DAFTAR PUSTAKA Adiguna, Parjan. (2014). Titik-titik ajaib penumpas penyakit. Yogyakarta: Genius Perbedaan Kadar Gula Darah Setelah Terapi Bekam Basah Dan Pijat Refleksi Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Karangmalang Sragen.
DAFTAR PUSTAKA
Adiguna, Parjan. (2014). Titik-titik ajaib penumpas penyakit. Yogyakarta: Genius
Publisher.
Akbari, A., Ali, M.A., Ramezani, M., & Mahdi. (2013). The Effect of Hijama
(Cupping) & various Blood Factors in Patients Suffering from Diabetes
Type II. Switzerland Research Park Journal, 102, 788-793.
American Diabetes Assosiation. (2011). Standar of Care in Diabetes Mellitus.
Diabetes Care. 34 : S4-10.
Andari, Rizki. (2013). Pengaruh Bekam Basah terhadap Gula Darah Puasa pada
Pasien Diabetes Mellitus di Semarang. Jurnal Media Medika Muda, Vol 2
No 1.
Andrew, M., Jhonson, P. H., & Weinstock, D. (2005). Handbook of geriatric
nursing care. Pennsylvania : Springhouse Corporation.
Apriyanti, Maya. (2012). Meracik sendiri obat & menu sehat bagi penderita
diabetes mellitus. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Berman, A., Snyder, S., Kozier, B., & Erb, G. (2009). Buku ajar praktik klinis
keperawatan. Jakarta : EGC.
Bilal, M., Khan, A, R., Ahmed, A., & Afroz, A. (2011). Partial Evaluation of
Technique used in Cupping Therapy. Journal of Basic and Applied
Sciences. Vol.7, No. 1, 65-68.
Black, J.M., & Hawks, J.H. (2005). Medical surgical nursing: clinical
management for positive outcomes. (7th). Philadelphia: Elsevier Saunders.
Chatarina, H, I. (2009). Pengaruh Terapi Refleksologi tehadap Kadar Gula Darah
pada Klien DM Tipe II dalam Konteks Asuhan Keperawatan di Sleman
Yogyakarta. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.
Chaundhary, S. (2007). Reflexology footnotes : Reflexology Assosiasion of
Connectucut (RACT). America : Wolccot.
Dahlan, Sopiyudin. (2013). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2008). Petunjuk teknis
pengukuran faktor risiko diabetes mellitus. Jakarta.
Dinkes (Dinas Kesehatan). (2011). Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun
2011.
Diakses:
21
April
2014
jam
21.00
dari
http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/profil2011/BAB%20IVI%202011.pdf.
Dorland, W, A, N. (2010). Kamus kedokteran dorland. Jakarta: EGC.
Duke, S.AS., Colagiuri, S., & Colagiuri, R. (2009). Individual patient education
for people with type 2 diabetes mellitus. John Wiley & Sons.
Ernst, E., Posadzki, P., & Lee, M. S. (2011). Reflexology: an update of a
systematic review of randomized clinical trials. Maturitas, No. 68, hal 116120.
Fikri, Zahid., Nursalam., & Eka, Misbahatul, M. (2012). Penurunan Kadar
Kolesterol Dengan Terapi Bekam. Journal of Nurse Community, Vol
3, No.6. Diakses tanggal 2 Maret 2015.
Gay, L, R., & Diehl, P, L. (1992). Research methods for business and
management. New York : Mac Milan Publishing Company.
Guyton A.C., & J.E. Hall. (2007). Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta:
EGC.
Hidayat, A, Aziz. (2008). Metode penelitian keperawatan dengan teknis analisa
data. Jakarta : Salemba Medika.
Kamaluddin, Ridwan. (2010). Pertimbangan Dan Alasan Pasien Hipertensi
Menjalani Terapi Alternatif Komplementer Bekam Di Kabupaten
Banyumas. Jurnal Keperawatan Soedirman, Volume 5, No. 2. Diakses
tanggal 2 Desember 2013.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2010). Rencana
operasional promosi kesehatan dalam pengendalian penyakit tidak
menular. Jakarta.
Kowalak, J, P., Welsh, W., & Mayer, B. (2011). Buku ajar patofisiologi. Jakarta:
EGC.
Levine, J.P. (2008). Type 2 Diabetes Among Women : Clinical Consderations for
Pharmacological Management to Achieve Glycemic Control and Reduce
Cardiovaskuler Risk. Journal of Women’s Health, Volume 17, No. 2.
Mihardja, L. (2009). Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah
pada Penderita Diabetes Mellitus di Perkotaan Indonesia. Majalah
Kedokteran Indonesia. 59(9) : 418-24.
Muhtadi., Suhendi, A., & Dasuki, S. (2008). Sosialisasi Pengobatan Herbal
dengan Strategi Peningkatan Pemahaman dan Pelayanan Terapi Secara
Langsung bagi Warga di Windan desa Makamhaji Kecamatan Kartasura
Kabupaten Sukoharjo. WARTA, 11, 138-149.
Nabyl, R.A. (2012). Panduan hidup sehat mencegah dan mengobati diabetes
mellitus. Yogyakarta: Aulia Publishing.
Pamungkas, R. (2010). Dahsyatnya jari refleksi metode pijat refleksi dengan jari.
Yogyakarta: Pinang Merah.
PERKENI. (2011). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes meliitus tipe
2 di Indonesia. Jakarta.
PERSI. (2011). RI rangking keempat jumlah penderita diabetes terbanyak dunia.
www.pdpersi.co.id. 16 November 2011
Pratiwi, M, R. (2011). Pengaruh Pijat Refleksi terhadap Penurunan Kadar Gula
(Glukosa) Darah Sewaktu pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di
Klinik Rumah Sehat Afiat Kecamatan Limo Depok. Skripsi. Jakarta :
Universitas Pembangunan Nasional.
Prayogi, E. (2012). Pengaruh Pijat Refleksi terhadap Perubahan Kadar Gula Darah
pada Penderita Diabetes Mellitus di Tai-Chi Kebumen dan Bengkel Sehat
Petanahan. Skripsi. Kebumen: STIKES Muhammadiyah Gombong.
Ridho, Ahmad.A. (2012). Bekam sinergi rahasia sinergi pengobatan nabi, medis
modern & traditional chinese medicine. Solo: Aqwamedika.
Riyadi, Sujono. (2011). Keperawatan medikal bedah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sharaf, A. R. (2012). Penyakit dan terapi bekamnya : dasar-dasar ilmiah terapi
bekam. Surakarta: Thibia.
Soegondo, S. (2011). Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus terkini dalam
buku penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Subhi, Misbahul. (2009). Perbedaan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus
pada Pengobatan Bekam (Studi kasus di Klinik Basthotan Holistic Center
Masjid Agung Jawa Tengah). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif kualitatif
dan r&d. Bandung : Alfabeta.
Sumpio, S, E., Lee, T., & Blume, P, A. (2005). Vascular evaluation and arterial
roconstruction of the diabetic foot. Clinics in Podiatric Medicine and
Surgery, vol. 20, no. 4, pp. 689-708.
Taylor, C., Lillis, C., & Lemone, P. (2008). Fundamental of nursing. (5th).
Philadelphia: Lippincott.
Tjokroprawiro, Askandar. (2006). Hidup sehat dan bahagia bersama diabetes
mellitus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Trisnawati, S. K., & Setyorogo, S. (2013). Faktor Risiko Kejadian Diabetes
Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 6-11.
Umar, Wadda’, A. (2012). Sembuh dengan satu titik bekam untuk 7 penyakit
kronis. Solo: Al-Qowam.
Wahyuni, S. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Diabetes
Mellitus (DM) Daerah Perkotaan di Indonesia Tahun 2007. Skripsi. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Widyaningrum, Herlina. (2013). Pijat refleksi dan 6 terapi lainnya. Yogyakarta:
Media Pressindo.
Yasin, S.A. (2005). Bekam sunnah nabi dan mukjizat medis. Solo : Al-Qowam.
Adiguna, Parjan. (2014). Titik-titik ajaib penumpas penyakit. Yogyakarta: Genius
Publisher.
Akbari, A., Ali, M.A., Ramezani, M., & Mahdi. (2013). The Effect of Hijama
(Cupping) & various Blood Factors in Patients Suffering from Diabetes
Type II. Switzerland Research Park Journal, 102, 788-793.
American Diabetes Assosiation. (2011). Standar of Care in Diabetes Mellitus.
Diabetes Care. 34 : S4-10.
Andari, Rizki. (2013). Pengaruh Bekam Basah terhadap Gula Darah Puasa pada
Pasien Diabetes Mellitus di Semarang. Jurnal Media Medika Muda, Vol 2
No 1.
Andrew, M., Jhonson, P. H., & Weinstock, D. (2005). Handbook of geriatric
nursing care. Pennsylvania : Springhouse Corporation.
Apriyanti, Maya. (2012). Meracik sendiri obat & menu sehat bagi penderita
diabetes mellitus. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Berman, A., Snyder, S., Kozier, B., & Erb, G. (2009). Buku ajar praktik klinis
keperawatan. Jakarta : EGC.
Bilal, M., Khan, A, R., Ahmed, A., & Afroz, A. (2011). Partial Evaluation of
Technique used in Cupping Therapy. Journal of Basic and Applied
Sciences. Vol.7, No. 1, 65-68.
Black, J.M., & Hawks, J.H. (2005). Medical surgical nursing: clinical
management for positive outcomes. (7th). Philadelphia: Elsevier Saunders.
Chatarina, H, I. (2009). Pengaruh Terapi Refleksologi tehadap Kadar Gula Darah
pada Klien DM Tipe II dalam Konteks Asuhan Keperawatan di Sleman
Yogyakarta. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.
Chaundhary, S. (2007). Reflexology footnotes : Reflexology Assosiasion of
Connectucut (RACT). America : Wolccot.
Dahlan, Sopiyudin. (2013). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2008). Petunjuk teknis
pengukuran faktor risiko diabetes mellitus. Jakarta.
Dinkes (Dinas Kesehatan). (2011). Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun
2011.
Diakses:
21
April
2014
jam
21.00
dari
http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/profil2011/BAB%20IVI%202011.pdf.
Dorland, W, A, N. (2010). Kamus kedokteran dorland. Jakarta: EGC.
Duke, S.AS., Colagiuri, S., & Colagiuri, R. (2009). Individual patient education
for people with type 2 diabetes mellitus. John Wiley & Sons.
Ernst, E., Posadzki, P., & Lee, M. S. (2011). Reflexology: an update of a
systematic review of randomized clinical trials. Maturitas, No. 68, hal 116120.
Fikri, Zahid., Nursalam., & Eka, Misbahatul, M. (2012). Penurunan Kadar
Kolesterol Dengan Terapi Bekam. Journal of Nurse Community, Vol
3, No.6. Diakses tanggal 2 Maret 2015.
Gay, L, R., & Diehl, P, L. (1992). Research methods for business and
management. New York : Mac Milan Publishing Company.
Guyton A.C., & J.E. Hall. (2007). Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta:
EGC.
Hidayat, A, Aziz. (2008). Metode penelitian keperawatan dengan teknis analisa
data. Jakarta : Salemba Medika.
Kamaluddin, Ridwan. (2010). Pertimbangan Dan Alasan Pasien Hipertensi
Menjalani Terapi Alternatif Komplementer Bekam Di Kabupaten
Banyumas. Jurnal Keperawatan Soedirman, Volume 5, No. 2. Diakses
tanggal 2 Desember 2013.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2010). Rencana
operasional promosi kesehatan dalam pengendalian penyakit tidak
menular. Jakarta.
Kowalak, J, P., Welsh, W., & Mayer, B. (2011). Buku ajar patofisiologi. Jakarta:
EGC.
Levine, J.P. (2008). Type 2 Diabetes Among Women : Clinical Consderations for
Pharmacological Management to Achieve Glycemic Control and Reduce
Cardiovaskuler Risk. Journal of Women’s Health, Volume 17, No. 2.
Mihardja, L. (2009). Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah
pada Penderita Diabetes Mellitus di Perkotaan Indonesia. Majalah
Kedokteran Indonesia. 59(9) : 418-24.
Muhtadi., Suhendi, A., & Dasuki, S. (2008). Sosialisasi Pengobatan Herbal
dengan Strategi Peningkatan Pemahaman dan Pelayanan Terapi Secara
Langsung bagi Warga di Windan desa Makamhaji Kecamatan Kartasura
Kabupaten Sukoharjo. WARTA, 11, 138-149.
Nabyl, R.A. (2012). Panduan hidup sehat mencegah dan mengobati diabetes
mellitus. Yogyakarta: Aulia Publishing.
Pamungkas, R. (2010). Dahsyatnya jari refleksi metode pijat refleksi dengan jari.
Yogyakarta: Pinang Merah.
PERKENI. (2011). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes meliitus tipe
2 di Indonesia. Jakarta.
PERSI. (2011). RI rangking keempat jumlah penderita diabetes terbanyak dunia.
www.pdpersi.co.id. 16 November 2011
Pratiwi, M, R. (2011). Pengaruh Pijat Refleksi terhadap Penurunan Kadar Gula
(Glukosa) Darah Sewaktu pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di
Klinik Rumah Sehat Afiat Kecamatan Limo Depok. Skripsi. Jakarta :
Universitas Pembangunan Nasional.
Prayogi, E. (2012). Pengaruh Pijat Refleksi terhadap Perubahan Kadar Gula Darah
pada Penderita Diabetes Mellitus di Tai-Chi Kebumen dan Bengkel Sehat
Petanahan. Skripsi. Kebumen: STIKES Muhammadiyah Gombong.
Ridho, Ahmad.A. (2012). Bekam sinergi rahasia sinergi pengobatan nabi, medis
modern & traditional chinese medicine. Solo: Aqwamedika.
Riyadi, Sujono. (2011). Keperawatan medikal bedah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sharaf, A. R. (2012). Penyakit dan terapi bekamnya : dasar-dasar ilmiah terapi
bekam. Surakarta: Thibia.
Soegondo, S. (2011). Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus terkini dalam
buku penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Subhi, Misbahul. (2009). Perbedaan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus
pada Pengobatan Bekam (Studi kasus di Klinik Basthotan Holistic Center
Masjid Agung Jawa Tengah). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif kualitatif
dan r&d. Bandung : Alfabeta.
Sumpio, S, E., Lee, T., & Blume, P, A. (2005). Vascular evaluation and arterial
roconstruction of the diabetic foot. Clinics in Podiatric Medicine and
Surgery, vol. 20, no. 4, pp. 689-708.
Taylor, C., Lillis, C., & Lemone, P. (2008). Fundamental of nursing. (5th).
Philadelphia: Lippincott.
Tjokroprawiro, Askandar. (2006). Hidup sehat dan bahagia bersama diabetes
mellitus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Trisnawati, S. K., & Setyorogo, S. (2013). Faktor Risiko Kejadian Diabetes
Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 6-11.
Umar, Wadda’, A. (2012). Sembuh dengan satu titik bekam untuk 7 penyakit
kronis. Solo: Al-Qowam.
Wahyuni, S. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Diabetes
Mellitus (DM) Daerah Perkotaan di Indonesia Tahun 2007. Skripsi. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Widyaningrum, Herlina. (2013). Pijat refleksi dan 6 terapi lainnya. Yogyakarta:
Media Pressindo.
Yasin, S.A. (2005). Bekam sunnah nabi dan mukjizat medis. Solo : Al-Qowam.