkan Bank

Tabungan Negara antara lain:
a. ATM Batara
ATM Batara merupakan fasilitas layanan bagi nasabah
Tabungan dan Giro (Rupiah Perorangan) di Bank BTN yang
memberikan kemudahan bagi nasabah dalam memenuhi berbagai
macam kebutuhan transaksi melalui mesin ATM yang beroperasi
24 jam.
b. Kiriman Uang
Jasa pengiriman uang dalam Valuta Rupiah atau Valuta
Asing melalui jaringan online di outlet Bank BTN di seluruh
Indonesia dan media elektronik (SWIFT) untuk pengiriman uang

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

17
 

luar negeri yang didukung oleh Bank korespondensi di seluruh
dunia.
c. Inkaso
Merupakan jasa pelayanan Bank BTN untuk melakukan
penagihan kepada pihak ketiga atas inkaso tanpa dokumen di temat
lain di dalam negeri.
d. Western Union
Adalah layanan Kiriman Uang Bank BTN bekerjasama
dengan Western Union secara cepat (real time online) yang
dilakukan lintas negara atau dalam satu negara.
e. SPP Online Perguruan Tinggi
SPP Online merupakan layanan Bank BTN bagi Perguruan
Tinggi/Sekolah

dalam

penyediaan

delivery

channel

untuk

penerimaan setoran biaya-biaya pendidikan secara online.
f. Money Changer
Adalah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang
ingin menjual atau membeli mata uang asing tertentu, yang
mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia.
g. Safe Deposit Box
Sarana penyimpanan barang/surat-surat berharga yang
aman dan terjaga dari risiko kebakaran, kejahatan, bencana alam
dan sebagainya.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

18
 

h. Payment Point
Merupakan

fasilitas

layanan

bagi

nasabah

untuk

memudahkan dalam membayar tagihan rutin.
i. Bank Garansi
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Bank atas permintaan
nasabah untuk menjamin risiko tertentu yang timbul apabila
nasabah tidak dapat menjalankan kewajibannya dengan baik
kepada pihak yang menerima jaminan.
j. Real Time Gross Settlement (RTGS)
Sistem transfer dana online dalam mata uang rupiah yang
penyelesaiannya dilakukan pertransaksi secara individual.
k. Batara Payroll
Merupakan layanan Bank BTN bagi Pengguna Jasa
(Perusahaan,

Perorangan

dan

Lembaga)

dalam

mengelola

pembayaran gaji, THR dan bonus serta kebutuhan finansial lainnya
yang bersifat rutin bagi karyawan Pengguna Jasa.
l. SMS Batara
Merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan yang
dapat diakses dari hanphone. Cukup dengan mengirim sms,
nasabah dapat menikmati kemudahan melakukan transfer uang,
pembayaran tagihan rutin, pembelian voucher isi ulang, serta
transaksi lainnya.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

19
 

m. Kartu Debit BTN-VISA
Kartu Debit BTN-VISA merupakan kartu ATM dan kartu
Debit yang dirancang untuk memberikan kemudahan dan
kenyamanan dalam bertransaksi.
Selain produk dana dan jasa layanan, Bank BTN juga
menawarkan berbagai macam produk kredit, antara lain:
a. KPR Subsidi


Kredit bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk pembelian
rumah yang dibeli dari pengembang.









Jangka waktu maksimal 20 tahun.
Sistem bunga anuitas.
Maksimal kredit tidak melebihi 1/3 gaji.
Bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp 2.500.000,00
baru pertama kali memiliki rumah dan menerima subsidi.

b. KP Sarusun Bersubsidi


Kredit bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah untuk
kepemilikan satuan rumah susun (sarusun) baik yang sudah jadi
(ready stock) atau belum jadi (indent) dari pengembang.







Sistem bunga anuitas.
Maksimal angsuran/bulan tidak melebihi 1/3 gaji.
Bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp 4.500.000,00
baru pertama kali memiliki rumah dan pertama kali menerima
subsidi.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

20
 

c. KPR Griya Utama


Kredit dengan peruntukan pembelian rumah, baik rumah baru,
rumah lama, ready stock maupun indent.







Jangka waktu maksimal 15 tahun.
Sistem bunga anuitas.
Maksimal kredit s/d 90% untuk debitur kolektif dan 80% untuk
debitur nonkolektif, dari harga jual setelah diskon atau harga
pasar wajar berdasarkan taksasi appraisal.



Maksimal angsuran/bulan sebesar 70% dari penghasilan bersih
setelah dipotong biaya hidup.

d. KPR Platinum


Kredit dengan peruntukan pembelian rumah, baik rumah baru,
rumah lama, ready stock maupun indent, dengan maksimal
kredit lebih dari Rp 150 juta.







Jangka waktu maksimal 15 tahun.
Sistem bunga anuitas.
Maksimal kredit s/d 90% untuk debitur kolektif dan 80% untuk
debitur nonkolektif, dari harga jual setelah diskon atau harga
pasar wajar berdasarkan taksasi appraisal.



Maksimal angsuran/bulan sebesar 70% dari penghasilan bersih
setelah dipotong biaya hidup.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

21
 

e. Kredit Pemilikan Apartemen


Krdit

dengan

peruntukan

pembelian

apartemen

jadi

(baru/bekas), apartement indent dan pengambilalihan dari bank
lain (take over).








Nilai kredit bebas.
Jangka waktu maksimal 15 tahun.
Sistem bunga anuitas.
Maksimal kredit s/d 90% untuk debitur kolektif dan 80% untuk
debitur nonkolektif, dari harga jual setelah diskon atau harga
pasar wajar berdasarkan taksasi appraisal.



Maksimal angsuran/bulan sebesar 70% dari penghasilan bersih
setelah dipotong biaya hidup.

f. KP Ruko


Kredit dengan peruntukan permbelian rumah toko, rumah
usaha, rumah kantor dan kios.









Nilai kredit bebas.
Jangka waktu maksimal 15 tahun.
Sistem bunga anuitas.
Maksimal kredit s/d 70% dari harga jual setelah diskon atau
harga pasar wajar berdasarkan taksasi appraisal.



Maksimal angsuran/bulan sebesar 70% dari penghasilan bersih
setelah dipotong biaya hidup.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

22
 

g. Kredit Griya Multi










Kredit untuk memenuhi segala keperluan debitur.
Nilai kredit bebas.
Jangka waktu maksimal 10 tahun.
Sistem bunga anuitas.
Maksimal kredit 75% untuk rumah tinggal dan 60% untuk
rumah usaha dan apartemen dari nilai taksasi pasar wajar.



Maksimal angsuran/bulan sebesar 70% untuk debitur kolektif
dan 50% untuk debitur nonkolektif, dari penghasilan bersih
setelah dipotong biaya hidup.

h. Kredit Swagriya










Kredit untuk membangun rumah di atas tanah milik sendiri.
Agunan berupa tanah dan bangunan yang akan dibangun.
Jangka waktu maksimal 10 tahun.
Sistem bunga anuitas.
Maksimal kredit 70% dari RAB berdasarkan perhitungan Bank.

i. Kredit Swadana


Kredit bagi nasabah yang memerlukan dana segera sementara
nasabah tidak menginginkan posisi deposito/tabungannya
berkurang untuk jangka waktu tertentu atau depositonya belum
jatuh tempo.





Agunan Deposito atau Tabungan Batara.
Nilai kredit bebas.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

23
 









Jangka waktu minimal 1 bulan dan maksimal 1 tahun.
Sistem bunga anuitas.
Maksimal kredit 90% dari agunan.
Pokok kredit bisa diangsur setiap bulan atau pada saat jatuh
tempo.

j. Real Cash


Penyediaan dana tunai bagi nasabah untuk berbagai keperluan
dan dapat ditarik sewaktu-waktu. (stand-by loan).



Debitur memiliki KPR atau kredit perorangan lain di Bank
BTN.



Diberikan atas kelebihan agunan kredit, karena adanya
penurunan outstanding kredit.





Jangka waktu 12 bulan dapat diperpanjang.
Bebas biaya proses.

k. Kring Batara


Kredit bagi karyawan dari perusahaan/instansi pengguna jasa
payroll.





Jangka waktu maksimal 5 tahun.
Maksimal kredit Rp 100 juta dan tidak melebihi 50%
penghasilan bersih.





Sistem bunga flat.
Pembayaran angsuran secara kolektif dipotong dari gaji.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

24
 



Jaminan kredit adalah gaji dan penghasilan lainnya dari
debitur.



Dokumen jaminan berupa SK Pegawai dan Surat Kuasa Potong
Gaji.

l. Kredit Yasa Griya


Kredit bagi pengembang (perorangan atau perusahaan) untuk
membantu modal kerja pendanaan pembangunan proyek
perumahan, yang meliputi rumah/bangunan berikut aran dan
prasarana.



Jangka waktu sesuai dengan estimasi masing-masing proyek,
maksimal 4 tahun.





Sistem bunga efektif.
Maksimal kredit s/d 80% dari biaya konstruksi (bangunan,
sarana dan prasarana).

m. Pinjaman Lunak Konstruksi BAPERTARUM


Kredit bagi pengembang (Perseroan Terbatas, Koperasi, CV)
untuk membiayai pembangunan rumah PNS yang belum
memiliki rumah, yang seluruh dananya bersumber dari
Bapertarum-PNS.



Maksimal pembiayaan 70% dari biaya konstruksi bangunan,
tanpa sarana dan prasarana.



Pemohon merupakan anggota REI/APERSI yang ditunjuk oleh
Pemda atau instansi.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

25
 







Jangka waktu maksimal 12 bulan dan tidak dapat diperpanjang.
Pemohon mendapatkan persetujuan dari Bapertarum.
Sistem bunga efektif.

n. Kredit Pembelian Lahan


Kredit untuk membeli lahan guna pembangunan perumahan
RSH, yang akan dijual kepada masyarakat.



Tanah telah harus bersertifikat atau telah terdaftar di Kantor
Pertanahan.





Kredit ini merupakan satu kesatuan dengan KYG.
Maksimal kredit 50% dari total biaya pembelian lahan RSH
yang dianggap layak dan wajar oleh Bank.





Jangka waktu sesuai dengan KYG-nya.
Sistem bunga efektif.

o. Kredit Investasi


Kredit bagi Perseroan Terbatas, CV, Koperasi, Yayasan dan
Perorangan dalam rangka pembiayaan investasi, baik investasi
baru, perluasan, modernisasi atau rehabilitasi.











Maksimal kredit sebesar 70% dari biaya proyek.
Pencaiaran sesuai dengan prestasi proyek di lapangan.
Jangka waktu maksimal 15 tahun.
Sifat kredit nonrevolving.
Sistem bunga efektif.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

26
 

p. Kredit Pendukung Perumahan


Kredit bagi Perseroan Terbatas, CV, Koperasi, Yayasan dan
Perorangan dalam rangka pembiayaan modal kerja dan atau
investasi bagi industri dan perdagangan yang terkait dengan
perumahan.





Terdiri dari Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi.
Maksimal kredit sebesar 70% dari kebutuhan modal kerja
untuk KMK dan 65% dari total biaya investasi untuk KI.



Jangka waktu untuk KMK adalah 12 bulan (PRK) dan 36 bulan
(KMK Berjangka), sementara jangka waktu KI maksimal 5
tahun.



Sistem bunga efektif.

q. Kredit Modal Kerja Kontraktor


Kredit

untuk

pengadaan
pembiayaan

membiayai

barang

pelaksanaan

maupun

modal

kerja

fasilitas
bagi

pekerjaan
untuk

fisik,

keperluan

kontraktor/pemborong

penyerahan jasa sesuai kontrak kerja/perintah kerja (SPK).


Pemohon adalah kontraktor berbentuk Perseroan Terbatas,
Koperasi, CV, Firma atau Perorangan.





Maksimal kredit sebesar 60% dari nilai kontrak.
Jangka waktu ditetapkan sesuai jangka waktu penyelesaian
proses sesuai SPK.



Sistem bunga efektif.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

27
 

r. Kredit Usaha Rakyat


Kredit modal kerja atau investasi kepada debitur yang bergerak
dalam bidang usaha yang menurut skalanya berstatus sebagai
usaha mikro, kecil dan menengah guna pembiayaan usaha
produktif.





Maksimal kredit sebesar Rp 500 juta.
Jangka waktu untuk KUR Modal Kerja maksimal 3 tahun dan
maksimal 5 tahun untuk KUR Investasi.





Agunan pokok adalah proyek yang dibiayai Bank.
Bank dapat meminta agunan tambahan bila dianggap perlu.

s. Kredit Usaha Mikro dan Kecil


Kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil
terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal
kerja dengan persyaratan ringan dan terjangkau.



Maksimal kredit untik usaha mikro sebesar Rp 50 juta dan Rp
500 juta untuk usah kecil.



Pembiayaan sendiri minimal 20% dari kebutuhan modal kerja
untuk KUMK Modal Kerja dan minimal 25% dari total biaya
investasi untuk KUMK Investasi.



Jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali
untuk KUMK Modal Kerjadan 1 tahun untuk KUMK Investasi.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

28
 

t. Kredit Perumahan Perusahaan


Kredit bagi perusahaan untuk penyediaan fasilitas perumahan
dinas perusahaan atau fasilitas pemilikan rumah pegawai yang
didasarkan pada kerjasama antara Bank BTN dengan
perusahaan.



Pemohon adalah perusahaan atau badan usaha dan memiliki
giro di Bank BTN.



Maksimal kredit 75% s/d 90% dari biaya pembangunan atau
harga pembelian rumah.





Jaminan kredit adalah rumah dan tanah yang dibiayai.
Jangka waktu kredit s/d 15 tahun.

B. Latar Belakang
Perkembangan yang pesat dalam bidang ekonomi dan perdagangan
berimbas pada meningkatnya transaksi keuangan, baik menggunakan alat
pembayaran tunai maupun nontunai. Lalu lintas pembayaran nontunai
yang ada saat ini merupakan proses evolusi dari perkembangan alat
pembayaran tunai. Meskipun pada kenyataannya, penggunaan alat
pembayaran tunai masih ada dan berlaku di masyarakat, namun tidak
dapat dipungkiri bahwa transaksi bisnis sekarang ini mayoritas telah
menggunakan alat pembayaran nontunai. Hal tersebut dipengaruhi
beberapa faktor yaitu: (1) Alat pembayaran tunai yang lebih banyak
menggunakan uang kartal (uang kertas dan logam) memiliki kendala

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

29
 

efisiensi sedangkan alat pembayaran nontunai lebih efisien karena
menggunakan Cek atau Bilyet Giro yang berbasis kertas (paper based) dan
berupa transfer dana elektronik (paperless), selain itu juga dapat berupa
alat pembayaran kartu (card based) seperti kartu ATM, kartu Debet, kartu
Kredit dan kartu Prabayar. (2) Apabila melakukan transaksi keuangan
dalam jumlah besar, alat pembayaran tunai lebih berisiko daripada alat
pembayaran nontunai, seperti risiko pencurian, perampokan dan
pemalsuan uang. Melihat dua faktor utama tersebut, para pelaku ekonomi
global sangat membutuhkan sistem pembayaran yang aman, cepat dan
handal dalam transaksi yang menunjang kegiatan usahanya.
Transaksi keuangan yang menggunakan alat pembayaran nontunai
berupa Cek atau Bilyet Giro mengharuskan masyarakat memiliki dana
yang tersimpan di bank agar penyelesaian transaksi berjalan lancar. Bank
merupakan lembaga keuangan yang terlibat dalam lalu lintas pembayaran
Cek dan Bilyet Giro yang mekanismenya diselesaikan melalui sistem
kliring. Sistem kliring adalah pertukaran warkat atau data keuangan
elektronik antarpeserta kliring baik atas nama nasabah peserta yang
perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Penyelenggaraan kliring
dimaksudkan untuk mempermudah cara pembayaran dengan perantara
bank peserta kliring dan Bank Indonesia yang bertindak sebagai
penyelenggara kliring.
Bank Tabungan Negara adalah salah satu bank peserta kliring yang
memberikan pelayanan kliring kepada nasabahnya baik untuk pembayaran

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

30
 

maupun penagihan kepada nasabah bank lain dengan mata uang berbentuk
rupiah. Di bawah lembaga kliring yakni Bank Indonesia, Bank Tabungan
Negara ikut serta dalam operasional Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI). SKNBI merupakan suatu sistem yang digunakan
dalam peyelenggaraan kliring secara nasional. Menurut Pedoman Petunjuk
Pelaksanaan SKNBI pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) yang
tertulis dalam SE Direksi No. 01/DIR/DOPS/2006 tanggal 21 Juli 2006,
tujuan khusus dari implementasi SKNBI bagi internal Bank Tabungan
Negara antara lain adalah terselenggaranya proses penyelesaian transaksi
kliring kredit secara terpusat yang lebih efisien, serta penyelesaian kliring
debet terpadu secara regional di tingkat pusat.
Sebagai bank terbesar dalam pembiayaan perumahan (KPR) di
Indonesia, Bank Tabungan Negara perlu memperhatikan kualitas teknologi
yang dimiliki yang mendukung sistem penyelenggaraan kliring yang ada.
Hal ini dikarenakan sebagian developer (pengembang) perumahan
menggunakan Cek atau Bilyet Giro dalam menjalankan transaksi mereka.
Sistem kliring yang bagus, akan mengoptimalkan kelancaran penagihan
atau pembayaran yang menggunakan Cek atau Bilyet Giro, sehingga hal
demikian akan berdampak pada core business Bank Tabungan Negara
sebagai bank penyedia layanan KPR terbesar.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

31
 

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dalam tugas
akhir ini penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana sistem
pelaksanaan kliring warkat debet pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Kacab Solo dan apakah sistem pelaksanaan kliring warkat
debet yang dijalankan sudah tepat.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan atas penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui
sistem pelaksanaan kliring warkat debet pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Kacab Solo.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mempraktikan ilmu dan teori Akuntansi
Keuangan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan Program
Diploma III Akuntansi Keuangan ke dalam kenyataan dunia kerja.
2. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan rekomendasi bagi Bank Tabungan Negara
dalam mengevaluasi apakah sistem kliring yang dijalankan telah sesuai
dengan peraturan dan prosedur operasional dalam SKNBI yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

32
 

3. Bagi pembaca
Dapat

memberikan

beberapa

manfaat,

seperti

tambahan

pengetahuan, wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam
pembuatan tugas akhir di masa yang akan datang.

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka
1. Sejarah Kliring
Pembayaran tunai yang menggunakan uang kartal (uang kertas
dan logam) merupakan alat pembayaran yang lazim digunakan pada
awal pendirian De Javasche Bank (1828), sebuah bank yang
diharapkan mendukung kebijakan ekonomi kolonial Hindia Belanda di
Indonesia waktu itu. Selanjutnya perjanjian penghitungan kliring untuk
wilayah Batavia (sekarang Jakarta) pertama kali ditandatangani pada
15 Februari 1909, yang kemudian diikuti untuk wilayah Semarang dan
Surabaya (1909), Medan (1915), Bandung (1921) dan Makasar (1922).
Sesuai dengan UU No. 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral,
Bank Indonesia menyelenggarakan kliring antarbank untuk bank-bank
yang berada dalam wilayah kliring yang sama. Untuk wilayah kota
yang memiliki banyak bank dengan volume kliring tinggi tetapi tidak
ada kantor Bank Indonesia, kliring diselenggarakan oleh bank milik
pemerintah atau bank pembangunan daerah yang ditunjuk oleh Bank
Indonesia. Pekalongan merupakan kota pertama tempat kliring
diselenggarakan oleh BNI 1946 pada tahun 1982.
Dengan

semakin

berkembangya

sistem

kliring

dan

bertambahnya jumlah warkat dan peserta, penyelenggaraan kliring

commit to user
33

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

34
 

manual menjadi semakin sulit, terutama di Jakarta dan kota besar
lainnya. Sistem otomasi kliring (berbasis warkat) kemudian bertahap
diterapkan secara terbatas semenjak 7 April 1990. Penerapan sistem
kliring otomasi sepenuhnya baru dimulai sejak 4 Juni 1990 di Jakarta
yang dikenal dengan Otomasi Kliring Jakarta (OKJ). Dalam tahapan
selanjutnya otomasi kliring diterapkan di Surabaya (OKS) pada 6
Januari 1992 dan Medan (OKM) pada 11 Januari 1994.
Pada kota-kota dengan jumlah peserta dan warkat yang masih
sedikit, umumnya diterapkan sistem Semiotomasi Kliring Lokal
(SOKL). Dalam SOKL warkat kliring masih dipertukarkan secara
manual antarpeserta, tetapi pencatatan data kliring dilakukan dengan
komputer dan disket untuk proses transaksi antarbank. SOKL pertama
kali diterapkan di Kanto Bank Indonesia (KBI) Jambi dan diikuti oleh
KBI dan non-KBI lainnya.
Cepatnya

peningkatan

aktifitas

kliring

di

Indonesia

memerlukan kliring yang lebih cepat, akurat dan aman. Sesuai cetak
biru (blue-print) Sistem Pembayaran Nasional Bank Indonesia (1995 ), mulai
tahun 1996 dikembangkan kliring lokal elektronik dengan teknologi image
oleh Urusan Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia. Pada 18

September 1998, Bank Indonesia meresmikan pendirian Sistem Kliring
Elektronik Jakarta (SKEJ), ketika transmisi warkat kliring dilakukan
secara online menggunakan komputer dan alat komunikasi elektronik.
Pada awalnya, jumlah peserta kliring masih terbatas pada tujuh bank

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

35
 

(Bank Rakyat Indonesia, Bank Dagang Negara, Bank Internasional
Indonesia, Bank Central Asia, Deutsche Bank, Standard Chartered,
Citibank) dan dua peserta internal dari Bank Indonesia (Bagian
Akunting Thamrin dan Bagian Akunting Kota). Keikutsertaan kantorkantor bank dalam kliring elektronik dilakukan secara bertahap sesuai
kesiapan teknis masing-masing bank. Kliring elektronik secara
menyeluruh di Jakarta baru dimulai pada tanggal 18 Juni 2001.
2. Pengertian Kliring
Kliring berasal dari bahasa Inggris yaitu “clear”. Kamus The
New Grolier Webster International Dictionary of The English
Language dalam Subagyo dkk, (1997:38), memberikan definisi
clearing sebagai berikut: “The act of exchanging drafts on each other
and settling the differences.”  Artinya: kegiatan mengadakan tukarmenukar warkat antara satu bank dengan bank lainnya dan menetapkan
perbedaan-perbedaannya.
Sedangkan menurut Kamus Perbankan yang disusun oleh tim
penyusun

Kamus

Perbankan

Indonesia

1980,

kliring

adalah

perhitungan utang piutang antara para peserta secara terpusat di satu
tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan suratsurat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan.
Budisantoso dan Triandaru (2006:135) menyebutkan “kliring
antarbank adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

36
 

antarbank baik atas nama bank maupun nasabah yang hasil dari
perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu”.
Berdasarkan berbagai macam pendapat mengenai pengertian
dari kliring tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa kliring
adalah penyelesaian transaksi keuangan dengan menggunakan warkat
atau data transaksi keuangan (DKE) sebagai alat pembayaran nontunai
yang sistem penyelenggaraannya diatur dan ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
3. Tujuan Kliring
Tujuan utama diselenggarakan kliring menurut Peraturan Bank
Indonesia No. 1/3/PBI/1999, antara lain:
a) untuk memperlancar lalu lintas pembayaran giral antarbank di
seluruh Indonesia;
b) untuk melaksanakan penghitungan penyelesaian utang piutang
yang lebih mudah, aman dan efisien; dan
c) untuk menjadi salah satu bentuk pelayanan sistem pembayaran
bank kepada nasabah masing-masing.
4. Mekanisme Kliring
Pertemuan kliring dilakukan dalam dua tahap (Budisantoso &
Triandaru, 2006:138), yaitu:
a. Kliring Penyerahan
Langkah-langkah dalam kliring penyerahan:

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

37
 

1) Warkat

yang

telah

dilakukan

pemilahan

sebelumnya,

dikelompokkan sesuai peserta. Warkat tersebut digolongkan
menjadi dua, yaitu warkat kliring yang diserahkan oleh masingmasing peserta (berupa Nota Debet Keluar dan Nota Kredit
Keluar) dan warkat kliring yang diterima dari peserta lain
(berupa Nota Debet Masuk dan Nota Kredit Masuk).
2) Warkat debet dan kredit dirinci nilai nominalnya dalam suatu
daftar.
3) Nilai nominal dan banyaknya warkat dalam daftar kliring
dijumlahkan.
4) Serah terima warkat yang telah ditandatangani oleh wakil
peserta kliring.
5) Apabila terjadi perbedaan pendapat mengenai dapat tidaknya
warkat diperhitungkan dalam kliring, maka keputusan terakhir
diselenggarakan oleh penyelenggara.
6) Penyusunan neraca kliring penyerahan yang ditandatangani dan
dibubuhi nama peserta jelas.
7) Wakil peserta kliring kembali ke bank masing-masing untuk
menentukan layak tidaknya warkat-warkat yang diterima dari
bank lain untuk diselesaikan. Kemungkinan yang terjadi dalam
penyelesaian warkat:


Warkat

debet

dapat

persyaratannya terpenuhi.

commit to user
 

 

diselesaikan

jika

dana

dan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

38
 



Warkat debet akan ditolak dan dikembalikan jika tidak
memenuhi persyaratan.



Penolakan disertai dengan Surat Keterangan Penolakan
(SKP) yang berisi alasan-alasan penolakan warkat sesuai
ketentuan.



Warkat yang dicurigai berkaitan dengan kejahatan harus
ditahan dan dikonfirmasikan kepada polisi.

b. Kliring Retur
Langkah-langkah dalam kliring retur:
1) Warkat yang telah dikembalikan, dikelompokkan menurut
peserta dan dicatat dalam daftar kliring retur lengkap dengan
nilai nominalnya lalu disusun neraca kliring retur.
2) Penyelenggara kemudian menyusun neraca gabungan peserta.
Berdasarkan neraca kliring penyerahan dan neraca kliring retur
dibuat bilyet saldo kliring yang memuat hasi akhir kliring.
3) Jika sebuah bank

tidak

memiliki dana

lancar

untuk

menyelesaikan proses kliring, maka bank tersebut dapat
mencari pinjaman dari bank lain atau call money.
Mekanisme kliring tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

commit to user
 

 

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

39
 

1) PENYERAHAN WARKAT

 
 
 
 
 
 
 
 

9) KONFIRMASI &             
PENYELESAIAN KLIRING 

                                                      
N AS AB AH

B AN K U MU M

2) PENCATATAN DALAM DAFTAR
3) PENYERAHAN WARKAT (KLIRING PENYERAHAN) 

4) PEMERIKSAAN WARKAT & PEMBUATAN 
NERACA KLRING PENYERAHAN 

6) KLIRING RETUR

P E N YE L E N GGAR A
K L IR IN G

8) PESERTA KLIRING KEMBALI 
UNTUK PENYELESAIAN 
KLI