Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Katung - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Batung.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016
DESA
KECAMATAN
KABUPATEN
PROVINSI

: KATUNG
: KINTAMANI
: BANGLI
: BALI

Disusun Oleh:

Elokhauri Rinainurani Sasisuci
Gede Febby Pratama Kusuma
Masnu’atul Hamidah
Nurmalia Fitria Ningrum

I Gusti Ngurah Agung Wisnu Kresnan Dana
Ketut Ayu Manik Masyeni
I Gusti Agung Triana Suharidewi
Putu Nanda Tedianti
Vickram Subramaniam
Surain Raaj Thanga Thurai
Ni Luh Made Ardiyanti
Putu Mia Tiana Sari
I Wayan Eka Karya Utama
I Gusti Ayu Agung Indra Mahadewi
Kadek Fitri Dwipayanti
Ni Kadek Sri Udayani
A.A. Made Wisnu Wijaya Putra
Julius Simon

1301705023
1102005088
1102005110
1102005125
1102005150

1102005157
1102005166
1102005174
1102005198
1102005206
1304505031
1304505086
1305105060
1306105137
1306105142
1306305073
1308205023
1312015014

BIDANG PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nyalah Laporan Rencana Kegiatan KKN PPM (KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) PERIODE KE-XII
UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 DI DESA KATUNG, KECAMATAN
KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI, PROVINSI BALI ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Atas terselesaikannya laporan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, diantaranya:
1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan baik
secara moral maupun spiritual.
2. Dosen Pendamping Lapangan kami, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Wijaya, MS. yang telah
membimbing dan banyak memberikan saran.
3. Bapak I Wayan Warsana selaku Perbekel Desa Katung beserta staf pegawai yang
senantiasa memberikan informasi.
4. Seluruh masyarakat di Desa Katung atas bantuan informasi mengenai permasalahan
dan situasi wilayah Desa Katung.
5. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana, serta berbagai pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan

penyelenggaraan kegiatan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran
mengenai program kerja yang akan dilaksanakan selama satu periode KKN PPM di Desa
Katung Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli.
Denpasar, 23 Agustus 2016

Kelompok KKN XI Desa Katung
KKN PPM Universitas Udayana

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
a. Judul Kegiatan ............................................................................... 1
b. Latar Belakang Kegiatan ............................................................... 1
c. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
d. Tujuan kegiatan ............................................................................. 5
e. Bidang kegiatan ............................................................................. 6

f. Rencana dan jadwal kegiatan ......................................................... 6
g.Rencana evaluasi ............................................................................ 7
BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH
a. Tema dan Program ........................................................................... 8
b. Jadwal Pelaksanaan ......................................................................... 9
BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM
I.

Program Pokok Tema ......................................................................... 10

1.1. Program Pokok Non Tema ................................................................ 66
1.2. Program Bantu Tema ......................................................................... 72
1.3. Program Bantu Non Tema ................................................................. 75
BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan .......................................................................................... 93
b. Rekomendasi ....................................................................................... 93
LAMPIRAN

Lampiran-Lampiran
a. Program Pokok Tema Kesehatan Masyarakat


Tenda Tensi Lansia

Penyuluhan Bahaya Pestisida pada GAPOKTAN

PHBS Lansia 6 Langkah Mencuci Tangan

Penyuluhan ASI Ekslusif, Makanan Pendamping ASI, dan Kontrasepsi pada Posyandu Balita

Pelatihan Dokter Kecil SDN Katung

b. Program Pokok Tema Sosial Budaya

Siswa-siswi sedang mencatat materi bahasa Inggris.

Para siswa sedang belajar mengenai komputer.
c. Program Pokok Tema Fisik

Penyerahan tong sampah di kantor desa Katung.


d. Program Pokok Tema Peningkatan Produksi

Pemaparan Materi pemanfaatan kebun Jeruk sebagai Agrowisata.

Narasumber gapoktan Prof Wijaya,Prof Adnyana, Prof Sritamin,dan bapak adiartayasa
memberikan pemaparan mengenai hama dan cara pengendalian tanaman jeruk

Ketua Gapoktan bersama Anggota sedang mengikuti penyuluhan Agrowisata.

e. Program Pokok Non Tema Survey Mawas Diri

Mahasiswa KKN PPM sedang melakukan wawancara Survey Mawas diri
f. Program Bantu Non Tema

Gotong royong Desa Katung

Latihan Baris berbaris SDN Katung

Lomba 17 Agustus SDN Katung


Absensi Data Gula Darah

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

NAMA
I Wayan Girna

I Wayan Kusuma
I Ketut Lasir
I Nyoman Pula
I Nengah Widana
I Ketut Teges
Dewa Ayu Ariastuti
Ni Ketut Sutarni
I Nengah Karsana
I Nengah Jurpawan
I Nyoman Suwela
Ni Nyoman
Suardianti
I Nyoman Seken
I Nyoman Kanca
I Ketut Lemon
I Wayan Megeg
I Nengah Suartana
I Wayan Nadia
I Nengah Perten
I Nengah Payu

Ni Nengah Sari
Wijaya
I Ketut Repun
I Nyoman Kardana
Ni Nengah Mertini
I Wayan Parsa
I Nengah Getas
I Wayan Prasi
I Wayan Mepek
I Dewa Yiprasi
I Nyoman Bilawan
I Ketut Darma
I Wayan Gawan
I Nengah Windra

JK
L
L
L
L
L
L
P
P
L
L
L

UMUR
35
42
62
45
41
56
27
42
42
55
33

GULA DARAH
(gr/dL)
128
126
150
77
107
116
91
80
89
114
94

P
L
L
L
L
L
L
L
L
P
L
L
L
P
L
L
L
L
L
L
L
L
L

41
42
53
55
46
38
66
64
62
41
60
66
57
47
39
38
35
51
45
46
42
44
56

83
91
79
109
101
89
94
120
86
103
146
143
107
102
98
86
98
126
107
169
83
98
166

KET
puasa

puasa
puasa

puasa

35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55

I Nengah Sriden
I Nyoman Jiwa
I Nengah Liu
Wirahadi
I Nyoman Runda
I Wayan Cantra
I Wayan Jonok
I Nengah Saja Sinar
I Wayan Laba
I Wayan Suandita
Wisnu Wijaya
Febby Pratama
Ni Ketut Suwitri
I Wayan Murda
Adiartayasa
Ni Wayan Setiani
I Wayan Jasma
Nanda Tediantini
I Wayan Supaka
I Nengah Sandiasa
Adeyanti

L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
P
L
L
P
L
P
L:
L
P

53
47
59
33
49
66
44
60
66
26
20
22
46
49
62
40
42
23
50
43
20

89
89
88
98
92
139
78
118
124
81
89
78
81
100
117
83
89
107
113
87
139

Lampiran 2
Absensi Data Tekanan Darah

NO

NAMA

JENIS
KELAMIN

UMUR (TH)

TEKANAN
DARAH

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

I NYOMAN SUWETA
ARIASTUTI
SANDIYASA
NYOMAN KONIHA
NENGAH PERTIH
NENGAH GETAS
WAYAN WIDARSANA
NENGAH SAJE
I WAYAN JASIMA
WIDANA
I KETUT TEGES
I KETUT LEMON
NYOMAN BILAWAN
NENGAH SUARTANA
WAYAN NADRA
NI NENGAH SARI
NYOMAN KARTANA
DEWA PRAJI
WAYAN GUNAWAN
NYOMAN JIWA
WAYAN LABE
NI KETUT SWITRI
WAYAN JIRNA
KETUT LASIR
NENGAH KARIANI
I NYOMAN SUARDIANI
KETUT SUTARNI
MARTINI
NENGAH WINDIA
KT DARMA
NENGAH UV
WAYAN TANGKIS
WAYAN SUANDITA
I WAYAN MUDE
WAYAN SERDIANI
WAYAN SUPANE

L
L
L
P
L
P
L
L
P
L
L
L
L
L
L
P
L
L
L
L
L
P
L
L
P
P
P
P
L
L
L
L
L
L
P
L

33
27
43
53
64
38
37
53
42
41
56
55
46
35
66
41
51
70
44
47
66
46
35
62
42
40
42
47
56
42
59
66
26
49
40
50

125/80
110/70
140/100
120/80
150/90
130/80
140/100
140/70
110/70
100/70
110/70
140/90
130/80
120/80
140/80
120/80
150/90
140/90
150/100
120/70
150/100
110/70
120/80
150/100
130/80
120/80
110/80
140/80
140/80
130/80
120/80
140/80
120/80
130/90
120/80
130/80

BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul Kegiatan
Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten
Bangli ini memiliki judul Program “Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan
Penduduk Desa Katung Kintamani melalui Pendidikan, Edukasi dan Pemberdayaan
Masyararakat”

B. Latar Belakang Kegiatan
Desa Katung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kintamani
Kabupaten Bangli – Bali. Secara geografis Desa Katung berlokasi 30 kilometer di utara
Kota Bangli dan 10 kilometer dari kantor kecamatan. Desa Katung terdiri dari 1 banjar
yakni Banjar Katung yang berpenduduk 1662 jiwa (358 Kepala Keluarga) dengan
mayoritas berada pada grafik usia produktif dan tinggal tersebar dengan pola linear di
antara jalan dan pekebunan. Luas daerah Desa Katung adalah sekitar 280 hektar dan
berbatasan di sebelah utara dengan Desa Bayung Gede, di sebelah selatan dengan Desa
Banua, di sebelah barat dengan Desa Mangguh dan di sebelah timur dengan Desa Abuan.
Secara topografi Desa Katung terletak di ketinggian 700-900 meter di atas
permukaan laut dimana rata-rata curah hujan 1186 mm/tahun. Hal ini menyebabkan Desa
Katung memiliki suhu yang dingin, yaitu 16-20C. Pada umumnya lahan di Desa Katung
berjenis tanah regosol vulkan yang mempunyai struktur tanah lempung berpasir. Dengan
suhu yang sejuk dan keadaan yang sesuai, lahan di Desa Katung sangat cocok digunakan
untuk perkebunan, khususnya tanaman jeruk. Selain fokus pada perkebunan jeruk, petani
di Desa Katung juga membudidayakan tanaman pangan/palawija (padi gogo, jagung, ubi
jalar, ubi kayu, talas), tanaman hortikultura (kubis, sawi putih, tomat, cabai, buncis, pisang),
dan tanaman hutan (albesia, mahoni, bambu). Selain bercocok tanam, mata pencaharian
lain yang digeluti penduduk Desa Katung adalah sebagai peternak (sapi, ayam, babi,
kambing), pedagang, pegawai negeri dan pegawai swasta. Meskipun demikian, sektor
pertanian tetap menjadi perhatian utama, dimana 90% penduduknya bermata pencaharian

sebagai petani sehingga terbentuk 6 Kelompok Tani di Desa Katung, yang kemudian
tergabung dalam satu kelompok besar Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Budi Luhur.
Seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat baik dalam hal ketahanan pangan,
kesehatan, sarana fisik, peningkatan produksi, hingga masalah sosial budaya, diperlukan
pembelajaran dan pemberdayaan secara tepat guna mengembangkan potensi-potensi yang
ada di Desa Katung. Diadakannya KKN-PPM XIII (Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat) Universitas Udayana tahun 2016 di Desa Katung diharapkan
dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi dan memberikan
solusi dari permasalahan yang muncul di masyarakat. Berdasarkan hal ini, diperlukan
sinkronasi antara program KKN-PPM dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada di
Desa Katung dengan melakukan survey dan identifikasi awal serta penyusunan skala
prioritas permasalahan melalui pengumpulan data. Hal yang dilakukan agar program
tersebut berjalan efektif yaitu diperlukan adanya regulasi melalui pendampingan oleh
perguruan tinggi maupun dari masyarakat itu sendiri. Fungsi dari pendampingan ini adalah
sebagai inisiator, motivator, fasilitator, innovator, dan komunikator dalam pembangunan
Desa Katung secara luas dan terarah.
Hasil observasi dan studi awal di Desa Katung, didapatkan permasalahan dalam hal
pertanian, pendidikan, serta kesehatan masyarakat dan lingkungan. Penanggulangan hama
tanaman kebun merupakan problema yang masih belum dapat dipecahkan. Hal lain yang
menjadi sorotan yakni tidak optimalnya hasil produksi pangan, rendahnya pemasaran hasil
produksi pangan, serta tidak tersedianya sarana maupun fasilitas yang menunjang
kebersihan dan keindahan desa. Pengelolaan dan pemilahan sampah yang belum tepat serta
minimnya fasilitas kebersihan, menjadikan lahan di Desa Katung menjadi tempat yang
strategis bagi perkembangbiakan hama dan penyakit. Sampah organik yang berasal dari
hewan ternak dan pertanian dikondisikan menjadi pupuk oleh petani, yang sebagian besar
menggarap lahan perkebunan jeruk. Namun, sampah dalam bentuk kotoran ternak dan sisa
tanaman yang selama ini dibiarkan membusuk secara alami menimbulkan permasalahan
baru, yaitu meningkatnya populasi lalat. Jangkauan lalat-lalat tersebut tidak hanya pada
areal perkebunan, melainkan menjangkau masuk sampai rumah warga. Terlebih lagi
dengan minimnya pengetahuan petani mengenai teknik dan cara pemberantasan hama,
terutama dalam menggunakan pestisida yang baik dan benar juga menimbulkan masalah

kesehatan bagi petani itu sendiri dan juga lingkungannya. Masalah kesehatan juga menjadi
sorotan di Desa Katung. Kondisi desa yang belum dicakup dengan instalasi PDAM dan
sulitnya mencari sumber air bersih dapat berdampak pada rendahnya Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) masyarakat Desa Katung. Pengadaan tong sampah di tempat-tempat
umum juga masih belum memadai, sehingga masyarakat cenderung membuang sampah
sembarangan. Terlebih lagi dengan minimnya pengetahuan masyarakat Desa Katung
(terutama pada anak-anak) mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi
cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar, menjadikan kesehatan
sebagai suatu hal yang rentan. Diperlukan adanya pendidikan kesehatan sejak dini pada
anak-anak untuk menanamkan nilai-nilai kesehatan sejak dini dan diharapkan kedepannya
anak-anak tersebut dapat diberdayakan sebagai tenaga yang berperan dalam promosi
kesehatan mulai dari lingkup keluarga hingga seluruh masyarakat di Desa Katung. Selain
itu, program dari Puskesmas VI Kintamani berupa posyandu balita dan posyandu lansia
yang dipercayakan kepada Pustu Desa Katung juga masih tergolong baru berjalan dan
pelaksanaan promosi kesehatan terkait kesehatan ibu dan balita serta lansia belum
dilaksanakan dengan maksimal. Kurangnya tenaga untuk melakukan promosi kesehatan
menjadi kendala yang cukup berarti bagi Pustu Desa Katung dalam menjalankan program
tersebut. Selain itu, kurangnya tenaga dalam mengajar bahasa inggris menjadi kendala bagi
guru di SD Negeri 1 Katung untuk mengajarkan siswanya bahasa inggris. Bahasa Inggris
sangat penting di era globalisasi saat ini, terutama di Bali yang merupakan salah satu basis
daerah wisata di Indonesia. Para siswa juga belum diperkenalkan dengan komputer yang
dapat berperan sebagai salah satu media belajar dikarenakan keterbatasan sekolah dalam
pengadaan sarana dan prasarana untuk mengajar komputer. Permasalahan terbaru di Desa
Katung adalah sulitnya merealisasikan agrowisata perkebunan jeruk. Para petani sangat
mencita-citakan terwujudnya agrowisata perkebunan jeruk di Desa Katung, namun hingga
saat ini masih belum terealisasi karena keterbatasan ide dari masyarakat khususnya para
petani. Oleh karena itu diperlukan program pendidikan, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam upaya peningkatan taraf kesehatan dan kesejahteraan penduduk di
lingkungan Desa Katung. Strategi pemberdayaan masyarakat sangat dibutuhkan dalam
penanggulangan dan pencegahan penyakit. Hal paling sederhana yang dapat dilakukan
adalah melakukan edukasi dan persuasi yang turut serta melibatkan masyarakat mulai dari

anak-anak, pemuda-pemudi, kepala keluarga dan ibu rumah tangga hingga pengurus desa
dalam pemanfaatan potensi desa secara arif, bijaksana dan berwawasan kesehatan
lingkungan.
Melihat kondisi satu-satunya sekolah yang ada di Desa Katung, yaitu SD Negeri 1
Katung, nampaknya tingkat pengetahuan siswa-siswi maupun penghuni sekolah lainnya
terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih kurang. Hal ini dikarenakan
langkanya ketersediaan air, sarana fisik yang tidak memadai serta budaya yang diwariskan
tidak berlandaskan kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengadaan sarana kebersihan
dan pembinaan lebih lanjut terkait PHBS di sekolah, sehingga siswa-siswi tersebut
nantinya diharapkan mampu menjadi leader di lingkungan sekolah maupun di rumah dan
menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas hidup ke depannya, melalui
penerapan ilmu pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak hanya tentang sanitasi
dan kesehatan lingkungan, kini peran Posyandu serta Puskesmas sebagai ujung tombak
kesehatan di masyarakat juga terabaikan. Polemik ini terlihat dari sedikitnya kunjungan
masyarakat untuk memeriksakan diri maupun membawa anaknya ke Posyandu yang
diadakan sebulan sekali. Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) serta pentingnya peran Posyandu menjadi suatu prioritas,
mengingat pembangunan desa tidak akan berjalan dengan baik tanpa jiwa dan lingkungan
yang sehat.
Dari segi pertanian dan peternakan, sebagian besar penduduk Desa Katung
mengeluhkan sulitnya mengatasi hama yang muncul di desa. Keterampilan dan
pengetahuan yang kurang dalam menghadapi jenis-jenis hama yang baru, kembali menjadi
persoalan. Meskipun telah terbentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Budi Luhur,
namun tidak semua anggotanya sempat mengikuti penyuluhan dan pelatihan bercocok
tanam. Potensi lain yang tidak kalah penting tekait dengan lingkungan desa Katung adalah
aspek tata ruang dan keindahan desa. Letak Desa Katung yang menghubungkan jalur kota
besar (Denpasar, Gianyar) ke objek wisata dan tempat persembahyangan yang terletak di
Kintamani, menjadikan Desa Katung sering dilewati wisatawan. Penataan tanamantanaman hias di jalan serta keberadaan taman desa menjadi suatu hal yang perlu mendapat
perhatian sebagai cikal-bakal untuk menarik wisatawan berekunjung ke Desa Katung.
Wilayah yang sejuk dan dikelilingi kebun jeruk akan menjadikan agrowisata sebagai salah

satu aset dan potensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat di Desa Katung.
Pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan baik dalam
peningkatan taraf kesehatan, penguasaan teknologi, kemampuan manajemen, wawasan
kewirausahaan dan budidaya, maupun kemampuan dalam membangun jaringan kemitraan
untuk pemasaran potensi wilayah Desa Katung. Berdasarkan hal tersebut, direncanakan
beberapa program interdispliner dari mahasiswa KKN-PPM XIII Universitas Udayana
tahun 2016 dengan tema “Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan Penduduk Desa
Katung Kintamani melalui Pendidikan, Edukasi dan Pemberdayaan Masyararakat”.
Melalui program ini diharapkan mahasiswa KKN-PPM dan dosen pembimbing serta
masyarakat dapat menggali dan menganalisis potensi sumber daya alam serta
mengintervensi sumber daya manusia dan instansi terkait sehingga menjadikan Desa
Katung yang lebih produktif dengan berwawasan kesehatan lingkungan.

C.

Rumusan masalah
Rumusan masalah pada kegiatan KKN PPM di Desa Katung adalah sebagai berikut :
1. Apakah peningkatan taraf kesehatan dan kesejahteraan penduduk masyarakat
Desa Katung Kintamani dapat terwujud melalui pendidikan,edukasi dan
pemberdayaan masyarakat ?
2. Bagaimana cara untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Desa Katung ?

D.

Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Ke-XIII Universitas Udayana yang berlokasi

di Desa Katung adalah untuk memberdayakan masyarakat Desa dalam mengelola potensi
daerahnya,

sekaligus

dalam

upaya

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat

melalui

pengembangan potensi desa dan pemberdayaan generasi muda. Secara spesifik tujuan ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:

1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Katung, Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli, proviinsi Bali.
2. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis kedalam penerapan
praktis di masyarakat dengan sikap empati dan kepedulian terhadap masyarakat.
3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan
menanamkan jiwa peneliti yang eksplortatif dan analis dalam bidang interdisipliner dan
lintas sektoral.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana untuk melaksanakan
program-program pembangunan.
5. Masyarakat Desa Katung dapat memperoleh bantuan pikiran dan tenaga dalam
melaksanakan program pembangunan terutama dalam mengoptimalkan potensi yang
dimiliki daerah tersebut.
Sumber daya manusia di Desa Katung dapat diberdayakan untuk melaksanakan pembaharuanpembaharuan guna mendukung pembangunan nasional.

E.

Bidang Kegiatan

Berdasarkan rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan, maka kegiatan mahasiswa kelompok
KKN PPM Universitas Udayana di Desa Katung mencakup bidang di bawah ini:
1. Kesehatan Masyarakat
2. Peningkatan Produksi
3. Prasarana Fisik
4. Sosial Budaya
F.

Rencana dan Jadwal Kegiatan

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 5 minggu
(22 Juli – 29 Agustus 2015) dengan tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan terdiri dari penjajagan lokasi, pertemuan tim dengan anggota masyarakat serta
kepala desa atau pengurus desa setempat, serta mengurus surat izin kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Selain itu dilakukan juga persiapan kebutuhan yang diperlukan selama kegiatan.

Tahap persiapan dilakukan pada pra-KKN dan minggu pertama pelaksanaan KKN-PPM
Universitas Udayana pada bulan Juli 2016.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan pada minggu kedua dan ketiga KKN-PPM Unud pada bulan Juli
2016. Tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan, pelaksanaan kegiatan
pendukung dan evaluasi kegiatan dengan cara wawancara langsung kepada peserta dan
perangkat desa yang ikut serta dalam kegiatan ini.
3. Tahan Penyusunan Laporan dan Pelaporan
Tahapan ini dilakukan pada minggu keempat KKN-PPM Unud. Dalam tahap ini dilakukan
diskusi hasil kegiatan, penyusunan laporan, pertanggungjawaban anggaran, penggandaan
laporan kegiatan, dan penyerahan laporan kegiatan kepada pihak-pihak yang bertugas
mengevaluasi laporan kegiatan pengabdian masyarakat.
G. Rencana Evaluasi
Untuk menilai hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan
melihat respon/tanggapan anggota masyarakat Desa Katung selama penyuluhan dan kegiatan
pendukung. Mengenai respon/tanggapan dari kegiatan ini dapat dilihat dari tingkat penyerapan
materi oleh peserta penyuluhan, selain itu informasi minat juga dapat diperoleh dari wawancara
langsung mengenai kegiatan penyuluhan dan kegiatan pendukung yang dilakukan. Selain itu,
dapat juga dilihat dari tingkat kehadiran peserta selama kegiatan berlangsung.

BAB II
REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

1. Tema dan Program
Kegiatan KKN PPM di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
mengangkat tema “Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan Penduduk Desa Katung
Kintamani melalui Pendidikan, Edukasi dan Pemberdayaan Masyararakat”

Program yang telah dilaksanakan antara lain:
a. Penyuluhan Pentingnya ASI dan MPASI dan penggunaan kontrasepsi pada Posyandu
b. Tenda Tensi dan Penyuluhan Bahaya Penyakit Kardiovaskular
c. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Mencuci tangan dan menggosok gigi)
d. Pelatihan Dokter Kecil
e. Pengadaan Kelas Bahasa Inggris
f. Pemberian Kelas Komputer
g. Pembinaan Teknis Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Jeruk
h. Penyuluhan Pemanfaatan Kebun Jeruk Sebagai Potensi Pembangunan Agrowisata
i. Pengadaan Tong Sampah di Kantor Desa
j. Pelaksanaan Survey Mawas Diri
k. Sensus Penduduk Katung
l. Perlombaan dalam rangka 17 Agustus untuk Lansia dan Siswa-siswi SD Katung
m. Gotong Royong Pembersihan Lingkungan Desa Katung
n. Melatih Siswa-siswi SD Katung Gerak Jalan

*

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
23
24
25
26
27
28
29

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
22

21

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Juli

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Program

2. Jadwal Pelaksanaan
Bulan
Agustus

BAB III
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

1. Program Pokok
1.1 Program Pokok Tema

A. Judul Program Kesehatan Masyarakat :
“Penyuluhan Pentingnya ASI Eksklusif dan Imunisasi Balita, Pemberian Makanan Pendamping
ASI, serta Pilihan Kontrasepsi Bagi Ibu Balita dalam Upaya Peningkatan Taraf Kesehatan Ibu,
Bayi dan Balita Serta Minat Hadirnya Ibu Balita Ke Posyandu”

Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar. Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu bukan semata-mata
tanggungjawab pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk
kader. Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai
pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk
datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan.
Kegiatan utama, mencakup; kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi,
pencegahan dan penanggulangan diare. Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat
menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan
Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru tersebut misalnya; Bina Keluarga Balita (BKB),
Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pos Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.

Manfaat posyandu bagi masyarakat meliputi; Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan
informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita, Pertumbuhan anak balita

terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk, Bayi dan anak balita
mendapatkan kapsul Vitamin A, Bayi memperoleh imunisasi lengkap, Ibu hamil akan
terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus
Toksoid (TT), Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe),
Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak. Apabila terdapat
kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui
dan dirujuk ke puskesmas. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu,
bayi dan anak balita. Dan juga manfaat bagi kader; Mendapatkan berbagai informasi kesehatan
lebih dahulu dan lebih lengkap, Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh
kembang anak balita dan kesehatan ibu, Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang
yang terpercaya dalam bidang kesehatan, Menjadi panutan karena telah mengabdi demi
pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.

Kesadaran akan pentingnya kontrasepsi di Indonesia saat ini masih perlu ditingkatkan
untuk mencegah ledakan penduduk. Hasil survey sementara Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan sebanyak 39% wanita Indonesia usia produktif
yang tidak menggunakan kontrasepsi dengan sebanayk 40% di pedesaan dan 37% di perkotaan.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi diantaranya umur, jumlah anak, pendidikan,
pengetahuan, kerjasama pasangan, frekuensi hubungan seksual, dan statys ekonomi. Pemilihan
alat kontrasepsi yang disediakan oleh pemerintah khususnya bagi wanita antara lain : pil,
suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), dan tubektomi (MOW).

Menurut data Puskesmas Pembantu Desa Katung, kunjungan ibu ke posyandu di Desa
Katung selama ini masih terbilang rendah, hanya mencapai rata – rata 25 persen setiap
tahunnya. Setelah anak mendapatkan imunisasi lengkap, para ibu cenderung enggan membawa
anaknya secara rutin hadir ke Posyandu. Hal ini menunjukkan rendahnya minat masyarakat
untuk hadir ke Posyandu.

Berdasarkan data didapat menunjukkan kurangnya minat ibu untuk membawa balita ke
posyandu dan kurangnya pengetahuan jenis kontrasepsi. Dengan mengetahui pentingnya
datang ke Posyandu dan disertai dengan penyuluhan kesehatan, masyarakat diharapkan dapat

meningkatkan kesadaran diri untuk membawa balitanya untuk secara rutin datang ke
Posyandu. Pada akhirnya diharapkan akan berdampak pada peningkatan status kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan anak.

Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari pelaksanaan penyuluhan ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pentingnya Posyandu, pemberian ASI dan
makanan pendamping ASI, manfaat imunisasi serta tersedianya pilihan kontrasepsi.
2. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya membawa balita untuk hadir ke
Posyandu secara rutin sampai usia 5 tahun.

Hasil yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah:
1. Peningkatan pengetahuan ibu mengenai manfaat Posyandu, pemberian ASI dan makanan
pendamping ASI, manfaat imunisasi serta tersedianya pilihan kontrasepsi
2. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran ibu tentang pentingnya membawa balita untuk
hadir ke Posyandu secara rutin sampai usia 5 tahun disertai pemberian ASI Eksklusif,
imunisasi dan makanan pendamping ASI
3. Peningkatan kehadiran kunjungan ibu dan balita ke Posyandu dan pemberian ASI Eksklusif
4. Peningkatan pengetahuan ibu balita mengenai jenis kontrasepsi yang aman digunakan
sesuai dengan pilihan

Lingkup KKN PPM Universitas Udayana
1. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah Ibu yang memiliki bayi dan balita yang datang ke
Posyandu, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif KKN PPM
a. Persiapan :
1. Melakukan survei ke lapangan dan memberikan informasi mengenai penyuluhan
2. Melakukan pendekatan dengan instansi-instansi terkait
3. Mempersiapkan tim penyuluhan posyandu dan ASI eksklusif

4. Melakukan pembagian tugas untuk efisiensi waktu dan biaya yang diperlukan
b. Pelaksanaan Tahap Awal:
1. Mempersiapkan materi penyuluhan
2. Mempersiapkan alat penyuluhan
3. Mengurus izin dan berkoordinasi dengan kepala desa dan penanggung jawab program
4. Pengumpulan peserta penyuluhan yang hadir saat Posyandu
5. Melakukan penyuluhan
c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :
1. Melakukan pemecahan masalah yang timbul.
2. Melakukan evaluasi program.

Metode KKN PPM UNUD
1. . Persiapan
a. Persiapan sasaran :
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu yang datang ke Posyandu di Desa Katung,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
b. Persiapan Materi :
Materi yang diberikan meliputi pentingnya kehadiran ibu, bayi dan balita di Posyandu serta
kerugian yang dapat timbul apabila ibu, bayi dan balita tidak datang ke Posyandu, serta
pentingnya pemberian ASI eksklusif.
c. Persiapan Material :
1. Speaker
2. Liflet
3. Persiapan Tenaga : 18 orang peserta KKN
2. Pelaksanaan
Tim KKN-PPM yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 18 orang.
Pembagian tim dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki masing-masing
mahasiswa. Pertama-tama dilakukan koordinasi dengan kepala Puskesmas dan penanggung
jawab program Posyandu di Desa Katung mengenai jadwal kegiatan dan materi penyuluhan.
Kemudian kelompok sasaran diberikan informasi tentang jadwal penyuluhan yang akan
dilaksanakan pada saat kegiatan Posyandu. Penyuluhan dilakukan oleh 3 orang mahasiswa

KKN yang sudah mempersiapkan materi tentang pentingnya kehadiran di Posyandu dan
kerugian kerugian yang dapat timbul apabila ibu, bayi dan balita tidak datang ke Posyandu,
serta pentingnya pemberian ASI eksklusif. Peserta penyuluhan yang terkumpul berjumlah 80
orang. Para peserta penyuluhan berkumpul dalam satu ruangan sembari menunggu giliran.
Materi diberikan dengan menggunakan liflet sebagai sarana pemberian materi secara tatap
muka perorangan saat peserta menunggu giliran atau setelah selesai melaksanakan posyandu.
Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi singkat perorang untuk mengetahui pemahaman ibu
mengenai materi yang telah diberikan.

3. Rincian Jadwal Kegiatan
Kegiatan

Tempat

Tim(orang)

Waktu

Jumlah

(Jam)
Tahap Persiapan (Minggu III)
Survei

Balai

Desa 18

5

90

18

4

72

6

2

12

Katung
Pembentukan tim dan pembagian Posko KKN
tugas
Permohonan ijin pelaksanaan dan Instasi Terkait
diskusi mengenai tempat dan waktu
pelaksanaan
Persiapan materi penyuluhan

Posko KKN

9

24

216

Pengadaan alat penyuluhan

Posko KKN

18

8

144

Desa 18

2

36

Desa 12

4

48

Tahap Pelaksanaan (Minggu IV)
Persiapan tempat dan material Balai
(LCD, Sound)

Katung

Persiapan Kelompok Sasaran

Balai
Katung

Pelaksanaan penyuluhan

Balai

Desa 12

4

48

Desa 18

1

18

Katung
Evaluasi pelaksanaan

Kantor
Katung

Total

684

4. Monitoring dan Evaluasi Program
Waktu
Nama

Monitori

Kegiatan

ng

&

Evaluasi

Inidikator

Catatan

Keberhasilan

yang Perkembangan

akan di ukur

Kegiatan

Status
Hasil

Pemantauan dan
Keterangan

Penyuluhan
Pentingnya
ASI Eksklusif

Peningkatan

dan Imunisasi

pengetahuan

Balita,

ASI

Makanan

Ekslusif

dan

makanan pendamping

Pendamping
ASI,

Ibu

mengenai pentingnya

Pemberian

serta

Pilihan

Ibu

Balita dalam
Upaya
Peningkatan
Taraf
Kesehatan

ASI, imunisasi balita,

ke III

dan pilihan kontrasepsi
bagi ibu balita dalam

Kontrasepsi
Bagi

Minggu

meningkatkan

taraf

kesehatan ibu, bayi dan
balita di Desa Katung.

Akhir

Berhasil

Ibu, Bayi dan
Balita

5. Tempat dan Waktu
Tempat Pelaksanaan
Adapun tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah di Balai Banjar Katubng, Desa Katung,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

Waktu Pelaksanaan
a. Persiapan

: 3 Agustus s/d 14 Agustus 2016

b. Pelaksanaaan Hari/Tanggal : Senin, 15 Agustus 2016
: Pukul 08.00 – 12.00 WITA

c. Waktu

6. Indikator Keberhasilan
Output

: Sebanyak 50 % dari Ibu yang mengikuti penyuluhan mengalami peningkatan
pengetahuan pentingnya posyandu serta ASI eksklusif dengan tanya jawab singkat
mengenai materi Posyandu, ASI Ekslusif, dan pilihan kontrasepsi

Outcome

: Peningkatan pengetahuan pentingnya posyandu serta ASI eksklusif dengan tanya
jawab singkat mengenai materi Posyandu, ASI Ekslusif, dan pilihan kontrasepsi
dalam upaya peningkatan taraf kesehatan ibu, bayi dan balita di Desa Katung.

7. Kendala
Persiapan
Kendala

Solusi

Kesulitan dalam mengumpulkan ibu-ibu di Setelah berkoordinasi dengan kepala desa,
hari-hari rutin. Hal ini dikarenakan sebagian kader ibu balita dan Bidan di Pustu,
besar ibu-ibu memiliki pekerjaan sehingga diperoleh solusi untuk mengadakan edukasi
terdapat kecenderungan ibu-ibu untuk lebih pada saat Posyandu.
memilih

bekerja

dibandingkan

mendengarkan penyuluhan.

dengan

Pelaksanaan
Kendala

Solusi

Kurangnya minat ibu-ibu dalam mendengarkan Melakukan pemberian materi secara tatap
penyuluhan dan keterbatasan waktu yang muka perorangan sehingga pemberian
dimiliki ibu-ibu.

dapat lebih efektif dan lebih singkat

8. Anggaran Biaya
No
1

Nama Item
Fotokopi

Rp
Total

9. Lampiran-Lampiran

Harga

Kuantitas

200.00

150

Subtotal
Rp

30,000.00

Rp

30.000.00

B. Judul Program Kesehatan Masyarakat :
“Tenda Tensi dan Penyuluhan Bahaya Penyakit Kardiovaskular serta Rematik bagi Lansia Desa
Katung Sebagai Upaya Peningkatan Kesadaran Lansia Mengenai Pentingnya Pola Hidup Sehat”

Latar Belakang
Secara global kematian nomor satu setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit
kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh
darah, seperti penyakit jantung koroner, penyakit gagal jantung, dan hipertensi serta stroke.
Lingkungan sehat bagi jantung bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular bagi
individu, keluarga, dan warga sekitar. Dalam rangka mengendalikan peningkatan kejadian peyakit,
kematian, dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler perlu dilakukan upaya
pencegahan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dengan mengenali gejala dan risiko
penyakit kardiovaskular sehingga dapat menentukan langkah-langkah yang tepat.

Tekanan darah merupakan salah satu parameter hemodinamik yang sederhana dan mudah
dilakukan pengukurannya. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Angka kejadian di
Indonesia berkisar 2-18% di berbagai daerah jadi di Indonesia saat ini kira-kira terdapat 20 juta
orang penderita hipertensi. Prevalensi hipertensi cenderung meningkat. Di desa Katung, hampir
80% penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani. Penduduk Desa Katung juga memiliki
kebiasaan untuk meminum kopi setiap hari. Konsumsi kopi setiap hari merupakan faktor resiko
untuk terjadinya hipertensi. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan upaya untuk deteksi dini dan
penyuluhan masyarakat mengenai hipertensi. Salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk
mendeteksi adanya hipertensi pada masyarakat adalah tenda tensi.

Penyakit lain yang sering menyerang manusia usia lanjut selain penyakit hipertensi dan
stroke adalah rematik. Penyakit rematik pada lansia menyerang segala kelompok usia yang
ditandai dengan rasa sakit, pegal, dan kaku pada persendian. Pengenalan mengenai faktor risiko
terjadinya rematik dan cara pencegahan seperti pola hidup sehat dari segi makanan dan aktivitas
dan rajin berolahraga sangat diperlukan di Desa Katung. Hal ini sejalan dilakukan dengan senam
rutin Lansia sebanyak dua kali seminggu dan disertai dengan penyuluhan serta pemeriksaan

tekanan darah rutin setiap usai senam agar antusias lansia meningkat untuk menjalani gaya hidup
sehat.

Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari pelaksanaan tenda tensi dan penyuluhan pada lansia ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tekanan darah lansia yang mengikuti acara senam rutin lansia setiap minggunya
2. Memberi informasi dan tata laksana sederhana mengenai penyakit kardiovaskular dan rematik
3.Membangun kesadaran lansia mengenai pentingnya menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga

Hasil yang Diharapkan
1. Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah:
2. Peningkatan pengetahuan lansia mengenai manfaat Posyandu
3. Peningkatan pengetahuan lansia mengenai penyakit kardiovaskular dan rematik serta tata
laksana sederhana peningkatan jumlah lansia yang mengikuti olahraga rutin senam lansia rutin tiap
minggunya

Lingkup KKN PPM Universitas Udayana
1. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah lansia yang datang ke Posyandu lansia Desa
Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif KKN PPM
a. Persiapan :
1. Melakukan survei ke lapangan dan memberikan informasi mengenai penyuluhan
2. Melakukan pendekatan dengan instansi-instansi terkait
3. Mempersiapkan tim penyuluhan kesehatan diri dan lingkungan
4. Melakukan pembagian tugas untuk efisiensi waktu dan biaya yang diperlukan
b. Pelaksanaan Tahap Awal:
1.Mempersiapkan materi penyuluhan
2.Mempersiapkan alat penyuluhan
3.Mengurus izin kepada kepala desa dan penanggung jawab program
4.Pengumpulan peserta dan pelatihan program kegiatan

5.Memberikan tanya jawab dan penyuluhan
c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :
1.Melakukan evaluasi dari masing-masing program.
2.Melakukan pemecahan masalah yang timbul.

Metode KKN PPM UNUD
1. Persiapan
a. Persiapan sasaran :
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah lansia yang datang ke Posyandu lansia di Desa
Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
b. Persiapan Materi :
Materi yang diberikan meliputi hipertensi dan stroke yang termasuk penyakit kardiovaskular
dengan tatalaksana dan pencegahannya, serta pencegahan penyakit rematik.
Persiapan Material :
1. LCD Proyektor untuk memudahkan visualisasi materi yang diberikan dan menambah daya
tarik akan materi
2. Slide Powerpoint
3. Liflet
4. Persiapan Tenaga : 18 orang peserta KKN

2. Pelaksanaan
Tim KKN-PPM yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 18 orang.
Pembagian tim dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang
dimiliki masing-masing mahasiswa. Pertama kelompok sasaran diberitahukan informasi
tentang jadwal penyuluhan yang akan dilaksanakan pada saat kegiatan Posyandu Lansia.
Kepala Puskesmas, bidan pustu dan penanggung jawab program Posyandu dihubungi untuk
pemberitahuan jadwal kegiatan penyuluhan. Penyuluhan dilakukan oleh 2 orang yang sudah
mempersiapkan materi bahaya penyakit kardiovaskular serta rematik. Para peserta penyuluhan
dikumpulkan dalam suatu ruangan, presentasi dilakukan dengan menggunakan LCD. Sebelum
melakukan penyuluhan, dilakukan tanya jawab untuk mengetahui tingkat pengetahuan lansia
tentang penyakit kardiovaskular dan rematik. Lansia diberikan 5 pertanyaan seputar materi

yang akan diberikan. Setelah itu, dilakukan penyuluhan menggunakan media LCD dan
membagikan dan liflet. Dilanjutkan sesi tanya jawab kembali untuk mengevaluasi materi yang
telah diberikan.
Antusias lansia untuk datang ke balai banjar mengikuti senam rutin lansia merupakan hal
yang penting, maka dilakukan pemeriksaan tekanan darah setiap lansia akan memulai senam.
Tenda tensi dilaksanakan setiap dua kali seminggu.. Lansia melakukan absensi kehadiran
terlebih dahulu kemudian selanjutnya pemeriksaan tekanan darah dan pencatatan.

3. Rincian Jadwal Kegiatan
Kegiatan

Tempat

Tim(orang)

Waktu(Jam)

Jumlah

15

10

150

Posko KKN

6

32

192

Pembentukan tim dan pembagian Posko KKN

24

8

192

6

2

12

Tahap Persiapan (Minggu II)
Survei

Kantor Desa
Katung

Penyiapan Materi

tugas
Permohonan ijin pelaksanaan dan Instasi Terkait
diskusi mengenai tempat dan waktu
pelaksanaan
Persiapan materi penyuluhan

Posko KKN

9

63

567

Pengadaan Alat dan Bahan

Desa Katung

18

16

288

Balai

Banjar

18

2

36

Banjar

24

6

144

Banjar

2

4

8

Tahap Pelaksanaan (Minggu III)
Persiapan Kelompok Sasaran

Katung
Persiapan tempat dan material Balai
(LCD, Sound)

Katung

Pelaksanaan penyuluhan

Balai
Katung

Evaluasi pelaksanaan

Balai

Banjar

18

2

48

Banjar

18

2

36

Banjar

18

6

108

Katung
Persiapan Kelompok Sasaran

Balai
Katung

Persiapan tempat dan material Balai
(LCD, Sound)

Katung
Total

1781

4. Monitoring dan Evaluasi Program

Nama
Kegiatan

Waktu

Inidikator

Catatan

Monitoring Keberhasilan
& Evaluasi

yang Perkembangan

akan di ukur

Kegiatan

Status Akhir
Hasil
Pemantauan dan
Keterangan

Tenda Tensi
dan

Peningkatan

Penyuluhan

Pengetahuan

Bahaya
Penyakit

Akhir minggu

Kardiovaskular

ke III

serta Rematik
bagi Lansia

mengenai

Penyakit

Kardiovaskuler
Rematik

Lansia

bagi

serta

Berhasil

Lansia

Desa Katung

Desa Katung

5. Tempat dan Waktu
Tempat Pelaksanaan
Adapun tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah di Balai Desa Katung, Desa Katung, Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli
Waktu Pelaksanaan

a. Persiapan

: 1 Agustus s/d 9 Agustus 2016

b. Pelaksanaaan Hari/Tanggal : Rabu, 10 Agustus 2016, dan setiap hari Rabu dan Sabtu
: Pukul 08.00 – selesai

c. Waktu

6. Indikator Keberhasilan
Output

: Sebanyak 70 % dari lansia yang mengikuti penyuluhan mengalami peningkatan
pengetahuan bahaya penyakit kardiovaskular dan rematik pada akhir penyuluhan
yang dilakukan dengan sesi tanya jawab.

Outcome

:Peningkatan pengetahuan lansia mengenai bahaya penyakit kardiovaskular dan
rematik serta peningkatan kesadaran lansia untuk menjaga kesehatan dengan
olahraga yang rutin di Desa Katung yang ditandai dengan peningkatan jumlah lansia
yang mengikuti senam rutin setiap minggunya.

7. Kendala
Persiapan
Kendala

Solusi

Pengadaan alat, bahan dan tempat pelaksanaan Melakukan kerjasama dengan aparat desa dan
yang

memungkinan

untuk

melakukan petani disana agar memperoleh tempat yang

kegiatan.

cocok serta alat dan bahan yang cukup.

Pelaksanaan
Kendala
Waktu

pelaksanaan

Solusi

penyuluhan

sedikit Mengarahkan peserta yang sudah datang

terundur karena datangya peserta yang tidak ketempat penyuluhan agar tidak meninggalkan
bersamaan.

tempat acara.

Banyak lansia yang tidak bisa membaca atau Melakukan evaluasi keberhasilan penyuluhan
menulis

sehingga

tidak

memungkinkan dengan memberikan pertanyaan secara lisan

evaluasi keberhasilan penyuluhan dengan pretest dan post-test dalam bentuk tertulis

8. Anggaran Biaya
No
1

Nama Item
Fotokopi

Rp
Total

9. Lampiran-Lampiran

Harga

Kuantitas

200.00

150

Subtotal
Rp

30,000.00

Rp

30.000.00

C. Judul Program Kesehatan Masyarakat :
“Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Serta Simulasi Cara Mencuci Tangan dan
Menggosok Gigi Yang Baik dan Benar”
Latar Belakang
Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia PHBS adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
kesehatan di masyarakat. Adapun ruang lingkup PHBS adalah rumah tangga, tempat umum, dan
sekolah. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga
sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan
setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang
kondusif untuk hidup sehat. Sekolah tempat pendidikan formal merupakan wadah yang tepat untuk
mengajarkan dan menyebarkan informasi sejak dini kepada generasi muda. Kader kesehatan dini
yang dimaksud adalah penyuluhan dan simulasi kepada anak-anak sekolah dasar terutama yang
duduk di kelas 4, 5 dan 6 sebagai kader kesehatan yang selanjutnya bertanggung jawab untuk
menularkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan cara mencuci tangan dengan baik dan benar
serta pemilahan sampah secara tepat kepada teman-teman yang lain.
Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari pelaksanaan program penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat serta
simulasi cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar adalah sebagai berikut.
1.

Meningkatnya pengetahuan peserta mengenai perilaku hidup bersih dan sehat serta cara
menggosok gigi dan mencuci tangan yag baik dan benar.

2.

Meningkatkan keterampilan dan perilaku peserta dalam menjaga kesehatan diri dengan
melakukan praktek mencuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar.

3.

Menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada
keluarga.

Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut.
1.

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sebagai modal
untuk menjaga kesehatan.

2.

Peserta dapat mengetahui manfaat dan cara mencuci tangan dan godok gigi yang baik dan
benar, serta penyakit yang ditimbulkan

3.

Masayarakat menjadi tau apa hal yang dilakukannya sebagai kontribusi menjaga
kebersihan dan kesehatan minimal untuk dirinya sendiri dan selanjutnya untuk orang di
sekitarnya.

4.

Diharapkan peserta mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di lingkungan sekitar.

Lingkup KKN PPM Universitas Udayana
1.

Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah lansia yang datang ke Posyandu lansia Desa
Katung, Siswa-siswi SD Katung, dan Murid-murid TK Katung.

2.

Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi partisipatif KKN PPM Universitas Udayana
a. Persiapan
1. Menentukan target peserta yang akan mendapatkan penyuluhan perilaku hidup
bersih dan sehat serta simulasi cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik
dan benar.
2. Meminta izin dan berkoordinasi dengan pihak puskesmas kintamani VI, kader
puskesmas untuk program lansia, dan pihak sekolah SD Katung serta TK Katung.
3. Melakukan survei dan mempersiapkan segala peralatan dan perlengkapan yang
akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
4. Merancang jadwal pelaksanaan serta rancangan anggaran biaya yang akan
digunakan.
5. Memberikan pengumuman kepada peserta mengenai kegiatan yang akan dilakukan
dan perlatan apa saja yang perlu dibawa ketika kegiatan dilaksanakan.

b. Pelaksanaan Tahap Awal

1. Melakukan kordinasi terakhir dengan kader lansia, kepala sekolah SDN
Katung, kepala sekolah TK Katung
2. Menyiapkan semua peralatan dan materi yang dibutuhkan.
3. Mengadakan rapat dengan seluruh anggota KKN, membagi tugas kepada
masing-masing peserta KKN, dan melatih semua peserta KKN agar dapat
memberikan contoh bagaimana cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang
baik dan benar.
4. Menyiapkan tempat yang akan digunakan untuk penyuluhan dan memastikan
semua peralatan yang dibutuhkan sudah siap.
5. Melakukan absensi kepada peserta
6. Melakukan pre test
7. Pemberian materi dan simulasi
8. Melakukan post test
c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi
1. Melakukan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan.
2. Melakukan pemecahan masalah yang timbul.

Metode KKN PPM Universitas Udayana
1. Persiapan
a. Persiapan sasaran
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah lansia yang datang ke Posyandu lansia di
Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dan siswa-siswi SDN Katung,
serta murid-murid TK Katung.
b. Persiapan Materi:
Materi yang diberikan meliputi pengertian dan cara mencuci tangan yang baik dan
benar, pemilahan sampah rumah tangga yang tepat, serta penyakit yang dapat
ditimbulkan apabila tidak menjaga kesehatan dengan mencuci tangan dan mengelola
sampah dengan baik dan benar.
c. Persiapan Material:
-

LCD Proyektor untuk memudahkan visualisasi materi yang diberikan dan
menambah daya tarik akan materi promosi kesehatan

-

Soal pre test dan post test

-

Slide Power Point

-

Poster

-

Hand senitiser

-

Hadiah peserta

-

Odol

-

Persiapan tenaga: 18 orang peserta KKN

2. Pelaksanaan
Tim KKN-PPM Udayana yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah
sebanyak 18 orang dengan pembagian kerja yang dilakukan disesuaikan dengan bidang
ilmu yang dimiliki masing-masing mahasiswa. Pertama, kelompok sasaran diberitahukan
informasi tentang jadwal pelaksanaan penyuluhan dan simulasi yang sebelumnya telah
dikoordinasikan dengan instansi terkait. Kegiatan ini dilakukan dalam 2 hari yang berbeda,
dimana penyuluhan PHBS dan cara mencuci tangan yang baik dan benar yang pertama
ialah dengan peserta lansia. Pemberian materi PHBS dan simulasi cara mencuci tangan