PENDAHULUAN Perbedaan Pengaruh Pemberian Infra Red (IR) Dan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) Dengan Neuromuscular Taping (NMT) Terhadap Penurunan Nyeri Low Back Pain (LBP) Myogenik.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aktivitas manusia yang beragam tanpa disadari dapat menimbulkan
berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya
perhatian terhadap masalah keamanan anggota tubuh terhadap pola gerak yang
dilakukan. Salah satu macam keluhan dan gangguan tersebut adalah Low Back
Pain (LBP). LBP adalah salah satu alasan paling umum yang membuat orang
tidak dapat bekerja atau melakukan kegiatannya dengan baik. Berdasarkan
penelitian, diketahui bahwa kira-kira 60-80% masyarakat pernah menderita nyeri
punggung bawah (Basuki N, 2007).
Low back pain (LBP) termasuk salah satu dari gangguan muskuloskeletal,
gangguan psikologis dan akibat dari mobilisasi yang salah. LBP menyebabkan
timbulnya rasa pegal, linu, ngilu, atau tidak enak pada daerah lumbal sampai pada
sakrum. LBP diklasifikasikan kedalam 2 kelompok, yaitu kronik dan akut. LBP
akut akan terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu. Sedangkan LBP kronik
terjadi dalam waktu 3 bulan. Yang termasuk dalam faktor resiko LBP adalah
umur, jenis kelamin, faktor indeks massa tubuh yang meliputi berat badan, tinggi
badan, pekerjaan, dan aktivitas / olahraga (Gutknecht,DR, 2007)
Nyeri punggung bawah atau yang lebih sering dikenal dengan LBP

merupakan kondisi maupun sensasi yang tidak mengenakan yang disertai adanya
keterbatasan aktivitas yang diakibatkan nyeri apabila melakukan pergerakan atau
1

2

mobilisasi. Kondisi tersebut banyak dijumpai dalam kehidupan sehari –hari, pada
umumnya diderita pada usia dewasa tanpa mengenal perbedaan umur, jenis
kelamin, status social dan pekerjaan (Helmi, 2012). Sebuah studi yang
membandingkan prevelensi LBP antara orang dewasa yang bekerja di Swedia dan
Norwegia melaporkan prevelensi di Norwegia sebanyak 60,7% dan prevelensi di
Swedia sebanyak 69,7%. Perbandingan kejadian kesalahan posisi saat bekerja
sebagai akibat dari sakit punggung menujukan penurunan dari 37% pada pria dan
21% pada wanita antara periode 1980-1985 dan 1999-2000 (Gerwin,RD dan
Mense, 2010).
LBP myogenik mengakibatkan adanya gangguan gerak dan fungsi antara
lain adanya gangguan pada fungsi aktivitas sehari-hari (ADL function), fungsi
olahraga dan rekreasi (sport and recreation function), kualitas individu (quality of
live) dan adanya nyeri (pain). Nyeri merupakan keluhan utama yang sering
dirasakan pasien pada kondisi LBP dan akan mempengaruhi aktifitas fungsional

pasien. LBP myogenik berhubungan dengan stress/strain otot punggung, tendon,
ligament yang biasanya terjadi bila melakukan aktivitas sehari-hari berlebihan.
Nyeri bersifat tumpul, intensitas bervariasi sering kali menjadi kronik, dapat
terlokalisir atau dapat meluas ke sekitar glutea. Nyeri ini tidak disertai dengan
parestesi, kelemahan atau deficit neurologis. Bila batuk atau bersin tidak menjalar ke
tungkai (Paliyama, 2003).

Tutunan sholat di wajibkan bagi seorang muslim untuk berdiri tegak
seperti yang terdapat pada QS. al-Baqarah 2:238 yang berbunyi “Pelihara lah
segala shalat (mu) dan peliharalah shalat wusthaa. Berdirilah tegak untuk Allah

3

dalam shalatmu dengan khusyu’ “. Berdasarkan pada ayat diatas penulis sebagai
fisioterapi bertujuan mengurangi keluhan nyeri pada LBP myogenik agar dalam
melaksanakan ibadah sholat bagi orang muslim lebih khusyu’.
Untuk mengatasi keluhan nyeri pada LBP, fisioterapi dapat memberikan
modalitas yang sering digunakan untuk mengurangi bahkan mengatasi gangguan
terutama yang berhubungan dengan gerak dan fungsi pada kondisi LBP yaitu
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Infra Red (IR). IR adalah

salah satu intervensi fisioterapi yang menghasilkan rasa

hangat sehingga

menimbulkan vasodilatasi dan meningkatkan metabolisme pada tubuh sehingga
sirkulasi darah menjadi lancar dan IR memiliki efek terapuetik yaitu menurunkan
nyeri. TENS adalah salah satu intervensi fisioterapi untuk mengurangi nyeri
dengan menggunakan energi listrik yang sudah dimodifikasi untuk merangsang
sistem saraf. TENS mampu mengaktivasi serabut saraf, baik serabut saraf
berdiameter besar maupun kecil yang akan menyampaikan berbagai informasi
sensoris ke sistem saraf pusat sehingga akan menimbulkan efek analgetik yang
dapat mengurangi nyeri
Selain modalitas yang biasanya digunakan terdapat juga metode baru yaitu
Neuromuscular Tapping (NMT ) pada pengurangan nyeri pada pasien LBP. NMT
merupakan teknik yang melibatkan penerapan pita perekat elastis pada kulit,
memberikan efek terapi yang lokal, saat NMT diterapkan dengan benar dapat
mengurangi rasa sakit dan memfasilitasi drainase limfatik melalui lipatan pada
kulit. Teknik NMT tidak seperti teknik taping yang lainnya NMT didasarkan
pada konsep memfasilitasi kulit dan gerak otot untuk mencapai efek terapi


4

biomekanik di daerah yang diberi treatment dan otot adalah salah satu target yang
paling penting bagi aksi NMT yang juga secara tidak langsung mempengaruhi
vena,sirkulasi limfatik dan suhu tubuh (Blow, 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh antara pemberian Fisioterapi
rutin dan Neuromuscular Taping (NMT) terhadap penurunan nyeri pada kasus
Low Back Pain (LBP) Myogenik”.
B. Rumusan Masalah
Apakah pemberian antara Fisioterapi rutin dan Neuromuscular Taping
(NMT) dapat menurunkan nyeri pada kasus Low Pack Pain (LBP) Myogenik?
C. Tujuan Penulis
Tujuan Penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum
Untuk menentukan intervensi fisioterapi yang dapat mengurangi
nyeri pada kondisi Low Back Pain Myogenik.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian Transcutaneus
Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Infra Red Radiation (IR)

dalam mengurangi nyeri pada kondisi Low Back Pain Myogenik.
b. Untuk

mengetahui

apakah

ada

pengaruh

penambahan

Neuromuscular Taping (NMT) setelah pemberian Transcutaneus

5

Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Infra red Radiation (IR)
dalam mengurangi nyeri pada kondisi Low Back Pain Myogenik.
c. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh antara

Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), Infra red
Radiation (IR), dan penambahan Neuromuscular Taping (NMT)
dalam mengurangi nyeri pada kondisi

Low Back Pain

Myogenik.
D. Manfaaat Penelitian
1. Manfaat teoritis yaitu hasil penelitian dapat dimanfaatkan bagi
pengembangan ilmu fisioterapi pada kondisi Low Back Pain
Myogenik.
2. Manfaat praktis yaitu hasil penelitian yang dapat meningkatkan
IPTEK bagi Fisioterapis dalam managemen nyeri pada kasus-kasus
yang berhubungan dengan gerak dan fungsi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH ANTARA PEMBERIAN FISIOTERAPI RUTIN DAN NEUROMUSCULAR TAPING (NMT) TERHADAP Pengaruh Antara Pemberian Fisioterapi Rutin Dan Neuromuscular Taping (NMT) Terhadap Penurunan Nyeri Pada Kasus Osteoarthritis Knee.

0 4 13

PENGARUH ANTARA PEMBERIAN FISIOTERAPI RUTIN DAN NEUROMUSCULAR TAPING (NMT) TERHADAP Pengaruh Antara Pemberian Fisioterapi Rutin Dan Neuromuscular Taping (NMT) Terhadap Penurunan Nyeri Pada Kasus Osteoarthritis Knee.

0 2 16

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Perbedaan Pengaruh Pemberian Infra Red (IR) Dan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) Dengan Neuromuscular Taping (NMT) Te

0 3 11

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN INFRA RED (IR) DAN Perbedaan Pengaruh Pemberian Infra Red (IR) Dan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) Dengan Neuromuscular Taping (NMT) Terhadap Penurunan Nyeri Low Back Pain (LBP) Myogenik.

0 2 14

PENGARUH PENAMBAHAN DYNAMIC NEUROMUSCULAR Pengaruh Penambahan Dynamic Neuromuscular Stabilization setelah diberikan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation terhadap nyeri pada kasus Low Back Pain Myogenic.

0 2 16

PENGARUH PENAMBAHAN DYNAMIC NEUROMUSCULAR Pengaruh Penambahan Dynamic Neuromuscular Stabilization setelah diberikan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation terhadap nyeri pada kasus Low Back Pain Myogenic.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Dynamic Neuromuscular Stabilization setelah diberikan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation terhadap nyeri pada kasus Low Back Pain Myogenic.

0 5 4

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK.

0 1 8

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DENGAN INFRA RED TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA KASUS OSTHEOARTRITIS DI PUSKESMAS II KARTASURA.

0 0 8

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Back School Setelah Pemberian Short Wave Dyathermy dan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Terhadap Penurunan Nyeri dan Peningkatan Kemampuan Fungsional Pada Penderita Low Back Pain Myogenik.

0 1 5