IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT CONTROL (HIRAC) DI PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY SURABAYA.

IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJ A (K3)
DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK
ASSESSMENT CONTROL (HIRAC)
DI PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :
ALIN DARISA
0832015001

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJ A (K3)
DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK
ASSESSMENT CONTROL (HIRAC)
DI PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY SURABAYA
Disusun Oleh :

ALIN DARISA
0832015001
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal : 15 Oktober 2012
Tim Penguji :
1.

Dosen Pembimbing :
1.

Ir. Tri Susilo, MM
NIP. 19550708 198903 1 001

2.

Ir. Hari Purwoadi, MM
NIP. 19480828 198403 1 001
2.

Ir. Sumiati, MT
NIP. 19601213 199103 2 001

Ir. Sumiati, MT
NIP. 19601213 199103 2 001

3.

Ir. Hari Purwoadi, MM
NIP. 19480828 198403 1 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Surabaya


Ir. Sutiyono, MT
NIP. 19600713 198703 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI

IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJ A (K3) DENGAN
METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK SSESSMENT CONTROL (HIRAC)
DI PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY SURABAYA
Oleh :

ALIN DARISA
NPM : 0832015001

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan
Gelombang II Tahun Ajaran 2012 / 2013

Surabaya, 03 Oktober 2012

Mengetahui

Mengetahui

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Ir. Hari Purwoadi, MM
NIP. 19480828 198403 1 001

Ir. Sumiati, MT
NIP. 19601213 199103 2 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri
UPN “Veteran” Jawa Timur


Dr. Ir. Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Skripsi ini yang berjudul Identifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan
Metode Hazard Identification Risk Assessment Control (HIRAC) di PT. Campina Ice
Cream Industry Surabaya.“
Adapun laporan Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Teknik di jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Laporan ini dapat terselesaikan karena tidak lepas dari bimbingan pengarahan,
petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak yang membantu dalam penyusunannya. Oleh
karena itu, penulis tidak lupa untuk menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang
tak terhingga kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT, sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN

“Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM, sebagai Ketua Jurusan Teknik Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ir. Hari Purwoadi, MM dan Ir. Sumiati, MT, selaku dosen pembimbing
skripsi.
4. Dosen penguji atas waktu yang diluangkan kepada kami.
5. Pimpinan PT. Campina Ice Cream Industry Surabaya untuk memberikan tempat
penelitian saya.
6. Semua karyawan PT. Campina Ice Cream Industry Surabaya yang telah banyak
membantu selama penulis melaksanakan skripsi.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Keluargaku, terutama Ayah,Ibu dan Saudara – saudaraku tercinta serta Anggi
sayangku yang telah memberikan dukungan, semangat, dan bantuan baik secara
moril maupun materiil dalam proses penyusunan laporan ini.
8. Sahabatku Fatkhatul, Dewi terimakasih buat doa dan dukungannya.
Rekan-rekan Angkatan 2008 yang telah mendukung dalam penyusunan laporan.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna dan banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan,
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan dan kebaikan laporan ini.
Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca dan menambah wawasan kita bersama.

Surabaya, 24 September 2012

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI ...............................................................................................


iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

viii

ABSTRAKSI ...............................................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1


Latar Belakang Penelitian ......................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ...............................................................

2

1.3

Batasan Masalah ....................................................................

3

1.4

Asumsi ...................................................................................


3

1.5

Tujuan Penelitian ...................................................................

3

1.6

Manfaat Penelitian .................................................................

4

1.7

Sistematika Penulisan .............................................................

5


BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ................................................................
2.1

Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja ...........................

7

2.1.1 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) ...............................................................

7

2.1.2 Tujuan Penerapan SMK 3 .............................................

7

2.1.3 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK 3) .............................................

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

8

2.2

Risk Assessment .....................................................................

8

2.2.1 Tujuan Risk Assessment ..............................................

9

2.2.2 Definisi danPrinsip Metode Hazard Identification

2.3

Risk Assessment Control (HIRAC) ................................

9

Metode Statistik yang Dipakai ...............................................

10

2.3.1 Uji Reliabilitas .............................................................

11

2.3.2 Variabel-variabel yang Digunakan Dalam Pembuatan

2.4

2.5

Kusioner ......................................................................

11

Langkah Penerapan Risk Assessment .....................................

13

2.4.1 Identifikasi Kecelakaan Kerja dan Hazards ..................

14

2.4.1.1 Kecelakaan Kerja ..............................................

14

2.4.1.2 Hazards .............................................................

16

2.4.2 Pengukuran Implementasi Program K3 .........................

17

2.4.2.1 Penarikan Sampel .............................................

18

2.4.2.2 Perhitungan tingkat Implementasi Program .......

20

2.4.3 Pengkategorian Hazard ................................................

21

2.4.4 Analisa dan Pengembangan Solusi Alternatif ...............

26

Memutuskan Tindakan yang Akan Diambil
(Decide What to do) ...............................................................

27

2.6

Penelitian Terdahulu .............................................................

28

2.7

Metode-metode Lain .............................................................

31

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Tempat dan Waktu Penelitian ................................................

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

33

3.2

Identifikasi Variabel ..............................................................

33

3.3

Langkah-langkah Pemecahan Masalah ..................................

35

3.3.1 Metode Pengumpulan Data ..........................................

41

3.3.2 MetodePengolahan Data ...............................................

42

Perhitungan Implementasi Program K3 ..................................

42

3.4.1 Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja ..........................

44

3.4

3.4.2 Pengkategorian

Hazards

dengan

Pendekatan

Hazard

Identification Risk Assessment Control .........................

45

3.4.3 Tindakan Pencegahan dan Pengendalian ......................

46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

4.2

Pengumpulan Data ................................................................

47

4.1.1 Data Kecelakaan Kerja .................................................

47

4.1.2 Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja ..........................

49

4.1.3 Penetapan Sampel ........................................................

51

4.1.4 Uji Reliabilitas .............................................................

51

Pengolahan Data ...................................................................

52

4.2.1 Identifikasi dan Pengkategorian Hazards ......................

52

4.2.2 Perhitungan Impelentasi Program K3 ............................

57

4.2.3 Penentuan Risk Level Implementasi Program K3 ...........

62

4.2.4 Rekomendasi Upaya Pencegahan dan Pengendalian ......

4.3

4.2.4.1 Perbaikan pada Proses Produksi ........................

63

Hasil dan Pembahasan ...........................................................

64

4.3.1 Kajian Kategori Kecelakaan Kerja ...............................

64

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

4.3.2 Kajian Identifikasi dan Pengkategorian Hazards ..........

67

4.3.3 Kajian Perhitungan Tingkat Implementasi Program
K3 .................................................................................

69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan ...........................................................................

73

5.2

Saran .....................................................................................

75

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

76

DAFTAR LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

ABSTRACT

The high rate of competition and demand loads, machining / high peralatanberteknologi a
strategy of high-tech machinery terbaik.Dengan generated would be maximized, but the hightech machines can be dangerous for employees / operator.Kurangnya knowledge and
carelessness can cause accidents very vatal.
PT. Campina Ice Cream Industry Surabaya is a company engaged in the manufacture of
ice cream where the manufacture of ice cream by yourself using the machine 4 machine, namely:
Ria, Rolo, Hoyer (based stick), Fillmark (based cup and cone). PT. Campina Ice Cream Industry
Surabaya, have realized the importance of coaching K3 towards accident conditions nihil.Namun
fact still encountered accidents such as pinch, slip, electric shock, fingers cut off, caught mainly
in Fillmark engine (based on the clear cup and cone.Dan in the presence of 15 accidents in 16
bulan.Oleh hence the management felt the need to identify potential hazards (hazard) and
determine the value of the risks arising hazards.
The purpose of this study is to determine the level of Occupational Health and Safety
(K3) by the method of Hazard Identification Risk Assessment Control (HIRAC) PT. Campina
Ice Cream Industry Surabaya and the prevention of occupational accidents in PT. Campina Ice
Cream Industry Surabaya.
After identifying the hazard there are still some sources that have value "seriuos"
Fillmark machining operations due to the element of negligence manusia.Dan achievement of
program implementation K3 PT. Campina Ice Cream Industry Surabaya by 80%, so it is included
in the category YELLOW or accident was "Illnesses" (to be in the range of 60% -84%).

Keywords: accidents and safety, risk assessment, hazards.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix
ABSTRAKSI
Semakin
tingginya
angka
persaingan
dan
beban
permintaan,
permesinan/peralatanberteknologi tinggi merupakan strategi terbaik.Dengan permesinan
berteknologi tinggi yang dihasilkan akan maksimal, tetapi mesin berteknologi tinggi
dapat membahayakan bagi karyawan/operator.Kurangnya pengetahuan dan kecerobohan
dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang sangat vatal.
PT. Campina Ice Cream Industry Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang pembuatan es krim dimana pembuatan es krim ini sendiri menggunakan
mesin 4 mesin, yaitu : Ria, Rolo, Hoyer (berbasis stick), Fillmark (berbasis cup dan
cone).PT. Campina Ice Cream Industry Surabaya, telah menyadari pentingnya pembinaan
K3 menuju kondisi kecelakaan kerja nihil.Namun kenyataannya masih dijumpai
kecelakaan kerja seperti terjepit, terpeleset, tersengat arus listrik, jari tangan terpotong,
tersangkut terutama di mesin Fillmark (berbasis cup dan cone.Dan semakin jelas dengan
adanya 15 kecelakaan kerja dalam 16 bulan.Oleh karenanya pihak Manajemen merasa
perlu melakukan identifikasi potensi bahaya (hazard) dan menentukan nilai resiko dari
Hazards yang timbul.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dengan metode Hazard Indentifikasi Risk Assessment Control
(HIRAC) PT. Campina Ice Cream Industry Surabaya serta upaya pencegahan kecelakaan
kerja di PT. Campina Ice Cream Industry Surabaya.
Setelah pengidentifikasian masih terdapat beberapa sumber hazard yang memiliki
nilai ”seriuos” pengoperasian mesin Fillmark diakibatkan unsur kelalaian manusia.Dan
pencapaian Implementasi program K3 PT. Campina Ice Cream Industry Surabaya sebesar
80%, sehingga termasuk dalam kategori KUNING atau kecelakaan kerja sedang
”illnesses” (berada pada range 60%-84%).

Kata kunci : kecelakaan dan keselamatan kerja, risk assessment, hazards.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian
Dengan semakin tingginya angka persaingan dan beban permintaan yang
terus bertambah oleh konsumen sebagaian besar perusahaan mengembangkan
permesinan dan peralatannya dengan mesin berteknologi tinggi. Dengan
permesinan berteknologi tinggi diharapkan produksi yang dihasilkan akan
maksimal, tetapi mesin yang berteknologi tinggi dapat pula membahayakan bagi
karyawan. Kurangnya pengetahuan dan kecerobohan oleh karyawan dapat
menimbulkan kecelakaan kerja yang sangat vatal. Oleh karena itu proses
pengawasan akan keandalan peralatan dan kelancaran proses permesinan
menjadi hal yang utama selain bertujuan untuk menghindari adanya shut down
yang tidak terduga dari proses permesinan juga betujuan untuk menjaga
keselamatan bagi pekerja, sehingga pengendalian dan pengawasan akan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi perhatian utama bagi setiap
perusahaan.
PT. Campina Ice Cream Industry merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang pembuatan es krim, dimana pembuatan es krim ini sendiri
menggunakan 4 mesin yaitu :Ria, Rolo, Hoyer (berbasis stick), Fillmark
(berbasis cup dan cone).PT Campina Ice Cream Industry Surabaya telah
menyadari pentingnya pembinaan K3 menuju kondisi kecelakaan kerja nihil.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

Namun kenyataannya masih dijumpai kecelakaan kerja seperti : terjepit,
terpeleset, tersengat arus listrik, jari tangan terpotong, tersangkut terutama di
mesin Fillmark (berbasis cup dan cone).Dan semakin jelas dengan adanya 15
kecelakaan kerja dalam 16 bulan.Oleh karenanya pihak Manajemen merasa
perlu melakukan identifikasi potensi bahaya (hazards) dan menentukan nilai
resiko dari Hazards yang timbul.
Untuk menganalisa tingkat hazard, peneliti menggunakan metode Hazard
Identification Risk Assessment Control (HIRAC). Metode Hazard Identification Risk
Assessment Control (HIRAC) adalah salah satu metode teknik identifikasi, analisis
bahaya dan pengendalian resiko yang digunakan untuk meninjau proses atau
operasi pada sebuah system secara sistematis. Dengan menerapkan metode Hazard
Identification Risk Assessment Control (HIRAC), diharapkan dapat dilakukan usaha
pencegahan dan pengurangan terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi
diperusahaan, dan menghindari serta menanggulangi resiko tersebut dengan cara
yang tepat.

1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah :
" Bagaimana tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta upaya
pencegahan kecelakaan kerja di PT.Campina Ice Cream Industry
Surabaya”?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini sesuai dengan yang direncanakan, serta lebih jelas
dan terarah kerangka analisanya maka perlu dibuat batasan masalah sebagai
berikut:
1.

Penelitian dilakukan pada PT. Campina Ice Cream Industry, pada bagian
produksi.

2.

Data kecelakaaan kerja yang digunakan dalam penelitian adalah data
bulan Januari 2011 sampai April 2012.

1.4. Asumsi
Asumsi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah :
1.

Sistem Manajemen K3 yang diterapkan tidak mengalami perubahan yang
signifikan selama penelitian berlangsung.

2.

Kondisi fisik yang diukur tingkat implementasinya tidak mengalami
perubahan yang signifikan sejak bulan Januari 2011 sampai April 2012.

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan di PT.
Campina Ice Cream Industry Surabaya.
2. Menentukan upaya pencegahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan
PT. Campina Ice Cream Industry Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.6. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.

Bagi Peneliti :
Dapat menerapkan apa yang didapat selama menjalani perkuliahan
sehingga dapat membantu perusahaan dalam pemecahan masalah disini
khususnya dalam hal penentuan Hazard dan penganalisaaan tingkat
penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan
dengan menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment Control
(HIRAC).

2.

Bagi Perusahaan :
Dapat mengetahui tingkat Hazard dari equipment yang ada di lingkungan
perusahaan dan dapat mengetahui tingkat implementasi program 5S yang
telah dicanangkan sebelumnya.

3.

Bagi Universitas / Perguruan Tinggi :
Sebagai salah satu wahana terjadinya hubungan antara perguruan tinggi
dengan

dunia

industri

terutama

dalam

usaha

menyesuaikan

perkembangan yang terjadi di dunia industri dengan ilmu pengetahuan
yang didapat dari perkuliahan sehingga dapat menerapkan teori-teori yang
didapat, serta dapat membantu dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh
dunia industri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1.7. Sistematika Penulisan
Pada dasarnya sistematika penulisan berisikan mengenai uraian yang
akan dibahas pada masing-masing bab sehingga dalam setiap bab akan
memiliki pembahasan topik tersendiri.
Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan dan asumsi yang di gunakan dalam
memecahkan masalah, serta sistematika penulisan yang di gunakan
dalam penelitian ini.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk
mengolah dan menganalisa data-data yang telah diperoleh dari
pelaksanan penelitian ini, teori yang di gunakan dalam bab ini akan
dipakai sebagai landasan penelitian untuk menjalankan penelitiannya
sehingga kebenaran dari metode yang ada dapat di pertanggung
jawabkan.Landasan teori yang di gunakan untuk menunjang penelitian
ini yaitu proses permesinan di PT. Campina Ice Cream Industry, dan Teori
Metode HIRAC.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam
melakukan penelitian ini yang digambarkan dalam bentuk flowchart
dimana tahapan tersebut dapat di jadikan sebagai acuan bagi peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

untuk menjalankan penelitiannya.
DAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pengolahan dari data yang telah dikumpulkan dan
melakukan analisa dan evaluasi dari data yang diolah untuk
menyelesaikan masalah sesuai dengan metodologi dan landasan
teori yang dipakai. Pada tahapan pengolahan data terdiri atas dasar
penilaian resiko peneliti, penentuan risk level, implementasi resiko,
identifikasi peneliti terhadap dampak dan kegiatan permesinan pada
bulan Januari 2011 sampai April 2012, perangkingan risk level,
tindakan pencegahan dan pengendalian resiko yang terjadi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dari seluruh penelitian yang telah dilakukan
dan saran yang dapat diberikan untuk penyelesaian permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rudi Suardi (2005) menyatakan, Keselamatan kerja adalah bidang kegiatan
yang ditujukan untuk mencegah semua bentuk kecelakaan di lingkungan kerja.
Sedangkan Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau
kedokteran beserta dengan prakteknya yang bertujuan agar tenaga kerja
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik maupun
social.

2.1.1. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan K er ja (SMK3)
Rudi Suardi (2005) menyatakan, SMK3 ini merupakan bagian dari sistem
manajemen

secara

keseluruhan

yang

meliputi

struktur

organisasi,

perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, evaluasi dan
pemeliharaan kebijaksanaan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
serta terwujudnya zero insident.

2.1.2. Tujuan Pener apan SMK3
Tujuan penerapan SMK3 adalah untuk menciptakan suatu sistem K3
ditempat kerja dengan melibatkan stiuktur organisasi, perencanaan, tanggung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

8

jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang terintegrasi dalam
rangka :
a.

Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

b.

Menciptakan tempat kerja yang aman terhadap kebakaran, peledakan
dan kerusakan yang pada akhirnya akan melindungi investasi yang ada
serta membuat tempat kerja yang sehat.

c.

Menciptakan efisiensi dan produktifitas kerja karena menurunnya biaya
kompensasi akibat sakit atau kecelakaan kerja.

2.1.3. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan d a n K eseh a t a n K er j a
(SMK3)
Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 / PERMEN / 1996 BAB
III pasal 3 bahwa setiap tenaga kerja yang mempekerjakan tenaga kerja
sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang
ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran clan
penyakit akibat kerja wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dimana SMK3 ditempat kerja dilaksanakan oleh pengurus,
pengusaha dan seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan yang terpadu.

2.2.

Risk Assessment
Di dalam suatu perusahaan, pengukuran bahaya harus dilakukan sebagai

suatu proses dan bukan suatu kegiatan sesaat. Proses ini mencakup

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

mengumpulkan, menganalisa dan mengumpulkan informasi ekonomi dan ilmiah
yang akan digunakan dalam penyusunan kebijakan, pembuatan keputusan dan
manajemen bahaya.
Kurniadi Heru Prabowo (2005) menyatakan risk assessment (analisa
resiko) merupakan tahap pengkalkulasian terhadap Hazards (potensi bahaya)
yang dapat terjadi.

2.2.1. Tujuan Risk Assessment
Risk Assessment Bertujuan untuk mereduksi ketidakpastian dalam
pengukuran resiko dan biasanya berkaitan dengan pengukuran tingkat keparahan
(severity) dan tingkat probabilitas (frequency/probability). Severity adalah tingkat
keparahan yang timbul dari peristiwa kecelakaan, baik berupa kematian, cacat
sebagian/seluruh bagian tubuh, luka yang menyebabkan tidak mampu bekerja
maupun tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Sedangkan
frequency/probability adalah kemungkinan suatu keadaan/kondisi yang dapat
menyebabkan kejadian kecelakaan.

2.2.2.

Definisi dan Prinsip Metode Hazard Identification Risk Assessment
Control (HIRAC).
HIRAC adalah salah satu metode teknik identifikasi bahaya yang

sistematis, teliti dan terstruktur untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan
yang mengganggu jalannya proses dan resiko-resiko yang terdapat pada suatu
equipment yang dapat menimbulkan resiko merugikan bagi manusia atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

fasilitas plant pada lingkungan atau system yang ada, dengan kata lain,
metode ini di gunakan sebagai upaya pencegahan, sehingga proses yang
berlangsung di suatu plant / system dapat berjalan lancar dan aman.
Safety Engineer Career Workshop (2003), Phytagoras Global Development
menyatakan prinsip dasar metode HIRAC / system yang di sebabkan adanya
berbagai penyimpangan proses dari design interior yang telah di tetapkan, dalam
pelaksanaanyan, metode HIRAC membutuhkan kemampuan SDM dari
berbagai keahlian, latar belakang, pengalaman dan multi disiplin ilmu, team
ahli yang melakukan HIRAC secara sistematis mengidentifikasi setiap
kemungkinan penyimpangan (deviation) dari kondisi operasi yang telah di
tetapkan pada suatu plant, mencari berbagai faktor penyebab (cause) yang
memungkinkan

timbulnya kondisi

abnormal

tersebut

dan

menentukan

konsekuensi yang merugikan sebagai akibat terjadinya penyimpangan serta
memberikan rekomendasi / tindakan yang dapat di lakukan untuk mengurangi
dampak dari potensi resiko yang telah berhasil diidentifikasi. Beberapa kata bantu
(guide words) yang sudah baku dan coztomize digunakan untuk memulai dan
mempelancar proses brainstorming, yang berlangsung saat proses.

2.3

Metode Statistik yang Dipakai
Agar data-data yang dikumpulkan dapat memberi informasi yang tepat dan

berguna dalam analisa dan pengambialan keputusan lebih lanjut sehingga datadata tersebut perlu diolah. Untuk itu dibutuhkan tools yang tepat untuk membantu
dalam penyelesaiannya. Dalam pengambilan sampel penelitian harus hati-hati dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

memenuhi aturan dalam pemilihan sampel. Menurut Prof.Dr. Sudjana,
M.A.,M.Sc.(Metoda Statistika) pengambilan sample dengan distribusi normal
minimal 30 sampel tidak boleh kurang.
Metode-metode statistik yang dibutuhkan dalam pengolahan data antara lain :

2.3.1 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dengan internal
consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja kemudian
yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas instrumen
dapat dilakukan dengan cara teknik belah dua dari Spearman Brown.
Spearman Brown :

rtot =

2rb
1 + rb

Dimana :
rtot = Koefesien reliabilitas seluruh item
rb = angka korelasi produk moment belahan pertama dan belahan kedua.

2.3.2

Variabel – variabel Yang Digunakan Dalam Pembuatan Kuisioner
Dalam penelitian ini adapun variabel – variabel yang digunakan dalam

pembuatan kuisioner yang dikutip (menurut Kurniadi H. Prabowo) yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Tabel 2.1 Kode dan Variabel – Var iabel Yang Digunakan Dalam Kuisioner
No
1.

Kode

Var iabel Kuisioner Pr ogr am K3

A

A4

Penggunaan APD
Peralatan keselamatan kerja sudah terpenuhi dan
dalam kondisi baik
APD telah tersedia untuk setiap jenis pekerjaan
yang berbahaya dan sesuai standar
Semua peralatan APD telah digunakan dengan
benar
Pekerja mentaati penggunaan APD dilokasi kerja

A5

Petugas K3 selalu mengontrol distribusi
dan penggunaan APD

A1
A2
A3

2.

B
B1
B2
B3
B4
B5

3.

C
C1
C2
C3

4.

D
D1
D2
D3

5.

E
E1
E2

Upaya pencegahan terjadi keadaan darurat
Pihak PT. Campina Ice Cream Industry Memiliki
prosedur dalam menghadapi keadaan darurat
dengan baik
Pekerja memahami respon yang harus diambil
dalam keadaan darurat sebelum tim bantuan tiba
Latihan mengatasi keadaan bahaya sudah disusun
dan dilaksanakan dengan baik dan rutin
Ada tim khusus yang membantu proses
pengendalian darurat
Proses pengawasan berlangsung secara rutin dan
terjadwal
Penyelidikan Kecelakaan
Data kecelakaan kerja tercatat dengan lengkap
Pengawas melaporkan tentang semua jenis
kecelakaan yang terjadi dalam 24 jam
Pihak manajemen menindaklanjuti semua
laporan yang berkaitan dengan aspek K3
Hubungan koordinasi dengan pihak security
Pihak security mengontrol benda yang dibawa
pekerja saat memasuki area operasi
Security selalu siaga dalam menjaga keamanan
lingkungan sekitar pabrik
Security selalu siaga dalam mengawasi keluarmasuknya orang atau kendaraan
Hubungan koordinasi dengan pihak teknik
Semua mesin berbahaya dalam keadaan
terlindungi dan bisa digunakan sesuai fungsi
dengan baik
Program pemeliharaan mesin secara preventive
sudah terjadwal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

E3
6.

F
F1
F2
F3

7.

G
G1
G2
G3
G4

8.

H
H1
H2
H3
H4
H5
H6

9.

I
I1
I2
I3

2.4

Adanya pemberitahuan dini tentang cara, beban,
dan peringatan penggunaan
Pelatihan
Pelatihan dan pembinaan operasional telah
diikuti oleh pekerja
Pelatihan dan pembinaan operasional telah
dilaksanakan secara berkelanjutan (continue)
Pelatihan dan pembinaan operasional telah
berjalan efektif
Inspeksi
Pihak Manajemen telah melakukan inspeksi
didaerah kerja secara rutin
Dukungan dan keikutsertaan manajemen puncak
dalam kegiatan inspeksi
Adanya peringatan dan sanksi yang jelas setiap
kelalaian pekerja dalam bekerja
Adanya dokumentasi dan keterangan yang
dijadikan sebagai bahan monitoring
Pengendalian limbah dan bahaya kebakaran.
Telah terprogram sistem pembuangan yang baik
Sistem pembuangan tertutup dengan baik dan
sesuai fungsi
Telah terprogram sistem pengolahan limbah yang
masih bisa diolah dengan baik
Sistem pengolahan limbah telah dilaksanakan
secara efektif
Telah terprogram sistem atau alat pemadam
kebakaran agar tidak meluas menjadi kebakaran
yang lebih besar.
Adanya tim khusus yang berpengalaman guna
mengatasi meluasnya efek kebakaran
Akses jalan masuk dan evakuasi
Jalan masuk dan evakuasi yang dilalui pekerja
dalam kondisi baik
Seluruh jalan dalam kondisi bersih dari partikel
berbahaya (kerikil, air, sisa mix,dll)
Kondisi jalan cukup untuk manufer forklift dan
alat bantu lainnya.

Langkah Penerapan Risk Assessment
Langkah - langkah atau tahapan dalam penerapan risk assessment adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.4.1 Identifikasi Kecelakaan Kerja dan Hazards
Mondy, R.W. (2008), Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana
para karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan
yang berhubungan dengan pekerjaan. Kesehatan kerja adalah sebuah kondisi di
mana para karyawan terbebas dari berbagai penyakit fisik dan emosional yang
disebabkan oleh pekerjaan.

2.4.1.1 Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian
materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi
secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak
pada masyarakat luas.
Dalam artikel Departemen Kesehatan Republik Indonesia, oleh Pusat
Kesehatan Kerja bahwa salah satu masalah yang hampir setiap hari terjadi di
tempat kerja adalah kecelakaan yang menimbulkan hal-hal yang tidak kita
inginkan, seperti kerusakan peralatan kerja, cedera tubuh, kecacatan bahkan
kematian. Apabila kematian menyangkut banyak nyawa, maka yang terjadi adalah
bencana.
Menurut International Labour Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1
juta kematian yang disebabkan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat
hubungan pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan
dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat hubungan pekerjaan, dimana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap
tahunnya.
Hasil penelitian bahwa 80-85% kecelakaan disebabkan oleh faktor
manusia. Unsur-unsur tersebut menurut buku “Management Losses” Bab II
tentang “The Causes and Effects of Loss” antara lain :
1. Ketidakseimbangan fisik/kemampuan fisik tenaga kerja.
2. Ketidakseimbangan kemampuan psikologis naker.
3. Kurang pengetahuan.
4. Kurang trampil.
5. Stres mental.
6. Stres fisik.
7. Motivasi menurun (kurang termotivasi).
Menurut As fahl (1997), untuk menghitung Incidence rate, jumlah injury
dibagi dengan jumlah jam kerja selama periode yang diamati dan kemudian
dikalikan dengan sebuah faktor standar.
Rumus Incidence rate

:
Jml Injuries/illness termasuk kecelakaan fatal x 200

Total Injury/ illness Incidence rate =Total jam kerja karyawan selama periode yang diamati

Dalam perhitungan banyaknya hari kerja yang hilang, tanggal terjadinya
injury atau permulaan tejadinya illness tidak dihitung, walaupun pekerja
meninggalkan tugasnya pada sebagian besar waktu dalam hari itu dan sanggup
kembali lagi bekerja ke tugas regulernya dan mampu melakukan semua tugas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

regulernya sepanjang waktu dalam hari itu. Setelah injury/ illness, tidak ada hari
kerja yang hilang yang dihitung. Ketika menghitung hari kerja yang hilang,
akhir pekan atau hari libur lainnya, tidak boleh dihitung jika pekerja memang
tidak harus bekerja pada hari tersebut.
Incidence rate standard yang dikenal secara luas adalah lost-workdayscases-incidence

(LWDI).

Karakteristik

LWDI

adalah

bahwa

LWDI

mempertimbangkan injury saja, bukan illness. Illness lebih sulit dilacak. Untuk
membuktikan keterkaitannya dengan pekerjaan untuk kejadian yang kronis yang
mana mungkin mempunyai variasi sebab-sebab yang berkesinambungan. LWDI
yang didasarkan pada bukti nyata, dipertimbangkan sebagai ukuran yang lebih
tepat untuk keefektifan program keselamatan dan kesehatan kerja sebuah
perusahaan . ini menjadi alasan LWDI untuk hanya mempertimbangkan
banyaknya waktu yang hilang karena injuries.

2.4.1.2 Hazards
Rudi Suardi (2005) menyatakan bahwa Hazards adalah sesuatu yang
berpotensi menjadi penyebab kerusakan. Ini dapat mencakup substansi, proses
kerja, dan atau aspek lainnya dari lingkungan kerja.
Menurut A.M. Sugeng Budiono, dalam artikelnya “Hazards” yang sering
disebut potensi bahaya merupakan sumber resiko yang potensial mengakibatkan
kerugian baik material, lingkungan maupun manusia.
Hazards primer adalah Hazards yang bisa secara langsung dan segera
menyebabkan : (1) injury atau kematian; (2) kerusakan peralatan, kendaraan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

struktur atau fasilitas; (3) degradasi kapabilitas fungsional (terhentinya operasi
dalam pabrik); (4) kerugian material. Berikut ini beberapa jenis / kategori
Hazards dalam industri :
1. Bahaya Fisik : kebisingan, radiasi, pencahayaan, suhu panas, suhu dingin.
2. Bahan Kimia : bahan–bahan berbahaya dan beracun, debu, uap kimia,
larutan kimia.
3. Bahaya Biologi : virus, bakteri, jamur, parasit.
4. Bahaya Mekanis : permesinan, peralatan.
5. Bahaya Ergonomi : ruang sempit dan terbatas, pengangkutan barang,
mendorong, menarik, pencahayaan tidak memadai, gerakan tubuh terbatas.
6. Bahaya Psikososial : pola gilir kerja, pengorganisasian kerja, long shift,
trauma.
7. Bahaya Tingkah Laku : ketidakpatuhan terhadap standar, kurang keahlian,
tugas baru atau tidak rutin.
8. Bahaya Lingkungan Sekitar : gelap, permukaan tidak rata, kemiringan,
kondisi permukaan berlumpur dan basah, cuaca, kebakaran.

2.4.2 Pengukuran Implementasi Program K3
Dalam pengukuran Implementasi program K3 langkah – langkah yang
dilakukan adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.4.2.1 Penarikan Sampel
Penarikan sampel adalah suatu usaha pengambilan data statistik dari
sebagian anggota populasi. Penarikan sampel dilakukan apabila ukuran populasi
yang terlalu besar sehingga dengan penarikan sampel kita dapat menghemat
waktu, biaya serta dapat menghindari percobaan yang bersifat merusak. Percobaan
ini dibedakan menjadi : penarikan sampel probabilitas dan penarikan sampel
nonprobabilitas.
1.

Sampel Pr obabilitas
Dalam penarikan sampel probabilitas setiap unsur populasi mempunyai

kesempatan

yang

sama

untuk

dipilih

menjadi

sampel.

Sampel

ini

mempertimbangkan kemungkinan perbedaan antara nilai populasi yang diteliti.
Adapun macam-macam sampel probabilitas disini antara lain :
a.

Pengambilan Sampel Acak Sederhana

Pengambilan sampel pada metode ini dilakukan sedemikian rupa sehingga tiap
satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel. Apabila besar populasi adalah P, sedang unsur dalam sampel atau
sample size adalah p, besar kesempatan bagi tiap satuan elementer untuk dapat
dipilih dalam sampel adalah P/p.
b. Pengambilan Sampel Sistematis
Pengambilan sampel sistematik adalah metode pengambilan sampel, dimana
hanya unsur-unsur selanjutnya dipilih secara acak, sedangkan unsur-unsur
selanjutnya dipilih secara sistematik menurut pola tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

c. Pengambilan Sampel Acak Distrafikasi
Pada penarikan sampel acak distrafikasi ini penarikan sampel dilakukan dengan
membagi populasi yang diteliti kedalam strata yang seragam, dan dari setiap strata
dilakukan pengambilan sampel secara acak.
d. Pengambilan Sampel Gugus Sederhana
Dalam pengmbilan sampel gugus sederhana ini, populasi digolongkan kedalam
gugus-gugus yang disebut cluster dan dari cluster ini akan dilakukan pengambilan
sampel. Jumlah gugus yang diambil harus acak, kemudian unsur-unsur penelitian
dalam gugus tersebut harus diteliti semua.
e. Pengambilan Sampel Gugus Bertahap
Dalam penarikan sampel gugus bertahap ini populasi dalam gugus-gugus yang
merupakan satuan dimana sampel akan diambil. Pengambilan sampel dilakukan
melewati tahap-tahap tertentu. Pada aplikasinya populasi dibagi gugus tingkat
pertama, kemudian dari gugus tingkat pertama ini dibagi lagi dalam gugus-gugus
tingkat kedua, dan dari gugus tingkat kedua ini kemudian masih dibagi lagi dalam
gugus-gugus tingkat selanjutnya.
2.

Sampel Nonprobabilitas
Yang termasuk metode penarikan sampel nonprobabilitas adalah purposive

sampling, yaitu metode penarikan sampel dimana sampel dipilih berdasar
pertimbangan peneliti bahwa unit atau unsur penarikan sampel tersebut akan dapat
membantu menjawab pertanyaan riset yang sedang dikerjakan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Pada penarikan jenis sampel nonprobabilitas ini, unsur dari suatu populasi
memiliki peluang yang berbeda untuk terpilih menjadi sampel, hanya orang-orang
yang dianggap ahli.

2.4.2.2.Perhitungan Tingkat Implementasi Program
Kurniadi H. Prabowo (2005) menyatakan penilaian tingkat implementasi
dilakukan dengan membandingkan setiap pertanyaan dalam checklist dengan
standar implementasi yang digunakan sebagai acuan oleh pihak manajemen untuk
menerapkan program K3. Nilai tertinggi diberikan jika implementasi memenuhi
semua standar yang ditentukan dan sebaliknya nilai terendah diberikan jika
implementasi sama sekali tidak memenuhi standar.
Perhitungan tingkat implementasi program, dilakukan dengan menghitung
rata–rata dari nilai yang diberikan oleh responden, kemudian menghitung rata–
rata nilai dari masing–masing kategori penilaian. Untuk mengetahui suatu
kategori penilaian termasuk dalam kriteria pencapaian: merah, kuning atau hijau
maka nilai rata–rata tersebut harus dinormalisasikan dengan Rumus Normalisasi
De Boer (Triekens et.al.,2000) sebagai berikut :
Achivement kategori penilaian=

(nilai aktual - skala minimum)
x100%
(skala maksimum - skala minimum)

Tabel 2.2. Checklist Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
No
.

Kegiatan

Identifikasi
Bahaya

Identifikasi
Konsekuensi

Penilaian Resiko
Severity

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Prob.

Risk
Level

21

Pencapaian tingkat implementasi dinyatakan dalam tiga kategori yaitu
kategori merah, kuning, dan hijau. Dimana penetuan kategori pencapaian tingkat
implementasi ini merujuk pada konsep Traffic Light System dalam pengukuran
kinerja. Traffic Light System menunjukkan apakah score dari suatu indikator
kinerja memerlukan suatu perbaikan atau tidak. Sedangkan kisaran nilai indikator
kinerja untuk kategori merah, kuning, dan hijau mengacu pada Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996. Indikator dari Traffic Light System ini
direpresentasikan dengan beberapa warna sebagai berikut :
1. Warna hijau : Achievement dari suatu indikator kinerja sudah tercapai. Kisaran
nilai indikator kinerja untuk kategori ini adalah 85%-100%.
2. Warna kuning : Achievement dari suatu indikator kinerja belum tercapai,
meskipun nilainya sudah mendekati target. Jadi pihak manajemen harus
berhati–hati dengan adanya berbagai macam kemungkinan. Kisaran nilai
indikator kinerja untuk kategori ini adalah 60%-84%.
3. Warna merah : Achievement dari suatu indikator kinerja benar–benar dibawah
target yang telah ditetapkan dan memerlukan perbaikan dengan segera.
Kisaran nilai indikator kinerja untuk kategori ini adalah 0%-59%.

2.4.3 Pengkategorian Hazard
Kurniadi H Prabowo (2005) menyatakan banyaknya kejadian kecelakaan
merupakan salah satu indikator keberhasilan program K3. Pengkategorian
kecelakaan kerja dapat digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu kecelakaan ringan,
sedang dan berat. seperti ditunjukkan dalam tabel 2.3. berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Tabel 2.3. Kategori Kecelakaan Kerja

Sumber Ref : Dedy Oktrianto Effendi, J ur nal FTI ITS Sur abaya 2008

- Akibat dari dampak lingkungan :
1. Dampak yang ditimbulkan dapat menyebabkan kerusakan terhadap
lingkungan dan dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan
masyarakat.
2. Dampak yang ditimbulkan terbatas dan mungkin pulih dalam jangka
waktu tertentu dan memerlukan kontrol untuk menghilangkan potensi dan
frekuensi dari dampak yang mungkin terjadi.
3. Dampak yang ditimbulkan kecil dan dapat pulih dalam jangka waktu yang
singkat.
4. Tidak ada dampak terhadap lingkungan, tidak ada pengaruh terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja.
Jangka waktu pemulihan :
1. Pemulihan memerlukan waktu lebih dari 3 bulan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2. Pemulihan memerlukan waktu lebih dari 1 bulan dan kurang dari 3 bulan.
3. Pulih dalam waktu antara 1 minggu sampai 1 bulan.

MERAH KUNING HIJAU

TINGKAT KECELAKAAN

TINGKAT IMPLEMENTASI
HIJAU

KUNING

MERAH

Level 1 (aman &
nyaman)

Level 2 (cukup
aman)

Level 4 (rawan)

Level 2 (cukup
Level 3 (hati-hati)
aman)

Level 4 (rawan)

Level 5
(berbahaya)

Level 5
(berbahaya)
Level 6 (sangat
berbahaya)

TINGKATKAN PENGONTROLAN DAN
KESESUAIAN PROSEDUR
(SUPERVISI)

4. Pulih dalam waktu kurang dari 1 minggu.

PERBAIKI PROGRAM IMPLEMENTASI (PROSES)
Gambar 2.1. Peta Tingkat Implementasi – Tingkat Kecelakaan
Sumber Ref : Dedy Oktrianto Effendi, J ur nal FTI ITS Sur abaya 2008

Penentuan level tingkat implementasi program K3 dilakukan dengan
memetakan tingkat implementasi dan tingkat kecelakaan kerja kedalam Tabel
Tingkat Implementasi Kecelakaan. Tabel tersebut memetakan pengukuran
dalam 6 level implementasi, level 1 menunjukkan tingkat tertinggi dan level 6
merupakan level terendah. Peta tingkat implementasi tingkat kecelakaan dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Tabel 2.4. Matriks Risk Assessment
Hampir pasti
akan terjadi

Cenderung
untuk terjadi

Mungkin
dapat terjadi

(5)
Paparan
terhadap
keadaan
berbahaya
dialami terus
menerus

(4)
Paparan
terhadap
keadaan
berbahaya tidak
terus menerus
(setiap bulan)

25

20

(3)
Mungkin
dapat terjadi
(1-5 tahun)

Kecil
kemungkinan
terjadi Kecil
(2)
kemungkinan
terjadi (5-10
tahun)

(1)
Jarang terjadi
(>10 tahun
sekali)

15

10

5

Pr obability

Sever ity

Catastr opic
(5)
Kecelakaan
mengakibatkan
kematian atau kerugian
> US $ 100K
Fatal
(4)
Kecelakaan
mengakibatkan cacat
sebagian/seluruh tubuh
atau kerugian US $25K
- US $ 100K
Mayor
(3)
Kecelakaan
mengakibatkan luka dan
hari hilang >3x24 jam
atau kerugian US $10K
- US $ 25K
Minor
(2)
Kecelakaan
mengakibatkan luka dan
hari hilang

Dokumen yang terkait

Hazard Identification Risk Assessment And Control.

1 2 24

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC)Dalam Upaya Mencapai Zero Accident (Studi

1 6 15

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC)Dalam Upaya Mencapai Zero Accident (Studi

0 2 13

IDENTIFIKASI PENGUKURAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. IPS, Pasuruan.

0 0 12

Pengukuran Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment.

1 1 8

Pengukuran Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k3) dan Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment Di PT Filtrona INDONESIA.

0 2 8

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA.

5 16 126

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

1 4 19

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

0 0 27

IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT CONTROL (HIRAC) DI PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY SURABAYA

1 6 17