NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA
EFEK INDONESIA
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Manajemen

Diajukan Oleh :

Diajukan Oleh:
RIKE YUNITA
0912010010/FE/EM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA
EFEK INDONESIA
SKRIPSI

Diajukan Oleh :

Diajukan Oleh:
RIKE YUNITA
0912010010/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA
EFEK INDONESIA

Yang diajukan
RIKE YUNITA
0912010010/FE/EM

Disetujui untuk Mengikuti Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Dr s. Rahman A. Suwaidi, Ms
NIP, 196003301986031003

Tanggal:...........................................

Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”J awa Timur

Drs. Rahman A. Suwaidi, Ms
NIP, 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA
EFEK INDONESIA
Yang diajukan
RIKE YUNITA
0912010010/FE/EM

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

Dr s. Rahman A. Suwaidi, Ms

NIP, 196003301986031003

Tanggal:...........................................

Mengetahui
Ketua J urusan Program Studi Manajemen

Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP, 196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh:

RIKE YUNITA
0912010010 / FE / EM

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Dosen Penguji Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 31 Mei 2013

Pembimbing:
Pembimbing Utama

Tim Penguji:
Ketua

Dr s. Rahman A. Suwaidi, MS.

Dr. Ali Maskun, MS
Sekr etaris

Drs. Rahman A. Suwaidi, MS.
Anggota

Dra. Ec. Nuruni Ika K.W, MM


Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP, 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian
persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen dalam
jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang bejudul
“NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO
PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA”
Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, bimbingan, saran, serta dorongan
moril baik secara langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikannya
penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. Dhani Icshanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Dra. Ec. H. Rahman Amrullah Suwaidi, MS, selaku Wakil Dekan I
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan
bimbingan Skripsi sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas skripsinya.


4.

Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, M. Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.

Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6.

Para Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada penulis selama menjadi mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.


7.

Para staf perpustakaan UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan
bantuan terhadap fasilitas peminjaman buku sebagai referensi dalam
penyusunan skripsi.

8.

Kedua orang tua dan saudara-saudaraku yang selalu memberikan do’a dan
semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9.

Sahabatku semua yang selalu ada Arla, Dian, Eny dan Widya. Terimakasih
Telah memberikan dukungan dan kenangan yang indah selama kuliah.

10. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah Swt, senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

kepada semua pihak yang telah mendukung Penulis dalam penyusunan skripsi
ini. Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, untuk ini
Penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun
karena hal itu sangat membantu dalam penyempurnaan skripsi ini.
Surabaya, 07 Mei 2013

Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI

.................................................................................


iii

DAFTAR TABEL

.................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

ix

ABSTRAKSI

x

BAB I

.................................................................................

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang.......................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ...............................................................

7

1.3

Tujuan Penelitian ...................................................................

8

1.4

Manfaat Penelitian .................................................................

8

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Penelitian Terdahulu ..............................................................

10

2.2

Landasan Teori.......................................................................

12

2.2.1 Mnajemen Keuangan ..................................................

12

2.2.1.1 Tujuan Manajemen Keuangan .........................

14

2.2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan .........................

14

2.2.2 Nilai Perusahaan .........................................................

16

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan ..............

18

2.3.1 Struktur Modal ...........................................................

18

2.3.2 Ukuran Perusahaan (Firm Size) ...................................

25

2.3.3 Profitabilitas ...............................................................

27

2.3

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.4

Hubungan Antar Variabel.......................................................

29

2.4.1 Hubungan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan ..

29

2.4.2 Hubungan Ukuaran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan ....................................................................

31

2.4.3 Hubungan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan ......

32

2.5

Kerangka Konseptual .............................................................

33

2.6

Hipotesis ................................................................................

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1

3.2

3.3

3.4

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.......................

34

3.1.1 Variabel Bebas (X) .....................................................

34

3.1.2 Variabel Terikat (Y) ...................................................

36

Teknik Penentuan Sampel ......................................................

36

3.2.1 Populasi ......................................................................

36

3.2.2 Sampel .......................................................................

37

Teknik Pengumpulan Data .....................................................

37

3.3.1 Jenis Data ...................................................................

37

3.3.2 Sumber Data ...............................................................

37

3.3.3 Metode Pengumpulan Data .........................................

38

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ..........................................

38

3.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...............................

38

3.4.2 Uji Normalitas ............................................................

39

3.4.3 Uji Asumsi Klasik ......................................................

39

3.4.4 Uji Hipotesis ..............................................................

42

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

4.2

4.3

4.4

Deskripsi Objek Penelitian .....................................................

44

4.1.1 PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ................................

44

4.1.2 PT. Astra Internasional Tbk ......................................

44

4.1.3 PT. Goodyear Indonesia Tbk ....................................

45

4.1.4 PT. Indospring Tbk ...................................................

46

4.1.5 PT. Multiprima Sejahtera Tbk...................................

46

4.1.6 PT. Nipress Tbk ........................................................

47

4.1.7 PT. Selamat Sempurna Tbk ......................................

47

4.1.8 PT. Astra Otoparts Tbk .............................................

48

4.1.9 PT. Gajah Tunggal Tbk ............................................

48

4.1.10 PT.Indo Kordsa Tbk .................................................

49

4.1.11 PT. Indomobil Sukses InternasionalTbk ....................

49

4.1.12 PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk ........................

50

4.1.13 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk..............................

50

Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................

51

4.2.1 Struktur Modal (X₁ ) .................................................

51

4.2.2 Ukuran Perusahaan/ Firmsize (X₂ )............................

52

4.2.3 Profitabilitas (X₃ ) .....................................................

53

4.2.4 Nilai Perusahaan (Y) ................................................

54

Uji Normalitas........................................................................

55

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ....................................................

55

Analisis Model dan Pengujian Hipotesis .................................

58

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5

4.4.1 Hasil Analisis Regresi Berganda ...............................

58

4.4.2 Uji F (Uji Kecocokan Model) ...................................

60

4.4.3 Uji T .........................................................................

62

Pembahasan ...........................................................................

63

4.5.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ...

63

4.5.2 Pengaruh Firmsize Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia .................

63

4.5.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

BAB V

Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ...

65

4.6

Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu .......

66

4.7

Keterbatasan Penelitian ..........................................................

67

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan ............................................................................

69

5.2

Saran

69

.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Nilai Perusahaan (PBV) Tahun 2009-2011 .........................

5

Tabel 4.1 Data Struktur Modal Perusahaan Otomotif Tahun 2009-2011 .....

51

Tabel 4.2 Data Firm Size Perusahaan Otomotif Tahun 2009-2011 .............

52

Tabel 4.3 Data ROE Perusahaan Otomotif Tahun 2009-2011 .....................

53

Tabel 4.4 Data Nilai Perusahaan Perusahaan Otomotif Tahun 2009-2011. ..

54

Tabel 4.5 Hasil Uji kolmogorov-Smirnov ....................................................

55

Tabel 4.6 Hasil Uji Durbin Watson.............................................................

56

Tabel 4.7 Nilai VIF (Variance inflation Factor) .........................................

57

Tabel 4.8 Hasil Korelasi Rank Spearman....................................................

58

Tabel 4.9

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ......................................

59

Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji F ....................................................................

60

Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi (R Square / R2) ..............................

61

Tabel 4.12 Uji t ............................................................................................

62

Tabel 4.13 Tabel Perbedaan Penelitian Terdahulu Dan Penelitian Sekarang

67

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ...............................................................

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

33

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Tabulasi Data Keuangan

Lampiran 2

Uji Normalitas

Lampiran 3

Uji Asumsi Klasik

Lampiran 4

Uji Regresi Linier Berganda

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA
EFEK INDONESIA
Rike Yunita
Abstraks
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang
tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham, Semakin tinggi
harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan, hal ini terjadi dikarenakan
beberapa factor yang mempengaruhi yang diantaranya antara lain : struktur modal,
ukuran perusahaan dan profitabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan dan profitability
terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan Jasa Otomotif di Bursa Efek
Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Otomotif yang go publik
di Bursa Efek Indonesia sebanyak 12 perusahaan. Dengan teknik sensus sampling
yaitu dimana seluruh jumlah populasi di jadikan sebagai sampel yang sejumlah 12
perusahaan otomotif selama 3 tahun yaitu tahun 2009-2011. Data yang
dipergunakan adalah data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari pihak
instansi terkait yang digunakan sebagai data pendukung dalam pengumpulan data.
Sedangkan analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa: (1) variable Struktur Modal tidak berpengaruh terhadap Nilai Persahaan,
(2) Ukuran Persahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dan (3)
Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Perusahaan didirikan dan dijalankan untuk mencapai kemakmuran
pemiliknya (Harjito, 2006) dalam Hermuningsih dan Kusuma , dikatakan
makmur apabila pemegang saham memperoleh keuntungan dari setiap lembar
saham atas investasi yang ditanamkannya. Keuntungan yang diperoleh antara
lain bisa berasal dari laba bersih perusahaan dan bisa berasal dari peningkatan
harga saham di bursa efek. Meningkatnya harga saham perusahaan berarti
meningkatnya nilai perusahaan itu sendiri(market value of the firm).Nilai
perusahaan

yang

semakin

meningkat

mengindikasikan

kemakmuran

pemegang saham juga semakin meningkat.( Soliha dan Taswan, 2002)
Tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang
tercermin pada harga sahamnya. Harga saham digunakan sebagai proksi nilai
perusahaan karena harga saham merupakan nilai yang bersedia dibayar
pembeli atau investor. Tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
fungsi manajemen keuangan dengan hati-hati dan tepat, mengingat setiap
keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi kinerja umum
perusahaan. Kebijakan keuangan berperan penting bagi kelangsungan
perusahaan. Bagi para pemegang saham dengan tujuan investasi jangka
panjang kebijakan keuangan menjadi penting untuk dicermati.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Perusahaan harus mempertimbangkan setiap keputusan strategis yang
akan diambil yang berhubungan dengan kegiatan bisnis perusahaan karena
akan berdampak terhadap para pemegang saham. Kesejahteraan pemegang
saham akan meningkat seiring dengan meningkatnya harga saham
perusahaan. Peningkatan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan mampu
memberikan pengembalian investasi yang lebih besar dari biaya modal
investasi yang dikeluarkan. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus
mampu untuk mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara
efektif dan efisien sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan nilai
perusahaan.
Perusahaan di sektor otomotif tercatat sebagai perusahaan yang
mencetak pertumbuhan laba tertinggi di negara-negara berkembang
(emerging market) setelah saham perusahaan tersebut jatuh ke level terendah
dalam tiga tahun terakhir. Laba perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam
Indeks MSCI Emerging Markets Discretionary Index pada kuartal II-2012
rata-rata naik 27 persen. Kenaikan ini untuk pertama kalinya sejak tahun
2010. Berdasarkan data Bloomberg, produsen otomotif terbesar di Indonesia,
PT Astra International melaporkan pertumbuhan laba di kuartal kedua 2012
sebesar 17 persen. Adapun laba pada semester I-2012 tercatat naik 13 persen
menjadi Rp9,7 triliun. Prudential Internasional and Investment Advisors dan
GLG Partners menyatakan, fenomena ini memperlihatkan sinyal bahwa
negara-negara berkembang telah memangkas suku bunganya, sehingga
memicu pembelian barang-barang non-esensial. "Ini diawali dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

kebijakan

pemerintah Brasil dan

China

yang

ingin

meningkatkan

pertumbuhan ekonominya setelah mengalami pelemahan sejak 2009," tulis
Pridential, perusahaan yang mengelola aset sekitar US$26 miliar tersebut.
Astra International sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM)
mobil Toyota dan Honda di Indonesia diuntungkan dengan terus melemahnya
suku bunga acuan BI yang saat ini berada di level 5,75 persen. Pesatnya
penjualan mobil di Indonesia juga tak lepas dari pertumbuhan ekonomi pada
kuartal II-2012 yang mencapai 6,4 persen. Sementara valuasi saham Astra
sejak awal tahun 2012 hingga kini mencapai 16 kali. Permintaan mobil
mengalami kenaikan di negara berkembang," kata Kepala Investasi di
Prudential Internasional and Investment Advisors dan GLG Partners, John
Praveen bahwa MSCI Emerging Markets Index turun 0,3 persen menjadi
971,53 pada pukul 01:41 waktu Hong Kong. Indeks MSCI juga turun 11,5
kali pada tanggal 23 Juli, level terendah sejak Maret 2009. (beritasatu.com, 22
Agustus 2012)
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Husnan dan Enny, 2004:6). Bagi
perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang
diperjualbelikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Nilai
perusahaan adalah sama dengan nilai pasar saham ditambah pasar hutang.
Apabila besarnya nilai saham akan meningkatkan nilai perusahaan. Apabila
hutang berubah, maka srtuktur modal akan berubah pula. Perubahan dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

struktur modal akan menguntungkan bagi pemegang saham, jika nilai
perusahaan meningkat.
Memaksimumkan nilai perusahaan sama dengan memaksimumkan
harga pasar saham. Hal ini dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :
nilai perusahaan (V = value) adalah hutang (D = debt) ditambah modal
sendiri (E-equity). Jika diasumsikan hutang tetap, nilai perusahaan naik maka
modal sendiri naik. Naiknya modal sendiri akan meningkatkan harga per
lembar saham perusahaan. (Atmaja, 2008:4).
Nilai perusahaan dapat diproksikan dengan price to book value (PBV).
Price to book value merupakan pembagian nilai pasar saham dengan nilai
buku per lembar saham. Nilai PBV yang lebih dari 1 dikatakan sebagai
overvalued yang dapat diartikan bahwa saham perusahaan dinilai lebih tinggi
dibandingkan nilai bukunya. Nilai PBV yang kurang dari 1 dikatakan sebagai
undervalued yang dapat diartikan bahwa saham perusahaan dinilai lebih
rendah dibanding nilai bukunya. Nilai PBV yang sama dengan 1 dapat
diartikan bahwa saham perusahaan dinilai sama dengan nilai bukunya.
Dibawah ini terdapat tabel nilai perusahaan pada perusahaan Otomotif
yang go public sehingga bisa dilihat dengan jelas naik turunnya yang dialami
oleh perusahaan tersebut. Data nilai perusahaan (PBV) yang digunakan dalam
penelitian ini dapat diperoleh secara langsung pada Indonesian Capital
Market Directory (ICMD 2012).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Tabel 1.1
Nilai Perusahaan (PBV) Pada Perusahaan Otomotif yang Go Publik
di BEI Tahun 2009-2011 (Dalam rupiah)
Nilai Perusahaan
No

Nama Perusahaan

2009

2010

2011

1

PT. Astra Internasional

3,52

4,48

3,95

2

PT. Astra Otoparts

1,38

2,79

2,78

3

PT.Indo Kordsa

0,66

1,01

0,81

4

PT.Goodyear Indonesia

0,95

1,23

0,92

5

PT.Gajah Tunggal

0,55

2,27

2,36

6

PT.Indomobil Sukses Internasional

1,96

5,93

3,48

7

PT.Indospring

0,28

1,73

1,25

8

PT.Multi Prima Sejahtera

0,25

0,62

0,4

9

PT.Multistrada Arah Sarana

0,86

1,24

1,73

10

PT.Nipress

0,23

0,54

0,48

11

PT.Prima Alloy Steel

0,89

0,4

0,56

12

PT.Selamat Sempurna

2,17

2,97

2,92

Rata-rata

1,14

2,10

1,80

Sumber: Indonesian Capital Market Directory tahun 2012
Dari data diatas terlihat dengan jelas bahwa besarnya nilai price book
value (PBV) pertahun dari tahun 2009 sampai 2011 perusahaan Otomotif
yang terdaftar di BEI cenderungan mengalami fluktuasi. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata Price to book value pada tahun 2009 sebesar 1,14, sedangkan

pada tahun 2010 Price to book value mengalami kenaikan menjadi sebesar
2,10. Namun pada tahun 2011 Price to book value mengalami penurunan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

menjadi 1,80. Fenomena ini menunjukkan adanya fluktuasi nilai perusahaan
pada perusahaan Otomotif yang mana mengalami kenaikan dan penurunan.
Penurunan PBV disebabkan antara lain oleh faktor struktur modal,
ukuran perusahaan (firm size) dan profitabilitas. Pertumbuhan perusahaan
yang dapat mengukur nilai perusahaan merupakan suatu harapan yang
diinginkan, baik pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal
perusahaa. Pertumbuhan ini diharapkan dapat memberikan aspek yang positif
bagi perusahaan terutama dengan adanya nilai perusahaan.
Struktur modal tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur
modal sendiri. Kebijakan strktur modal melibatkan (trade off) antara resiko
dan tingkat pengembalian. Trade-off theory menjelaskan bahwa jika posisi
struktur modal berada di bawah titik optimal maka setiap penambahan hutang
akan meningkatkan nilai perusahaan (Sartono, 2001:15) . Sebaliknya, setiap
jika posisi struktur modal berada di atas titik optimal maka setiap
penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena itu,
dengan asumsi titik target struktur modal optimal belum tercapai, maka
berdasarkan trade-off theory memprediksi adanya hubungan yang positif
terhadap nilai perusahaan.
profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan
antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
dengan dengan kekayaan atau asset yang digunakan untuk menghasilkan
keuntungan tersebut (Operating Assets). Yang dimaksud dengan Operating

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Assets adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktivaaktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha memperoleh
penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan (Munawir, 2002:87).
Menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007) Profitabilitas yang tinggi
menunjukkan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan
merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan meningkat.
Menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007) selain profitabilitas ukuran
perusahan juga mempengaruhi nilai perusahaan, ukuran perusahaan yang
besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor
akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar
relarif menunjukkan daya saing perusahaan lebih tinggi dibanding pesaing
utamanya. Investor akan merespon positif sehingga nilai perusahaan akan
meningkat. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1) Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan Otomotif yang Go Public di Bursa Efek Indonesia?
2) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan Otomotif yang Go Public di Bursa Efek Indonesia?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

3) Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan Otomotif yang Go Public di Bursa Efek Indonesia?
1.2 Tujuan Penelitian
Atas dasar perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1)

Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan Otomotif yang Go Public di Bursa Efek Indonesia.

2)

Untuk

mengetahui

pengaruh

ukuran

perusahaan

terhadap

nilai

perusahaan pada perusahaan Otomotif yang Go Public di Bursa Efek
Indonesia.
3)

Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan Otomotif yang Go Public di Bursa Efek Indonesia.

1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengaplikasikan
variabel-variabel penelitian ini untuk membantu meningkatkan nilai
perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan emiten untuk mengevaluasi,
memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen dimasa yang akan
datang.
2) Bagi calon investor
Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan
pada saat menanamkan modal atau melakukan investasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

3) Bagi akademisi
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori
mengenai struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas yang
diterapkan pada suatu perusahaan serta pengaruhnya terhadap nilai
perusahaan.
4) Bagi peneliti yang akan datang
Penelitian ini dapat diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan wacana
di bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat untuk penelitian
selanjutnya mengenai nilai perusahaan pada masa yang akan datang
khususnya pada perusahaan otomotif di BEI.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu
Fakta empiris di indonesia mengenai faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan dan masih menunjukkan
perbedaan hasil. Terdapat penelitian terdahulu yang telah dilakukan yang
menguji tentang nilai perusahaan yang dihubungkan dengan berbagai variabel
independen.
1. Sujoko dan Soebiantoro dalam jurnal manajemen dan kewirausahaan, Vol.
9. No. 1, Maret 2007, pp 41-48, dengan Judul “Pengaruh Struktur
Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern, dan Faktor Ekstern Terhadap
Nilai Perusahaan. Dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur dan
non manufaktur yang terdaftar di BEI”. Pengambilan sampel dilakukan
dengan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
kepemilikan manajerial, keadaan pasar modal, pangsa pasar relatif tidak
berpengaruh signifikan terhadap leverage.Kepemilikan institusional, tingkat
suku

bunga,

profitabilitas

berpengaruh

negatif

terhadap

leverage.

Pertumbuhan pasar, pembayaran deviden, ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap leverage.Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.Kepemilikan manajerial, tingkat suku
bunga, leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Keadaan
pasar modal, pertumbuhan pasar, profitabilitas, pembayaran dividen, ukuran
perusahaan, pangsa pasar relatif berpengaruh positif terhadap nilai

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung teori keagenan Jensen dan
Meckling (1976) tetapi hasil penelitian ini mendukung Pecking Order
Theory Myer (1984), teori Trade Off Model dan Signaling Theory
Bhattacarya (1979).
2. Euis Soliha dan Taswan tahun 2002

dengan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan serta beberapa
faktor yang mempengaruhinya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kebijakan hutang,insider ownership, profitabilitydan firm size
terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada 95 perusahaan
manufaktur yang telah go public. Pemilihan sampel menggunakan metode
purposive sumpling dengan tipe judgment sampling. Hasil dari penelitian ini
adalah variabel firm size berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang
sedangkan variabel insider ownership tidak sinifikan terhadap kebijakan
hutang. Dan variabel kebijakan hutang, insider ownership, profitability dan
firm size berpengaruh sinifikan terhadap nilai perusahaan.Hasil penelitian
ini konsisten dengan temuan Leland dan Pyle (1977) yang mengindikasikan
bahwa insider ownership merupakan sensitif bagi peningkatan kinerja
perusahaan. Hal ini didukung oleh profitabilitas yang meningkat juga
memberikan nilai perusahaan yang meningkat. Oleh karena itu apabila ini
terjadi pada perusahaan yang punya size besar maka menjadi konsisten
dalam meningkatkan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

3. Teddy Chandra tahun 2007 dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Struktur Modal terhadap Produktivitas Aktiva, Kinerja Keuangan, dan Nilai
Perusahaan”. Penelitian ini bertujuan untuk memgetahui pengaruh struktur
modal terhadap produktivitas aktiva, kinerja keuangan, dan nilai
perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan go public yang
terdftar pada Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pemilihan sampel menggunakan
metode purposive sumpling. Hasil dari penelitian ini adalah variabel
struktur modal berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan, variabel
struktur modal berpengaruh positif terhadap produktivitas aktiva dan nilai
perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Setyaningsih
(1996) dan Ratnawati (2001) bahwa adanya pengaruh yang positif
signifikan dari struktur modal terhadap nilai perusahaan.
2.2 Landasan Teori
Sebelum dibahas dan dianalisis apa yang menjadi permasalahan, terlebih
dahulu akan dikemukakan teori dari empiris dan buku literatur yang
berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai landasan
dalam perumusan dan analisis.
2.2.1 Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat
diartikan semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usahausaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha
untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien
(Sutrisno, 2003:3).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Menurut Husnan (2004:4) manajemen keuangan menyangkut
kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan.
Mereka yang melaksanakan kegiatan tersebut sering disebut manajer
keuangan. Meskipun demikian, kegiatan keuangan tidaklah terbatas
dilakukan oleh mereka yang menduduki jabatan seperti Direktur
Keuangan, Kepala Bagian Keuangan dan sebaliknya, mungkin sekali
melakukan kegiatan keuangan.Sebagai misal,keputusan untuk memperluas
kapasitas pabrik, menghasilkan produk baru jelas akan dibicarakan dan
diputuskan oleh berbagai Direktur, tidak terbatas hanya oleh Direktur
Keuangan. Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan
dan berbagai kegiatan yang harus dijalankan mereka. Meskipun demikian
kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokan menjadi dua kegiatan
utama, yaitu kegiatan menggunakan dana (allocation of funds) dan
mencari pendanaan (raising of funds). Dua kegiatan utama (atu fungsi)
tersebut disebut sebagai fungsi keuangan.
Mnajemen keuangan merupakan bidang yang terluas dari ketiga
bidang yang telah disebutkan sebelumnya, dan yang paling banyak
memiliki peluang pekerjaan. Manajemen keuangan memiliki arti sangat
penting dalam semua jenis bisnis, termasuk perbankan dan lembaga
keuangan yang lainnya serta perusahaan industri dan ritel. Manajemen
keuangan juga penting dalam kegiatan pemerintah, mulai dari sekolah,
rumah sakit, hingga departemen jalan raya (Brigham dan Houston, 2006:6)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.1.1 Tujuan Manajemen Keuangan
Menurut Sjahrial (2008:3), tujuan utama manajemen keuangan
adalah “memaksimalkan kemakmuran para pemilik perusahaan/para
pemegang

saham”. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan cara

memaksimumkan harga saham adalah dengan mempengaruhi faktorfaktor sebagai berikut:
a. Laba per lembar saham (Earning Per Share = EPS) masa yang akan
datang.
b. Ketepatan waktu (Timing) dari arus penghasilan.
c. Resiko dari penghasilan yang diproyeksikan.
d. Cara memperoleh sumber dana untuk perusahaan liabilitas atau modal
sendiri.
e. Kebijakan dividen.
2.2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan
Menurut Sutrisno (2003:5), Fungsi manajemen keuangan terdiri
dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan:
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan dividen.
Masing-masing keputusan harus berorientasi pada pencapaian tujuan
perusahaan. Kombinasi dari ketiganya akan memaksimumkan nilai
perusahaan.
Ketiga keputusan keuangan diimplementasikan dalam kegiatan
sehari-hari untuk mendapatkan laba. Laba yang diperoleh diharapkan
mampu meningkatkan nilai perusahaan yang tercemin pada makin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

tingginya harga saham, sehingga kemakmuran para pemegang saham
dengan sendirnya bertambah.
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan
harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan
dapat mendatangkan keuntungan di masa yang datang. Bentuk, macam,
dan komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan
menunjang tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa
depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan
secara pasti. Oleh karena itu investasi akan mengandung risiko atau
ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan
sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai
perusahaan.
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur
modal.

Pada

keputusan

ini

manajer

keuangan

dituntut

untuk

mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber
dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhankebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
3. Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini merupakan
bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk
menentukan: (1) besarnya prosentase laba yang dibagikan kepada para
pemegang saham dalam bentuk cash dividen, (2) stabilitas dividen yang
dibagikan, (3) dividen saham (stock dividend), (4) pemecahan saham
(stock split), serta (5) penarikan kembali saham yang beredar, yang
semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang
saham.
2.2.2 Nilai Perusahaan
Nilai

perusahaan

merupakan

persepsi

investor

terhadap

perusahaan, yang sering dikaitkan harga saham. Harga saham yang tinggi
membuat nilai perusahaan juga tinggi. Harga saham merupakan harga
yang terjadi saat saham di perdagangkan di pasar (Fakhrudin and
Hadianto, 2001) dalam Hermuningsih dan Kusuma, 2009. Hal ini juga
menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang
tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Soliha
dan Taswan, 2002).
Memaksimumkan nilai perusahaan sama dengan memaksimumkan
harga pasar saham.Hal ini dapat dijelaskan secara sederhana sebagai
berikut: nilai perusahaan ( V = value) adalah hutang ( D = debt)ditambah
modal sendiri ( E = equity) jika diasumsikan hutang tetap, nilai perusahaan
naik maka modal sendiri naik, naiknya modal sendiri akan meningkatkan
harga per lembar saham perusahaan. (Atmaja, 2008:4)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Dalam realitasnya tidak semua perusahaan menginginkan harga
saham tinggi (mahal), karena takut tidak laku dijual atau tidak menarik
investor untuk membelinya. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya
perusahaan-perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia yang
melakukan stokc split (memecah saham). Itulah sebabnya harga saham
harus dapat di buat seoptimal mungkin. Artinya harga saham tidak boleh
terlalu tinggi atau terlalu rendah. Harga saham yang terlalu murah dapat
berdampak buruk pada citra perusahaam dimata investor.
Pada prinsipnya, seperti yang dikatakan oleh Van Horne (2006:5),
bahwa harga pasar saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan,
yaitu seberapa jauh manajemen telah berhasil mengelola perusahaan untuk
mendapatkan laba di masa mendatang atas nama pemegang saham.
Pemegang saham yang tidak puas dengan prestasi manajemen akan
menjual sahanya dan akan menanamkan di perusahaan lain. Jika hal ini
dilakukan oleh para pemegang saham, maka ini akan merupakan kekuatan
pasar yang akan menurunkan harga pasar saham perusahaan.
Pengukuran nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan
indikator Price to Book Value (PBV). Price to book value (PBV) yang
tinggi akan membuat pasar percaya atau prospek perusahaan ke depan.
Price to book value (PBV) atau rasio per nilai buku merupakan
hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Menurut Hermuningsih dan Kusuma (2009) Price to Book Value (PBV)
ratio dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
PBV = Harga saham
BV
Nilai buku (Book Value/BV)adalah rasio yang dihitung dengan
membagi total aset bersih ( aset - hutang) dengan total saham yang
beredar.
BV (book value) = Total Ekuitas
Jumlah saham
Price to book value (PBV) menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan
mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang
diinvestasikan. Rasio ini juga mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan
kepada manajemen dan organisasi sebagai perusahaan yang terus tumbuh.
Semakin tinggi rasio PBV dapat diartikan semakin berhasil perusahaan
menciptakan nilai bagi pemegang saham.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan
2.3.1 Struktur Modal
Menurut Riyanto (2010:282) struktur modal adalah pertimbangan
antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Menurut Noor (2009:134) struktur modal adalah kombinasi dari
berbagai sumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan, dan
menggambarkan modal (cost of capital) yang menjadi beban perusahaan
tersebut. Sruktur modal sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

perusahaan untuk memaksimumkan balas jasa investasi (return), sekaligus
meminimumkan resikonya.
Menurut (Saidi, 2004 dalam Utami, 2009 ) struktur modal
merupakan perbandingan antara hutang jangka panjang perusahaan (long
term debt) dengan total aktiva (total asset). Struktur modal berkaitan
dengan pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan.
Struktur modal tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur
modal sendiri. Kebijakan strktur modal melibatkan (trade off) antara resiko
dan tingkat pengembalian (Brigham dan Weston, 2006:150).
Dalam menjalankan kegiatannya perusahaan membutuhkan dana
yang disebut dengan modal. Schwiedland (dalam Riyanto, 2010:18)
memberikan pengertian modal dalam artian yang luas, dimana modal itu
meliputi baik modal dalam bentuk uang mauapun dalam bentuk barang.
Pada dasarnya modal yang dimiliki perusahaan seperti yang terlihat di sisi
pasiva neraca perusahaan yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1.

Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan
yang bersangkutan modal tersebut merupakan “utang”, yang saatnya
harus dibayar kembali.

2.

Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan dan yang tertanam didalam perusahaan untuk waktu yang
tidak tertentu lamanya .

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Menurut Riyanto (2010:297) faktor-faktor

yang mempengaruhi

struktur modal antara lain:
1.

Tingkat Bunga
Tingkat bunga yang berlaku saat perencanaan penentuan kebutuhan
modal akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang ditarik,
apakah perusahaan akan mengeluarkan saham atau obligasi

2.

Stabilitas dari Earning
Stabilitas dan besarnya earning yang diperoleh suatu perusahaan akan
menentukan apakah perusahaan dibenarkan untuk menaeik modal
dengan beban tetap atau tidak.

3.

Susunan dari Aktiva
Perusahaan industri yang sebagian besar modaknya tertanam dalam
aktiva tetap (fixed asset) akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan
modalnya dari modal sendiri, sedangkan modal dari hutang jangka
panjang hanya sebagai pelengkap.

4.

Kadar Risiko dari Aktiva
Tingkat risiko dari setiap aktiva perusahaan tidak sama, semakin
panjang penggunaan suatu aktiva pada perusahaan maka semakin
besar tingkat risikonya. Prinsip aspek risiko dalam pembelanjaan
perusahaan menyatakan bahwa apabila ada aktiva yang peka risiko,
maka perusahaan harus lebih banyak melakukan pembelanjaan dengan
modal

sendiri (modal

yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tahan

risiko),

dan

mengurangi

21

pembelanjaan dengan modal dari hutang jangka panjang (modal yang
takut risiko).
5.

Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan
Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan mempunyai pengaruh
terhadap jenis modal yang ditarik. Apabila jumlah modal yang
dibutuhkan dapat dipenuhi dari satu sumber saja, maka tidak perlu
mencari sumber lain.
Berikut ini adalah beberapa teori mengenai struktur modal,
antara lain :
a. Pecking Order Theory
Teori ini diperkenalkan pertama kali oleh Donaldson pada tahun
1961 dalam Husnan (2000), pengamatanya terhadap perilaku
struktur modal di Amerika Serikat menunjukkan bahwa perusahaan
yang mempunyai keuntungan tinggi adalah perusahaan yang
cenderung

menggunakan

hutang

lebih

renda.

Sedangkan

penanaman pecking order theory dilakukan oleh Myers (1984)
dalam Husnan (2000). Teori ini disebut pecking order karena teori
ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hieraki
sumber dana yang paling disukai, berdasarkan asumsi tentang
perilaku keuangan perusahaan secara singkat teori ini menyatakan
bahwa (Brealey and Myers, 1991 dalam Husnan, 2000)
a)

Perusahaan menyukai internal financing ( pendanaan dari hasil
operasi perusahaan).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

b) Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden
yang ditargetkan dengan berusaha menghindari perubahan
pembayaran deviden secara drastis.
c)

Kebijakan deviden yang relatif segan untuk diubah, disertai
dengan fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang
tidak bisa diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi
kadang-kadang melebihi kebutuhan dana untuk investasi,
meskipunpada kesempatan yang lain, mungkin kurang.
Apabila dana hasil operasi kurang dari kebutuhan investasi,
maka perusahaan akan mengurangi saldo kas atau menjual
sekuritas yang dimiliki.

d) Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan,
maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling
“aman” terlebih dahulu yaitu dimulai dengan penerbitkan
obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik
opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih
belum mencukupi saham baru diterbitkan.
Implikasi

pecking

order

theory

adalah

perusahaan

tidak

menetapkan struktur modal optimal tertentu, tetapi perusahaan
menetapkan kebijakan prioritas sumber dana. Pecking order theory
menjelaskan

mengapa

perusahaan-perusahaan

yang

profitable

(menguntungkan) umumnya meminjam dalam jumlah yang sedikit.
Hal tersebut bukan karena perudahaan mempunyai target debt ratio

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

yang rendah, tetapi karena memerlukan external financing yang
sedikit.
Sedangkan perusahaan yang kurang profitable cenderung
mempunyai hutang yang lebih besar karena dana internal tidak cukup
dan hutang merupakan sumber eksternal yang lebih disukai.
Penggunaan dana eksternal dalam bentuk hutang lebih disukai dari
pada modal sendiri karena dua alasan; pertama, pertimbangan biaya
emisi dimana biaya emisi obligasi akan lebih murah dari pada biaya
emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbit saham baru
akan menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir
penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para
pemodal, dan membuat harga saham akan turun, hal ini disebabkan
antara lain oleh kemungkinan adanya ketidaksamaan informasi antara
pihak manajemen dengan pihak pemodal ( Husnan, 2000).
b. Agency Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Michael C. Jensen
dan William H. Meckling pada tahun 1976 (dalam Kodrat,
2009:13). Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun
sedemikian rupa untuk mengurangi konflik antar berbagai
kelompok kepentingan (Kodrat, 2009). Manajemen merupakan
agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan. Para
pemegang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan
mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus
diberikan imbalan dan pengawasan yang memadai. Pengawasan
dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen,
pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap
keputusan yang dapat diambil.
Pada dasarnya agency theory adalah teori mengenai struktur
kepemilikan perusahaan yang dikelola oleh manajer bukan
pemilik, berda