KEPGUB NO 488 TAHUN 2016
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR
488 TAHUN 2016
TENTANG
PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang
a.
bahwa ketentuan Pasal 29 Peraturan Pemerintah Nomor 79
Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, untuk menyusun
Kebijakan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta tentang Program Kerja Pengawasan
Tahunan Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Tahun 2016;
Mengingat
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 ten tang Administrasi
Pemerintahan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor· 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai
Daerah Otonom;
.
r
2
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor
Organisasi Perangkat Daerah;
41
Tahun
2007
tentang
10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan
Keuangan Gubernur Selaku Wakil Pemerintah di Wilayah
Provinsi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan
Keuangan Gubernur Selaku Wakil Pemerintah di Wilayah
Provinsi;
11. Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007
tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2015
tentang Kebijakan Pengawasan di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Tahun 2016;
14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2001
tentang Pelimpahan Pengawasan Fungsional Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Gubernur;
15. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
16. Peraturan Gubernur Nomor 196 Tahun
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat;
2014
tentang
17. Peraturan Gubemur Nomor 181 Tahun 2015 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
KEPUTUSAN
GUBERNUR TENTANG
PROGRAM
KERJA
PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI DAERAH
KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2016.
KESATU
Menetapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2016
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sampai dengan
Lampiran VII Keputusan Gubernur ini.
r
3
KEDUA
Program Kerja Pengawasan Tahunan sebagaimana dimaksud
pada diktum KESATU wajib dijadikan acuan dan pedoman
dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan oleh setiap lnspektorat
Pembantu Bidang dan Inspektorat Pembantu Wilayah.
KETIGA
Kegiatan Pengawasan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta dilakukan setelah diterbitkan Surat
Perintah Tugas Inspektur Provinsi Daerah Khusus lbukota
Jakarta untuk Inspektorat Pembantu Bidang.
KEEMPAT
Kegiatan
Pengawasan di
Lingkungan
Pemerintah
Kota
Administrasi dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
setelah diterbitkan Surat Perintah Tugas Inspektur Pembantu
Wilayah.
KELIMA
Mekanisme penerbitan Surat Perintah Tugas Inspektur Provinsi
dan Inspektur Pembantu Wilayah, sebagai berikut :
a.
Inspektur Pembantu Bidang/Pengendali Teknis mengajukan
konsep Surat Perintah Tugas Pengawasan kepada Inspektur
melalui Sekretaris, dengan melampirkan :
1. Program Kerja Pengawasan (PKP);
2. Program Pengawasan Tim (P2T);
3. Daftar Materi Pengawasan (DMP);
4. Program Kerja Perorangan;
5. Jadwal Kegiatan Pengawasan;
6. SDM pengawasan dengan pembagian peran masingmasing disesuaikan dengan jabatan fungsionalnya; dan
7. Renstra dan RKPD Tahun 2016 sebagai bagian dari
Data/Profil Gambaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang diperiksa terkait sasaran pemeriksaan dengan
mempertimbangkan risiko yang dihadapi oleh SKPD.
b. Ketua Tim lnspektorat Pembantu Wilayah mengajukan
konsep Surat Perintah Tugas Pengawasan kepada lnspektur
Pembantu Wilayah melalui Kepala Subbagian Tata Usaha,
dengan melampirkan:
1. Program Kerja Pengawasan (PKP);
2. Program Pengawasan Tim (P2T);
3. Daftar Materi Pengawasan (DMP);
4. Program Kerja Perorangan;
5. Jadwal Kegiatan Pengawasan;
6. SDM pengawasan beserta latar
formal dan fungsionalnya;
belakang pendidikan
7. Renstra dan RKPD Tahun 2016 sebagai bagian dari
Data/Profi! Gambaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang diperiksa terkait sasarah pemeriksaan dengan
mempertimbangkan risiko yang dihadapi oleh SKPD.
r
4
c.
Pengajuan konsep Surat Perintah Tugas sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, dilakukan oleh
Inspektur
Pembantu
BidangjPengendali
Teknis
pada
Inspektorat Pembantu Bidang dan Ketua Tim pada
Inspektorat Pembantu Wilayah, paling lama 7 (tujuh) hari
kerja sebelum bulan pengawasan yang diprogramkan;
d. SekretarisjKepala Subbagian Tata Usaha memproses usulan
Surat Perintah Tugas tersebut untuk ditandatangani oleh
Inspektur Provinsi dari Inspektorat Pembantu Bidang dan
Inspektur Pembantu Wilayah;
KEENAM
e.
Perpanjangan Surat Perintah Tugas hanya dapat dilakukan
dalam kondisi tertentu dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan mendapat persetujuan dari
Inspektur Provinsi danjatau Inspektur Pembantu Wilayah,
dengan terlebih dahulu membuat laporan pendahuluan; dan
f.
Terhadap Tim yang bertugas baik di Inspektorat Provinsi,
Kota Administrasi serta Kabupaten yang masih memiIiki
kewajibanjtanggungan Laporan Hasil Pengawasan (LHP)
yang belum selesai (maksimal 2 (dua) tidak diperkenankan
mengajukan Surat Perintah Tugas pemeriksaan berikutnya
sebelum tim tersebut menyelesaikan Laporan Hasil
Pengawasan (LHP) terhutang.
Mekanisme pelaporan hasiI pengawasan sebagai berikut :
a.
Hasil Pengawasan dituangkan dalam Laporan Hasil
Pengawasan (LHP) paling lama diselesaikan dalam kurun
waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah berakhirnya Surat
Perintah Tugas;
b. Laporan Hasil Pengawasan (LHP) yang akan disampaikan
kepada Gubernur dan Satuan Kerja Perangkat DaerahjUnit
Kerja Perangkat Daerah wajib dilakukan reviu secara
berjenjang;
c.
Laporan Hasil Pengawasan (LHP) dianggap selesai apabila
telah ditandatangani oleh Inspektur Provinsi DKI Jakarta;
d. Apabila ada perubahan Surat Perintah Tugas yang diajukan
Bidang agar membuat surat perubahan kepada Inspektur
Provinsi DKI Jakarta dengan disertai alasan perubahan yang
dapat diterima dan dikirimkan melalui Sekretaris untuk
Inpektorat Provinsi dan Kepala Subbagian Tata Usaha
untuk Inspektorat Pembantu WiIayah; dan
e.
KETUJUH
Laporan Hasil Pengawasan (LHP) disampaikan oleh Inspektur
Pembantu Bidang dan Inspektur Pembantu Wilayah kepada
Inspektur Provinsi DKI Jakarta melalui Sekretaris.
Sekretaris Inspektorat Provinsi DKI Jakarta wajib melakukan
pemantauan terhadap pelaksanaan pengawasan reguler,
penyelesaian Laporan Hasil Pengawasan (LHP) dan Tindak
Lanjut Hasil Pengawasan (TLHP) yang tepat waktu untuk
seterusnya dilaporkan kepada Inspektur Provinsi DKI Jakarta
secara periodik.
r
5
KEDELAPAN
Setiap pejabat pengawas di Lingkungan Inspektorat Provinsi
DKI Jakarta wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan sebanyak 40 (empat puluh) jam pelajaran dalam
1 (satu) tahun.
KESEMBlLAN
Apabila terjadi perubahan pelaksanaan Program Kerja
Pengawasan Tahunan Tahun 2016 sebagaimana tercantum
dalam lampiran Keputusan Gubernur ini, Inspektur Pembantu
Bidang dan Inspektur Pembantu Kota/Kabupaten Administrasi
menyampaikan usulan perubahan tersebut disertai alasan yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kepada Inspektur
Provinsi untuk mendapatkan persetujuan.
KESEPULUH
Keputusan
ditetapkan.
Gubernur
mulai
1m
berlaku
pada
tanggal
Ditetapkan di Jakarta
padatanggal 19 Februari 2016
vDUBERNUR"P.ROVINSI DAERAH KHUSUS
' ..... ,: . ibukgセa
JAKARTA,
.
-
セ
;
.-
.
BASVKI T. PURNAMA
- .....
Tembusan:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
2. Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
3. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta
/
r
Lampiran I
Keputusan Gubernur Pro\'insi Daerah Khusus
lbukota Jakarta
488 TAHUN 2016
19 Februari 2016
Nomor
Tanggal
PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN
lNSPEKTORAT PROVlNSJ DKl JAKARTA
TAHUN 2016
-
..
NO
LJRAIAN IUKPO
,
,
A
1
i:.
RENCAN'" JADWA'l PENGAWASAN TAHUN 2016 ....,
I
I
I
JAN FEB MAR APR
l. MEl
I
1
.'
.
.-
I
RUANG llNGKUP
TUJUAN
4
1. Menllai kelaal3rmepaluhan lemadap
pefaturan p&f\lndang....ndangan yang
berlaku;
2. ャ。セョ・m
pelaksanaan prinsip efisiensi
efeklif dan ekonomis (3E);
3. MenUil epakah pelaksanaan sislem
pengll'ldalian Inlern pemerinlah lelah
I
I
;"
GゥM ANJセ
,.'
'.,
,
JUN JULt AGT SEP OKT NOV DES
J
PENGAWASAN KINERJA I REGULER
Kola Administrasi Jakirta Baral
...
MZセ
1, Tugas dan Fungsi.
2. ャッ ・セ p
...l'In GセYョ。カM\ャ
3. PeogAln'''...n Barang mセゥォ
4. Pengelolaan Aparatur.
Daerah;
1.
2.
3.
4.
5.
,
-
'",
SASARAN
- ..
Tala kelola keuangan,
Tala kelola aset;
Pengadaan t:tlrang! jasa:
Tata kelola peQllWai:
Peneapaian p・セ。ョェャ
kゥョ・セ。Z
-
..
1. Menllai kelaalanlkepaluhan terhadap
pe/Bluran perundang-undangan yang
beflaku;
2. Menilai pelaksanaan prinsip elisiensi
efektif dan ekonomls (3E):
3. Me!'lilai apllkah pelaksanaan sistem
pengendalian inlern pemerinlah telah
.
Mエセ
t
.
セN
t,
2.
3.
4.
Tugaa dan Fungsi:
Pengelolaan Kevangan;
Pengelolaan Barang Mllik Daerah:
Pengelolaan /\paratur.
1.
2
3.
4.
5.
4. MelakUkan pemanlal.lan penyelesaian
Tll'ldak lanjul Hasil
pengawasaniPengawasan BPK Rl dan
APIP;
5. Memberillan rekomendasiJsaran
perbai!l;an apablla dilemukan kelemahan
dalam pelaksanaan lugas.
Sall.lan Polisi Pamong Praia
I
1. Menllal kelaalanlllepaluhan lemadap
per,luran perunOllng-undangan yang
bertaku:
2. Menhl pelaksanaan prinsip elisiensi
efektif dan ekonomis (3EI:
3. Menilal apakah pelaksanaan sistem
ー・ョァ 、。セ ョ
inlern pemerintah telah
berjalan:
4. Melakukan pemantauan penyelesaian
Tindak Lanjul h。ウセ
pengawasanlPengawasan BPK Rl dan
APIP:
5. Memberikan rekomendasiJsaran
perbalkan apabtla dilemukan kelemahan
dalam palaklanaan tl.lgas.
セNL MZ
JUMLAH
PERSONIL
7
8
,
9
20
,
20
7
10
1. Desk audiV peng8wOlsan dokumen:
Wawanearal klarilik,;li""
2. Survey lapanga,,1 pengawasan !lsik
3. {peninjauan Iapanganl.
JUMLAH HARI
Tala kelola keuangan:
Tala ketala aset:
Pengadaan 「。イョセ
Jau:
Tala ketola pegawal;
Peneapaian Perjan)ian Z。セ・ョゥk
1. Desk audfti pengawasan dokumen:
WawancaraJ klariflkasi;
2. Survey Iapanganl pengawisan flSik
3. (peniljauan lapangan).
Pengembangan tayanan perizinan/non
perizinan seeara online;
Peningkatan pelayanan lerpadu salu pinlu
(PTSP).
「・セXi。ョZ
J
..
TEKHIK PENGAWASAN
,
Badan Pelayanan Terpadu Satu
Pinlu
Ii;-r
J
セNG
Pelaksanaan Pelayanan Publik:
Pelaksanaan Pembinaan Kewilayahan:
Pelaksanaan Kualilas Penalaan Kola.
4. Melakukan pemanlauan penyelesaian
TIMak lanjUl HasA
pengawasan/Pengawasan BPK RI dan
APIP:
5. Memberikan rekomendasifsaran
perbail
IBUKOTA JAKARTA
KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR
488 TAHUN 2016
TENTANG
PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang
a.
bahwa ketentuan Pasal 29 Peraturan Pemerintah Nomor 79
Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, untuk menyusun
Kebijakan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta tentang Program Kerja Pengawasan
Tahunan Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Tahun 2016;
Mengingat
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 ten tang Administrasi
Pemerintahan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor· 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai
Daerah Otonom;
.
r
2
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor
Organisasi Perangkat Daerah;
41
Tahun
2007
tentang
10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan
Keuangan Gubernur Selaku Wakil Pemerintah di Wilayah
Provinsi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan
Keuangan Gubernur Selaku Wakil Pemerintah di Wilayah
Provinsi;
11. Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007
tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2015
tentang Kebijakan Pengawasan di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Tahun 2016;
14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2001
tentang Pelimpahan Pengawasan Fungsional Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Gubernur;
15. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
16. Peraturan Gubernur Nomor 196 Tahun
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat;
2014
tentang
17. Peraturan Gubemur Nomor 181 Tahun 2015 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
KEPUTUSAN
GUBERNUR TENTANG
PROGRAM
KERJA
PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI DAERAH
KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2016.
KESATU
Menetapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2016
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sampai dengan
Lampiran VII Keputusan Gubernur ini.
r
3
KEDUA
Program Kerja Pengawasan Tahunan sebagaimana dimaksud
pada diktum KESATU wajib dijadikan acuan dan pedoman
dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan oleh setiap lnspektorat
Pembantu Bidang dan Inspektorat Pembantu Wilayah.
KETIGA
Kegiatan Pengawasan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta dilakukan setelah diterbitkan Surat
Perintah Tugas Inspektur Provinsi Daerah Khusus lbukota
Jakarta untuk Inspektorat Pembantu Bidang.
KEEMPAT
Kegiatan
Pengawasan di
Lingkungan
Pemerintah
Kota
Administrasi dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
setelah diterbitkan Surat Perintah Tugas Inspektur Pembantu
Wilayah.
KELIMA
Mekanisme penerbitan Surat Perintah Tugas Inspektur Provinsi
dan Inspektur Pembantu Wilayah, sebagai berikut :
a.
Inspektur Pembantu Bidang/Pengendali Teknis mengajukan
konsep Surat Perintah Tugas Pengawasan kepada Inspektur
melalui Sekretaris, dengan melampirkan :
1. Program Kerja Pengawasan (PKP);
2. Program Pengawasan Tim (P2T);
3. Daftar Materi Pengawasan (DMP);
4. Program Kerja Perorangan;
5. Jadwal Kegiatan Pengawasan;
6. SDM pengawasan dengan pembagian peran masingmasing disesuaikan dengan jabatan fungsionalnya; dan
7. Renstra dan RKPD Tahun 2016 sebagai bagian dari
Data/Profil Gambaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang diperiksa terkait sasaran pemeriksaan dengan
mempertimbangkan risiko yang dihadapi oleh SKPD.
b. Ketua Tim lnspektorat Pembantu Wilayah mengajukan
konsep Surat Perintah Tugas Pengawasan kepada lnspektur
Pembantu Wilayah melalui Kepala Subbagian Tata Usaha,
dengan melampirkan:
1. Program Kerja Pengawasan (PKP);
2. Program Pengawasan Tim (P2T);
3. Daftar Materi Pengawasan (DMP);
4. Program Kerja Perorangan;
5. Jadwal Kegiatan Pengawasan;
6. SDM pengawasan beserta latar
formal dan fungsionalnya;
belakang pendidikan
7. Renstra dan RKPD Tahun 2016 sebagai bagian dari
Data/Profi! Gambaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang diperiksa terkait sasarah pemeriksaan dengan
mempertimbangkan risiko yang dihadapi oleh SKPD.
r
4
c.
Pengajuan konsep Surat Perintah Tugas sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, dilakukan oleh
Inspektur
Pembantu
BidangjPengendali
Teknis
pada
Inspektorat Pembantu Bidang dan Ketua Tim pada
Inspektorat Pembantu Wilayah, paling lama 7 (tujuh) hari
kerja sebelum bulan pengawasan yang diprogramkan;
d. SekretarisjKepala Subbagian Tata Usaha memproses usulan
Surat Perintah Tugas tersebut untuk ditandatangani oleh
Inspektur Provinsi dari Inspektorat Pembantu Bidang dan
Inspektur Pembantu Wilayah;
KEENAM
e.
Perpanjangan Surat Perintah Tugas hanya dapat dilakukan
dalam kondisi tertentu dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan mendapat persetujuan dari
Inspektur Provinsi danjatau Inspektur Pembantu Wilayah,
dengan terlebih dahulu membuat laporan pendahuluan; dan
f.
Terhadap Tim yang bertugas baik di Inspektorat Provinsi,
Kota Administrasi serta Kabupaten yang masih memiIiki
kewajibanjtanggungan Laporan Hasil Pengawasan (LHP)
yang belum selesai (maksimal 2 (dua) tidak diperkenankan
mengajukan Surat Perintah Tugas pemeriksaan berikutnya
sebelum tim tersebut menyelesaikan Laporan Hasil
Pengawasan (LHP) terhutang.
Mekanisme pelaporan hasiI pengawasan sebagai berikut :
a.
Hasil Pengawasan dituangkan dalam Laporan Hasil
Pengawasan (LHP) paling lama diselesaikan dalam kurun
waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah berakhirnya Surat
Perintah Tugas;
b. Laporan Hasil Pengawasan (LHP) yang akan disampaikan
kepada Gubernur dan Satuan Kerja Perangkat DaerahjUnit
Kerja Perangkat Daerah wajib dilakukan reviu secara
berjenjang;
c.
Laporan Hasil Pengawasan (LHP) dianggap selesai apabila
telah ditandatangani oleh Inspektur Provinsi DKI Jakarta;
d. Apabila ada perubahan Surat Perintah Tugas yang diajukan
Bidang agar membuat surat perubahan kepada Inspektur
Provinsi DKI Jakarta dengan disertai alasan perubahan yang
dapat diterima dan dikirimkan melalui Sekretaris untuk
Inpektorat Provinsi dan Kepala Subbagian Tata Usaha
untuk Inspektorat Pembantu WiIayah; dan
e.
KETUJUH
Laporan Hasil Pengawasan (LHP) disampaikan oleh Inspektur
Pembantu Bidang dan Inspektur Pembantu Wilayah kepada
Inspektur Provinsi DKI Jakarta melalui Sekretaris.
Sekretaris Inspektorat Provinsi DKI Jakarta wajib melakukan
pemantauan terhadap pelaksanaan pengawasan reguler,
penyelesaian Laporan Hasil Pengawasan (LHP) dan Tindak
Lanjut Hasil Pengawasan (TLHP) yang tepat waktu untuk
seterusnya dilaporkan kepada Inspektur Provinsi DKI Jakarta
secara periodik.
r
5
KEDELAPAN
Setiap pejabat pengawas di Lingkungan Inspektorat Provinsi
DKI Jakarta wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan sebanyak 40 (empat puluh) jam pelajaran dalam
1 (satu) tahun.
KESEMBlLAN
Apabila terjadi perubahan pelaksanaan Program Kerja
Pengawasan Tahunan Tahun 2016 sebagaimana tercantum
dalam lampiran Keputusan Gubernur ini, Inspektur Pembantu
Bidang dan Inspektur Pembantu Kota/Kabupaten Administrasi
menyampaikan usulan perubahan tersebut disertai alasan yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kepada Inspektur
Provinsi untuk mendapatkan persetujuan.
KESEPULUH
Keputusan
ditetapkan.
Gubernur
mulai
1m
berlaku
pada
tanggal
Ditetapkan di Jakarta
padatanggal 19 Februari 2016
vDUBERNUR"P.ROVINSI DAERAH KHUSUS
' ..... ,: . ibukgセa
JAKARTA,
.
-
セ
;
.-
.
BASVKI T. PURNAMA
- .....
Tembusan:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
2. Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
3. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta
/
r
Lampiran I
Keputusan Gubernur Pro\'insi Daerah Khusus
lbukota Jakarta
488 TAHUN 2016
19 Februari 2016
Nomor
Tanggal
PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN
lNSPEKTORAT PROVlNSJ DKl JAKARTA
TAHUN 2016
-
..
NO
LJRAIAN IUKPO
,
,
A
1
i:.
RENCAN'" JADWA'l PENGAWASAN TAHUN 2016 ....,
I
I
I
JAN FEB MAR APR
l. MEl
I
1
.'
.
.-
I
RUANG llNGKUP
TUJUAN
4
1. Menllai kelaal3rmepaluhan lemadap
pefaturan p&f\lndang....ndangan yang
berlaku;
2. ャ。セョ・m
pelaksanaan prinsip efisiensi
efeklif dan ekonomis (3E);
3. MenUil epakah pelaksanaan sislem
pengll'ldalian Inlern pemerinlah lelah
I
I
;"
GゥM ANJセ
,.'
'.,
,
JUN JULt AGT SEP OKT NOV DES
J
PENGAWASAN KINERJA I REGULER
Kola Administrasi Jakirta Baral
...
MZセ
1, Tugas dan Fungsi.
2. ャッ ・セ p
...l'In GセYョ。カM\ャ
3. PeogAln'''...n Barang mセゥォ
4. Pengelolaan Aparatur.
Daerah;
1.
2.
3.
4.
5.
,
-
'",
SASARAN
- ..
Tala kelola keuangan,
Tala kelola aset;
Pengadaan t:tlrang! jasa:
Tata kelola peQllWai:
Peneapaian p・セ。ョェャ
kゥョ・セ。Z
-
..
1. Menllai kelaalanlkepaluhan terhadap
pe/Bluran perundang-undangan yang
beflaku;
2. Menilai pelaksanaan prinsip elisiensi
efektif dan ekonomls (3E):
3. Me!'lilai apllkah pelaksanaan sistem
pengendalian inlern pemerinlah telah
.
Mエセ
t
.
セN
t,
2.
3.
4.
Tugaa dan Fungsi:
Pengelolaan Kevangan;
Pengelolaan Barang Mllik Daerah:
Pengelolaan /\paratur.
1.
2
3.
4.
5.
4. MelakUkan pemanlal.lan penyelesaian
Tll'ldak lanjul Hasil
pengawasaniPengawasan BPK Rl dan
APIP;
5. Memberillan rekomendasiJsaran
perbai!l;an apablla dilemukan kelemahan
dalam pelaksanaan lugas.
Sall.lan Polisi Pamong Praia
I
1. Menllal kelaalanlllepaluhan lemadap
per,luran perunOllng-undangan yang
bertaku:
2. Menhl pelaksanaan prinsip elisiensi
efektif dan ekonomis (3EI:
3. Menilal apakah pelaksanaan sistem
ー・ョァ 、。セ ョ
inlern pemerintah telah
berjalan:
4. Melakukan pemantauan penyelesaian
Tindak Lanjul h。ウセ
pengawasanlPengawasan BPK Rl dan
APIP:
5. Memberikan rekomendasiJsaran
perbalkan apabtla dilemukan kelemahan
dalam palaklanaan tl.lgas.
セNL MZ
JUMLAH
PERSONIL
7
8
,
9
20
,
20
7
10
1. Desk audiV peng8wOlsan dokumen:
Wawanearal klarilik,;li""
2. Survey lapanga,,1 pengawasan !lsik
3. {peninjauan Iapanganl.
JUMLAH HARI
Tala kelola keuangan:
Tala ketala aset:
Pengadaan 「。イョセ
Jau:
Tala ketola pegawal;
Peneapaian Perjan)ian Z。セ・ョゥk
1. Desk audfti pengawasan dokumen:
WawancaraJ klariflkasi;
2. Survey Iapanganl pengawisan flSik
3. (peniljauan lapangan).
Pengembangan tayanan perizinan/non
perizinan seeara online;
Peningkatan pelayanan lerpadu salu pinlu
(PTSP).
「・セXi。ョZ
J
..
TEKHIK PENGAWASAN
,
Badan Pelayanan Terpadu Satu
Pinlu
Ii;-r
J
セNG
Pelaksanaan Pelayanan Publik:
Pelaksanaan Pembinaan Kewilayahan:
Pelaksanaan Kualilas Penalaan Kola.
4. Melakukan pemanlauan penyelesaian
TIMak lanjUl HasA
pengawasan/Pengawasan BPK RI dan
APIP:
5. Memberikan rekomendasifsaran
perbail