Pelatihan Balanced Score Card - Menerjemahkan Strategi menjadi Aksi mpdf

SYNCORE - always deliver value
Pelatihan Balanced Score Card - Menerjemahkan Strategi Menjadi Aksi
posted by admin on April 6, 2014

Suasana pelatihan satu hari Implementasi Balanced Scorecard sebagai instrumen penilaian kinerja didepan manajemen SOLOPOS

Perkembangan dunia saat ini semakin sulit di prediksi. Begitu banyak inovasi produk baru yang
muncul di pasar. Inovasi-inovasi tersebut memaksa para pemain lama untuk terus membenahi diri
atau tersingkir. Kita bisa melihat bagaimana Nokia dan Blackberry yang beberapa tahun lalu
menjadi jawara di dunia ponsel, akhirnya harus tumbang karena mereka kalah inovatif dengan
pesaing mereka yaitu Apple dan Samsung.
Perubahan lingkungan yang demikian cepat ini menyapu hampir semua industri. Salah satu
contohnya adalah industri media cetak. Industri media cetak mengalami tekanan besar untuk
berinovasi karena perkembangan teknologi informasi yang luar biasa cepat dan masif. Per tahun
ini diperkirakan penetrasi internet di Indonesia akan mencapai angka 100 juta orang. Hal ini
dipicu oleh penetrasi smartphone yang begitu cepat, akibat harga yang smartphone maupun
koneksi internet yang semakin terjangkau. Akibatnya orang saat ini memiliki banyak pilihan
untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat, lebih praktis dan lebih murah daripada media
cetak.
Tantangan ini harus segera direspon dalam bentuk evaluasi terhadap model bisnis dan strategi
bisnis. Evaluasi strategi bisnis tersebut bisa jadi berujung pada perubahan strategi. Pertanyaan

selanjutnya adalah bagaimana perusahaan bisa mengkomunikasikan perubahan strategi tersebut
supaya bisa dilaksanakan oleh segenap level manajemen dan karyawan perusahaan?
Salah satu pendekatan yang bisa digunakan adalah metode balanced score card (BSC). BSC telah
digunakan oleh ribuan perusahaan dari berbagai industri dan terbukti berhasil melipatgandakan
performance perusahaan dengan memberikan ukuran kinerja yang:

1. Memiliki keseimbangan antara ukuran finansial dan non finansial
2. Memiliki keseimbangan pengukuran lintas bidang finansial, marketing, operasional dan HRD
3. memiliki keseimbangan untuk ukuran masa kini dan masa depan
Perusahaan yang terlalu fokus pada ukuran finansial atau profit bisa jadi terjebak pada pola pikir
yang jangka pendek (short term). Cara paling gampang dalam meningkatkan profit adalah dengan
melakukan pengurangan biaya. Namun apabila hal ini dilakukan tanpa pertimbangan matang
maka pengurangan biaya tersebut bisa jadi menurunkan kapasitas perusahaan di jangka panjang.
Contoh biaya yang paling sering ditekan untuk alasan efisiensi adalah biaya pelatihan pegawai.
Apa akibatnya kalau kita meniadakan pelatihan untuk pegawai? Maka kemampuan pegawai kita
akan stagnan, mereka tidak mampu mengikuti perkembangan dan tuntutan jaman, sehingga
perusahaan menjadi kurang kompetitif dibandingkan pesaing. Akibatnya jelas penjualan akan
menurun dengan drastis. Hal yang sama juga berlaku kalau perusahan mengurangi biaya
pemeliharan mesin, biaya promosi atau biaya tunjangan untuk pegawai. Secara jangka pendek
memang hal tersebut akan meningkatkan penjualan, tetapi secara jangka panjang akan

menurunkan penjualan dan otomatis menurunkan profit.

Bagaimana industri kreatif seperti media cetak dapat menggunakan BSC? Langkah
pertama adalah melakukan gap analysis, yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap
tantangan-tantangan eksternal dan melihat kesiapan internal. Gap-gap ini dapat dijadikan
tema besar sebagai arah yang akan dituju atau dicapai perusahaan.Arah yang akan dituju
ini juga disebut dengan Sasaran Strategis. Selanjutnya sasaran strategis tersebut
dikelompokkan kedalam 4 perspektif yaitu finansial, customer, proses bisnis internal dan
pertumbuhan dan pembelajaran. Agar dapat dipahami hubungan antar sasaran strategis
tersebut maka perlu digambarkan peta strategis. Untuk keperluan pengukuran kinerja
maka per masing-masing sasaran strategis yang dipilih harus diukur baseline (kondisi
faktual saat ini) dan target yang ditetapkan. Kesenjangan antara baseline dengan target
yang harus dicapai ini diharapkan akan memicu manajer lini untuk membuat
inisiatif-inisiatif. Inisiatif ini kemudian dituangkan kedalam rencana aksi / action plan.
Pada akhir periode tertentu dilakukan evaluasi untuk membandingkan antara target yang
ditetapkan dengan realisasi.
Metode pelatihan satu hari ini kami lakukan dengan mengkombinasikan pemaparan
singkat dan banyak praktek. Peserta yang memang telah terlibat dalam masalah ini
sehari-hari selanjutnya melakukan diskusi yang seru untuk membahas baik sasaran
strategis, indikator maupun rencana aksi yang diusulkan oleh berbagai pihak.

Tags: Konsultasi Bisnis
Permalink | Comments (0) | Last updated on August 28, 2014