PENGARUH ROLE AMBIGUITY DAN ROLE CONFLICT TERHADAP KOMITMEN INDEPENDENSI AUDITOR INTERNAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

PENGARUH ROLE AMBIGUITT DAN ROLE CONFLICTTERHADAP KOMITMBN
TNDEPENDBNSI AUDITOR INTERNAL

Angga Prasetyo
Marsono
Universitas Diponegoro

ABSTRACT
This study aims to determine the influence of role conflict (role conflict) against the commitment

of internal auditors' independence, and lwtow the ffict of role ambiguity (role ambiguity) of
the Internal Auditor independence commitment. Data was collected through primary method iy
using a cluestionnaire. Then performed the data analysis that includes classical as,sumption test,
F tesl, l. test, and ona.lltsis o.f cofficient of determination (R2) To analyze using,Sp,S.S sofiware
version 16. Based on research result ^shows that role conflict has a signfficant nega.tive
ffict on
commitment to the independence of internal auditors, and role ambiguity (role ambiguity) has a
significant negalive e-ffect on commitment to the independence of internal auditors. While based
onsimultaneous test (Ftest), role conflict (role conflict) androle ambiguity (rote ambiguity) have
an influence on the commitment of internal auditor independence.
Keywords:professionalism, role conflict (role confiict), role ambiguity (rote conflict), commitment

to the independence of internal auditors.

PENDAHULUAN

Setiap organisasi pasti memiliki
tujuan, dan untuk mencapai tujuannya
tersebut setiap organisasi memerlukan sebuah

sistem pengendalian yang baik. pengendalian

American Accounting Association
(2000) dalam Abu Bakar et al (2006).
menjelaskan bahwa:

"Audit rs a sy,stematic process .for
obtaining and obiectively evaluate

tduan yang telah ditetapkan. Salah satu yang

the evidence relating to the assertians

about economic actions and events to
determine the level of compatibility
between these assertions with the
,specified criteria, and communicating

dilakukan yaitu adalah dengan melakukan

the results to interested parties. "

proses evaluasi atas kinerja efektifitas dan

Audit adalah suatu proses sistematik

efisiensi organisasi dalam beraktivitas, yang

untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti

dilakukan oleh orang atau sekelompok
orang yang kompeten dan memiliki sifat


secara objektif yang berhubungan dengan
asersi tentang tindakan dan peristiwa ekonomi

independensi yang tinggi yang disebut dengan

untuk menentukan tingkat kesesuaian antara

auditing.

asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan,

tersebut digunakan oleh para pimpinan untuk
memperoleh keyakinan mengenai pencapaian

Vorumer,'^il:i'fi['i1'3f',i#:TH

I A7

serta mengkomrmikasikan hasilnya kepada


dro keefektifan yang telah dilakukan dalam

pihak-pihak yang berkepentingan (American

pengawasan intern perusahaan (Manahan,

Accounting Association dalam Abu Bakar ef

2003).

Audit internal

a|.,2006).

Pada perkembangannya, audit tidak
hanya.,,'dilakukan' oleh-

pihak eksternal tetapi

juga oleh pihak internal. Setiap


merupakan

salah

satu fungsi dalam sebuah organisasi atau
perusahaan yang memberikan

nilai

tambah

perusahaan

bagi pencapaian tujuan perusahaan. Fungsi

bahkan sudah membentuk suatu fungsi audit

audit internal di dalam perusahaan antara lain


internal dalam sebuah departemen tersendiri.

membantu manajemen dalam memperkuat

Audit Internal (Auditing internal)

internal controlo memperbaiki kinerja, dan

Proses

menurut International Standards
Professional Practice

for

the

of Auditing Internal

mengurangi munculnya pelanggaran audit


(fraud audit) (Iman, 2009).

Pelaksanaan

(ISPPIA) adalah suatu kegiatan assurance

suatu audit diperlukan informasi yang dapat

dan konsultasi (consulting) yartg independen

diverifikasi, sejumlah kriteria yang

dan objektif yang dirancang untuk menambah

digunakan sebagai dasar pengevaluasian

nilai dan meningkatkan operasi suatu

informasi tersebut serta pelaksanaan audit


organisasi (ISPPIA dalam Ahmad dan Taylor,

dilakukan oleh orang yang kompeten

2009). Kegiatan-kegiatan tersebut membantu

dan independen. Setiap perusahaan

organisasi yarLg bersangkutan mencapai

membutuhkan

tujuantujuannya dengan niingevaluasi dan

perusahaan dapat mencapai tujuan auditing

memperbaiki efektivitas proses manajemen

internal tersebut (Monica, 2007).


risiko,

pengendalian,

dan tata kelola

dapat

Auditor internal

Objektivitas

dari auditor

akan

agffi

internal


(governance) melalui pendekatan yang terafur

tersebut dapat dilihat dari sikap auditor dalam

dan sistematik (Ahlawat dan Lowe, 2003).

bekerja. Sikap Auditor internal

haruslp^h

Audit internal membantu operasi

selalu sejalan dengan profesinya, yaitu profesi

organi sasi. Audit internal membantu organisasi

sebagai auditor terkait atas komitmen untuk

untuk mencapai tujuannya, melalui


suatu

selalu menjaga sikap independensinya harus

pendekatan yang sistematis dan teratur untuk

drjaga dari berbagai pengarutr dari dalam

mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas

maupun luar perusahaan. Sikap dari Auditor

pengelolaan risiko, pengendalian dan proses

internal tersebut tidak akan terganggu oleh

governance dengan tujuan untuk menentukan

berbagai pengaruh dari dalam maupun luar

kewajaran

dari data keuangan yang

E

I

dibuat

dengan memiliki suatu komitmen yang kuat

AMBtGutrv DAN R1LE coNFL'cI TERHADAP KoMITMEN INDEPENDENSI AUDlroR INTERNAL

4g I ffi#i#:"r",
I Universitas Diponegoro

terhadap apa yang dikerjakannya baik profesi

menuntut tanggung jawab yang semakin luas,

maupun jabatan.

atrditor internal harus rnemiliki wawasan yang

Komitmen seseorang terhadap

luas tentang kompleksitas organisasi modern.

profesinya maupun organisasi tempat ia

Lekatompesy (2003) dalam Faradina (2008)

bernaung sering kali menjadi isu yang sangat

mengemukakan konsep profesionalisme

penting dalarn dunia kerja saat ini. Bahkan

modern dalam melakukan suatu pekerjaan.

beberapa organisasi berani memasukkan

Penelitian tersebut mengemukakan bahwa

unsur komitmen sebagai salah satu syarat

profesionalisme berkaitan dengan dua aspek

untuk memegang jabatan atau posisi, hal ini

penting yaitu aspek struktural dan aspek sikap.

menuniukkan betapa pentingnya komitmen

Aspek struktural berkaitan dengan

dalam duria kerja modem (Mahriza, 2008).

dari pekerjaan seperti pembentukan sekolah

Sarna halnya dengan komitmen seorang

pelatihan, pembentukan asosiasi profesional

auditor harus tetap mengutamakan sikap

(seperti Asosiasi Auditor Internal-AAl), dan

komitmen terkait dengan

kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan

profesi auditor

itu

independensi

sendiri. Objektivitas

yang dimiliki oleh seorang Auditor internal

bagian

dengan pembentukan j iwa profesionalisme.

Seorang auditor internal selain harus

dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah

memiliki sikap profesionalisme juga

satunya adalah dengan menghasilkan output

memiliki sikap komitmen independensi akan

dan outcome yang bebas dari pengaruh pihak

tugas dan kewajibannya di dalam perusahaan.

manapun. Objektivitas Auditor internal juga

Sikap komitmen independensi

mengandung pengertian bahwa seorang

adaptasi antara sikap komitmen organisasi

Auditor internal tidak diharapkan harus berada
dibawah tekanan dari pihak manajemen dalam

yang dimiliki seseorang dengan sikap
independensi dari profesi auditor internal

melakukan pekeri aannya.

(Ahmad dan Taylor, 2009).

harus

merupakan

menyatakan

Independensi merupakan hal penting

bahwa persyaratan profesional yang dituntut

ketika dihadapkan pada situasi dan kondisi

dari auditor independen adalah orang yang

adanya tarik-menarik berbagai kepentingan

memiliki pendidikan dan pengalaman
berpraktik sebagai auditor independen.

pada satu atau lebih objek tertentu yang

Mereka tidak termasuk orang yang terlatih

atau pemberi pendapat agar

untuk atau berkeahlian dalarn prof'esi atau

pada kepentingan kelompok atau subiek

jabatan lain. Untuk dapat menjalankan

tertentu. Padahal seharusnya, pengambil

perannya sebagai auditor internal yang

keputusan atau pemberian pendapat harus

SA Seksi 161 (2001)

berusaha memengaruhi pengambil keputusan

Vorume

terpengaruh

r,'^il5',fi['i1t3?i',i#:Ti3

! uq

dilakukan secara bebas tanpa terikat dan

,

Athanasios ef al (2004) mengindikasi-

tanpa dipengaruhi pihak manapun terutania

kan bahwa konflik peran (role

karena adanya kepentingan umum dan
bersama dari semua komponen dan pihak

dapat terjadi ketika seorang individu harus

berinteraksi dengan kelompok-kelompok

yang terlibat baik secara langsung maupun

atau individu yang berbeda (misalnya, partner

tidak langsung (Budyaningsih, 20Aq.

audit, anggota kelompok orang itu) dalam hal

Pembahasan mengenai independensi seorang

harapan-harapan

auditor memiliki penjelasan yang

sangat

dengan prinsip atau etika dari individu yang

penting dan pemahaman yang mendalam.

bersangkutan. Posisi fundamental dari peran

Sorotan masyarakat terhadap profesi akuntan

auditor internal dapat merrciptakan penolakan

sangatlah besar sebagai dampak beberapa

atas kemampuan mereka terhadap komitmen

skandal perusahaan besar dunia seperti Enron

dalam mempertahankan independensi. Peran

dan WorldCom yang melibatkan para akuntan

auditor

(Asikin, 2006). Budi (2010) menyatakan

konflik peran. Konflik peran seperti itu dapat

bahwa akuntan seringkali dihadapkan pada

berasal dari potensi pertentangan arfiara peran

situasi adarrya dilema yang menyebabkan

pengawasan audit dan peran jasa konsultasi

dan memungkinkan akuntan tidak dapat
independen. Konflik audit ini juga akan

manajemen,

berakibat pada ancaman sikap independensi

internal dan tuntutan manajemen organisasi

yang dimiliki seorang auditor dalam bekerja,

mereka (Ahmad dan Taylor, 2009). Konflik

terutama yang dialami oleh Auditor internal

peran auditor internal

yarlg bekerja melakukan pekerjaan audit

dari lingkungan pekerjaan auditor

internal bagi perusahaan. Ancaman sikap

bersangkutan.

independensi yang akan diterima Auditor

yang selalu

conflict)

bertentangan

ini sangat melekat akan munculnya

serta perbedaan

potensial

antara petunjuk etika profesional auditor

ini

dapat tercipta
yang

Dalam bekerja, auditor internal juga

dapat

harus mempertang gungi awabkanpekerj aanny a

auditor tersebut

tersebut pada pihak manajemen perusahaan

maupun dari luar diri atau lingkungan dimana

karena mereka direkrut oleh perusahaan untuk

Auditor internal tersebut bekerja. Beberapa

bekerja di dalam perusahaan. Namun di sisi

ancaman terhadap komitmen independensi

lain, ada beberapa auditor internal yang juga

yang dialami oleh auditor internal

salah

merangkap menjadi salah satu dari pihak

satunya adalah ancaman konflik peran (role

manajemen perusahaan. Sehingga auditor

cofficl).

internal memiliki peran ganda yang salah

internal sangat beragam. Ancaman
muncul dari dalam

diri

l50lHlf##Sf,o"^*''GU|TYDANRotE1)NFL!'TTERHADAPKoMTTMENTNDEPENDENSTAUDTToRTNTERNAL

I

UniversitasDiponegoro

satu peranannya adalah sebagai pekerja dari

peran yang 'menjadi ancaman independensi,

perusahaan dimana ia bekerja (Hastuti, 2003).

ambiguitas peran juga dapat mengancam

Auditor internal diminta untuk tetap

independensi auditor internal. Sedangkan

dari

manajemen perusahaan

ambiguitas peran berhubungan erat dengan

agff segala keputusan yang diambilnya tidak

ketidakpastian atas tugas yang dikerjakan,

oleh perusahaan, tetapi

bagaimana cara 'untuk bersaing dalam

pada saat yang sama kebutuhan mereka

memprioritaskan pekerjaan, dan bagaimana

tergantung kepada perusahaan karena fee

cara melakukan yang terbaik dalam pekerjaan

yang diterimanya berasal dari

yang dibutuhkan (Beauchamp

independen

clapat ,dipengaruhi

perusahaan,

e/

al,

2002).

sehingga seringkali auditor internal berada

Ambiguitas peran atau kurangnya kejelasan

dalam situasi dilematis. Hal ini akan berlanjut

peran dapat menciptakan ketegangan kerja

jika hasil temuan auditor tidak sesuai dengan

yang dapat mengurangi kemampuan auditor

harapan perusahaan, sehingga menimbulkan

internal dalam mempertahankan komitmen

konflik audit (Burnaby et al, 2009). Konflik

independensi profesional yang kuat. Ahmad

audit ini akan berkembang menjadi

sebuah

dan Taylor (2009) mengindikasikan bahwa

dilerna konflik peran ketika auditor diharuskan

kondisi kompleksitas dan perubahan dalam

yatlg

bertentangan

lingkungan operasi auditor internal, termasuk

dengan independensi dan integritasnya dengan

teknologi dan kompleksitas peraturan dan

imbalan ekonomis yang mungkin terjadi

perubahan, telah menjadi semakin kondusif

membuat keputusan

atau tekanan

di sisi lainnya (Kwon,

2004).

Auditor secara sosial juga bertanggung jawab

untuk menciptakan timbulnya

ambiguitas

peran.

kepada masyarakat dan profesinya daripada

Berbagai riset terdahulu telah

mengutamakan kepentingan dan pertimbangan

menunjukkan hubungan signifikan antara

pragmatis pribadi atau kepentingan ekonomis

konflik peran dan ambiguitas peran terhadap

semata.

situasi dari berbagaijenis bisnis. Kalbers (2008)

AhmaddanTaylor et al (2009) menyata-

menemukan bahwa variasi konflik peran dan

kan bahwa dalarn peran audit, auditor internal

ambiguitas peran berpengaruh secara negatil'

harus tetap independen dari manajemen

atas situasi bisnis dalam otonomi, jabatan

dengan tidak membawahi penilaian mereka

pekerjaan, dan pelaksanaan pekerjaan dari

kepada manajemen dalam hal audit. Sikap

auditor. Beauchamp (2002) mengindikasikan

independen yarlg telah lama melekat dalam

bahwa konflik peran dan ambiguitas peran

etika auditor akan dapat mencegah konflik

memiliki pengaruh positif terhadap intensitas

peran yang berkepanjangan. Selain konflik

seseorang untuk pindah dari satu pekerjaan

zoii',i+il'ioi I

JurnalAkuntansi&Auditing
Vorume 7/No. 2/tvrEr

I

<
I1 51

ke pekerjaan yang lain (turnover). Sedangkan

role ambiguity berkaitan terhadap komitmen

untuk penelitian yang dilakukan oleh Ahmad

independensi auditor dengan auditor internal

dan Taylor (2009) mengungkapkan bahwa

sebagai subjeknya. Selain hal tersebut, juga

konflik peran dan ambiguitas peran merniliki

terdapat beberapa

hubungan negatif signifikan berhubungan atas

menarik yang terjadi, yaitu adanya perbedaan

komilmen,rindependensi Auditor internal atas

mengenai hasil penelitian terdahulu mengenai

organisasi profesinya.

yang

efek dari role ambiguity dan role conflict
yang terjadi di berbagai organisasi maupun

dilakukan di Indonesia diantaranya terdapat

perusahaan. Perbedaan-perbedaan tersebut

penelitian yang dilakukan oleh Ghozali dalam

tampak pada penelitian yang dilakukan oleh

Trisnaningsih (2010) yang menemukan bahwa

Ahmad dan Taylor (2009) rnengungkapkan

adanya pengaruh langsung konflik peran dan

bahwa konflik peran dan ambiguitas peran

ambiguitas peran terhadap kepuasan kerja,

memiliki hubungan negatif

keinginan berpindah dan kinerja kerja yang

berhubungan atas komitmen independensi

sering dihadapi auditor. Sedangkan

pada

auditor internal atas organisasi profesinya.

penelitian yang dilakukan oleh Sumarno

Sedangkan pada penelitian yang dilakukan

(2009) menemlrkan bahwa tidak terdapatnya
hubungan yang signifikan antara konflik peran

oleh Sumarno (2009) yang menemukan
bahwa tidak terdapatnya hubungan yang

dan komitmen organisasional. Penelitian yang

signifikan antara konflik peran dan komitmen

dilakukan oleh Ghozali (2006) dan Sumarno

organisasional auditor eksternal. Atas dasar

(2009) ini mengambil sampel auditor eksternal

literatur inilah penelitian

yang bekerja dalam KAP. Atas dasar literatur

kembali.

Pada beberapa penelitian

fenomena-fenomena

signifikan

ini

dilakukan

inilah penelitian ini akan dilakukan dengan

Berdasarkan latar belakang penelitian

auditor internal atau staf audit internal yang

yang telatr dijelaskan pada bagian sebelumnya,

bekerja dalam perusahaan sebagai subjeknya.

terdapat beberapa pokok permasalahan yang

Penelitian

ini akan menguji

kembali

dapat diidentifikasi sebagai berikut

pengaruh konflik peran, dan ambiguitas peran

:

1. Apakah terdapat

pengaruh

terhadap komitmen independensi dari profesi

konflik peran terhadap komitmen

auditor internal, berdasarkan penelitian yang

independensi auditor internal, dan

telah dilakukan olehAhmad dan Taylor (2009).

Alasan mengapa penelitian

ini

menarik

2. Apakatr terdapat
ambiguitas peran

pengaruh
terhadap

untuk diteliti kembali adalah karena masih

komitmen independensi auditor

terbatasnya penelitian tentan g role conflict dan

internal.

DAN

lsz

RotE
',NFL,'TTERHADAP

l d;#:"#:_^::'"''"

K.MTTMEN TNDEPENDEN'TAUDTT.R TNTERNAL

Tujuan penelitian ini adalah

nambah pengetahuan

:

l. Untuk mengetahui

pengaruh

pembaca

dan dapat pula dijadikan referensi

konflik peran terhadap kornitmen

di masa yang akan datang.

independensi auditor internal, dan

2. LJntuk mengetahui penganrh
ambigtritas peran terhadap

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

komitmen independensi auditor

Landasan Teori

internal.

Tbori Peran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat

Teori peran menggirmbarkan interaksi

sosial yang diterapkan oleh individu dalam

:

l. Manfaat penelitian ini
penulis adalah sebagai

bagi
sarana

suatu lingkungan berdasarkan kebudayaan

yang berlaku. Teori peran (role

theory)

untuk memperdalam pengetahuan

menyatakan bahwa individu yang berhadapan

khususnya pada topik yang diteliti

dengan tingkat konflik peran dan ambiguitas

mengenai

2.

TINJAUAN PUSTAKA DAN

konflik peran

dan

peran yang tinggi akan mengalami kecemasan,

arnbiguitas peran Auditor internal

menjadi lebih tidak puas dan melakukan

dan

pekerjaan dengan kurang efektif dibanding

pengarukurya

terhadap

komitmen untuk independensi

individu lain (Rizzo, et.

Auditor internal, sehingga

Ayuning,2009).

dapat

diperoleh gambaran

mengenai

kesesuaian mengenai

fakta

al,

1977 dalam

Individu akan mengalami konflik

di

dalam dirinya apabila terdapat dua tekanan

lapangan dengan permasalahan

atau lebih yang terjadi secara bersamaan yang

tersebut.

ditunjukkan pada diri seseorang. Terjadinya

Penelitian

ini

bermanfaat

diharapkan dapat

untuk

konflik pada setiap individu

disebabkan

memahami

karena individu tersebut harus menyandang

kondisi yang dapat menimbulkan

dua peran yang berbeda dalam waktu yang

situasi konflik peran dan ambigui-

sama (Ayuning, 2009).

tas peran sehingga seorang Audi-

tor internal dapat mempertahankan sikap independensi akan etika

3.

Konflik Peran (Role ConflicQ

Menurut Efendi

(201

0)

konflik

profesinya dalam bekerj a.

sebagai suatu proses yang mulai bila satu

ini

diharapkan dapat

pihak merasakan bahwa suatu pihak lain

memberikan manfaat dengan me-

telah mempengaruhi secara negatif, atau akan

Penelitian

Vo,ume

r,'^if?',fi[115li

i#1,l3S

I

I

s3

ini

segera mempengaruhi secara negatif, sesuatu

auditor

yang diperhatikan pihak pertama. Konflik

konflik peran. Konflik peran seperti itu dapat

dapat nrerupakan masalah yang serius dalam

berasal dari potensi pertentangan antaraperan

itu rnungkin tidak

pengawasan audit dan peran jasa konsultasi

menimbulkan kematian suatu perusahaan

manajemen, serta perbedaan potensial antara

tct.,pi p*.l"i .l",p;i i;^.-;.ugikan kinerja suatu

petunjuk etika profesional auditor internal

organisasi maupun mendorong kerugian bagi

dan tuntutan manajemen organisasi mereka

banyak karyawan yang baik. Semua konflik

(Ahmad dan TayloE 2009).

setiap organisasi. Konflik

sangat melekat akan munculnya

tidaklah buruk, konflik mempunyai sisi-sisi

Ahmad dan Taylor (2009) berpendapat

yang positif maupun negatif. Konflik peran

bahwa lingkungan organisasi mempengaruhi

adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih

ekspektasi individu tentang perilaku peran

anggota-anggota atau kelompok (dalam suatu

mereka. Ekspektasi

organisasi/perusahaan) yang harus membagi

nofina atau tekanan untuk bertindak dengan

sumber daya yang terbatas atau kegiatan-

cara tertenftr. Ekspektasi dapat berasal dari

kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa

peran dirinya sendiri, orang-orang yang

mereka mempunyai perbedaan status, tujuan,

memegang jabatan penting, masyarakat dan

nilai atau persepsi (Budyaningsih, 2008).

orang lain yang menanyakan tentang peran.

B eberapa

ancaman terhadap komitmen

independensi yang dialarni

oleh

ini

melibatkan noffna-

Untuk auditor internal, ekspektasi dapat

auditor

dibentuk oleh dewan direktur, supervisor,

internal salah satunya adalah ancaman konflik

atau rekan kerja profesional yang bergantung

coffict). Athanasios e/ al QA}a)
mengindikasikan bahwa konflik peran (role

pada kinerja kerja auditor internal. Individu

conflict) dapat terjadi ketika seorang individu

ekspektasi yang saling bertentangan mengenai

harus berinteraksi dengan kel ompok-kelompok

peran penting auditor internal tersebut. Karena

atau individr-r yang berbeda (rnisalny a, partner

seorang individu secara bersamaan menduduki

audit, anggota kelompok orang itu) dalam hal

beberapa peran sosial, maka ada beberapa

harapan-harapan yang selalu bertentangan

kemungkinan bahwa peran yang berbeda-beda

dengan prinsip atau etika dari individu yang

dapat mengakibatkan peran yang menentang

bersangkutan. Posisi fundamental dari peran

salah satu persyaratan

auditor internal dapat menciptakan penolakan

yang dialami auditor internal. Ahmad dan

atas kemampuan mereka terhadap komitmen

Taylor (2009) menunjukkan situasi yang

dalam mempertahankan independensi. Peran

seperti

peran (role

atau entitas yang berbeda dapat membentuk

DAN ROLE coNFLtcrrERHADAP

l54l dr.fjirtjl:f:to*ilGutry
I

Universitas Diponegoro

di antara peran social

ini sebagai definisi konflik peran.

KoMTTMEN TNDEPENDENSTAUDTToR TNTERNAL

Ambiguitas Peran (Role Ambiguity)
Lawrence et.

al. (2008)

pengendalian internal."

menyatakan

(3) Authortty.Dimensi " Author ity",auditor

bahwa ambiguitas peran berhubungan dengan

internal menanyakan apakah mereka

kurangnya keyakinan bahwa seorang karyawan

mengerti dengan baik otoritas mereka

merasakan tentang tanggung jawabnya dan

dalam kaitannya dengan rnereview

wewenang dalam perusahaan. Ambiguitas

dan mengomentari laporan dari para

peran berkaitan dengan ketidakpastian tugas

manajer

yang harus dikerjakan, bagaimana kompetensi

organisasi bertanggung jawab untuk

tugas harus diprioritaskan, dan bagaimana

otorisasi pembayaran dana; meninjau

cara terbaik melaksanakan tugas-tugas yang

transaksi yang disetujui

diperlurkan.

eksekutif dan akhimya, memiliki

Enam dimensi ambiguitas peran dari

di

dalam

tingkat

akses terhadap tindakan dewan direksi

auditor internal diusulkan dalam penelitian ini
dikembangkan dari "kata kunci" yang diambil

di berbagai tingkatan

(Sawyer dan Dittenhofer, 1996).

(4)

Responsibilities. Dimensi

ini

dari

dari ukuran unidimensional ambiguitas peran

"Responsibilities"

oleh Zaini et al (2009) adalah sebagai berikut

Guidelines. Dimensi "Guidelines" ini

untuk menentukan apakah auditor
internal tahu apa tanggung jawab

dikembangkan untuk menguji apak-

mereka adalah ketika pengendalian

ah auditor internal menerima

atau

internal dinilai dan ketika kesalahan

mengembangkan aspek-aspek yang

dan penyimpangan yang ditemukan.

ielas, misalnya, "Saya menerim a atau

Misalnya, "Saya tahu apa tanggung

mengernbangkan panduan yang jelas

jawab saya adalah ketika

di daerah berisiko tinggi."

pengendalian internal dinilai."

(I)

:

dikembangkan

sistem

(2) Task Dimensi dari "TctsB'berkembang

(5) Standards. Dimensi "standords" audi-

untuk menanyakan apakah auditor in-

tor internal, yang menanyakan apakah

ternal yang jelas tentang apa yang ha-

mereka jelas

rus dilakukan pada penilaian pengen-

dar sehubungan dengan

dalian internal, dan apa yang harus di-

kelemahan pengendalian internal, pen-

lakukan ketika melakukan kesalahan,

emuan penemuan kesalahan dan pe-

penyimpangan dan kelemahan yang

nyimpangan. Sebagai contoh, "Tidak

ditemukan. Sebagai contoh, 'oSaya se-

ada keraguan tentang apa yang standar

lalu jelas tentang apa yang harus di-

audit internal ingin saya lakukan sehu-

IAkukan sehubungan dengan penilaian

bungan dengan penemuan kelemahan

Vorume

dari ekspektasi

stan-

penemuan

r,'^il5ifi['i1'3ii',i#:'H

I I ss

peng end alian internal

.

"

dan penyimpangan. Sebagai contoh,

(6) Time. Dimensi waktu ini dikembang-

"Saya percaya waktu saya terbagi den-

kan untuk bertanya apakah auditor in-

gan baik dalam tugas-tugas pengendal-

temal percaya bahwa waktu mereka

ian internal mengevaluasi kelemahan.

telah dibagi tugas dengan baik dalam

Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir penelitian secara

mengevaluasi kelemahan pengendal-

ian internal, menyelidiki kesalahan

"

teoritis digambarkan sebagai berikut:

Gambar L Kerangka Pikir Teoritis

KOMITMEN
INDEPENDENSI

AUDITOR INTERNAL
KONFLIK PERAN

Surnber : dikembangkan untuk penelitian ini
Pengem bangan Hipotesis

Standard) tidak menyebabkan auditor internal

Hubungan ontara Ambiguitas Peran

merasakan komitmen independensi mereka

i

melemah, akan tetapi dalarn subbidang yang

berhubungan

lainnya (Guidelines dan Time) memiliki

dengan kurangnya keyakinan bahwa seorang

pengaruh terhadap komitmen independensi.

karyawan merasakan tentang tanggung

Berdasarkan alasan tersebut, hipotesis yang

jawabnya dan wewenang dalam perusahaan

dapat dikembangkan adalah

(Lawrence et a1,2008). Oleh karena itu, untuk

Hipotesis

de ngan Ko

ndtmen Indep

e

ncl ens

Ambiguitas peran

I (Hl)

:

:

Ambiguitas peran ber-

menilai peran dari profbsi internal auditor itu

pengaruh negatif terha-

apakah terdapat unsur ambiguitas atau tidak,

dap Komitmen Indepen-

internal auditor diminta untuk menyatakan

densi

tingkat kejelasan yang mereka alami dalam
nrc'laksanakan berbagai aspek dari

pekerjaan Hubungan antara Konflik peran dengan

mereka. Hasil penelitian Ahmad et al.

tentang ambiguitas peran

menjelaskan

bahwa ambiguitas peran dalam
subbidan

56

I

beberapa

g (, uthority, Task, Responsibilities,
DAN

t

(2009) Komitmen Independensi

g#**:_|"::'"'*

Dalam penelitian Ahmad dan Taylor

(2009) peran kontemporer auditor internal

telah menjadi semakin dipengaruhi

RotE
''NFL.'TTERHADAP

K'MTTMEN TNDEPENDEN.TAUDTT'R TNTERNAL

oleh

konflik dan ambigraitas. Elemen dalam peran

menggunakan skala Likert 5'poin, yaitu angka

auditor internal dapat berdampak negatif pada

I

kemampuan mereka unfuk melaksanakan

Setuju), angka

fungsi mereka, termasuk

kemampuan

(Setuju), dan angka 5 (Sangat Setuju). Jawaban

untuk menggunakan independensi. Hal itu

dari responden digunakan untuk menentukan

dikemukakan dalam penelitian Ahmad dan

Taylor (2009) bahwa nilai pekerjaan utama

tingkat komitmeir independensi seorang
auditor internal, yaitu tingkat komitmen

auditor internal memiliki komitmen pribadi

independensi rendah untuk jawaban pada

(Sangat Tidak Setuju), angka

3

Z

(Tidak

(SedangA{etral), angka 4

untuk melatih iridependensi, dipengaruhi
oleh sifat dan sejauh mana konflik dan

independensi tinggi untuk jawaban pada skala

ambiguitas peran mereka. pada penelitian

tinggi.

skala rendah dan sebaliknya tingkat komitmen

Ahrnad dan Taylor (2009) rentang konflik
peran menjelaskan bahwa Berdasarkan alasan

tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan
adalah

Ambiguitas peran

berhubungan

dengan kurangnya keyakinan bahwa seorang

:

Hipotesis 2 (H2)

Ambigaitas Peran (Rote Ambigufu)

: Konflik

peran

berpen-

karyawan merasakan tentang tanggung

terhadap

jawabnya dan wewenang dalam perusatraan

komitrnen Independensi

(Lawrence et al,200S). Oleh karena itu" untuk

garuh negatif

menilai peran dari profesi internal auditor itu

METODA PENELITIAN

apakah terdapat unsur ambiguitas atau tidak,

Variabel Penelitian dan Definisi

internal auditor diminta untuk menyatakan

Operasional

tingkat kejelasan yang mereka alami dalam

Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari komitmen

mereka. Item pertanyaan yang mewakili

independensi internal auditor sebagai variabel

variabel ambiguitas peran dalam penelitian

dependen dan beberapa variabel independen

yaitu profesionalisme auditor internal, role

ini menggunakan lima poin skala Likert,
I menunjukkan ambiguitas terbesar dan 5

conflict, dan role ambiguity.

menunjukkan sedikitnya ambiguitas. Dimensi

melaksanakan berbagai aspek dari pekerjaan

pertanyaan ambiguitas peran
Variobel Dependen

Variabel komitmen

terdiri (l)

Guidelines, diwakili oleh lima item; (2) Task,
independensi

yang diwakili oleh empat item; (3) Authority,

dalam penelitian in,i diukur dengan instrumen

diwakili oleh tiga item; (4) Responsibilities,

yang terdiri dari 10 item pertanyaan

diwakili oleh tiga item; (5) Standard, diwakili

dan

Vorumer,'^ll"rnHHf"i#:TH

| $7

oleh tiga item; dan (5) Time, diwakili oleh tiga

manajemen sehubungan dengan pelaporan

item.

kesalaharu kelemahan

Variabel ambiguitas peran dalam
penelitian ini diukur dengan instrumen

juga tinggi. Kompleksitas dalam transaksi
bisnis dapat menyebabkan prosedur kerja

yang terdiri dari

2l

item pertanyaan

dan

perusahaan

dan penyimpangan

dan praktik kadang-kadang

menggrmakan skala Likert 5 poin, yaitu angka

menyimpang dari praktik standar profesi.

I

(Tidak

Dengan demikian, dimensi "konflik peran" ini

(SedangAtretral), angka

dikembangkan untuk menguji apakah internal

(Sangat Tidak Setuju), angka

Setuju), angka

4

3

(Setuju), dan angka

Jawaban

5

2

(Sangat Setuju).

dari responden digunakan untuk

auditor mengalami konflik antara tuntutan
organisasi dan profesi.

menentukan tingkat ambiguitas peran seorang

Variabel konflik peran dalam penelitian

auditor internal, yaitu tingkat ambiguitas peran
rendah untuk jawaban pada skala rendah dan

ini diukur dengan instrumen yang terdiri dari
I I item pertanyaan dan menggunakan skala

sebaliknya tingkat ambiguitas peran tinggi

Likert 5 poin, yaitu angka 1 (Sangat Tidak

untuk jawaban pada skala tinggi. Variabel

Setuju), angka

ambiguitas peran diukur dengan menggunakan

(SedangA{etral), angka 4 (Setuju), dan angka

instrumen yang dikembangkan oleh Ahmad

5

dan Taylor (2009). Instrumen ini terdiri atas

diukur dengan menggunakan instrumen yang

enam dimensi faktor penyebab ambiguitas

dikembangkan oleh Rjzzo et al.(1g70) yang

peran yaitu Gui,deliness, Task, Authority,

telah direplikasi oleh Zaini et al. (2007).

2 (Tidak

Setuju), angka

3

(Sangat Setuju). Variabel konflik peran

Responsibilities, Standards, dan Time.

Populasi dan Sampel

Konflik Perttn (Role Conflict)

Populasi dari penelitian

Konllik peran terjadi ketika kelompok-

ini

adalah

internal auditor dalam perusahaan berskala

kelornpok yang berbeda atau orang-orang

besar yang berada

dengan siapa seorang individu

harus

sekitarnya. Metode dalam penentuan sampel

berinteraksi (misalnya, keluarga, anggota

menggunakan stratified random sampling

kelompok orang it.r) terus harapan-harapan

dengan persyaratan sampel auditor dari

yang saling bertentangan tentang tingkah
laku individu (Athanasios et al, 2004).

perusahaan-perusahaan berskala besar yang

Dalam lingkungan audit internal, terdapat

Langkah-langkah

probabilitas tinggi untuk mengabaikan standar

dengan menentukan perusahaan

etika profesional dan menyetujui permintaan

menengah dan besaruntuk di ambil sarnpelnya,

berada

di kota Semarang dan

di kota Semarang dan sekitarnya.
yang dilakukan adalah

PENGARUH RALE AMBIGUTYDAN ROLE CONFT|CTTERHADAP KOMITMEN INDEPENDENSIAUDITOR INTERNAL

158

Angga Prasetyo

I

Marsono
Universitas Diponegoro

skala

lalu kuesioner diberikan kepada auditor penelitian ini menggunakan' model regresi
internal yang berada di perusahaan tersebut seperti berikut:
COIN : Fs * Fr Prof * Fz ^RC + prRA * 1t
secara acak.
COIN : Fo * Fr Prof + Fz RC + frR'{ * p
Analisis Data

Keterangan:

-.i,-1! l( .:r: : Dalam penelitian kali ini penulis akan COIN

:

komitmen independensi internal

menguji hipotesis dengan menggunakan auditor
analisis regresi dengan dibantu aplikasi

SPSS Prof

16. Namun sebelum melakukan pengujian RC

hipotesis perlu dilakukan beberapa
pendahuluan antara

konflik peran (role conflict)
: ambiguitas peran (role ambiguity)

lain uji validitas dan

reliabilitas, serta uji asumsi klasik yang

terdiri

dari uji multikolinieritas, uji normalitas
uj

uji RA

Profesionalisme

dan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Berganda

Model persam€mn regresi dari hasil

i heteroskesdastisitas.
Untuk mengetahui pengaruh

persepsi

analisis dataadalah sebagai berikut:

keadilan organisasi terhadap sikap auditor,
Tabel

I Persamaan Regresi
Coefficients"

Unstgndordized Standordized

,1-,,,-^ ---!z-. .lt-,r-.,.

collinearity statistics
sig.
cofficients coefJtcients t
Tolerunce VIF
B
Beto
Std Error
(Constant) 67.297 1.826
36.852 .000
lxt
1.317
.760
-.679 -9.741 .000
-.368
.038
1.317
-.346 -4.967 .000
.760
-.623
x2
.125

Model

a. Dependent Variable:. Y

Sumber : Data diolah

: a* blxl + b2X2 + e
yang akan diukur persamaan regresi yang COIN : 67,297 - 0,368 RA - 0,623 RC
Dalam penelitian ini variabel Y

digunakanadalah unstandardizedcofficients. Keterangan:

COIN : komitmen independensi
data
internal auditor
dengan bantuan program SPSS 16, didapatkan
: konflik peran (role conflict)
bl _ -0,368 dan b2 : -0,623 sehingga RC
: ambiguitas peran (role
RA
didapatkan model persamaan regresi akhir
ambigaity)
sebagai berikut:

Berdasarkan Tabel

I

hasil pengolahan

Vorume

r,'^lli'fi['iT3fi',i#:'1[3

I

r

59

Analisis Hipotesis

diterima. Dengan demikian, dapat dinyatakan

Pengujian Hipotesis Pertama (HI)

Hipotesis pertama menguji apakatr

juga batrwa konflik peran berpengaruh
signifikan negatif terhadap komitmen

terdapat pengaruh ambiguitas peran auditor

independensi auditor internal. Ketika auditor

terhadap komitmen independensi auditor

mengalami konflik peran yang tinggi, pada

intemal. Hasil pada Tabel 4.12 menunjukkan

semua dimensi, maka komitmen independensi

bahwa nilai

t

hitung variabel ambiguitas

auditor internal akan menjadi rendah.

peran adalah -9,741 dan signifikan pada level
5oA. Selanjuttry&,

nilai beta

sebesar -0,368

Interpretasi Hasil

menunjukkan adanya hubungan negatif atau

Pengar uh Ambiguitas Peran terhadap

berlawanan antara variabel ambiguitas peran

Komitmen Independensi Auditor Internal

dan komitmen independensi. Oleh karena

itu,

dapat disimpulkan bahwa hipotesis

Berdasarkan hasil penelitian

di

atas

diketahui bahwa arnbiguitas peran memiliki

pertama (H1) diterima. Dengan demikian,

pengaruh negatif signiflkan

dapat dinyatakan bahwa ambiguitas peran

komitmen independensi auditor internal. Hal

memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap

ini negidentifikasikan bahwa arnbiguitas peran

komifinen independensi auditor internal.

yang semakin tinggi dapat menyebabkan

Ketika ambiguitas peran tinggi, pada semua

turunnya komitmen idependensi auditor

dimensi, maka komitmen independensi auditor

internal.

internal akan rendah.

Lawrence

et al (2008)

terhadap

menyatakan

b'ahwa anrbiguitas peran berhubungan dengan

Pengujian Hipotesis Ketiga (H2)

kurangnya keyakinan batrwa seorang karyawan
apakah

merasakan tentang tanggung jawabnya dan

terdapat pengaruh konflik dalam peran auditor

wewenang dalam perusahaan. Ambiguitas

internal terhadap komitmen independensi

peran berkaitan dengan ketidakpastian tugas

mereka. Dari tampilan Tabel 4.12 diketahui

yang harus dikerjakan, bagaimana kompetensi

t hitung 'rariabel konflik peran

tugas harus diprioritaskan, dan bagaimana

adalah -4,967 dan signifikan pada level

cara terbaik melaksanakan tugas-tugas yang

5%. Selanjutnya, nilai beta sebesar

diperlukan. Dengan ketidakpastian

Hipotesis kedua menguji

bahwa nilai

-0,623

tugas

menunjukkan adanya hubungan negatif

yang harus dikerjakan, maka karyawan akan

antara variabel konflik peran dan komitmen

cenderung menciptakan penolakan

independensi.

Oleh karena itu,

dapat

disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2)
DAN

160

kemampuan mereka terhadap komitmen

dalam

RotF

mempertahankan independensi.

K.MTTMEN TNDEPENDENSTAUDTT'R

''NFL''TTERHADAP

I rfrfl*"jtr__::'"''"

atas

TNTERNAL

ini

mendukung

auditor internal dapat menciptakan penolakan

penelitian yang dilakukan oleh Ahmad et al.

atas kemampuan mereka terhadap komitmen

(2009) yang menemukan beberapa fbktor yang

dalam mempertahankan independensi. Peran

mempengaruhi komitmen independesi auditor

auditor

internal yaitu ambiguitas peran. Hasil dari

konflik peran. Konflik peran seperti itu dapat

penelitiannya menemukan bahwa ambiguitas

berasal dari potensi' pertentangan antara peran

peran secara signifikan

pengawasan audit dan peran jasa konsultasi

Hasil penelitian Penelitian

mempengaruhi

komitmen independensi dari auditor internal.

ini sangat melekat akan

munculnya

manajemen, serta perbedaan potensial antara

petunjuk etika profesional auditor internal
dan tuntutan manajemen organisasi mereka

Pengaruh Konflik Peran terltudap
Ko mitmen

I n dependensi Auditor Internal

Berdasalkan hasil penelitian

(Ahmad,2009).

di atas

Penelitian

ini

mendukung hasil

diketahui bahwa konflik peran memiliki

penelitian yang dilakukan oleh Ahmad et al.

pengaruh negatif signifikan

terhadap

(2009) yang menemukan beberapa faktor

komitmen independensi auditor internal. Hal

yang mempengaruhi komitmen independesi

ini rnengidentifikasikan bahwa konflik

peran

auditor internal yaitu konflik peran. Hasil

yang semakin meningkat dapat menyebabkan

dari penelitiannya menemukan bahwa konflik

turunirya komitmen idependensi auditor

peran secara signifikan mempengaruhi

internal. Konflik itu mungkin tidak

komitrnen independensi dari auditor internal.

menimbulkan kernatian suatu perusahaan
tetapi pasti dapat merugikan kinerja suatu

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data, maka

organisasi rnaupun mendorong kerugian bagi

banyak karyawan yang baik. Semua konflik

dapat diperoleh beberapa simpulan

tidaklah buruk, konflik mempunyai sisi-sisi

penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

yang positif maupun negatif.

l.

Ambiguitas peran

atas

(role ambiguity)

Konflik peran (role conflict)

dapat

berpengaruh negatif signifikan terhadap

terjadi ketika seorang individu

harus

komitmen independensi auditor internal.

berinteraksi dengan kelompok-kelompok
atau individtr yang berbeda (misalnya, partner
audit,, anggota kelompok orang

harapan-harapan

itu) dalam hal

yang selalu

2.

Konflik peran (role coffict) berpengaruh

negatif signifikan terhadap komitmen
independensi auditor internal.

Penelitian

bertentangan

ini

mempunyai

dengan prinsip atau etika dari individu yang

beberapa keterbatasan. Keterbatasan tersebut

bersangkutan. Posisi fundamental dari peran

antara lain

(l) Sampel yang digunakan

Vorume

r,'^ili',fi[11'Sf,i#:H

dalam

I

I

6l

penelitian ini adalah auditor dari perusahaan-

Practice and Theory, Vol. 23, No. 2,
pp. 147-158.

penrsahaan berskala besar yang berada di kota

Semarang dan sekitarny

a : (2) Pengambilan

sampel dilakukan dengan menggunakan

.rtratified rendom sampling,
kemungkinan

tidak dapat

sehingga

memberikan

gambaran populasi secara keseluruhan.

Ahma{ Z. danTaylor, D. 2009. "Commitment
to Independence by Internal Auditor:
The Effects of Role Ambiguity and
Role Conflict". Managerial Auditing
Journal, Vol. 24, No. 9, pp. 89%925.

Asikin, B. 2006. "Pengaruh

Profesionalisme Internal Auditor
Terhadap Peranan Internal Auditor
dalam Pengungkapan Temuan Audit".

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari

penelitian

Sikap

ini, maka dapat diberikan saran

sebagai berikut:

Jurnal Bisnis, Manajemen dan

l.

Ekonomf, Vol. 7, No. 3, pp. 792-810.

Auditor perusahaan perlu mengakaji, harapan akuntan agar dapat dicapai komitmen yang tinggi, terutama pada ambiguitas peran dan

2.

konflik peran.

Variabel yang dapat ditambahkan dalam

penelitian mendatang misalnya role
stress, Tenure

Auditor,

dan Tinte Budget

Pressure.

3.

Untuk penelitian mendatang perlu mempertimbangkan keterbatasan yang telatr
diungkapkan sehingga dapat memberikan

Athanasios ef at. 2004. Probabilitas, Variabel
Random, dan Proses Stokastik. Edisi
Ke 2. UGM. Yogyakarta

Bauer, J. C and Simmon P R. n.d. "Role
Ambiguity: A Review and Integration
of The Literature". Running Head:
Role Ambiguity: A Review. http://uuU
ucclermont. edu/-bauerj /DC P002 0.
pdf, diakses tang gal3 April 2010.
'

Beauchamp, M. R., Bray, S. R., Eys, M. A. and
Carron, A. V. 20A2. o'Role Ambiguity,

Role Efficacy, and Role Performance:
and Mediational
Relationships within Interdependent
Sport Teams". Group Dynamics:
Theory, Research, and Pracfice, Vol.
6, No. 3, pp.229-242.

konstribusi wawasan yang lebih bagus

Multidimensional

lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, N. 8., Abdul Rahman, A. R and
Abdul Rashid, H. M. 2006. "Factors

Influencing Auditor Independence:
Malaysian Loan Offi cers' Perceptions".
Managerial Auditing Journal, Vol. 20,
No. 8, pp. 804-822.

Burns, John S. and Walter H.G. 1992. "Stress
Factor, Role Conflict, Role Ambiguity
for Academic Department Chair".
American Educational Research
Association Conference, Ed 345630

"An Budyaningsih Nawangwulan, Agnes. 2006
"Variabilitas Tingkat Pelanggaran
Auditor
Auditor Terhadap Peratutan
Objectivity: In-House versus
Independensi"
(Skripsi), Program
Outsourcing". Auditing: A Journal of

Ahlawat, S. S. and Lowe J. D. 2003.

Examination

of

Internal

DAN

162l

d;tr*"#:r^::'"''"

RotE coNFLtcrrERHADAp

K.MTTT''EN TNDE'ENDENSTAUDTT.R TNTERNAL

Sarjana Ekstensi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro, Semarang

Budi, Sasongko. 2010. ..Internal Auditor
dan Dilema Etika,'. http:// www.
theAkuntan.Com, diakses tanggal 30
Mei 2010.

""""B"ffi$t,'P A., Abdolmohammadi,
M., Hass,
S., Gerrit, S. and Marco, A. 2009.
Usage of Internal Auditing Standards
by Compar,ries in The United States
, and Select European Countries,,.
Managerial Auditing Journal, yol. 24,
No. 9o pp. 835-860.

Damajanti, A.2003.'oHubungan antara
Mentoring dengan Ambiguitas peran,
Konflik Peran, Kesan Ketidakpastian
Lingkungatr, Kinerja, dan Niat pindah
di Lingkungan Auditor Junior (Studi
Kasus Pada KAp di Indonesia)".
Tbsis Tidak Dipublikasiknn, Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Effendi,

M. A. 2010. .,Risk Based

Internal Auditing',.
internq

I

au

com/...

ss.

./risk-based-internal-

audrting, diakses tanggal 30 April
2010.

Profesionalisme,

,

antara

Profesionalisme
Auditor dengan
Pertimbangan , Tingkat Materialitas
dalam Proses pengauditan Laporan
Keuangan". (Skripsi), progftrm
Sarj ana, Fakultas Ekonomi, Universitas
Diponegoroo Semarang.
Kalbers, Lawrence P. 2008. ..The Impact of
Exercised Responsibility, Experience,
Autonomy, and RoleAmbiguity on Job
Performance in Public Accounting',.
Managerial Auditing Journal, Vol. 19,
No. 3, pp. 378-393.
Koustelios, Athanasios., Theodorakis, N. and
Goulimaris, D. ZA}4...Role Arnbiguity,
Role Conflict and Job Satisfaction
Among Physical Education Teachers
in Greec e'o . The International Journal
of Educational Management, Vol. l g,
No. 2, pp.87-92.
Manahan, Thmpubolon. P. 2003. Manajemen
Keuangan: Konseptual, problem, dan
Studi Kasus. Ghalia Indonesia. Bogor

http://www.

ditindo ne s ia.w ordpre

Faradina, Siska. 2008.

Hastuti, dkk. 2003. I ,o'Hubungan

..pengaruh

'Monica, Citra. 2A07. "Hubungan persepsi
Auditor Internal atas Kode Etik dengan
Audit".
(Skripsi), Program Sarjana, Fakultas
Ekonomi, Universitas Widyatama,
Bandung.

Efektivitas Pelaksanaan

Komitmen

Organisasi dan pengalaman Kerja

Auditor Terhadap pertimbangan
Tingkat Materialitas" (Skripsi),

Program Sarjana Ekstensi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Diponegoro,
Semarang

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis trrfultivariat
dengan Program ,SP,S^S. 3d' Ed.
Semarang: Badan penerbit Universitas
Diponegoro.

Sawyer, L.B.o Dittenhofeq M. A. and Scheiner,
J. H. 2005. Sawyer 's Internal Auditing.

5'h Ed. The Institute

of

Internal
Auditors, Altamonte Springs, Florida.
Zain, Sumarno dkk. 2009. "Hubungan Antara
Role Conflict, Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasional Dan Intensi

Di

Kantor Akuntan publik".
Managerial Auditing padjajaran
University JournaL Vol. 7; No. 3, pp.
Keluar

792-810.

Vorumer,'rffingHf',i#:'H

I 163