PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PURBATUA TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MELALUI
PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PURBATUA
TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh:

Sartika Sitompul
NIM 4101111045
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

2014

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi berjudul
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Melalui Pendekatan Matematika Realistik di Kelas VII
SMP Negeri 2 Purbatua Tahun Ajaran 2014/ 2015”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari jurusan matematika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd, Bapak Drs. W. L.
Sihombing, M.Pd, dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, selaku dosen penguji yang

telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih
juga kepada Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan. Terima
kasih juga kepada Bapak Dr. KMS. M. Amin Fauzi, M.Pd, Bapak Denny Haris,
S.Si, M.Si, dan Bapak Kairuddin, S.Si, M.Si selaku validator yang telah
memberikan waktu dan masukan terhadap perangkat pembelajaran yang
dikembangkan penulis.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd
selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku
Sekretaris Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik,
M.Si selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku
Dekan FMIPA, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis dan memberikan
kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

v

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kepala SMP
Negeri 2 Purbatua Bapak Happy Raymond. P. Nababan, S.Pd, Ibu Sorta

Sihombing, S.Pd, seluruh Bapak/ Ibu guru beserta Staf Pegawai, dan siswa-siswi
kelas VII SMP Negeri 2 Purbatua yang telah membantu penulis selama
melaksanakan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang
tersayang R. Sitompul, Ibunda tercinta D. Simatupang, yang selalu memberikan
limpahan kasih sayang, doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan yang tak
ternilai harganya. Serta kakak tersayang Nani Salbiyah Sitompul beserta abang
ipar M. Royyan Harahap, Abang tersayang Mangun Sitompul, S.T, Adik
tersayang Sakban Sitompul dan Norkhaliza Sitompul, serta keponakan tersayang
Salsabila dan Najwa yang begitu banyak memberikan do’a dan motivasi,
semangat serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED
serta seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan doa, dukungan, semangat
dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
Terima kasih juga buat sahabat penulis yang telah banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta memberikan semangat dan
dukungan yaitu Vansstriw (Eva, Nur Fitriana, Rima, Susi, Triana, Widia), Teman
kos (Angraini, Sarah, Bebi, Siti) dan semua teman–teman sekelas Matematika
Reguler Dik C’10.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari

segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan,
Penulis

September 2014

Sartika Sitompul
NIM. 4101111045

iii

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MELALUI
PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PURBATUA
TAHUN AJARAN 2014/2015


Sartika Sitompul (4101111045)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) efektivitas perangkat
pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik
terhadap pemahaman konsep di kelas VII SMP Negeri 2 Purbatua, dan (2) respon
siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan
matematika realistik di kelas VII SMP Negeri 2 Purbatua.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2
Purbatua. Objek penelitian ini adalah pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes untuk meningkatkan
pemahaman konsep matematika melalui pendekatan matematika realistik di kelas
VII SMP Negeri 2 Purbatua. Jenis Penelitian ini adalah penelitian pengembangan
(research and development / R&D) dengan menggunakan pengembangan model
4-D (Four D Model) yang dikemukakan Thiagarajan, Semmel dan Semmel yang
telah dimodifikasi terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pendefenisian (define), tahap
perancangan (design) dan tahap pengembangan (develop). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar validasi ahli, tes dan angket respon siswa.

Teknik analisis data dalam pengembangan perangkat pembelajaran digunakan
teknik analisis statistik deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) efektivitas perangkat
pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan matematika realistik
(PMR) terhadap pemahaman konsep disimpulkan pada: (a) ketuntasan belajar
siswa secara klasikal sebesar 86,21 % dan (b) ketercapaian indikator berada pada
kriteria keefektivan; (2) Respon siswa terhadap komponen dan kegiatan
pembelajaran menggunakan matematika realistik adalah positif.

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran


Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1

7
8
8
8
9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Pembelajaran
2.1.2. Pembelajaran Matematika
2.1.3. Pemahaman Konsep Matematika
2.1.4. Pendekatan Matematika Realistik
2.1.4.1. Prinsip Utama PMR
2.1.4.2. Karakteristik PMR
2.1.4.3. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Realistik
2.1.4.4. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Pembelajaran Realistik
2.1.5. Materi Himpunan
2.1.6. Perangkat Pembelajaran
2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
2.1.7.1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-D

2.2. Kerangka Konseptual

10
10
10
11
13
15
16
18
20
22
23
27
37
38
43

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Subjek dan Objek Penelitian
3.2.1. Subjek Penelitian
3.2.2. Objek Penelitian
3.3. Jenis Penelitian
3.4. Prosedur Pengembangan ...........................................................................
3.5. Instrumen Pengumpulan Data

44
44
44
44
44
44
44
44
45
49


vii

3.5.1. Lembar Validasi Ahli
3.5.2.Tes
3.5.3 Angket Respons Siswa
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Analisis Data Hasil Validasi Ahli
3.6.2. Analisis Efektivitas Perangkat Pembelajaran yang
Dikembangkan Melalui Pendekatan Matematika Realistik
3.6.3. Analisis Angket terhadap Perangkat Pembelajaran/ Kegiatan
Pembelajaran

49
52
52
53
53
55
57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran
4.1.1. Deskripsi Tahap Pendefinisian (Define)
4.1.2. Deskripsi Tahap Perancangan (Design)
4.1.3. Hasil Tahap Pengembangan (Develop)
A. Hasil Validasi Ahli
B. Hasil Ujicoba
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1. Efektivitas Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan Melalui
Pendekatan Matematika Realistik Terhadap Pemahaman Konsep
4.2.2. Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan
Melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR)

59
59
59
63
67
67
73
93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

99

5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

99
99

DAFTAR PUSTAKA

93
96

100

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintaks Implementasi Pembelajaran Realistik

20

Tabel.3.1. Indikator/ Aspek yang Diamati pada Respons Siswa
Terhadap Kegiatan Pembelajaran

52

Tabel 3.2 Deskripsi Rata-rata Skor Validasi RPP

54

Tabel 3.3. Deskripsi Rata-rata Skor Validasi LKS

54

Tabel 3.4. Tingkat Pemahaman Konsep Matematika

55

Tabel 3.5. Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap

56

Tabel 4.1. Media dan Alat Peraga Pembelajaran Materi Pokok Himpunan
Kelas VII

64

Tabel 4.2. Hasil Validasi RPP

67

Tabel 4.3. Revisi RPP Berdasarkan Hasil Validasi

68

Tabel 4.4. Hasil Validasi LKS

69

Tabel 4.5. Revisi LKS Berdasarkan Hasil Validasi

70

Tabel 4.6. Hasil Validasi Tes

72

Tabel 4.7. Revisi Tes Berdasarkan Hasil Validasi

72

Tabel 4.8. Hasil Penilaian Pengetahuan Siswa pada Ujicoba I

74

Tabel 4.9. Hasil Penilaian Sikap Siswa pada Ujicoba I

75

Tabel 4.10. Penjelasan Indikator Aspek Sikap

76

Tabel 4.11. Hasil Penilaian Keterampilan Siswa pada Ujicoba I

77

Tabel 4.12. Penjelasan Indikator Penilaian Aspek Keterampilan

79

Tabel 4.13. Ketuntasan Belajar Individual Siswa pada Ujicoba I

79

Tabel 4.14. Ketercapaian Indikator Pemahaman Konsep Matematika pada
Ujicoba I

81

Tabel 4.15. Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Pelaksanaan
Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik
Ujicoba I

82

Tabel 4.16. Revisi Ujicoba I

84

Tabel 4.17. Hasil Penilaian Pengetahuan Siswa pada Ujicoba II

85

Tabel 4.18. Hasil Penilaian Sikap Siswa pada Ujicoba II

86

x

Tabel 4.19. Hasil Penilaian Keterampilan Siswa pada Ujicoba II

88

Tabel 4.20. Ketuntasan Belajar Individual Siswa pada Ujicoba II

89

Tabel 4.21. Ketercapaian Indikator Pemahaman Konsep Matematika pada
Ujicoba II

90

Tabel 4.22. Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Perangkat dan
Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Matematika
Realistik Ujicoba II

92

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Proses Belajar Matematisasi Konsep

16

Gambar 2.2. Diagram Alir Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Modifikasi dari 4-D

42

Gambar 3.1. Prosedur Pengembangan

46

Gambar 4.1. Tingkat Ketuntasan Klasikal pada Ujicoba I dan II

95

Gambar 4.2. Ketercapaian indikator pada ujicoba I dan II

96

Gambar 4.3. Persentase Respon Positif Siswa pada Ujicoba I dan II

97

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................ 103
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa ................................................................... 135
Lampiran 3 Kisi-kisi Soal Pemahaman Konsep.............................................. 156
Lampiran 4 Soal Postest.................................................................................. 157
Lampiran 5 Kunci Jawaban Postest .............................................................. 160
Lampiran 6 Pedoman Penskoran Postest

163

Lampiran 7 Lembar Validasi RPP

165

Lampiran 8 Lembar Validasi LKS ................................................................ 167
Lampiran 9 Lembar Validasi Postest Pemahaman Konsep

169

Lampiran 10 Angket Respons Siswa Terhadap Perangkat dan Pelaksanaan
Pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik

170

Lampiran 11 Hasil Validasi RPP

171

Lampiran 12 Hasil Validasi LKS

178

Lampiran 13 Hasil Validasi Tes Pemahaman Konsep

186

Lampiran 14 Hasil Tes Pemahaman Konsep

190

Lampiran 15 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa

193

Lampiran 16 Hasil Ketercapaian Indikator

196

Lampiran 17 Hasil Respon Siswa

201

Lampiran 18 Dokumentasi Penelitian

203

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 (dalam Pidarta, 2009: 11)
mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan,
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian,
pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam menentukan kualitas suatu
bangsa. Pendidikan memiliki peran dalam mewujudkan sumber daya manusia
yang bermutu agar mampu menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta dapat menggunakannya untuk kesejahteraan bangsa. Seperti
yang disampaikan oleh Trianto (2011: 1) bahwa:
“Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik,
sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan
problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh
potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep
pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus
memasuki kehidupan dimasyarakat dan dunia kerja, karena yang
bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah
untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
saat ini maupun yang akan datang.”
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern. Matematika adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang
posisinya sangat penting diantara disiplin ilmu lainnya,seperti bidang Biologi,
Fisika, Kimia, Ekonomi, bahkan dalam disiplin ilmu sosial seperti Sosiologi dan
Geografi. Matematika tidak hanya berguna dalam pelajaran berhitung, tetapi juga
dalam penataan cara berfikir manusia. Seperti dikemukakan oleh Niss (dalam
Hadi, 2005: 3) bahwa:
“salah satu alasan utama diberikan matematika kepada siswa-siswa di
sekolah adalah untuk memberikan kepada setiap individu pengetahuan
yang dapat membantu mereka untuk mengatasi berbagai hal dalam

2

kehidupan, seperti pendidikan atau pekerjaan, kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, dan kehidupan sebagai warga negara.”
Dengan melihat pentingnya matematika, maka matematika perlu diberikan
sejak pendidikan dasar. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun
2006 (dalam Wijaya, 2012 : 16) tentang Standar Isi, menyebutkan bahwa
pembelajaran matematika bertujuan supaya siswa memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Dari tujuan pembelajaran matematika di atas, terlihat bahwa sudah ada
usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia. Namun
kenyataan di lapangan kualitas pendidikan matematika di sekolah belum
menampakkan hasil yang memuaskan, baik ditinjau dari proses pembelajarannya
maupun dari hasil prestasi belajar siswanya. Sanjaya (2011 : 1) mengatakan:
“Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses
pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk
menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang

3

diingatnya itu untuk menghubungkan dengan kehidupuan sehari-hari.
Akibatnya? Ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar
secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.”
Hal tersebut juga terjadi pada pembelajaran matematika di Indonesia, dimana
guru-guru matematika di Indonesia hanya melakukan penyampaian fakta tanpa
memperhatikan proses pembelajaran, sehingga tidak memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi siswa. Siswa dianggap berhasil apabila mampu
mengingat banyak fakta tanpa memahami fakta tersebut.
Pada mata pelajaran matematika, rendahnya hasil dan motivasi belajar
siswa dapat dilihat dari hasil IMO (International Mathematical Olympiad ) 2012
yang dilaksanakan di Jerman, Indonesia menempati peringkat ke-35 dari 100
negara yang ikut serta. Selain itu, untuk nilai PISA (Programme For International
Student Assessment) 2009 yang mengukur kemampuan literasi membaca,
matematika, dan sains siswa berusia 15 tahun di SMP/MTs/SMA/MA/SMK, skor
Indonesia untuk kemampuan matematika adalah 371 dari skor rata-rata 494. Hal
ini menunjukkan kemampuan matematika siswa indonesia masih dibawah standar
internasional. Hasil TIMSS 2007 juga tidak menunjukkan hasil menggembirakan,
skor Indonesia untuk tingkat delapan (setingkat SMP), Indonesia berada di
peringkat 38 dari 42 negara. Nilai rata-rata yang didapat siswa Indonesia juga
masih tergolong buruk, yaitu hanya 386. Sedangkan rata-rata nilai seluruh negara
yang disurvei adalah 500 (Leo, 2013).
Matematika masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar
siswa di Indonesia. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sangat
membosankan dan sulit dipelajari. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran adalah guru, sebab guru merupakan ujung tombak yang
berhubungan langsung dengan siswa. Rendahnya hasil belajar matematika salah
satunya disebabkan oleh masih banyaknya guru yang masih menggunakan
pembelajaran konvensional, sehingga pembelajaran berpusat pada guru (teacher
centered) dan tidak melibatkan siswa. Hal ini mengakibatkan siswa hanya
menghafal konsep dan tidak mampu memahami bahkan pada bagian yang paling
sederhana sekalipun, banyak konsep yang dipahami secara keliru sehingga

4

matematika dianggap sebagai ilmu yang sulit. Padahal pemahaman konsep
merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran matematika dan
merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika. Seperti yang disampaikan
oleh Trianto (2011: 6) :
“Tidak dapat disangkal , bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat
penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak
pada bagaimana konsep itu dipahami oleh subjek didik. Pentingnya
pemahaman konsep dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi
sikap, keputusan, dan cara-cara memecahkan masalah.”
Konsep-konsep dalam matematika terorganisasi secara sistematis, logis,
dan hirarkis dimulai dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks.
Sepintas konsep matematika yang diberikan pada siswa sekolah dasar (SD)
sangatlah sederhana dan mudah, tetapi sebenarnya materi matematika SD memuat
konsep-konsep yang mendasar dan penting serta tidak boleh dipandang sepele.
Diperlukan kecermatan dalam menyajikan konsep-konsep tersebut, agar siswa
mampu memahaminya secara benar, sebab kesan dan pandangan yang diterima
siswa terhadap suatu konsep di sekolah dasar dapat terus terbawa pada masa-masa
selanjutnya (Prihandoko, 2005: 1).
Karena setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda, tidak
dapat dipungkiri untuk mencapai pemahaman konsep dalam matematika tidaklah
mudah. Walaupun demikian guru perlu mengupayakan peningkatan pemahaman
konsep matematika peserta didik. Salah satu caranya adalah guru dituntut agar
secara profesional mampu memilih dan menggunakan pendekatan, model dan
metode yang tepat dalam pembelajaran sehingga mampu melibatkan siswa dalam
pembelajaran.
Salah satu pendekatan yang dianggap mampu meningkatkan pemahaman
konsep matematika peserta didik adalah Pendekatan Matematika Realistik (PMR).
Dalam PMR, dunia nyata (real world) digunakan sebagai titik awal untuk
pengembangan ide dan konsep matematika. Dunia nyata adalah segala sesuatu di
luar matematika, seperti mata pelajaran lain selain matematika, atau kehidupan
sehari-hari dan lingkungan sekitar kita (Blum & Niss dalam Hadi (2005: 19).
Didalam PMR, pembelajaran harus dimulai dari sesuatu yang riil sehingga siswa

5

dapat terlibat dalam proses pembelajaran bermakna. Dalam proses tersebut peran
guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator bagi siswa dalam proses
rekonstruksi ide dan konsep matematika.
Di dalam PMR, pembelajaran tidak dimulai dari definisi, teorema atau
sifat-sifat kemudian dilanjutkan dengan contoh-contoh, seperti yang selama ini
dilaksanakan di berbagai sekolah. Namun sifat-sifat, definisi dan teorema itu
diharapkan seolah-olah ditemukan kembali oleh siswa melalui penyelesaian
masalah kontekstual yang diberikan guru di awal pembelajaran. Dengan demikian
dalam PMR siswa didorong atau ditantang untuk aktif bekerja, bahkan diharapkan
dapat mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya.
Tersedianya perangkat pembelajaran yang berkualitas merupakan salah
satu faktor yang dapat menunjang proses pembelajaran berjalan dengan baik dan
dapat meningkatkan mutu pendidikan. Menurut Subanindro (2012) menyatakan
bahwa bentuk nyata dari persiapan guru adalah membuat perangkat pembelajaran
sebelum

melaksanakan

kegiatan

pembelajaran.

Perangkat

pembelajaran

nantinya dapat digunakan sebagai pedoman guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Perangkat pembelajaran memberikan kemudahan dan dapat
membantu guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Oleh karena itu yang sangat penting dilakukan sekarang ini
adalah mengembangkan perangkat pembelajaran, sekaligus melatihkan kepada
guru suatu model pembelajaran yang berbasis aktivitas siswa.
Damsar mengatakan karena adanya dorongan guru menjadi profesional
maka guru diharuskan meningkatkan kualitas, kompetensi, dan keahlian
profesional mereka. Salah satu yang harus dipersiapkan guru sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah membuat perangkat pembelajaran.
Menurut Ibrahim dalam Trianto (2011: 201) menyatakan bahwa perangkat
pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat
berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa
(LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran,
serta buku ajar siswa. Namun kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa masih
terdapat perangkat pembelajaran yang tidak sesuai dengan kurikulum yang

6

berlaku. Hal ini terjadi karena masih banyak guru yang membuat perangkat
pembelajaran hanya sebagai bagian dari tugas guru saja tanpa memikirkan
kegunaan perangkat pembelajaran itu sendiri sebagai pedoman guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran sehingga tercipta suasana pembelajaran yang
efektif dan efisien.
Dari hasil observasi awal di SMP Negeri 2 Purbatua, diketahui bahwa guru
tidak mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum proses pembelajaran.
Padahal, seharusnya RPP sudah dirancang dan selesai sebelum pembelajaran
dimulai sebagai bentuk kesiapan seorang guru. Jika di lihat dari RPP yang dibuat
tahun lalu, RPP yang dibuat guru belum mencerminkan model maupun
pendekatan pembelajaran. Selain itu diketahui pula bahwa dalam proses
pembelajaran siswa tidak menggunakan LKS, tetapi siswa hanya mengerjakan
soal latihan yang ada di buku ajar siswa. Sekolah ini belum menerapkan
kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Padahal, kurikulum 2013 untuk kelas
VII pada tahun ajaran 2013/ 2014 seharusnya sudah diterapkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika yang
mengajar di kelas VII, ibu Sorta Sihombing, S.Pd diperoleh informasi bahwa
pemahaman konsep matematika siswa pada materi himpunan di kelas VII masih
jauh dari apa yang diharapkan. Berdasarkan tes awal yang diberikan kepada siswa
dengan soal sebagai berikut:
Apakah kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok berikut merupakan
suatu himpunan atau bukan? kemudian tuliskan alasannya!
a. Kelompok siswa yang berat badannya lebih dari 40 kg
b. Kelompok siswa yang kaya raya
c. Kumpulan hewan berkaki dua
Dari tes awal tersebut terlihat bahwa siswa belum memahami konsep defenisi
himpunan. Dimana siswa belum mengerti definisi himpunan sebagai kumpulan
objek yang bisa didefinisikan dengan jelas atau mempunyai karakteristik yang
sama, sehingga siswa mengganggap setiap kumpulan atau kelompok adalah
himpunan.
Kemudian berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan juga bahwa guru
masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Hal ini

7

menyebabkan minat belajar siswa kurang, proses pembelajaran tidak efektif dan
efisisen, pembelajaran berpusat pada guru, kurangnya keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran dan pemahaman konsep siswa masih kurang.
Oleh karena pentingnya perangkat pembelajaran dalam menunjang proses
pembelajaran, peneliti bermaksud untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
yang mengacu pada kurikulum 2013 dengan menerapkan pendekatan matematika
realistik yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep matematika
siswa. Salah satu karakteristik Pendekatan matematika realistik adalah
penggunaan konteks. Fungsi paling fundamental dari konteks dalam PMR adalah
memberikan siswa suatu akses yang alami dan motivatif menuju konsep
matematika. Konteks harus memuat konsep matematika tetapi dalam suatu
kemasan yang bermakna bagi siswa sehingga konsep matematika tersebut dapat
dibangun dan ditemukan kembali secara alami oleh siswa. Dengan demikian
pengembangan perangkat pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik
diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.
Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB)
yang disusun berdasarkan indikator pemahaman konsep matematika.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian

dengan

judul:

“Pengembangan

Perangkat

Pembelajaran

Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Melalui pendekatan
Matematika Realistik di Kelas VII SMP Negeri 2 Purbatua Tahun Ajaran
2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah :
1.

Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sangat membosankan dan sulit
dipelajari.

8

2.

Guru

masih mengajar menggunakan pendekatan tradisional (teacher

centered) sehingga tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran.
3.

Kurangnya kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.

4.

Belum tersedianya perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS dan Tes hasil
belajar (THB) yang dapat menunjang proses pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti jelas dan terarah sehingga dapat mencapai
sasaran yang ditentukan, maka penulis membatasi masalah pada:
1.

Objek yang akan diteliti adalah pengembangan RPP, Lembar Kerja Siswa
(LKS), dan Tes Hasil Belajar.

2.

Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Purbatua Tahun
Ajaran 2014/ 2015.

3.

Materi pokok dalam penelitian ini adalah Himpunan.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah adalah:
1.

Bagaimanakah efektifitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan
melalui pendekatan matematika realistik terhadap pemahaman konsep di
kelas VII SMP Negeri 2 Purbatua?

2.

Bagaimanakah respon siswa terhadap perangkat pembelajaran yang
dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik di kelas VII SMP
Negeri 2 Purbatua?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui efektifitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan
melalui pendekatan matematika realistik terhadap pemahaman konsep di
kelas VII SMP Negeri 2 Purbatua.

9

2.

Untuk mengetahui respons siswa terhadap perangkat pembelajaran yang
dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik di kelas VII SMP
Negeri 2 Purbatua.

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa, dapat menambah sumber belajar untuk meningkatkan pemahaman
konsep siswa SMP kelas VII khusunya untuk materi pokok himpunan.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik.
3. Bagi

kepala

sekolah,

sebagai

bahan

masukan

mengenai

manfaat

pengembangan perangkat pembelajaran di sekolah.
4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam
melaksanakan tugas pendidikan dimasa yang akan datang.
5. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan bagi pembaca dan sebagai bahan
rujukan untuk melakukan peneliti selanjutnya.

99

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini,
dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan
pendekatan

matematika

realistik

terhadap

pemahaman

konsep

siswa

disimpulkan pada: (i) ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 86,21 %
(ii) ketercapaian indikator efektif.
2. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran
yang dikembangkan dengan pendekatan matematika realistik (PMR) positif
yaitu di atas 80 %.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik yang diterapkan pada kegiatan
pembelajaran memberikan beberapa hal yang penting untuk diperhatikan. Untuk
itu peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan ini baru sampai pada tahap
pengembangan, belum diimplementasikan secara luas di sekolah-sekolah.
Untuk

mengetahui

efektivitas

perangkat

pembelajaran

menggunakan

pendekatan matematika realistik ini, disarankan pada para guru dan peneliti
untuk

mengimplementasikan

perangkat

pembelajaran

menggunakan

pendekatan matematika realistik ini pada ruang lingkup yang lebih luas di
sekolah-sekolah.
2. Bagi guru yang ingin menerapkan perangkat pembelajaran menggunakan
pendekatan matematika realistik pada materi pokok yang lain dapat
merancang/ mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran yang diperlukan
dengan memperhatikan komponen-komponen pendekatan pembelajaran dan
karakteristik dari materi yang akan dikembangkan.

100

DAFTAR PUSTAKA
Asmin.,Mansyur,A., (2012), Pengukuran dan Peniaian Hasil Belajar dengan
Analisis Klasik dan Modern, Larispa Indonesia, Medan.
Badarudin,
(2011),
Model
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
(http://ayahalby.wordpress.com/2011/02/23/model-pengembanganperangkat-pembelajaran/), (accessed Maret 2014).
Buhari,B., Perangkat Pembelajaran, (2011), http://bustangbuhari.wordpress.com
/2011/08/25/perangkat-pembelajaran-sebuah-pengantar/, (accessed Maret
2014).
Damsar, (2011), Pengantar Sosiologi Pendidikan, Kencana, Jakarta.
FMIPA, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Hadi,S., (2005), Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya., Tulip,
Banjarmasin.
Harjanto, (2010), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Hudojo,H., (2005), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,
UM Press, Malang.
Ibrahim,R., Syaodih,N., (2010), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Kemdikbud, (2013), Bahan Ajar Training of Trainer (ToT) Implementasi
Kurikulum 2013 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SD/SMP/SMA/SMK, Jakarta, Kemdikbud.
Leo,A., Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa Indonesia. http://agusleo2.
blogspot.com/2013/04/rendahnya-hasil-belajar-matematika.html, (accessed
Februari 2014).
Muchayat, (2011), Pengembangan Perangkat pembelajaran Matematika dengan
Strategi Ideal Problem Solving Bermuatan Pendidikan Karakter, Jurnal PP,
1: 200-208
Nisbah,F., (2013), Pembelajaran Matematika Realistik, http://faizalnizbah.
blogspot.com/2013/05/pembelajaran-matematika-realistik.html, (accessed
Maret 2014).
Nizarwati, Hartono,Y., Aisyah,N., (2009), Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berorientasi Konstruktivisme untuk Mengajarkan Konsep
Perbandingan Trigonometri Siswa Kelas X SMA, Jurnal Pendidikan
Matematika, 3: 57-72.

101

Nurhidayah, E., (2010), Penerapan Pembelajaran Realistik untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Pokok Bahasan Aritmetika
Sosial Kelas VII SMP Negeri 1 Arse Tahun Ajaran 2009/2010., Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Pidarta, M., (2009), Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak
Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta.
Prihandoko,A.C., (2005), Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan
Menyajikannya dengan Menarik, Depdiknas, Jakarta.
Putri,M. (2012), Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
yang di Ajar dengan Pembelajaran Matematika Realistik dengan
Pembelajaran konvensional di Kelas IX SMP Negeri 3 Lubuk Pakam T.A
2012 / 2013., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Rohani. (2013), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan
Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan
Masalah
dan
Disposisi
Matematika
Siswa
SMPMuhammadiyah-24Aekkanopan.,Tesis, Program Pascasarjana Unimed.
Medan
Rusdi,A., (2008), Perangkat Pembelajaran, http://anrusmath.wordpress.com
/2008/09/29/perangkat-pembelajaran/ (accessed Maret 2014).
Sagala,S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Siregar,E., Nara,H., (2011), Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia,
Bogor.
Subanindro, (2012), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Trigonometri
Berorientasikan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematik Siswa
SMA, Prosiding November 2012.
Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung,
Alfabeta.
Suyanto,S., Paidi, Wilujeng,I., (2011), Lembar Kerja Siswa (LKS), Disampikan
dalam acara Pembekalan guru daerah terluar, terluar, dan tertinggal di
Akademi Angkatan Udara Yogyakarta tanggal 26 Nopember-6 Desember
2011, 1-8.

102

Syah,M., (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT.Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Whiseza, (2011), Pembelajaran dan Pemahaman Konsep Matematika,
http://whi5eza.wordpress.com/2011/04/21/pembelajaran-dan-pemahamankonsep-matematika/ (accessed Februari 2014).
Wijaya, A., (2012), Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan
Pembelajaran Matematika. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 6 BANDA ACEH

0 6 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK KELAS III SD NEGERI 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 3 5

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bandar Lampung)

3 22 35

PENINGKATAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK Alkusaeri

0 0 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

0 0 14

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD 2 JEPANG MEJOBO KUDUS

2 3 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS VII SMP

0 1 11

1 KORELASI PEMAHAMAN KONSEPTUAL DENGAN PEMAHAMANPROSEDURAL SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP

0 2 11

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 CILACAP TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PANDAK TAHUN AJARAN 20132014

0 0 10