HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DANPERILAKU IBU MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dan Perilaku Ibu Mencuci Tangan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DAN
PERILAKU IBU MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN
DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PUCANGSAWIT
SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh :
YULISTIA EKA SARI
J500100037

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK

Yulistia Eka Sari, J500100037, 2014, HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DAN PERILAKU IBU MENCUCI TANGAN
DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA, Fakultas Kedokteran,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Latar Belakang : Diare merupakan penyebab utama kematian anak-anak berusia
kurang dari lima tahun secara global. Sebagian besar kematian terjadi di negara
berkembang di mana diperkirakan 25% dari kematian balita secara langsung
dikaitkan dengan penyakit tersebut. Diare dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. Pengetahuan
merupakan domain yang penting untuk terbentuknya perilaku seseorang
dimasyarakat. Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang
penting dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan
dengan sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak,
sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makan anak dan sebelum
makan, mempunyai dampak menurunkan angka kejadian diare sebesar 47%.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dan
perilaku ibu mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Pucangsawit Surakarta.
Metode : Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional, teknik yang digunakan adalah purposive sampling.
Hasil : Berdasarkan hasil uji fisher untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu
tentang diare dengan kejadian diare pada balita diperoleh nilai p-value 0,424 dan
hasil uji fisher untuk mengetahui hubungan perilaku ibu mencuci tangan dengan

kejadian diare pada balita diperoleh nilai p-value 0,216.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dan
perilaku ibu mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

Kata kunci : Pengetahuan ibu, perilaku ibu mencuci tangan, diare

ABSTRACT

Yulistia Eka Sari, J500100037, 2014 THE RELATIONSHIP BETWEEN
MATERNAL KNOWLEDGE ABOUT DIARRHEA AND MATERNAL
BEHAVIOR OF HANDWASHING WITH DIARRHEA INCIDENCE FOR
CHILDREN UNDER FIVE YEARS IN PUCANGSAWIT PUBLIC HEALTH
SERVICE WORKING AREA OF SURAKARTA, Faculty of Medicine,
University of Muhammadiyah Surakarta.
Background : Diarrhea cause of children mortality on under five years old
globally. In developing countries estimated 25% of mortality for children under
five years directly attributed by this disease. Diarrhea is influenced by various
factors such as the state of environment and people's behavior. Knowledge is an
important domain for the formation of a person's behavior in the community.

Habit which related to personal hygiene is important in the transmission of
diarrheal germs is handwashing. Handwashing with soap, especially after
defecation, after clean feces, before preparing food and eat, before feeding a child,
having an impact to reducing the incidence of diarrhea until 47%.
Purpose : To determine the relationship between maternal knowledge about
diarrhea and maternal behavior of handwashing with diarrhea incidence for
children under five years in Pucangsawit public health service working area of
Surakarta.
Method : This is an observational analytic research with cross sectional approach,
using a purposive sampling tehnique.
Result : Based on the results of fisher test to determine the relationship of
maternal knowledge about diarrhea with diarrhea incidence for children obtained
p-value 0.424 and the results of fisher test to determine the relationship of
maternal behavior of handwashing with diarrhea incidence for children obtained
p-value 0.216.
Conclusion : There is a no relationship between maternal knowledge about
diarrhea and maternal behavior of handwashing with diarrhea incidence for
children under five years in Pucangsawit public health service working area of
Surakarta.


Keywords : Maternal knowledge, maternal behavior of handwashing, diarrhea

PENDAHULUAN
Diare merupakan penyebab utama kematian anak-anak berusia kurang dari lima
tahun (balita) secara global

(1)

. Penyebab diare yaitu: 1) Infeksi enteral (infeksi

saluran pencernaan), & infeksi parenteral (infeksi di bagian tubuh lain di luar alat
pencernaan); 2) Malabsorbsi: karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak, protein; 3)
Makanan; 4) Psikologis: rasa takut & cemas

(2)

. Prevalensi diare di Indonesia

menurut Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007 adalah 9,0% (rentang 4,2% 18,9%), tertinggi di Provinsi NAD (18,9%) dan terendah di DI Yogyakarta
(4,2%). Beberapa provinsi mempunyai prevalensi diare klinis >9% (NAD,

Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
Gorontalo, Papua Barat dan Papua) (3).
Jumlah kasus diare di Jawa Tengah pada tahun 2007 adalah sebanyak 2.978.985
penderita dengan Indeks Rata-rata (IR) 9,2%, sedangkan jumlah kasus diare pada
balita yaitu sebanyak 339.733 penderita dengan indeks rata-rata 16,4%. Kasus
diare pada balita masih tinggi dibanding golongan umur yang lainnya

(3,4)

.

Kejadian diare di kota Surakarta pada tahun 2007 cukup tinggi yaitu sebanyak
7,06% dari total jumlah penduduk (5).
Diare dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah keadaan lingkungan
dan perilaku masyarakat

(6)

. Pengetahuan merupakan domain yang penting untuk


terbentuknya perilaku seseorang dimasyarakat

(7)

. Menurut penelitian Eralita

(2011), pengetahuan ibu mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik
dengan diare akut pada balita di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya dan
ibu yang berpengetahuan rendah memiliki risiko 3,458 kali lebih besar terkena
diare dibanding balita yang memiliki ibu berpengetahuan baik (8).
Beberapa contoh faktor risiko yang dapat meningkatkan diare yaitu, penyiapan
dan penyimpanan makanan yang tidak higienis, dan cara penyapihan yang tidak
baik. Penelitian di pedesaan Bangladesh menunjukkan bahwa mencuci tangan
sebelum menyiapkan makanan merupakan kesempatan yang penting untuk
mencegah diare anak, dan juga mencuci tangan dengan air saja dapat secara
signifikan mengurangi diare anak (9).

Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting dalam
penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun,

terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum
menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makan anak dan sebelum makan,
mempunyai dampak menurunkan angka kejadian diare sebesar 47%

(10)

.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dan perilaku ibu mencuci
tangan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pucangsawit
Surakarta”.

Rumusan Masalah
“Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dan perilaku ibu
mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Pucangsawit Surakarta?”

Tujuan Penelitian
Tujuan umum untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare

dan perilaku ibu mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita di wilayah
kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional,
penelitian ini dilakukan di salah satu daerah endemik diare di Surakarta yaitu
wilayah kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta. Sampel diperoleh dari semua
balita beserta ibunya yang memenuhi kriteria inklusi yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Pucangsawit Surakarta. Kriteria inklusi: 1) ibu rumah tangga, 2) ibu
bersedia menjadi responden, 3) ibu dengan balita yang berusia 1-5 tahun rutin
kontrol tiap bulan di Puskesmas dan dapat memahami bahasa Indonesia dengan
baik, 4) balita sudah mendapatkan MP-ASI, 5) balita tidak mengalami gizi buruk.
Kriteria Eksklusi: 1) ibu bekerja, 2) ibu tidak bersedia menjadi responden, 3) ibu
dengan balita yang berusia > 5 tahun tidak rutin kontrol tiap bulan di Puskesmas

dan tidak dapat memahami bahasa Indonesia dengan baik, 4) balita belum
mendapatkan MP-ASI, 5) balita mengalami gizi buruk. Teknik yang digunakan
adalah purposive sampling.

Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas :
a. Pengetahuan ibu tentang diare
b. Perilaku ibu mencuci tangan
2. Variabel terikat : kejadian diare pada balita
3. Variabel luar :
a. Terkendali : usia, nutrisi dan gizi balita
b. Tidak terkendali : genetik dan imunitas balita

Rancangan Penelitian
Populasi Balita di wilayah kerja
Puskesmas Pucangsawit Surakarta

Sampel yang memenuhi
kriteria inklusi

Diare

Tidak diare

Diberi kuesioner


Diberi kuesioner

Pengetahuan
ibu tentang
diare
tinggi/rendah

Perilaku ibu
mencuci
tangan pakai
sabun/tidak
pakai sabun

Pengetahuan
ibu tentang
diare
tinggi/rendah

Gambar 2. Rancangan Penelitian


Perilaku ibu
mencuci
tangan pakai
sabun/tidak
pakai sabun

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta pada
bulan Oktober-November 2013. Data primer berasal dari sampel penelitian yang
memenuhi kriteria inklusi sebanyak 112 orang, terdiri dari 25 sampel diare dan 87
sampel tidak diare.
Hasil penelitian disajikan sebagai berikut :

Deskripsi Data
Tabel 4.3. Distribusi sampel menurut jenis kelamin anak
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah

Tidak Diare
Frekuensi
%
39
34,80
48
42,9
87
77,7

Diare
Frekuensi
%
9
8,0
16
14,3
25
22,3

Tabel 4.4. Distribusi sampel menurut usia ibu
Usia
16-23
24-31
32-39
> 39
Jumlah

Tidak Diare
Frekuensi
%
13
11,4
48
42,9
22
19,6
4
3,6
87
77,7

Diare
Frekuensi
%
4
3,6
14
12,5
6
5,4
1
0,9
25
22,3

Tabel 4.5. Distribusi sampel menurut pendidikan ibu
Pendidikan
SD
SMP
SMA
D3
S1
Jumlah

Tidak Diare
Frekuensi
%
14
12,5
23
20,5
46
41,1
3
2,7
1
0,9
87
77,7

Diare
Frekuensi
%
7
6,2
6
5,4
12
10,7
25
22,3

Analisis Data
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu berdasarkan kejadian diare pada
anak
Kejadian diare

Pengetahuan
Tinggi
Rendah
Jumlah

Tidak diare

Diare

73 (65,2%)
14 (12,5%)
87 (77,7%)

20 (17,9%)
5 (4,5%)
25 (22,3%)

Jumlah
93 (83,0%)
19 (17,0%)
112 (100%)

P-value

0,424

Berdasarkan hasil uji alternatif chi-square yaitu uji fisher, untuk mengetahui
hubungan pengetahuan ibu tentang diare dengan kejadian diare pada balita
diperoleh nilai p-value 0,424. Hal ini menunjukkan bahwa p-value > 0,05 yang
berarti Ho diterima, sehingga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara pengetahuan ibu tentang diare dengan kejadian diare pada balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.
Tabel 4.7. Distribusi frekuensi perilaku ibu mencuci tangan berdasarkan kejadian
diare pada anak
Kejadian diare
Tidak diare
Diare
77
20
(68,8%)
(17,9%)
10
5
(8,9%)
(4,5%)

Perilaku
Pakai sabun
Tidak pakai sabun

Jumlah

87 (77,7%)

25 (22,3%)

Jumlah
97
(86,6%)
15
(13,4%)

Pvalue

0,216

112 (100%)

Berdasarkan hasil uji alternatif chi-square yaitu uji fisher, untuk mengetahui
hubungan perilaku ibu mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita
diperoleh nilai p-value 0,216. Hal ini menunjukkan bahwa p-value > 0,05 yang
berarti Ho diterima, sehingga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara perilaku ibu mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

Pembahasan
Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti; faktor gizi, faktor makanan
yang terkontaminasi pada masa sapih (weanling diarhoa’), faktor sosial ekonomi,
dan faktor lingkungan

(11)

. Faktor lingkungan, dapat dimanfaatkan oleh seseorang

untuk mendapatkan pengalaman belajar

(12)

. Adapun pengetahuan diperoleh dari

pengalaman manusia terhadap diri dan lingkungan hidupnya (13).
Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya faktor internal seperti
umur. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berfikir dan bekerja

(7)

. Deskripsi data hasil penelitian diatas

menunjukkan bahwa distribusi sampel menurut usia terbanyak pada usia 24-31
tahun.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Ismail (2009), yang
menyebutkan pada analisis multivariat dengan regresi logistik diperoleh bahwa
pengetahuan ibu menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik
dengan kejadian diare akut pada anak usia 0-5 tahun (14).
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eralita,
hasil penelitian di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya menunjukkan bahwa
pengetahuan ibu mempunyai hubungan yang bermakna statistik dengan diare akut
pada balita (8).
Mengenai hasil penelitian hubungan perilaku ibu mencuci tangan dengan kejadian
diare dikatakan tidak bermakna karena berbagai macam faktor diantaranya tidak
ada pemantauan yang aktif oleh peneliti dalam melihat langsung perilaku ibu
sehari-hari yang sebenarnya. Perilaku ibu yang diharapkan adalah mencuci tangan
dengan sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak,
sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makan anak dan sebelum
makan

(10)

. Serta perilaku mencuci tangan itu sendiri harus dilakukan dengan

menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun (15).
Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam menyatakan bahwa lingkungan
dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok

(7)

. Faktor

lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap status kesehatan, dimana salah
satu bagian besarnya yaitu lingkungan fisik seperti air

(16)

. Air bersih bermanfaat

bagi tubuh supaya terhindar dari gangguan penyakit seperti diare (15).
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Eralita (2011), hasilnya
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik baik
menggunakan analisis bivariat dan analisis multivariat antara kebiasaan ibu

mencuci tangan dengan sabun dengan diare akut pada balita di Kecamatan
Pahandut Kota Palangka Raya (8).
Penelitian ini memiliki keterbatasan mengenai jumlah sampel yang masih sedikit,
sehingga belum dapat memberikan hasil yang signifikan.

KESIMPULAN
Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang diare dan
perilaku ibu mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

SARAN
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai :
a. Hubungan pengalaman ibu dalam mengasuh anak terhadap kejadian diare
pada balita.
b. Hubungan kebiasaan ibu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir terhadap kejadian diare pada balita.
Hal ini diharapkan dapat memperjelas faktor risiko yang tepat untuk diare,
sehingga dapat terwujud kesehatan bagi masyarakat.
2. Perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi oleh pemerintah khususnya badanbadan

kesehatan

untuk

lebih

memperhatikan

kesehatan

lingkungan

masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Pahwa S., Kumar G.T., and Toteja G.S., 2010. Performance of a Communitybased Health and Nutrition-education Intervention in the Management of
Diarrhoe in a Slum of Delhi, India. Pubmed. 28(6):553-59.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Performance+of+a+Communitybased+Health+and+Nutritioneducation+Intervention+in+the+
Management+of+Diarrhoea+in+a+Slum+of+Delhi%2C+India
2. Staf Pengajar FK-UI. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta : Infomedia.
Pp 283-4.
3. Riskesdas., 2007. Data Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

4. Huryamin M.R., 2013. Hubungan Pemberian Zinc (zn) pada Anak Diare
dengan Lama Rawat Inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
Program Sarjana Fakultas Kedokteran UMS Surakarta. Skripsi.
5. Departemen Kesehatan RI., 2009. Sebaran Data Penyakit Menurut Provinsi,
Kota di Indonesia.
6. Widoyono, 2008. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan
Pemberantasannya. Jakarta : Erlangga.
7. Wawan A & Dewi N., 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha medika.
8. Eralita., 2011. Hubungan Sanitasi Lingkungan, Pengetahuan dan Perilaku Ibu
Terhadap Diare akut pada Balita di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya.
Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. Tesis.
9. Luby S.P., Halder A.K., Huda T., et al., 2011. The Effect of Handwashing at
Recommended Times with Water Alone and With Soap on Child Diarrhea in
Rural Bangladesh: An Observational Study. Pubmed. 8(6):e1001052.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=The+Effect+of+Handwashing+at
+Recommended+Times+with+Water+Alone+and+With+Soap+on+Child+Dia
rrhea+in+Rural+Bangladesh%3A+An+Observational+Study
10. Kemenkes RI., 2011. Pengendalian Diare di Indonesia. Muliadi A.,
Manullang E.V., Khairani, dkk. Buletin Jendela Data dan Informasi
Kesehatan. Volume 2. Pp 24. Jakarta.
11. Suharyono., 2012. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Jakarta : Rineka cipta.
12. Subargus Amin., 2011. Promosi Kesehatan Melalui Pendidikan Kesehatan
Masyarakat. Yogyakarta : Gosyen publishing.
13. Jalaluddin., 2013. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Edisi 1. Jakarta : Rajawali pers.
14. Ismail U., 2009. Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian
Penyakit Diare Akut pada Anak Usia 0-5 Tahun di Kabupaten Bengkulu
Utara. Tesis. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
15. Proverawati A., Rahmawati E., 2012. Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS).
Yogyakarta : Nuha medika. Pp 71-4.
16. Suyono & Budiman., 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Konteks
Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 3 13

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 3 4

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DANPERILAKU IBU MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dan Perilaku Ibu Mencuci Tangan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dan Perilaku Ibu Mencuci Tangan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten K

0 3 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten K

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENCUCI TANGAN ANAK PRA SEKOLAH DENGAN KEJADIAN DIARE Hubungan Antara Kebiasaan Mencuci Tangan Anak Pra Sekolah Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pajang Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN I BANTUL

0 1 11