KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR Kontribusi Lingkungan Sekolah Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Neger

KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG
TUA TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 2 GATAK

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:
BAYU SAPTO NUGROHO
A410 090 154

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102


Surat Persetujuan Artikel Publikasi
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing tugas skripsi/tugas akhir :
Nama

: Prof. Dr. Sutama, M.Pd

NIP

: 1960017199103002

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsi/tugas akhir:
Nama

: Bayu Sapto Nugroho

NIM

: A410090154


Program Studi

: Pendidikan Matematika

Judul Skripsi

: Kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua
terhadap motivasi dan dampaknya pada hasil belajar matematika

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian
persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 23 Oktober 2013
Pembimbing

Prof. Dr. Sutama, M.Pd
NIP : 1960017199103002

KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG
TUA TERHADAP MOTIVASI DAN DAMAKNYA PADA HASIL BELAJAR

MATEMATIKA
Bayu Sapto Nugroho, Sutama
Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP UMS
email : bayusapto91@gmail.com
email : sutama_mpd@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis dan menguji kontribusi lingkungan
sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi dan dampaknya pada hasil
belajar matematika, dan (2) menguji kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan
orang tua terhadap motivasi (3)menguji kontribusi motivasi terhadap hasil belajar
matematika. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif. Populasi kelas VII sebanyak 94
siswa SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo. Sampel sebanyak 76 siswa dengan menggunakan
teknik proposional random sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket, dan test.
Teknik analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa: (1) ada kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang
tua terhadap hasil belajar secara tidak langsung melalui motivasi memberikan sumbangan
efektif sebesar 71,3%, kontribusi lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika
secara tidak langsung melalui motivasi dengan nilai IE (Indirect Effect) 0,157, tingkat
pendidikan orang tua terhadap hasil belajar matematika melalui motivasi dengan nilai IE
0,035. (2) ada kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap

motivasi dengan α = 0,05, kontribusi lingkungan sekolah terhadap motivasi menghasilkan
DE (Direct Effect) sebesar 0,471 > 0,05 dan kontribusi tingkat pendidikan orang tua
terhadap motivasi menghasilkan DE (Direct Effect) sebesar 0,200 > 0,05, (3) ada
kontribusi motivasi terhadap hasil belajar matematika dengan α = 0,05, menghasilkan DE
sebesar 0,329> 0,05.

Kata kunci : hasil belajar, lingkungan, motivasi, tingkat pendidikan

PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika sebagai alat dan sarana pendidikan yang
diperlukan untuk mengembangkan cabang – cabang ilmu yang lain. Siswa yang pandai
dibidang studi matematika, rata – rata akan baik pula di ilmu pengetahuan yang lainnya.
Dengan matematika siswa dilatih mengembangkan kemampuan berfikir logis, deduktif dan
terperinci. Berdasarkan ulasan tersebut matematika sangat penting dalam kehidupan seharihari maupun menunjang kemajuan perkembangan teknologi.

1

2


Menguasai cabang ilmu matematika sangatlah penting karena di sekolah terdapat
mata pelajaran seperti fisika, kimia, akutansi yang di dalamnya sangat memerlukan
perhitingan secara matematis. Hasil belajar matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP)
masih sangat bervariasi. Dilihat dari hasil ulangan harian peserta didik rata – rata sejumlah
58 siswa, 17 siswa atau 29% memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan kriteria
kelulusan minimal (KKM) dan sisanya 41 siswa atau 71% peserta didik memperoleh nilai di
bawah KKM. Bervariasinya hasil belajar matematika dipengaruhi oleh beberapa faktor,
faktor internal dan faktor eksternal. Pertama, faktor dalam diri sendiri, seperti kesaradan diri
dan motivasi. Kedua, faktor lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga
maupun masyarakat.
Motivasi mempunyai kontribusi yang kuat terhadap keberhasilan anak dalam
belajar. Menurut Djamarah (2002: 118) motivasi ialah gejala psikologis dalam bentuk
dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu
tindakan dengan tujuan tertentu. Kehilangan motivasi dapat menyebabkan orientasi pada
tujuan belajar melemah. Aspek motivasi meliputi motif dan harapan. Motif dapat diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu. Harapan dapat diartikan keadaan
termotivasi yang positif dalam mencapai tujuan. Indikator motif, (1) adanya hasrat dan
keinginan berhasil (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan
dan cita-cita mada depan (Uno, 2010:31). Indikator harapan meliputi (1) adanya sasaran
untuk berhasil, (2) adanya sasaran mendapatkan prestasi belajar maksimal. (3) mental yang

kuat dalam diri siswa.
Tingkat pendidikan orang tua mempunyai kontribusi kepada perkembangan dan
keberhasilan belajar anak. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua akan memacu anak
untuk belajar lebih rajin dan ketika anak mengalami kesulitan belajar orang tua dapat
memberikan bantuan, sehingga proses belajar di rumah tidak terhenti karena orang tua yang
mempunyai pengetahuan tinggi. Menurut Hamdani (2011: 57) di lingkungan keluarga,
orang tua dan orang dewasa lainnya perlu membantu anak dalam menghayati dan
mengamalkan ajaran islam, setahap demi setahap sesuai dengan masa perkembangan anak –
anak. Menurut Nasution (2013) setiap orang yang bertanggung jawab atas suatu keluarga,
tugas orang tua melengkapi dan mempersiapkan anak menuju kedewasaan dengan
memberikan bimbingan dan

pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani

kehidupan. Indikator orang tua yang baik antara lain, (1) beragama yang kuat, (2) tanggung

3

jawab, (3) sadar akan pentingnya pendidikan untuk anaknya, (4) dapat menjadi teladan
untuk anaknya.

Lingkungan sekolah yang baik dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih rajin,
Lingkungan sekolah tempat yang paling efektif untuk anak mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Menurut Yusuf (2005: 54) sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam
rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya baik yang menyangkut
aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Indikator lingkungan sekolah
meliputi: (1) kondisi tempat sekolah (2) staf pengajar, (3) hubungan siswa dengan guru (4)
hubungan siswa dengan siswa.
Tujuan dari penelitian ini, (1) menguji kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat
pendidikan orang tua terhadap motivasi dan dampaknya pada hasil belajar matematika, (2)
menguji kontribusi motivasi terhadap hasil belajar matematika siswa. (3) menguji kontribusi
tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar matematika siswa. (4) menguji
kontribusi lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya termasuk penelitian kuantitatif
korelasional asosiatif. Tempat penelitian di SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo beralamatkan di
Jalan Trangsan, Gatak. Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan mulai bulan Mei 2013
sampai dengan bulan September 2013 Populasi penelitian kelas VII sebanyak 94 siswa,
sampel penelitian sebanyak 76 siswa ditentukan dengan rumus solvin. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik proposional random sampling. Variabel independen dalam

penelitian ini lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua. Motivasi sebagai
variabel intervening dan variabel dependen hasil belajar matematika.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket/ kuesioner dan
test. Instrumen penelitian diuji dengan uji validitas item angket dan uji reliabilitas. Teknik
analisis data menggunakan analisis jalur ( Path Analisis), dengan persamaan Y2 = b0+ b1X1
+ b2X2 + b3Y1 + e. Sebelum analisis data, dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji
multikolinieritas, uji normalitas, uji homogenitas dan uji autokorelasi.

4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data hasil belajar matematika diperoleh menggunakan test yang terdiri dari 16 butir
soal. Hasil belajar matematika di SMP Negeri 2 gatak cenderung tinggi, dari hasil penelitian
dan pengolahan data diperoleh skor empirik terendah 30, skor tertinggi 95, mean dan
median masing-masing adalah 65,33 dan 70 dan standar deviasi 16,926. Jika skor responden
dikelompokkan kedalam kategori distribusi frekuensi diperoleh 29 siswa (38,16%) dalam
kategori hasil belajar tinggi, 27 siswa (35,53%) dalam kategori hasil belajar sedang, 20
siswa (26,31%) dalam kategori hasil belajar rendah. Hasil belajar matematika merupakan
tolak ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan
memahami suatu materi pelajaran matematika setelah mengalami pengalaman belajar yang

dapat diukur melalui tes. Mustamin (2010) banyak faktor yang dapat mempengarugi tinggi
rendahnya hasil belajar matematika pada siswa, faktor motivasi dari dalam diri siswa
maupun faktor internal yang meliputi lingkungan sekolah.
Data Motivasi diperoleh dari nilai angket yang terdiri dari 16 butir pernyataan.
Motivasi di SMP Negeri 2 Gatak cenderung mempunya motivasi yang tinggi dalam belajar
matematika. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor empirik nilai
tertinggi adalah 74 dan nilai terendah 24. Mean dan median masing – masing adalah 56,14
dan 57. Standar deviasi (SD) adalah 8,294. Jika skor responden dikelompokkan kedalam
kategori distribusi frekuensi diperoleh 42 siswa (55,27%) dalam kategori motivasi tinggi, 30
siswa (39,47%) dalam kategori motivasi sedang, 4 siswa (5,26%) dalam kategori motivasi
rendah. Mustafidah (2012) untuk mencapai suatu prestasi belajar yang tinggi, perlu
ditingkatkan motivasi belajar dan kedisplinannya dalam ikut berperan dalam kegiatan
belajar. Artinya, motivasi dapat membuat siswa tidak berhenti belajar matematika sebelum
berhasil menguasainya sehingga mengakibatkan baiknya prestasi belajar matematika.
Data tingkat pendidikan orang tua diperoleh dari nilai angket. tingkat pendidikan
orang tua siswa SMP cenderung sedang. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data
diperoleh skor empirik nilai tertinggi adalah 8 dan nilai terendah 3. Mean dan median
masing – masing adalah 5,70 dan 5,71. Standar deviasi (SD) adalah 1,479. Jika skor
responden dikelompokkan kedalam kategori distribusi frekuensi diperoleh 23 siswa
(30,26%) dalam kategori tingkat pendidikan orang tua tinggi, 34 siswa (44,73%) dalam

kategori tingkat pendidikan orang tua sedang, 19 siswa (25%) dalam kategori tingkat
pendidikan orang tua rendah. Rachmawati (2005) tinggi rendahnya pendidikan yang

5

dimiliki orang tua akan berpengaruh terhadap perkembangan anak, orang tua yang
berpendidikan tinggi akan lebih tau mengenai kemajuan dan perkembangan anak dalam
belajar. Artinya, semakin tinggi pendidikan orang tua semakin baik pengaruhnya terhadap
hasil belajar matematika
Data lingkungan sekolah diperoleh dari nilai angket yang terdiri dari 15 butir
pernyataan, lingkungan sekolah di SMP cenderung sedang. Berdasarkan hasil penelitian
dan pengolahan data diperoleh skor empirik nilai tertinggi 32 dan nilai terendah 15. Mean
dan median masing – masing adalah 23,07 dan 24. Standar deviasi (SD) adalah 6,058. Jika
skor responden dikelompokkan kedalam kategori distribusi frekuensi diperoleh 5 siswa
(6,578%) dalam kategori lingkungan sekolah tinggi, 38 siswa (50%) dalam kategori
lingkungan sekolah sedang, 33 siswa (43,421%) dalam kategori lingkungan sekolah sedang.
Priatini, dkk (2008) pihak sekolah sebagai lingkungan kedua, perlu menciptakan lingkungan
sekolah yang baik dan disiplin, guru hendaknya juga dapat lebih ciptakan hubungan yang
harmonis dengan siswa. Artinya, semakin baik lingkungan sekolah semakin maksimal
siswa dalam melaksanakan belajar dengan nyaman.

Selanjutnya akan dilakukan analisis data dengan mengguakan analisis jalur yang
pada sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji multikoliniertitas, uji
normalitas, uji homogenitas dan uji autokorelasi. Hasil analisis jalur dapat dilihat pada
diagram jalur berikut.

X1
P41 = 0,086
P31 = 0,477
Y1

P43 = 0,329

Y2

P32 = 0,071
X2

P42 = 0,373

Gambar 1.1
Koefisien jalur
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur tersebut maka analisis dapat
dilanjutkan dengan dekomposisi korelasi antara variabel eksogen dengan variabel endogen
dengan tujuan, untuk mengetahui nilai koefisien pada pola hubungan langsung, Direct

6

Effect (DE) dan hubungan tidak langsung, Indirect Effect (IE). Proses dekomposisi

dilakukan pada koefisien jalur yang signifikan saja. Berikut hasil perhitungan.
Tabel 1.1.
Dekomposisi hubungan
Hubungan Variabel
X1 dan Y1
X2 dan Y1
X1 dan Y2
X2 dan Y2
Y1 dan Y2

DE
0,477
0,200
0,086
0,373
0,329

IE
0,000
0,000
0,157
0,035
0,000

Total
0,477
0,200
0,243
0,408
0,329

Besarnya koefisien pada pola hubungan langsung DE (Direct Effect) dan IE
(Indirect Effect) menunjukkan bahwa nilai DE lebih besar dari nilai IE artinya korelasi
variable eksogen secara langsung terhadap variable endogen lebih signigikan daripada
melalui variable moderat (motivasi).
Tabel 1.2.
Sumbangan Efektif
Sumbangan
Efektif
X1 dan Y1
X2 dan Y1
X1 dan Y2
X2 dan Y2
Y1 dan Y2
Jumlah

DE2

IE

Total

0,477 x 0,477 = 0,219
0,200 x 0,200 = 0,040
0,086 x 0,086 = 0,007
0,373 x 0,373 = 0,139
0,329 x 0,329 = 0,108

0,000
0,000
0,157
0,035
0,000
0,190

0,222
0,040
0,164
0,174
0,108
0,713

Berdasarkan hasil perhitungan dekomposisi selanjutnya dilakukan perhitungan
sumbangan efektif, dapat disimpulkan bahwa 71,3% dari hasil belajar matematika (Y2)
dapat dijelaskan melalui variabel – variabel X. Hal ini menunjukkan bahwa 22,7%
dijelaskan oleh variabel – variabel lain diluar variabel yang diteliti dan sebab lain
merupakan variasi akibat kesalahan pengukuran.

7

Hasil penelitian menunjukkan ada kontribusi lingkungan sekolah, tingkat pendidikan
orang tua terhadap hasil belajar secara tidak langsung melalui motivasi. Sumbangan efektif
dari semua variable memberikan kontribusi sebesar 71,3% terhadap hasil belajar
matematika, artinya seorang siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik apabila
memiliki lingkungan sekolah yang baik, orang tua yang berpendidikan tinggi, sehingga
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh Udiyono (2011)
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua,
kondisi lingkungan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar sehingga semakin tinggi
tingkat pendidikan orang tua, kondisi lingkungan yang baik maka semakin tinggi pula
motivasi belajar yang mempengaruhi pada hasil belajar. Hasil penelitian ini dimaknai,
bahwa keluarga dan lingkungan menjadi sumber perlakuan yang akan mempengaruhi tinggi
rendahnya motivasi anak yang berdampak pada hasil belajar.
Ada kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap
motivasi. Hasil perhitungan variable lingkungan sekolah dengan taraf signifikansi α = 0,05
menghasilkan DE (Direct Effect) sebesar 0,477 > 0,05 dan tingkat pendidikan orang tua
dengan taraf signifikansi α = 0,05 menghasilkan DE sebesar 0,200 > 0,05. Artinya seorang
siswa akan mempunyai motivasi yang yang baik apabila memiliki orang tua yang
berpendidikan tinggi, lingkungan sekolah yang baik. Dukungan dari pendidikan formal
orang tua sangat penting dalam mempertahankan kepercayaan diri siswa dan keinginan
berprestasi. Hal ini didukung penelitian dari Elmirawati, dkk (2013) bahwa dukungan
pendidikan formal orang tua di SMAN 1 Singingi Hilir tergolong tinggi, dukungan dirumah
merupakan bagian penting bagi keberhasilan siswa di sekolah. Hasil penelitian ini dapat
dimaknai, bahwa anak akan lebih termotivasi untuk belajar jika orang tua mereka seseorang
yang berpendidikan tinggi dan bisa membantu saat belajar sehingga menimbulkan rasa
ingin atau bisa lebih dari orang tuanya.
Hasil penelitian menunjukkan motivasi berpengaruh terhadap hasil belajar
matematika. Kontribusi motivasi terhadap hasil belajar matematika (α=0,05) berpengaruh
langsung terhadap hasil belajar matematika dengan nilai DE sebesar 0,329 > 0,05. Hal ini
didukung oleh penelitian Andartari, dkk (2012) menyatakan bahwa motivasi mempunyai
pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa. Temuan menunjukkan bahwa faktorfaktor sosial dan pribadi dapat mempengaruhi motivasi anak yang signifikan. Hamdu dan
Agustina (2011) menyatakan bahwa motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa memiliki
pengaruh yang signifikan. Setelah dikorelasikan menunjukkan interprestasi tingkat

8

reliabilitas tinggi besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas
IV SDN Tarumanagara Tawang Tasikmalaya adalah sebesar 48,1%.
Motivasi dapat juga bersumber dari luar diri siswa. Penelitian Biesinger (2008), dkk
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar oleh sebab itu,
guru harus terus mencoba memotivasi siswa agar tidak jenuh saat belajar matematika.
Adedeji Tella (2007) menyatakan bahwa pentingnya motivasi terhadap prestasi memiliki
implikasi bahwa guru harus mencoba sebanyak mungkin agar prestasi mereka meningkat.
Penelitian Keke T. Aritonang (2008) menyatakan bahwa Faktor yang paling utama yang
menentukan apakah siswa akan berminat dan termotivasi untuk belajar adalah faktor dari
guru sendiri. Guru sebagai fasilitator harus mampu memilih dan mengolah metode, strategi
dan motif mengajar yang dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar para siswa dan
guru terlibat langsung dalam proses belajar-mengajar. Artinya semakin tinggi motivasi
siswa semakin tinggi pula hasil belajar yang akan dicapai.
Tingkat pendidikan orang tua mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar
matematika secara tidak langsung melalui motivasi. Hasil perhitungan variabel tingkat
pendidikan orang tua terhadap hasil belajar secara tidak langsung melalui motivasi
menghasilkan IE sebesar 0,035. Artinya seorang siswa akan memperoleh hasil belajar yang
baik apabila memiliki orang tua berpendidikan tinggi yang bisa membantu anak dalam
belajar sehingga berpengaruh pada motivasi belajar siswa. Hal ini didukung dari hasil
penelitian Teti Sofia Yanti dan Icih Sukarsih (2004) menyatakan bahwa tingkat pendidikan
orang tua khususnya ibu sangat erat hubungnannya dengan prestasi anak dalam pelajaran
matematika, karena itu dengan tingkat pendidikan yang tinggi orang tua dapat memberikan
bantuan jika anaknya mendapat kesulitan dalam pelajaran matematika diluar sekolah.
Tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua memberikan kontribusi terhadap
hasil belajar yang dicapai anak. Hal ini didukung dari hasil penelitian Wiwik Sulistianingsih
(2005) mengemukakan adanya perbedaan kesiapan bersekolah anatara anak yang orang
tuanya berpendidikan tinggi dan menengah. Orang tua yang berpendidikan lebih tinggi akan
lebih positif sikap dan perlakuannya terhadap anak. Hasil penelitian ini dapat dimaknai,
bahwa orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih bertanggung jawab dan menyadari
pentingnya pendidikan untuk anaknya.
Lingkungan sekolah mempunyai kontribusi secara tidak langsung terhadap hasil
belajar melalui motivasi. Hasil perhitungan variabel lingkungan sekolah terhadap hasil

9

belajar secara tidak langsung melalui motivasi menghasilkan IE sebesar 0,157, hal ini di
dukung penelitan Porajouw (2013) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 3 Tondano.
SIMPULAN
Ada kontribusi secara tidak langsung lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan
orang tua terhadap hasil belajar melalui motivasi. Lingkungan sekolah berpengaruh secara
tidak langsung terhadap hasil belajar matematika melalui motivasi dengan nilai IE = 0,157.
Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh secara tidak langsung terhadap hasil belajar
matematika melalui motivasi dengan IE = 0,035.
Ada kontribusi secara langsung lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang
tua terhadap motivasi (α=0,05). Lingkungan sekolah berpengaruh langsung terhadap
motivasi dengan nilai DE = 0,477. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh langsung
terhadap motivasi dengan nilai DE = 0,200. Ada kontribusi motivasi terhadap hasil belajar
matematika (α=0,05). Motivasi berpengaruh langsung terhadap hasil belajar matematika
dengan nilai DE = 0,329.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat disarankan bagi siswa, guru, orang tua dan
peneliti yang akan datang. Bagi siswa sebaiknya jagalah lingkungan sekolah dengan baik
dan rajin belajar. Bagi guru sebaiknya manfaatkanlah fasilitas yang ada dan terus
memotivasi siswa dalam belajar agar siswa tetap semangat menjalini pembelajaran. Bagi
orang tua sebaiknya membantu anak pada waku belajar di rumah dan ciptakan suasana yang
tenang di dalam rumah. Bagi peneliti yang akan datang diharapkan dapat mengembangkan
hasil penelitian dengan variabel lain.
Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah Subkhanahu wa Ta’ala yang telah
melimpahkan nikmat, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
Terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat Prof. Dr. Sutama, M.Pd. selaku
pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Terima
kasih kepada yang terhormat Dekan FKIP UMS beserta Stafnya dan Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika beserta Staftnya yang telah memberikan ijin penelitian. Selain itu,
terima kasih kepada keluarga dan sahabat yang selalu memberikan semangat, doa untuk
menyelesaikan penelitian ini.

10

DAFTAR PUSTAKA
Adedeji Tella. 2007. The impac of motivation on student’s academic achievement and
learning outcomes in mathematics. Eurasia Journal of Mathematics: Vol 3. No 2,
149-156.
Andartari, Susanti, dkk. 2012. Pengaruh Kemampuan itelektual dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar siswa SMA Labschool Rawamangun. Jurnal Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis: Vol 1. No 1, Januari 2012.
Aritonang, Keke. 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Penabur : Vol 7. No 10, Juni 2008.
Biesinger, Kevin D, dkk. 2008. The Impact of Block Scheduling on Student Motivation and
Classroom Practice in Mathematics. ProQuest : Vol 92. No 3: 191 – 208, September
2008.
Brown, Spears. 2011. Adolescent Girls’ Experiences and Gender-Related Beliefs in
Relation to Their Motivation in Math/Science and English. Springer
Science+ Business Media : Vol 10. No 41: 268-282. Juli 2011.
Djamarah, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar . Jakarta: Rineka Cipta.
Elmirawati, Daharnis, dkk. 2013. Hubungan antara aspirasi siswa dan dukungan orang tua
dengan motivasi belajar dan implikasinya terhadap bimbingan konseling. Konselor :
Vol 2. No 1: 107-117.
Hamdani. 2011. Dasar – dasar Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Hamdu, Ghulam, Agustina. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan: Vol 12. No 1, April
2011.
Jonas, Meigelien. 2013. Hubungan Gaya Dan Lingkungan Dengan Hasil Belajar TIK Siswa
Kelas XI Ilmu Alam Di SMA Negeri 2 Tahuna. Engineering Education Journals
UNIMA : Vol 1. No 1.
Mustafidah, Hindayati, Aryanto. 2012. Sistem Inferensi Fuzzy untuk Memprediksi Prestasi
Belajar Mahasiswa Berdasarkan Nilai Ujian Nasional, Tes Potensi Akademik, dan
Motivasi Belajar. JUITA: Vol 2. No 1, Mei 2012.
Mustamin, Hasmiah. 2010 Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan
asesmen Kinerja. Lentera Pendidikan: Vol 13, No 1, Juni 2010.
Porajou, Renaldi. 2013 .Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Pergaulan Terhadap Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 3 Tondano. Engineering Education Journals UNIMA:
Priatini, Woro, dkk, 2008 Pengaruh Tipe Pengasuhan, Lingkungan Sekolah dan Peran
Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja. Jurnal Ilmu Keluarga dan
Konsumen: Vol 1. No 1:43.

11

Rachmawati, Endang Triatmi. 2005. Hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap
prestasi belajar matematika. Jurnal Penelitian dan Pendidikan (JPP) : Vol 12. No 1,.
Sulistyaningsih, Wiwik. 2005. Kesiapan Bersekolah Ditinjau dari Jenis Pendidikan Pra
Sekolah Anak dan Tingkap Tendidikan Orang Tua. Psikologia : Vol 1: 206-212.
Thamrin, Nasution. 2013 “Orang Tua” .http://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_tua#
selection_footer, diakses pada tanggal 10 Maret 2013.
Udiyono. 2011. Pengaruh motivasi orang tua, kondisi lingkungan dan disiplin belajar
terhadap prestasi akademik mahasiswa pendidikan matematika. Magistra : No. 75
Th. XXIII Maret 2011.
Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya . Jakarta: Bumi Aksara.
Wang, Siang Kwei. 2007. The effects of a web-based learning environment on student
motivation in a high school earth science course. ProQuest: Vol 55. No 24: 169 –
192, April 2007.
Yanti, Sukarsih. 2006. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Prestasi
Belajar Siswa Sekolah Dasar Dalam Mata Pelajaran Matematika di Kecamatan
Cicadas Kota Bandung. MIMBAR: Vol 22, April-Juni 2006.

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI SIKAP DISIPLIN FASILITAS BELAJAR MONITORING ORANG TUA TERHADAPKEMANDIRIAN DAMPAKNYA PADA HASIL Kontribusi Sikap Disiplin, Fasilitas Belajar, dan Monitoring Orang Tua terhadap Kemandirian dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

0 2 16

LINGKUNGAN BELAJAR FASILITAS BELAJAR DAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI Kontribusi Lingkungan Belajar, Fasilitas Belajar, Dan Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Berprestasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar

0 3 19

KONTRIBUSI LINGKUNGAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, DAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI Kontribusi Lingkungan Belajar, Fasilitas Belajar, Dan Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Berprestasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar

0 2 15

PENDAHULUAN Kontribusi Lingkungan Belajar, Fasilitas Belajar, Dan Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Berprestasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017.

0 5 4

KONTRIBUSI TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, MOTIVASI, DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Kontribusi Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua, Motivasi, dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas VIII di SMP Neg

0 4 17

KONTRIBUSI MOTIVASI ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJARTERHADAP GAYA BELAJAR DAN DAMPAKNYA Kontribusi Motiivasi Orang Tua dan Fasilitas Belajar Terhadap Gaya Belajar dan Dampaknya pada Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura.

0 4 16

KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA Kontribusi Lingkungan Sekolah Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 2 Gatak.

0 1 18

PENDAHULUAN Kontribusi Lingkungan Sekolah Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 2 Gatak.

0 1 6

KONTRIBUSI MONITORING ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR DAN DAMPAKNYA KONTRIBUSI MONITORING ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR DAN DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal SMP

0 0 14

KONTRIBUSI KEMAMPUAN AWAL, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR Kontribusi Kemampuan Awal, Tingkat Pendidikan Orang Tua, Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Toboali Ban

0 5 16