Uji Toksisitas Akut Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) Pada Mencit.

(1)

Nicodem its Mario

K

W P.2003; Pembimbing I:Diana Krisanti Jasaputra, dr. M. Kes Pembimbing Il:Endang Evacuasiany, Dra. MS. AFK.Apt Latar belakang: Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, uji toksisitas Tumbuhan Obat Asli Indonesia perlu dilakukan, tujuannya untuk mengetahui batas-batas keamanan dati mengembangkan potensi dari herba tersebut. Salah satunya adalah herba Meniran ( Phyllanthus niruri Linn.)

Tujuan: Menentukan LD 50 dengan hewan coba mencit pada penggunaan

jangka pendek herba Meniran.

Metode: H w a n coba adalah mencit jantan dari betina dewasa galur Balc/c dengan berat 25 - 30 gram. Mencit dibagi menjadi 9 kelompok. Masing-masing terdiri dari 5 ekor. Kemudian diberikan infus meniran per oral dengan dosis 0,5 mg/ Kg BB, 5 mg/ Kg BB, 100 mg/ Kg BB, 1250 mg/ Kg BH, 2000 mg/ Kg BB, 4000 mg/ Kg BB. 6000 mg/ Kg BB, 20000 mg/ Kg BB dan kontrol (-) dengan aquades. Pengamatan mengenai tanda-tanda toksik dan kematian dilakukan 6 jam pertama, lalu dilanjutkan setiap 2 hari sckali selama 14 hari.

Hasil: Tidak dapat menentukan LD 50, dosis konsentrasi besar tidak

menimbulkan kematian tetapi dosis 1250 mg/ Kg BB, 4000 mg/ Kg BB dan 6000 mg/ Kg

BB

menimbulkan kematian berturut-turut sebanyak 3 , 2 , dan 1 ekor.

Kesirnpulan: Penggunaan meniran sampai dosis 20000 mg/Kg BB tidak

menimbulkan kematian. Dengan demikian, penggunaannya dinyatakan aman dati t idak mem bahayakan.

Saran: Hasil penelitan uji toksisitas akut herba meniran ini perlu dilakukan

penelitan yang lebih lanjut seperti uji toksisitas sub kronik, uji toksisitas kronik. Untuk mengetahui penyebab kematian hewan uji secara jelas.


(2)

ABSTRACT

THE ACUTE TOXICITY TEST OF MENIRAN HERB (Phyllunthus niruri

Linn) TO MICE

Background: Plant exploiting upon which medicine have old recognized by

Indonesia society. On that account, toxicity lest t o Original Drug Plant of

Indonesia require to be conducted. its target t o know the safety and develop the potency of the herb. One of them is Meniran ‘s Herb (Phyllunthus niruri Linn.)

Objective: To determine 1.1) 50 with mice us experimental animal in the use

short term Meniran ‘s Herb.

Method: Ihe experimental animal is mature female and

mate

mice at Balb c

groove with weight 25 30 gram. The mice are distributed into 9 group. Each

groups consist

of 5

mice. And ihen given Meniran’s Herb

infus

per oral with the

dosed 0.5 mg/Kg hw, 5 mg Kg hw, 100 mg Kg hw, I250 mg Kg hw. 2000 mg Kg

bw, 4000 mg/ Kg hw, 6000 mg Kg bw. 20000 mg Kg hw und control (-) by

aquades. An observation on the death is conducted for 6 hours, snd then

continued every 2 days once for I 4 days.

Result: Cannot determine the LI) 50, big concentration dose do not generate

the death

of

hut dose 1250 mg Kg hw, 4000 mg/Kg hw and 6000 mg/Kg hw

generate the death successively as much 3. 2 and I mice.

Conclusion: Use Meniran ‘s Herb until dose 20000 mg/Kg hw do not generate the death. Thereby, its use expressed peaceful and do not endanger.

Recommendations: Result

of

elite test the acute toxicity of this Meniran ’.s

Herb require to he done by a furthermore elite like sub chronic toxicity test, chornic toxicity test. To know the cause of animal death clearly.


(3)

DA FTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ... .... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK.. ... ... iv

ABSTRAC T ... ... v

KATA PENGANTAR ... ... vi

DAFTAR ISI ... ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang ... I 1.2. ldentifikasi Masalah ... ... 2

I .3. Maksud Dan Tujuan ... 2

I .4. Kegunaan Penelitian ... I S . Kerangka Pemikiran ... 1.6. Metodologi ... 4

1.7. Lokasi Dan Waktu ... 4

2 RAB I I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 . Toksisitas ... 5

2. 1. 1. Ujt Toksisitas Umum ... 5

2.1.2. Ketentuan-Ketentuan Umum Uji Toksisitas ... 6

2.1.2.1. Bahan UJI ... 6

2.1.2.2. Penyiapan Sediaan Uji ... 7

2.1.2.3. Dosis UJI ... 8

2.1.2.4. Kelompok Kontrol ... .8

2.1.2.5. Cara Pemberian Zat Uji ... 8

2.1.2.6. Hewan UJI ... 8 2. I .2.7. Kondisi Ruangan Dan Pemeliharaan


(4)

Hewan Uji ... ...

2.1.2.8. Data Dan Laporan ... ... 9

2 . 2 . Toksisitas Akut ... 2.2.1 . Pendahul uan. ... 2.2.2. Pedoman Uji Toksisitas Akut ... ... 2.2.2.1. Hewan Uji ... 2.2.2.2. Jumlah Hewan Uji.. 2.2.2.3. Kondisi Ruangan Dan Pemeliharaan Hewan Uji ... ... I I ... I 1 12 2.2.2.4. Dosis Uji ... 2.2.2.5. Cara Pemberian Zat Uji ... Uji Toksisitas Akut ... 2.2.2.6. Pengamatan Gejala l o k s i k Pada ... 12

..14

2.3. I . Umum ... ... 14

2.3.2. Sejarah ... ... 14

2.3. Herba Meniran (Pyllanthus niruri Linn.). ... 2.3.3. Deskripsi ... I5 2.3.4. Ekologi Dan Penyebar an ... 15

2.3.5. Kandungan Kimia ... 16

... ... 2.3.6. lndikasi ... I 7 2.3.7. Mekanisme Kerja Berdasarkan Indikasi ... 17

2.3.8. Dosis.. ... ... 18

2.3.9. Efek Samping ... 19

BAB I l l BAHAN DAN METODE PENELlTlAN 3.1. Alat Dan Bahan ... 20

3.1. 1. Bah an ... 20

3.1.2. Alat ... 20

3.1.3. Hewan Coba ... 20 3.2. Metode Penelitian ... 2 I

3.2.1. Desain Penelitian ... 2 1


(5)

22

3.2.2. Prosedur kerja.. . .

22

3.2.2.1. Pengumpulan Herba Meniran ...

22

3.2.2.2. Pembuatan Larutan lnfus 10% ...

3.2.2.3. Uji Toksisitas Akut Herba Meniran ... 23

3.2.3. Metode Analisis

...

... ... ... .... . ... ... .... .... 23

BAB IV HASlL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . 4.1. Hasil Penelitian ... 25

4.2. Pembahasan ... 42

BAR V KESIMPULAN DAN SARAN 5 . I . Kesimpulan ... 44

5.1.1. Kesimpulan Tambahan ... 44

5.2. Saran ... ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

LAMPIRAN ... ... ... ... ... 46

RIWAYAT HlDUP ... 49


(6)

12

... 13

... 21

. . . ‘l’abel 2. I . Kriteria Penelitian Toksisitas.. ...

’l’abel 2.2. Tanda-Tanda Toksik Pada Organ Atau Sistem.. ....

‘l’abel 3 . I . Dosis lnfus Meniran (Phyllanthus niruri Linn.). ...

Tabel 3.2. Kematian Mencit Jaritan Dan Betina Setelah Perlakuan.. ... 24 Tabel 3 . 3 . Tanda-tanda Toksik ...

Tabel 4. I . Kematian Mencit Jantan Dan Betina Setelah Perlakuan.. ...

Tabel 4.2. Pengamatan Tanda-Tanda Toksik.. ... ...

. . . .27


(7)

Gambar 2.1. Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn. ). . . . . 14


(8)

BAB I

P E N D A H U

LU A N

1.1.atar Belakang

Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat, terutama obat tradisional telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Herba Jombang, Meniran, Kayu Ules. Miana, merupakan beberapa contoh Tumbuhan Obat Asli Indonesia. Berbagai penelitian mengenai Tumbuhan Obat Asli Indonesia juga semakin maju baik dari segi farmakologisnya maupun fitokimianya yang didasarkan pada indikasi tumbuhan obat tersebut.

Walaupun tumbuhan tersebut banyak manfaatnya dan digunakan sebagai obat, tetapi perlu diperhatikan juga keamanan dari tumbuhan tersebut. Oleh sebab itu, uji toksisitas terhadap Tumbuhan Obat Asli Indonesia perlu dilakukan, dengan tujuan untuk mengetahui batas-batas keamanan dan mengembangkan potensi dari Tumbuhan Obat Asli Indonesia tersebut. Salah satunya adalah uji toksisitas terhadap

Phyllanthus niruri Linn. atau yang dikenal sebagai Meniran.

Meniran atau Phyllanthur niruri Linn. merupakan tumbuhan liar yang banyak terdapat di ladang-ladang, tanah berbatu, hutan yang lembab dan dapat hidup sampai pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia herba Meniran banyak digunakan untuk pengobatan diuretik, gangguan ginjal, sariawan, antipiretik, malaria, anti diare, tekanan darah tinggi dan gangguan pada empedu yang disertai icterus. (Kompas, 2 1 Juni 2003)

Meniran tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi di India herba Meniran digunakan untuk pengobatan disentri dan mempunyai efek diuretik. Di Filipina digunakan untuk gangguan lambung. Di Puerto Rico daun dan akarnya digunakan untuk pengobatan demam, sedangkan di Ghana digunakan untuk pengobatan gonorrhoe.


(9)

Oleh karena banyak sekali manfaat herba Meniran ini. maka penting dilakukan uji keamanan terhadap tumbuhan tersebut sehingga dapat menjamin keamanan bagi pengguna herba Meniran. Sebab penggunaan ini menyangkut hajat hidup orang banyak.

Uji keamanan dari herba Meniran pada penelitian ini dilakukan dengan penelitian toksisitas akut dengan pemberian tunggal dengan menilai dosis letal 50 (LD 50). LD 50 adalah suatu dosis yang dapat menimbulkan kematian 50 % hewan coba pada setiap kelompok jenis hewan yang diteliti. (Arini, Zunilda dan Suyatna, 1995) Dalam penelitan ini, hewan coba yang digunakan adalah mencit, yang mana herba Meniran setelah diberikan kemudian efeknya diamati selama 2 minggu.

1.2. Identifikasi Masalah

Berapa besarnya LD 50 herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) yang dapat menimbulkan kematian 50% hewan coba yaitu mencit yang diamati dalam waktu singkat?

1.3. Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan LD 50 atau dosis yang dapat menimbulkan kematian 50% hewan coba dalam hal ini digunakan mencit pada penggunaan jangka pendek dari herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.)

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan secara akademis dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam mernberikan informasi mengenai toksisitas akut dari Meniran.


(10)

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah untuk penggunaan dari herba Meniran

(Phyllanthus niruri Linn.) sebagai Tumbuhan Obat Asli Indonesia dapat digunakan

secara aman bagi masyarakat luas.

1.5. Kerangkm Pemikiran

Pemaparan suatu zat pada manusia dapat menimbulkan suatu etek yang mungkin berbahaya, oleh karena itu informasi tentang adanya efek kumulatif, toksisitas utama, dosis yang tidak menimbulkan efek toksik pada manusia, efek karsinogenik, teratogenik. mutagenik perlu diketahui.

Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat pada sistem biologi dan untuk memperoleh data pada dosis takaran yang khas dari zat uji. Data yang diperoleh dapat memberikan informasi mengenai derajat bahayanya bila terjadi pemaparan pada manusia, sehingga dapat ditentukan mengenai penggunaannya demi keamanan manusia.

Pada uji toksisitas digunakan hewan percobaan sebagai model untuk adanya reaksi biokimia, fisiologik dan patologik dari zat uji tersebut. Meskipun hasil uji toksisitas Secara mutlak tidak dapat digunakan untuk membuktikan keamanannya apabila digunakan manusia, tetapi bagaimariapun juga dapat memberikan petunj uk adanya toksistas relatif suatu senyawa dan membantu identifikasi efek toksik bila terjadi pemaparan pada manusia.

Oleh karena itu sangat penting untuk disadari bahwa pada percobaan menggunakan hewan uj i sebagai model terdapat keterbatasan-keterbatasan dan bahwa ketelitian, derajat kepercayaan dugaan adanya efek toksik pada manusia sangat tergantung pada banyak faktor. Suatu zat yang digunakan sebagai obat tentunya harus diuji keamanannya agar tidak menimbulkan efek toksik terhadap manusia. Tumbuhan obat yang dipakai sebagai obat juga harus ditentukan batas keamanannya agar dapat dipakai sesuai dosis dan aman.


(11)

4

Herba Meniran sebagai tumbuhan obat perlu ditentukan batas keamanannya. Salah satu pengukuran batas keamanan ini adalah penilaian toksisitas akut tumbuhan tersebut. dengan menentukan LD 50 nya. (Charles, Sri. Sanggariwati, Sukirno, Yuharni, Srikandi, I99 1 )

1.6. Metodologi

Bahan yang akan diuji adalah herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) yang dikeringkan dan dibuat infus 10% sesuai dengan Farmakope Indonesia. Kemudian infus herba Meniran 10% dipekatkan dengan penguapan atau diencerkan sesuai dengan besarnya dosis yang akan diteliti.

Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit jantan dan betina dewasa galur Balb/c yang berumur 8 minggu dengan berat badan 25

-

30 gram. Mencit dibagi menjadi 9 kelompok mencit jantan dan 9 kelompok mencit betina dengan masing- masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Sebelum penelitian, mencit diadaptasikan dengan suasana laboratorium selama kurang lebih 7 hari. Mencit dipuasakan selama 18 jam sebelum perlakuan, tetapi minum dengan air suling tetap diberikan. Kemudian masing-masing mencit diberi infus herba Meniran per oral dengan berbagai dosis, dan dilakukan pengamatan selama 14 hari.

1.7. Lokasi Dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada bulan Febuari 2003 sampai Juli 2003.


(12)

BAR V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penggunaan herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn. ) sampai dosis 20000 mg/Kg BB tidak menimbulkan kematian. Dengan demikian, penggunaannya dinyatakan aman dan tidak membahayakan.

5.1.1. Kesim pulan Tam ba han

Dari penelitian didapatkan bahwa herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) ternvata menimbulkan pengaruh terhadap susunan syaraf pusat, seperti sedasi dan sering menjilat-jilat tubuh.

5.2. S a r a n

Dari hasil penelitian ini diharapkan bahwa herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) sebagai Tumbuhan Asli Indonesia, dapat digunakan secara lebih luas lagi dengan efek yang tidak diinginkan seminimal mungkin.

Walaupun dari hasil uji toksisitas akut ini, herba Meniran (Phyllanthus niruri

Linn. ) dinyatakan penggunaannya tidak berbahaya (relatif tidak toksi k), namun perlu dilakukan pengujian toksisitas lainnya untuk mengetahui penyebab kematian dari hewan uji. Pengujian toksisitas lanjutan seperti uji toksisitas sub kronik

dan

uji toksisitas kronik perlu dilakukan pula.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

de Padua L.S.. Bunyapraphatsara N., Lemmens K.H.M.J. 1999. Plant Resources

of

South-East Asia 12 ( I ) Medicinal and Poisonous Plants 1. Bogor Indonesia: Prosea.

Charles JP. Siregar, Sri Endreswari, Sanggariwati, Sukirno, Yuharni Usman, Srikandi Djajalaksana. 199 1. Prosedur Operasional Buku Uji Toksisitas Indonesia: Direktorat Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Slamet Soesilo, Djoko Hargono, Siti Nurhayati, Sutarjadi, Respati Bambang Sutrisno, Mien A. Rifai, dkk. 1989. vademekum Bahan Obat Alum. Indonesia: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Arini Setiawati, Zunilda SB dan F.D. Suyatna. 1995. Pengantar Farmakologi Dalam Sulistia G. Ganiswarna: Farmakologi Dan Terapi Jakarta: Gaya Baru. P. 18, 22.

M.

Wien Winamo, Dian Sundari. Dea I. Pramita. 1993. Beberapa Informasi Penelitian Khasiat Keamanan Dan Fitokimia Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri Linn.). Warta Tumbuhan Obat Indonesia (Vol. 2 No. 4): 24 - 25

David Gusrizal. 2003. Meniran Si Pemecah Batu. Kompas (Sabtu, 21 Juni 2003): 10

http:// www.pdrhealth.com/drug info/Herbal-Med Herbs/h132. htm; 2003

http:// www.ayurveda.es/fiches techniaue profesionel. htm; 2003

http:// w w w. putramaja. tr ipod com/Tanaman Pengo batan2. ht m ; 200 3

http:, // www. hort. purdue. edu/newcrop/CropFactSheets/Phyllanthus h t m; 2003

ht tp://w w w. as iamaya. com/jam w isi/meniran phyllant hus ur inur ia. ht m ; 2 00 3


(1)

BAB I

P E N D A H U

LU A N

1.1.atar Belakang

Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat, terutama obat tradisional telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Herba Jombang, Meniran, Kayu Ules. Miana, merupakan beberapa contoh Tumbuhan Obat Asli Indonesia. Berbagai penelitian mengenai Tumbuhan Obat Asli Indonesia juga semakin maju baik dari segi farmakologisnya maupun fitokimianya yang didasarkan pada indikasi tumbuhan obat tersebut.

Walaupun tumbuhan tersebut banyak manfaatnya dan digunakan sebagai obat, tetapi perlu diperhatikan juga keamanan dari tumbuhan tersebut. Oleh sebab itu, uji toksisitas terhadap Tumbuhan Obat Asli Indonesia perlu dilakukan, dengan tujuan untuk mengetahui batas-batas keamanan dan mengembangkan potensi dari Tumbuhan Obat Asli Indonesia tersebut. Salah satunya adalah uji toksisitas terhadap Phyllanthus niruri Linn. atau yang dikenal sebagai Meniran.

Meniran atau Phyllanthur niruri Linn. merupakan tumbuhan liar yang banyak terdapat di ladang-ladang, tanah berbatu, hutan yang lembab dan dapat hidup sampai pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia herba Meniran banyak digunakan untuk pengobatan diuretik, gangguan ginjal, sariawan, antipiretik, malaria, anti diare, tekanan darah tinggi dan gangguan pada empedu yang disertai icterus. (Kompas, 2 1 Juni 2003)

Meniran tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi di India herba Meniran digunakan untuk pengobatan disentri dan mempunyai efek diuretik. Di Filipina digunakan untuk gangguan lambung. Di Puerto Rico daun dan akarnya digunakan untuk pengobatan demam, sedangkan di Ghana digunakan untuk pengobatan gonorrhoe.


(2)

Oleh karena banyak sekali manfaat herba Meniran ini. maka penting dilakukan uji keamanan terhadap tumbuhan tersebut sehingga dapat menjamin keamanan bagi pengguna herba Meniran. Sebab penggunaan ini menyangkut hajat hidup orang banyak.

Uji keamanan dari herba Meniran pada penelitian ini dilakukan dengan penelitian toksisitas akut dengan pemberian tunggal dengan menilai dosis letal 50 (LD 50). LD 50 adalah suatu dosis yang dapat menimbulkan kematian 50 % hewan coba pada setiap kelompok jenis hewan yang diteliti. (Arini, Zunilda dan Suyatna, 1995) Dalam penelitan ini, hewan coba yang digunakan adalah mencit, yang mana herba Meniran setelah diberikan kemudian efeknya diamati selama 2 minggu.

1.2. Identifikasi Masalah

Berapa besarnya LD 50 herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) yang dapat menimbulkan kematian 50% hewan coba yaitu mencit yang diamati dalam waktu singkat?

1.3. Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan LD 50 atau dosis yang dapat menimbulkan kematian 50% hewan coba dalam hal ini digunakan mencit pada penggunaan jangka pendek dari herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.)

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan secara akademis dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam mernberikan informasi mengenai toksisitas akut dari Meniran.


(3)

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah untuk penggunaan dari herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) sebagai Tumbuhan Obat Asli Indonesia dapat digunakan

secara aman bagi masyarakat luas.

1.5. Kerangkm Pemikiran

Pemaparan suatu zat pada manusia dapat menimbulkan suatu etek yang mungkin berbahaya, oleh karena itu informasi tentang adanya efek kumulatif, toksisitas utama, dosis yang tidak menimbulkan efek toksik pada manusia, efek karsinogenik, teratogenik. mutagenik perlu diketahui.

Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat pada sistem biologi dan untuk memperoleh data pada dosis takaran yang khas dari zat uji. Data yang diperoleh dapat memberikan informasi mengenai derajat bahayanya bila terjadi pemaparan pada manusia, sehingga dapat ditentukan mengenai penggunaannya demi keamanan manusia.

Pada uji toksisitas digunakan hewan percobaan sebagai model untuk adanya reaksi biokimia, fisiologik dan patologik dari zat uji tersebut. Meskipun hasil uji toksisitas Secara mutlak tidak dapat digunakan untuk membuktikan keamanannya apabila digunakan manusia, tetapi bagaimariapun juga dapat memberikan petunj uk adanya toksistas relatif suatu senyawa dan membantu identifikasi efek toksik bila terjadi pemaparan pada manusia.

Oleh karena itu sangat penting untuk disadari bahwa pada percobaan menggunakan hewan uj i sebagai model terdapat keterbatasan-keterbatasan dan bahwa ketelitian, derajat kepercayaan dugaan adanya efek toksik pada manusia sangat tergantung pada banyak faktor. Suatu zat yang digunakan sebagai obat tentunya harus diuji keamanannya agar tidak menimbulkan efek toksik terhadap manusia. Tumbuhan obat yang dipakai sebagai obat juga harus ditentukan batas keamanannya agar dapat dipakai sesuai dosis dan aman.


(4)

4

Herba Meniran sebagai tumbuhan obat perlu ditentukan batas keamanannya. Salah satu pengukuran batas keamanan ini adalah penilaian toksisitas akut tumbuhan tersebut. dengan menentukan LD 50 nya. (Charles, Sri. Sanggariwati, Sukirno, Yuharni, Srikandi, I99 1 )

1.6. Metodologi

Bahan yang akan diuji adalah herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) yang dikeringkan dan dibuat infus 10% sesuai dengan Farmakope Indonesia. Kemudian infus herba Meniran 10% dipekatkan dengan penguapan atau diencerkan sesuai dengan besarnya dosis yang akan diteliti.

Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit jantan dan betina dewasa galur Balb/c yang berumur 8 minggu dengan berat badan 25

-

30 gram. Mencit dibagi menjadi 9 kelompok mencit jantan dan 9 kelompok mencit betina dengan masing- masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Sebelum penelitian, mencit diadaptasikan dengan suasana laboratorium selama kurang lebih 7 hari. Mencit dipuasakan selama 18 jam sebelum perlakuan, tetapi minum dengan air suling tetap diberikan. Kemudian masing-masing mencit diberi infus herba Meniran per oral dengan berbagai dosis, dan dilakukan pengamatan selama 14 hari.

1.7. Lokasi Dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada bulan Febuari 2003 sampai Juli 2003.


(5)

BAR V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penggunaan herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn. ) sampai dosis 20000 mg/Kg BB tidak menimbulkan kematian. Dengan demikian, penggunaannya dinyatakan aman dan tidak membahayakan.

5.1.1. Kesim pulan Tam ba han

Dari penelitian didapatkan bahwa herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.)

ternvata menimbulkan pengaruh terhadap susunan syaraf pusat, seperti sedasi dan sering menjilat-jilat tubuh.

5.2. S a r a n

Dari hasil penelitian ini diharapkan bahwa herba Meniran (Phyllanthus niruri

Linn.) sebagai Tumbuhan Asli Indonesia, dapat digunakan secara lebih luas lagi dengan efek yang tidak diinginkan seminimal mungkin.

Walaupun dari hasil uji toksisitas akut ini, herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn. ) dinyatakan penggunaannya tidak berbahaya (relatif tidak toksi k), namun perlu dilakukan pengujian toksisitas lainnya untuk mengetahui penyebab kematian dari hewan uji. Pengujian toksisitas lanjutan seperti uji toksisitas sub kronik

dan

uji toksisitas kronik perlu dilakukan pula.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

de Padua L.S.. Bunyapraphatsara N., Lemmens K.H.M.J. 1999. Plant Resources

of

South-East Asia 12 ( I ) Medicinal and Poisonous Plants 1. Bogor Indonesia: Prosea.

Charles JP. Siregar, Sri Endreswari, Sanggariwati, Sukirno, Yuharni Usman, Srikandi Djajalaksana. 199 1. Prosedur Operasional Buku Uji Toksisitas Indonesia: Direktorat Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Slamet Soesilo, Djoko Hargono, Siti Nurhayati, Sutarjadi, Respati Bambang Sutrisno, Mien A. Rifai, dkk. 1989. vademekum Bahan Obat Alum. Indonesia: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Arini Setiawati, Zunilda SB dan F.D. Suyatna. 1995. Pengantar Farmakologi Dalam Sulistia G. Ganiswarna: Farmakologi Dan Terapi Jakarta: Gaya Baru. P. 18, 22.

M.

Wien Winamo, Dian Sundari. Dea I. Pramita. 1993. Beberapa Informasi Penelitian Khasiat Keamanan Dan Fitokimia Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri Linn.). Warta Tumbuhan Obat Indonesia (Vol. 2 No. 4): 24 - 25

David Gusrizal. 2003. Meniran Si Pemecah Batu. Kompas (Sabtu, 21 Juni 2003): 10

http:// www.pdrhealth.com/drug info/Herbal-Med Herbs/h132. htm; 2003

http:// www.ayurveda.es/fiches techniaue profesionel. htm; 2003

http:// w w w. putramaja. tr ipod com/Tanaman Pengo batan2. ht m ; 200 3

http:, // www. hort. purdue. edu/newcrop/CropFactSheets/Phyllanthus h t m; 2003

ht tp://w w w. as iamaya. com/jam w isi/meniran phyllant hus ur inur ia. ht m ; 2 00 3


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus Niruri ) Terhadap Volume Urin Mencit Hiperurisemia

0 4 7

UJI TOKSISITAS EKSTRAK KLOROFORM DAN EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP LARVA Artemia UJI TOKSISITAS EKSTRAK KLOROFORM DAN EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach DAN PROFIL KROMA

0 0 5

UJI AKTIVITAS BEBERAPA SUBFRAKSI ETIL ASETAT DARI HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn.) TERHADAP REAKSI HIPERSENSITIVITAS KUTAN AKTIF.

1 7 13

Pengaruh cara pengeringan terhadap mutu herba meniran (Phyllanthus niruri LINN.) Influence of drying methods to quality of meniran herb (Phyllanthus niruri LINN.).

0 0 4

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK MENIRAN ( Phyllanthus niruri Linn. ) TERHADAP GASTROINTESTINAL MENCIT BALB C - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 28

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP HEPAR MENCIT BALB C - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 13

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri, L) TERHADAP GINJAL MENCIT BALB C - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

View of PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI EKSTRAK AIR HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn)

0 0 6

PENGUJIAN MUTU DAN PENETAPAN KADAR FILANTIN PADA EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN (PHYLLANTHUS NIRURI LINN)

0 0 6

127 KARAKTERISASI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn) DENGAN ANALISA FLUORESENSI

0 1 11