KJ715 ADVANCE STRUCTURAL ANALISYS AND DESIGN.doc

KONTRAK PERKULIAHAN
Mata Kuliah

: Advance Structural Analysis and Design

Kode/ Bobot SKS

: KJ715/ 3 SKS

Semester

:3

Dosen

: Dr. Ir. Drs. H. Iskandar Muda Purwaamijaya, MT

Hari, Jam, Ruang

:


Deskripsi Mata Kuliah
Perkuliahan Advance Structural Analysis and Design merupakan perkuliah yang
harus ditempuh oleh mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan pada Semester 3 untuk memenuhi salah satu dari
kompetensi bidang struktur. Perkuliahan ini mengetengahkan teori dan konsep
serta anlisis tentang jenis pembebanan, daya dukung tanah, super structur
(bangunan atas), sub structur (bagunan bawah), struktur jalan, struktur jembatan,
bangunan air, bangunan gedung, analisis statis tertentu dengan metode analitis,
analisis statis tertentu dengan metode ritter, analisis statis tertentu dengan metode
cremona, analisis statis tak tentu dengan metode cross, analisis statis tak tentu
dengan metode slope deflection equation, analisis statis tak tentu dengan metode
consisten deformation, analisis statis tak tentu dengan metode takabeya, analisis
statis tak tentu dengan software SAP. Dari perkuliahan ini mahasiswa
Pascasarjana Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan diharapkan dapat
memahami konsep struktur bangunan gedung, jalan, jembatan, dan bangunan air,
serta dapat menganalisis struktur tersebut.
Tujuan Kompetensi Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu memahami dan dapat
mengananlisis struktur pada bangunan, jalan, jembatan, dan bangunan air.


Tujuan Kompetensi Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui jenis pembebanan serta
penggunaanya
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui jenis-jenis tanah serta
dapat menganalisis Tanah
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis bangunan atas dan dapat
mengetahui jenis-jenis bahan bangunan atas
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis bangunan bawah (pondasi) dan
dapat menjelaskan penggunaan dari macam-macam bangunan bawah
5. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis bahan struktur jalan, dapat
merencanakan trase jalan, dan dapat menganalisis trase jalan yang
direncanakan
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan jenis-jenis jembatan dan
dapat merencanakan serta menganalisis struktur jembatan
7. Mahsiswa dapat mengetahui dan menjelaskan jenis-jenis bangunan air dan
dapat menganalisis bangunan air
8. Mahsaiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari bangunan gedung dan
dapat menganalisis struktur portal bangunan gedung
9. Mahasiswa dapat menganalisis struktur bangunan gedung dan struktur
jembatan dengan metode analitis

10. Mahasiswa dapat menganalisis struktur bangunan gedung dan struktur
jembatan dengan metode ritter
11. Mahasiswa dapat menganalisis struktur bangunan gedung dan struktur
jembatan dengan metode cremona
12. Mahasiswa dapat menganalisis struktur bangunan gedung dan struktur
jembatan dengan metode cross
13. Mahasiswa dapat menganalisis struktur bangunan gedung dan struktur
jembatan dengan metode slope deflection equation
14. Mahasiswa dapat menganalisis struktur bangunan gedung dan struktur
jembatan dengan metode consisten deformation

15. Mahasiswa dapat menganalisis struktur bangunan gedung dan struktur
jembatan dengan metode takabeya
16. Mahasiswa dapat menganalisis struktur bangunan gedung dan struktur
jembatan dengan software SAP
Strategi Perkuliahan
1. Pendahuluan
a. Deskripsi Singkat : Menerangkan

materi


tentang

macam-macam

struktur beserta bahan dan pembebanannya.
Menerangkan bagaiman cara menganalisis dari
setiap macam-macam struktur tersebut.
b. Relevansi

: Sebelum

melaksanakan

pada

kompetensi

perkuliahan, mahasiswa sudah mengetahui dan
memahami


macam-macam

struktur

serta

penggunaannya.
c. Tujuan Perkuliahan : Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa
mampu memahami dan dapat mengananlisis
struktur pada bangunan, jalan, jembatan, dan
bangunan air.
2. Penyajian
a. Uraian Materi
b. Contoh
c. Latihan
d. Tes
3. Penutup
a. Umpan balik dan tindak lanjut
Referensi

(1978). Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah Dan gedung, Jakarta:
DPU Republik Indonesia
Craig dan Susilo. 1991. Mekanika Tanah. Jakarta: Erlangga.

Potma dan Vries. Konstruksi Baja (Teori Perhitungan dan Pelaksanaan)
Istimawan. 1999. Struktur Beton Bertulang. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Frick. 1977. Ilmu Konstruksi Kayu. Semarang: Kanisius.
Agus, Supratman. Geometrik Jalan Raya. Teknik Sipil FPTK UPI.
Ansyori, Alik Alamsyah, Ir. M.T. 2001. Rekayasa Jalan Raya. Malang :
Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.
Hendratiningsih S, S. 1981. Geometris Jalan Raya & Stake Out.

Jurusan

Geodesi Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Bandung.
Ir. Agus Iqbal Manu, (1995). Dasar-dasar Perencanaan Jembatan Beto
Bertulang. Jakarta: PT Mediatama Sapta Karya.
Frick. 2001. Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan. Yogyakarta: Kanisisus
Potma dan Vries. Konstruksi Baja (Teori Perhitungan dan Pelaksanaan)
Frick. 1979. Mekanika Teknik 1 (Statika dan Kegunaannya). Yogyakarta :

Kanisius.
Sudjana. 1991. Jawaban Soal-soal Metode Statika. Bandung : Tarsito.
Frick. 1979. Mekanika Teknik 1 (Statika dan Kegunaannya). Yogyakarta :
Kanisius.
Sudjana. 1991. Jawaban Soal-soal Metode Statika. Bandung : Tarsito.
Kudwadi. 2008 Diktat Perkuliahan Mekanika Rekayasa III. Bandung FPTK UPI.
Hady. Seri Penyelesaian Statis Tak Tentu. Bandung : Yustadi
Binsar. 1996. Analisis Struktur Lanjut Sistem Struktur Berbentuk Rangka. Jakarta:
Erlangga.
Karmawan. 1988. Mekanika Bahan. Jakarta: Universitas Indonesia Pers.
Gunawan dan Maragaret. 1986. Mekanika Teknik III. Jakarta.
Haryono, Y.W. (2001). Analisis & Perancangan Struktur frame Menggunakan
SAP 2000 Versi 7.42. Yogyakarta: Andi

Tugas
Evaluasi hasil belajar mahsiswa meliputi penguasaan:
1.

Kognitif


2.

Psikomotorik

3.

Attitude

4.

Produk/ benda verja sesuai kriteria Standard

5.

Batasan waktu yang telah ditetapkan

Kunci jawaban
Berisi jawaban pertanyaan dari tes formatif dan evaluasi yang dilengkapi dengan
kriteria penilaian setiap item tes.
Peniliain dan Bobot Perkuliahan

Penilaian yang diberikan menjadi 4 komponen, yaitu:
Komponen

Bobot

Tugas Parsial

40 %

Ujian Tengan Semester (UTS)

20 %

Ujian Akhir Semester (UAS)

30 %

Kehadiran

10 %


Penilaian akhir merupakan gabungan nilai dari 4 komponen tersebut di atas.
Kriteria penilaian yang digunakan adalah:
Angka Mutu

Huruf Mutu

> 89

A

85 – 89

A-

80 – 84

B+

75 – 79


B

70 – 74

B-

65 – 69

C+

60 – 64

C

55 – 59

C-

50 – 54

D

< 50

E

Kehadiran dalam Perkuliahan
Kehadiran dalam perkuliahan tidak terlalu ditekankan pada mahasiswa, tetapi
mahsaiswa yang dapat menghadiri perkuliahan dengan bobot 100%, maka akan
mendapatkan nilai plus dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya menghadiri
perkuliahan di bawah 100%.
Jadwal Perkuliahan
Pertemuan keMateri
1
Jenis Pembebanan

2

Daya Dukung Tanah

3

Super Structure (Bangunan Atas)

Referensi
1978). Pedoman
Perencanaan
Pembebanan
Untuk
Rumah
Dan
gedung,
Jakarta:
DPU
Republik
Indonesia
Craig dan Susilo.
1991. Mekanika
Tanah. Jakarta:
Erlangga.

Potma dan
Vries.
Konstruksi
Baja (Teori
Perhitungan
dan
Pelaksanaan)

Istimawan.
1999. Struktur
Beton
Bertulang.
Jakarta : PT
Gramedia
Pustaka Utama.

Frick.
1977. Ilmu
Konstruksi
Kayu.

Semarang:
Kanisius.
4
5

Sub Structure (Bangunan Bawah)
Struktur Jalan

6

Struktur Jembatan

7
8

Bangunan Air
Bangunan Gedung



Agus,
Supratman.
Geometrik
Jalan Raya.
Teknik Sipil
FPTK UPI.

Ansyori,
Alik Alamsyah,
Ir. M.T. 2001.
Rekayasa
Jalan Raya.
Malang :
Penerbitan
Universitas
Muhammadiya
h Malang.

Hendratini
ngsih S, S.
1981.
Geometris
Jalan Raya &
Stake Out.
Jurusan
Geodesi
Fakultas Teknik
Sipil &
Perencanaan
Institut
Teknologi
Bandung.
Ir. Agus Iqbal
Manu, (1995).
Dasar-dasar
Perencanaan
Jembatan Beto
Bertulang.
Jakarta: PT
Mediatama Sapta
Karya.


Frick.
2001. Ilmu

9

Analisis Statis Tertentu Dengan Metode
Analitis

10

Analisis Statis Tertentu Dengan Metode
Ritter

Konstruksi
Struktur
Bangunan.
Yogyakarta:
Kanisisus

Potma dan
Vries.
Konstruksi
Baja (Teori
Perhitungan
dan
Pelaksanaan)

Istimawan.
1999. Struktur
Beton
Bertulang.
Jakarta : PT
Gramedia
Pustaka Utama.

Frick.
1977. Ilmu
Konstruksi
Kayu.
Semarang:
Kanisius.

Frick.
1979.
Mekanika
Teknik 1
(Statika dan
Kegunaannya).
Yogyakarta :
Kanisius.

Sudjana.
1991. Jawaban
Soal-soal
Metode Statika.
Bandung :
Tarsito.


Frick.
1979.
Mekanika
Teknik 1
(Statika dan

Kegunaannya).
Yogyakarta :
Kanisius.

Sudjana.
1991. Jawaban
Soal-soal
Metode Statika.
Bandung :
Tarsito.
11

Analisis Statis Tertentu Dengan Metode
Cremona



12

Analisis Statis Tak Tentu Dengan Metode
Cross



Frick.
1979.
Mekanika
Teknik 1
(Statika dan
Kegunaannya).
Yogyakarta :
Kanisius.

Sudjana.
1991. Jawaban
Soal-soal
Metode Statika.
Bandung :
Tarsito.
Kudwadi.
2008 Diktat
Perkuliahan
Mekanika
Rekayasa III.
Bandung FPTK
UPI.

Hady. Seri
Penyelesaian
Statis Tak
Tentu. Bandung
: Yustadi

Binsar.
1996. Analisis
Struktur Lanjut
Sistem Struktur
Berbentuk
Rangka.
Jakarta:
Erlangga.





13

Analisis Statis Tak Tentu Dengan Metode
Slope Deflection Equation











14

Analisis Statis Tak Tentu Dengan Metode



Karmawan
. 1988.
Mekanika
Bahan. Jakarta:
Universitas
Indonesia Pers.
Gunawan
dan Maragaret.
1986.
Mekanika
Teknik III.
Jakarta.
Kudwadi.
2008 Diktat
Perkuliahan
Mekanika
Rekayasa III.
Bandung FPTK
UPI.
Hady. Seri
Penyelesaian
Statis Tak
Tentu. Bandung
: Yustadi
Binsar.
1996. Analisis
Struktur Lanjut
Sistem Struktur
Berbentuk
Rangka.
Jakarta:
Erlangga.
Karmawan
. 1988.
Mekanika
Bahan. Jakarta:
Universitas
Indonesia Pers.
Gunawan
dan Maragaret.
1986.
Mekanika
Teknik III.
Jakarta.
Kudwadi.

Consisten Deformation









15

Analisis Statis Tak Tentu Dengan Metode
Takabeya







2008 Diktat
Perkuliahan
Mekanika
Rekayasa III.
Bandung FPTK
UPI.
Hady. Seri
Penyelesaian
Statis Tak
Tentu. Bandung
: Yustadi
Binsar.
1996. Analisis
Struktur Lanjut
Sistem Struktur
Berbentuk
Rangka.
Jakarta:
Erlangga.
Karmawan
. 1988.
Mekanika
Bahan. Jakarta:
Universitas
Indonesia Pers.
Gunawan
dan Maragaret.
1986.
Mekanika
Teknik III.
Jakarta.
Kudwadi.
2008 Diktat
Perkuliahan
Mekanika
Rekayasa III.
Bandung FPTK
UPI.
Hady. Seri
Penyelesaian
Statis Tak
Tentu. Bandung
: Yustadi
Binsar.
1996. Analisis

16

Analisis Statis Tak Tentu Dengan
Software SAP

Struktur Lanjut
Sistem Struktur
Berbentuk
Rangka.
Jakarta:
Erlangga.

Karmawan
. 1988.
Mekanika
Bahan. Jakarta:
Universitas
Indonesia Pers.

Gunawan
dan Maragaret.
1986.
Mekanika
Teknik III.
Jakarta.

Haryono,
Y.W. (2001).
Analisis &
Perancangan
Struktur frame
Menggunakan
SAP 2000 Versi
7.42.
Yogyakarta:
Andi