Pengaruh Bentuk, Kedalaman, dan Rasio Kelangsingan Terhadap Kapasitas Beban Lateral Tiang Pancang Beton.

(1)

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN

RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS

BEBAN LATERAL TIANG PANCANG BETON

Poppy Chaerani Mulyadi NRP: 1121039

Pembimbing: Ir. Herianto Wibowo, M.T.

Pembimbing Pendamping: Andrias S. Nugraha, S.T., M.T.

ABSTRAK

Tiang pancang adalah salah satu jenis pondasi dalam (deep foundation). Fungsi dari pondasi tiang pancang adalah untuk meneruskan beban-beban yang bekerja pada struktur atas ke dalam tanah. Kedalaman pemancangan tiang bergantung pada besarnya beban kerja (working load), data tanah, dan spesifikasi tiang yang digunakan.

Bentuk, kedalaman, dan rasio kelangsingan berpengaruh pada kapasitas beban lateral pada suatu tiang pancang beton. Pada Tugas Akhir ini bentuk tiang pancang yang dianalisis adalah bentuksegiempat dengan dimensi 0.35 m x 0.35 m dan bentuk lingkaran dengan diameter 0.35 m. Kedalaman pemancangan yang dianalisis adalah 7.0 m, 10.0 m, dan 15.0 m, pada tanah pasir homogen dengan variasi N-SPT 6 (loose sand), N-SPT 20 (medium dense sand), N-SPT 45 (dense sand), dan N-SPT 55 (very dense sand). Dalam analisis perhitungan kapasitas beban lateral metode yang digunakan adalah metode Broms dengan bantuan

software Mathcad 14 dan untuk analisis defleksi lateral menggunakan metode Broms dan software Allpile.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, kapasitas beban lateral tiang pancang beton berbentuk persegi lebih besar dibandingan dengan kapasitas beban lateral tiang pancang beton berbentuk lingkaran. Untuk Kapasitas beban lateral tiang pancang beton berbentuk persegi pada N-SPT 6 = 81.09 kN, pada N-SPT 20 = 106.75 kN, dan pada N-SPT 45 = 138.67 kN. Kapasitas beban lateral tiang pancang beton berbentuk lingkaran pada N-SPT 6 = 66.814 kN, pada N-SPT 20 = 92.434 kN, pada N-SPT 45 = 106.439 kN, dan pada N-SPT 55 = 140.499 kN. Dalam analisis ini kedalaman pemancangan tidak berpengaruh pada kapasitas beban lateral selama kondisi tiang adalah tiang panjang. Semakin besar rasio kelangsingan maka defleksi lateral yang terjadi semakin besar.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

EFFECT OF SHAPE, DEPTH, AND SLENDERNESS

RATIO ON LATERAL LOAD CAPACITY OF DRIVEN

CONCRETE PILE

Poppy Chaerani Mulyadi NRP: 1121039

Supervisor: Ir. Herianto Wibowo, M.T. Co-Supervisor: Andrias S. Nugraha, S.T., M.T.

ABSTRACT

`

Driven piles is deep foundation. The function of driven pile foundation is to forward the loads on structure into the ground. The depth depends on working load, soil properties, and pile spesifications.

Shape, depth, and slenderness ratio affect the lateral load capacity on driven concrete pile. Thus, this final project analyses the square-shaped concrete pile with the dimension 0.35 m x 0.35 m and the circle-shaped concrete pile with the diameter of 0.35 m. In addition, depth of concrete pile of 7.0 m, 10.0 m, and 15.0 m in homogeneous sandy soil with the variations of SPT 6 (loose sand), N-SPT 20 (medium dense sand), N-N-SPT 45 (dense sand), and N-N-SPT 55(very dense sand). Broms method along with Mathcad 14 software and Allpile software was used to analyse the lateral load capacity and deflection of driven concrete pile

According to the analysis results, it shows that the lateral load capacity of square-shaped driven concrete pile are N-SPT 6 = 81.091 kN, N-SPT 20 = 106.753 kN, and N-SPT45 = 138.671 kN. Lateral load capacity of circle-shaped driven concrete are N-SPT 6 = 66.814 kN, N-SPT 20 = 92.434 kN, N-SPT 45 = 106.439 kN, and N-SPT 55 = 140.499 kN. No effect for the depth as long as the pile is long pile. Base on the slenderness ratio, it implies that the greater slenderness ratio, the greater lateral deflection which occurs.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR NOTASI ... xv

BAB I ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 1

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 1

1.4 Metodologi Penelitian ... 2

1.5 Sistematika Penulisan ... 2

1.6 Lisensi Perangkat Lunak ... 3

BAB II ... 4

2.1 Pondasi ... 4

2.1.1 Pondasi Dangkal (shallow foundation) ... 4

2.1.2 Pondasi Dalam (deep foundation) ... 5

2.2 Pondasi Tiang Pancang ... 7

2.2.1 Jenis-jenis Tiang Pancang ... 8

2.2.2 Metode Pemancangan tiang ... 12

2.2.3 Pengaruh Pemancangan Tiang ... 13

2.3 Parameter Tanah berdasarkan N-SPT ... 15

2.4 Metode Analisis Kapasitas Lateral Pondasi Tiang ... 17

2.5 Metode Broms ... 17

2.5.1 Penentuan Jenis Tiang Panjang dan Tiang Pendek ... 18

2.5.2 Kapasitas Beban Lateral ... 18

2.5.3 Defleksi Lateral ... 21


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

3.2 Pemodelan Analisis ... 25

3.3 SoftwareAllpile V 6.5 ... 25

3.4 Langkah-Langkah Menggunakan Program Allpile Versi 6.5 ... 26

3.5 Program Mathcad 14... 35

3.6 Cara Penggunaan Mathcad ... 36

BAB IV ... 46

4.1 Data Tanah ... 46

4.2 Data Tiang ... 46

4.3 Analisis Kapasitas Beban Lateral ... 47

4.3.1 Analisis Kapasitas Beban Lateral Menurut Metode Broms ... 47

4.3.2 Analisis Kapasitas Beban Lateral Menurut Software Allpile ... 55

BAB V ... 75

5.1 Simpulan ... 75

5.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN I ... 79

LAMPIRAN II ... 160


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pondasi dangkal ... 5

Gambar 2.2 Tipe Konfigurasi Tiang ... 8

Gambar 2.3 Tiang Panjang Kayu ... 9

Gambar 2.4 Perincian khusus dari tiang pancang beton pracetak. ...10

Gambar 2.5 Beberapa Jenis yang Umum dari Tiang Pancang yang Dicor Langsung di Tempat. ...11

Gambar 2.6 Sambungan untuk H dan Tiang Pancang Pipa ...12

Gambar 2.7 Perlawanan Tanah dan Momen Lentur Tiang Panjang – Kepala Tiang Bebas ...19

Gambar 2.8 Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Panjang pada Tanah Non-Kohesif ...20

Gambar 2.9 Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Panjang pada Tanah Kohesif ...21

Gambar 2.10 Kurva Untuk Menghitung Defleksi Lateral pada Permukaan berdasarkan Beban Horizontal Tiang pada Tanah Kohesif ...22

Gambar 2.11 Kurva untuk Menghitung Defleksi Lateral pada Permukaan berdasarkan Beban Horizontal Tiang pada Tanah Non-Kohesif ...23

Gambar 3.1 Diagram Alir Analisis ...24

Gambar 3.2 Pemodelan Geometri ...25

Gambar 3.3 Lembar Kerja Allpile V 6.5 ...27

Gambar 3.4 Pile Type ...27

Gambar 3.5 Pile Profile ...28

Gambar 3.6 Pile Properties ...30

Gambar 3.7 Pile Section Screen ...30

Gambar 3.8 Load and Group ...31

Gambar 3.9 Soil Properties ...32

Gambar 3.10 Soil Parameter Screen ...33

Gambar 3.11 Advanced Page ...33

Gambar 3.12 Lateral Analysis Result ...34

Gambar 3.13 Pile Deflection vs Loading ...34

Gambar 4.1 Defleksi Tiang Pancang Beton Berbentuk Lingkaran N-SPT 6 Kedalaman 7.0 m ...55

Gambar 4.2 Defleksi Tiang Pancang Beton Berbentuk Persegi N-SPT 6 Kedalaman 7.0 m ...56

Gambar 4.3 Perbandingan antara Kurva Broms dan Allpile pada Tiang Pancang Beton Lingkaran N-SPT 6 ...59

Gambar 4.4 Perbandingan antara Kurva Broms dan Allpile pada Tiang Pancang Beton Lingkaran N-SPT 20 ...60

Gambar 4.5 Perbandingan Antara Kurva Broms dan Allpile Pada Tiang Pancang Beton Lingkaran N-SPT 45 ...61


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.6 Perbandingan Antara Kurva Broms dan Allpile pada Tiang Pancang Beton Lingkaran N-SPT 55 ...62 Gambar 4.7 Perbandingan antara Kurva Broms dan Allpile pada Tiang Pancang Beton Persegi N-SPT 6 ...64 Gambar 4.8 Perbandingan antara Kurva Broms dan Allpile pada Tiang Pancang Beton Persegi N-SPT 20 ...65 Gambar 4.9 Perbandingan antara Kurva Broms Dan Allpile pada Pancang Beton Tiang Persegi N-SPT 45 ...66 Gambar 4.11 Perbandingan antara Kurva Broms dan Allpile padaTiang Pancang Beton Persegi ...69 Gambar 4.11 (Lanjutan) Perbandingan antara Kurva Broms dan Allpile pada Tiang Pancang Beton Persegi ...70 Gambar 4.12 Kurva Beban Lateral vs Defleksi Lateral...74


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Korelasi Parameter untuk Tanah Pasir ...15

Tabel 2.2 Modulus of Subgrade Reaction (k) vs N-SPT untuk Tanah Pasir ...16

Tabel 2.3 Nilai h untuk Tanah Non-Kohesif ...16

Tabel 2.4 Kriteria Tiang Kaku dan Tidak Kaku untuk Tiang Ujung Bebas ...18

Tabel 4.1 Data Tanah ...46

Tabel 4.2 Data Tiang ...46

Tabel 4.3 Hasil Analisis Kapasitas Beban Lateral pada Tiang Pancang Beton Berbentuk Lingkaran N-SPT 6 ...57

Tabel 4.4 Hasil Analisis Kapasitas Beban Lateral pada Tiang Pancang Berbentuk Beton Lingkaran N-SPT 20 ...57

Tabel 4.5 Analisis Kapasitas Beban Lateral pada Tiang Pancang Beton Berbentuk Lingkaran N-SPT 45 ...58

Tabel 4.6 Hasil Analisis Kapasitas Beban Lateral pada Tiang Pancang Beton Berbentuk Lingkaran N-SPT 55 ...58

Tabel 4.7 Hasil Analisis Kapasitas Beban Lateral pada Tiang Pancang Beton Berbentuk Persegi N-SPT 6 ...63

Tabel 4.8 Hasil Analisis Kapasitas Beban Lateral pada Tiang Pancang Beton Berbentuk Persegi N-SPT 20 ...63

Tabel 4.9 Hasil Analisis Kapasitas Beban Lateral Pada Tiang Pancang Beton Berbentuk Persegi N-SPT 45 ...64

Tabel 4.10 Hasil Analisis Kapasitas Beban Lateral pada Tiang Pancang Beton Lingkaran ...67

Tabel 4.11 Hasil Analisis Kapasitas Beban Lateral pada Tiang Persegi ...69

Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Penelitian ...71

Tabel 4.13 Perbandingan Kapasitas Beban Lateral Terhadap Bentuk Tiang Pancang ...72

Tabel 4.14 Perbandingan Defleksi Lateral Tiang Pancang Beton Berbentuk Persegi ...72

Tabel 4.15 Perbandingan Defleksi Lateral Tiang Pancang Beton Berbentuk Lingkaran ...73


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Hasil Analisis Menggunakan Metode Broms ………...………79 L.2 Hasil Output Menggunakan Software Allpile……….160


(9)

DAFTAR NOTASI

E modulus elastisitas tiang

 sudut geser dalam

fb tegangan tekuk

fc tegangan putus minimum

FK faktor keamanan

fy tegangan leleh minimum

 berat volume tanah

h coefficient of soil modulus variation

I momen inersia

K modulus tanah

Kp koefisien tekanan tanah pasif

Mmax momen maksimum

Mu momen ultimit

P beban lateral dibawah permukaan Qall kapasitas beban lateral yang diizinkan Qult kapasitas beban lateral ultimit

T faktor kekakuan untuk tanah non kohesif


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tiang pancang adalah salah satu jenis pondasi dalam (deep foundation). Fungsi dari pondasi tiang pancang adalah untuk meneruskan beban-beban yang bekerja pada struktur atas ke dalam tanah. Kedalaman pemancangan tiang bergantung pada besarnya beban kerja (working load), data tanah, dan spesifikasi tiang yang digunakan.

Bentuk tiang pancang beton bervariasi diantarnya adalah: lingkaran, segiempat, segitiga, spun pile, dan lain-lain. Perbandingan antara kedalaman dan diameter (L/d) akan menghasilkan rasio kelangsingan (slenderness ratio) yang berpengaruh pada defleksi tiang. Dalam penelitian ini diameter, kedalaman, dan rasio kelangsingan pemancangan tiang akan menjadi acuan untuk menentukan kapasitas beban lateral yang dapat dipikul oleh tiang pancang pada suatu tanah homogen dengan variasi nilai N-SPT.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dari bentuk, kedalaman, dan rasio kelangsingan terhadap kapasitas beban lateral yang dapat dipikul pada tiang pancang beton.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan dibatasi ruang lingkupnya sebagai berikut: 1. Tiang pancang yang dianalisis adalah pondasi tiang pancang beton 2. Bentuk dari tiang pancang yang akan dianalisis adalah bentuk

lingkaran dan persegi dengan lebar/diameter 0.35 m (SNI 03-4434-1997)

3. Kedalaman pemancangan tiang yang ditinjau adalah 7, 10, dan 15 meter


(11)

4. Lapisan tanah yang dianalisis adalah tanah pasir homogen dengan variasi N-SPT 6, 20, 45, dan untuk tiang pancang beton lingkaran ditambahkan N-SPT 55

5. Analisis kapasitas beban lateral dan defleksi lateral tiang pancang pada Tugas khir ini menggunakan metode analisis Broms (menggunakan software Mathcad 14 (Student version) dan penggunaan softwareAllpile (Student version).

1.4 Metodologi Penelitian

Metoda penelitian laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan tahapan berikut :

1. Studi literature, yaitu mencari data dan keterangan yang dibutuhkan serta mempelajari buku-buku referensi dan teori-teori yang mempunyai hubungan dengan pokok bahasan penelitian

2. Tahap penulisan, meliputi analisis data, penyusunan, dan konsultasi dengan dosen pembimbing.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, sistematika penulisan, dan lisensi perangkat lunak.

BAB II : Tinjauan Literatur, berisi tentang penjelasan pondasi, pondasi tiang pancang, dan metode analisis kapasitas lateral tiang pancang.

BAB III : Metodologi Penelitian, berisi tentang diagram alir, pemodelan analisis, penjelasan software Allpile (student version), dan penjelasan softwareMathcad 14.

BAB IV : Analisis Data, berisi tentang data tanah, data tiang, dan hasil analisis manual menggunakan software Mathcad 14 dan


(12)

3 Universitas Kristen Maranatha BAB V : Simpulan dan Saran, berisi Simpulan dan saran dari hasil

penelitian.

1.6 Lisensi Perangkat Lunak

1. Mathcad 14, student version


(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kapasitas beban lateral tiang pancang beton persegi pada N-SPT 6 = 81.091 kN, pada N-SPT 20 = 106.753 kN, dan pada N-SPT45 = 138.671 kN

2. Kapasitas beban lateral tiang pancang beton lingkaran pada N-SPT 6 = 66.814 kN, pada N-SPT 20 = 92.434 kN, pada N-SPT 45 = 106.439 kN, dan pada N-SPT 55 = 140.499 kN.

3. Kapasitas beban lateral tiang pancang beton berbentuk persegi lebih besar dibandingkan dengan tiang pancang beton lingkaran dengan perbandingan pada SPT 6 = 17.61%, SPT 20 = 13.41%, dan N-SPT 45 = 23.24%

4. Untuk N-SPT 6 (loose sand) defleksi lateral dengan metode Broms lebih besar dari pada hasil program Allpile untuk tiang pancang beton berbentuk persegi perbedaan berkisar 22.01% - 37.63% dan untuk tiang pancang beton berbentuk lingkaran perbedaan berkisar 28.02% – 34.99%.

5. Perbedaan defleksi lateral pada tiang pancang beton berbentuk persegi yang di analisis dengan metode Broms dan software Allpile untuk N-SPT 20 (medium dense sand) dan N-SPT 45 (dense sand), berkisar 13.47% sampai 46.49%.

6. Perbedaan defleksi lateral pada tiang pancang beton berbentuk lingkaran yang dianalisis dengan metode Broms dan software Allpile

untuk N-SPT 20 (medium dense sand), N-SPT 45 (dense sand), dan N-SPT 55 (very dense sand) berkisar 34.06% sampai 40.79%.


(14)

76 Universitas Kristen Maranatha 8. Kedalaman pemancangan tidak berpengaruh pada kapasitas beban

lateral tiang selama jenis tiang adalah tiang panjang.

5.2 Saran

Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk analisis selanjutnya dapat dihitung metode Reese and Matlock dalam mencari kapasitas beban lateral tiang.

2. Menggunakan metode Reese and Matlock dan pendekatan elastis dalam menganalisis defleksi lateral.

3. Menambahkan variasi dimensi tiang dan bentuk tiang.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

1. Abbas, J.M, Shafiqu Q. S.M., Taha, M.R., 2008. Effect of Shape and Slenderness Ratio on the Behavior of Laterally Loaded Pile. The 1stRegional Conference of Eng. Sci. NUCEJ S patial ISSUE vol.11,No.1, 2008 pp 19-27

2. Abbas M. J., Chick, Z. H., Taha, R.T., 2008, Single Pile Simulation and Analysis Subjeced to Lateral Load, EJGE Vol.13, Bund. E.

3. Artikel non personal, 3 Januari 2015, Mathcad,

http://en.wikipedia.org/wiki/Mathcad

4. Bowles, J. E. 1993. Analisis dan Desain Pondasi Jilid 2 Edisi Keempat, Jakarta, Erlangga.

5. Hardiyatmo, H.C., 2002, Teknik Fondasi II, Yoygakarta, Beta Offset. 6. Hardiyatmo, H.C., 1993, Teknik Fondasi I, Yoygakarta, Beta Offset. 7. Jeyalakshmi P. & Vineetha J., 2014, Behavior of Laterally Loaded Piles

in Cohesive Soil, Internasional Journal od Research in Engineering and Technoloy eISN: 2319-1163 pISSN: 2321-7308.

8. Moayed, R.Z. & Rabe K. and Judi A., 2002, Lateral Bearing Capacityof Piles in Cohesive Soil Based on Soils’ Failure Strength Control, EJGE Vol.13, Bund. E

9. Poulus, H. G. & Davis, E. H. 1980. Pile Foundation Analysis and Design. John Wiley & Sons.

10.Putra, I. S., 2011, Perbandingan Kapasitas Lateral Tiang PancangTunggal (Short Pile) Kondisi Fixed End antara Ujung Bawah Terbuka dengan Tertutup pada Tanah Pasir (Non-Kohesif).

11.Prakas, S. & Sharma, D. H., 1990, Pile Foundations in Engineering Practice. John Wiley & Sons, Inc.

12.SNI 03-4434-1997, Spesifikasi Tiang Pancang Beton Pracetak untuk Pondasi Jembatan, Ukuran (30 x 30, 35 x 35, 40 x 40) cm2 Panjang 10-20 meter dengan Baja Tulangan BJ 24 dan BJ 40, Pustran – Balitbang PU.


(16)

78 Universitas Kristen Maranatha 13.Vidayanti, D., Simatupang, P. T., dan Silalahi, S., 2013, Korelasi Nilai

N-SPT dengan Parameter Kuat Geser Tanah Untuk Wilayah Jakarta dan Sekitarnya (133G), Universitas Sebelas Maret.


(1)

2 Universitas Kristen Maranatha 4. Lapisan tanah yang dianalisis adalah tanah pasir homogen dengan

variasi N-SPT 6, 20, 45, dan untuk tiang pancang beton lingkaran ditambahkan N-SPT 55

5. Analisis kapasitas beban lateral dan defleksi lateral tiang pancang pada Tugas khir ini menggunakan metode analisis Broms (menggunakan software Mathcad 14 (Student version) dan penggunaan software Allpile (Student version).

1.4 Metodologi Penelitian

Metoda penelitian laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan tahapan berikut :

1. Studi literature, yaitu mencari data dan keterangan yang dibutuhkan serta mempelajari buku-buku referensi dan teori-teori yang mempunyai hubungan dengan pokok bahasan penelitian

2. Tahap penulisan, meliputi analisis data, penyusunan, dan konsultasi dengan dosen pembimbing.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, sistematika penulisan, dan lisensi perangkat lunak.

BAB II : Tinjauan Literatur, berisi tentang penjelasan pondasi, pondasi tiang pancang, dan metode analisis kapasitas lateral tiang pancang.

BAB III : Metodologi Penelitian, berisi tentang diagram alir, pemodelan analisis, penjelasan software Allpile (student version), dan penjelasan software Mathcad 14.

BAB IV : Analisis Data, berisi tentang data tanah, data tiang, dan hasil analisis manual menggunakan software Mathcad 14 dan software Allpile.


(2)

BAB V : Simpulan dan Saran, berisi Simpulan dan saran dari hasil penelitian.

1.6 Lisensi Perangkat Lunak

1. Mathcad 14, student version 2. Allpile V 6.5, student version.


(3)

75 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kapasitas beban lateral tiang pancang beton persegi pada N-SPT 6 = 81.091 kN, pada N-SPT 20 = 106.753 kN, dan pada N-SPT45 = 138.671 kN

2. Kapasitas beban lateral tiang pancang beton lingkaran pada N-SPT 6 = 66.814 kN, pada N-SPT 20 = 92.434 kN, pada N-SPT 45 = 106.439 kN, dan pada N-SPT 55 = 140.499 kN.

3. Kapasitas beban lateral tiang pancang beton berbentuk persegi lebih besar dibandingkan dengan tiang pancang beton lingkaran dengan perbandingan pada SPT 6 = 17.61%, SPT 20 = 13.41%, dan N-SPT 45 = 23.24%

4. Untuk N-SPT 6 (loose sand) defleksi lateral dengan metode Broms lebih besar dari pada hasil program Allpile untuk tiang pancang beton berbentuk persegi perbedaan berkisar 22.01% - 37.63% dan untuk tiang pancang beton berbentuk lingkaran perbedaan berkisar 28.02% – 34.99%.

5. Perbedaan defleksi lateral pada tiang pancang beton berbentuk persegi yang di analisis dengan metode Broms dan software Allpile untuk N-SPT 20 (medium dense sand) dan N-N-SPT 45 (dense sand), berkisar 13.47% sampai 46.49%.

6. Perbedaan defleksi lateral pada tiang pancang beton berbentuk lingkaran yang dianalisis dengan metode Broms dan software Allpile untuk SPT 20 (medium dense sand), SPT 45 (dense sand), dan N-SPT 55 (very dense sand) berkisar 34.06% sampai 40.79%.


(4)

8. Kedalaman pemancangan tidak berpengaruh pada kapasitas beban lateral tiang selama jenis tiang adalah tiang panjang.

5.2 Saran

Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk analisis selanjutnya dapat dihitung metode Reese and Matlock dalam mencari kapasitas beban lateral tiang.

2. Menggunakan metode Reese and Matlock dan pendekatan elastis dalam menganalisis defleksi lateral.

3. Menambahkan variasi dimensi tiang dan bentuk tiang.


(5)

77 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Abbas, J.M, Shafiqu Q. S.M., Taha, M.R., 2008. Effect of Shape and Slenderness Ratio on the Behavior of Laterally Loaded Pile. The 1stRegional Conference of Eng. Sci. NUCEJ S patial ISSUE vol.11,No.1, 2008 pp 19-27

2. Abbas M. J., Chick, Z. H., Taha, R.T., 2008, Single Pile Simulation and Analysis Subjeced to Lateral Load, EJGE Vol.13, Bund. E.

3. Artikel non personal, 3 Januari 2015, Mathcad, http://en.wikipedia.org/wiki/Mathcad

4. Bowles, J. E. 1993. Analisis dan Desain Pondasi Jilid 2 Edisi Keempat, Jakarta, Erlangga.

5. Hardiyatmo, H.C., 2002, Teknik Fondasi II, Yoygakarta, Beta Offset. 6. Hardiyatmo, H.C., 1993, Teknik Fondasi I, Yoygakarta, Beta Offset. 7. Jeyalakshmi P. & Vineetha J., 2014, Behavior of Laterally Loaded Piles

in Cohesive Soil, Internasional Journal od Research in Engineering and Technoloy eISN: 2319-1163 pISSN: 2321-7308.

8. Moayed, R.Z. & Rabe K. and Judi A., 2002, Lateral Bearing Capacityof Piles in Cohesive Soil Based on Soils’ Failure Strength Control, EJGE Vol.13, Bund. E

9. Poulus, H. G. & Davis, E. H. 1980. Pile Foundation Analysis and Design. John Wiley & Sons.

10. Putra, I. S., 2011, Perbandingan Kapasitas Lateral Tiang PancangTunggal (Short Pile) Kondisi Fixed End antara Ujung Bawah Terbuka dengan Tertutup pada Tanah Pasir (Non-Kohesif).

11. Prakas, S. & Sharma, D. H., 1990, Pile Foundations in Engineering Practice. John Wiley & Sons, Inc.

12. SNI 03-4434-1997, Spesifikasi Tiang Pancang Beton Pracetak untuk Pondasi Jembatan, Ukuran (30 x 30, 35 x 35, 40 x 40) cm2 Panjang 10-20 meter dengan Baja Tulangan BJ 24 dan BJ 40, Pustran – Balitbang PU.


(6)

13. Vidayanti, D., Simatupang, P. T., dan Silalahi, S., 2013, Korelasi Nilai N-SPT dengan Parameter Kuat Geser Tanah Untuk Wilayah Jakarta dan Sekitarnya (133G), Universitas Sebelas Maret.