OPTIMALISASI FUNGSI MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN IDEOLOGI Pembinaan Ideologi Muhammadiyah Di Sekolah/Madrasah (Studi Kasus Di Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Selogiri Tahun 2014).
OPTIMALISASI FUNGSI MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN IDEOLOGI
MUHAMMADIYAH DI SEKOLAH/MADRASAH
(STUDI KASUS DI MAJELIS DIKDASMEN
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH SELOGIRI
TAHUN 2014)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh:
Dian Indriyani
NIM: G000110008
NIRM: 11/X/02.2.1/0885
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi
mungkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Adapun cita-cita Muhammadiyah adalah terciptanya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Untuk melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan dan citacita hidupnya, Muhammadiyah selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip ajaran
Islam, karena adanya keyakinan bahwa hanya Islamlah ajaran yang mampu
mengatur tata kehidupan manusia yang dapat membawa pada kesejahteraan hidup
di dunia dan akhirat.
Setiap Pimpinan Muhammadiyah memiliki tugas untuk menanamkan
ideologi Muhammadiyah. Dalam hal ini, Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah Selogiri memiliki fungsi penting dalam menanamkan idiologi
Muhammadiyah. Ideologi Muhammadiyah adalah ideologi Islam yang berpegang
pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah dengan cita-cita membentuk masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya. Ideologi Muhammadiyah yang demikian ini telah
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian
Muhammadiyah, Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, dan Pedoman
Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Majelis Dikdasmen Cabang Muhammadiyah Selogiri adalah salah satu
majelis yang ada di PCM Selogiri. Majelis ini berdiri dengan tujuan yang sama
dengan pimpinan-pimpinan yang lainnya, yaitu menanamkan ideologi
Muhammadiyah. Penanaman ideologi Muhammadiyah sangatlah penting untuk
dilakukan oleh Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Selogiri, karena lingkungan
yang sangat majemuk dalam pemahaman ke-Islamannya. Oleh karena itu, perlu
adanya optimalisasi fungsi Majelis Dikdasmen Selogiri dalam menyelenggarakan
pembinaan idiologi Muhammadiyah di sekolah dengan mengambil langkahlangkah yang tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan fungsi Majelis
Dikdasmen Cabang Muhammadiyah Selogiri dalam menyelenggarakan
pembinaan idiologi Muhammadiyah di Sekolah/Madrasah. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan dan data-datanya didapatkan dengan
menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan metode
analisis datanya menggunakan pendekatan deskriptif analitik dan induktif analitik.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah Selogiri dalam menyelenggarakan pembinaan idiologi
Muhammadiyah melalui pendidikan formal, upgrading dan training, dan
pendidikan informal. Adapun dalam pendidikan formal Majelis Dikdasmen
Selogiri telah mendirikan dua sekolah yaitu MIM dan SDIIM dan juga melakukan
pembinaan ke-Islaman. Upgrading dan training Majelis Dikdasmen Selogiri
menyelenggarakan pembinaan jiwa persyarikatan, keilmuan dan wawasan, dan
pembinaan penguasaan keterampilan, informasi dan keilmuan. Serta pendidikan
informal dengan cara melakukan pembinaan kepemimpinan dan manajemen.
Kata Kunci: Fungsi Majelis Dikdasmen, Pembinaan, Ideologi
Muhammadiyah.
1
OPTIMALISASI FUNGSI MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN IDEOLOGI
MUHAMMADIYAH DI SEKOLAH/MADRASAH (STUDI KASUS DI
MAJELIS DIKDASMEN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH
SELOGIRI TAHUN 2014)
PENDAHULUAN
Muhammadiyah
Muhammadiyah2,
merupakan
yang
dimana
organisasi Islam yang memiliki amal
memiliki peran yang cukup penting
usaha pendidikan paling banyak di
dalam
antara
pembinaan idiologi Muhammadiyah.
organisasi
Islam
lainnya.
konteks
Kontribusi Muhammadiyah terhadap
Sebagaimana
total pendidikan yang diselenggarakan
Peraturan
swasta
Muhammadiyah
yang
berada
di
bawah
penyelenggaraan
termaktub
dalam
Pimpinan
bahwa
Pusat
peran
dan
Departemen Pendidikan Nasional untuk
fungsinya adalah: menyelenggarakan
Sekolah
Sekolah
pembinaan idiologi Muhammadiyah di
%
sekolah,
Dasar
Menengah
10,98
Pertama
%,
11,14
dan
pimpinan
satu
yang
unsur
Orientasi
pembantu
bertanggung
dan
pondok
pesantren3.
Sekolah Menengah Umum 9,90 %1.
Salah
madrasah
Peningkatan
kualitas
pendidikan dalam menyelenggarakan
jawab
penuh terhadap persoalan pendidikan
pembinaan
Muhammadiyah diamanahkan kepada
yang dilakukan oleh Dikdasmen PCM
Majelis
Selogiri,
Pendidikan
Dasar
dan
idiologi
akan
Muhammadiyah
membuahkan
hasil
sempurna apabila terdapat singkronisasi
Menengah (Dikdasmen)
antara peraturan yang telah ditetapkan
2
Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Nomor 03/PRN/I.0/B/2012 Tentang Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Bab I pasal 1
ayat 3.
3
Ibid.
1
Said Tuhuleley, Reformasi Pendidikan
Muhammadiyah
Suatu
Keniscayaan
(Yogyakarta: Pustaka Suara Muhammadiyah,
2003), hlm. xii-xiii.
2
oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
(yang
menjadi
implementasi
Cabang
harapan)
ditingkat
Muhammadiyah
Pengertian optimalisasi menurut
dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Pimpinan
bahwa optimalisasi berasal dari kata
Selogiri.
optimal artinya terbaik atau tertinggi.
Sehingga dalam penyelenggaraannya
Mengoptimalkan
dapat terimplementasi dengan baik,
paling
bukan hanya sebatas ilmu (wawasan)
Sedangkan optimalisasi adalah proses
akan tetapi mampu terteguh menjadi
mengoptimalkan sesuatu, dengan kata
sebuah karakter bagi kader dan anggota
lain proses menjadikan sesuatu menjadi
Muhammadiyah.
paling baik atau paling tinggi4.
optimalisasi
Fungsi Majelis Pendidikan Dasar dan
2. Tujuan
Muhammadiyah
proses
untuk
menjadikan
Optimalisasi
Majelis
Maksud dan tujuan didirikannya
fungsi
Muhammadiyah
dan
dapat
penelitian
menjadi
dan Menjunjung tinggi Agama Islam
pembinaan idiologi Muhammadiyah di
Dan
sekaligus
dasar optimalisasi adalah Menegakkan
pelaksanaan Majelis Dikdasmen dalam
diharapkan
suatu
Dikdasmen Muhammadiyah
Penelitian ini bertujuan untuk
Selogiri.
adalah
paling baik.
di
Selogiri Tahun 2014)”
PCM
adalah
Muhammadiyah
Pembinaan Idiologi Muhammadiyah di
mendeskripsikan
optimalisasi
mengoptimalkan Majelis Dikdasmen
Menengah dalam Menyelenggarakan
Cabang
tinggi.
diberikan pada suatu konteks. Jadi,
Selogiri dengan judul: ”Optimalisasi
Pimpinan
paling
tersedia” dari beberapa fungsi yang
penelitian di Majelis Dikdasmen PCM
Kasus
menjadikan
pencarian nilai “terbaik dari yang
penulis berkeinginan untuk mengadakan
(Studi
atau
Pengertian
Berangkat dari uraian di atas
Sekolah/Madrasah
baik
berarti
sehingga terwujud masyarakat Islam
ini
yang sebenar-benarnnya.
memberi
3. Pengertian
kebermanfaatan, baik secara teoritis
Majelis
Dikdasmen
Muhammadiyah
maupun praktis.
Majelis Pendidikan Dasar dan
KONSTRUK TEORI
Menengah menurut peraturan pimpinan
pusat
1. Pengertian Optimalisasi Majelis
4
Muhammadiyah
nomor
http://kbbi.web.id/ optimalisasi diakses
tanggal 5 desember 2014 jam 08.34
Dikdasmen Muhammadiyah
3
03/PRN/1.0/B/2012 pasal 1 ayat (3)
ialah
unsur
pembantu
5. Pengertian
pimpinan
Muhammadiyah
persyarikatan bidang pendidikan dasar
Sekolah/
Pengertian pembinaan menurut
Majelis
Kamus
Dikdasmen
dan
Besar
Bahasa
Indonesia
pembinaan adalah sautu usaha, tindakan
Muhammadiyah
Peran
di
Idiologi
Madrasah
dan menengah.5
4. Fungsi
Pembinaan
fungsi
Majelis
dan kegiatan yang dilakukan secara
Dikdasmen dalam menyelenggarakan
berdaya guna dan berhasil guna untuk
amal usaha, progam, dan kegiatan
memperoleh hasil yang lebih baik.7
bidang pendidikan dasar dan menengah
meliputi:6
(1)
Pembinaan
Pengertian Idiologi adalah ilmu
idiologi
pengetahuan tentang ide-ide, tentang
Muhammadiyah di sekolah, madrasah
keyakinan atau tentang gagasan.8 Selain
dan pondok pesantren; (2) Perencanaan,
itu
pengorganisasian,
Muhammadiyah dalam manhaj gerakan
pembimbingan,
menurut
Pimpinan
Pusat
pengoordinasian dan pengawasan atas
Muhammadiyah
pengelolaan amal usaha, progam dan
ajaran atau ilmu pengetahuan yang
kegiatan; (3) Peningkatan kualitas dan
secara
kuantitas amal usaha, progam dan
membahas mengenai gagasan, cara-
kegiatan; (4) Pengembangan kualitas
cara, angan-angan atau gambaran dalam
dan kuantitas amal usaha, progam dan
pikiran, untuk mendapatkan keyakinan
kegiatan; (5) pengembangan sekolah,
mengenai hidup dan kehidupan yang
madrasah, dan pondok pesantren; (6)
benar dan tepat.9 Sedangkan Menurut
Penelitian dan pengembangan bidang
Haedar Nashir, Idiologi adalah ajaran
pendidikan dasar dan menengah; dan
atau ilmu pengetahuan yang secara
(7)
kepada
sistematis dan menyeluruh membahas
Pimpinan Persyarikatan sebagai bahan
mengenai gagasan, cara-cara, angan-
Penyampaian
pertimbangan
masukan
dalam
penetapan
7
Idiologi
sistematis
dan
merupakan
menyeluruh
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), hlm. 160.
8
Musthafa Kamal P & Ahmad Adaby
Darban, Muhammadiyah Sebagai Gerakan
Islam, (Yogyakarta:Citra Karsa Mandiri,2005),
hlm. 145.
9
Imron Nasri, Haedar Nashir dan Didik
Sudjarwo, Manhaj Gerakan Muhammadiyah
Idiologi, Khittah, dan langkah, (Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah,2010), hlm. xvi.
kebijakan bidang pendidikan dasar dan
menengah.
5
Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Nomor 03/PRN/I.0/B/2012 Tentang Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Bab I Pasal 1
ayat 3.
6
Ibid.
4
angan atau gambaran dalam pikiran,
sahih/makbulah,
untuk
pemikiran-pemikiran
mendapatkan
keyakinan
dibingkai
yang
melalui
mendasar
mengenai hidup dan kehidupan yang
seperti Muqaddimah Anggaran Dasar,
benar dan tepat. Dinyatakan pula bahwa
Kepribadian, Matan Keyakinan dan
idiologi berarti keyakinan hidup yang
Cita-cita
mencakup: 1). Pandangan Hidup, 2).
Hidup islami, dan sebagainya yang
Tujuan Hidup, dan 3). Ajaran dan cara
menjadi
yang dipergunakan untuk melaksanakan
pandangan
hidup
dalam
mencapai
Pedoman
gerakan
12
Adapun isi kandungan idiologi
adalah (1) Paham Islam atau paham
Berdasarkan pengertian di atas
disimpulkan
Khittah,
prinsip
Muhammadiyah.
tujuan hidup tersebut.10
dapat
Hidup,
bahwa
agama
idiologi
dalam
Hakikat
Muhammadiyah,
Muhammadiyah
(2)
sebagai
adalah Ilmu tentang keyakinan hidup
Gerakan Islam, dan (3) Misi dan
berupa pandangan hidup, tujuan hidup,
Strategi perjuangan Muhammadiyah13.
dan ajaran
Jadi
yang digunakan untuk
pembinaan
idiologi
melaksanakan pandangan hidup untuk
Muhammadiyah di Sekolah/Madrasah
mencapai tujuan hidup.
adalah
Muhammadiyah adalah gerakan
islam,
dakwah
amar
makruf
usaha
dan
tindakan
untuk
mempertahankan dan menyempurnakan
nahi
sistem
keyakinan,
cita-cita,
munkar, beraqidah islam dan bersumber
perjuangan
pada al-qur’an dan sunah, didirikan oleh
gerakan
K.H.Ahmad Dahlan pada tanggal 8
masyarakat
Dzulhijah 1330 Hijriyah bertepatan
benarnya untuk memperoleh hasil yang
dengan tanggal 18 November 1912
lebih baik di sekolah/madrasah.
Miladiyah
di
Sedangkan
Idiologi
adalah
paham
kota
Yogyakarta.
11
dan
Islam
dalam
Islam
sebagai
mewujudkan
yang
sebenar-
6. Dasar dan Tujuan Pembinaan
Muhammadiyah
agama
Muhammadiyah
dan
Idiologi Muhammadiyah
Maksud
sistem
dan
perjuangan yang bertumpu pada Al-
Muhammadiyah
Qur’an
dan menjunjung tinggi agama Islam
dan
sunnah
nabi
yang
10
12
Haedar Nashir, Kristalisasi Idiologi dan
Komitmen, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2007), hlm. 19.
11
Ibid, hlm. 99.
ialah
tujuan
“Menegakkan
Haedar Nashir, Kristalisasi Idiologi dan
Komitmen, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2007), hlm. 4.
13
Ibid, hlm. 20.
5
sehingga terwujud masyarakat Islam
yang
sebenar-benarnya”.
b) Membangun Komitmen idealisme
Untuk
untuk menjalankan misi dan cita-
melaksanakan terwujudnya masyarakat
cita gerakan; sehingga anggota
yang demikian itu, maka dengan berkat
Muhammadiyah tidak sekedar aktif
dan rahmat Allah didorong oleh firman
dan
Allah dalam Q.S.
“Adakanlah
dari
li Imr n: 104:
kamu
sekalian,
berada
dalam
lingkungan
persyarikatan
secara
fisik
praktis/ pragmatis;
golongan yang mengajak kepada ke-
c) Mengikat Solidaritas kolektif yang
Islaman, menyeluruh kepada kebaikan
kokoh,
dan mencegah dari pada keburukan.
kesatuan
Mereka itulah golongan yang beruntung
Muhammadiyah;
berbahagia”
Muhammadiyah
tampak
sistem
satu
gerakan
perjuangan dan strategi perjuangan
mendirikan
sesuai
lembaga pendidikan yang bercirikan
mengajarnya
tersendiri.14
e) Memobilisasi
mempunyai
Adapun
dengan
sistem
paham/
ideologi Muhammadiyah tersebut;
muhammadiyah, yang mutu, sifat, dan
corak
sehingga
d) Menyusun dan melaksanakan garis
7. Jenis-jenis bentuk pembinaan
cara-cara
dan
anggota
untuk
mencapai tujuan Muhammadiyah
bentuk
melalui
berbagai
usaha;
dan
pembinaan idiologi dibagi menjadi 3
Membela/
yaitu pendidikan formal, upgrading,
eksistensi organisasi dari berbagai
pelatihan, dan pendidikan informal.15
pengeroposan paham dari dalam
menjaga
keutuhan/
dan dari luar sesuai dengan prinsip
gerakan Muhammadiyah.
8. Kedudukan dan Fungsi Idiologi
a) Menjelaskan
dan
menanamkan
9. Substansi Idiologi Muhammadiyah
dunia
(world-view),
Ideologi Muhammadiyah dapat
sebutlah idiom tentang yang selama
dipahami dalam beberapa dimensi dan
ini berlaku dalam muhammadiyah
esensi pemikiran serta aksi gerakan
tentang
sebagai berikut:16
pandangan
“Islam
Agamaku,
Muhammadiyah Gerakanku”;
1) Ideologi
gerakan Muhammadiyah
merupakan sistem paham dan teori
14
Majelis Diklitbang dan LPI, 1Abad
Muhammadiyah, (Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara,2010), hlm101
15
Ibid. hlm. 250.
16
Haedar Nashir, Ideologi
Muhammadiyah.
(Yogyakarta:
Muhammadiyah, 2001), hlm. 71-72.
6
Gerakan
Suara
perjuangan yang dilandasi, dijiwai,
dan
dan dibingkai serta dimaksudkan
kehidupan
untuk mengamalkan Islam dalam
Masyarakat Islam yang sebenar-
seluruh kehidupan umat manusia.
benarnya.
2) Ideologi
ialah
gerakan Muhammadiyah
manhaj
dakwah
(sistem,
Islam
seluruh
untuk
aspek
mewujudkan
6) Ideologi gerakan Muhammadiyah
metode)
untuk
mencakup
merupakan tali pengikat gerakan
mengajak
yang
diwujudkan
dalam
sistem
kepada
organisasi, jama’ah, kepemimpinan,
Allah(tu’minu billāh) serta amar
dan gerakan amal usaha untuk
ma’ruf nahi munkar.
menjadikan Islam sebagai raḥmatan
manusia
beriman
lil-’ālamīn dimuka bumi ini.17
3) Ideologi gerakan Muhammadiyah
merupakan
perjuangan
sistem
Islam
dan
teori
untuk
tajdīd
10.
Strategi
pembinaan
(pembaruan) sehingga selalu terbuka
ke
arah
Idiologi
Muhammadiyah
Dengan
pada kritik dan memiliki agenda
perubahan
pelaksanaan
kata
lain,
dalam
pembinaan harus terjadi penyadaran,
kemajuan
(iṣhlāh).
peneguhan dan pengayaan. Upaya ini
dapat dipahami dalam rincian berikut:
4) Ideologi gerakan Muhammadiyah
1) Pembinaan keislaman
memiliki kerangka pemikiran dalam
Muqaddimah
Anggaran
Muhammadiyah,
Penanaman nilai-nilai
Dasar
sesuai
Kepribadian
dengan
padangan
Muhammadiyah, Matan Keyakinan
Muhammadiyah,
dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah,
aqidah,
Khittah Muhammadiyah, Pedoman
Pembinaan
Hidup
muamalah duniawiyah.
Islami
Muhammadiyah,
Warga
dan
2)
pemikiran-
Islam
Pembinaan
Pembinaan
akhlak,
ibadah,
Pembinaan
Pembinaan jiwa persyarikatan
Pemahaman
pemikiran formal lainnya dalam
sejarah
dan
sistem keyakinan dan kehidupan
dinamika gerakan pembaharuan dan
Islami dalam Muhammadiyah.
pemikiran Islam dalam konteks
memahami
5) Ideologi gerakan Muhammadiyah
merupakan
teori
dan
Muhammadiyah
strategi
17
Haedar Nashir, Muhammadiyah
Gerakan Pembaruan, (Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah, 2010), hlm 226
perjuangan Islam yang menyeluruh
7
Pengembangan
sebagai gerakan Islam, Peneguhan
potensi
diri
ideologi gerakan Muhammadiyah,
kader sesuai dengan minat dan
Penguatan
bakatnya,
etika
dan
kultur
Pengembangan
bermuhammadiyah,
Penguasaan
kecakapan /keahlian dan profesi
strategi
perjuangan
tertentu seperti kemampuan analisis
kebijakan publik, teknik rekayasa
Muhammadiyah.
social, teknik-teknik advokasi dan
3) Pembinaan keilmuan dan wawasan
Pengembangan
strategi
penguasaan
dakwah,
Pengembangan
metodelogi keilmuan dan berfikir
kemampuan
penguasaan
dan
ilmiah, Penguasaan disiplin ilmu
pemanfaatan
teknologi
dan
dan
sesuai
informasi, jaringa media, internet
bidang keahlian masing-masing,
dan komputer dalam kajian dari
Pengembangan
studi agama serta analisis data
aplikasi
teknologi
wawasan
untuk keperluan dakwah Islam.
kemasyarakatan, kebangsaan, dan
kenegaran, Pemahaman dinamika
11.
dan peta perjuangan umat Islam.
4) Pembinaan
kepemimpinan
Evaluasi
pelaksanaan
pembinaan
dan
Idiologi
Muhammadiyah
Berdasarkan
manajemen
Kemampuan
dan
tempatnya, evaluasi ini terdiri dari dua
leadership,
Pemahaman
waktu
macam:
kemampuan
manajemen organisasi, Penguasaan
1) Evaluasi
rutin
di
tempat
manajemen gerakan, manajemen
berlangsungnya perkaderan, baik
ide,
dan
terhadap jalannya sesi maupun
pengambilan
langkah-langkah pengelolaan setiap
kemampuan
kemampuan
advokasi
keputusan/kebijakan, Kemampuan
manajemen
hari;
pengembangan
2) evaluasi pasca-pelaksanaan yang
masyarakat, Pemahaman program
bisa dilakukan dalam rapat rutin
Muhammadiyah.
MPK atau dalam rapat khusus yang
5) Pembinaan
keterampilan,
penguasaan
informasi
telah di tentukan untuk membahas
dan
barbagai aspek dari pelaksanaan
keilmuan
sebuah perkaderan.
8
Berikut beberapa buku maupun
Penelitian
ini
menggunakan
hasil penelitian yang berkaitan dengan
alat pengambilan data langsung sebagai
penelitian yang akan penulis lakukan.
informasi
1. Nyoman
penelitian ini adalah pimpinan Majelis
Muallif,
dengan
judul
(UMS,2014)
skripsi
yang
dicari.19
Dalam
“Peran
DIKDASMEN Cabang selogiri. Sumber
Pimpinan Ranting Muhammadiyah
data pada penelitian ini diambil melalui
dalam
idiologi
dokumen dikdasmen selogiri.
kepada
3. Metode Pengumpulan Data
menanamkan
Muhammadiyah
anggotanya”(studi kasus pimpinan
ranting
muhammadiyah
a) Metode Observasi
pabelan
Observasi
dilakukan
Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo,
dengan cara mengamati pimpinan
periode
dikdasmen
2010-2015)”,
Dia
dalam
menyimpulkan: bahwa peran PRM
menyelenggarakan
Pabelan dalam menanamkan ideologi
idiologi
di
Muhammadiyah
meliputi
perencanaan,
planner,
adalah
organisator,
sebagai
aktifator,
pelaksanaan,
controller dan evaluator.
menggunakan
kualitatif,
prosedurnya
yaitu
ini
adalah
yang
penelitian
yang
menghasilkan
data
dialami
dan
oleh
memperoleh
informasi
dengan
mengadakan
wawancara
dengan
pimpinan
pendekatan
majelis
dikdasmen
selogiri.
c) Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan
pengawasan
Metode ini digunakan untuk
penelitian lapangan (field research),
dengan
metode
b) Metode Wawancara
1. Jenis dan Pendekatan
penelitian
sekolah/madrasah
evaluasi pelaksanaan.
METODE PENELITIAN
Jenis
pembinaan
memperoleh data yang diperlukan
subyek
antara lain letak geografis majelis
penelitian yang diamati.18
dikdasmen
2. Subyek dan Tempat Penelitian
selogiri,
sejarah
berdirinya, visi dan misi, sarana
18
19
Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda,
2004), hlm. 3.
Saifudin Azwar, Metode Penelitian
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.
91.
9
prasarana, keadaan dan jumlah
Tahun 1978-1980 Majelis Dikdasmen
pimpinan dikdasmen.
Cabang
kualitatif
deskriptif
dan
Pertama, melakukan pengumpulan data
dari
narasumber
melakukan
reduksi
data
yang
mengorganisasi
MI
yaitu
perlu
dan
data
ditarik
pada
disajikan
yang
Fungsi
dalam
telah
yang
Majelis
menyelenggarakan
pembinaan Idiologi
kesimpulan
PENELITIAN
Ibtidaiyyah)
Cabang Muhammadiyah Selogiri
Majelis Dikdasmen telah mampu
menggunakan metode analisis induktif.
HASIL
tahun,
Pendidikan Dasar dan Menengah
telah direduksi disajikan dalam bentuk
Keempat,
(Madrasah
2. Pelaksanaan
melakukan display data yaitu data yang
narasi.
3
bertahan.
Ketiga,
data.
bertahan
terbentuk sejak tahun 1966 masih tetap
mengarahkan,
tidak
hanya
dikarenakan tidak ada siswa. Sedangkan
Kedua,
resmi.
menggolongkan,
membuang
Selogiri
memiliki Madrasah Tsanawiyah (MTs)
4. Analisis Data
Metode
Muhammadiyah
menyelenggarakan bentuk pendidikan
formal yaitu Madrasah Ibtida’iyyah
DAN
Muhammadiyah (MIM) dan Sekolah
PEMBAHASAN
Majelis
Dasar Islam Integral Muhammadiyah
Pendidikan Dasar dan Menengah
(SDIIM). Dua lembaga formal diatas
Cabang Muhammadiyah Selogiri
baik
1. Gambaran
Umum
Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah
(DIKDASMEN)
mulai
Fungsi
pendidikan
dan
pengajaran; (2) Sebagai sarana dakwah
kepada
masyarakat
Menyelenggarakan
luas;
SDII
sama-sama
Majelis
Dikdasmen
Cabang Muhammadiyah Selogiri yang
tujuan: (1) Menumbuhkan kesadaran
pentingnya
dan
bertempat di desa Nambangan, Selogiri.
dirintis pada tahun 1977, yang memiliki
akan
MIM
pertama
adalah
pembinaan
idiologi
melaksanakan
Muhammadiyah
(baik di MIM dan SDIIM), dalam
(3)
realisasinya,
sekolah-sekolah
dilakukan
percontohan atau teladan; (4) Mencetak
pembinaan
secara
terprogram
sebagai berikut:
generasi yang lebih baik dan berjiwa
1. Pembinaan Keislaman
Muhammadiyah; (5) Menyeimbangkan
antara ilmu umum dan ilmu agama.
10
tersebut,
yaitu
Pembinaan
Keislaman
yang
2. Pembinaan Jiwa Persyarikatan
dilakukan Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah
Pertama,
Selogiri
berbentuk:
memahamkan
nilai-nilai
Pemahaman sejarah dan dinamika
gerakan pembaharuan dan pemikiran
Islam
Keislaman pada seluruh anggota/ kader
mungkar, Majelis Dikdasmen Cabang
adanya mata pelajaran Aqidah Akhlak,
Al-Islam
Kemuhammadiyahan,
mengaktualisasikan
Muhammadiyah Selogiri menerapkan:
dan
(1) Pengajian rutin satu minggu sekali
Kedua,
dll);
nilai-nilai
setiap
islam
Ektra kulikuler Tapak suci dan Hizbul
TBC
Wathan untuk semua siswa.
(Takhayul, Bid’ah dan Khurafat) serta
Penguatan
mengajak orangtua dan lingkungan
idiologi
Muhammadiyah yang dilakukan Majelis
sekitar);
Dikdasmen
Ketiga, pembinaan Ibadah kepada
Cabang
diskusi
(Contoh: Mapel Fiqh: “memahamkan
atau
pengajian
makna shalat dan penerapannya”);
atau
mengajarkan kepada siswa berupa adab
3. Pembinaan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti
wawasan
menghormati guru, orang tua, adab
Muamalah
Duniawiyah
jawab
kajian
dalam
wajib
rutin
senin pagi.
mata pelajaran Akhlaq (Contoh: guru
Kelima,
tanya
karyawan disetiap malam senin dan
Keempat, pembinaan Akhlaq berupa
dll);
Muhammadiyah
Selogiri adalah dengan diadakannya
peserta didik mulai dari kelas I s/d VI
bicara
(warga
ideologi gerakan Muhammadiyah; (3)
mengajak dan memberi contoh kepada
membersihkan
senin
karyawan, dalam upaya peneguhan
pandangan Muhammadiyah (Contoh:
untuk
malam
Muhammadiyah); (2) Kajian wajib rutin
yang sesuai dengan ajaran Islam dan
siswa
memahami
gerakan dakwah amar maktuf nahi
VI di MIM dan SDIIM) (Contoh:
Hadist,
konteks
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam,
Muhammadiyah (mulai dari kelas I s/d
Al-Qur’an
dalam
Keilmuan
Tuntutan
pembinaan
dan
pengembangan
penguasaan metodelogi keilmuan dan
dilakukan
berfikir
dengan menanamkan nilai islam melalui
ilmiah
Dikdasmen
teladan dan pembiasaan.
menjadikan
Cabang
Majelis
Muhammadiyah
Selogiri memiliki progam kerja sebagai
11
berikut:
(a)
Mengadakan
diklat/
masing-masing
pelatihan untuk para guru dalam rangka
antara
mengembangkan
(b)
perbedaan
dalam
pembinaan
Pengadaan
keilmuan;
diskusi
panel
penguasaan disiplin ilmu tertentu; (c)
MIM
dalam
itu
terdapat
manajemen
sendiri
khususnya
penguasaan
keterampilan,
wawasan
kebangsaan,
dan
5. Pembinaan
minggu dan bulan sekali, sebagai upaya
kemasyarakatan,
SDII
Sehingga
pembinaan idiologi.
Kajian atau rapat yang dilakukan setiap
pengembangan
sekolah.
informasi,
dan
keilmuan
dan
Pembinaan
kenegaran (guru dan karyawan); (d)
penguasaan
pengembangan
keterampilan, informasi, dan keilmuan
teknologi mutakhir, sebagai penunjang
yang dilaksanakan oleh Dikdasmen
sekolah.
Muhammadiyah Cabang Selogiri adalah
Pengadaan
sekaligus
(a) Pengembangan potensi diri kader
4. Pembinaan kepemimpinan dan
sesuai dengan minat dan bakatnya CCI,
manajemen
Pembinaan
LDS dll); (b) Pengadaan kajian rutin
kepemimpinan
dan
untuk setiap minggunya bagi guru dan
manajemen oleh Dikdasmen Cabang
karyawan; (c) Sedangkan untuk siswa
Muhammadiyah
dalam
diadakannya kegiatan ekstrakulikuler
pelaksanaannya, sistem yang dipakai
sesuai dengan keinginan dan bakat
adalah: sistem klasikal (insendental)
siswa, seperti tapak suci dan hizbul
guna
wathan yang diadakan setiap hari sabtu.
Selogiri
memahamkan
manajemen
organisasi dan kemampuan leadership
Sedangkan
antara ketua Dikdasmen dengan para
kecakapan/keahlian dan profesi tertentu
kepala sekolah. Sebab, di dalam Majelis
Dikdasmen
Cabang
seperti kemampuan analisis kebijakan
Muhammadiyah
publik, teknik rekayasa sosial, teknik-
Selogiri, belum ada standar operasional
teknik advokasi dan strategi dakwah.
prosedur (SOP) yang resmi.
Selain
itu,
dalam
pembinaan
kepemimpinan
Dikdasmen
dalam
menyerahkan
secara
Majelis
melakukan
Dikdasmen
Muhammadiyah
Majelis
melakukan
implementasinya
utuh
pengembangan
pelatihan.
kepada
12
Cabang
Selogri
kegiatan
pengajian
hanya
dan
Selain
kemampuan
itu
pengembangan
penguasaan
Dikdasmen
Cabang
Muhammadiyah
dan
Selogiri dapat digolongkan menjadi tiga
pemanfaatan teknologi dan informasi,
macam yaitu melaui pendidikan formal,
jaringan media, internet dan komputer
upgrading dan training, serta pendidikan
dalam kajian dari studi agama serta
informal.
analisis data untuk keperluan dakwah
a.
Islam. Dalam hal ini Majelis Dikdasmen
Cabang
Muhammadiyah
Pendidikan Formal
Pendidikan
Selogiri
mendirikan
memberikan himbauan kepada seluruh
formal
dua
dengan
sekolah
yaitu:
Madrasah Ibtida’iyyah Muhammadiyah
sekolah untuk mensosialisasikan pada
(MIM)
guru dan karyawan agar bisa menguasai
yang
Nambangan,
dan memanfaatkan teknologi dalam
terletak
di
Kecamatan
desa
Selogiri.
Bidang studi yang diajarkan di MIM
pembelajaran.
sesuai dengan kurikulum pendidikan
ANALISIS DATA
nasional yang terdiri dari Ilmu umum
1. Pelaksanaan Fungsi Dikdasmen
dan Ilmu agama.
dalam
Menyelenggarakan
Pembinaan
Ideologi
di
b. Upgrading dan Training
Upgrading
PCM
dan
training
diselenggarakan secara insendentil oleh
Selogiri
Kegiatan pembinaan Idiologi yang
diselenggarakan
pimpinan Muhammadiyah ataupun oleh
Cabang
Majelis/
Bagian-bagiannya
sesuai
Muhammadiyah Selogiri disesuaikan
dengan
sesuai
menyelenggarakan Diklat, pelatihan-
kebutuhan
masing-masing
kebutuhan.
Yakni
dengan
Instansi Pendidikan yang ada di Cabang
pelatihan,
rapat,
sesuai
dengan
Selogiri, sedangkan Instansi Pendidikan
kebutuhan
masing-masing
Instansi
yang ada di bawah Majelis Dikdasmen
Pendidikan.
Selogiri baru ada dua yaitu MIM
c. Pendidikan Informal
(Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah)
Pendidikan ini dilakukan di luar
dan SDIIM (Sekolah Dasar Islam
sekolah. Adapun kegiatan yang telah
Integral Muhammadiyah).
diselenggarakan oleh majelis dikdasmen
Adapun
kegiatan
selogiri berupa kajian rutin, pengajian
pembinaan
dan kegiatan ekstrakulikuler.
Idiologi yang diselenggarakan Majelis
13
Untuk
meneguhkan
pelatihan berupa penyelenggaraan
idiologi
pada siswa selain ada kegiatan lapangan
diklat,
juga ada teori tentang awal mula berdiri
rapat.
muhammadiyah,
arah
informal berupa penyelenggaraan
geraknya serta siswa juga dikenalkan
kajian rutin, pengajian dan kegiatan
lagu-lagu Muhammadiyah seperti Mars
ekstrakulikuler.
Muhammadiyah, Sang Surya, dll.
kegiatan tersebut dikoordinasi oleh
KESIMPULAN DAN SARAN
Majelis
A. Kesimpulan
Muhammadiyah Selogiri.
tujuannya,
pembinaan
yang telah penulis paparkan di atas,
ditarik
kesimpulan
Penyelenggaran
Dikdasmen
menyelenggarakan
idiologi
maksimal,
Dikdasmen
a. Pembinaan Keislaman dengan
pembinaan idiologi. Usaha-usaha
cara melalui mata pelajaran Al-
dengan
Islam dan Kemuhammadiyah,
menyelenggarakan berbagai bentuk
kegiatan
kegiatan
pendidikan.
diselenggarakan
Tapak Suci, Hizbul Wathan,
Adapun
pendidikan
Pembiasaan
yang
Tulung
dengan cara pengajian, kajian
rutin dan mengenalkan lagu-lagu
yaitu kegiatan pendidikan formal,
informal.
pendidikan
dan
pelatihan,
Bentuk
formal
Pemberian
b. Pembinaan Jiwa Persyarikatan
dapat
digolongkan menjadi tiga macam,
upgrading
dan
contoh.
Cabang
Muhammadiyah
dalam
pembinaan yaitu:
menyelenggarakan
dilakukan
adapun
sudah
dengan melakukan lima macam
memiliki peran yang sangat penting
tersebut
Selogiri
melaksanakan pembinaan Idiologi
Muhammadiyah Cabang Selogiri
usaha
Majelis
Cabang
Muhammadiyah
1. Majelis
dan
pendidikan
Dikdasmen
sebagai
berikut:
dalam
Kegiatan
2. Dalam
Berdasarkan data dan analisis
dapat
pelatihan-pelatihan
Muhammadiyah
dan
Surya
kegiatan
seperti
dan
Sang
Mars
Muhammadiyah.
berupa
c. Pembinaan
penyelenggaraan MIM dan SDIIM
Keilmuan
dan
Wawasan dengan cara Diklat,
yang berada di Kecamatan Selogiri.
Kegiatan pendidikan upgrading dan
14
pelatihan
dan
d. Lebih
mengikuti
2. Kepada
manajemen dengan cara system
kebutuhan
sesuai
lagi
kegiatan-kegiatan
menunjang
Penguasaan
Informasi
di
a. Seyogyanya dapat ditingkatkan
sekolah/madrasah.
Teknologi,
Sekolah/Madrasah
Selogiri
asas
masing-masing
e. Pembinaan
dalam
kader.
d. Pembinaan Kepemimpinan dan
yaitu
lagi
melakukan pembinaan terhadap
berbagai perlombaan.
klasikal
terstuktur
dalam
yang
proses
pembelajaran.
dan
b. Perlu adanya Komunikasi dan
Keilmuan dengan cara Pelatihan
Koordinasi
guru seperti MGMP.
yang
lebih
sering
dengan Majelis Dikdasmen.
B. Saran
3. Kepada
Berdasarkan kesimpulan di atas,
peneliti
penulis memberikan saran-saran untuk
penelitian
dijadikan bahan pertimbangan bagi
dijadikan bahan pertimbangan dan
Pimpinan Majelis Dikdasmen Cabang
referensi bagi penelitian sejenis.
Muhammadiyah
Selogiri,
Sekolah/Madrasah
di
Kecamatan
Pimpinan
diharapkan
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. 1976. Hubungan Timbal
Balik Pendidikan Agama.
Jakarta: Bulan Bintang.
Selogiri, dan bagi peneliti selanjutnya.
1. Kepada
ini
selanjutnya,
Majelis
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dikdasmen Cabang Muhammadiyah
Selogiri
a. Seyogyanya Majelis Dikdasmen
Azwar,
mempunyai SOP yang mengatur
tentang kependidikan.
b. Seyogyanya
koordinasi
meningkatkan
antar
sekolah
Baidhawy, Zakiyuddin, dkk. 2001.
Studi
Kemuhammadiyahan
Kajian Historis, Idiologi dan
Organisasi.
Surakarta:
Lembaga Sudi Islam.
dan
menyeragamkan kurikulum.
c. Lebih
ditingkatkan
Saifudin. 2003. Metode
Penelitian.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
lagi
kontrolingnya dan evaluasi.
Diklitbang, Majelis dan LPI. 2010. 1
Abad Muhammadiyah. Jakarta:
PT Kompas Media Nusantara.
15
Hambali, Hamdan. 2006, Ideologi dan
Strategi
Muhammadiyah.
Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah.
Nasri, Imron. Nashir, Haedar dan
Sudjarwo,
Didik.
2010.
Manhaj
Gerakan
Muhammadiyah
Idiologi,
Khittah,
dan
Langkah.
Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah.
Hasyim, Umar. 1990. Muhammadiyah
Jalan Lurus. Surabaya: PT
Bina Ilmu.
Kamus
Peraturan
Pimpinan
Pusat
Muhammadiyah
Nomor
03/PRN/I.0/B/2012
Tentang
Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Bahasa
Indonesia
.”Optimalisasi”(online),
(http://kbbi.web.id/
optimalisasi, diakses tanggal 5
desember 2014) jam 08.34.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2000.
Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.
Kamal P, Musthafa & Adaby Darban,
Ahmad, 2005. Muhammadiyah
Sebagai
Gerakan
Islam.
Yogyakarta:Citra
Karsa
Mandiri.
Poerwadarminta ,W.J.S. 2007. Kamus
Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Mangunhardjana. 1986. Pembinaan:
Arti
dan
Metodenya.
Yogyakarta: Kanisius.
PP Muhammadiyah, Tim MPK. 2007.
Sistem
Perkaderan
Muhammadiyah. Yogyakarta:
MPK PP Muhammadiyah.
Moleong, Lexy J. 2004. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Soetopo , Hendyat & Soemanto, Wasty.
1986.
Pembinaan dan
Pengembangan
Kurikulum.
Jakarta: Bina Aksara.
Nashir, Haedar. 2001. Ideologi Gerakan
Muhammadiyah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Gajah
Mada University.
Tuhuleley, Said. 2003. Reformasi
Pendidikan Muhammadiyah
Suatu Keniscayaan.
Yogyakarta: Pustaka Suara
Muhammadiyah.
------------------.
2007.
Kristalisasi
Idiologi
dan
Komitmen.
Yogyakarta:Suara
Muhammadiyah.
------------------. 2007. Meneguhkan
Idiologi
Gerakan
Muhammadiyah.
Malang:
UMM Press.
------------------. 2010. Muhammadiyah
Gerakan
Pembaruan.
Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah.
16
DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN IDEOLOGI
MUHAMMADIYAH DI SEKOLAH/MADRASAH
(STUDI KASUS DI MAJELIS DIKDASMEN
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH SELOGIRI
TAHUN 2014)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh:
Dian Indriyani
NIM: G000110008
NIRM: 11/X/02.2.1/0885
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi
mungkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Adapun cita-cita Muhammadiyah adalah terciptanya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Untuk melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan dan citacita hidupnya, Muhammadiyah selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip ajaran
Islam, karena adanya keyakinan bahwa hanya Islamlah ajaran yang mampu
mengatur tata kehidupan manusia yang dapat membawa pada kesejahteraan hidup
di dunia dan akhirat.
Setiap Pimpinan Muhammadiyah memiliki tugas untuk menanamkan
ideologi Muhammadiyah. Dalam hal ini, Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah Selogiri memiliki fungsi penting dalam menanamkan idiologi
Muhammadiyah. Ideologi Muhammadiyah adalah ideologi Islam yang berpegang
pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah dengan cita-cita membentuk masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya. Ideologi Muhammadiyah yang demikian ini telah
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian
Muhammadiyah, Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, dan Pedoman
Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Majelis Dikdasmen Cabang Muhammadiyah Selogiri adalah salah satu
majelis yang ada di PCM Selogiri. Majelis ini berdiri dengan tujuan yang sama
dengan pimpinan-pimpinan yang lainnya, yaitu menanamkan ideologi
Muhammadiyah. Penanaman ideologi Muhammadiyah sangatlah penting untuk
dilakukan oleh Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Selogiri, karena lingkungan
yang sangat majemuk dalam pemahaman ke-Islamannya. Oleh karena itu, perlu
adanya optimalisasi fungsi Majelis Dikdasmen Selogiri dalam menyelenggarakan
pembinaan idiologi Muhammadiyah di sekolah dengan mengambil langkahlangkah yang tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan fungsi Majelis
Dikdasmen Cabang Muhammadiyah Selogiri dalam menyelenggarakan
pembinaan idiologi Muhammadiyah di Sekolah/Madrasah. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan dan data-datanya didapatkan dengan
menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan metode
analisis datanya menggunakan pendekatan deskriptif analitik dan induktif analitik.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah Selogiri dalam menyelenggarakan pembinaan idiologi
Muhammadiyah melalui pendidikan formal, upgrading dan training, dan
pendidikan informal. Adapun dalam pendidikan formal Majelis Dikdasmen
Selogiri telah mendirikan dua sekolah yaitu MIM dan SDIIM dan juga melakukan
pembinaan ke-Islaman. Upgrading dan training Majelis Dikdasmen Selogiri
menyelenggarakan pembinaan jiwa persyarikatan, keilmuan dan wawasan, dan
pembinaan penguasaan keterampilan, informasi dan keilmuan. Serta pendidikan
informal dengan cara melakukan pembinaan kepemimpinan dan manajemen.
Kata Kunci: Fungsi Majelis Dikdasmen, Pembinaan, Ideologi
Muhammadiyah.
1
OPTIMALISASI FUNGSI MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN IDEOLOGI
MUHAMMADIYAH DI SEKOLAH/MADRASAH (STUDI KASUS DI
MAJELIS DIKDASMEN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH
SELOGIRI TAHUN 2014)
PENDAHULUAN
Muhammadiyah
Muhammadiyah2,
merupakan
yang
dimana
organisasi Islam yang memiliki amal
memiliki peran yang cukup penting
usaha pendidikan paling banyak di
dalam
antara
pembinaan idiologi Muhammadiyah.
organisasi
Islam
lainnya.
konteks
Kontribusi Muhammadiyah terhadap
Sebagaimana
total pendidikan yang diselenggarakan
Peraturan
swasta
Muhammadiyah
yang
berada
di
bawah
penyelenggaraan
termaktub
dalam
Pimpinan
bahwa
Pusat
peran
dan
Departemen Pendidikan Nasional untuk
fungsinya adalah: menyelenggarakan
Sekolah
Sekolah
pembinaan idiologi Muhammadiyah di
%
sekolah,
Dasar
Menengah
10,98
Pertama
%,
11,14
dan
pimpinan
satu
yang
unsur
Orientasi
pembantu
bertanggung
dan
pondok
pesantren3.
Sekolah Menengah Umum 9,90 %1.
Salah
madrasah
Peningkatan
kualitas
pendidikan dalam menyelenggarakan
jawab
penuh terhadap persoalan pendidikan
pembinaan
Muhammadiyah diamanahkan kepada
yang dilakukan oleh Dikdasmen PCM
Majelis
Selogiri,
Pendidikan
Dasar
dan
idiologi
akan
Muhammadiyah
membuahkan
hasil
sempurna apabila terdapat singkronisasi
Menengah (Dikdasmen)
antara peraturan yang telah ditetapkan
2
Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Nomor 03/PRN/I.0/B/2012 Tentang Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Bab I pasal 1
ayat 3.
3
Ibid.
1
Said Tuhuleley, Reformasi Pendidikan
Muhammadiyah
Suatu
Keniscayaan
(Yogyakarta: Pustaka Suara Muhammadiyah,
2003), hlm. xii-xiii.
2
oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
(yang
menjadi
implementasi
Cabang
harapan)
ditingkat
Muhammadiyah
Pengertian optimalisasi menurut
dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Pimpinan
bahwa optimalisasi berasal dari kata
Selogiri.
optimal artinya terbaik atau tertinggi.
Sehingga dalam penyelenggaraannya
Mengoptimalkan
dapat terimplementasi dengan baik,
paling
bukan hanya sebatas ilmu (wawasan)
Sedangkan optimalisasi adalah proses
akan tetapi mampu terteguh menjadi
mengoptimalkan sesuatu, dengan kata
sebuah karakter bagi kader dan anggota
lain proses menjadikan sesuatu menjadi
Muhammadiyah.
paling baik atau paling tinggi4.
optimalisasi
Fungsi Majelis Pendidikan Dasar dan
2. Tujuan
Muhammadiyah
proses
untuk
menjadikan
Optimalisasi
Majelis
Maksud dan tujuan didirikannya
fungsi
Muhammadiyah
dan
dapat
penelitian
menjadi
dan Menjunjung tinggi Agama Islam
pembinaan idiologi Muhammadiyah di
Dan
sekaligus
dasar optimalisasi adalah Menegakkan
pelaksanaan Majelis Dikdasmen dalam
diharapkan
suatu
Dikdasmen Muhammadiyah
Penelitian ini bertujuan untuk
Selogiri.
adalah
paling baik.
di
Selogiri Tahun 2014)”
PCM
adalah
Muhammadiyah
Pembinaan Idiologi Muhammadiyah di
mendeskripsikan
optimalisasi
mengoptimalkan Majelis Dikdasmen
Menengah dalam Menyelenggarakan
Cabang
tinggi.
diberikan pada suatu konteks. Jadi,
Selogiri dengan judul: ”Optimalisasi
Pimpinan
paling
tersedia” dari beberapa fungsi yang
penelitian di Majelis Dikdasmen PCM
Kasus
menjadikan
pencarian nilai “terbaik dari yang
penulis berkeinginan untuk mengadakan
(Studi
atau
Pengertian
Berangkat dari uraian di atas
Sekolah/Madrasah
baik
berarti
sehingga terwujud masyarakat Islam
ini
yang sebenar-benarnnya.
memberi
3. Pengertian
kebermanfaatan, baik secara teoritis
Majelis
Dikdasmen
Muhammadiyah
maupun praktis.
Majelis Pendidikan Dasar dan
KONSTRUK TEORI
Menengah menurut peraturan pimpinan
pusat
1. Pengertian Optimalisasi Majelis
4
Muhammadiyah
nomor
http://kbbi.web.id/ optimalisasi diakses
tanggal 5 desember 2014 jam 08.34
Dikdasmen Muhammadiyah
3
03/PRN/1.0/B/2012 pasal 1 ayat (3)
ialah
unsur
pembantu
5. Pengertian
pimpinan
Muhammadiyah
persyarikatan bidang pendidikan dasar
Sekolah/
Pengertian pembinaan menurut
Majelis
Kamus
Dikdasmen
dan
Besar
Bahasa
Indonesia
pembinaan adalah sautu usaha, tindakan
Muhammadiyah
Peran
di
Idiologi
Madrasah
dan menengah.5
4. Fungsi
Pembinaan
fungsi
Majelis
dan kegiatan yang dilakukan secara
Dikdasmen dalam menyelenggarakan
berdaya guna dan berhasil guna untuk
amal usaha, progam, dan kegiatan
memperoleh hasil yang lebih baik.7
bidang pendidikan dasar dan menengah
meliputi:6
(1)
Pembinaan
Pengertian Idiologi adalah ilmu
idiologi
pengetahuan tentang ide-ide, tentang
Muhammadiyah di sekolah, madrasah
keyakinan atau tentang gagasan.8 Selain
dan pondok pesantren; (2) Perencanaan,
itu
pengorganisasian,
Muhammadiyah dalam manhaj gerakan
pembimbingan,
menurut
Pimpinan
Pusat
pengoordinasian dan pengawasan atas
Muhammadiyah
pengelolaan amal usaha, progam dan
ajaran atau ilmu pengetahuan yang
kegiatan; (3) Peningkatan kualitas dan
secara
kuantitas amal usaha, progam dan
membahas mengenai gagasan, cara-
kegiatan; (4) Pengembangan kualitas
cara, angan-angan atau gambaran dalam
dan kuantitas amal usaha, progam dan
pikiran, untuk mendapatkan keyakinan
kegiatan; (5) pengembangan sekolah,
mengenai hidup dan kehidupan yang
madrasah, dan pondok pesantren; (6)
benar dan tepat.9 Sedangkan Menurut
Penelitian dan pengembangan bidang
Haedar Nashir, Idiologi adalah ajaran
pendidikan dasar dan menengah; dan
atau ilmu pengetahuan yang secara
(7)
kepada
sistematis dan menyeluruh membahas
Pimpinan Persyarikatan sebagai bahan
mengenai gagasan, cara-cara, angan-
Penyampaian
pertimbangan
masukan
dalam
penetapan
7
Idiologi
sistematis
dan
merupakan
menyeluruh
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), hlm. 160.
8
Musthafa Kamal P & Ahmad Adaby
Darban, Muhammadiyah Sebagai Gerakan
Islam, (Yogyakarta:Citra Karsa Mandiri,2005),
hlm. 145.
9
Imron Nasri, Haedar Nashir dan Didik
Sudjarwo, Manhaj Gerakan Muhammadiyah
Idiologi, Khittah, dan langkah, (Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah,2010), hlm. xvi.
kebijakan bidang pendidikan dasar dan
menengah.
5
Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Nomor 03/PRN/I.0/B/2012 Tentang Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Bab I Pasal 1
ayat 3.
6
Ibid.
4
angan atau gambaran dalam pikiran,
sahih/makbulah,
untuk
pemikiran-pemikiran
mendapatkan
keyakinan
dibingkai
yang
melalui
mendasar
mengenai hidup dan kehidupan yang
seperti Muqaddimah Anggaran Dasar,
benar dan tepat. Dinyatakan pula bahwa
Kepribadian, Matan Keyakinan dan
idiologi berarti keyakinan hidup yang
Cita-cita
mencakup: 1). Pandangan Hidup, 2).
Hidup islami, dan sebagainya yang
Tujuan Hidup, dan 3). Ajaran dan cara
menjadi
yang dipergunakan untuk melaksanakan
pandangan
hidup
dalam
mencapai
Pedoman
gerakan
12
Adapun isi kandungan idiologi
adalah (1) Paham Islam atau paham
Berdasarkan pengertian di atas
disimpulkan
Khittah,
prinsip
Muhammadiyah.
tujuan hidup tersebut.10
dapat
Hidup,
bahwa
agama
idiologi
dalam
Hakikat
Muhammadiyah,
Muhammadiyah
(2)
sebagai
adalah Ilmu tentang keyakinan hidup
Gerakan Islam, dan (3) Misi dan
berupa pandangan hidup, tujuan hidup,
Strategi perjuangan Muhammadiyah13.
dan ajaran
Jadi
yang digunakan untuk
pembinaan
idiologi
melaksanakan pandangan hidup untuk
Muhammadiyah di Sekolah/Madrasah
mencapai tujuan hidup.
adalah
Muhammadiyah adalah gerakan
islam,
dakwah
amar
makruf
usaha
dan
tindakan
untuk
mempertahankan dan menyempurnakan
nahi
sistem
keyakinan,
cita-cita,
munkar, beraqidah islam dan bersumber
perjuangan
pada al-qur’an dan sunah, didirikan oleh
gerakan
K.H.Ahmad Dahlan pada tanggal 8
masyarakat
Dzulhijah 1330 Hijriyah bertepatan
benarnya untuk memperoleh hasil yang
dengan tanggal 18 November 1912
lebih baik di sekolah/madrasah.
Miladiyah
di
Sedangkan
Idiologi
adalah
paham
kota
Yogyakarta.
11
dan
Islam
dalam
Islam
sebagai
mewujudkan
yang
sebenar-
6. Dasar dan Tujuan Pembinaan
Muhammadiyah
agama
Muhammadiyah
dan
Idiologi Muhammadiyah
Maksud
sistem
dan
perjuangan yang bertumpu pada Al-
Muhammadiyah
Qur’an
dan menjunjung tinggi agama Islam
dan
sunnah
nabi
yang
10
12
Haedar Nashir, Kristalisasi Idiologi dan
Komitmen, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2007), hlm. 19.
11
Ibid, hlm. 99.
ialah
tujuan
“Menegakkan
Haedar Nashir, Kristalisasi Idiologi dan
Komitmen, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2007), hlm. 4.
13
Ibid, hlm. 20.
5
sehingga terwujud masyarakat Islam
yang
sebenar-benarnya”.
b) Membangun Komitmen idealisme
Untuk
untuk menjalankan misi dan cita-
melaksanakan terwujudnya masyarakat
cita gerakan; sehingga anggota
yang demikian itu, maka dengan berkat
Muhammadiyah tidak sekedar aktif
dan rahmat Allah didorong oleh firman
dan
Allah dalam Q.S.
“Adakanlah
dari
li Imr n: 104:
kamu
sekalian,
berada
dalam
lingkungan
persyarikatan
secara
fisik
praktis/ pragmatis;
golongan yang mengajak kepada ke-
c) Mengikat Solidaritas kolektif yang
Islaman, menyeluruh kepada kebaikan
kokoh,
dan mencegah dari pada keburukan.
kesatuan
Mereka itulah golongan yang beruntung
Muhammadiyah;
berbahagia”
Muhammadiyah
tampak
sistem
satu
gerakan
perjuangan dan strategi perjuangan
mendirikan
sesuai
lembaga pendidikan yang bercirikan
mengajarnya
tersendiri.14
e) Memobilisasi
mempunyai
Adapun
dengan
sistem
paham/
ideologi Muhammadiyah tersebut;
muhammadiyah, yang mutu, sifat, dan
corak
sehingga
d) Menyusun dan melaksanakan garis
7. Jenis-jenis bentuk pembinaan
cara-cara
dan
anggota
untuk
mencapai tujuan Muhammadiyah
bentuk
melalui
berbagai
usaha;
dan
pembinaan idiologi dibagi menjadi 3
Membela/
yaitu pendidikan formal, upgrading,
eksistensi organisasi dari berbagai
pelatihan, dan pendidikan informal.15
pengeroposan paham dari dalam
menjaga
keutuhan/
dan dari luar sesuai dengan prinsip
gerakan Muhammadiyah.
8. Kedudukan dan Fungsi Idiologi
a) Menjelaskan
dan
menanamkan
9. Substansi Idiologi Muhammadiyah
dunia
(world-view),
Ideologi Muhammadiyah dapat
sebutlah idiom tentang yang selama
dipahami dalam beberapa dimensi dan
ini berlaku dalam muhammadiyah
esensi pemikiran serta aksi gerakan
tentang
sebagai berikut:16
pandangan
“Islam
Agamaku,
Muhammadiyah Gerakanku”;
1) Ideologi
gerakan Muhammadiyah
merupakan sistem paham dan teori
14
Majelis Diklitbang dan LPI, 1Abad
Muhammadiyah, (Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara,2010), hlm101
15
Ibid. hlm. 250.
16
Haedar Nashir, Ideologi
Muhammadiyah.
(Yogyakarta:
Muhammadiyah, 2001), hlm. 71-72.
6
Gerakan
Suara
perjuangan yang dilandasi, dijiwai,
dan
dan dibingkai serta dimaksudkan
kehidupan
untuk mengamalkan Islam dalam
Masyarakat Islam yang sebenar-
seluruh kehidupan umat manusia.
benarnya.
2) Ideologi
ialah
gerakan Muhammadiyah
manhaj
dakwah
(sistem,
Islam
seluruh
untuk
aspek
mewujudkan
6) Ideologi gerakan Muhammadiyah
metode)
untuk
mencakup
merupakan tali pengikat gerakan
mengajak
yang
diwujudkan
dalam
sistem
kepada
organisasi, jama’ah, kepemimpinan,
Allah(tu’minu billāh) serta amar
dan gerakan amal usaha untuk
ma’ruf nahi munkar.
menjadikan Islam sebagai raḥmatan
manusia
beriman
lil-’ālamīn dimuka bumi ini.17
3) Ideologi gerakan Muhammadiyah
merupakan
perjuangan
sistem
Islam
dan
teori
untuk
tajdīd
10.
Strategi
pembinaan
(pembaruan) sehingga selalu terbuka
ke
arah
Idiologi
Muhammadiyah
Dengan
pada kritik dan memiliki agenda
perubahan
pelaksanaan
kata
lain,
dalam
pembinaan harus terjadi penyadaran,
kemajuan
(iṣhlāh).
peneguhan dan pengayaan. Upaya ini
dapat dipahami dalam rincian berikut:
4) Ideologi gerakan Muhammadiyah
1) Pembinaan keislaman
memiliki kerangka pemikiran dalam
Muqaddimah
Anggaran
Muhammadiyah,
Penanaman nilai-nilai
Dasar
sesuai
Kepribadian
dengan
padangan
Muhammadiyah, Matan Keyakinan
Muhammadiyah,
dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah,
aqidah,
Khittah Muhammadiyah, Pedoman
Pembinaan
Hidup
muamalah duniawiyah.
Islami
Muhammadiyah,
Warga
dan
2)
pemikiran-
Islam
Pembinaan
Pembinaan
akhlak,
ibadah,
Pembinaan
Pembinaan jiwa persyarikatan
Pemahaman
pemikiran formal lainnya dalam
sejarah
dan
sistem keyakinan dan kehidupan
dinamika gerakan pembaharuan dan
Islami dalam Muhammadiyah.
pemikiran Islam dalam konteks
memahami
5) Ideologi gerakan Muhammadiyah
merupakan
teori
dan
Muhammadiyah
strategi
17
Haedar Nashir, Muhammadiyah
Gerakan Pembaruan, (Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah, 2010), hlm 226
perjuangan Islam yang menyeluruh
7
Pengembangan
sebagai gerakan Islam, Peneguhan
potensi
diri
ideologi gerakan Muhammadiyah,
kader sesuai dengan minat dan
Penguatan
bakatnya,
etika
dan
kultur
Pengembangan
bermuhammadiyah,
Penguasaan
kecakapan /keahlian dan profesi
strategi
perjuangan
tertentu seperti kemampuan analisis
kebijakan publik, teknik rekayasa
Muhammadiyah.
social, teknik-teknik advokasi dan
3) Pembinaan keilmuan dan wawasan
Pengembangan
strategi
penguasaan
dakwah,
Pengembangan
metodelogi keilmuan dan berfikir
kemampuan
penguasaan
dan
ilmiah, Penguasaan disiplin ilmu
pemanfaatan
teknologi
dan
dan
sesuai
informasi, jaringa media, internet
bidang keahlian masing-masing,
dan komputer dalam kajian dari
Pengembangan
studi agama serta analisis data
aplikasi
teknologi
wawasan
untuk keperluan dakwah Islam.
kemasyarakatan, kebangsaan, dan
kenegaran, Pemahaman dinamika
11.
dan peta perjuangan umat Islam.
4) Pembinaan
kepemimpinan
Evaluasi
pelaksanaan
pembinaan
dan
Idiologi
Muhammadiyah
Berdasarkan
manajemen
Kemampuan
dan
tempatnya, evaluasi ini terdiri dari dua
leadership,
Pemahaman
waktu
macam:
kemampuan
manajemen organisasi, Penguasaan
1) Evaluasi
rutin
di
tempat
manajemen gerakan, manajemen
berlangsungnya perkaderan, baik
ide,
dan
terhadap jalannya sesi maupun
pengambilan
langkah-langkah pengelolaan setiap
kemampuan
kemampuan
advokasi
keputusan/kebijakan, Kemampuan
manajemen
hari;
pengembangan
2) evaluasi pasca-pelaksanaan yang
masyarakat, Pemahaman program
bisa dilakukan dalam rapat rutin
Muhammadiyah.
MPK atau dalam rapat khusus yang
5) Pembinaan
keterampilan,
penguasaan
informasi
telah di tentukan untuk membahas
dan
barbagai aspek dari pelaksanaan
keilmuan
sebuah perkaderan.
8
Berikut beberapa buku maupun
Penelitian
ini
menggunakan
hasil penelitian yang berkaitan dengan
alat pengambilan data langsung sebagai
penelitian yang akan penulis lakukan.
informasi
1. Nyoman
penelitian ini adalah pimpinan Majelis
Muallif,
dengan
judul
(UMS,2014)
skripsi
yang
dicari.19
Dalam
“Peran
DIKDASMEN Cabang selogiri. Sumber
Pimpinan Ranting Muhammadiyah
data pada penelitian ini diambil melalui
dalam
idiologi
dokumen dikdasmen selogiri.
kepada
3. Metode Pengumpulan Data
menanamkan
Muhammadiyah
anggotanya”(studi kasus pimpinan
ranting
muhammadiyah
a) Metode Observasi
pabelan
Observasi
dilakukan
Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo,
dengan cara mengamati pimpinan
periode
dikdasmen
2010-2015)”,
Dia
dalam
menyimpulkan: bahwa peran PRM
menyelenggarakan
Pabelan dalam menanamkan ideologi
idiologi
di
Muhammadiyah
meliputi
perencanaan,
planner,
adalah
organisator,
sebagai
aktifator,
pelaksanaan,
controller dan evaluator.
menggunakan
kualitatif,
prosedurnya
yaitu
ini
adalah
yang
penelitian
yang
menghasilkan
data
dialami
dan
oleh
memperoleh
informasi
dengan
mengadakan
wawancara
dengan
pimpinan
pendekatan
majelis
dikdasmen
selogiri.
c) Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan
pengawasan
Metode ini digunakan untuk
penelitian lapangan (field research),
dengan
metode
b) Metode Wawancara
1. Jenis dan Pendekatan
penelitian
sekolah/madrasah
evaluasi pelaksanaan.
METODE PENELITIAN
Jenis
pembinaan
memperoleh data yang diperlukan
subyek
antara lain letak geografis majelis
penelitian yang diamati.18
dikdasmen
2. Subyek dan Tempat Penelitian
selogiri,
sejarah
berdirinya, visi dan misi, sarana
18
19
Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda,
2004), hlm. 3.
Saifudin Azwar, Metode Penelitian
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.
91.
9
prasarana, keadaan dan jumlah
Tahun 1978-1980 Majelis Dikdasmen
pimpinan dikdasmen.
Cabang
kualitatif
deskriptif
dan
Pertama, melakukan pengumpulan data
dari
narasumber
melakukan
reduksi
data
yang
mengorganisasi
MI
yaitu
perlu
dan
data
ditarik
pada
disajikan
yang
Fungsi
dalam
telah
yang
Majelis
menyelenggarakan
pembinaan Idiologi
kesimpulan
PENELITIAN
Ibtidaiyyah)
Cabang Muhammadiyah Selogiri
Majelis Dikdasmen telah mampu
menggunakan metode analisis induktif.
HASIL
tahun,
Pendidikan Dasar dan Menengah
telah direduksi disajikan dalam bentuk
Keempat,
(Madrasah
2. Pelaksanaan
melakukan display data yaitu data yang
narasi.
3
bertahan.
Ketiga,
data.
bertahan
terbentuk sejak tahun 1966 masih tetap
mengarahkan,
tidak
hanya
dikarenakan tidak ada siswa. Sedangkan
Kedua,
resmi.
menggolongkan,
membuang
Selogiri
memiliki Madrasah Tsanawiyah (MTs)
4. Analisis Data
Metode
Muhammadiyah
menyelenggarakan bentuk pendidikan
formal yaitu Madrasah Ibtida’iyyah
DAN
Muhammadiyah (MIM) dan Sekolah
PEMBAHASAN
Majelis
Dasar Islam Integral Muhammadiyah
Pendidikan Dasar dan Menengah
(SDIIM). Dua lembaga formal diatas
Cabang Muhammadiyah Selogiri
baik
1. Gambaran
Umum
Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah
(DIKDASMEN)
mulai
Fungsi
pendidikan
dan
pengajaran; (2) Sebagai sarana dakwah
kepada
masyarakat
Menyelenggarakan
luas;
SDII
sama-sama
Majelis
Dikdasmen
Cabang Muhammadiyah Selogiri yang
tujuan: (1) Menumbuhkan kesadaran
pentingnya
dan
bertempat di desa Nambangan, Selogiri.
dirintis pada tahun 1977, yang memiliki
akan
MIM
pertama
adalah
pembinaan
idiologi
melaksanakan
Muhammadiyah
(baik di MIM dan SDIIM), dalam
(3)
realisasinya,
sekolah-sekolah
dilakukan
percontohan atau teladan; (4) Mencetak
pembinaan
secara
terprogram
sebagai berikut:
generasi yang lebih baik dan berjiwa
1. Pembinaan Keislaman
Muhammadiyah; (5) Menyeimbangkan
antara ilmu umum dan ilmu agama.
10
tersebut,
yaitu
Pembinaan
Keislaman
yang
2. Pembinaan Jiwa Persyarikatan
dilakukan Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah
Pertama,
Selogiri
berbentuk:
memahamkan
nilai-nilai
Pemahaman sejarah dan dinamika
gerakan pembaharuan dan pemikiran
Islam
Keislaman pada seluruh anggota/ kader
mungkar, Majelis Dikdasmen Cabang
adanya mata pelajaran Aqidah Akhlak,
Al-Islam
Kemuhammadiyahan,
mengaktualisasikan
Muhammadiyah Selogiri menerapkan:
dan
(1) Pengajian rutin satu minggu sekali
Kedua,
dll);
nilai-nilai
setiap
islam
Ektra kulikuler Tapak suci dan Hizbul
TBC
Wathan untuk semua siswa.
(Takhayul, Bid’ah dan Khurafat) serta
Penguatan
mengajak orangtua dan lingkungan
idiologi
Muhammadiyah yang dilakukan Majelis
sekitar);
Dikdasmen
Ketiga, pembinaan Ibadah kepada
Cabang
diskusi
(Contoh: Mapel Fiqh: “memahamkan
atau
pengajian
makna shalat dan penerapannya”);
atau
mengajarkan kepada siswa berupa adab
3. Pembinaan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti
wawasan
menghormati guru, orang tua, adab
Muamalah
Duniawiyah
jawab
kajian
dalam
wajib
rutin
senin pagi.
mata pelajaran Akhlaq (Contoh: guru
Kelima,
tanya
karyawan disetiap malam senin dan
Keempat, pembinaan Akhlaq berupa
dll);
Muhammadiyah
Selogiri adalah dengan diadakannya
peserta didik mulai dari kelas I s/d VI
bicara
(warga
ideologi gerakan Muhammadiyah; (3)
mengajak dan memberi contoh kepada
membersihkan
senin
karyawan, dalam upaya peneguhan
pandangan Muhammadiyah (Contoh:
untuk
malam
Muhammadiyah); (2) Kajian wajib rutin
yang sesuai dengan ajaran Islam dan
siswa
memahami
gerakan dakwah amar maktuf nahi
VI di MIM dan SDIIM) (Contoh:
Hadist,
konteks
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam,
Muhammadiyah (mulai dari kelas I s/d
Al-Qur’an
dalam
Keilmuan
Tuntutan
pembinaan
dan
pengembangan
penguasaan metodelogi keilmuan dan
dilakukan
berfikir
dengan menanamkan nilai islam melalui
ilmiah
Dikdasmen
teladan dan pembiasaan.
menjadikan
Cabang
Majelis
Muhammadiyah
Selogiri memiliki progam kerja sebagai
11
berikut:
(a)
Mengadakan
diklat/
masing-masing
pelatihan untuk para guru dalam rangka
antara
mengembangkan
(b)
perbedaan
dalam
pembinaan
Pengadaan
keilmuan;
diskusi
panel
penguasaan disiplin ilmu tertentu; (c)
MIM
dalam
itu
terdapat
manajemen
sendiri
khususnya
penguasaan
keterampilan,
wawasan
kebangsaan,
dan
5. Pembinaan
minggu dan bulan sekali, sebagai upaya
kemasyarakatan,
SDII
Sehingga
pembinaan idiologi.
Kajian atau rapat yang dilakukan setiap
pengembangan
sekolah.
informasi,
dan
keilmuan
dan
Pembinaan
kenegaran (guru dan karyawan); (d)
penguasaan
pengembangan
keterampilan, informasi, dan keilmuan
teknologi mutakhir, sebagai penunjang
yang dilaksanakan oleh Dikdasmen
sekolah.
Muhammadiyah Cabang Selogiri adalah
Pengadaan
sekaligus
(a) Pengembangan potensi diri kader
4. Pembinaan kepemimpinan dan
sesuai dengan minat dan bakatnya CCI,
manajemen
Pembinaan
LDS dll); (b) Pengadaan kajian rutin
kepemimpinan
dan
untuk setiap minggunya bagi guru dan
manajemen oleh Dikdasmen Cabang
karyawan; (c) Sedangkan untuk siswa
Muhammadiyah
dalam
diadakannya kegiatan ekstrakulikuler
pelaksanaannya, sistem yang dipakai
sesuai dengan keinginan dan bakat
adalah: sistem klasikal (insendental)
siswa, seperti tapak suci dan hizbul
guna
wathan yang diadakan setiap hari sabtu.
Selogiri
memahamkan
manajemen
organisasi dan kemampuan leadership
Sedangkan
antara ketua Dikdasmen dengan para
kecakapan/keahlian dan profesi tertentu
kepala sekolah. Sebab, di dalam Majelis
Dikdasmen
Cabang
seperti kemampuan analisis kebijakan
Muhammadiyah
publik, teknik rekayasa sosial, teknik-
Selogiri, belum ada standar operasional
teknik advokasi dan strategi dakwah.
prosedur (SOP) yang resmi.
Selain
itu,
dalam
pembinaan
kepemimpinan
Dikdasmen
dalam
menyerahkan
secara
Majelis
melakukan
Dikdasmen
Muhammadiyah
Majelis
melakukan
implementasinya
utuh
pengembangan
pelatihan.
kepada
12
Cabang
Selogri
kegiatan
pengajian
hanya
dan
Selain
kemampuan
itu
pengembangan
penguasaan
Dikdasmen
Cabang
Muhammadiyah
dan
Selogiri dapat digolongkan menjadi tiga
pemanfaatan teknologi dan informasi,
macam yaitu melaui pendidikan formal,
jaringan media, internet dan komputer
upgrading dan training, serta pendidikan
dalam kajian dari studi agama serta
informal.
analisis data untuk keperluan dakwah
a.
Islam. Dalam hal ini Majelis Dikdasmen
Cabang
Muhammadiyah
Pendidikan Formal
Pendidikan
Selogiri
mendirikan
memberikan himbauan kepada seluruh
formal
dua
dengan
sekolah
yaitu:
Madrasah Ibtida’iyyah Muhammadiyah
sekolah untuk mensosialisasikan pada
(MIM)
guru dan karyawan agar bisa menguasai
yang
Nambangan,
dan memanfaatkan teknologi dalam
terletak
di
Kecamatan
desa
Selogiri.
Bidang studi yang diajarkan di MIM
pembelajaran.
sesuai dengan kurikulum pendidikan
ANALISIS DATA
nasional yang terdiri dari Ilmu umum
1. Pelaksanaan Fungsi Dikdasmen
dan Ilmu agama.
dalam
Menyelenggarakan
Pembinaan
Ideologi
di
b. Upgrading dan Training
Upgrading
PCM
dan
training
diselenggarakan secara insendentil oleh
Selogiri
Kegiatan pembinaan Idiologi yang
diselenggarakan
pimpinan Muhammadiyah ataupun oleh
Cabang
Majelis/
Bagian-bagiannya
sesuai
Muhammadiyah Selogiri disesuaikan
dengan
sesuai
menyelenggarakan Diklat, pelatihan-
kebutuhan
masing-masing
kebutuhan.
Yakni
dengan
Instansi Pendidikan yang ada di Cabang
pelatihan,
rapat,
sesuai
dengan
Selogiri, sedangkan Instansi Pendidikan
kebutuhan
masing-masing
Instansi
yang ada di bawah Majelis Dikdasmen
Pendidikan.
Selogiri baru ada dua yaitu MIM
c. Pendidikan Informal
(Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah)
Pendidikan ini dilakukan di luar
dan SDIIM (Sekolah Dasar Islam
sekolah. Adapun kegiatan yang telah
Integral Muhammadiyah).
diselenggarakan oleh majelis dikdasmen
Adapun
kegiatan
selogiri berupa kajian rutin, pengajian
pembinaan
dan kegiatan ekstrakulikuler.
Idiologi yang diselenggarakan Majelis
13
Untuk
meneguhkan
pelatihan berupa penyelenggaraan
idiologi
pada siswa selain ada kegiatan lapangan
diklat,
juga ada teori tentang awal mula berdiri
rapat.
muhammadiyah,
arah
informal berupa penyelenggaraan
geraknya serta siswa juga dikenalkan
kajian rutin, pengajian dan kegiatan
lagu-lagu Muhammadiyah seperti Mars
ekstrakulikuler.
Muhammadiyah, Sang Surya, dll.
kegiatan tersebut dikoordinasi oleh
KESIMPULAN DAN SARAN
Majelis
A. Kesimpulan
Muhammadiyah Selogiri.
tujuannya,
pembinaan
yang telah penulis paparkan di atas,
ditarik
kesimpulan
Penyelenggaran
Dikdasmen
menyelenggarakan
idiologi
maksimal,
Dikdasmen
a. Pembinaan Keislaman dengan
pembinaan idiologi. Usaha-usaha
cara melalui mata pelajaran Al-
dengan
Islam dan Kemuhammadiyah,
menyelenggarakan berbagai bentuk
kegiatan
kegiatan
pendidikan.
diselenggarakan
Tapak Suci, Hizbul Wathan,
Adapun
pendidikan
Pembiasaan
yang
Tulung
dengan cara pengajian, kajian
rutin dan mengenalkan lagu-lagu
yaitu kegiatan pendidikan formal,
informal.
pendidikan
dan
pelatihan,
Bentuk
formal
Pemberian
b. Pembinaan Jiwa Persyarikatan
dapat
digolongkan menjadi tiga macam,
upgrading
dan
contoh.
Cabang
Muhammadiyah
dalam
pembinaan yaitu:
menyelenggarakan
dilakukan
adapun
sudah
dengan melakukan lima macam
memiliki peran yang sangat penting
tersebut
Selogiri
melaksanakan pembinaan Idiologi
Muhammadiyah Cabang Selogiri
usaha
Majelis
Cabang
Muhammadiyah
1. Majelis
dan
pendidikan
Dikdasmen
sebagai
berikut:
dalam
Kegiatan
2. Dalam
Berdasarkan data dan analisis
dapat
pelatihan-pelatihan
Muhammadiyah
dan
Surya
kegiatan
seperti
dan
Sang
Mars
Muhammadiyah.
berupa
c. Pembinaan
penyelenggaraan MIM dan SDIIM
Keilmuan
dan
Wawasan dengan cara Diklat,
yang berada di Kecamatan Selogiri.
Kegiatan pendidikan upgrading dan
14
pelatihan
dan
d. Lebih
mengikuti
2. Kepada
manajemen dengan cara system
kebutuhan
sesuai
lagi
kegiatan-kegiatan
menunjang
Penguasaan
Informasi
di
a. Seyogyanya dapat ditingkatkan
sekolah/madrasah.
Teknologi,
Sekolah/Madrasah
Selogiri
asas
masing-masing
e. Pembinaan
dalam
kader.
d. Pembinaan Kepemimpinan dan
yaitu
lagi
melakukan pembinaan terhadap
berbagai perlombaan.
klasikal
terstuktur
dalam
yang
proses
pembelajaran.
dan
b. Perlu adanya Komunikasi dan
Keilmuan dengan cara Pelatihan
Koordinasi
guru seperti MGMP.
yang
lebih
sering
dengan Majelis Dikdasmen.
B. Saran
3. Kepada
Berdasarkan kesimpulan di atas,
peneliti
penulis memberikan saran-saran untuk
penelitian
dijadikan bahan pertimbangan bagi
dijadikan bahan pertimbangan dan
Pimpinan Majelis Dikdasmen Cabang
referensi bagi penelitian sejenis.
Muhammadiyah
Selogiri,
Sekolah/Madrasah
di
Kecamatan
Pimpinan
diharapkan
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. 1976. Hubungan Timbal
Balik Pendidikan Agama.
Jakarta: Bulan Bintang.
Selogiri, dan bagi peneliti selanjutnya.
1. Kepada
ini
selanjutnya,
Majelis
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dikdasmen Cabang Muhammadiyah
Selogiri
a. Seyogyanya Majelis Dikdasmen
Azwar,
mempunyai SOP yang mengatur
tentang kependidikan.
b. Seyogyanya
koordinasi
meningkatkan
antar
sekolah
Baidhawy, Zakiyuddin, dkk. 2001.
Studi
Kemuhammadiyahan
Kajian Historis, Idiologi dan
Organisasi.
Surakarta:
Lembaga Sudi Islam.
dan
menyeragamkan kurikulum.
c. Lebih
ditingkatkan
Saifudin. 2003. Metode
Penelitian.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
lagi
kontrolingnya dan evaluasi.
Diklitbang, Majelis dan LPI. 2010. 1
Abad Muhammadiyah. Jakarta:
PT Kompas Media Nusantara.
15
Hambali, Hamdan. 2006, Ideologi dan
Strategi
Muhammadiyah.
Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah.
Nasri, Imron. Nashir, Haedar dan
Sudjarwo,
Didik.
2010.
Manhaj
Gerakan
Muhammadiyah
Idiologi,
Khittah,
dan
Langkah.
Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah.
Hasyim, Umar. 1990. Muhammadiyah
Jalan Lurus. Surabaya: PT
Bina Ilmu.
Kamus
Peraturan
Pimpinan
Pusat
Muhammadiyah
Nomor
03/PRN/I.0/B/2012
Tentang
Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Bahasa
Indonesia
.”Optimalisasi”(online),
(http://kbbi.web.id/
optimalisasi, diakses tanggal 5
desember 2014) jam 08.34.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2000.
Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.
Kamal P, Musthafa & Adaby Darban,
Ahmad, 2005. Muhammadiyah
Sebagai
Gerakan
Islam.
Yogyakarta:Citra
Karsa
Mandiri.
Poerwadarminta ,W.J.S. 2007. Kamus
Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Mangunhardjana. 1986. Pembinaan:
Arti
dan
Metodenya.
Yogyakarta: Kanisius.
PP Muhammadiyah, Tim MPK. 2007.
Sistem
Perkaderan
Muhammadiyah. Yogyakarta:
MPK PP Muhammadiyah.
Moleong, Lexy J. 2004. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Soetopo , Hendyat & Soemanto, Wasty.
1986.
Pembinaan dan
Pengembangan
Kurikulum.
Jakarta: Bina Aksara.
Nashir, Haedar. 2001. Ideologi Gerakan
Muhammadiyah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Gajah
Mada University.
Tuhuleley, Said. 2003. Reformasi
Pendidikan Muhammadiyah
Suatu Keniscayaan.
Yogyakarta: Pustaka Suara
Muhammadiyah.
------------------.
2007.
Kristalisasi
Idiologi
dan
Komitmen.
Yogyakarta:Suara
Muhammadiyah.
------------------. 2007. Meneguhkan
Idiologi
Gerakan
Muhammadiyah.
Malang:
UMM Press.
------------------. 2010. Muhammadiyah
Gerakan
Pembaruan.
Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah.
16