Pendidikan Sebagai Parameter Kehidupan dan Kebudayaan Bangsa

t,''
j
r*z Jl

PROSIDING
SEMINARNASIONAL

DALAM
RANGKA
DIES
NATALIS
KE,46UNY
lSBN: 978-979 -562-021-1

PENDIDIKAN
"PENGEMBANGAN
KARAKTER
BANGSA
BERBASIS
KEARIFAN
LOKALUNTUKMENGHADAPI


1LMei 20rc
Auditorium UNY

Diterbitkan
oleh:

LEMBAGA
PENELITIAN
UNIVERSITAS
NEGERI
YOGYAKARTA
Mei2010

Arosi[ingSemitwritasionaf
dakn QangfotcDbsg,taufisEg-46OtW
-1
ISBN:978-97
9 -562-021


PENDIDIKAN SEBAGAI PARAMBTER KEHIDUPAN
DAN KEBUDAYAAN BANGSA
RetnoEndah
JurusanPendidikanBahasaJermanFBS I-INY
Abstrak
Kekerasan
dankerusuhan
terjadidi negaraini sepertitidak pernahberhenti,silih berganti
darisatudaerahke daerahyanglain dandarisatuinstitusike institusiyanglain.Sebagai
contohnya
adalahtragediyangbelumlamaberlaluTanjungPriokberdarah.
Banyaksekalimasalahdi negara
ini diselesaikan
dengancarakasardantidakdengankepaladingin,dudukmanis,berpikirlogisdan
bermusyawarah.
Seolah-olah
negaraini sudahmenjadinegarapremandan brutalismesebagai
budayanya.
Untuk mencegah
masyarakat

selalubertindakbrutalpemerintah
perlumeningkatkan
kesadaran
masyarakatakan pentingnyapendidikan.Sehinggapendidikanmenjadi parameter
kehidupan
dankebudayaan
bangsa.MengingattujuanPendidikan
Nasionaladalahmencerdaskan
kehidupan
bangsa
danmengembangkan
manusia
Indonesia
yaitumanusiayangberiman
seutuhnya,
danbertaqwa
terhadapTuhanYang MahaEsadan berbudipekertiluhur,memiliki pengetahuan
jasmanidan rohani,kepribadian
danketerampilan,
kesehatan

yangmantapdanmandirisertarasa
jawabkemasyarakatan
tanggung
dankebangsaan.
Kata kunci:pendidikan,kehidupandan kebudayaanbangsa
Pendahuluan
Tragedi berdarahTanjung Priok belum lama berlalu dan masih menyisakantrauma
pada masyarakat terutama yang mengalami musibah pada waktu itu. Developer dan
masyarakatsama-samangotot, tidak dapat berpikir logis dan jalan musyawarahpun tidak
dapat ditempuh. Pemerintah yang seharusnyamenjadi mediator dan katalisator temyata
juga tidak berperan,bahkan memperkeruhsuasana.Akhirnya ribuan orang membabi buta
adu kekuatan melawan aparat. Mereka berlari, menyerbu, menyerang, memukul,
menendangdan melempar apa saja yang didapat. Oleh karenanya hanya kata brutallah
yang cocok untuk menggambarkan tindakan mereka sehinggamereka tak ubahnya seperti
preman semua.
Sebenarnyakejadian-kejadianbrutal yang lainnya masih banyak terjadi di negara
ini, misalnya perang antar suku, kerusuhan antar warga, suporter gila, kebrutalan geng
motor, demo mahasiswa,dsb. Perangantar suku atau antar warga seharusnyatidak boleh
terjadi, karena mereka adalah bertetanggadan mungkin bersaudara.Mereka juga saling
menyerangdengan bersenjatatajam dan bom molotov. Alhasil jatuh korban antarakedua

belahpihak. Kadang-kadangpihak lain yang tidak ikut terlibat dan tidak tahu apa-apajuga
ikut menjadi korban dan kerusakaninfrastrukturpuntak terelakkan.
Kejadian yang lain adalah suportergila. Mereka berangkatmenjadi supporterke
kota lainnyahanya berbekalnekat saja,sehinggatidak terpikir oleh merekabahwamereka
cPenti[ifum
cBerfiasis
"Qengembangan
I(araf,,1er
Eangsa
Tantangon
fuarifanLofrgfuntudh4engfrafapi
Qto6af

il8

futnoEndafr

perlu makan, minum, mandi, tidur dan naik kendaraan.Akibatnya mereka juga seperti
preman, naik kendaraantanpa tiket, menjarah, merusak, dan menimbulkan kerusakan di
mana-mana.Mereka juga melakukan kekerasanmelawan aparat dan warga masyarakat,

dan yang paling memprihatinkan adalah akibat kebrutalan mereka PT KAI rugi sampai
milyaranrupiah.
Hampir samadengansuportergila, anggotageng motor usianya kebanyakanadalah
usia SMA dan mahasiswa,dan bedanyaadalahanggotageng motor hampir semuanyadari
keluargakaya. Pada sore hari mereka terlihat manis, duduk di trotoar berjajar dengan
indahnyadan motor merekajuga diatur berjajarrapi di pinggir jalan. Dari sikap merekaini
seolahtidak ada karakter brutal pada diri mereka. Namun pada tengah malam mereka
bergentayangan,
kebut-kebutan,membuat keonaran,mengeroyok orang, berkelahi dengan
gengyang lain, melawan aparatdan warga masyarakat.
Berikutnya adalah demo mahasiswayang terjadi di beberapaperguruantinggi yang
disertai dengan kekerasandan kerusuhan.Mahasiswa sebagaikaum akademisi dan orang
berpendidikanseharusnyadapatberpikir logis, sehinggajika ada masalahdapat diselesaikan dengan dialog dan tidak dengan cara kekerasan,kerusuhan dan pengrusakan.Kalau
sudahseperti itu tindakan mereka tidak adabedanyadenganpreman, karena setiapmasalah
tidak diselesaikandengandiskusi melainkandenganemosi.
Masalah yang lain adalah image Indonesiadi mata dunia, yaitu sebuahnegarayang
penuh dengankekerasan,kerusuhandan korupsi. Hampir di setiap instansi korupsi berseri
dan yang paling menyedihkan adalah korupsi tertinggi terjadi di departemen agama.
Memang tidak masuk akal hal itu bisa terjadi, tapi inilah relita yang ada. Depag yang
seharusnyasuci dari korupsi namun kenyataannyapaling berbakat untuk korupsi. Benarbenar menyedihkan dan memalukan memiliki negarayang penuh denganketimpangandan

kebobrokan.
Nasi sudah menjadi bubur dan biarkan semua itu berlalu, namun masa yang akan
datang jangan mengulang kejadian-kejadian yang menyakitkan. Negara harus bangkit,
masyarakatharus bangkit dan semuajuga harus bangkit untuk mengubah kehidupan dan
kebudayaan Indonesia menuju kearah yang lebih baik, menumpas premanisme dan
koruptor, mewujudkan Indonesia yang damai dan sejahtera.Usaha dan kerja keras harus
dilakukan untuk mewuiudkan semuaitu.