S FIS 0804141 Bibliography

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hafizh, M. (2013). Evening Twilight dalam Astronomi. [Online]. Tersedia:
http://www.referensimakalah.com/2013/03.evening-twilight-dalamastronomi.html?m=1 [22 November 2012]
Anugraha, Rinto. (2012) Mekanika Benda Langit. Universitas Gadjah Mada
Arkanuddin, M. (2007). Modul Pelatihan Rukyatul Hilal (Observasi Bulan Sabit
Muda). [Online]. Tersedia:
http://dc396.4shared.com/doc/JPcaiNZN/preview.html [22 Juli 2013]
Bosscha Observatory. (2012). Modul Pelatihan Rukyatul Hilal (Observasi Bulan
Sabit

Muda).

[Online].

http://bosscha.itb.ac.id/en/component/46.html?task=view)

Tersedia:
[10

Oktober


2013]
Caldwell, JAR and Laney, CD. (2001). “First Visibility of the Lunar Crescent”,
African Skies, No. 5, p. 15-25.
Cucu, L. (2010). “Penentuan Awal Fajar Astronomi dan Akhir Senja Astronomi
Menggunakan Pengukuran Fotometri.” Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI:
tidak diterbitkan.
Djamaluddin, T. (2001). Re-evaluation of Hilaal Visibility in Indonesia.
LEMBAGA PENERBANGAN ANTARIKSA NASIONAL.
Djamaluddin, T. (2003). Pengertian dan Perbandingan Madzhab tentang Hisab
Rukyat dan Mathla’ (kritik terhadap Teori Wujudul Hilal dan Mathla’
Tiksna Bayu Ramadhan, 2014
Re-evaluasi kriteria visibilitas hilal di indonesia
Dengan menggunakan data pengamatan hilal
Di indonesia dan internasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

30

Wilayatul


Hukmi).

[Online].

Tersedia:

http://tdjamaluddin.files.wordpress.com/2012/01/tarjih-muhammadiyah2003-makalah.pdf [22 Oktober 2012]
Djamaluddin, T. (2011). Astronomi Memberi Solusi Penyatuan Ummat.
LEMBAGA PENERBANGAN ANTARIKSA NASIONAL.
Djamaluddin, T. (2011). Hisab dan Rukyat Setara: Astronomi Menguak Isyarat
Lengkap dalam Al-Quran tentang Penentuan Awal Ramadhan, Syawal, dan
Dzulhijjah.

[Online].

Tersedia:

http://tdjamaluddin.wordpress.com/2011/07/28/hisab-dan-rukyat-setaraastronomi-menguak-isyarat-lengkap-dalam-al-quran-tentang-penentuanawal-ramadhan-syawal-dan-dzulhijjah/ [22 Oktober 2012].
Hadi,


S.

(2008).

Wasiat

Setelah

Ujian.

[Online].

Tersedia:

http://syofyanhadi.blogspot.com/2008/07/wasiat-setelah-ujian.html?m=1
[22 November 2012]
Ilyas, M. (1998). “Limiting Altitude Separation in the New Moon’s First
Visibility Criterion”, Astron. Astrophys. Vol. 206, p. 133-135.
Lihan, F. (2012). Modul Pelatihan Rukyatul Hilal (Observasi Bulan Sabit Muda).

[Online]. Tersedia: http://pakarinfo.blogspot.com/2012/07/pengertian-hilalhisab-dan-rukyat.html?m=1) [10 Oktober 2013]
Odeh, M. (2005). “New Criterion For Lunar Crescent Visibility” Experimental
Astronomy (2004) 18: 39–64
Raharto, M. (1994). Catatan Perhitungan Posisi dan Pengamatan Hilal dalam
Penentuan Penampakan Hilal. Seminar Ilmu Falak di Planetarium dan
Observatorium Jakarta.
Tiksna Bayu Ramadhan, 2014
Re-evaluasi kriteria visibilitas hilal di indonesia
Dengan menggunakan data pengamatan hilal
Di indonesia dan internasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

31

Ramadhan, T.B. (2013). Re-Evaluasi Kriteria Visibilitas Hilal di Indonesia
dengan Menggunakan Data Pengamatan Hilal pada Tahun 1998 M-2011
M. Laporan Program Latihan Akademik pada FPMIPA UPI: tidak
diterbitkan.
Sudibyo, MM, Arkanuddin, M, dan Riyadi, ARS. (2009). “Observasi Hilal14271430 H (2007-2009 M) dan Implikasinya untuk Kriteria Visibilitas di
Indonesia”. Makalah pada Seminar Nasional: Mencari Solusi Kriteria

Visibilitas Hilal dan Penyatuan Kalender Islam dalam Perspektif Sains dan
Syariah, Observatorium Bosccha, 19 Desember 2009.
Utama, .J.A.,. (2013). “Konsep “Best Time” dalam Observasi Hilal Menurut
Model Visibilitas Kastner”. Makalah pada Seminar Nasional Penelitian,
Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri
Yogyakarta, 18 Mei 2013.
Utama, .J.A., dan Hilmansyah. (2013). “Penentuan Parameter Fisis Hilal sebagai
Usulan Kriteria Visibilitas di Wilayah Tropis”. Makalah pada Seminar
Nasional Fisika 2013 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang,
2013.
Utama, .J.A.,. (2013). “Ketinggian Minimum Hilal dengan Model Kastner:
Sebuah Justifikasi Ilmiah”. Makalah pada temu kerja tim hisab rukyat
Kemenag RI di Kota Batam Kepulauan Riau 19-21 Juni 2013.
Utama, .J.A., dan Siregar, S. (komunikasi pribadi). Usulan Kriteria Visibilitas
Hilal di Indonesia dengan Model Kastner. Artikel: tidak diterbitkan.

Tiksna Bayu Ramadhan, 2014
Re-evaluasi kriteria visibilitas hilal di indonesia
Dengan menggunakan data pengamatan hilal
Di indonesia dan internasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan