OPTIMALISASI FUNGSI MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN IDEOLOGI Pembinaan Ideologi Muhammadiyah Di Sekolah/Madrasah (Studi Kasus Di Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Selogiri Tahun 2014).

OPTIMALISASI FUNGSI MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN IDEOLOGI
MUHAMMADIYAH DI SEKOLAH/MADRASAH
(STUDI KASUS DI MAJELIS DIKDASMEN
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH SELOGIRI
TAHUN 2014)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:
Dian Indriyani
NIM: G000110008
NIRM: 11/X/02.2.1/0885

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015


ABSTRAK
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi
mungkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Adapun cita-cita Muhammadiyah adalah terciptanya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Untuk melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan dan citacita hidupnya, Muhammadiyah selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip ajaran
Islam, karena adanya keyakinan bahwa hanya Islamlah ajaran yang mampu
mengatur tata kehidupan manusia yang dapat membawa pada kesejahteraan hidup
di dunia dan akhirat.
Setiap Pimpinan Muhammadiyah memiliki tugas untuk menanamkan
ideologi Muhammadiyah. Dalam hal ini, Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah Selogiri memiliki fungsi penting dalam menanamkan idiologi
Muhammadiyah. Ideologi Muhammadiyah adalah ideologi Islam yang berpegang
pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah dengan cita-cita membentuk masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya. Ideologi Muhammadiyah yang demikian ini telah
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian
Muhammadiyah, Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, dan Pedoman
Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Majelis Dikdasmen Cabang Muhammadiyah Selogiri adalah salah satu
majelis yang ada di PCM Selogiri. Majelis ini berdiri dengan tujuan yang sama

dengan pimpinan-pimpinan yang lainnya, yaitu menanamkan ideologi
Muhammadiyah. Penanaman ideologi Muhammadiyah sangatlah penting untuk
dilakukan oleh Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Selogiri, karena lingkungan
yang sangat majemuk dalam pemahaman ke-Islamannya. Oleh karena itu, perlu
adanya optimalisasi fungsi Majelis Dikdasmen Selogiri dalam menyelenggarakan
pembinaan idiologi Muhammadiyah di sekolah dengan mengambil langkahlangkah yang tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan fungsi Majelis
Dikdasmen Cabang Muhammadiyah Selogiri dalam menyelenggarakan
pembinaan idiologi Muhammadiyah di Sekolah/Madrasah. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan dan data-datanya didapatkan dengan
menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan metode
analisis datanya menggunakan pendekatan deskriptif analitik dan induktif analitik.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah Selogiri dalam menyelenggarakan pembinaan idiologi
Muhammadiyah melalui pendidikan formal, upgrading dan training, dan
pendidikan informal. Adapun dalam pendidikan formal Majelis Dikdasmen
Selogiri telah mendirikan dua sekolah yaitu MIM dan SDIIM dan juga melakukan
pembinaan ke-Islaman. Upgrading dan training Majelis Dikdasmen Selogiri
menyelenggarakan pembinaan jiwa persyarikatan, keilmuan dan wawasan, dan
pembinaan penguasaan keterampilan, informasi dan keilmuan. Serta pendidikan

informal dengan cara melakukan pembinaan kepemimpinan dan manajemen.
Kata Kunci: Fungsi Majelis Dikdasmen, Pembinaan, Ideologi
Muhammadiyah.
1

OPTIMALISASI FUNGSI MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN IDEOLOGI
MUHAMMADIYAH DI SEKOLAH/MADRASAH (STUDI KASUS DI
MAJELIS DIKDASMEN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH
SELOGIRI TAHUN 2014)
PENDAHULUAN
Muhammadiyah

Muhammadiyah2,

merupakan

yang

dimana


organisasi Islam yang memiliki amal

memiliki peran yang cukup penting

usaha pendidikan paling banyak di

dalam

antara

pembinaan idiologi Muhammadiyah.

organisasi

Islam

lainnya.

konteks


Kontribusi Muhammadiyah terhadap

Sebagaimana

total pendidikan yang diselenggarakan

Peraturan

swasta

Muhammadiyah

yang

berada

di

bawah


penyelenggaraan

termaktub

dalam

Pimpinan
bahwa

Pusat
peran

dan

Departemen Pendidikan Nasional untuk

fungsinya adalah: menyelenggarakan

Sekolah


Sekolah

pembinaan idiologi Muhammadiyah di

%

sekolah,

Dasar

Menengah

10,98

Pertama

%,

11,14


dan

pimpinan

satu
yang

unsur

Orientasi

pembantu

bertanggung

dan

pondok


pesantren3.

Sekolah Menengah Umum 9,90 %1.
Salah

madrasah

Peningkatan

kualitas

pendidikan dalam menyelenggarakan

jawab

penuh terhadap persoalan pendidikan

pembinaan

Muhammadiyah diamanahkan kepada


yang dilakukan oleh Dikdasmen PCM

Majelis

Selogiri,

Pendidikan

Dasar

dan

idiologi

akan

Muhammadiyah

membuahkan


hasil

sempurna apabila terdapat singkronisasi

Menengah (Dikdasmen)

antara peraturan yang telah ditetapkan
2

Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Nomor 03/PRN/I.0/B/2012 Tentang Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Bab I pasal 1
ayat 3.
3
Ibid.

1

Said Tuhuleley, Reformasi Pendidikan
Muhammadiyah
Suatu
Keniscayaan
(Yogyakarta: Pustaka Suara Muhammadiyah,
2003), hlm. xii-xiii.

2

oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
(yang

menjadi

implementasi
Cabang

harapan)

ditingkat

Muhammadiyah

Pengertian optimalisasi menurut

dan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

Pimpinan

bahwa optimalisasi berasal dari kata

Selogiri.

optimal artinya terbaik atau tertinggi.

Sehingga dalam penyelenggaraannya

Mengoptimalkan

dapat terimplementasi dengan baik,

paling

bukan hanya sebatas ilmu (wawasan)

Sedangkan optimalisasi adalah proses

akan tetapi mampu terteguh menjadi

mengoptimalkan sesuatu, dengan kata

sebuah karakter bagi kader dan anggota

lain proses menjadikan sesuatu menjadi

Muhammadiyah.

paling baik atau paling tinggi4.

optimalisasi

Fungsi Majelis Pendidikan Dasar dan

2. Tujuan

Muhammadiyah

proses

untuk

menjadikan

Optimalisasi

Majelis

Maksud dan tujuan didirikannya

fungsi

Muhammadiyah

dan

dapat

penelitian

menjadi

dan Menjunjung tinggi Agama Islam

pembinaan idiologi Muhammadiyah di
Dan

sekaligus

dasar optimalisasi adalah Menegakkan

pelaksanaan Majelis Dikdasmen dalam

diharapkan

suatu

Dikdasmen Muhammadiyah

Penelitian ini bertujuan untuk

Selogiri.

adalah

paling baik.

di

Selogiri Tahun 2014)”

PCM

adalah

Muhammadiyah

Pembinaan Idiologi Muhammadiyah di

mendeskripsikan

optimalisasi

mengoptimalkan Majelis Dikdasmen

Menengah dalam Menyelenggarakan

Cabang

tinggi.

diberikan pada suatu konteks. Jadi,

Selogiri dengan judul: ”Optimalisasi

Pimpinan

paling

tersedia” dari beberapa fungsi yang

penelitian di Majelis Dikdasmen PCM

Kasus

menjadikan

pencarian nilai “terbaik dari yang

penulis berkeinginan untuk mengadakan

(Studi

atau

Pengertian

Berangkat dari uraian di atas

Sekolah/Madrasah

baik

berarti

sehingga terwujud masyarakat Islam

ini

yang sebenar-benarnnya.

memberi

3. Pengertian

kebermanfaatan, baik secara teoritis

Majelis

Dikdasmen

Muhammadiyah

maupun praktis.

Majelis Pendidikan Dasar dan

KONSTRUK TEORI

Menengah menurut peraturan pimpinan
pusat

1. Pengertian Optimalisasi Majelis

4

Muhammadiyah

nomor

http://kbbi.web.id/ optimalisasi diakses
tanggal 5 desember 2014 jam 08.34

Dikdasmen Muhammadiyah

3

03/PRN/1.0/B/2012 pasal 1 ayat (3)
ialah

unsur

pembantu

5. Pengertian

pimpinan

Muhammadiyah

persyarikatan bidang pendidikan dasar

Sekolah/

Pengertian pembinaan menurut

Majelis

Kamus

Dikdasmen

dan

Besar

Bahasa

Indonesia

pembinaan adalah sautu usaha, tindakan

Muhammadiyah
Peran

di

Idiologi

Madrasah

dan menengah.5
4. Fungsi

Pembinaan

fungsi

Majelis

dan kegiatan yang dilakukan secara

Dikdasmen dalam menyelenggarakan

berdaya guna dan berhasil guna untuk

amal usaha, progam, dan kegiatan

memperoleh hasil yang lebih baik.7

bidang pendidikan dasar dan menengah
meliputi:6

(1)

Pembinaan

Pengertian Idiologi adalah ilmu

idiologi

pengetahuan tentang ide-ide, tentang

Muhammadiyah di sekolah, madrasah

keyakinan atau tentang gagasan.8 Selain

dan pondok pesantren; (2) Perencanaan,

itu

pengorganisasian,

Muhammadiyah dalam manhaj gerakan

pembimbingan,

menurut

Pimpinan

Pusat

pengoordinasian dan pengawasan atas

Muhammadiyah

pengelolaan amal usaha, progam dan

ajaran atau ilmu pengetahuan yang

kegiatan; (3) Peningkatan kualitas dan

secara

kuantitas amal usaha, progam dan

membahas mengenai gagasan, cara-

kegiatan; (4) Pengembangan kualitas

cara, angan-angan atau gambaran dalam

dan kuantitas amal usaha, progam dan

pikiran, untuk mendapatkan keyakinan

kegiatan; (5) pengembangan sekolah,

mengenai hidup dan kehidupan yang

madrasah, dan pondok pesantren; (6)

benar dan tepat.9 Sedangkan Menurut

Penelitian dan pengembangan bidang

Haedar Nashir, Idiologi adalah ajaran

pendidikan dasar dan menengah; dan

atau ilmu pengetahuan yang secara

(7)

kepada

sistematis dan menyeluruh membahas

Pimpinan Persyarikatan sebagai bahan

mengenai gagasan, cara-cara, angan-

Penyampaian

pertimbangan

masukan

dalam

penetapan

7

Idiologi

sistematis

dan

merupakan

menyeluruh

W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), hlm. 160.
8
Musthafa Kamal P & Ahmad Adaby
Darban, Muhammadiyah Sebagai Gerakan
Islam, (Yogyakarta:Citra Karsa Mandiri,2005),
hlm. 145.
9
Imron Nasri, Haedar Nashir dan Didik
Sudjarwo, Manhaj Gerakan Muhammadiyah
Idiologi, Khittah, dan langkah, (Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah,2010), hlm. xvi.

kebijakan bidang pendidikan dasar dan
menengah.
5

Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Nomor 03/PRN/I.0/B/2012 Tentang Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Bab I Pasal 1
ayat 3.
6
Ibid.

4

angan atau gambaran dalam pikiran,

sahih/makbulah,

untuk

pemikiran-pemikiran

mendapatkan

keyakinan

dibingkai
yang

melalui
mendasar

mengenai hidup dan kehidupan yang

seperti Muqaddimah Anggaran Dasar,

benar dan tepat. Dinyatakan pula bahwa

Kepribadian, Matan Keyakinan dan

idiologi berarti keyakinan hidup yang

Cita-cita

mencakup: 1). Pandangan Hidup, 2).

Hidup islami, dan sebagainya yang

Tujuan Hidup, dan 3). Ajaran dan cara

menjadi

yang dipergunakan untuk melaksanakan
pandangan

hidup

dalam

mencapai

Pedoman

gerakan

12

Adapun isi kandungan idiologi
adalah (1) Paham Islam atau paham

Berdasarkan pengertian di atas
disimpulkan

Khittah,

prinsip

Muhammadiyah.

tujuan hidup tersebut.10

dapat

Hidup,

bahwa

agama

idiologi

dalam

Hakikat

Muhammadiyah,

Muhammadiyah

(2)

sebagai

adalah Ilmu tentang keyakinan hidup

Gerakan Islam, dan (3) Misi dan

berupa pandangan hidup, tujuan hidup,

Strategi perjuangan Muhammadiyah13.

dan ajaran

Jadi

yang digunakan untuk

pembinaan

idiologi

melaksanakan pandangan hidup untuk

Muhammadiyah di Sekolah/Madrasah

mencapai tujuan hidup.

adalah

Muhammadiyah adalah gerakan
islam,

dakwah

amar

makruf

usaha

dan

tindakan

untuk

mempertahankan dan menyempurnakan

nahi

sistem

keyakinan,

cita-cita,

munkar, beraqidah islam dan bersumber

perjuangan

pada al-qur’an dan sunah, didirikan oleh

gerakan

K.H.Ahmad Dahlan pada tanggal 8

masyarakat

Dzulhijah 1330 Hijriyah bertepatan

benarnya untuk memperoleh hasil yang

dengan tanggal 18 November 1912

lebih baik di sekolah/madrasah.

Miladiyah

di

Sedangkan

Idiologi

adalah

paham

kota

Yogyakarta.

11

dan

Islam

dalam

Islam

sebagai

mewujudkan

yang

sebenar-

6. Dasar dan Tujuan Pembinaan

Muhammadiyah

agama

Muhammadiyah

dan

Idiologi Muhammadiyah
Maksud

sistem

dan

perjuangan yang bertumpu pada Al-

Muhammadiyah

Qur’an

dan menjunjung tinggi agama Islam

dan

sunnah

nabi

yang

10

12

Haedar Nashir, Kristalisasi Idiologi dan
Komitmen, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2007), hlm. 19.
11
Ibid, hlm. 99.

ialah

tujuan
“Menegakkan

Haedar Nashir, Kristalisasi Idiologi dan
Komitmen, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2007), hlm. 4.
13
Ibid, hlm. 20.

5

sehingga terwujud masyarakat Islam
yang

sebenar-benarnya”.

b) Membangun Komitmen idealisme

Untuk

untuk menjalankan misi dan cita-

melaksanakan terwujudnya masyarakat

cita gerakan; sehingga anggota

yang demikian itu, maka dengan berkat

Muhammadiyah tidak sekedar aktif

dan rahmat Allah didorong oleh firman

dan

Allah dalam Q.S.
“Adakanlah

dari

li Imr n: 104:
kamu

sekalian,

berada

dalam

lingkungan

persyarikatan

secara

fisik

praktis/ pragmatis;

golongan yang mengajak kepada ke-

c) Mengikat Solidaritas kolektif yang

Islaman, menyeluruh kepada kebaikan

kokoh,

dan mencegah dari pada keburukan.

kesatuan

Mereka itulah golongan yang beruntung

Muhammadiyah;

berbahagia”
Muhammadiyah

tampak

sistem

satu

gerakan

perjuangan dan strategi perjuangan

mendirikan

sesuai

lembaga pendidikan yang bercirikan

mengajarnya

tersendiri.14

e) Memobilisasi

mempunyai

Adapun

dengan

sistem

paham/

ideologi Muhammadiyah tersebut;

muhammadiyah, yang mutu, sifat, dan

corak

sehingga

d) Menyusun dan melaksanakan garis

7. Jenis-jenis bentuk pembinaan

cara-cara

dan

anggota

untuk

mencapai tujuan Muhammadiyah

bentuk

melalui

berbagai

usaha;

dan

pembinaan idiologi dibagi menjadi 3

Membela/

yaitu pendidikan formal, upgrading,

eksistensi organisasi dari berbagai

pelatihan, dan pendidikan informal.15

pengeroposan paham dari dalam

menjaga

keutuhan/

dan dari luar sesuai dengan prinsip
gerakan Muhammadiyah.

8. Kedudukan dan Fungsi Idiologi
a) Menjelaskan

dan

menanamkan

9. Substansi Idiologi Muhammadiyah

dunia

(world-view),

Ideologi Muhammadiyah dapat

sebutlah idiom tentang yang selama

dipahami dalam beberapa dimensi dan

ini berlaku dalam muhammadiyah

esensi pemikiran serta aksi gerakan

tentang

sebagai berikut:16

pandangan

“Islam

Agamaku,

Muhammadiyah Gerakanku”;

1) Ideologi

gerakan Muhammadiyah

merupakan sistem paham dan teori
14

Majelis Diklitbang dan LPI, 1Abad
Muhammadiyah, (Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara,2010), hlm101
15
Ibid. hlm. 250.

16

Haedar Nashir, Ideologi
Muhammadiyah.
(Yogyakarta:
Muhammadiyah, 2001), hlm. 71-72.

6

Gerakan
Suara

perjuangan yang dilandasi, dijiwai,

dan

dan dibingkai serta dimaksudkan

kehidupan

untuk mengamalkan Islam dalam

Masyarakat Islam yang sebenar-

seluruh kehidupan umat manusia.

benarnya.

2) Ideologi
ialah

gerakan Muhammadiyah

manhaj

dakwah

(sistem,

Islam

seluruh

untuk

aspek

mewujudkan

6) Ideologi gerakan Muhammadiyah

metode)

untuk

mencakup

merupakan tali pengikat gerakan

mengajak

yang

diwujudkan

dalam

sistem

kepada

organisasi, jama’ah, kepemimpinan,

Allah(tu’minu billāh) serta amar

dan gerakan amal usaha untuk

ma’ruf nahi munkar.

menjadikan Islam sebagai raḥmatan

manusia

beriman

lil-’ālamīn dimuka bumi ini.17

3) Ideologi gerakan Muhammadiyah
merupakan
perjuangan

sistem
Islam

dan

teori

untuk

tajdīd

10.

Strategi

pembinaan

(pembaruan) sehingga selalu terbuka

ke

arah

Idiologi

Muhammadiyah
Dengan

pada kritik dan memiliki agenda
perubahan

pelaksanaan

kata

lain,

dalam

pembinaan harus terjadi penyadaran,

kemajuan

(iṣhlāh).

peneguhan dan pengayaan. Upaya ini
dapat dipahami dalam rincian berikut:

4) Ideologi gerakan Muhammadiyah

1) Pembinaan keislaman

memiliki kerangka pemikiran dalam
Muqaddimah

Anggaran

Muhammadiyah,

Penanaman nilai-nilai

Dasar

sesuai

Kepribadian

dengan

padangan

Muhammadiyah, Matan Keyakinan

Muhammadiyah,

dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah,

aqidah,

Khittah Muhammadiyah, Pedoman

Pembinaan

Hidup

muamalah duniawiyah.

Islami

Muhammadiyah,

Warga

dan

2)

pemikiran-

Islam

Pembinaan

Pembinaan
akhlak,

ibadah,
Pembinaan

Pembinaan jiwa persyarikatan
Pemahaman

pemikiran formal lainnya dalam

sejarah

dan

sistem keyakinan dan kehidupan

dinamika gerakan pembaharuan dan

Islami dalam Muhammadiyah.

pemikiran Islam dalam konteks
memahami

5) Ideologi gerakan Muhammadiyah
merupakan

teori

dan

Muhammadiyah

strategi
17

Haedar Nashir, Muhammadiyah
Gerakan Pembaruan, (Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah, 2010), hlm 226

perjuangan Islam yang menyeluruh

7

Pengembangan

sebagai gerakan Islam, Peneguhan

potensi

diri

ideologi gerakan Muhammadiyah,

kader sesuai dengan minat dan

Penguatan

bakatnya,

etika

dan

kultur

Pengembangan

bermuhammadiyah,

Penguasaan

kecakapan /keahlian dan profesi

strategi

perjuangan

tertentu seperti kemampuan analisis
kebijakan publik, teknik rekayasa

Muhammadiyah.

social, teknik-teknik advokasi dan

3) Pembinaan keilmuan dan wawasan
Pengembangan

strategi

penguasaan

dakwah,

Pengembangan

metodelogi keilmuan dan berfikir

kemampuan

penguasaan

dan

ilmiah, Penguasaan disiplin ilmu

pemanfaatan

teknologi

dan

dan

sesuai

informasi, jaringa media, internet

bidang keahlian masing-masing,

dan komputer dalam kajian dari

Pengembangan

studi agama serta analisis data

aplikasi

teknologi

wawasan

untuk keperluan dakwah Islam.

kemasyarakatan, kebangsaan, dan
kenegaran, Pemahaman dinamika

11.

dan peta perjuangan umat Islam.
4) Pembinaan

kepemimpinan

Evaluasi

pelaksanaan

pembinaan
dan

Idiologi

Muhammadiyah
Berdasarkan

manajemen
Kemampuan

dan

tempatnya, evaluasi ini terdiri dari dua

leadership,

Pemahaman

waktu

macam:

kemampuan

manajemen organisasi, Penguasaan

1) Evaluasi

rutin

di

tempat

manajemen gerakan, manajemen

berlangsungnya perkaderan, baik

ide,

dan

terhadap jalannya sesi maupun

pengambilan

langkah-langkah pengelolaan setiap

kemampuan

kemampuan

advokasi

keputusan/kebijakan, Kemampuan
manajemen

hari;

pengembangan

2) evaluasi pasca-pelaksanaan yang

masyarakat, Pemahaman program

bisa dilakukan dalam rapat rutin

Muhammadiyah.

MPK atau dalam rapat khusus yang

5) Pembinaan
keterampilan,

penguasaan
informasi

telah di tentukan untuk membahas

dan

barbagai aspek dari pelaksanaan

keilmuan

sebuah perkaderan.

8

Berikut beberapa buku maupun

Penelitian

ini

menggunakan

hasil penelitian yang berkaitan dengan

alat pengambilan data langsung sebagai

penelitian yang akan penulis lakukan.

informasi

1. Nyoman

penelitian ini adalah pimpinan Majelis

Muallif,

dengan

judul

(UMS,2014)

skripsi

yang

dicari.19

Dalam

“Peran

DIKDASMEN Cabang selogiri. Sumber

Pimpinan Ranting Muhammadiyah

data pada penelitian ini diambil melalui

dalam

idiologi

dokumen dikdasmen selogiri.

kepada

3. Metode Pengumpulan Data

menanamkan

Muhammadiyah

anggotanya”(studi kasus pimpinan
ranting

muhammadiyah

a) Metode Observasi

pabelan

Observasi

dilakukan

Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo,

dengan cara mengamati pimpinan

periode

dikdasmen

2010-2015)”,

Dia

dalam

menyimpulkan: bahwa peran PRM

menyelenggarakan

Pabelan dalam menanamkan ideologi

idiologi

di

Muhammadiyah

meliputi

perencanaan,

planner,

adalah

organisator,

sebagai
aktifator,

pelaksanaan,

controller dan evaluator.

menggunakan

kualitatif,
prosedurnya

yaitu

ini

adalah

yang

penelitian

yang

menghasilkan

data

dialami

dan

oleh

memperoleh

informasi

dengan

mengadakan

wawancara

dengan

pimpinan

pendekatan

majelis

dikdasmen

selogiri.
c) Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan

pengawasan

Metode ini digunakan untuk

penelitian lapangan (field research),
dengan

metode

b) Metode Wawancara

1. Jenis dan Pendekatan
penelitian

sekolah/madrasah

evaluasi pelaksanaan.

METODE PENELITIAN

Jenis

pembinaan

memperoleh data yang diperlukan

subyek

antara lain letak geografis majelis

penelitian yang diamati.18

dikdasmen

2. Subyek dan Tempat Penelitian

selogiri,

sejarah

berdirinya, visi dan misi, sarana

18

19

Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda,
2004), hlm. 3.

Saifudin Azwar, Metode Penelitian
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.
91.

9

prasarana, keadaan dan jumlah

Tahun 1978-1980 Majelis Dikdasmen

pimpinan dikdasmen.

Cabang

kualitatif

deskriptif

dan

Pertama, melakukan pengumpulan data
dari

narasumber

melakukan

reduksi

data

yang

mengorganisasi

MI

yaitu

perlu

dan

data

ditarik

pada

disajikan

yang

Fungsi

dalam

telah

yang

Majelis

menyelenggarakan

pembinaan Idiologi

kesimpulan

PENELITIAN

Ibtidaiyyah)

Cabang Muhammadiyah Selogiri

Majelis Dikdasmen telah mampu

menggunakan metode analisis induktif.
HASIL

tahun,

Pendidikan Dasar dan Menengah

telah direduksi disajikan dalam bentuk
Keempat,

(Madrasah

2. Pelaksanaan

melakukan display data yaitu data yang

narasi.

3

bertahan.

Ketiga,

data.

bertahan

terbentuk sejak tahun 1966 masih tetap

mengarahkan,
tidak

hanya

dikarenakan tidak ada siswa. Sedangkan

Kedua,

resmi.

menggolongkan,
membuang

Selogiri

memiliki Madrasah Tsanawiyah (MTs)

4. Analisis Data
Metode

Muhammadiyah

menyelenggarakan bentuk pendidikan
formal yaitu Madrasah Ibtida’iyyah

DAN

Muhammadiyah (MIM) dan Sekolah

PEMBAHASAN
Majelis

Dasar Islam Integral Muhammadiyah

Pendidikan Dasar dan Menengah

(SDIIM). Dua lembaga formal diatas

Cabang Muhammadiyah Selogiri

baik

1. Gambaran

Umum

Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah

(DIKDASMEN)

mulai

Fungsi

pendidikan

dan

pengajaran; (2) Sebagai sarana dakwah
kepada

masyarakat

Menyelenggarakan

luas;

SDII

sama-sama

Majelis

Dikdasmen

Cabang Muhammadiyah Selogiri yang

tujuan: (1) Menumbuhkan kesadaran
pentingnya

dan

bertempat di desa Nambangan, Selogiri.

dirintis pada tahun 1977, yang memiliki

akan

MIM

pertama

adalah

pembinaan

idiologi

melaksanakan
Muhammadiyah

(baik di MIM dan SDIIM), dalam

(3)

realisasinya,

sekolah-sekolah

dilakukan

percontohan atau teladan; (4) Mencetak

pembinaan
secara

terprogram

sebagai berikut:

generasi yang lebih baik dan berjiwa

1. Pembinaan Keislaman

Muhammadiyah; (5) Menyeimbangkan
antara ilmu umum dan ilmu agama.

10

tersebut,
yaitu

Pembinaan

Keislaman

yang

2. Pembinaan Jiwa Persyarikatan

dilakukan Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah
Pertama,

Selogiri

berbentuk:

memahamkan

nilai-nilai

Pemahaman sejarah dan dinamika
gerakan pembaharuan dan pemikiran
Islam

Keislaman pada seluruh anggota/ kader

mungkar, Majelis Dikdasmen Cabang

adanya mata pelajaran Aqidah Akhlak,
Al-Islam

Kemuhammadiyahan,
mengaktualisasikan

Muhammadiyah Selogiri menerapkan:

dan

(1) Pengajian rutin satu minggu sekali

Kedua,

dll);
nilai-nilai

setiap

islam

Ektra kulikuler Tapak suci dan Hizbul

TBC

Wathan untuk semua siswa.

(Takhayul, Bid’ah dan Khurafat) serta

Penguatan

mengajak orangtua dan lingkungan

idiologi

Muhammadiyah yang dilakukan Majelis

sekitar);

Dikdasmen

Ketiga, pembinaan Ibadah kepada

Cabang

diskusi

(Contoh: Mapel Fiqh: “memahamkan

atau

pengajian

makna shalat dan penerapannya”);

atau

mengajarkan kepada siswa berupa adab

3. Pembinaan

dalam kehidupan sehari-hari, seperti

wawasan

menghormati guru, orang tua, adab

Muamalah

Duniawiyah

jawab

kajian

dalam

wajib

rutin

senin pagi.

mata pelajaran Akhlaq (Contoh: guru

Kelima,

tanya

karyawan disetiap malam senin dan

Keempat, pembinaan Akhlaq berupa

dll);

Muhammadiyah

Selogiri adalah dengan diadakannya

peserta didik mulai dari kelas I s/d VI

bicara

(warga

ideologi gerakan Muhammadiyah; (3)

mengajak dan memberi contoh kepada
membersihkan

senin

karyawan, dalam upaya peneguhan

pandangan Muhammadiyah (Contoh:

untuk

malam

Muhammadiyah); (2) Kajian wajib rutin

yang sesuai dengan ajaran Islam dan

siswa

memahami

gerakan dakwah amar maktuf nahi

VI di MIM dan SDIIM) (Contoh:
Hadist,

konteks

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam,

Muhammadiyah (mulai dari kelas I s/d

Al-Qur’an

dalam

Keilmuan

Tuntutan

pembinaan

dan

pengembangan

penguasaan metodelogi keilmuan dan

dilakukan

berfikir

dengan menanamkan nilai islam melalui

ilmiah

Dikdasmen

teladan dan pembiasaan.

menjadikan

Cabang

Majelis

Muhammadiyah

Selogiri memiliki progam kerja sebagai

11

berikut:

(a)

Mengadakan

diklat/

masing-masing

pelatihan untuk para guru dalam rangka

antara

mengembangkan

(b)

perbedaan

dalam

pembinaan

Pengadaan

keilmuan;

diskusi

panel

penguasaan disiplin ilmu tertentu; (c)

MIM

dalam
itu

terdapat

manajemen

sendiri

khususnya

penguasaan

keterampilan,

wawasan
kebangsaan,

dan

5. Pembinaan

minggu dan bulan sekali, sebagai upaya

kemasyarakatan,

SDII

Sehingga

pembinaan idiologi.

Kajian atau rapat yang dilakukan setiap

pengembangan

sekolah.

informasi,

dan

keilmuan

dan

Pembinaan

kenegaran (guru dan karyawan); (d)

penguasaan

pengembangan

keterampilan, informasi, dan keilmuan

teknologi mutakhir, sebagai penunjang

yang dilaksanakan oleh Dikdasmen

sekolah.

Muhammadiyah Cabang Selogiri adalah

Pengadaan

sekaligus

(a) Pengembangan potensi diri kader
4. Pembinaan kepemimpinan dan

sesuai dengan minat dan bakatnya CCI,

manajemen
Pembinaan

LDS dll); (b) Pengadaan kajian rutin
kepemimpinan

dan

untuk setiap minggunya bagi guru dan

manajemen oleh Dikdasmen Cabang

karyawan; (c) Sedangkan untuk siswa

Muhammadiyah

dalam

diadakannya kegiatan ekstrakulikuler

pelaksanaannya, sistem yang dipakai

sesuai dengan keinginan dan bakat

adalah: sistem klasikal (insendental)

siswa, seperti tapak suci dan hizbul

guna

wathan yang diadakan setiap hari sabtu.

Selogiri

memahamkan

manajemen

organisasi dan kemampuan leadership

Sedangkan

antara ketua Dikdasmen dengan para

kecakapan/keahlian dan profesi tertentu

kepala sekolah. Sebab, di dalam Majelis
Dikdasmen

Cabang

seperti kemampuan analisis kebijakan

Muhammadiyah

publik, teknik rekayasa sosial, teknik-

Selogiri, belum ada standar operasional

teknik advokasi dan strategi dakwah.

prosedur (SOP) yang resmi.
Selain

itu,

dalam

pembinaan

kepemimpinan

Dikdasmen

dalam

menyerahkan

secara

Majelis
melakukan

Dikdasmen

Muhammadiyah

Majelis

melakukan

implementasinya
utuh

pengembangan

pelatihan.

kepada

12

Cabang

Selogri

kegiatan

pengajian

hanya
dan

Selain
kemampuan

itu

pengembangan

penguasaan

Dikdasmen

Cabang

Muhammadiyah

dan

Selogiri dapat digolongkan menjadi tiga

pemanfaatan teknologi dan informasi,

macam yaitu melaui pendidikan formal,

jaringan media, internet dan komputer

upgrading dan training, serta pendidikan

dalam kajian dari studi agama serta

informal.

analisis data untuk keperluan dakwah

a.

Islam. Dalam hal ini Majelis Dikdasmen
Cabang

Muhammadiyah

Pendidikan Formal
Pendidikan

Selogiri

mendirikan

memberikan himbauan kepada seluruh

formal

dua

dengan

sekolah

yaitu:

Madrasah Ibtida’iyyah Muhammadiyah

sekolah untuk mensosialisasikan pada

(MIM)

guru dan karyawan agar bisa menguasai

yang

Nambangan,

dan memanfaatkan teknologi dalam

terletak

di

Kecamatan

desa

Selogiri.

Bidang studi yang diajarkan di MIM

pembelajaran.

sesuai dengan kurikulum pendidikan

ANALISIS DATA

nasional yang terdiri dari Ilmu umum

1. Pelaksanaan Fungsi Dikdasmen

dan Ilmu agama.

dalam

Menyelenggarakan

Pembinaan

Ideologi

di

b. Upgrading dan Training
Upgrading

PCM

dan

training

diselenggarakan secara insendentil oleh

Selogiri
Kegiatan pembinaan Idiologi yang
diselenggarakan

pimpinan Muhammadiyah ataupun oleh

Cabang

Majelis/

Bagian-bagiannya

sesuai

Muhammadiyah Selogiri disesuaikan

dengan

sesuai

menyelenggarakan Diklat, pelatihan-

kebutuhan

masing-masing

kebutuhan.

Yakni

dengan

Instansi Pendidikan yang ada di Cabang

pelatihan,

rapat,

sesuai

dengan

Selogiri, sedangkan Instansi Pendidikan

kebutuhan

masing-masing

Instansi

yang ada di bawah Majelis Dikdasmen

Pendidikan.

Selogiri baru ada dua yaitu MIM

c. Pendidikan Informal

(Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah)

Pendidikan ini dilakukan di luar

dan SDIIM (Sekolah Dasar Islam

sekolah. Adapun kegiatan yang telah

Integral Muhammadiyah).

diselenggarakan oleh majelis dikdasmen

Adapun

kegiatan

selogiri berupa kajian rutin, pengajian

pembinaan

dan kegiatan ekstrakulikuler.

Idiologi yang diselenggarakan Majelis

13

Untuk

meneguhkan

pelatihan berupa penyelenggaraan

idiologi

pada siswa selain ada kegiatan lapangan

diklat,

juga ada teori tentang awal mula berdiri

rapat.

muhammadiyah,

arah

informal berupa penyelenggaraan

geraknya serta siswa juga dikenalkan

kajian rutin, pengajian dan kegiatan

lagu-lagu Muhammadiyah seperti Mars

ekstrakulikuler.

Muhammadiyah, Sang Surya, dll.

kegiatan tersebut dikoordinasi oleh

KESIMPULAN DAN SARAN

Majelis

A. Kesimpulan

Muhammadiyah Selogiri.

tujuannya,

pembinaan

yang telah penulis paparkan di atas,
ditarik

kesimpulan

Penyelenggaran

Dikdasmen

menyelenggarakan
idiologi

maksimal,

Dikdasmen

a. Pembinaan Keislaman dengan

pembinaan idiologi. Usaha-usaha

cara melalui mata pelajaran Al-

dengan

Islam dan Kemuhammadiyah,

menyelenggarakan berbagai bentuk
kegiatan
kegiatan

pendidikan.

diselenggarakan

Tapak Suci, Hizbul Wathan,

Adapun

pendidikan

Pembiasaan

yang

Tulung

dengan cara pengajian, kajian
rutin dan mengenalkan lagu-lagu

yaitu kegiatan pendidikan formal,

informal.
pendidikan

dan

pelatihan,

Bentuk
formal

Pemberian

b. Pembinaan Jiwa Persyarikatan

dapat

digolongkan menjadi tiga macam,

upgrading

dan

contoh.

Cabang

Muhammadiyah

dalam

pembinaan yaitu:

menyelenggarakan

dilakukan

adapun

sudah

dengan melakukan lima macam

memiliki peran yang sangat penting

tersebut

Selogiri

melaksanakan pembinaan Idiologi

Muhammadiyah Cabang Selogiri

usaha

Majelis
Cabang

Muhammadiyah

1. Majelis

dan

pendidikan

Dikdasmen

sebagai

berikut:

dalam

Kegiatan

2. Dalam

Berdasarkan data dan analisis

dapat

pelatihan-pelatihan

Muhammadiyah

dan

Surya

kegiatan

seperti

dan

Sang
Mars

Muhammadiyah.

berupa

c. Pembinaan

penyelenggaraan MIM dan SDIIM

Keilmuan

dan

Wawasan dengan cara Diklat,

yang berada di Kecamatan Selogiri.
Kegiatan pendidikan upgrading dan

14

pelatihan

dan

d. Lebih

mengikuti

2. Kepada

manajemen dengan cara system

kebutuhan

sesuai

lagi

kegiatan-kegiatan

menunjang

Penguasaan
Informasi

di

a. Seyogyanya dapat ditingkatkan

sekolah/madrasah.

Teknologi,

Sekolah/Madrasah

Selogiri

asas

masing-masing

e. Pembinaan

dalam

kader.

d. Pembinaan Kepemimpinan dan

yaitu

lagi

melakukan pembinaan terhadap

berbagai perlombaan.

klasikal

terstuktur

dalam

yang
proses

pembelajaran.

dan

b. Perlu adanya Komunikasi dan

Keilmuan dengan cara Pelatihan

Koordinasi

guru seperti MGMP.

yang

lebih

sering

dengan Majelis Dikdasmen.

B. Saran

3. Kepada

Berdasarkan kesimpulan di atas,

peneliti

penulis memberikan saran-saran untuk

penelitian

dijadikan bahan pertimbangan bagi

dijadikan bahan pertimbangan dan

Pimpinan Majelis Dikdasmen Cabang

referensi bagi penelitian sejenis.

Muhammadiyah

Selogiri,

Sekolah/Madrasah

di

Kecamatan

Pimpinan

diharapkan

dapat

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. 1976. Hubungan Timbal
Balik Pendidikan Agama.
Jakarta: Bulan Bintang.

Selogiri, dan bagi peneliti selanjutnya.
1. Kepada

ini

selanjutnya,

Majelis

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dikdasmen Cabang Muhammadiyah
Selogiri
a. Seyogyanya Majelis Dikdasmen

Azwar,

mempunyai SOP yang mengatur
tentang kependidikan.
b. Seyogyanya
koordinasi

meningkatkan
antar

sekolah

Baidhawy, Zakiyuddin, dkk. 2001.
Studi
Kemuhammadiyahan
Kajian Historis, Idiologi dan
Organisasi.
Surakarta:
Lembaga Sudi Islam.

dan

menyeragamkan kurikulum.
c. Lebih

ditingkatkan

Saifudin. 2003. Metode
Penelitian.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

lagi

kontrolingnya dan evaluasi.

Diklitbang, Majelis dan LPI. 2010. 1
Abad Muhammadiyah. Jakarta:
PT Kompas Media Nusantara.

15

Hambali, Hamdan. 2006, Ideologi dan
Strategi
Muhammadiyah.
Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah.

Nasri, Imron. Nashir, Haedar dan
Sudjarwo,
Didik.
2010.
Manhaj
Gerakan
Muhammadiyah
Idiologi,
Khittah,
dan
Langkah.
Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah.

Hasyim, Umar. 1990. Muhammadiyah
Jalan Lurus. Surabaya: PT
Bina Ilmu.
Kamus

Peraturan
Pimpinan
Pusat
Muhammadiyah
Nomor
03/PRN/I.0/B/2012
Tentang
Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Bahasa
Indonesia
.”Optimalisasi”(online),
(http://kbbi.web.id/
optimalisasi, diakses tanggal 5
desember 2014) jam 08.34.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2000.
Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.

Kamal P, Musthafa & Adaby Darban,
Ahmad, 2005. Muhammadiyah
Sebagai
Gerakan
Islam.
Yogyakarta:Citra
Karsa
Mandiri.

Poerwadarminta ,W.J.S. 2007. Kamus
Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.

Mangunhardjana. 1986. Pembinaan:
Arti
dan
Metodenya.
Yogyakarta: Kanisius.

PP Muhammadiyah, Tim MPK. 2007.
Sistem
Perkaderan
Muhammadiyah. Yogyakarta:
MPK PP Muhammadiyah.

Moleong, Lexy J. 2004. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosda Karya.

Soetopo , Hendyat & Soemanto, Wasty.
1986.
Pembinaan dan
Pengembangan
Kurikulum.
Jakarta: Bina Aksara.

Nashir, Haedar. 2001. Ideologi Gerakan
Muhammadiyah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.

Sukandarrumidi. 2006. Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Gajah
Mada University.
Tuhuleley, Said. 2003. Reformasi
Pendidikan Muhammadiyah
Suatu Keniscayaan.
Yogyakarta: Pustaka Suara
Muhammadiyah.

------------------.
2007.
Kristalisasi
Idiologi
dan
Komitmen.
Yogyakarta:Suara
Muhammadiyah.
------------------. 2007. Meneguhkan
Idiologi
Gerakan
Muhammadiyah.
Malang:
UMM Press.
------------------. 2010. Muhammadiyah
Gerakan
Pembaruan.
Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah.

16