Harapan Rainforest yusuf cahyadin
HARAPAN RAINFOREST
RESTORASI EKOSISTEM DI
HARAPAN RAINFOREST
SEBUAH MODEL DALAM UPAYA
PENGURANGAN LAJU DEFORESTASI DI INDONESIA
YUSUP CAHYADIN
Harapan Rainforest
I UPHHK Restorasi Ekosistem
Peraturan Pemerintah N0. 6 thn 2007
Badan hukum konservasi SDAH
Fungsi ekosistem penunjang kehidupan
Moratorium balak selama Izin
Perlindungan, pengayaan, penanaman
Pemanfaatan HHNK & Jasa Lingkungan
I jin mengelola 60 tahun
Harapan Rainforest
Sumatra, Indonesia
•
Konsesi Restorasi pertama yang dikelola oleh BirdLife Consortium
Location
SK Menhut No 83 / 2005
Arahan lokasi untuk
Restorasi Ekosistem di
Hutan Produksi
Total area konsesi seluas + 101.000 ha.
Terletak di perbatasan propinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
IUPHHK restorasi ekosistem di Prop. Sumatera Selatan, seluas
53.000 ha diperoleh pada Pebruari 2008.
ijin restorasi ekosistem di Prop. Jambi sedang dalam proses.
TUJUAN
Pemulihan dan pemanfaatan ekosistem sumberdaya
hutan secara lestari dan memiliki daya dukung
ekonomi berkelanjutan.
SASARAN STRATEGI S
Pengelolaan hutan secara berkelanjutan;
Perlindungan, pengamanan dan pemantauan;
Pemulihan ekosistem hutan;
Pengelolaan hasil hutan non kayu yang ramah lingkungan
Pengembangan aspek pemanfaatan & pelestarian sumberdaya alam
Manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat
Kondisi hutan
Pemulihan Ekosistem Hutan
Hutan tidak
Produktif
Hutan Kurang
Produktif
Pengamanan dan perlindungan Hutan
Inventarisasi Hutan Menyeluruh Setiap 5 tahun
Penanaman
Pemeliharaan
Jenis unggulan setempat
Intoleran
•Pengamanan dan perlindungan
Hutan
• Inventarisasi Hutan Menyeluruh Setiap 5 Tahun
• Pengayaan atau Penanaman
• Pembinaan dan Pemeliharaan Tegakan/Anakan
• Jenis unggulan setempat
• Jenis langka/sudah berkurang
Hutan
Produktif
• Pengamanan dan perlindungan
Hutan
• Inventarisasi Hutan Menyeluruh Setiap 5 Tahun
Konservasi
Peningkatan Potensi Kayu
Perbaikan multiguna
Konservasi
Peningkatan Potensi Kayu
Pemanfataan multiguna
Konservasi
Peningkatan Potensi Kayu
Pemanfataan multiguna
KEGI ATAN UTAMA
PERI ODE 2009 -2011
• Management Unit dengan staff lebih
dari 100 orang.
• Penataan areal kerja berdasarkan
potensi keragaman hayati.
• Inventarisasi hutan secara berkala,
baik jenis komersial maupun
lainnya, serta fauna penting
• Kajian dan persiapan kebun
pembibitan
• Kajian pemanfaatan hasil hutan
bukan kayu.
Potensi Fauna
BIRDS: 293 species
MAMMALS: 55 species
Endangered: 1
Critically Endangered: 1
AMPHIBIANS: 26
species
Vulnerable: 7
Endangered: 8
Near Threatened: 4
Near Threatened: 69
Vulnerable: 8
Near Threatened: 7
TREES: 444 species
REPTILES: 38
species
Endangered: 1
Critically Endangered: 3
Endangered: 5
Vulnerable: 3
Total globally threatened species: 37
Total globally near threatened species: 80
Potensi Flora
Telah teridentifikasi 159 jenis pohon.
Rentan ( Vulnerable) adalah Bulian
Eusideroxylon zwageri dan jenis
dilindungi oleh undang-undang
I ndonesia: Balam Palaquim rostratum ,
Jelutung Dyera costulata, Tembesu
Fragrarea fragrans, Surian Toona sinensis
dan Aren Arenga pinnata.
KEGI ATAN UTAMA PERI ODE 2009 -2011
• Penataan batas kawasan secara partisipatif
• Mempersiapkan sistem pemantauan kegiatan illegal
• Kajian potensi gangguan di dalam kawasan.
• pembentukan unit perlindungan, pencegahan dan pemadaman
kebakaran, serta pembalakan liar dan pembukaan lahan
• Kajian potensi flora dan fauna penting
• mengidentifikasi metoda-metoda yang paling efisien dan efektif
untuk restorasi ekosistem hutan dan meningkatkan stok dan
penyerapan karbon;
KEGI ATAN UTAMA PERI ODE 2009 -2011
• Pengumpulan data dasar
masyarakat sekitar hutan
• Membangun kerjasama dengan
masyarakat
a.cara-cara pengelolaan hutan
dan sumberdaya secara
berkelanjutan
b.Peningkatan kemampuan
mengelola potensi ekonomi.
c.perencanaan pembangunan
desa
d.meningkatkan pengamanan
hutan.
• Mengembangkan metoda dan
indikator dimana keanekaragaman
hayati menjadi bagian dari
monitoring dan konsep REDD &
perubahan iklim .
• Bekerjasama dengan organisasi
terkait, seperti Ecosecurity, CIFOR,
GER dan Burung Indonesia.
• menyebarluaskan informasi dan
saran mengenai metoda-metoda
dan indikator yang dikembangkan
baik di Indonesia maupun di luar
Indonesia.
HARAPAN RAINFOREST
Menyelaraskan antara
pelestarian
keanekaragaman hayati
dengan pemanfaatan
sumber daya alam secara
berkelanjutan
RESTORASI EKOSISTEM DI
HARAPAN RAINFOREST
SEBUAH MODEL DALAM UPAYA
PENGURANGAN LAJU DEFORESTASI DI INDONESIA
YUSUP CAHYADIN
Harapan Rainforest
I UPHHK Restorasi Ekosistem
Peraturan Pemerintah N0. 6 thn 2007
Badan hukum konservasi SDAH
Fungsi ekosistem penunjang kehidupan
Moratorium balak selama Izin
Perlindungan, pengayaan, penanaman
Pemanfaatan HHNK & Jasa Lingkungan
I jin mengelola 60 tahun
Harapan Rainforest
Sumatra, Indonesia
•
Konsesi Restorasi pertama yang dikelola oleh BirdLife Consortium
Location
SK Menhut No 83 / 2005
Arahan lokasi untuk
Restorasi Ekosistem di
Hutan Produksi
Total area konsesi seluas + 101.000 ha.
Terletak di perbatasan propinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
IUPHHK restorasi ekosistem di Prop. Sumatera Selatan, seluas
53.000 ha diperoleh pada Pebruari 2008.
ijin restorasi ekosistem di Prop. Jambi sedang dalam proses.
TUJUAN
Pemulihan dan pemanfaatan ekosistem sumberdaya
hutan secara lestari dan memiliki daya dukung
ekonomi berkelanjutan.
SASARAN STRATEGI S
Pengelolaan hutan secara berkelanjutan;
Perlindungan, pengamanan dan pemantauan;
Pemulihan ekosistem hutan;
Pengelolaan hasil hutan non kayu yang ramah lingkungan
Pengembangan aspek pemanfaatan & pelestarian sumberdaya alam
Manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat
Kondisi hutan
Pemulihan Ekosistem Hutan
Hutan tidak
Produktif
Hutan Kurang
Produktif
Pengamanan dan perlindungan Hutan
Inventarisasi Hutan Menyeluruh Setiap 5 tahun
Penanaman
Pemeliharaan
Jenis unggulan setempat
Intoleran
•Pengamanan dan perlindungan
Hutan
• Inventarisasi Hutan Menyeluruh Setiap 5 Tahun
• Pengayaan atau Penanaman
• Pembinaan dan Pemeliharaan Tegakan/Anakan
• Jenis unggulan setempat
• Jenis langka/sudah berkurang
Hutan
Produktif
• Pengamanan dan perlindungan
Hutan
• Inventarisasi Hutan Menyeluruh Setiap 5 Tahun
Konservasi
Peningkatan Potensi Kayu
Perbaikan multiguna
Konservasi
Peningkatan Potensi Kayu
Pemanfataan multiguna
Konservasi
Peningkatan Potensi Kayu
Pemanfataan multiguna
KEGI ATAN UTAMA
PERI ODE 2009 -2011
• Management Unit dengan staff lebih
dari 100 orang.
• Penataan areal kerja berdasarkan
potensi keragaman hayati.
• Inventarisasi hutan secara berkala,
baik jenis komersial maupun
lainnya, serta fauna penting
• Kajian dan persiapan kebun
pembibitan
• Kajian pemanfaatan hasil hutan
bukan kayu.
Potensi Fauna
BIRDS: 293 species
MAMMALS: 55 species
Endangered: 1
Critically Endangered: 1
AMPHIBIANS: 26
species
Vulnerable: 7
Endangered: 8
Near Threatened: 4
Near Threatened: 69
Vulnerable: 8
Near Threatened: 7
TREES: 444 species
REPTILES: 38
species
Endangered: 1
Critically Endangered: 3
Endangered: 5
Vulnerable: 3
Total globally threatened species: 37
Total globally near threatened species: 80
Potensi Flora
Telah teridentifikasi 159 jenis pohon.
Rentan ( Vulnerable) adalah Bulian
Eusideroxylon zwageri dan jenis
dilindungi oleh undang-undang
I ndonesia: Balam Palaquim rostratum ,
Jelutung Dyera costulata, Tembesu
Fragrarea fragrans, Surian Toona sinensis
dan Aren Arenga pinnata.
KEGI ATAN UTAMA PERI ODE 2009 -2011
• Penataan batas kawasan secara partisipatif
• Mempersiapkan sistem pemantauan kegiatan illegal
• Kajian potensi gangguan di dalam kawasan.
• pembentukan unit perlindungan, pencegahan dan pemadaman
kebakaran, serta pembalakan liar dan pembukaan lahan
• Kajian potensi flora dan fauna penting
• mengidentifikasi metoda-metoda yang paling efisien dan efektif
untuk restorasi ekosistem hutan dan meningkatkan stok dan
penyerapan karbon;
KEGI ATAN UTAMA PERI ODE 2009 -2011
• Pengumpulan data dasar
masyarakat sekitar hutan
• Membangun kerjasama dengan
masyarakat
a.cara-cara pengelolaan hutan
dan sumberdaya secara
berkelanjutan
b.Peningkatan kemampuan
mengelola potensi ekonomi.
c.perencanaan pembangunan
desa
d.meningkatkan pengamanan
hutan.
• Mengembangkan metoda dan
indikator dimana keanekaragaman
hayati menjadi bagian dari
monitoring dan konsep REDD &
perubahan iklim .
• Bekerjasama dengan organisasi
terkait, seperti Ecosecurity, CIFOR,
GER dan Burung Indonesia.
• menyebarluaskan informasi dan
saran mengenai metoda-metoda
dan indikator yang dikembangkan
baik di Indonesia maupun di luar
Indonesia.
HARAPAN RAINFOREST
Menyelaraskan antara
pelestarian
keanekaragaman hayati
dengan pemanfaatan
sumber daya alam secara
berkelanjutan