PERBANDINGAN PENGARUH TERAPI JALAN KAKI DAN SENAM DIABET TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS.

(1)

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN PENGARUH TERAPI JALAN KAKI DAN

SENAM DIABET TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA

DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Pada Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh Taufik Hidayat

0800725

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN PENGARUH TERAPI JALAN KAKI DAN

SENAM DIABET TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA

DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

Oleh Taufik Hidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Taufik Hidayat 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang – undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

TAUFIK HIDAYAT 0800725

PERBANDINGAN PENGARUH TERAPI JALAN KAKI DAN

SENAM DIABET TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA

DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D. NIP. 197608122001121001

Pembimbing II

dr. Imas Damayanti, M.Kes. NIP. 198007212006042001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan FPOK UPI

Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP. 19621222 198703 1 002


(4)

i Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PERBANDINGAN PENGARUH TERAPI JALAN KAKI DAN

SENAM DIABET TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA

DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

Oleh Taufik Hidayat

0800725

Salah satu penyakit degeneratif yang mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya yaitu penyakit diabetes melitus. Penyakit diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan terganggunya hormon insulin sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan tetapi hanya bisa dikontrol dengan cara menstabilkan atau menurunkan kadar gula dalam darah. Di Indonesia sebagian besar penderita penyakit diabetes menggunakan obat, padahal obat bukan satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan penyakit diabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara terapi jalan kaki dengan senam diabet terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan desain penelitian R O1  X

 O2 , R O3  Y  O4. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 7

penderita diabetes melitus untuk senam diabet, dan 7 penderita diabetes melitus untuk terapi jalan kaki di Desa Cikandang Kabupaten Kuningan. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukan bahwa terapi senam diabet memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap penurunan kadar gula penderita diabetes melitus dibandingkan dengan terapi jalan kaki. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk membantu dalam menurunkan kadar dalam gula penderita diabetes melitus.

Kata Kunci: Terapi Jalan Kaki, Senam Diabet, Kadar Gula Darah, Diabetes Melitus.


(5)

ii Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PERBANDINGAN PENGARUH TERAPI JALAN KAKI DAN

SENAM DIABET TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA

DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

Oleh Taufik Hidayat

0800725

One of the degenerative diseasesare increasing in number every year, namely diabetes mellitus. Diabetes mellitus is adisea secaused by disruption of the hormone insulin, causing blood sugar levels. This disea secan not be cured but can only be control led by way of stabilizing or lowering blood sugar levels. In Indonesia, the majority of people with diabetes using drugs, but drugs are not the only way that can be used for the management of diabetes. The purpose of this study was to determine whether there are differen ces between the treatment of the diabetic foot with gymnastics decrease blood sugar level sof people with diabetes mellitus. The research methodused was experimental research design R O1  X

 O2, R O3  Y  O4. The sample usedin this study are 7 people with diabetes

mellitus for diabetic gymnastics, and 7 patients with diabetes mellitus for the treatment of foot in the Village District Brass Cikandang. Sampling using simple random sampling .Results of the analysis in this study show sthat exercise therapy diabetes give better effect to the decline in sugar level sof people with diabetes mellitus compared with walking therapy. The results of this research canbe used as an alternative to assist in lowering sugar level sin people with diabetes mellitus.

Keywords : Walking Therapy, Gymnastics Diabetes, Blood Sugar, Diabetes Mellitus.


(6)

iii Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus


(7)

vi Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Diabetes Melitus ... 7

1. Sejarah Diabetes Melitus ... 7

2. Pengertian Diabetes Melitus... 7

3. Tipe Diabetes Melitus ... 9

4. Penyebab Diabetes Melitus ... 11

5. Faktor Resiko Diabetes Melitus ... 12

6. Gejala Penderita Diabetes Melitus ... 12

B.Penatalaksanaan ... 14

1. Terapi Umum ... 14

2. Terapi Khusus Untuk Diabetes Melitus ... 15

C.Anggapan Dasar ... 27


(8)

vii Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A.Metode Penelitian ... 29

B.Desain Penelitian ... 29

C.Definisi Operasional ... 31

D.Populasi dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel ... 32

E. Instrumen Pengumpulan Data ... 33

F. Pelaksanaan Penelitian ... 34

G.Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A.Pengolahan Data ... 40

1. Terapi Jalan Kaki ... 40

2. Terapi Senam Diabet ... 43

3. Beda (Uji t) Perbandingan Terapi Jalan Kaki Dengan Senam Diabet ... 44

B.Pembahasan Data ... 46

C.Diskusi Penemuan...47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A.Kesimpulan ... 49

B.Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

1 Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Sehat adalah komponen yang sangat penting dalam kehidupan kita. Kondisi masyarakat yang sehat menjadikan masyarakat tersebut produktif. Kondisi kesehatan masyarakat Indonesia saat ini belum sesuai dengan harapan. Perilaku masyarakat tentang hidup sehat belum semuanya bisa diaplikasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian masyarakat hanya tahu dan mau untuk hidup sehat, tapi belum mampu untuk memelihara dan bahkan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Oleh karena itu, seiring dengan gaya hidup masyarakat yang serba praktis maka tidak heran peningkatan jumlah penyakit semakin meningkat. Telah terjadi pergeseran yaitu dari penyakit menular kepada penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif yang mengalami peningkatan jumlah adalah penyakit diabetes melitus atau yang sering disebut penyakit gula atau kencing manis.

Penyakit diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan terganggunya hormon insulin sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah. Sama halnya yang di kemukakan oleh sidartawan soegondo yaitu

“Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya”. Hal ini diperkuat kembali oleh Mathur, R, MD. (1996:4) yang menyatakan bahwa diabetes melitus adalah kelompok penyakit metabolik yang mempunyai karakteristik kenaikan kadar gula (glukosa) darah yang terjadi akibat kelainan produksi dan kerja (action) insulin, atau keduanya.

Penyakit diabetes adalah salah satu penyakit berbahaya di dunia. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan tetapi hanya bisa dikontrol dengan cara menstabilkan atau menurunkan kadar gula dalam darah. Penderita penyakit


(10)

2

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diabetes melitus selalu bertambah setiap tahunnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ade Tobing (2008:9) dalam bukunya bahwa :

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang cukup menonjol diantara penyakit yang lainnya. Pasien diabetes melitus mencapai 2,1% dari seluruh penduduk dunia. Dan kurang lebih 171 juta orang pada tahun 2000 menurut WHO. Sekitar 60% jumlah pasien tersebut terdapat di Asia. Penderita diabetes melitus di Indonesia sendiri pada tahun 2000 mencapai 8,4 juta orang. Jumlah tersebut menempatkan Indonesi pada peringkat ke empat negara dengan jumlah penderita diabetes melitus terbesar di dunia.

Dapat disimpulkan bahwa penyakit diabetes melitus bisa jadi ancaman yang serius bagi masyarakat Indonesia. “Jumlah penderita diabetes melitus di seluruh dunia sebanyak 200 juta, dan angka itu akan mencapai 350 juta orang sampai tahun 2025, diantaranya 80 % penderita terpusat di Negara yang

penghasilannya kecil dan menengah” (Federasi Diabetes Internasional, 2006). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam bukunya sidartawan soegondo mengatakan bahwa:

Kasus diabetes melitus di Asia akan naik sampai 90 % dalam 20 tahun ke depan. Diabetes melitus dan gangguan kesehatan lain yang muncul akibat penyakit itu akan memicu krisis kesehatan terbesar pada abad ke-21, terdapat 330 juta orang yang akan terserang penyakit ini dalam 20 tahun ke depan. Ini lebih besar dari AIDS atau flu burung.

Dari uraian yang dikemukakan di atas, maka sudah sepatutnya kita bisa proaktif agar peningkatan kasus diabetes melitus itu tidak terjadi. Ade Tobing (2008:11) menyatakan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia tiap tahun semakin meningkat. Sebagaimana dikemukakannya :

Pada tahun 1970 di ketahui angka kejadian diabetes adalah yang paling rendah, yaitu 2% pada wanita dan 2,7% pada pria. Adapun pada tahun 1990 kecepatan meningkat menjadi 3,7% pada wanita dan 5,8% pada pria, sehingga penderita diabetes melitus setiap tahun meningkat tajam. Sebagaimana yang telah di perkirakan oleh (WHO) bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang. Sehingga Indonesia akan menempati peringkat 5 sedunia pengidap diabetes melitus.


(11)

3

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Seandainya permasalahan ini masih belum bisa teratasi dengan baik, bukan tidak mungkin pertumbuhan orang-orang yang terkena penyakit diabetes melitus akan semakin meningkat dengan sendirinya sehingga angka kematian karena penyakit ini semakin meningkat. Hal tersebut bisa terjadi jika kurangnya perhatian terhadap diabetes melitus, baik dari lembaga kesehatan sendiri ataupun rendahnya pengetahuan dan perilaku pencegahan masyarakat terhadap diabetes melitus.

Diabetes melitus ini bisa menyerang siapa saja baik laki-laki ataupun perempuan dan tidak memandang usia penderita. Hidup dengan penyakit diabetes melitus sangat tidak nyaman. Selain bisa menyebabkan komplikasi, penderita diabetes melitus juga harus tergantung pada obat dan menjalani diet seumur hidupnya.

Faktor resiko diabetes melitus menurut Sidartawan Soegondo (2002:5) yaitu :

Resiko diabetes kisaran umurnya lebih dari 45 tahun, kemudian kegemukan (berat badan lebih dari 20% dari berat badan idaman), hipertensi (tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg), riwayat diabetes melitus, riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4000 gram, riwayat diabetes melitus pada kehamilan (diabetes melitus gestasional), riwayat TGT atau GDPT, penderita PJK, TBC, hipertiroidisme, dan faktor resiko diabetes melitus yang terahir yaitu kadar lipid yang abnormal.

Di Indonesia sebagian besar penderita penyakit diabetes menggunakan obat, padahal obat bukan satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan penyakit diabetes. Untuk penatalaksanaan penyakit diabetes yang telah dikenal ada tiga cara, yaitu mengatur makanan, olahraga, dan obat-obatan. Dengan demikian untuk penatalaksanaan diabetes sebaiknya menggunakan olahraga dan disertai dengan mengatur pola makan.

Penderita diabetes yang tidak memiliki kontra indikasi dapat dimasukan dalam program latihan olahraga. Latihan olahraga yang dianjurkan adalah aerobik dan ritmis, misalnya berenang, jalan kaki, joging, naik sepeda. Di


(12)

4

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Indonesia latihan olahraga bagi penderita diabetes sudah dikemas secara khusus yaitu dengan senam diabet Indonesia. Pada tahun 2008 senam diabet sudah mencapai seri 4, peran olahraga senam diabetes ini sebagian penderita belum memahami dan terasa sukar dan sulit untuk sebagian penderita bahkan ada yang belum mengenal senam diabet ini. Untuk yang belum memahami senam diabet ini mereka lebih memilih untuk melakukan olahraga yang lainnya, seperti jalan kaki yang mereka anggap olahraga ini paling mudah dan simpel untuk dilakukan oleh mereka.

Aktivitas olahraga penting sekali untuk menjaga berat badan dan juga untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, terutama pada penderita diabetes ataupun obesitas. Olahraga senam diabet ataupun jalan kaki teratur bisa menjaga berat badan seseorang juga bisa menurunkan lemak bagi yang obesitas ataupun kadar gula (glukosa) dalam darah. Olahraga yang disarankan adalah dengan frekwensi 3 – 5 kali seminggu, intensitas 70% dari denyut nadi maksimal dan dilakukan dalam durasi 30 – 60 menit. Untuk keamanan maka selama latihan harus dengan pengawasan untuk membantu bila terjadi sesuatu.

Ada banyak para penderita diabet di Desa Cikandang kabupaten Kuningan, sehingga peneliti ingin meneliti penelitian ini di Desa Cikandang dengan sempel para penderita diabetes melitus di Desa Cikandang. Sehingga dapat mengetahui apakah terdapat pengaruh terapi jalan kaki dan senam diabet terhadap penurunan kadar gula ataupun untuk mengetahui terapi mana yang lebih baik untuk menurunkan kadar gula diabetes melitus.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perlu diadakan perumusam masalah agar penelitian ini dapat dilakukan sebaik-baiknya. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(13)

5

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Apakah ada pengaruh terapi jalan kaki terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus?

2. Apakah ada pengaruh terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus?

3. Apakah ada perbedaan antara terapi jalan kaki dengan senam diabet terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh terapi jalan kaki terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara terapi jalan kaki dengan senam diabet terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus.

D.Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang terapi jalan kaki dan senam diabet yang merupakan salah satu cara untuk menurunkan kadar gula darah penderita diabetes melitus.

2. Memberikan informasi kepada lembaga-lembaga yang berkecimpung dalam masalah diabetes melitus khususnya di Desa Cikandang tentang terapi jalan kaki dan senam diabet merupakan salah satu cara untuk menurunkan kadar gula darah penderita diabetes melitus..


(14)

6

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Menambah khazanah keilmuan yang dapat dijadikan referensi penelitian dalam bidang kesehatan dan olahraga.

E.Batasan Penelitian

Untuk memfokuskan masalah penelitian, maka peneliti membatasi penelitian ini pada :

1. Kegiatan terapi jalan kaki dan senam diabet pada penderita diabetes melitus di Desa Cikandang.

2. Populasi yang digunakan adalah para penderita diabetes melitus di Desa Cikandang.

3. Sampel yang digunakan adalah perempuan penderita diabetes melitus di Desa Cikandang.

4. Kegiatan terapi jalan kaki dan senam diabet pada penderita diabetes melitus khususnya perempuan di wilayah Desa Cikandang.


(15)

29 Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Dalam keberhasilan sebuah penelitian, seorang peneliti harus bisa memecahkan suatu permasalahan dengan metode yang benar dan tepat serta sesuai dengan apa yang di telitinya. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode eksperimen baik digunakan untuk mengetahui hubungan sebab – akibat, dalam hal ini yaitu untuk mengetahui perbandingan pengaruh terapi jalan kaki dan senam diabet terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus.

Arikunto (2006: 3) menyebutkan bahwa, “Eksperimen adalah suatu cara

untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”. Sehingga metode yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen.

B.Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan lama penelitian selama 6 minggu. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah :

R

O1

X

O2

R

O3

Y

O4

Keterangan :

R = Simple Random Sampling

O1 = Tes awal kadar gula dalam darah pada kelompk A O2 = Tes akhir kadar gula dalam darah pada kelompok A O3 = Tes awal kadar gula dalam darah pada kelompok B O4 = Tes akhir kadar gula dalam darah pada kelompok B X = Perlakuan atau treatment kelompok A (terapi jalan kaki)


(16)

30

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Y = Perlakuan atau treatment kelompok B (terapi senam diabet)

Adapun langkah – langkah yang harus di lakukan dalam penelitian ini adalah :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Populasi

Sampel

Tes awal

Treatment

Terapi olahraga

Tes akhir

Pengolahan dan Analisiss Data

Kesimpulan dan Saran Kelompok A

Terapi dengan jalan kaki

Kelompok B Terapi dengan


(17)

31

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

1. Menentukan populasi.

2. Memilih dan menentukan sampel. 3. Pembagian dua kelompok sampel.

4. Mengadakan tes awal kadar gula darah penderita diabetes melitus kedua kelompok yaitu kelompok A dengan terapi jalan kaki, dan kelompok B dengan terapi senam diabet.

5. Melaksanakan treatment dengan terapi jalan kaki ataupun terapi senam diabet.

6. Mengukur tes akhir kadar gula darah penderita diabetes melitus kedua kelompok.

7. Hasil tes yang diperoleh kemudian diolah dengan statistik SPSS 17. 8. Menguji hipotesis.

9. Pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian.

C.Definisi Operasional

Batasan istilah yang digunakan dalam penelitian berjudul

“Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus ” adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelempok. (sumber : kamus terjemahan bahasa indonesia, 2011) 2. Berjalan kaki adalah berjalan atau bergerak menggunakan bagian tubuh

kita yaitu kaki (tidak berkendara), dari satu tempat ke tempat yang lain (berpindah tempat). Pada penelitian ini dilakukan jalan kaki selama 30 -


(18)

32

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

60 menit dengan frekwensi 3 – 5 kali seminggu dengan intesitas 70% dari denyut nadi maksimal.

3. Terapi adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan berbagai cara yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

4. Penderita diabetes melitus adalah subjek atau orang yang menderita atau mengidap diabetes melitus atau bisa juga disebut dengan diabetasi.

5. Diabetes melitus merupakan penyakit multi sistem dengan ciri hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. 6. Senam diabet adalah senam yang dimodifikasi secara khusus untuk

penderita diabetes melitus dan dilakukan 3-4 kali dalam seminggu secara rutin.

7. Gula darah adalah istilah yang mengacu pada tingkat glukosa di dalam darah.

8. Dalam penelitian ini kadar gula dalam darah diukur dengan alat yang dinamakan glucose meter.

9. Variabel bebas ke-1 adalah terapi jalan kaki. 10. Variabel bebas ke-2 adalah terapi senam diabet.

11. Variabel terikatnya adalah penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus.

D.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah objek yang luas dalam artian menyeluruh yang memberikan informasi yang terkumpul untuk peneliti itu sendiri. Data yang terkumpul melalui tes kelompok eksperimen, baik melalui tes awal maupun tes akhir. Dalam Sugiyono (2011: 80) menyebutkan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk


(19)

33

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi dalam penelitian eksperimen ini adalah seluruh penderita diabetes melitus di Desa Cikandang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipergunakan sebagai sumber data yang sesungguhnya dan pengambilan sampel disini tak terlepas dari karakteristik populasi itu sendiri.

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2011: 81) yaitu “Sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Dengan demikian sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 7 penderita diabetes melitus untuk senam diabet, dan 7 penderita diabetes melitus untuk terapi jalan kaki di Desa Cikandang Kabupaten Kuningan. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi karena anggota populasi homogen.

E.Instrumen Pengumpulan Data

Setiap penelitian mempunyai alat ukur yang digunakan. Alat ukur dalam penelitian sering disebut juga instrumen penelitian yang gunanya untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2011:102) “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Berbicara tentang instrumen pengumpulan data sebenarnya terkait pula dengan proses mengevaluasi. Mengevaluasi adalah memperoleh data tentang status suatu yang dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan.


(20)

34

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Glucose meter check strip

jarum lancet

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes pengukuran kadar gula darah oleh alat yang dinamakan gluclose meter, dengan pola tes awal dan tes akhir ( pre and post test group design).

Gambar 3.2 Glucose Meter

Glucose meter di atas di produksi dari Korea, dengan nama produk Nesco 3 in 1 Multi Check dengan berat alat 500 gram. Alat ini bisa digunakann untuk mengukur kadar gula, asam urat dan kolesterol. Petunjuk menggunakan alat glucose meter yaitu : 1. Pertama di ujung jari disuntikan jarum lancet yang menimbulkan terjadinya darah

keluar.

2. Darah diteteskan ke alat yang dinamakan check strip, tepatnya pada bagian ujung

check strip.

3. Kemudian check strip tersebut dimasukan ke alat yang bernama glucose meter, dan angka kadar gula dalam darah pun akan tertera pada layar yang ada di alat glucose meter.

4. Untuk diperhatikan setiap check strip hanya untuk satu orang penderita diabetes yang akan diukur kadar gula dalam darahnya.

F. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian eksperimen ini dilaksanakan di Desa Cikandang Kabupaten Kuningan. Lama penelitian yang dilakukan yaitu selama 6 minggu. 1. Jadwal Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet

Tabel 3.1


(21)

35

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Terapi Jalan Kaki Terapi Senam

Diabet Lokasi

1 Hari Senin, pukul 16.00-17.00

Hari Senin, pukul 14.30-16.00

Balai Desa Cikandang dan parkiran rumah

2 Hari Rabu, pukul 16.00-17.00

Hari Rabu, pukul 14.30-16.00

Balai Desa Cikandang dan parkiran rumah

3 Hari Sabtu, pukul 16.00-17.00

Hari Sabtu, pukul 14.30-16.00

Balai Desa Cikandang dan parkiran rumah

Tabel lanjutan 3.1

2. Pelaksanaan Terapi Jalan Kaki

Sebelum memulai latihan, peneliti memberikan arahan dan penjelasan tentang tujuan terapi jalan kaki. Terapi jalan kaki bertujuan untuk menurunkan kadar gula darah. Kemudian, melakukan peregangan statis dan dinamis kurang lebih 5 menit. Terapi jalan kaki dilakukan dengan frekwensi 3 kali seminggu selama 1,5 bulan. Pada minggu pertama dan kedua, terapi jalan kaki dilakukan selama 30-40 menit, di minggu ketiga dan keempat, terapi jalan kaki dilakukan selama 40-50 menit, dan di minggu kelima dan keenam, terapi jalan kaki dilakukan selama 50-60 menit.

Setiap sampel penderita diabetes diawasi secara intensif untuk mengurangi resiko cedera atau gejala komplikasi lainnya, dengan cara melihat secara langsung keadaan setiap sampel pada waktu pelaksanaan terapi ini.

Tabel 3.2

Program Latihan Terapi Jalan Kaki

No. Pertemuan Intensitas/frekwensi

1. Minggu ke-1 dan minggu ke-2 60%-70% dari denyut nadi maksimal, dilakukan selama 30-40 menit

2. Minggu ke-3 dan minggu ke-4 60%-70% dari denyut nadi maksimal, dilakukan selama 40-50 menit

3. Minggu ke-5 dan minggu ke-6 60%-70% dari denyut nadi maksimal,


(22)

36

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


(23)

37

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Minggu ke-5 dan ke-6

Minggu ke-3 dan ke-4

Minggu ke-1 dan ke-2 30-40 menit

40-50 menit 50-60 menit

Gambar 3.3

Durasi (Waktu) Terapi Jalan Kaki

3. Pelaksanaan Terapi Senam Diabet

Pelaksanaan terapi senam diabet dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 1,5 bulan dengan gerakan-gerakan yang telah dikemas dalam senam diabet itu sendiri. Gerakan pemanasan kurang lebih 6 menit, gerakan inti kurang lebih 7 menit, gerakan menuju pendinginan kurang lebih 6 menit dan gerakan pendingan selama kurang lebih 6 menit. Jadi total pelaksanaan senam diabet kurang lebih selama 25 menit. Untuk gerakan-gerakan senam diabet dilihat di bab 2 halaman 20.

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara mengolah data menggunakan rumus statistik. Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan atau normalitas sampel. Pengujian normalitas data yang dilakukan dalam penelittian ini yaitu menggunakan program pengolah data


(24)

38

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

SPSS 17 dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig (signifikansi) atau nilai probablitas < 0,05, maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nlai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi adalah normal. (Santoso, 2003:168). Apabila data diujikan berdistribusi normal, maka data diolah dengan menggunakan uji t, namun jika ternyata distribusi data tidak normal, maka dilanjutkan dengan penggunaan statistik non parametrik.

Adapun langkah-langkah untuk melakukan pengujian normalitas statistik secara manual sebagai berikut :

a Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus

K = 1 + 3,3 log n

b Menentukan rentang antar interval

c Membuat tabel distribusi frekuensi d Menghitung nilai rata-rata

e Menghitung simpangan baku

Y1 = interval F1 = frekuensi

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan program pengolah data SPSS 17 dengan uji compare means paired sample t-test.


(25)

39

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Apabila nilai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas < 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05, maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunya varians yang sama.

Adapun langkah-langkah untuk melakukan pengujian homogenitas statistik secara manual sebagai berikut :

Penentuan kriteria menggunakan nilai F (tabel F) pada taraf signifikansi 0,05 kriterianya yaitu jika F hitung < F tabel (0,05) maka kedua varians kelompook homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji compare means paired sample t test untuk menguji signifikansi perbedaan pada kelompok tes awal dan tes akhir yang terdapat pada program pengolah data SPSS 17. Adapun rumus statistik secara manual ialah :

̅

̅

a Terapi Jalan Kaki 1) Hipotesis Nol (Ho)

Tidak terdapat pengaruh terapi jalan kaki terhadap penurunan kadar gula dalam darah.


(26)

40

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Terdapat pengaruh terapi jalan kaki terhadap penurunan kadar gula dalam darah.


(27)

41

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b Terapi Senam Diabet 1) Hipotesis Nol (Ho)

Tidak terdapat pengaruh terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula dalam darah.

2) Hipotesis Kerja (Hi)

Terdapat pengaruh terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula dalam darah.

c Perbandingan terapi jalan kaki dan senam diabet 1) Hipotesis Nol (H0 : µ1 = µ2)

Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara terapi jalan kaki dan terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula dalam darah.

2) Hipotesis Kerja (H1 : µ1 ≠ µ2)

Terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi jalan kaki dan terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula dalam darah.


(28)

49 Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data tentang perbandingan pengaruh terapi jalan kaki dan senam diabet terhadap penurunan kadar gula dalam darah. Maka dari itu peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan diantaranya :

1. Terdapat pengaruh dari terapi jalan kaki terhadap penurunan kadar gula penderita diabetes melitus

2. Terdapat pengaruh dari terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula penderita diabetes melitus

3. Terapi senam diabet memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap penurunan kadar gula penderita diabetes melitus dibandingan dengan terapi jalan kaki.

B.Saran

Berdasarkan dari proses dan hasil kajian mengenai perbandingan pengaruh terapi jalan kaki dan senam diabet terhadap penurunan kadar gula penderita diabetes melitus, maka saran-saran yang dapat peneliti sampaikan ialah kepada :

1. Penderita

a Penderita diabetes melitus lakukan olahraga yang teratur dan terprogram. b Lakukan dengan sungguh-sungguh dan didampingi sehingga mengurangi

resiko yang tidak diinginnkan (cedera).

c Diharapkan kedepannya mengurangi pemakaian obat-obatan. Mulailah menurunkan kadar gula dengan olahraga yang terprogram, seperti jalan kaki dan senam diabet.


(29)

50

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d Kemudian pilih olahraga yang dapat menurunkan kadar gula lebih baik dan epektif seperti senam diabet, olahraga ini dibuat dan dirancang sedemikian rupa untuk mengoptimalkan penurunan kadar gula dalam darah bagi para penderita diabetes melitus.

2. Pemegang kebijakan yang terkait ( Dinas Kesehatan atau klub-klub para penderita diabetes)

a Lebih memperhatikan kesehatan masyarakat dengan melakukan atau merancang program yang kontinu.

b Penyuluhan-penyuluhan dan sosialisasi pada masyarakat khususnya para penderita diabetes melitus.

3. Penelitian selanjutnya

a Diharapkan kedepannya dilakukan penelitian mengenai terapi olahraga lain untuk penderita diabetes melitus, sehingga hasil penelitian dapat dijadikan alternatif untuk membantu dalam menurunkan kadar dalam gula penderita diabetes melitus.

b Penurunan kadar gula dalam darah yang optimal tidak hanya dengan terapi olahraga yang terprogram dan kontinu namun perlu mengatur pola makan dan pola hidup juga.

c Dalam penelitian ini, peneliti tidak memperhatikan makanan yang di konsumsi sehari-hari oleh para sampel, kedepannya diharapkan ada penelitian yang mengaitkan pola makan atau asupan nutrisi sehari-hari yang dikonsumsi oleh sampel.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat peneliti sampaikan, semoga hasil penelitian ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi pengembangan keilmuan dibidang ilmu olahraga dan kesehatan.


(30)

51 Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Brick, L. (2002). Bugar dengan Senam Aerobik. Jakarta: PT.Raja Grapindo Persada.

Doenges, Marilynn E. dkk. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Giriwijoyo. (2007) . Ilmu Kesehatan Olahraga . Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Guyton, A, C. (1996). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit Edisi III. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Harrison’s. (2009). Manual of Medicine. United States.

Iknoian, T. (2000). Bugar dengan Jalan. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada. Lutan, Rusli. dkk. (2000). Pendidikan Kesehatan. Depdikbud: Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Margatan, Arcole. (1995). Yang Manis Jangan Pipis. Solo: C.V.Aneka.

MD,R,Mathur.(1996). Diabetes. [Online]. Tersedia:

mellitus,”http://www.medicinenet.com/diabetes_mellitus/article.htm.

[2012]

Mirkin, G. Dan Marshall Hoffan. (1984). Kesehatan Olahraga. Jakarta: PT. Grafidian Jaya.

Mubin, Halim. (2001). Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Muhammad, As’adi. (2011). Jangan Abaikan Jalan Kaki. Jogjakarta: DIVA Press. Narbuko & Achmadi. 2010 . Metodologi Penelitian . Jakarta: Bumi Aksara

Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: UPI.

Santoso, S. (2009). Penduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex media komputindo.

Soegondo, S. (2002). Penata laksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit.


(31)

52

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.

Soegondo, S. (2006). Senam Diabetes Indonesia Persatuan Diabetes Indonesia Seri 3. Jakarta: Yayasan Diabetes Indonesia.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryohudoyo, P. (2007). Ilmu Kedokteran Molekuler. Jakarta: Sagung Seto. Syarif, Amir. dkk. (2009). Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI.

Tandra, H. (2009). Pencegahan Diabetes mellitus.Jakarta. PT. Gramedia

Tim Penyusun Kamus. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tobing, A. (2008). Care Your Self:Diabetes Mellitus. Jakarta: Magasuradaya. Yudasmara, Audi. (2009). Penyakit Yang Sering Terjadi:Diabetes Melitus,

Bagaimana Pencegahan dan Penanganannya.[Online]. Tersedia:http://koranindonesiasehat.wordpress.com/. [2012]


(1)

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Terdapat pengaruh terapi jalan kaki terhadap penurunan kadar gula dalam darah.


(2)

41

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b Terapi Senam Diabet 1) Hipotesis Nol (Ho)

Tidak terdapat pengaruh terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula dalam darah.

2) Hipotesis Kerja (Hi)

Terdapat pengaruh terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula dalam darah.

c Perbandingan terapi jalan kaki dan senam diabet 1) Hipotesis Nol (H0 : µ1 = µ2)

Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara terapi jalan kaki dan terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula dalam darah.

2) Hipotesis Kerja (H1 : µ1 ≠ µ2)

Terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi jalan kaki dan terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula dalam darah.


(3)

49 Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data tentang perbandingan pengaruh terapi jalan kaki dan senam diabet terhadap penurunan kadar gula dalam darah. Maka dari itu peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan diantaranya :

1. Terdapat pengaruh dari terapi jalan kaki terhadap penurunan kadar gula penderita diabetes melitus

2. Terdapat pengaruh dari terapi senam diabet terhadap penurunan kadar gula penderita diabetes melitus

3. Terapi senam diabet memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap penurunan kadar gula penderita diabetes melitus dibandingan dengan terapi jalan kaki.

B.Saran

Berdasarkan dari proses dan hasil kajian mengenai perbandingan pengaruh terapi jalan kaki dan senam diabet terhadap penurunan kadar gula penderita diabetes melitus, maka saran-saran yang dapat peneliti sampaikan ialah kepada :

1. Penderita

a Penderita diabetes melitus lakukan olahraga yang teratur dan terprogram. b Lakukan dengan sungguh-sungguh dan didampingi sehingga mengurangi

resiko yang tidak diinginnkan (cedera).

c Diharapkan kedepannya mengurangi pemakaian obat-obatan. Mulailah menurunkan kadar gula dengan olahraga yang terprogram, seperti jalan kaki dan senam diabet.


(4)

50

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d Kemudian pilih olahraga yang dapat menurunkan kadar gula lebih baik dan epektif seperti senam diabet, olahraga ini dibuat dan dirancang sedemikian rupa untuk mengoptimalkan penurunan kadar gula dalam darah bagi para penderita diabetes melitus.

2. Pemegang kebijakan yang terkait ( Dinas Kesehatan atau klub-klub para penderita diabetes)

a Lebih memperhatikan kesehatan masyarakat dengan melakukan atau merancang program yang kontinu.

b Penyuluhan-penyuluhan dan sosialisasi pada masyarakat khususnya para penderita diabetes melitus.

3. Penelitian selanjutnya

a Diharapkan kedepannya dilakukan penelitian mengenai terapi olahraga lain untuk penderita diabetes melitus, sehingga hasil penelitian dapat dijadikan alternatif untuk membantu dalam menurunkan kadar dalam gula penderita diabetes melitus.

b Penurunan kadar gula dalam darah yang optimal tidak hanya dengan terapi olahraga yang terprogram dan kontinu namun perlu mengatur pola makan dan pola hidup juga.

c Dalam penelitian ini, peneliti tidak memperhatikan makanan yang di konsumsi sehari-hari oleh para sampel, kedepannya diharapkan ada penelitian yang mengaitkan pola makan atau asupan nutrisi sehari-hari yang dikonsumsi oleh sampel.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat peneliti sampaikan, semoga hasil penelitian ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi pengembangan keilmuan dibidang ilmu olahraga dan kesehatan.


(5)

51 Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Brick, L. (2002). Bugar dengan Senam Aerobik. Jakarta: PT.Raja Grapindo Persada.

Doenges, Marilynn E. dkk. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Giriwijoyo. (2007) . Ilmu Kesehatan Olahraga . Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Guyton, A, C. (1996). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit Edisi III. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Harrison’s. (2009). Manual of Medicine. United States.

Iknoian, T. (2000). Bugar dengan Jalan. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada. Lutan, Rusli. dkk. (2000). Pendidikan Kesehatan. Depdikbud: Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Margatan, Arcole. (1995). Yang Manis Jangan Pipis. Solo: C.V.Aneka.

MD,R,Mathur.(1996). Diabetes. [Online]. Tersedia:

mellitus,”http://www.medicinenet.com/diabetes_mellitus/article.htm. [2012]

Mirkin, G. Dan Marshall Hoffan. (1984). Kesehatan Olahraga. Jakarta: PT. Grafidian Jaya.

Mubin, Halim. (2001). Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Muhammad, As’adi. (2011). Jangan Abaikan Jalan Kaki. Jogjakarta: DIVA Press.

Narbuko & Achmadi. 2010 . Metodologi Penelitian . Jakarta: Bumi Aksara Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: UPI.

Santoso, S. (2009). Penduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex media komputindo.

Soegondo, S. (2002). Penata laksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit.


(6)

52

Taufik Hidayat, 2013

Perbandingan Pengaruh Terapi Jalan Kaki Dan Senam Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.

Soegondo, S. (2006). Senam Diabetes Indonesia Persatuan Diabetes Indonesia Seri 3. Jakarta: Yayasan Diabetes Indonesia.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryohudoyo, P. (2007). Ilmu Kedokteran Molekuler. Jakarta: Sagung Seto. Syarif, Amir. dkk. (2009). Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI.

Tandra, H. (2009). Pencegahan Diabetes mellitus.Jakarta. PT. Gramedia

Tim Penyusun Kamus. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tobing, A. (2008). Care Your Self:Diabetes Mellitus. Jakarta: Magasuradaya. Yudasmara, Audi. (2009). Penyakit Yang Sering Terjadi:Diabetes Melitus,

Bagaimana Pencegahan dan Penanganannya.[Online].


Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar Gula Darah Puasa dan 2 Jam Post Prandial Mahasiswa Obesitas dan Normoweight dengan Riwayat Orangtua Menderita Diabetes Melitus Tipe II di FK USU Tahun 2014

2 58 110

Pengaruh Senam Diabetes terhadap Kadar Gula Darah

11 106 18

PENGARUH JALAN KAKI DAN SENAM KAKI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Pengaruh Jalan Kaki dan Senam Kaki terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

0 3 15

PENGARUH JALAN KAKI DAN SENAM KAKI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Pengaruh Jalan Kaki dan Senam Kaki terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Jalan Kaki dan Senam Kaki terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Jalan Kaki dan Senam Kaki terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

0 3 4

PENGARUH LATIHAN JASMANI SENAM DIABETES MELITUS TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RASIMAH AHMAD KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

0 1 10

PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAWAS 1 SKRIPSI

0 0 13

PERBEDAAN EFEKTIFITAS SENAM KAKI DENGAN TERAPI JALAN TERHADAP PENURUNAN GULA PENDERITA DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS I KEMBARAN BANYUMAS

0 0 14

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SENAM DIABETES DENGAN SENAM KAKI DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS 1 BUKATEJA

0 0 14